Institusi: ITB

  • Mahasiswa Laporkan Akun Instagram Wiga Today ke Polres Lumajang Atas Dugaan Hoaks dan Doxing

    Mahasiswa Laporkan Akun Instagram Wiga Today ke Polres Lumajang Atas Dugaan Hoaks dan Doxing

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemilik akun Instagram Wiga Today dilaporkan ke Mapolres Lumajang oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tertindas. Laporan tersebut dilayangkan usai akun tersebut mengunggah postingan yang menyebut aksi solidaritas 1.000 lilin di depan Mapolres Lumajang, Sabtu malam (30/8/2025), dimotori oleh pihak kepolisian.

    Dalam unggahannya, akun Wiga Today menampilkan beberapa flyer bertajuk fakta-fakta aksi 1.000 lilin. Namun, unggahan itu juga berisi opini yang menyebut aksi tersebut dipelopori Polres Lumajang dengan melibatkan sejumlah anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

    “Diduga aksi ini dimotori oleh pihak Kepolisian Resort Lumajang dengan melibatkan sejumlah anggota HMI, termasuk yang sebelumnya pernah menyampaikan ultimatum kepada Kapolres Lumajang terkait curanmor yang menimpa mahasiswa KKN,” tulis akun Wiga Today.

    Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Masyarakat Tertindas, Nibras Senna, menegaskan bahwa narasi yang dibuat akun Wiga Today tidak benar dan mengarah pada informasi hoaks. Ia menyebut unggahan itu diunggah tidak lama setelah aksi selesai digelar.

    “Ini akun Wiga Today membuat postingan fakta-fakta aksi 1.000 lilin. Nah, di sana memuat hal-hal yang sebenarnya miss-informasi dan mengarah ke hoaks karena di dalamnya berisi narasi-narasi provokatif yang mengatakan aksi solidaritas kami ditunggangi,” kata Nibras, Selasa (2/9/2025).

    Selain menyebarkan informasi bohong, lanjut Nibras, akun Wiga Today juga melakukan doxing dengan menyebarkan identitas pribadi peserta aksi. “Ada doxing juga identitas teman-teman mulai dari penyebaran nomor HP pribadi, foto-foto pribadi, dan bahkan narasi-narasi yang tidak benar dalam slide postingan,” ujarnya.

    Atas hal tersebut, Nibras dan aliansinya memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Wiga Today atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.

    Sementara itu, Ketua BEM Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WIGA) Lumajang, Widodo, menegaskan akun Wiga Today bukan merupakan akun resmi kampus. “Badan Eksekutif Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang menyatakan sikap bahwa akun @wigatoday bukan bagian dari institusi kami, dan juga akun tersebut tidak merepresentasikan mahasiswa ITB Widyagama Lumajang dan telah mencemarkan nama baik institusi dan lembaga kami,” katanya.

    Pernyataan serupa juga disampaikan Rektor ITB WIGA, Ratna Wijayanti Daniar Paramita, melalui keterangan tertulis. Ia menegaskan pihak kampus tidak bertanggung jawab atas isi konten akun tersebut. “Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang tidak bertanggung jawab atas seluruh isi, informasi, maupun aktivitas yang dipublikasikan oleh akun tersebut,” ujarnya.

    Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, juga membantah tudingan bahwa pihak kepolisian menjadi motor penggerak aksi solidaritas itu. Menurutnya, kehadiran polisi hanya sebatas pengamanan. “Tidak ada pengondisian dari kami (Polres Lumajang), aksi itu murni dari teman-teman, kami hanya melakukan pengamanan sebagaimana mestinya,” ungkapnya. [has/beq]

  • Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Orang Indonesia Beli Mobil Emang Masih Mikirin Harga Jual Kembali?

    Jakarta

    Ada ragam pertimbangan orang Indonesia sebelum membeli. Apakah harga jual kembali masih jadi salah satu pertimbangan utama?

    Membeli mobil baru bukan perkara mudah. Salah-salah pilih yang ada malah menyesal di kemudian hari. Maka dari itu, ada banyak faktor yang dipertimbangkan sebelum membeli mobil. Mulai dari model, harga, dan tak kalah penting harga jual kembali.

    Dijelaskan Pengamat Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu, harga jual kembali masih menjadi faktor krusial sebelum orang RI membeli mobil baru.

    Yannes mengungkap berdasarkan riset tim kendaraan listrik ITB, dalam perbandingan generasi antara pembeli, generasi baby boomers dan Gen X (usia 40 tahun ke atas) cenderung lebih memprioritaskan resale value sebagai aset investasi, dengan 65-75 persen responden dalam survei nasional memasukkannya sebagai kriteria utama untuk ICE dan HEV karena pertimbangan finansial jangka panjang.

    “Kelompok konsumen yang secara dominan mempertimbangkan nilai jual kembali (resale value) mobil sebagai bagian dari investasi mencakup generasi baby boomers dan Gen X (usia di atas 40 tahun), merekalah yang sering kali melihat pembelian kendaraan sebagai aset finansial jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarganya,” terang Yannes kepada detikOto belum lama ini.

    Yannes menyebut beberapa kendaraan bermesin konvensional harga jual kembalinya masih stabil bahkan 70-80 persen setelah digunakan tiga tahun. Sebut saja merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, hingga Honda, harga jual kembalinya masih kompetitif.

    Kondisi ini justru berbeda dengan generasi milenial dan gen Z dengan usia 40 tahun ke bawah yang mulai mengesampingkan faktor tersebut. Hanya sekitar 40-50 persen yang menjadikan resale value itu prioritas sebelum membeli mobil. Bahkan mereka lebih menyoroti faktor lingkungan sekaligus teknologi canggih yang mengarah ke mobil listrik.

    “Semakin tinggi income-nya, generasi muda ini semakin tidak memperhatikan resale value. Generasi muda lebih menekankan keberlanjutan lingkungan, teknologi, dan biaya operasional rendah,” lanjut Yannes.

    Seiring berjalannya waktu, menurut Yannes tak menutup kemungkinan harga jual kembali itu makin tak dilihat. Ini beriringan dengan pergantian generasi kelompok pembeli dari baby boomers ke gen millenial ataupun gen Z.

    (dry/rgr)

  • Alat Deteksi Penyakit Kardiovaskular ‘Made in RI’ Jajaki Timor Leste

    Alat Deteksi Penyakit Kardiovaskular ‘Made in RI’ Jajaki Timor Leste

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk., perusahaan manufaktur (OEM) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX: SCNP), secara resmi berpartisipasi dalam ajang global Dili International Trade Expo (DITE) 2025 di Dili, Timor Leste. Pameran dagang internasional perdana ini merupakan tonggak sejarah penting yang bertujuan untuk penetrasi pasar ekspor ke Timor Leste sebagai destinasi baru bagi SCNP.

    Kehadiran SCNP yang diwakili Tumpal Sihombing selaku Corporate Secretary Division Head dan Dicky Mardiansyah selaku Medical Devices Project Specialist), menegaskan komitmen SCNP dalam menjajaki peluang pasar ekspor home appliances dan medical devices di kawasan Asia Tenggara, secara khusus di Timor Leste.

    Pada sesi pembukaan tim SCNP yang tergabung bersama rombongan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (regional Papua-NTT dan Kadin NTT) hadir untuk membangun jaringan dengan pemerintah dan industri di Timor Leste. Pemerintah Timor Leste menyambut baik dan hangat kehadiran Kadin Indonesia dan SCNP, yang
    dihadiri oleh para pejabat di lingkungan pemerintah dari kedua negara bertetangga.

    Dalam ajang DITE 2025, SCNP memperkenalkan ragam portofolio produk, mencakup segmen peralatan rumah tangga dan alat kesehatan. SCNP memperkenalkan alat kesehatan kreasi anak bangsa yang diproduksi oleh SCNP, yaitu Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA), sebuah alat diagnostik canggih detektor dini penyakit kardiovaskular non-invasive hasil riset bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Selain alat kesehatan NIVA, SCNP juga memperkenalkan produk alat kesehatan diagnostik in-vitro oleh Sinocare. Partisipasi SCNP-Sinocare dalam ranah alat kesehatan
    diagnostic in-vitro merupakan perwujudan kemitraan strategis, di mana SCNP merupakan rekan Sinocare dalam entry pasar ekspor alat kesehatan ke Timor Leste.

    “Kehadiran SCNP di DITE 2025 merupakan suatu langkah proaktif untuk pengembangan pasar ekspor home appliances dan healthcare dalam cakupan global, khususnya ke Timor Leste. SCNP antusias dengan potensi yang dimiliki oleh perekonomian Timor Leste, di mana kini sedang menjajaki rencana kerja sama dengan pelaku industri Timor Leste dalam dukungan pemerintah dan Chamber of Commerce,” kata Tumpal di Dili, 29 Agustus 2025.

    “Kami optimis bahwa inovasi teknologi yang ditawarkan akan mampu memberikan proposisi nilai tambah ekonomis bagi kedua negara bertetangga terutama bagi
    masyarakat Timor Leste,” lanjutnya seperti dilansir siaran pers SCNP.

    DITE 2025 berperan selaku platform efektif bagi SCNP dalam rangka membangun kerja sama sinergis, menjalin kemitraan strategis yang substansial bagi para pihak/pelaku pasar. Inisiatif pengembangan pasar ekspor (OEM home appliances dan medical devices) oleh SCNP ke pasar Timor Leste membutuhkan dukungan dan pemerintah serta Kadin dalam agenda promosi kemitraan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Agar Indonesia Tetap Jadi Raja Otomotif ASEAN

    Agar Indonesia Tetap Jadi Raja Otomotif ASEAN

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia tahun ini anjlok. Jangan sampai Indonesia tergusur dari titel raja otomotif Asia Tenggara.

    Penjualan mobil di Malaysia hampir menyalip Indonesia. Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) merilis data penjualan kendaraan bulan Juli 2025. Data year to date atau penjualan kendaraan dari Januari sampai Juli 2025, Malaysia mencatatkan angka 443.777 unit. Angka itu turun 5 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Penjualan year to date atau Januari-Juli 2025 di Malaysia itu hampir mengalahkan Indonesia. Berdasarkan data retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) yang dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari sampai Juli 2025 sebanyak 453.278 unit mobil baru dikirim ke garasi konsumen Indonesia. Angka itu turun 10,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunannya lebih tajam dibanding Malaysia.

    Selama ini, Indonesia menjadi raja otomotif ASEAN dengan penjualan kendaraan domestik terbanyak di Asia Tenggara. Malaysia sudah berhasil menggeser Thailand di posisi dua. Indonesia harus mempertahankan posisinya sebagai raja otomotif ASEAN.

    “Untuk mempertahankan dominasi Indonesia dalam industri otomotif ASEAN di tengah persaingan ketat dari negara seperti Malaysia dan Thailand, strategi ekonomi harus difokuskan pada langkah-langkah taktis yang segera diterapkan untuk peningkatan daya beli masyarakat middle income class kita melalui perbaikian ekosistem ekonomi makro yang lebih pro pada kelompok ini,” kata akademisi dari ITB sekaligus pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu kepada detikOto.

    Selain itu, lanjut Yannes, upaya yang harus dilakukan adalah kebijakan belanja pemerintah yang pro pada stabilisasi pasar serta peningkatan daya saing harga jugal kendaraan. Misalnya mereformasi kebijakan fiskal dengan harmonisasi pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor maksimal 10 persen, mengerem opsen dan berbagai retribusi lainnya pada kendaraan. Hal itu dapat mengurangi beban kepemilikan dan meningkatkan keterjangkauan bagi konsumen kelas menengah.

    “Sekaligus memperpanjang insentif LCGC untuk mendongkrak penjualan segmen entry-level hingga 15-20 persen per tahun, disertai subsidi agresif untuk infrastruktur BEV guna mempercepat adopsinya,” sebut Yannes.

    Lebih lanjut, Yannes menyebut juga diperlukan upaya peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang benar-benar memastikan pabrik milik lokal yang membuat komponennya.

    “Selanjutnya segera mempercepat investasi dalam diversifikasi rantai pasok dan lokalisasi untuk mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri 80 persen pada 2030, dengan membangun kemitraan global guna memperoleh transfer teknologi inti dan mengurangi ketergantungan impor, sambil mendorong kebijakan berorientasi ekspor untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar otomotif ASEAN, Afrika, dan Timur Tengah, baik untuk ICE, HEV maupun BEV melalui pabrik-pabrik yang ada di Indonesia,” ujar Yannes.

    Hal itu dapat mengurangi risiko dari ketidakpastian geopolitik global dan memperkuat ketahanan terhadap lonjakan kendaraan listrik dari pesaing.

    “Terakhir, segerakan aturan yang mendorong industri mobil HEV hingga BEV yang berjualan di Indonesia menggunakan baterai produksi dalam negeri. Jika semua dijalankan dengan teliti dan konsisten dengan dukungan kontrol yang ketat serta kesiapan untuk segera memodifikasi setiap kebijakan begitu ada perubahan di pasar, diperkirakan pada akhirnya dapat memposisikan Indonesia sebagai basis mobilitas berkelanjutan regional dan mencegah hilangnya pangsa pasar yang dapat mengurangi aliran investasi langsung asing serta penciptaan lapangan kerja di sektor tersebut,” katanya.

    (rgr/din)

  • Telkom AI Center of Excellence Hadir Percepat Adopsi AI di RI

    Telkom AI Center of Excellence Hadir Percepat Adopsi AI di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia Bertepatan dengan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 10th Edition 2025 di Bali International Convention Center, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Veranita Yosephine, dan Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi, meluncurkan Telkom AI Center of Excellence. Langkah ini dilakukan sebagai strategi inisiatif untuk implementasi kecerdasan buatan di TelkomGroup dalam rangka mendukung percepatan adopsi AI di Indonesia.

    Telkom AI Center of Excellence, bagian dari Telkom Solution, menyediakan platform teknologi dan AI Center sebagai wadah pengembangan use case serta pengembangan talenta AI. Langkah strategis dari Telkom Solution tersebut bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital, inovasi, dan kolaborasi Telkom Indonesia dengan stakeholders yang meliputi sektor pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Teknologi DEL, Telkom University, Universitas Brawijaya hingga Universitas Teknologi Logistik & Bisnis Internasional, dan juga pada sektor swasta, sektor publik dan pemerintah, serta start-up nasional untuk implementasi AI yang mumpuni.

    Telkom AI Center of Excellence terdiri empat pilar utama: AI Campus yang membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi; AI Playground sebagai sarana riset dan eksplorasi praktis; AI Connect yang mempertemukan praktisi, start-up, dan pelaku bisnis; serta AI Hub yang fokus pada solusi nyata untuk ragam sektor industri.

    Veranita menyampaikan, Telkom AI Center of Excellence adalah langkah strategis Perusahaan dalam membangun ekosistem AI nasional secara menyeluruh dengan menggandeng berbagai pihak mulai dari penyedia teknologi dan solusi AI global hingga start-up dan produk yang dihadirkan juga akan dikustomisasi agar sesuai kebutuhan pasar. Hal ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi di Indonesia, meningkatkan daya saing di berbagai sektor industri termasuk pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Dengan kapabilitas dalam bidang teknologi serta akses terbesar di market enterprise lintas segmen antara lain industri swasta, pemerintahan sampai UMKM, Telkom akan berperan sebagai business partner dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, sehingga akan dapat memberikan dampak konkrit bagi pelanggan,” lanjut Veranita, Sabtu (31/8/2025).

    Peluncuran ini mendapat sambutan positif dari para pelaku bisnis lintas industri, karena kehadirannya dinilai mampu memberi dampak nyata bagi dunia usaha sekaligus memperkuat daya saing nasional.

    Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi juga mengapresiasi inisiatif Telkom AI Center of Excellence. Ia menyampaikan bahwa di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, munculnya teknologi AI akan sangat membantu industri pemerintahan dalam melakukan perbaikan proses, sehingga dapat memberikan layanan yang semakin baik ke depannya.

    Hal ini juga disampaikan oleh CEO NSEI Paragon Corp Salman Subakat. Menurutnya, adopsi AI penting untuk mempertahankan relevansi industri consumer goods di tengah persaingan global.

    “Sudah terbukti AI dapat mempercepat pengembangan di banyak aspek, bisa membawa perubahan, dan ini adalah biggest momentum bagi bangsa Indonesia untuk membangun ekosistem yang berdaya saing global. Saya kagum dengan Telkom yang punya noble mission untuk menyatukan Indonesia, bersama kita bangun pondasi besar untuk bisa lebih baik,” jelas Salman

    Dengan dikembangkannya bisnis teknologi di bidang AI yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar, Telkom AI Center of Excellence semakin menunjukkan komitmen Telkom Indonesia untuk menjadi digital telco yang terdepan, berdampak positif bagi seluruh stakeholders, dan berkontribusi aktif bagi perekonomian Indonesia di era digital yang dinamis.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pas Beli Mobil Bilangnya Nggak Mikirin Harga Bekasnya, Pas Dijual Sakit Hati

    Pas Beli Mobil Bilangnya Nggak Mikirin Harga Bekasnya, Pas Dijual Sakit Hati

    Jakarta

    Ada sebagian konsumen yang tak memikirkan harga jual kembali saat membeli mobil. Tapi ujung-ujungnya dibikin sakit hati saat tahu harga jual kembalinya anjlok.

    Harga jual kembali atau resale value jadi salah satu pertimbangan penting orang Indonesia sebelum membeli mobil. Nggak heran, kalau mobil yang punya harga jual kembali masih bagus pasti model barunya laris manis. Meski begitu, tak semua konsumen mementingkan harga jual kembali.

    Ada juga beberapa konsumen yang mulai tak memedulikan resale value. Namun meski awalnya menyebut tak memedulikan, nyatanya pas tahu harga jual kembalinya anjlok justru merasa sakit hati.

    “Kalau yang terlihat banyak juga yang kayak misalkan ya udahlah saya pakai mobil nggak apa-apa. Hari ini ngomong begitu, coba tahun depan udah pakai mobilnya setahun ketika mau jual lagi, sakit hati,” beber Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili belum lama ini.

    Menurut pria yang akrab disapa Arfi itu, sebagian konsumen Indonesia masih menganggap mobil sebagai sebuah barang yang memiliki nilai kembali. Di sisi lain, harga jual kembali itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tak cuma kondisi mobil, populasi suatu model juga ikut mempengaruhi. Mobil yang populasinya besar berarti bisa dibuktikan keandalannya, makanya saat dijual lagi harganya masih bagus.

    “Dukungan purnajualnya bagaimana, dukungan suku cadangnya mudah apa nggak gitu kan. Terus juga apakah sudah ada orang yang pakai secara bertahun-tahun dan sudah menjual kembali kondisinya kayak gimana. Itu kan sesuatu yang terbentuk seiring waktu berjalan gitu resale value itu. Jadi otomatis aja kalau sesuatu yang belum kelihatan ya orang selama masih ragu pasti nilainya pasti rendah,” tambah Arfi.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Yannes Pasaribu mengungkap harga jual kembali menjadi faktor krusial yang dipertimbangkan masyarakat dalam negeri sebelum membeli mobil. Faktor itulah yang juga membuat mobil berbahan bakar konvensional masih bisa bertahan. Namun di segmen konsumen dengan usia yang lebih muda, prioritasnya bukan lagi resale value melainkan biaya operasional dan efisiensi lingkungan.

    “Untuk kendaraan ICE, resale value tetap tinggi dan stabil hingga 70-80 persen setelah tiga tahun penggunaan, didukung oleh pasar sekunder yang kuat dan merek-merek Jepang yang mapan seperti Daihatsu, Suzuki, Toyota, atau Honda,” terang Yannes saat dihubungi detikOto, Jumat (30/8/2025).

    (dry/rgr)

  • Percepat Adopsi AI di Indonesia, Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence – Page 3

    Percepat Adopsi AI di Indonesia, Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Telkom Solution resmi meluncurkan Telkom AI Center of Excellence yang bertepatan dengan penyelenggaraan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) edisi ke-10 di Bali International Convention Center. Inisiatif strategis ini dipimpin oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, bersama Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, sebagai langkah mempercepat implementasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

    Peluncuran AI Center ini menegaskan peran TelkomGroup sebagai digital transformation enabler lintas industri. Melalui Telkom AI Center of Excellence yang merupakan bagian dari Telkom Solution, perusahaan menyediakan platform teknologi, ruang pengembangan use case, serta pusat pengembangan talenta AI.

    Kolaborasi dengan Kampus hingga Start-Up Nasional

    Langkah strategis dari Telkom Solution tersebut bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital, inovasi, dan kolaborasi Telkom Indonesia dengan stakeholders yang meliputi sektor pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Teknologi DEL, Telkom University, Universitas Brawijaya hingga Universitas Teknologi Logistik & Bisnis Internasional, dan juga pada sektor swasta, sektor publik dan pemerintah, serta start-up nasional untuk implementasi AI yang mumpuni.

    Telkom AI Center of Excellence terdiri empat pilar utama: AI Campus yang membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi; AI Playground sebagai sarana riset dan eksplorasi praktis; AI Connect yang mempertemukan praktisi, start-up, dan pelaku bisnis; serta AI Hub yang fokus pada solusi nyata untuk ragam sektor industri.

    Dukungan Transformasi Digital Nasional

    Veranita menyampaikan, Telkom AI Center of Excellence adalah langkah strategis Perusahaan dalam membangun ekosistem AI nasional secara menyeluruh dengan menggandeng berbagai pihak mulai dari penyedia teknologi dan solusi AI global hingga start-up dan produk yang dihadirkan juga akan dikustomisasi agar sesuai kebutuhan pasar. Hal ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi di Indonesia, meningkatkan daya saing di berbagai sektor industri termasuk pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Dengan kapabilitas dalam bidang teknologi serta akses terbesar di market enterprise lintas segmen antara lain industri swasta, pemerintahan sampai UMKM, Telkom akan berperan sebagai business partner dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, sehingga akan dapat memberikan dampak konkrit bagi pelanggan,” lanjut Veranita.

    Apresiasi dari Pemerintah dan Industri

    Peluncuran ini mendapat sambutan positif dari para pelaku bisnis lintas industri, karena kehadirannya dinilai mampu memberi dampak nyata bagi dunia usaha sekaligus memperkuat daya saing nasional.

    Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi juga mengapresiasi inisiatif Telkom AI Center of Excellence. Ia menyampaikan bahwa di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, munculnya teknologi AI akan sangat membantu industri pemerintahan dalam melakukan perbaikan proses, sehingga dapat memberikan layanan yang semakin baik ke depannya.

    Hal ini juga disampaikan oleh CEO NSEI Paragon Corp Salman Subakat. Menurutnya, adopsi AI penting untuk mempertahankan relevansi industri consumer goods di tengah persaingan global. “Sudah terbukti AI dapat mempercepat pengembangan di banyak aspek, bisa membawa perubahan, dan ini adalah biggest momentum bagi bangsa Indonesia untuk membangun ekosistem yang berdaya saing global. Saya kagum dengan Telkom yang punya noble mission untuk menyatukan Indonesia, bersama kita bangun pondasi besar untuk bisa lebih baik,” jelas Salman

    Dengan hadirnya Telkom AI Center of Excellence, Telkom semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi digital telco terdepan di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing nasional, tetapi juga memberi dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang semakin dinamis.

  • Jumlah Pelanggan Operator Seluler Susut, Kebiasaan Warga RI Bergeser

    Jumlah Pelanggan Operator Seluler Susut, Kebiasaan Warga RI Bergeser

    Bisnis.com, JAKARTA — Perubahan cara masyarakat dalam menggunakan smartphone dinilai menjadi penyebab jumlah pengguna seluler turun pada semester I/2025. Masyarakat tidak lagi menggunakan dua nomor di tengah pelemahan daya beli. 

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo memperkirakan penurunan jumlah pelanggan operator seluler disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang kini lebih loyal terhadap satu nomor di tengah harga internet yang makin terjangkau. 

    “Mereka yang tadinya menggunakan lebih dari satu nomor/handphone, mereka hanya menggunakan satu nomor/handphone. Behavior pelanggan bisa jadi berubah,” kata Agung kepada Bisnis, Jumat (29/8/2025). 

    Agung menambahkan dengan kondisi ini operator seluler akan menghadapi keseimbangan baru, sehingga jumlah kartu aktif yang berkurang di pasar berkurang, pun dengan tingkat keluar masuk pelanggan. 

    Pencapaian pelanggan yang dibukukan operator saat ini dinilai telah menyamai kondisi jumlah pengguna seluler yang sebenarnya, di mana satu orang hanya memiliki satu nomor. 

    “Boleh jadi hal ini lebih mendekati realitas yang ada,” kata Agung. 

    Diketahui, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan  PT Indosat Tbk. (ISAT) mengalami koreksi jumlah pelanggan. Sementara itu, PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) tumbuh pascamerger. Namun, posisi jumlah pelanggan XLSMART sendiri berada di bawah estimasi awal yang ditaksir mencapai 94,5 juta pelanggan. 

    Indosat misalnya yang mencatat basis pelanggan perusahaan mencapai 95,4 juta pada semester I/2025. Angka tersebut turun 5,76% apabila dibandingkan jumlah pelanggan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 100,9 juta di akhir paruh pertama 2024.

    Meskipun jumlah pelanggan turun, trafik data mengalami peningkatan sebanyak 3,6% secara tahunan pada semester I/2025. Perusahaan juga memperluas infrastruktur jaringannya di mana meningkatkan jumlah BTS 4G menjadi 203.000 untuk menangani trafik data secara efektif. 

    Berikutnya, Telkomsel yang mencatat jumlah pelanggan seluler pada kuartal II/2025 mencapai 158,4 juta pelanggan. 

    Angka tersebut turun 0,9% apabila dibandingkan dengan semester I/2024 yang mencapai 159,88 juta pelanggan. Sementara itu untuk pelanggan IndiHome mencapai sebanyak 10,06 juta pelanggan, yang mana tumbuh 10% apabila dibandingkan dengan 9,14 juta pelanggan pada semester I/2024. 

    Di sisi infrastruktur, Telkomsel terus memperluas cakupan jaringan. Hingga akhir Juni 2025, jumlah Base Transceiver Station (BTS) on air mencapai 280.434 unit, naik 0,8% QoQ dibandingkan kuartal I/2025 yang sebanyak 278.100 unit. 

    Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah BTS tumbuh 5,5 persen YoY dari posisi 265.904 unit pada semester I/2024. Pada periode yang sama, trafik data Telkomsel melonjak 20% secara tahunan menjadi 11,7 juta terabyte (TB) dari sebelumnya 9,75 juta TB. 

    Sementara itu, XLSmart justru mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan pada kuartal II/2025. 

    Jumlah pelanggan seluler perseroan mencapai sebanyak 82,6 juta pada periode tersebut. Angka tersebut meningkat sekitar 41% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 58,5 juta pelanggan.

    XL SMART merinci pertumbuhan terbesar datang dari pelanggan prabayar yang naik 41,8% menjadi 80,7 juta, sedangkan pelanggan pascabayar mencapai 1,9 juta pelanggan atau naik dari 1,6 juta pada kuartal II/2024. 

    Peningkatan jumlah pelanggan ini juga diikuti lonjakan trafik data sebesar 34% menjadi 3.817 petabyte (PB) pada kuartal II/2025, dan naik lagi 26% menjadi 6.665 PB pada semester pertama 2025.

    Selain itu, jumlah pelanggan fixed broadband (FBB) juga tumbuh signifikan, dari hanya 0,27 juta pada kuartal II 2024 menjadi 1,02 juta pelanggan di kuartal I/2025, atau melonjak 268%. Namun sedikit turun menjadi 0,98 juta pada kuartal II/2025). 

    Dari sisi infrastruktur, XL SMART memiliki total BTS mencapai 209.820 unit pada kuartal II/2025. Angka tersebut naik 28% apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni 163.884 unit. 

    Jumlah BTS 4G tercatat tumbuh menjadi 160.341 unit, sementara BTS 2G sebanyak 49.471 unit. XL SMART juga mencatat 156 kota baru kini dapat mengakses layanan dengan dukungan lebih dari 11.000 site tambahan.

  • Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Hilirisasi Nikel RI

    Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Hilirisasi Nikel RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Danantara Indonesia, melalui entitas investasinya, Danantara Investment Management, hari ini mengumumkan penandatanganan Pokok Perjanjian (Head of Agreement – HoA) dengan GEM Limited, perusahaan publik global di bidang metalurgi hijau dan solusi ekonomi sirkular.

    Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama yang strategis di sektor hilir Indonesia yang sedang berkembang pesat, yang mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk memajukan pembangunan industri berkelanjutan dan meraih nilai jangka panjang dalam transisi energi global.

    Perjanjian ini menetapkan kerangka kerja untuk potensi investasi bersama dalam fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leach (HPAL) dengan kapasitas rencana 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran per tahun. Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar US$ 1,42 miliar dan diharapkan melibatkan kolaborasi dengan PT Vale Indonesia Tbk, dengan potensi partisipasi dari mitra global lainnya.

    CEO Danantara Indonesia, Rosan P Roeslani menyatakan bahwa kemitraan dengan GEM merupakan tonggak penting lainnya dalam misi Danantara Indonesia untuk mengkatalisasi investasi strategis yang mempercepat transformasi sosial-ekonomi Indonesia.

    “Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi negara ini sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi yang terdepan. Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami.”

    GEM dikenal luas atas komitmennya yang kuat terhadap pengembangan sumber daya manusia. Sejalan dengan komitmen ini, perusahaan telah menginvestasikan USD 30 juta untuk bersama-sama mendirikan laboratorium penelitian metalurgi mutakhir bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan tujuan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan.

    Dalam lima tahun ke depan, inisiatif di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) bertujuan untuk menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru, yang memberikan manfaat ekonomi yang luas.

    Visi jangka panjangnya melampaui pemrosesan nikel dan mencakup material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, dan manufaktur alat berat. Dirancang untuk beroperasi dengan energi hijau dan didukung oleh sistem daur ulang loop tertutup, proyek ini mengintegrasikan keberlanjutan di setiap tahap produksi sekaligus memperkuat daya saing industri jangka panjang Indonesia.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hadir di Bicara Buku MPR, Willy Aditya Ajak Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Nilai Hidup – Page 3

    Hadir di Bicara Buku MPR, Willy Aditya Ajak Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Nilai Hidup – Page 3

    Senada dengan Willy Aditya, Sekretaris Jenderal (Sesjen) MPR RI, Siti Fauziah, menekankan bahwa Pancasila  tidak cukup hanya untuk dibaca dan dihayati, tetapi yang terpenting adalah implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyebut Pancasila sebagai ideologi yang terbukti mampu menjaga keutuhan dan kerukunan bangsa Indonesia.

    “Pancasila adalah salah satu ideologi kita yang bisa menjaga kerukunan bangsa. Pancasila inilah yang dapat menjaga negara kita sampai saat ini,” tegasnya.

    Ia juga turut menyoroti tantangan menurunnya minat baca di kalangan generasi muda di tengah era digital. Karenanya diperlukan upaya besar untuk kembali menggalakkan literasi, salah satunya dengan membedah buku, sebagai fondasi pengetahuan.

    “Membaca ini sudah banyak hal yang ditinggalkan. Untuk kembali membaca buku, effort kita harus besar karena sekarang adalah zamannya Gen Z yang selalu memegang gawai (HP),” ujar Siti Fauziah,

    Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, ini diharapkannya dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan kembali semangat literasi.

    “Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, menjadi masukan dalam keseharian kita, dan kehidupan kita selanjutnya,” kata Siti Fauziah.

    Mengakhiri sambutannya, Ia berharap kegiatan literasi seperti “Bicara Buku” dapat terus diselenggarakan secara rutin dengan membahas berbagai karya inspiratif lainnya di masa mendatang.

    “Membaca dan menulis itu satu paket. Tapi outcome-nya adalah critical thinking, yang terbangun melalui diskusi,” tandasnya.

    Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan plakat dari Perpustakaan MPR RI kepada Willy Aditya, serta penyerahan buku oleh Willy kepada jajaran Sekjen MPR RI.

    Selanjutnya, forum diskusi digelar dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Dosen Pancasila dan Kewarganegaraan ITB Dr. Epin Saepudin, M.Pd, serta Founder Institut Sarinah, Eva Kusuma Sundari, S.E., M.A. Diskusi dipandu oleh Panyiar Televisi, Rahma Sarita Aljufri, SH.