Institusi: IPDN

  • Video Puluhan Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Satu Absen

    Video Puluhan Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Satu Absen

    Sebanyak 86 kepala daerah mengikuti retret gelombang kedua di IPDN, Jatinangor, Sumedang. Hanya Gubernur Papua Pegunungan yang absen dalam retret kali ini.

    Wamendagri Bima Arya mengatakan, semua persiapan terkait reret sudah hampir rampung. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam retret ini belum bisa dipastikan.

  • Mengintip Menu Makan Siang Retreat Kepala Daerah di IPDN: Ayam, Sayur, dan Cendol Dawet
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Mengintip Menu Makan Siang Retreat Kepala Daerah di IPDN: Ayam, Sayur, dan Cendol Dawet Nasional 22 Juni 2025

    Mengintip Menu Makan Siang Retreat Kepala Daerah di IPDN: Ayam, Sayur, dan Cendol Dawet
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri (
    Wamendagri
    )
    Bima Arya
    Sugiharto mengungkapkan menu makan siang hari pertama
    kepala daerah
    yang mengikuti retreat gelombang kedua pada Minggu (22/6/2025).
    Mantan Wali Kota Bogor ini mengatakan, lauknya sederhana dan sama dengan menu yang disantap oleh para pelajar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (
    IPDN
    ).
    Menurut dia, perbedaannya hanya pada minuman penutup yang khusus diberikan kepada para kepala daerah peserta retreat.
    “Menunya tadi ayam. Kemudian, sayur dan kacang. Dan untuk peserta (retreat) ditambah bonus cendol dawet,” kata Bima Arya saat ditemui di Perpustakaan IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).
    Bima Arya menjelaskan, 86 kepala daerah ini akan terus menjalani makan siang bersama para praja di Menza IPDN.
    Mereka juga akan mengikuti aturan makan IPDN yang durasinya hanya berkisar dua lagu yang diputar saat makan siang berlangsung.
    Durasi dua lagu ini adalah tradisi IPDN yang disebut Bima Arya membuat kagok para kepala daerah pada hari pertama.
    “Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” ujarnya.
    Bima Arya mengatakan, hal ini wajar dan akan dijadikan pelajaran agar para peserta retreat harus mengatur kecepatan makan mereka di kemudian hari.
    Lebih lanjut, dia juga menyebut, ada banyak peristiwa unik selama makan bersama. Salah satunya, para kepala daerah terlihat tidak tertib mengikuti komando di meja makan.
    “Tadi saya masih melihat banyak yang belum menyesuaikan, begitu duduk di meja langsung nyaber pisang. Kalau di tradisi di sini semuanya disipilin, semua komando dan makan hanya dua lagi selesai,” kata Bima Arya.
    Untuk memberikan penyesuaian, dia mengatakan, Rektor IPDN Halilul Khairi akan memberikan pemahaman tata tertib selama di kampus berlangsung.
    “Jadi harus menyesuaikan, sekarang oleh Pak Rektor sedang disampaikan tata tertib makan (dengan durasi) dua lagu, tidak boleh merokok sembarangan, dan lain-lain,” ujarnya.
    Adapun retreat gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
    Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
    Sementara itu, satu kepala daerah yakni Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, tidak bisa ikut karena ibunya meninggal dunia.
    Puluhan kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Belajar dari Kasus Lucky Hakim, Materi Tupoksi Kepala Daerah Diberikan Pertengahan Retreat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Belajar dari Kasus Lucky Hakim, Materi Tupoksi Kepala Daerah Diberikan Pertengahan Retreat Nasional 22 Juni 2025

    Belajar dari Kasus Lucky Hakim, Materi Tupoksi Kepala Daerah Diberikan Pertengahan Retreat
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri (
    Wamendagri
    )
    Bima Arya
    mengatakan, materi terkait tugas pokok, dan fungsi (tupoksi), serta mengenai hak dan kewajiban kepala daerah akan dibahas di pertengahan acara retreat gelombang kedua.
    Pembahasan ini dilakukan mengingat adanya kasus Bupati Indramayu,
    Lucky Hakim
    , yang tidak memahami kewajibannya sebagai kepala daerah padahal sudah menjalani retreat gelombang pertama.
    Bima Arya lantas mengatakan, dalam evaluasi retreat gelombang pertama, materi terkait hak dan kewajiban kepala daerah diberikan di penghujung acara.
    “Mungkin (saat itu) sudah enggak fokus gitu ya. (Jadi untuk saat ini) Kita akan alokasikan waktu yang lebih nyaman untuk peserta supaya bisa mengikuti,” kata Bima Arya saat ditemui di Perpustakaan IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).
    Oleh karena itu, dia mengungkapkan, kemungkinan alokasi waktu terkait dengan tupoksi, hak dan kewajiban kepala daerah akan dibahas pada hari keempat retreat gelombang kedua.
    “Mungkin di hari Rabu atau Kamis ya,” ujar Bima Arya.
    Mantan Wali Kota Bogor ini menjelaskan, materi terkait hak dan kewajiban kepala daerah penting untuk disampaikan agar tak ada penafsiran ganda di kemudian hari.
    “Supaya enggak ada lagi hal-hal yang kemudian ditafsirkan berbeda atau tidak diketahui,” imbuhnya.
    Sebagai informasi, Bupati Indramayu disanksi magang selama tiga bulan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena pelesiran ke luar negeri tanpa mengajukan izin.
    Peristiwa itu terjadi ketika Lucky Hakim liburan bersama keluarganya ke Jepang, di saat musim libur panjang Idul Fitri 2025.
    Lucky Hakim disanksi karena tidak mengetahui aturan wajib menyampaikan permohonan izin kepada Kemendagri jika hendak meninggalkan Indonesia dalam urusan apa pun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengintip Menu Makan Siang Retreat Kepala Daerah di IPDN: Ayam, Sayur, dan Cendol Dawet
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    7 Retreat Gelombang Ke-2, Banyak Kepala Daerah Kaget Harus Makan Siang dengan Durasi 2 Lagu Nasional

    Retreat Gelombang Ke-2, Banyak Kepala Daerah Kaget Harus Makan Siang dengan Durasi 2 Lagu
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri (
    Wamendagri
    )
    Bima Arya
    mengatakan, banyak
    kepala daerah
    yang kaget saat dijamu makan siang di Menza, bersama para praja Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (
    IPDN
    ).
    Pasalnya, ada sebuah tradisi di meja makan Menza IPDN, yakni harus menyelesaikan makan siang hanya dengan batasan waktu dua lagu yang diputar.
    “Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” kata Bima Arya saat ditemui di Perpustakaan IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).
    Dia mengatakan, hal ini wajar dan akan dijadikan pelajaran agar para peserta retreat harus mengatur kecepatan makan mereka di kemudian hari.
    Bima mengatakan, makan di Menza bersama para praja IPDN tersebut hanya dilakukan di siang hari selama retreat berlangsung.
    Lebih lanjut, dia juga menyebut, ada banyak peristiwa unik selama makan bersama. Salah satunya, para kepala daerah terlihat tidak tertib mengikuti komando di meja makan.
    “Tadi saya masih melihat banyak yang belum menyesuaikan, begitu duduk di meja langsung nyaber pisang. Kalau di tradisi di sini semuanya disipilin, semua komando dan makan hanya dua lagi selesai,” ujar Bima Arya.
    Untuk memberikan penyesuaian, dia mengatakan, rektor IPDN Halilul Khairi akan memberikan pemahaman tata tertib selama di kampus berlangsung.
    “Jadi harus menyesuaikan, sekarang oleh Pak Rektor sedang disampaikan tata tertib makan (dengan durasi) dua lagu, tidak boleh merokok sembarangan, dan lain-lain,” katanya.
    Adapun retreat gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
    Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
    Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo karena ibunya meninggal dunia.
    Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendagri: 10 kepala daerah dapat tanda khusus selama retret

    Kemendagri: 10 kepala daerah dapat tanda khusus selama retret

    “Kami belum membuat satu kebijakan, tetapi kami dalam pekan depan akan melakukan rapat pimpinan, dan akan membuat desain terkait dengan pemberian Makan Bergizi Gratis pada saat libur sekolah,”

    Sumedang (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat ada 10 kepala daerah peserta retret gelombang kedua yang mendapatkan tanda khusus karena perlu pengawasan kesehatan ketat selama kegiatan berlangsung di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang.

    “Yang pakai pita merah itu ada lima. Yang kuning juga lima. Sisanya itu aman. Jadi sekitar 10 orang ada dalam pengawasan ketat. Yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya di Sumedang, Minggu.

    Bima menjelaskan, peserta dengan pita merah memiliki kondisi kesehatan yang perlu perhatian serius, seperti kadar hemoglobin rendah, cedera lutut, atau riwayat pascaoperasi.

    “Beberapa peserta memang harus dimonitor kondisinya karena HB-nya rendah, ada juga yang baru operasi dan ada cedera lutut. Jadi beberapa kita lakukan pengawasan secara khusus,” ujarnya.

    Meski begitu, Bima menyampaikan bahwa rangkaian upacara pembukaan retret telah berlangsung lancar. Total sebanyak 84 peserta hadir dalam kegiatan hari ini.

    Sementara itu, ia menambahkan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara belum dapat bergabung karena masih menunggu proses pelantikan.

    Namun ia memastikan dua kepala daerah tersebut akan segera menyusul untuk mengikuti kegiatan retret hingga Kamis (26/5).

    “Jadi Kutai Kartanegara dan wakilnya mungkin akan bergabung setelah pelantikan besok atau lusa. Jadi total tetap ada 86 kepala daerah,” katanya.

    Selain itu, Wamendagri juga mengapresiasi kehadiran para kepala daerah dari Bali yang menyusul karena sebelumnya menghadiri kegiatan kesenian di daerahnya.

    “Dan kami gembira karena teman-teman dari Bali ini juga bergabung walaupun agak telat tadi tidak mengikuti rangkaian di Kemendagri karena ada acara kesenian di Bali sehingga baru menyusul,” katanya.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Meriahnya Defile Drumband IPDN Sambut Pembukaan Retreat Kepala Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Meriahnya Defile Drumband IPDN Sambut Pembukaan Retreat Kepala Daerah Nasional 22 Juni 2025

    Meriahnya Defile Drumband IPDN Sambut Pembukaan Retreat Kepala Daerah
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com
    – Apel pembukaan retreat kedua kepala daerah di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat digelar dengan meriah.
    Kemeriahan tersebut terlihat dari penampilan para praja IPDN yang berbaris memainkan alat musik. Barisan tersebut adalah
    Defile
    Drumband Gita Abdi Praja IPDN.
    Mereka mengiringi 84 kepala daerah yang masuk ke dalam kampus untuk mengikuti Apel Manggala di Lapangan Parade IPDN.
    Pantauan Kompas.com, para kepala daerah yang turut menggunakan IPDN berbaris rapi, perwakilan mereka diberikan kalung berwarna putih sebagai tanda penerimaan.
    Sebagai pembina sekaligus kepala sekolah dalam retreat gelombang kedua kepala daerah, Wakil Menteri Dalam Negeri
    Bima Arya
    memberikan pesan penguatan
    kebersamaan
    selama retreat.
    “Kami ingin agar Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati, dan Wakil Bupati peserta retret semakin kuat kebersamaan dalam keberagaman. Semakin bangga menjadi bagian dari pelayan Nusantara,” sambung Bima.
    Seperti pada pelaksanaan Retret Kepala Daerah Gelombang I, kegiatan ini didesain agar para kepala daerah beserta wakilnya memahami tugas pokok dan fungsinya.
    Selain itu, diharapkan mereka juga memahami gagasan besar Presiden RI dalam mengakselerasikan Asta Cita.
    “Kami berharap hari-hari yang ada di sini menambah kekompakan kepala daerah dan wakilnya. Hari-hari dan yang ada di sini semua merasakan kebersamaan yang kuat antara kepala daerah dan wakilnya,” tandas Bima.
    Dalam kesempatan berbeda, Bima mengatakan, pembukaan
    retreat kepala daerah
    ini diikuti 84 peserta.
    Peserta ini berkurang lagi dua orang, karena bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara belum sempat dilantik, dan diharapkan bisa segera mengikuti retreat setelah pelantikan berlangsung.
    “Jadi agak terlambat proses pelantikannya. Kami ingin setelah selesai pelantikan, baru ikut retret. Jadi Bupati Kutai Kartanegara dan wakilnya mungkin akan bergabung setelah pelantikan besok atau lusa,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rombongan Retret Kepala Daerah Pakai Whoosh ke IPDN Jatinangor

    Rombongan Retret Kepala Daerah Pakai Whoosh ke IPDN Jatinangor

    Bisnis.com, JAKARTA – Para kepala daerah yang mengikuti kegiatan retret nasional di Kampus IPDN Jatinangor memilih menggunakan layanan Kereta Cepat Whoosh sebagai moda transportasi. 

    Perjalanan rombongan yang terdiri dari 84 kepala daerah ini dilakukan pada Minggu, (22/6/2025) dari Stasiun Halim, Jakarta menuju Stasiun Tegalluar Summarecon, Jawa Barat. 

    Rombongan diberangkatkan menggunakan Whoosh G1017 pukul 10.00 WIB dan tiba di Tegalluar pada pukul 10.47 WIB.

    Setibanya di stasiun, rombongan langsung melanjutkan perjalanan menuju Kampus IPDN Jatinangor untuk mengikuti rangkaian kegiatan retret yang akan berlangsung hingga 26 Juni 2025.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan bahwa pemanfaatan Whoosh dalam perjalanan rombongan menunjukkan bagaimana layanan transportasi cepat, efisien, dan nyaman dapat mendukung kegiatan strategis pemerintahan secara optimal.

    “Pemanfaatan Whoosh dalam agenda strategis pemerintah ini menjadi bukti nyata bahwa Whoosh tidak hanya mendukung mobilitas masyarakat umum, tetapi juga dapat diandalkan untuk kebutuhan perjalanan rombongan agenda resmi negara,” katanya melalui keterangan pers.

    Eva menjelaskan bahwa perjalanan dari Jakarta ke Bandung yang biasanya memakan waktu berjam-jam, kini dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam dengan Whoosh.

    Dukungan Whoosh dalam kegiatan seperti retret menjadi cerminan dari peran KCIC dalam mendukung transformasi sistem transportasi nasional. 

    Dengan hadirnya Whoosh, konektivitas antarwilayah dan pusat pendidikan semakin terbuka dan memperkuat ekosistem mobilitas yang modern dan berkelanjutan.

    Pemilihan Whoosh sebagai moda transportasi, tambah Eva, menjadi bentuk pengakuan nyata atas keandalan layanan kereta cepat sebagai moda transportasi masa kini. 

    “Kecepatan, ketepatan waktu, kenyamanan, serta aksesibilitas yang baik menjadikan Whoosh sebagai pilihan terpercaya tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga dalam mendukung agenda-agenda strategis pemerintahan di tingkat nasional.” Tutup Eva.

  • Sebanyak 86 kepala daerah akan ikuti retret gelombang kedua di Jatinangor

    Sebanyak 86 kepala daerah akan ikuti retret gelombang kedua di Jatinangor

    Minggu, 22 Juni 2025 12:09 WIB

    Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky (kanan) dan Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus duduk di dalam bus saat mengikuti kegiatan pelepasan retret kepala daerah gelombang kedua di Kantor Kemendagri, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Sebanyak 86 kepala daerah dilepas dari kantor Kemendagri menuju Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang untuk mengikuti retret gelombang kedua yang akan berlangsung 22-26 Juni. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.

    Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir (kanan) berbincang dengan kepala daerah usai upacara pelepasan retret kepala daerah gelombang kedua di Kantor Kemendagri, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Sebanyak 86 kepala daerah dilepas dari kantor Kemendagri menuju Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang untuk mengikuti retret gelombang kedua yang akan berlangsung 22-26 Juni. ANTARA FOTO/Indrianto Eko/nym.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepala Daerah Tetap Pakai Seragam Komcad Selama Retreat di IPDN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Kepala Daerah Tetap Pakai Seragam Komcad Selama Retreat di IPDN Nasional 22 Juni 2025

    Kepala Daerah Tetap Pakai Seragam Komcad Selama Retreat di IPDN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (
    Kemendagri
    )
    Tomsi Tohir
    menegaskan bahwa para kepala daerah yang mengikuti program
    retreat
    akan tetap menggunakan seragam Komponen Cadangan (
    Komcad
    ) selama kegiatan berlangsung.
    Adapun kegiatan retreat gelombang II yang digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (
    IPDN
    ), Jatinangor, Jawa Barat, dengan peserta 86 kepala daerah ini berlangsung pada 22-26 Juni 2025.
    Tomsi menjelaskan, seragam loreng IPDN hanya digunakan saat keberangkatan dari Kemendagri.
    Sesampainya di IPDN, kegiatan sehari-hari akan menggunakan
    seragam Komcad
    yang berwarna hijau.
    “Iya yang hijau, ini karena dia di IPDN (berangkat) bajunya lorengnya IPDN, nanti sampai sana sehari-hari pakai seragamnya Komcad yang hijau kaya kemarin (gelombang I) sama, enggak ada bedanya,” ujar Tomsi saat ditemui di Kantor Kemendagri, Minggu (22/6/2025).
    Dia menambahkan bahwa kegiatan retreat tersebut merupakan lanjutan dari program sebelumnya, dengan penyesuaian dan penyempurnaan di beberapa aspek.
    “Mulai dari mata pelajarannya juga (sama), kemudian beberapa ditambahkan saja, disempurnakan saja,” kata Tomsi.
    Sebelum berangkat, sebanyak 86 peserta retreat mengikuti apel penyambutan yang disampaikan oleh Tomsi Tohir di Plaza Kemendagri, Minggu pagi.
    Adapun peserta yang akan hadir terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, tiga walikota, dan wakil walikota, 38 bupati, serta 37 wakil bupati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala daerah pakai loreng cokelat saat memulai retret gelombang II

    Kepala daerah pakai loreng cokelat saat memulai retret gelombang II

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 86 orang kepala daerah dan wakil kepala daerah menggunakan seragam loreng cokelat saat memulai kegiatan retret gelombang II dengan menghadiri apel di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Minggu pagi.

    Seragam yang dikenakan tersebut berbeda dengan seragam para kepala daerah yang digunakan untuk retret gelombang pertama di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

    Pada seragam itu juga terpasang emblem Kementerian Dalam Negeri dan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN).

    “Ini karena dia di IPDN, bajunya lorengnya IPDN,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir usai memimpin apel.

    Para kepala daerah itu menggunakan seragam secara lengkap, mulai dari baret berwarna cokelat, seragam kemeja dan celana loreng cokelat, hingga sepatu bot berwarna cokelat.

    Selain nama dan jabatan pada emblem yang terpasang di dada, para kepala daerah juga menggunakan kalung tanda pengenal.

    Walaupun begitu, Tomsi mengatakan bahwa seragam loreng cokelat itu hanya digunakan pada saat memulai kegiatan retret. Nantinya, para kepala daerah tersebut akan menggunakan seragam loreng hijau Komponen Cadangan (Komcad), seperti yang digunakan oleh para kepala daerah saat retret gelombang pertama.

    “Sampai sana, sehari-hari pakai seragamnya Komcad yang hijau kaya kemarin sama, nggak ada bedanya,” kata dia.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan pada retret gelombang kedua, para kepala daerah akan menerima materi dengan tiga pokok substansi, yakni tentang tugas pokok kepala daerah, pemberian teori seperti misi Astacita, serta pemberantasan korupsi dan wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

    Peserta retret kali ini terdiri dari tiga kelompok. Pertama, kepala daerah yang sudah dilantik namun belum sempat mengikuti gelombang pertama.

    Kedua, kepala daerah yang sebelumnya menghadapi sengketa hasil Pilkada tetapi akhirnya tuntas. Ketiga, kepala daerah hasil pemungutan suara ulang yang proses pelantikannya baru selesai.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.