Institusi: ITB

  • Kapasitas Satelit Terbatas, Daya Saing Digital RI Berpotensi Terhambat

    Kapasitas Satelit Terbatas, Daya Saing Digital RI Berpotensi Terhambat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapasitas satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) yang terbatas menjadi salah satu tantangan yang harus dilewati  pemerintah jika ingin meningkatkan daya saing digital Indonesia. 

    Satelit menjadi opsi paling mudah dan cepat untuk memberi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan  kemampuan digital masyarakat di rural.

    Data terbaru East Ventures melaporkan daya saing digital Indonesia meningkat lebih tinggi pada 2025 dibandingkan dengan 2025.   

    Laporan 2020 hingga 2025 menunjukkan peningkatan daya saing digital antarprovinsi yang konsisten, sebagaimana tercermin dari skor EV-DCI 2025 sebesar 38,8 atau naik 70 basis points (Bps). Lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang naik 40 bps menjadi sebesar 38,1.    

    Salah satu faktor yang membuat daya saing digital meningkat karena kehadiran internet 4G di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

    Dalam menyalurkan internet ke 3T, pemerintah mengandalkan beragam teknologi salah satunya satelit GEO bernama Satelit Satria-1 yang mengorbit di ketinggian 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. 

    Satelit multifungsi tersebut mengangkut kapasitas 150 Gbps dan menyuntikan internet ke lebih dari 30.000 titik di daerah rural. Karena kapasitas terbatas, maka makin banyak pengguna, kualitas layanan makin melambat.

    Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward menekankan pentingnya peningkatan bandwidth dan pemerataan infrastruktur digital sebagai kunci percepatan daya saing digital. . 

    Menurut perhitungannya, jika kapasitas bandwidth internet melalui Satria di Papua dapat digandakan, maka trafik internet akan meningkat minimal empat kali lipat. Efek domino dari peningkatan ini akan sangat besar, tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kemajuan manusia di bidang kemakmuran, kesehatan, dan pendidikan.

    Namun, jika kapasitas bandwidth tidak ditambah maka peningkatan daya saing masyarakat Indonesia di tengah era yang serba digital hanyalah angan-angan.

    “Untuk Papua, bandwidth harus ditambah, misalnya bandwidth satelit yang awalnya 2Mbps menjadi minimal 4 Mbps atau 8 Mbps, dan area yang dibuka harus lebih merata. Teresterialisasi hingga bandwidth menjadi minimal 10 kali lebih besar dan delay lebih rendah,” kata Ian kepada Bisnis, Jumat (30/5/2025).

    Ian mengatakan bahwa tantangan geografis dan keterbatasan bandwidth masih menjadi hambatan utama dalam meningkatkan daya saing. Pemerintah dan operator telekomunikasi seperti Telkomsel terus berupaya memperluas jaringan 4G dan menambah kapasitas bandwidth.

    Ian juga menekankan bahwa peningkatan bandwidth dan pemerataan infrastruktur tidak harus selalu mengandalkan dana APBN. Kolaborasi dengan operator telekomunikasi, khususnya BUMN, sangat memungkinkan dan bahkan sudah menjadi semangat bersama untuk membangun daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). 

    “Relokasi anggaran juga bisa dilakukan dengan prinsip efisiensi, memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang terukur,” kata Ian. 

    Praktik kolaborasi ini sudah berjalan, di mana Telkomsel dan pemerintah daerah Papua Pegunungan, misalnya, bekerja sama untuk meningkatkan kualitas layanan internet 4G/LTE melalui sinergi dengan BAKTI Kominfo dan pemanfaatan Palapa Ring Timur. 

    Pemerintah juga terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital, seperti membangun lebih dari 1.700 titik konektivitas dan meresmikan AI Experience Center di Jayapura untuk mendukung literasi digital dan pengembangan SDM lokal. 

  • Investor China Nikmati Tax Holiday, Pemerintah: Strategi Tarik Investasi Asing

    Investor China Nikmati Tax Holiday, Pemerintah: Strategi Tarik Investasi Asing

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan daur ulang asal China, GEM Co.Ltd. melalui anak perusahannya PT QMB New Energy Material, menjadi salah satu investor di Morowali yang menikmati fasilitas tax holiday dari pemerintah.

    Departemen Keuangan QMB menyampaikan melalui penanaman modal di Morowali tersebut, perusahaan mendapatkan fasilitas pembebasan pajak penghasilan (PPh) Badan.

    ⁠”Ada pembebasan pajak penghasilan selama 10 tahun dan tambahan pengurangan [PPh] sebesar 50% selama 2 tahun,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip pada Jumat (30/5/2025).

    Melansir dari halaman resmi QMB, perusahaan di Sulawesi Tengah ini merupakan perusahaan patungan antara GEM Co.,Ltd., Tsingshan Holding Group, Brunp (anggota Contemporary Amperex Technology Co., Ltd.), Ecopro BM dari Korea Selatan, dan Hanwa Co. Ltd. dari Jepang.

    Bukan hanya membangun pabrik, GEM bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) turut bekerja sama membangun China-Indonesia Joint Laboratory untuk R&D nikel senilai US$30 juta.

    Meski demikian, GEM menyampaikan bahwa pihaknya tidak memanfaatkan fasilitas super deduction tax karena telah menerima tax holiday.

    Bahkan, perusahaan asal China tersebut menambah investasinya dengan membangun International Green Industrial Park/IGIP di Morowali, yang diestimasi senilai US$8 miliar atau Rp129,74 triliun (kurs Rp16.217 per dolar AS).

    Pendiri GEM Xu Kaihua menyampaikan bahwa saat sejumlah pemain nikel membangun industri baterai untuk kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV), perusahaannya fokus membangun IGIP yang mengarah pada daur ulang baterai yang nol emisi.

    “Pembangunan IGIP tahap awal US$2 miliar. Total estimasi US$8 miliar,” ujarnya kepada wartawan usai kunjungannya di ITB, Sabtu (24/5/2025).

    Pemerintah Terus Tawarkan Insentif

    Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengungkapkan bahwa pemerintah memang terus menawarkan sejumlah insentif dan fasilitas seperti tax holiday maupun tax allowance untuk menarik investasi asing.

    Todotua menuturkan di depan para investor asal China, bahwa indonesia akan memberikan insentif dan fasilitas investasi yang kompetitif bagi investor yang menanamkan modalnya di Indonesia.

    “Ini merupakan strategi kami untuk meningkatkan daya saing di negara kami, seperti tax holiday, serta untuk mendorong investasi dalam pelatihan dan R&D,” ujarnya dalam giat Tri Hita Kirana: Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure di kantor BKPM, Minggu (25/5/2025).

    Libur pajak atau tax holiday berupa insentif Pajak Penghasilan (PPh) Badan atau Corporate Income Tax (CIT), yakni pengurangan sebesar 100% dari jumlah PPh badan yang terutang untuk penanaman modal baru dengan nilai paling sedikit Rp500 miliar (setara US$33,5 juta) atau lebih untuk jangka waktu 5—20 tahun.

    Investor juga memungkinkan untuk mendapatkan tambahan pengurangan PPh Badan sebesar 50%.

    Bagi investor yang melakukan investasi kurang dari ketentuan tersebut, pemerintah juga memberikan mini tax holiday berupa pengurangan PPh Badan sebesar 50% untuk investasi senilai Rp100 miliar (US$6,7 juta) atau paling banyak Rp500 miliar untuk periode 5 tahun. Pengurangan PPB tambahan sebesar 25% selama 2 tahun.

    Bukan hanya itu, terdapat pula tax allowance berupa pengurangan penghasilan bruto yang dikenakan PPh sebesar 30% dari nilai aset tetap awal (5% per tahun selama 6 tahun) untuk bidang usaha tertentu dan/atau di wilayah tertentu.

    Selain itu, pengurangan depresiasi dan amortisasi yang dipercepat atas aset berwujud atau aset tidak berwujud. Lalu, PPh atas dividen sebesar 10% atau tarif pajak yang lebih rendah sesuai perjanjian pajak yang berlaku serta perpanjangan periode pengalihan kerugian selama 5—10 tahun.

    Dalam rangka kemudahan investasi juga, pemerintah memberikan pembebasan bea masuk untuk impor mesin, barang, dan bahan baku untuk industri dan sektor jasa selama 2 tahun atau lebih bagi perusahaan yang menggunakan mesin buatan lokal (minimal 30%).

    Sementara bagi investor yang memberikan edukasi, pemerintah memberikan super deduction tax berupa pengurangan penghasilan bruto yang dikenakan PPh hingga 200% dari biaya kegiatan pendidikan.

    Kebijakan tersebut juga termasuk pengurangan penghasilan bersih yang dikenakan pajak penghasilan sebesar 60% dari total investasi (usaha baru atau perluasan) dalam aset tetap untuk industri padat karya serta pengurangan penghasilan bruto yang dikenakan pajak penghasilan hingga 300% dari biaya kegiatan R&D.

    Terakhir, Todotua mempromosikan keberadaan 25 kawasan ekonomi khusus dengan insentif tambahan dan fasilitas bagi investor berupa kawasan perdagangan bebas dengan pembebasan bea dan pajak untuk impor, pengolahan, dan ekspor barang.

    “Negara ini merupakan gerbang menuju pasar tunggal regional dengan 680 juta penduduk. Indonesia juga terhubung dengan pasar global utama, termasuk China, India, dan Eropa melalui European Free Trade Association,” ungkapnya.

    Adapun, menurut Laporan Perpajakan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan 2023, pemerintah telah memberikan tax allowance untuk penanaman modal bidang usaha tertentu dan/atau di daerah tertentu terkait hilirisasi senilai Rp21 miliar.

    Sementara pemanfaatan tax holiday untuk industri pionir terkait hilirisasi senilai Rp3,84 triliun.

  • Menanti Sentuhan AI dalam Optimalisasi Sumber Daya Papua

    Menanti Sentuhan AI dalam Optimalisasi Sumber Daya Papua

    Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di Papua dinilai perlu dimanfaatkan secara optimal agar tata kelola sumber daya alam (SDA) yang melimpah dapat memberi hasil yang maksimal. Di sisi lain, keberadaan pemerintah dan swasta di wilayah tersebut dilihat sebagai langkah menjaga kedaulatan digital RI di tengah gempuran dan ancaman kolonialisme AI.

    Pemerintah dan PT Indosat Tbk. (ISAT) pekan lalu meresmikan AI Experience di Papua, yang bertujuan mendorong pemerataan teknologi terkini di Tanah Air. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperkirakan AI akan memberi kontribusi sebesar US$366 miliar bagi perekonomian Indonesia pada 2030.

    Komdigi juga menekankan pentingnya AI di Papua dalam pengelolaan sumber daya alam yang besar di wilayah ini.

    Senada, Ketua Bidang Industri IoT, AI, dan Big Data Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Teguh Prasetya mengatakan infrastruktur AI memiliki peran besar dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia Timur, termasuk Papua.

    Beberapa manfaat potensial AI di Papua, menurut Teguh antara lain untuk memantau dan mengelola sumber daya alam secara real-time melalui sensor dan drone yang didukung AI, sehingga mengurangi kerusakan lingkungan.

    Kemudian AI juga dapat digunakan untuk pengolahan data besar (big data) untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi dan eksploitasi sumber daya seperti pertambangan, perikanan, dan kehutanan.

    “AI juga dapat membantu memprediksi dan mitigasi risiko terkait bencana alam yang sering terjadi di wilayah tersebut hingga pengembangan teknologi berbasis AI untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil sumber daya alam, seperti pengolahan hasil hutan atau pertanian secara otomatis dan berkelanjutan,” kata Teguh.

    Teguh juga mengatakan meski saat ini kesiapan industri dalam mengadopsi AI masih rendah, sebesar 19% menurut laporan Cisco pada 2025, dalam 3 tahun ke depan akan meningkat.

    Kesadaran dan pemahaman tentang manfaat AI yang makin meningkat di kalangan manajemen hingga ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi AI, yang saat ini masih terbatas, menjadi faktor utama pendorong meningkatnya adopsi AI di Tanah Air oleh pelaku industri.

    “Investasi dalam infrastruktur dan teknologi pendukung, seperti jaringan 5G, GPU dan data center yang memadai. Regulasi , insentif dan kebijakan pemerintah, yang dapat mempercepat adopsi jika mendukung inovasi dan investasi teknologi, juga memberi andil besar,” kata Teguh.

    Teguh menekankan bahwa keberhasilan implementasi AI dalam konteks ini membutuhkan kebijakan yang kuat, pelatihan tenaga kerja lokal, serta kerjasama antara pemerintah, swasta, dan komunitas adat.

    “Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat membantu Indonesia Timur untuk mengelola sumber daya alamnya secara lebih berkelanjutan dan produktif,” kata Teguh. 

    Kolonialisme AI

    Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Yosef M. Edward menilai infrastruktur AI di Papua menjadi langkah baik yang diambil pemerintah untuk mencegah ‘penjajahan’ baru pada era AI, khususnya di Papua yang memiliki sumber daya besar.

    Dia mengatakan AI sebagai perangkat bantu pengolah sumber daya alam Papua harus mendapatkan masukan yang sesuai dengan kearifan lokal sehingga keluarannya  memberikan peran yang baik bagi masyarakat setempat, Indonesia maupun dunia.

    “Jangan sampai AI menjadikan kita terjajah oleh perangkat ataupun negara lain karena kita tidak belajar memahami cara kerja AI dengan tidak memasukan kearifan lokal Indonesia,” kata Ian.

    Dia mengatakan infrastruktur AI dapat menjadi ancaman bagi Papua jika dipakai pihak yang kepentingannya mengeksploitasi sumber daya alam Papua tanpa mempertimbangkan kemakmuran masyarakat setempat.

    Misal, pemanfaatan AI untuk pertambangan besar-besaran tanpa memasukan data kelestarian lingkungan dan kemakmuran rakyat setempat. Sebaiknya, tutur Ian, AI digunakan untuk persiapan melatih masyarakat Papua secara lebih bertahap untuk menjadi penggerak pertambangan.

    Pemetaan AI digunakan untuk memberikan pemahaman Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) pertambangan yang  lebih mudah bagi masyarakat Papua.

    Dia menjelaskan bahwa AI pun harus belajar, maka masukan data, keluaran yang diharapkan serta batasannya harus baik bagi kemajuan masyarakat setempat termasuk kelestarian alam.

    “Maka sebaiknya dari awal melibatkan masyarakat setempat. Sehingga masyarakat setempat memiliki kemampuan menjadi pemain AI, bukan dipermainkan. Kunci utama ya peningkatan pengetahuan STEM, pengalihan secara bertahap menjadi pemain AI,” kata Ian.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama dengan  PT Indosat Tbk. (ISAT) resmi meluncurkan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua, sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong pemerataan transformasi digital dan penguatan talenta kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, khususnya di kawasan Timur yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap teknologi mutakhir.

    AIEC Papua menjadi fasilitas pusat AI kedua Indosat setelah Solo, dibangun melalui kolaborasi dengan mitra global seperti Huawei dan Wadhwani Foundation.

    Pusat ini menyediakan berbagai contoh kasus pemanfaatan AI, pelatihan dasar hingga lanjutan, serta uji coba penggunaan teknologi AI. Masyarakat luas, pelajar, hingga aparatur sipil negara dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital, membuka peluang baru, dan meningkatkan produktivitas.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan kehadiran AI Experience Center menjadi bukti nyata komitmen negara dalam mendorong pemerataan pemahaman kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia, utamanya wilayah timur.

    AI Experience Center menjadi tonggak penting bagi Papua yang lebih digital dan inklusif, serta melahirkan talenta-talenta digital yang berdampak pada kemajuan Papua.

    “Kami sangat berharap pusat ini menjadi katalisator bagi lahirnya talenta-talenta digital baru di Papua. Ini penting sekali karena Papua dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan alam yang cukup subur dan indah,” kata Nezar dalam sambutannya pada acara Kitorang Bisa AI, mengutip Youtube Indosat Ooredoo Hutchison, Rabu (21/5/2025).

  • Profil Ahmad Doli Kurnia, Anggota Komisi II DPR RI Periode 2024-2029

    Profil Ahmad Doli Kurnia, Anggota Komisi II DPR RI Periode 2024-2029

    Jakarta, Beritasatu.com – Ahmad Doli Kurnia adalah salah satu tokoh sentral di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, khususnya di Komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, reformasi birokrasi, pengelolaan tanah, serta pelaksanaan pemilu.

    Sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029, Ahmad Doli Kurnia dikenal sebagai figur yang konsisten memperjuangkan pemilu adil dan peningkatan kualitas demokrasi.

    Profil Ahmad Doli Kurnia

    Lahir di Medan pada 26 Juli 1971, Ahmad Doli Kurnia adalah putra dari pasangan H Zainuddin Tandjung dan Hj Nurhafni Tambunan. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung pada program studi matematika FMIPA dan lulus pada 1996. 

    Gelar magister ia raih dari program studi pembangunan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2000. Ia kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di fisip Unpad dan meraih gelar doktor ilmu politik pada 2018.

    Aktif dalam organisasi sejak muda, Ahmad Doli Kurnia pernah tergabung dalam himpunan mahasiswa islam (HMI) dan ikatan cendekiawan muslim Indonesia (ICMI). Pengalaman ini memperkuat kepemimpinan dan komitmennya terhadap perubahan sosial.

    Peran di Komisi II DPR RI

    Sebagai anggota Komisi II, Ahmad Doli Kurnia memegang tanggung jawab besar dalam merancang dan mengawasi kebijakan seputar urusan pemerintahan. 

    Ia aktif mendorong reformasi birokrasi, penguatan kapasitas aparatur negara, serta menjamin pelaksanaan pemilu yang jujur dan transparan. Bagi Doli, demokrasi yang sehat tidak bisa lepas dari proses pemilihan umum yang kredibel.

    Di Senayan, ia terlibat dalam pembentukan undang-undang yang berkaitan dengan desentralisasi dan transparansi pemerintahan. Kiprahnya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap akuntabilitas publik dan efisiensi dalam tata kelola pemerintahan.

    Di luar aktivitas formal DPR, Ahmad Doli Kurnia kerap melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah. Tujuannya jelas, yakni mendengar langsung suara rakyat dan memastikan kebijakan pusat relevan dengan kebutuhan lokal. Pendekatan ini mencerminkan representasi politik yang autentik dan bertanggung jawab.

  • 7 Warga Indonesia yang Penemuannya Sukses Mengubah Dunia

    7 Warga Indonesia yang Penemuannya Sukses Mengubah Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Diam-diam Indonesia memiliki banyak ilmuwan yang penemuannya telah diakui dunia. Tidak hanya itu, berapa temuan tersebut di antaranya bahkan mendapatkan penghargaan dan diapresiasi dalam berbagai jurnal ilmiah.

    Temuan-temuan tersebut berasal dari berbagai bidang, mulai dari teknologi, kesehatan hingga infrastruktur. 

    Berikut adalah daftar tujuh orang Indonesia yang temuannya mengubah dunia:

    1. R.M Sedyatmo (penemu fondasi cakar ayam)

    Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1934 itu yang menemukan sistem arsitektur infrastruktur atau dikenal dengan fondasi cakar ayam. Landasan pacu Soekarno-Hatta merupakan salah satu yang menggunakan fondasi tersebut.

    2. Khoirul Anwar (penemu konsep dua FFT)

    Konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) nantinya digunakan dalam 4G LTE dan menjadi standar International Telecoomunication Union (ITU) dan dipatenkan pada 2005. Khoirul merupakan lulusan NAIST (Nara Institute of Science and Technology) Jepang.

    Selain konsep FFT, dia juga punya sejumlah paten lain. Misalnya sistem deteksi ilegal transmitter yang berpotensi digunakan dalam teknologi 5G.

    3. Yogi Ahmad Erlangga (penemu rumus matematika dalam perminyakan)

    Yogi berhasil menyelesaikan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust). Hasilnya digunakan untuk pemrosesan data seismik menjadi seratus kali lebih cepat.

    Metode yang digunakan itu dinilai lebih baik dan cepat dari yang digunakan perusahaan minyak. Dia juga berhasil menemukan rumus berbagai masalah perminyakan serta kemampuannya itu menarik perhatian perusahaan minyak dunia, Shell.

    4. Randall Hartolaksono (penemu bahan bakar anti-panas dan anti-api)

    Penemu lainnya adalah Randall yang merupakan lulusan Universitas of London. Dia menemukan bahan anti api dan anti panas dari kulit singkong. Pada akhirnya digunakan perusahaan otomotif dunia dan diakui oleh perusahaan seperti Petronas dan Ford.

    5. Muhammad Nurhuda (penemu kompor ramah lingkungan)

    Dosen Fakultas MIPA Universitas Brawijaya sukses menciptakan kompor ramah lingkungan. Nurhuda juga mengembangkan Rancang Bangun Pilot Plan Gasifikasi Sampah Menjadi Syngas untuk Alternatif Pembangkit Energi Listrik yang Ramah Lingkungan, menghasilkan limbah di bawah batas minimum yang telah ditetapkan WHO.

    6. Tjokorda Raka Sukawati (penemu sistem penyangga jalan layang)

    Tjokorda merupakan penemu konstruksi Sosrobahu atau Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH). Ini adalah sistem yang dapat memudahkan pembangunan jalan layanan tanpa mengganggu arus lalu lintas.

    Temuannya itu telah diaplikasikan oleh insinyur Amerika Serikat (AS) saat membangun jembatan di Seattle.

    7. Warsito P. Taruno (penemu alat terapi kanker)

    Ide awal penemuan Warsito itu adalah untuk membantu kakaknya yang mengidap kanker payudara stadium IV. Berikutnya dia menciptakan alat terapi kanker Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT).

    (hsy/hsy)

  • 43 Link Pengumuman UTBK SNBT 2025 Diumumkan Hari Ini 15.00 WIB, Catat!

    43 Link Pengumuman UTBK SNBT 2025 Diumumkan Hari Ini 15.00 WIB, Catat!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) resmi diumumkan pada hari ini, Rabu (28/5/2025). Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) bisa mengecek apakah lolos seleksi atau tidak melalui portal resmi SNPMB atau link mirror yang disediakan berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

    Dalam hasil UTBK SNBT 2025, sebanyak 253.421 peserta dinyatakan lolos. Hal ini disampaikan Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok pada ‘Konferensi Pers: Pengumuman SNBT 2025’ yang ditayangkan pada kanal YouTube SNPMB ID.

    Artinya, ada sekitar 600.000 peserta yang tidak lolos dalam seleksi UTBK SNBT 2025. Bagi peserta yang ingin mengetahui hasi UTBK SNBT 2025, bisa cek informasi lengkap dalam artikel ini!

    Hasil UTBK SNBT 2025 diumumkan melalui portal resmi SNPMB. Peserta dapat mengecek hasilnya secara online mulai Rabu, 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB melalui link ini https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. 

    Untuk mengantisipasi trafik tinggi saat pengumuman dibuka, panitia SNPMB menyediakan link mirror sebagai alternatif. Para PTN di seluruh Indonesia juga menyediakan link mirror.

    https://snbt.ipb.ac.id 
    https://snbt.isbi.ac.id 
    https://snbt.itb.ac.id 
    https://snbt.itk.ac.id 
    https://snbt.its.ac.id 
    https://snbt.ugm.ac.id 
    https://snbt.uho.ac.id 
    https://snbt.ui.ac.id 
    https://snbt.ulm.ac.id 
    https://snbt.um.ac.id 
    https://snbt.unair.ac.id 
    https://snbt.unand.ac.id 
    https://snbt.undana.ac.id 
    https://snbt.undiksha.ac.id 
    https://snbt.undip.ac.id 
    https://snbt.unej.ac.id 
    https://snbt.unesa.ac.id 
    https://snbt.ung.ac.id 
    https://snbt.unhas.ac.id 
    https://snbt.unib.ac.id 
    https://snbt.unimal.ac.id 
    https://snbt.unimed.ac.id 
    https://snbt.unja.ac.id 
    https://snbt.unm.ac.id 
    https://snbt.unnes.ac.id 
    https://snbt.unp.ac.id 
    https://snbt.unpad.ac.id 
    https://snbt.unram.ac.id 
    https://snbt.unri.ac.id 
    https://snbt.uns.ac.id 
    https://snbt.unsika.ac.id 
    https://snbt.unsoed.ac.id 
    https://snbt.unsrat.ac.id 
    https://snbt.unsri.ac.id 
    https://snbt.untan.ac.id 
    https://snbt.untirta.ac.id 
    https://snbt.unud.ac.id 
    https://snbt.uny.ac.id 
    https://snbt.upnjatim.ac.id 
    https://snbt.upnvj.ac.id 
    https://snbt.usk.ac.id 
    https://snbt.usu.ac.id 
    https://snpt.utu.ac.id 

    Cara Cek Hasil UTBK SNBT 2025

    Kunjungi portal resmi pengumuman di https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, atau gunakan link mirror dari perguruan tinggi negeri yang tersedia;
    Masukkan Nomor Peserta UTBK SNBT 2025 dan Tanggal Lahir sesuai data pendaftaran;
    Klik tombol “Lihat Hasil Seleksi”;
    Jika peserta dinyatakan lulus, maka di laman tersebut akan muncul kalimat “Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SNBT SNPMB 2025”. Selain itu akan muncul juga informasi seperti nomor peserta, nama lengkap, tanggal lahir, nama PTN yang menerima, dan program studi yang diterima.

    Cara Download Sertifikat UTBK 2025

    Untuk tahun 2025, sertifikat UTBK dapat diunduh mulai 3 Juni hingga 31 Juli melalui laman resmi SNPMB. Berikut langkah-langkahnya:

    Buka situs resmi SNPMB di https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id;
    Klik menu “Masuk” di pojok kanan atas;
    Login menggunakan email dan password yang digunakan saat pendaftaran;
    Pilih menu “Pendaftaran UTBK SNBT”;
    Arahkan ke opsi “Sertifikat UTBK”;
    Klik tombol “Unduh Sertifikat Hasil”, dan file sertifikat akan langsung ter-download dalam format PDF.

    Nah, itu dia daftar link mirror dan pengumuman UTBK SNBT 2025. Semoga membantu!

    (fab/fab)

  • Menjunjung Semangat Bandung, Membangun Jembatan Kerja Sama Teknologi dan Budaya

    Menjunjung Semangat Bandung, Membangun Jembatan Kerja Sama Teknologi dan Budaya

    Liputan6.com, Jakarta – KTT Global Pertama tentang Pembangunan Bersama “Belt and Road” Berkualitas Tinggi yang diselenggarakan oleh United Nations Global Compact (UNGC) dan Pemerintah Indonesia dibuka dengan megah di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2025.

    Pada kesempatan ini, dua proyek unggulan dari GEM diumumkan secara global sebagai proyek percontohan kolaborasi teknologi dan budaya pertama dalam Platform Aksi“Belt and Road” UNGC: Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia GEM-ITB-CSU dan Akademi Metalurgi Masa Depan GEM-UNU Yogyakarta.

    Kedua proyek ini bertujuan untuk memberikan dukungan talenta dan penguatan teknologi demi pembangunan berkelanjutan dalam kerangka “Belt and Road”. Profesor Xu Kaihua, pendiri dan ketua GEM Group, diundang untuk bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Tingkat Tinggi PlatformAksi “Belt and Road” UNGC, menjadikannya salah satu dari sepuluh pengusaha global terkemuka dalam dewan ini.

    Peluncuran Global Laboratorium Riset Bersama dan Akademi Metalurgi Masa Depan Tiongkok-Indonesia pada tanggal 25 Mei 2025, KTT Global Pertama “Belt and Road” bertema Better Business, Better World – Percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan resmi dibuka di Jakarta. Lebih dari 300 tamu tingkat tinggi dari kalangan pemerintah, korporasi, organisasi internasional, akademisi, think tank, dan LSM hadir untuk membahas pembangunan bersama “Belt andRoad” yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

    Tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia serta 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Dalam peringatan bersejarah ini, dengan disaksikan oleh tokoh-tokoh penting seperti Menko Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Wamen Investasi dan IndustriHilir Todotua Pasaribu, dan Wamen Ketahanan Pangan Nani Hendiarti, perwakilan UNGC di Tiongkok Liu Meng mengumumkan peluncuran global dua proyek unggulan GEM.

    Liu Meng memuji proyek GEM sebagai contoh terbaik dari kolaborasi perusahaan dalam inovasi teknologi dan pembangunan berkelanjutan di bawah inisiatif “Belt and Road”, yang mencerminkan kebijaksanaan Tiongkok: “Memberi kail lebih baik daripada memberi ikan”. Ini adalah praktik nyataperusahaan dalam membangun “Belt and Road” berkualitas tinggi secara berkelanjutan.

    Rektor UNU Yogyakarta, Prof. Widya, menjelaskan bahwa Akademi Metalurgi Masa Depan Tiongkok-Indonesia adalah pusat unggulan global dalam pendidikan, riset, dan kebijakan metalurgi basah. Proyek ini didukung oleh pemerintah Tiongkok dan Indonesia serta bekerja sama dengan GEM, perusahaan terdepan dunia dalam bidang pertambangan kota dan metalurgi basah hijau.

    Ia menyatakan keyakinannya bahwa akademi ini akan menjadilandasan dalam melatih generasi ahli metalurgi dan mendukung pembangunan berkelanjutan industri metalurgi global.

    Rektor ITB, Prof. Tatacipta, menyampaikan rasa terima kasih kepada Prof. XuKaihua dan GEM atas dukungannya terhadap ITB. Ia menekankan bahwa Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia telah membawa lompatan signifikan bagi ITB di bidang riset material baru dan energi.

    Ia berharap kerja sama tripartit “GEM-ITB-CSU” akan menjadi pionir kolaborasi antara universitas dan industri dalam kerangka “Belt and Road”.

    Wakil Rektor CSU, Prof. Guo Xueyi, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan GEM atas dukungan mereka terhadap pengembangan CSU. Ia menekankan komitmen universitas untuk terus menciptakan produktivitas baru guna mendukung “Belt and Road” dengan kekuatan dan kebijaksanaan Tiongkok.

  • Hasil Sidang Isbat Iduladha 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Hasil Sidang Isbat Iduladha 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1446 H/2025 Masehi pada hari ini, Selasa, 27 Mei 2025. Sidang ini sekaligus penentuan Iduladha 2025.

    Rangkaian sidang isbat ini akan dimulai pukul 16.00 WIB  dan akan diawali dengan seminar posisi hilal yang menghadirkan para ahli astronomi dan pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam. Nantinya, pelaksanaan sidang isbat ini akan diawali dengan pemantauan hilal di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia.

    “Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat dikutip dari laman Kemenag Selasa, 27 Mei 2025.

    Setelah itu, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Kemenag juga akan menerima laporan hasil rukyatulhilal dari seluruh titik pemantauan. 

    Berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk, yakni antara 0° 44,15’ (nol derajat empat puluh empat koma lima belas menit) hingga 3° 12,29’ (tiga derajat dua belas koma dua puluh sembilan menit). Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ (lima derajat lima puluh koma enam puluh empat menit) hingga 7° 6,27’ (tujuh derajat enam koma dua puluh tujuh menit).

    “Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.
     

     

    Penetapan Awal Zulhijah dan Iduladha 2025
    Penetapan awal Zulhijah 1446 H akan dilakukan setelah Menteri Agama akan mendengarkan tanggapan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para peserta sidang. Keputusan tersebut kemudian diumumkan kepada masyarakat dan disiarkan secara langsung oleh media.

    “Hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Zulhijah 1446 H sekaligus penentuan Hari Raya Iduladha 2025,” jelas Arsad.

    Sidang isbat akan dihadiri sejumlah pihak, antara lain perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, serta para pakar ilmu falak dari organisasi keagamaan Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan ormas Islam, dan pondok pesantren.

     

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1446 H/2025 Masehi pada hari ini, Selasa, 27 Mei 2025. Sidang ini sekaligus penentuan Iduladha 2025.
     
    Rangkaian sidang isbat ini akan dimulai pukul 16.00 WIB  dan akan diawali dengan seminar posisi hilal yang menghadirkan para ahli astronomi dan pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam. Nantinya, pelaksanaan sidang isbat ini akan diawali dengan pemantauan hilal di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia.
     
    “Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat dikutip dari laman Kemenag Selasa, 27 Mei 2025.

    Setelah itu, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Kemenag juga akan menerima laporan hasil rukyatulhilal dari seluruh titik pemantauan. 
     
    Berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk, yakni antara 0° 44,15’ (nol derajat empat puluh empat koma lima belas menit) hingga 3° 12,29’ (tiga derajat dua belas koma dua puluh sembilan menit). Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ (lima derajat lima puluh koma enam puluh empat menit) hingga 7° 6,27’ (tujuh derajat enam koma dua puluh tujuh menit).
     
    “Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.
     

    Baca juga: Kapan Hari Raya Iduladha 2025? Yuk Cek Versi Pemerintah, NU dan Muhammadiyah

     

    Penetapan Awal Zulhijah dan Iduladha 2025
    Penetapan awal Zulhijah 1446 H akan dilakukan setelah Menteri Agama akan mendengarkan tanggapan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para peserta sidang. Keputusan tersebut kemudian diumumkan kepada masyarakat dan disiarkan secara langsung oleh media.
     
    “Hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Zulhijah 1446 H sekaligus penentuan Hari Raya Iduladha 2025,” jelas Arsad.
     
    Sidang isbat akan dihadiri sejumlah pihak, antara lain perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, serta para pakar ilmu falak dari organisasi keagamaan Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, pimpinan ormas Islam, dan pondok pesantren.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Profil Dian Siswarini Direktur Utama Telkom yang Baru, Mulai Karier dari Panjat Menara – Page 3

    Profil Dian Siswarini Direktur Utama Telkom yang Baru, Mulai Karier dari Panjat Menara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Telkom menunjuk Dian Siswarini sebagai Direktur Utama Telkom melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (27/5/2025).

    Dian Siswarini bukanlah nama baru di dunia telekomunikasi Indonesia. Ia tercatat pernah memimpin salah satu operator seluler terbesar di Tanah Air, XL Axiata sejak 2015 hingga 2025, sesaat sebelum pengumuman merger XL Axiata dan Smartfren Telecom menjadi XLSmart.

    Karier perempuan kelahiran Majalengka Jawa Barat, 5 Mei 1968 ini di industri telekomunikasi disebutkan telah berlangsung selama 30 tahun lamanya.

    Lulus dari Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Dirut Telkom Dian Siswarini kemudian bekerja sebagai seorang Radio Engineer.

    Menjadi radio engineer, Dian harus akrab dengan aktivitas memanjat tower BTS untuk melakoni pekerjaannya.

    Perempuan yang sejak kecil mengaku telah tertarik pada bidang teknis ini pun kemudian menekuni karier ke bidang jaringan, IT, dan digital & marketing.

  • Profil Dian Siswarini, Dirut Telkom yang Pernah Memimpin XL Axiata

    Profil Dian Siswarini, Dirut Telkom yang Pernah Memimpin XL Axiata

    Jakarta

    Dian Siswarini terpilih sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), menggantikan Ririek Adriansyah. Keputusan ini disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 27 Mei 2025.

    Dian bukanlah sosok baru di industri telekomunikasi Tanah Air. Dia dikenal sebagai sosok perempuan inspiratif yang sukses memimpin PT XL Axiata Tbk sebagai Presiden Direktur dan CEO.

    Berikut profil singkat dan perjalanan karier Dian Siswarini yang telah meninggalkan jejak signifikan di industri telekomunikasi.

    Latar Belakang dan Pendidikan

    Dian Siswarini lahir pada 5 Mei 1968 di Mahalengka, Jawa Barat. Dia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1991.

    Dian dikenal sebagai figur yang terus mengasah kompetensinya melalui berbagai program pendidikan eksekutif, salah satunya Harvard Advance Management Program pada 2013. Pendidikan dan pengalaman ini menjadi fondasi kuat bagi kariernya di sektor telekomunikasi yang dinamis dan penuh tantangan.

    Jejak Karier di XL Axiata

    Awal Dian terjun ke industri telekomunikasi dimulai dengan meniti karier di PT Citra Sari Makmur pada 1991. Selang tiga tahun, dia berlabuh ke Satelindo sebagai network design engineer.

    Kariernya di PT XL Axiata Tbk dimulai pada 1996, saat industri telekomunikasi Indonesia masih dalam tahap perkembangan awal. Ia memegang berbagai posisi strategis, terutama di Departemen Network and Engineering.

    Pada 2007, ia diangkat sebagai Network Services Director, memimpin pengembangan dan perluasan jaringan XL Axiata, yang menjadi salah satu operator seluler terbesar di Indonesia.

    Dian Siswarini Foto: XL Axiata

    Karier Dian terus menanjak. Pada 2011, ia menjadi Director/Chief Digital Services Officer, memperkuat fokus XL Axiata pada inovasi digital. Pada 2014, ia menjabat sebagai Group Chief of Marketing and Operation Officer, sebelum akhirnya diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur pada tahun yang sama.

    Puncaknya, pada April 2015, Dian menjadi Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, menjadikannya perempuan pertama yang memimpin perusahaan telekomunikasi publik di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, XL Axiata berhasil melakukan transformasi digital yang signifikan, memperkuat posisi di pasar, dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui layanan berbasis teknologi.

    Dian juga dikenal sebagai pemimpin yang mendorong inklusi digital berbasis gender, bahkan menjadi pembicara utama di panel diskusi CSW69 di Markas Besar PBB, New York, pada Maret 2025, membahas peran perempuan dalam ekonomi digital.

    Namun, menjelang merger bersejarah antara XL Axiata dan PT Smartfren Telecom Tbk yang membentuk entitas baru XLSmart pada akhir 2024, Dian memutuskan mengundurkan diri dari posisi Presiden Direktur dan CEO pada 3 Desember 2024. Pengunduran dirinya diikuti oleh beberapa direktur lain, menandakan perubahan besar dalam struktur kepemimpinan XL Axiata pasca-merger.

    Saat meninggalkan XL Axiata, karyawan menyambutnya dengan penghormatan emosional, menyalakan lampu flash ponsel dan memberikan bunga sebagai tanda terima kasih atas dedikasinya. Salah seorang karyawan menyebutnya sebagai sosok yang menginspirasi, khususnya bagi kaum perempuan.

    Penunjukan Dian sebagai Dirut Telkom memberikan angin segar mengingat pengalamannya yang luas di industri telekomunikasi. Telkom, sebagai raksasa telekomunikasi Indonesia, menghadapi tantangan kompleks, termasuk transformasi digital, persaingan pasar, dan integrasi ke dalam Holding Operasional Danantara di bawah PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero).

    Dengan rekam jejaknya, Dian diharapkan diharapkan dapat membawa Telkom menghadapi tantangan masa depan dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri telekomunikasi Indonesia. Selain itu mampu membawa Telkom ke level baru.

    (afr/afr)