Institusi: ITB

  • Polri: Proses hukum tersangka pengunggah meme Prabowo sesuai prosedur

    Polri: Proses hukum tersangka pengunggah meme Prabowo sesuai prosedur

    “Kami yakini proses ini dilandasi dengan proses secara prosedural, proporsional, dan profesional dan tentu juga dari tim kuasa hukum selalu mendampingi dalam hal ini juga untuk memberikan akuntabilitas,”

    Jakarta (ANTARA) – Polri mengatakan bahwa proses hukum terhadap mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS yang menjadi tersangka pengunggah meme tidak senonoh bergambar Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, sudah sesuai prosedur.

    Adapun proses hukum tersebut dilaksanakan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sebelum akhirnya penahanan terhadap SSS ditangguhkan pada Minggu (11/5).

    “Kami yakini proses ini dilandasi dengan proses secara prosedural, proporsional, dan profesional dan tentu juga dari tim kuasa hukum selalu mendampingi dalam hal ini juga untuk memberikan akuntabilitas,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko di Jakarta, pada Minggu (11/5) malam.

    Dikemukakan Brigjen Pol. Trunoyudo, kasus ini bermula ketika adanya laporan polisi bernomor LP/B/159/III/2025/SPKT pada tanggal 24 Maret 2025.

    Kemudian, Dittipidsiber memulai proses penyidikan pada 7 April 2025. Dalam prosesnya, penyidik telah memeriksa tiga orang saksi dan meminta keterangan dari lima orang ahli.

    Selain itu, penyidik juga menyita barang bukti, baik dari para saksi maupun tersangka, dan barang bukti tersebut telah diperiksa dengan digital forensik.

    Lantas, pada 6 Mei 2025, penyidik melakukan upaya penangkapan terhadap SSS selaku pemilik akun media sosial X yang diduga melanggar UU ITE.

    “Atas dugaan melakukan tindak pidana dugaan manipulasi atau menciptakan informasi atau dokumen elektronik yang seolah-olah merupakan data yang autentik dan/atau mengunggah berupa dokumen atau gambar yang memiliki muatan terhadap melanggar kesusilaan,” kata Brigjen Pol. Trunoyudo.

    Tersangka SSS pun mulai ditahan pada tanggal 7 Mei 2025 hingga penahanannya ditangguhkan pada tanggal 11 Mei 2025.

    Brigjen Pol. Trunoyudo mengatakan bahwa penangguhan penahanan itu diberikan oleh penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri atas dasar permohonan dari tersangka SSS melalui penasehat hukumnya serta orang tuanya.

    Selain itu, penangguhan juga diberikan karena adanya iktikad baik dari tersangka SSS beserta keluarganya untuk memohon maaf karena telah membuat kegaduhan.

    “Penangguhan penahanan ini diberikan tentu mendasari pada aspek atau pendekatan kemanusiaan dan memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk melanjutkan perkuliahannya,” katanya.

    Lebih lanjut, Brigjen Pol. Trunoyudo mengatakan bahwa tersangka SSS juga menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI Joko Widodo serta pihak ITB atas perbuatannya.

    “Yang bersangkutan sangat menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya,” ujarnya.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Luka dan Keindahan dalam Pameran ‘Of Flesh and Porcelain’ Ariadne Maraya

    Luka dan Keindahan dalam Pameran ‘Of Flesh and Porcelain’ Ariadne Maraya

    JABAR EKSPRES  — Tubuh manusia yang rapuh, jujur, dan penuh kontradiksi menjadi fokus utama dalam pameran tunggal bertajuk “Of Flesh and Porcelain” karya Ariadne Maraya yang digelar di Galeri Ruang Dini, Bandung, sepanjang April 2025.

    Melalui serangkaian lukisan figuratif, Ariadne mengeksplorasi ketegangan antara kelembutan dan kekerasan, antara perawatan dan invasi.

    “Saya selalu tertarik pada tubuh, bukan dalam bentuknya yang ideal, melainkan saat ia jujur dan tanpa pertahanan,” ujar Ariadne dalam pernyataan seninya.

    Lukisan-lukisan dalam seri ini berpusat pada mulut—sebagai ruang yang menampung bahasa, rasa, hasrat, bahkan rasa malu. Dengan teknik cat minyak di atas kanvas, ia menampilkan gestur keseharian seperti menggosok lidah hingga luka.

    BACA JUGA: Bongkar Sindikat Joki UTBK di Bandung, Tiga Pelaku Ditangkap!

    Lalu mencabut gigi dengan kuku panjang, hingga gusi berdarah akibat flossing. Semuanya ditampilkan bukan sebagai tindakan perawatan, melainkan performa kontrol atas tubuh.

    Seiring perkembangan seri, hiasan seperti emas di gigi dan lipstik merah menyala perlahan hilang, yang tersisa adalah gigi busuk, gusi surut, dan tumpukan karang.

    “Lukisan-lukisan ini tidak didramatisasi. Tubuh ditampilkan dalam keterabaian. Tanpa hiasan, tapi tetap mengandung keintiman,” jelasnya.

    Pameran ini juga menjadi bagian dari praktik seni Ariadne yang kian lekat dengan kritik feminis. Ia mengangkat bagaimana tubuh perempuan kerap dikonstruksi dan dimodifikasi dalam budaya visual.

    Dengan merujuk pada pemikiran Griselda Pollock dan Nancy Cott, Ariadne coba membongkar kerangka patriarkal dalam representasi tubuh.

    BACA JUGA: Soal Sengketa Lahan, SMANSA Bandung Tolak Pindah Lokasi Karena Alasan Ini!

    Lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung ini menekankan, karya-karyanya bukan studi anatomi, melainkan studi emosi. “Ingatan tidak hanya tinggal di pikiran, tapi juga di tubuh. Dalam bekas luka, gigi berlubang, dan rahang yang mengeras,” pungkasnya.

  • Mahasiswi ITB Pembuat Meme Tak Senonoh Prabowo dan Jokowi Ditangkap Polisi

    Mahasiswi ITB Pembuat Meme Tak Senonoh Prabowo dan Jokowi Ditangkap Polisi

    GELORA.CO – Polisi telah menangkap seorang wanita mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) karena diduga membuat meme tak senonoh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

    Kabar penangkapan ini dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

    “Membenarkan bahwa seorang Perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan diproses,” katanya kepada awak media, Jumat 9 Mei 2025.

    Wanita berinisial SSS tersebut diduga melanggar Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    “Kasus ini masih dalam proses penyidikan,” ujarnya.

    Penangkapan ini membuat heboh platform media sosial X, dengan banyak akun yang membagikan informasi dan foto-foto terkait kasus ini.

    Seperti yang diposting akun X @MurtadhaOne1. Dimana, disebutkannya mahasiswi tersebut ditangkap karena membuat meme yang menyerupai Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Breaking News! Dapat info Mahasiswi SRD ITB barusan diangkut Bareskrim karena meme WOWO yang dia buat,” tulis caption akun tersebut.

  • Pelaku Pembuat Meme Prabowo-Jokowi ‘Berciuman’ Ditangkap Polisi, Diduga Mahasiswi ITB – Halaman all

    Pelaku Pembuat Meme Prabowo-Jokowi ‘Berciuman’ Ditangkap Polisi, Diduga Mahasiswi ITB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Media sosial platform X (Twitter) dihebohkan dengan viralnya kabar ditangkapnya seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) oleh pihak kepolisian.

    Kabar itu disampaikan oleh akun X bernama @MurtadhaOne1.

    Akun tersebut menyampaikan mahasiswi itu ditangkap polisi lantaran sebuah meme mirip Presiden RI, Prabowo Subianto yang dia buat.

    “Breaking News! Dapat info Mahasiswi SRD ITB barusan diangkut bareskrim karena meme WOWO yang dia buat,” tulis akun tersebut seperti dikutip Tribunnews.com, Kamis (8/5/2025).

    Sementara itu, akun X lainnya, @bengkeldodo, mengunggah dua buah foto. Satu foto merupakan seorang wanita dan satu foto lainnya mirip Presiden RI saat ini, Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang tengah berciuman.

    Terlihat dalam foto, wanita itu mengenakan kacamata dan almamater berwarna biru tua dengan logo ITB di bagian dadanya. Disebutkan jika wanita itu pembuat meme tersebut.

    Terkait itu, Mabes Polri membenarkan pihaknya melakukan penangkapan terhadap seorang wanita berinisial SSS. 

    “Membenarkan bahwa seorang Perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan diproses,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (8/5/2025) malam.

    Trunoyudo menyebut, SSS diduga melanggar Pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

    “Saat ini masih dalam proses penyidikan,” tuturnya.

    Meski begitu, Trunoyudo belum memastikan apakah pelaku merupakan mahasiswi ITB atau bukan.

    Ia juga belum menjelaskan soal waktu dan kronologi penangkapan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. 

     

  • Anwar siap tangani banjir di Jakarta Selatan

    Anwar siap tangani banjir di Jakarta Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan M. Anwar siap menangani banjir di wilayah tersebut sebagai salah satu upaya mengatasi masalah yang dialami warga Jakarta.

    “Saya mendengar Selatan kalau sudah banjir ‘booming’ kemana-mana. Selalu Kemang, Mampang, Pesanggrahan, itu jadi topik utama,” kata Anwar dalam rapat koordinasi di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis.

    Anwar berjanji akan berupaya semaksimal mungkin melalui program penanganan banjir yang telah disiapkan.

    Salah satunya berkaca dari normalisasi waduk dan sumur resapan yang telah dilakukannya saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Timur.

    Sumber resapan di Jakarta Timur ada 4.000 lebih yang dalamnya 30 meter. “Sumber tersebut saya kerja sama dengan Masyarakat Air Indonesia (MAI) dan pakar-pakar dari ITB,” ujarnya.

    Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya penghijauan dan penataan kawasan pada kawasan kumuh.

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk melakukan penanganan cepat.

    Kemudian, SDA DKI juga menerapkan enam inovasi pengendali banjir yang di tempatkan pada lokasi-lokasi langganan banjir setiap kali hujan deras.

    Inovasi tersebut mulai dari pembangunan infrastruktur pengendali banjir di berbagai wilayah Jakarta, hingga optimalisasi dan pemeliharaan sarana prasarana pengendali banjir.

    Enam inovasi pengendalian banjir tersebut, antara lain pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti waduk atau embung, penguatan tanggul kali dan pembangunan sistem polder atau pompa.

    Selain itu penyiagaan dan pengecekan berkala rumah pompa, pintu air, hingga alat berat serta menyiagakan satuan tugas (satgas) di lapangan dan meningkatkan kapasitas drainase kawasan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kementerian Transmigrasi siapkan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot tahun ini

    Kementerian Transmigrasi siapkan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot tahun ini

    Lahan sudah siap, pengusaha juga sudah mendapatkan solusi karena sudah ada korporasi masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan bahwa Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah menyiapkan keberangkatan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot pada 2025.

    Tim Ekspedisi Patriot tersebut terdiri dari para akademisi dan sarjana yang berfokus untuk meneliti potensi yang dapat dikembangkan di kawasan transmigrasi.

    Ia menyampaikan di Jakarta, Selasa, bahwa salah satu fokus utama dalam paradigma baru transmigrasi saat ini adalah pengembangan potensi dan sumber daya di kawasan transmigrasi dengan menciptakan korporasi masyarakat sebagai wadah bagi para transmigran untuk membangun usaha secara kolektif dan mandiri.

    “Lahan sudah siap, pengusaha juga sudah mendapatkan solusi karena sudah ada korporasi masyarakat,” ucap Iftitah.

    Ia menuturkan bahwa Tim Ekspedisi Patriot tidak hanya berperan sebagai peneliti, tapi juga akan menjadi mentor dan pendamping bagi para peserta Program Transmigrasi Patriot yang akan dimulai pada 2026.

    Program Transmigrasi Patriot akan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk berpartisipasi dalam pengembangan kawasan transmigrasi dengan mengikuti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui program beasiswa double degree pada jenjang D4, S1, S2, dan S3, baik di universitas lokal, nasional, maupun luar negeri.

    Para peserta Transmigrasi Patriot tersebut nantinya akan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi dan sumber daya di kawasan transmigrasi masing-masing.

    Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Program Transmigrasi Patriot agar dapat membangun kawasan transmigrasi dan ekonomi terintegrasi berbasis inovasi pendidikan dan teknologi, Kementrans pun menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Kerja sama antara kedua lembaga tersebut tertuang dalam nota kesepahaman bersama (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani hari ini.

    Iftitah berharap bahwa kolaborasi tersebut dapat mempercepat hadirnya inovasi yang menjawab tantangan pembangunan kawasan transmigrasi, sehingga semakin banyak investor yang tertarik untuk ikut mengembangkan kawasan transmigrasi.

    “Orang pintar adalah orang yang mampu menjawab persoalan, maka kami libatkan ITB agar konsep Transmigrasi Patriot ini benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan tentang konsep baru transmigrasi,” ujarnya.

    Rektor ITB Tatacipta Dirgantara menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah dapat menghasilkan program nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

    “Harapannya melalui kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas dosen maupun mahasiswa yang nantinya dapat menjadi media pembelajaran di ruang kuliah,” katanya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

  • Layanan Konvergensi (FMC) dan AI jadi Tumpuan di Tengah Pelemahan Daya Beli

    Layanan Konvergensi (FMC) dan AI jadi Tumpuan di Tengah Pelemahan Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — Industri telekomunikasi diprediksi menunjukkan kinerja yang lebih baik pada 2025 dibandingkan tahun lalu. Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) dan inisiatif teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) diyakini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward, meyakini industri telekomunikasi tahun ini akan lebih baik, salah satunya di dorong oleh potensi layanan FMC. 

    FMC merupakan produk yang menawarkan layanan internet seluler dan internet rumah dalam satu paket. Sebelumnya, masyarakat Indonesia berlangganan internet rumah dan internet bergerak dari dua provider yang berbeda. Dengan FMC, mereka akan masuk dalam satu payung ekosistem provider. 

    Dari sisi pelanggan, kondisi ini memudahkan dalam pembayaran layanan bulanan dan harga yang lebih affordable, seiring dengan promo-promo yang diberikan operator.  

    Sementara itu bagi perusahaan telekomunikasi, potensi akuisisi pelanggan baru sambil menekan tingkat keluar masuk (churn) pelanggan. 

    “Tahun ini pertumbuhan seharusnya bisa tumbuh lebih baik. Jika sinergi FMC dan open backbone berjalan sesuai tahapan rencana,” kata Ian kepada Bisnis, Selasa (6/5/2025).

    Pada 2024, perusahaan telekomunikasi hanya mampu mencetak pertumbuhan pendapatan single digit. 

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 0,5% year on year/YoY dengan total pendapatan Rp150 triliun. Telkom mampu mempertahankan dominansi di industri dengan pangsa pasar terbesar mencapai 51,8%.

    Sementara itu PT Indosat Tbk. (ISAT) menempati urutan kedua dengan porsi kontribusi pendapatan sebesar 28,1%. Pendapatan Indosat tumbuh 9% YoY dengan nilai pendapatan Rp55,9 triliun dan PT XL Axiata Tbk. menempati urutan ketiga dengan pendapatan Rp34,39 triliun. 

    Selain itu, lanjut Ian, faktor lainnya yang diyakini akan menstimulasi pertumbuhan industri adalah kebijakan yang mendorong kerja sama antara penyedia layanan Over-The-Top (OTT) dengan penyedia jaringan, lokalisasi Content Delivery Network (CDN) dengan menempatkan perangkat pada operator lokal melalui skema berbagi pendapatan, serta pemanfaatan AI untuk mengolah informasi menjadi intelijen bisnis yang bernilai. 

    “Mulai bergerak ke intelijen bisnis / informasi sebagai sumber daya dengan memanfaatkan AI untuk mengolah informasi,” jelas Ian Yosef.

    Senada, Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno menyoroti pentingnya operator seluler untuk terus mengoptimalkan strategi sinergi nilai guna mencapai efektivitas. Inisiatif FMC yang kini tengah diupayakan oleh seluruh operator menjadi salah satu langkah kunci. 

    “Telco terus berusaha merealisasi strategi synergy value mencapai efektifitasnya. Misalnya inisiatif FMC (Fixed Mobile Convergence) di seluruh operator,” kata Sarwoto.

    Selain FMC, Sarwoto melihat peluang besar yang belum sepenuhnya tergali oleh operator telekomunikasi, terutama di pasar Business to Business (B2B), dengan fokus khusus pada dukungan terhadap GovTech (Government Technology). 

    Lebih jauh, eksplorasi pemanfaatan AI dan sinergi antara AI dan teknologi 5G dalam waktu dekat juga dipandang sebagai potensi besar untuk mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan telekomunikasi.

    “Selain itu dalam waktu dekat eksplorasi pemanfaatan AI dan menuju sinergi antara Ai dan 5G,” pungkas Sarwoto.

    Sarwoto berharap dengan dukungan regulasi yang kondusif, implementasi strategi FMC yang efektif, pemanfaatan potensi pasar B2B dan GovTech, serta adopsi teknologi AI dan 5G, industri telekomunikasi Indonesia dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian digital nasional pada 2025.

  • Melihat Seni Jadi Terapi di Pameran ‘Art as Therapy’

    Melihat Seni Jadi Terapi di Pameran ‘Art as Therapy’

    JABAR EKSPRES — Seni tak hanya bicara estetika. Di tangan para peserta pameran ‘Art as Therapy: Seni Memiliki Kekuatan untuk Menghibur dan Menyembuhkan’, seni menjadi sarana pemulihan luka batin.

    Pameran ini berlangsung di Ruang Empat Jiwa, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), dengan karya dari beragam kelompok masyarakat, termasuk warga binaan Lapas Sukamiskin Bandung dan anak-anak penyintas gempa Sumedang.

    Kegiatan merupakan hasil kolaborasi kelompok keilmuan Estetika dan Ilmu-Ilmu Seni FSRD ITB bersama Klinik Karya Sehat Nusantara, serta bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi (PPMI KK EIS 2023–2024). Proyek ini juga didukung oleh Yayasan Peduli Anak Istimewa Jakarta serta SLB Lurip Bandung.

    Menurut kurator pameran, Dr. Ira Adriati, proses berkarya dalam kegiatan ini diawali dengan metode photo therapy dan art as therapy, yang memfokuskan pada ekspresi emosi peserta.

    “Mereka menggambar, menulis, dan menyalurkan emosi negatif serta positif lewat media seni,” kata Ira dalam narasi kuratorial pameran, pada Senin (5/5).

    Karya-karya yang ditampilkan berangkat dari proses penyaringan emosi seperti depresi, kecemasan, hingga trauma pasca-bencana. Dalam prosesnya, peserta menunjukkan perubahan emosi yang signifikan.

    Salah satu indikator keberhasilan, menurut Ira, adalah 90 persen peserta menunjukkan peningkatan grafik self-compassion, merujuk pada konsep yang dikembangkan Kristin D. Neff.

    Peserta kegiatan antara lain anak-anak penyintas gempa Sumedang Januari 2024, yang menuangkan pengalaman mereka dalam gambar dan tulisan. Hasil karya mereka mengangkat tema harapan dan kebahagiaan setelah trauma.

    “Melalui karya yang dipamerkan dapat terlihat proses mengeluarkan emosi negatif yang terlihat dari goresan, tarikan garis, maupun pilihan warna. Tahap selanjutnya setelah emosi negative dikeluarkan, visualisasi tampak dalam karya mereka,” jelasnya.

    Secara keseluruhan, kata Ira, peserta merasakan perubahan emosi negative yang terkikis untuk kemudian menghadirkan optimisme dalam menghadapi kehidupan.

    Hal itu menurutnya mengindikasikan keberhasilan dari kegiatan art as therapy. Apabila memakai pengukuran self-compassion dari Kristin D. Neff, sebanyak 90 persen peserta memperlihatkan grafik yang meningkat.

    “Artinya kegiatan seni memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental seseorang. Kegiatan art as therapy sudah selayaknya menjadi media membuat masyarakat miliki kualitas hidup lebih baik,” pungkasnya.

  • Purnawirawan TNI Duduki Kursi Dirut PT Timah, Narkosum: Bagi Lulusan ITB, ITS, UGM, UI dengan Gelar Insinyur Jangan Berkecil Hati Ya

    Purnawirawan TNI Duduki Kursi Dirut PT Timah, Narkosum: Bagi Lulusan ITB, ITS, UGM, UI dengan Gelar Insinyur Jangan Berkecil Hati Ya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Restu Widiyantoro resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT TMAH Tbk, menggantikan Ahmad Dani Virsal. Hal itu menuai sorotan.

    Salah satu yang menyoroti adalah Pegiat Media Sosial Narkosun. Ia menanggapi hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (2/5/2025) itu.

    “Direktur Utama PT Timah yg baru diangkat pada RUPS Jumat kemarin,” kata Narkosum dikutip dari unggahannya di X, Senin (5/5/2025).

    Narkosum meminta para alumni perguruan tinggi ternama yang menyandang gelar insinyur tak berkecil hati. Karena Dirut PT Timah bukan insinyur.

    “Bagi yang lulusan ITB, ITS, UGM, UI dengan gelar Insinyur; jangan berkecil hati ya,” ujarnya.

    Selain Dirut, diketahui RUPS itu menetapkan jabatan Komisaris Utama juga berpindah tangan dari M Alfan Baharudin kepada Agus Rohman.

    “Pergantian pengurus ini merupakan hal yang biasa untuk terus mendorong inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik,” ujar Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, dalam keterangan resminya dikutip pada Sabtu (3/5/2025).

    Baik Restu maupun Agus berasal dari latar belakang militer. Restu Widiyantoro adalah purnawirawan TNI berpangkat Kolonel Infanteri dan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

    Ia pernah menjabat sebagai Komandan Kontingen Indonesia dalam misi PBB, Irdam VI/Mulawarman, serta Komandan Korem 022/Pantai Timur.

    Dalam bidang pendidikan, Restu menempuh studi Diploma S2 di King’s College London pada 1997 dan memperoleh gelar Master of Defence dari Cranfield Universities pada 1999.

    Sementara itu, Agus Rohman merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1988.

  • Doktor Termuda Lulusan UGM Asal Banyuwangi Temui Bupati Ipuk, Siap Beri Inspirasi Anak Muda

    Doktor Termuda Lulusan UGM Asal Banyuwangi Temui Bupati Ipuk, Siap Beri Inspirasi Anak Muda

    Bandung (beritajatim.com) – Di sela kegiatan Halal Bihalal Ikawangi Bandung, Minggu (4/5/2025), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bertemu dengan Dewi Agustiningsih, doktor termuda dan tercepat lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Banyuwangi yang kini menjadi dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Pertemuan ini menjadi momen inspiratif. Dewi, gadis asal Tukangkayu, Banyuwangi, dinilai sebagai sosok panutan yang dapat memberikan motivasi kepada generasi muda. “Kami berharap, nanti Dewi bisa berbagi cerita, memberikan motivasi dan pengalamannya kepada anak-anak Banyuwangi lainnya,” kata Ipuk.

    Dewi adalah anak bungsu dari pasangan Suyanto dan Surahma. Perjuangannya meraih gelar doktor dimulai sejak SMPN 1 Banyuwangi. Ketika ayahnya, seorang sopir honorer Perhutani, pensiun, Dewi berusaha meraih rangking tiga besar untuk bisa mendapatkan beasiswa.

    “Sejak saat itu, saya harus masuk pararel agar dapat beasiswa untuk meringankan biaya pendidikan saya,” kenangnya.

    Semangat itu terus ia bawa hingga ke SMAN 1 Glagah dan akhirnya diterima di UGM tahun 2016 melalui program beasiswa. Seluruh pendidikannya dari S1 hingga S3 ditempuh dengan dukungan beasiswa. Ia berhasil menyelesaikan studi doktor di bidang kimia hanya dalam 2 tahun 6 bulan 13 hari, jauh di bawah rata-rata nasional. Ia lulus di usia 26 tahun, jauh lebih muda dibanding rerata usia doktoral di Indonesia yang berada di angka 42 tahun.

    “Jangan pernah takut bermimpi. Asalkan kita punya niat dan mengantongi doa orangtua, apapun di dunia ini bisa kita taklukan,” pesan Dewi.

    Lulusan SDN 1 Kepatihan ini bahkan langsung diterima sebagai dosen ITB sebelum diwisuda. “Sebelum wisuda beberapa waktu lalu, sudah diterima sebagai dosen di ITB. Sidang terbuka di bulan Oktober tahun lalu, November dapat kepastian diterima sebagai dosen,” ujarnya.

    Bupati Ipuk mengatakan, semangat Dewi mencerminkan semangat generasi muda Banyuwangi yang tak mudah menyerah. Menurutnya, banyak peluang dan dukungan telah disiapkan, termasuk melalui Program Banyuwangi Cerdas yang telah bergulir sejak 2011.

    “Kami menyiapkan Program Banyuwangi Cerdas bagi anak-anak muda Banyuwangi yang berasal dari keluarga pra-sejahtera agar bisa kuliah,” ungkap Ipuk. Ia menyebut lebih dari 3.900 anak muda telah menyelesaikan kuliah melalui program ini. [alr/beq]