Institusi: IPB

  • Profil Rokhmin Dahuri, Mantan Menteri Kelautan Kini di Komisi IV DPR

    Profil Rokhmin Dahuri, Mantan Menteri Kelautan Kini di Komisi IV DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Rokhmin Dahuri, seorang tokoh ternama di bidang kelautan dan perikanan, kini menjabat sebagai anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024–2029 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

    Mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VIII (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Indramayu), dia aktif menyuarakan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor kelautan, perikanan, dan ekonomi biru.

    Lantas, bagaimana sosok Rokhmin Dahuri? Berikut ini profil dan perjalanan kariernya.

    Profil Rokhmin Dahuri

    Rokhmin Dahuri lahir pada 16 November 1958 di Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Cirebon sebelum melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada 1982, dia meraih gelar sarjana perikanan, diikuti gelar magister sains dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan pada 1986 dari IPB.

    Ia kemudian memperoleh gelar doktor dari Dalhousie University, Kanada, pada 1991, dengan fokus pada ekologi dan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan laut.

    Karier profesional Rokhmin Dahuri dimulai sebagai peneliti dan dosen di IPB, dia dikenal sebagai ahli pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan. Pada 2001–2004, dia menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan dalam Kabinet Gotong Royong.

    Selama masa jabatannya, dia merumuskan kebijakan strategis untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan nasional, termasuk pengembangan perikanan budidaya dan pemberdayaan nelayan.

    Setelah menyelesaikan tugas sebagai menteri, Rokhmin tetap aktif di dunia akademik dan organisasi. Ia menjabat sebagai ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dan Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI), serta menjadi penasihat gubernur di beberapa provinsi untuk pembangunan kelautan dan perikanan. Penghargaan seperti Dosen Teladan I Tingkat Nasional (1995) dan Indonesian Development Award (1999) menjadi bukti dedikasinya.

    Pada Pemilu 2024, Rokhmin Dahuri terpilih sebagai anggota DPR dari PDIP untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VIII dengan suara terbanyak di dapil tersebut. Resmi dilantik pada 1 Oktober 2024, dia bergabung dengan Komisi IV DPR, yang menangani isu pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, dan perikanan.

    Dalam perannya, dia fokus pada peningkatan kesejahteraan nelayan kecil, pengembangan perikanan budi daya, dan peningkatan anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ia juga mendorong pengembangan industri bioteknologi kelautan dan ekonomi biru untuk memanfaatkan potensi sumber daya laut Indonesia secara berkelanjutan.

    Selain tugas legislatif, Rokhmin Dahuri menjabat sebagai rektor Universitas UMMI Bogor sejak Mei 2025. Ia berkomitmen menjadikan universitas ini sebagai kampus unggulan bertaraf internasional dengan fokus pada riset berkualitas, kolaborasi global, dan penguatan kurikulum berbasis inovasi serta kewirausahaan.

    Pengalaman akademik dan profesionalnya di bidang kelautan memperkuat kontribusinya dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada pembangunan maritim Indonesia.

    Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman luas sebagai menteri serta anggota DPR, Rokhmin Dahuri terus berkontribusi pada kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Fokusnya pada ketahanan pangan laut, pemberdayaan nelayan, dan pengembangan ekonomi biru menunjukkan komitmennya untuk memajukan industri maritim secara berkelanjutan.

    Peran Rokhmin Dahuri di Komisi IV DPR dan dunia akademik memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh kunci dalam pembangunan nasional, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

  • Jelang Idul Adha, KPKP Jaktim sudah periksa 15 ribu lebih hewan kurban

    Jelang Idul Adha, KPKP Jaktim sudah periksa 15 ribu lebih hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban pada lokasi penampungan daerah di 10 kecamatan daerah itu menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan di tempat penampungan 10 kecamatan, Jakarta Timur. Hingga kemarin (3/6) sudah kita periksa kesehatan hewan kurban sebanyak 15.631 ekor,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur dan terdiri 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.

    Rinciannya, Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor dari 12 lokasi, Makasar 1.058 ekor dari 13 lokasi, Duren Sawit 781 ekor dari 15 lokasi, Kramat Jati 2.407 ekor dari 24 lokasi.

    Lalu, Cipayung 3.021 ekor dari 37 lokasi, Matraman 832 ekor dari sembilan lokasi, Ciracas 2.152 ekor dari 28 lokasi, Pulogadung 772 ekor dari 28 lokasi dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.

    “Yang banyak hewan sebarannya akan kita optimalkan pemeriksaan kesehatan hewan-hewan kurban di lokasi tersebut. Sementara hampir merata sebaran, tapi dominasi di Cipayung, Cakung, Kramat Jati,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan.

    Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.

    Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit, menjelang Idul Adha hingga ditambah tiga hari tasyrik.

    “Kemudian, juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jadi, nanti hewan yang diperiksa sehat, maka surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) akan diterbitkan,” ucap Taufik.

    Taufik menyebut, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Sudin KPKP wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.

    Pemeriksaan yang dilakukan Sudin KPKP Jakarta Timur ini turut menggandeng Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University yang juga akan melakukan pengecekan saat hewan sudah dipotong.

    Tindakan ini dilakukan demi menjamin daging dan jeroan atau isi perut hewan seperti hati, aman dan layak dikonsumsi. Jika ditemukan daging tak layak, maka pihaknya akan memusnahkan daging kurban tersebut.

    Adapun pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.

    Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hewan kurban tak disarankan diberi makan banyak sebelum disembelih 

    Hewan kurban tak disarankan diberi makan banyak sebelum disembelih 

    pentingnya tetap diberi minum sebelum disembelih

    Jakarta (ANTARA) – Pakar penyembelihan halal dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr. drh. Supratikno tak menyarankan hewan kurban diberi makanan yang banyak sebelum disembelih karena akan membuat hewan muntah saat disembelih.

    “Muntahan itu efek buruknya banyak seperti mengenai luka, menyebabkan sakit, kena daging di sekitar sembelihan menyebabkan ada pencemaran, dari situ ada bakteri dan segala macam,” ujar dia di Jakarta, Selasa.

    Dampak buruk lainnya yakni munculnya bau yang menyebabkan kualitas daging akan menurun.

    Pratikno dalam acara bertema “Berkurban Aman, Sehat, dan Menentramkan” yang diadakan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, mengatakan hewan sebaiknya dipuasakan selama 12 jam sebelum disembelih.

    Meski demikian, hewan yang dipuasakan tetap harus diberi minum yang cukup sampai tiba waktu penyembelihan, ucap Pratikno.

    “Bukan dicekok, digelonggong air minum. Tetapi disediakan air minum sehingga pada saat dia ingin minum, dia akan minum,” kata Pratikno.

    Dia mengatakan pentingnya tetap diberi minum sebelum disembelih untuk membuat darahnya menjadi encer sehingga pada saat penyembelihan, darah akan cepat keluar dan keluar sempurna.

    Dengan begitu, hewan akan cepat mati dan kualitas dagingnya akan jadi baik. Ini karena sedikit darah yang tertinggal di dalam daging.

    Pratikno mengatakan tak membiarkan hewan kelaparan dan kehausan merupakan salah satu aspek menjaga kesejahteraan hewan. Kendati dia mengakui ini tak bisa secara penuh dijalankan.

    “Baiknya justru malah dipuasakan. Tetapi yang puasa itu makan saja. Lapar boleh, yang tidak boleh adalah kelaparan (karenanya hewan tetap diberi minum),” ucap dia.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim minta pengurus masjid wujudkan Idul Adha yang bersih

    Pemkot Jaktim minta pengurus masjid wujudkan Idul Adha yang bersih

    pengurus masjid yang bertugas sebagai penyembelih hewan kurban harus memahami tata cara pemotongan agar dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab dari orang yang berkurban

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) meminta kepada pengurus masjid yang ada di wilayahnya agar dapat mewujudkan pelaksanaan Idul Adha 1446 Hijriah yang aman dan bersih sesuai syariat Islam.

    “Untuk itu kami terus menyosialisasikan kepada pengurus masjid, panitia kurban agar bisa bersama-sama melaksanakan Idul Adha yang bersih, aman, sehat, sesuai dengan syariat Islam,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Taufik menjelaskan lebih rinci maksud dari bersih, aman, dan sehat yakni mulai dari tata cara pemotongan hewan kurban yang halal dan tayib, pengecekan kesehatan hewan kurban, kebersihan tempat pemotongan, hingga kebersihan lingkungan.

    Menurut Taufik, pengurus masjid yang bertugas sebagai penyembelih hewan kurban harus memahami tata cara pemotongan agar dapat menjalankan amanah dan tanggung jawab dari orang yang berkurban (shohibul qurban).

    “Pengurus masjid kita berikan edukasi terkait kesehatan hewan sebelum dan sesudah proses pemotongan. Tujuannya memastikan daging yang didistribusikan kepada warga layak untuk dikonsumsi,” ujar Taufik.

    Edukasi juga terkait pembuangan limbah hewan kurban yang baik dan benar. Sehingga tidak membuat saluran menjadi kotor dan bau akibat pembuangan limbah hewan kurban yang sembarangan.

    “Limbah hewan kurban juga terus kita sosialisasikan harusnya seperti apa, jadi tidak asal buang dan malah membuat lingkungan menjadi kotor,” ucap Taufik.

    Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengerahkan 136 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban di wilayahnya dalam rangka pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    Sebanyak 136 orang petugas itu terdiri atas petugas Dinas KPKP Jakarta 48 orang, Sudin KPKP Jakarta Timur 48 orang, anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 15 orang, dan mahasiswa sekolah kedokteran dan Biomedis IPB 25 orang.

    Petugas tersebut berperan memberi edukasi kepada seluruh warga agar dalam proses pemotongan hewan kurban memperhatikan tata cara sesuai syariat islam dan standar kesehatan hingga kebersihan lingkungan tetap terjaga.

    Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin mengingatkan adanya sanksi hukum apabila warga membuang limbah hewan kurban sembarangan.

    “Jangan sampai ketika pemotongan hewan kurban, entah itu di masjid dan sebagainya, kotorannya dibuang ke saluran, akhirnya dialirkan begitu saja. Kalau ada, pasti kita akan peringatan kepada yang bersangkutan,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin saat melepas petugas kesehatan hewan kurban di Jakarta, Senin (2/6).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim kerahkan 136 petugas kesehatan hewan dan daging kurban

    Pemkot Jaktim kerahkan 136 petugas kesehatan hewan dan daging kurban

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengerahkan 136 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban di wilayahnya dalam rangka pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    “Pelepasan petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban sebanyak 136 orang. Tentunya dalam rangka memberikan rasa kepastian, rasa aman kepada masyarakat bahwa hewan kurban yang akan disembelih dan dikonsumsi benar-benar aman,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin saat pelepasan petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban itu di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.

    Menurut dia, petugas nantinya akan memastikan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih dan memeriksa daging kurban usai pemotongan hewan kurban.

    “Mereka akan bertugas sesuai kapasitasnya mulai dari pemeriksaan lokasi Tempat Pemotongan Hewan Kurban (TPHK), kualitas daging yang dihasilkan dari pemotongan hewan kurban, hingga melindungi masyarakat melalui penyediaan daging kurban yang aman, sehat, utuh dan halal untuk dikonsumsi,” jelas Munjirin.

    Dia pun meminta seluruh petugas dan aparatur sipil negara (ASN) dapat menginformasikan ke seluruh warga di Jakarta Timur agar dalam proses pemotongan hewan kurban memperhatikan tata cara sesuai syariat islam dan standar kesehatan hingga kebersihan lingkungan.

    “Saya mohon jaga kepercayaan ini dengan baik sehingga masyarakat bisa percaya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jaga jangan sampai kita dalam bertugas arogan dan sebagainya, tetap pendekatan secara musyawarah, kekeluargaan,” ucap Munjirin.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto mengatakan, ke-136 orang petugas itu terdiri atas petugas Dinas KPKP Jakarta 48 orang, Sudin KPKP Jakarta Timur 48 orang, anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 15 orang, dan mahasiswa sekolah kedokteran dan Biomedis IPB 25 orang.

    “Pelepasan petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban ini untuk menjaga kualitas daging dari pemotongan, dan melindungi masyarakat melalui penyediaan daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) untuk dikonsumsi,” jelas Taufik.

    Adapun pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.

    Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Hingga saat ini, hewan kurban yang sudah diperiksa kesehatannya sebanyak 11.706 ekor di 10 kecamatan Jakarta Timur dengan total 143 lokasi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia kiblat ideal regulasi pengelolaan zakat di dunia

    Indonesia kiblat ideal regulasi pengelolaan zakat di dunia

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Dekan IPB: Indonesia kiblat ideal regulasi pengelolaan zakat di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 16:35 WIB

    Elshinta.com – Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dinilai sudah ideal karena telah menyeimbangkan peran negara dan masyarakat dalam pengelolaan zakat. Negara hadir melakukan pengelolaan sesuai syariat Islam, tanpa meniadakan peran serta masyarakat. 

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Dr. Irfan Syauqi Beik, menganggap Indonesia merupakan kiblat ideal dalam regulasi zakat, karena pendekatan inklusif yang diambil dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, yang mengakomodasi peran serta swasta dalam pengelolaan zakat.

    Menurut Irfan, berbeda dengan Malaysia dan Arab Saudi yang menerapkan sistem sentralistik di mana zakat sepenuhnya dikelola negara, Indonesia justru memberi ruang kepada pemerintah dan lembaga nonpemerintah untuk berperan aktif dalam pengumpulan dan penyaluran zakat.

    “Malaysia dan Saudi saat ini jadi parameter pengelolaan zakat terbaik secara administratif. Namun keduanya tegas tidak mengakomodasi peran swasta. Zakat sepenuhnya dikelola oleh pemerintah,” ujar Irfan saat memberikan keterangan di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Irfan mengingatkan, Undang-Undang 23/2011 sudah cukup akomodatif dan bijaksana dalam membangun sistem zakat nasional. 

    Irfan menegaskan, kemajuan sistem zakat di Indonesia saat ini, yang ditandai peningkatan pengumpulan, penyaluran, serta pelaporan kinerja zakat secara transparan dan akuntabel, adalah hasil dari sinergi antara BAZNAS sebagai lembaga negara dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai mitra swasta.

    Dengan struktur regulasi yang terbuka dan inklusif, Irfan meyakini Indonesia berpotensi besar menjadi model ideal tata kelola zakat di tingkat global. Namun, ia menekankan pentingnya mempertahankan prinsip kemitraan strategis antara negara dan masyarakat, yang selama ini menjadi ciri khas sistem perzakatan Indonesia.

    Irfan menambahkan, bahwa pandangan yang terus menyudutkan fungsi regulator parsial dan koordinator pengelolaan zakat yang melekat pada BAZNAS, boleh jadi disebabkan oleh pengaruh praktik industri keuangan komersial yang operasionalisasinya didasarkan pada filosofi kompetisi bebas antar operator/lembaga keuangan yang ada.

    Akibat adanya kompetisi bebas ini, lanjut dia, maka diperlukan adanya wasit berupa regulator yang bersifat independen, yang tidak bisa diatur dan diintervensi oleh salah satu pihak yang berkompetisi. 

    “Filosofi ini menjadikan antara lembaga keuangan pemerintah dan swasta, seperti bank BUMN dan bank swasta, menjadi dua kesebelasan yang berbeda, yang bertanding dalam satu liga keuangan domestik,” kata dia. 

    Filosofi ini, jelas Irfan, tidak sepenuhnya tepat jika dikaitkan pada sektor zakat. “Filosofi lembaga zakat haruslah menjadi satu tubuh, atau menjadi satu ‘kesebelasan’. BAZNAS adalah kapten kesebelasan ini. Semua lembaga zakat seharusnya berpikir dalam satu konteks tubuh sistem perzakatan nasional, dan bukan berpikir sebagai dua entitas yang bertanding, di mana ada yang menang dan ada yang kalah,” ucap dia. 

    Dr. Irfan Syauqi Beik menyebutkan bahwa pengelolaan tata kelola zakat tidak bisa disamakan dengan pola manajemen modern. Logika zakat tidak sama dengan logika pengelolaan keuangan komersial, salah satunya merujuk pada Kitab al-Amwal karya Abu Ubayd (Abu Ubaid al-Qasim bin Salam) yang menyebutkan bahwa “zakat as a special institution of public finance”, karena baik dari sisi harta objek zakatnya, dari sisi pihak yang wajib zakatnya, dari sisi penyaluran zakatnya, termasuk bagaimana teknis pengumpulannya, telah diatur dalam Al-Quran dan Hadits, di mana kewenangan pengelolaan zakat tersebut melekat pada penguasa atau pemerintah dan bukan pada masyarakat.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Silaturahim Adit dan Zaka: Merangkai Literasi dan Pertanian untuk Pemuda Desa

    Silaturahim Adit dan Zaka: Merangkai Literasi dan Pertanian untuk Pemuda Desa

    Gresik (beritajatim.com) – Pertemuan inspiratif terjadi di Desa Sambogunung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jumat siang (30/5/2025). Founder Gemar Maos, Aditya Akbar Hakim, melakukan kunjungan silaturahim ke markas komunitas Bangga Petani Muda yang dikomandoi oleh Zaka bin Usman.

    Pertemuan dua sosok muda dengan visi besar ini membuka perspektif baru tentang bagaimana literasi dan pertanian bisa menjadi jalan sejahtera bagi generasi muda.

    Bangga Petani Muda telah dikenal luas di wilayah Gresik Pantura. Setahun terakhir, komunitas ini mencuri perhatian publik berkat inovasi dan kreativitas mereka di sektor pertanian, terutama melalui kanal YouTube yang dikelola secara profesional. Dengan pendekatan yang segar dan visioner, mereka mampu mengolah konten menarik sekaligus membangun bisnis berkelanjutan dari lahan pertanian.

    Zaka bin Usman, pendiri komunitas tersebut, mengusung spirit: selama pangan tak tergantikan, maka bisnis pertanian akan selalu menjanjikan. Sebuah pandangan strategis yang tak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian di tengah arus urbanisasi dan migrasi profesi anak muda ke sektor non-agraris.

    “Saya datang ke Mas Zaka, dalam rangka pertama silaturahim. Kedua sinau tentang literasi kontekstual, bagaimana eksekusi terhadap literasi yang mensejahterakan. Dan ketiga, saya punya visi besar akhir tahun ini bisa mendirikan greenhouse di sebelah basecamp Gemar Maos,” ucap Adit, penulis buku sekaligus pengurus Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Jawa Timur.

    Kehadiran Adit di markas Bangga Petani Muda mencerminkan sinergi dua bidang yang selama ini dipandang berbeda: literasi dan pertanian. Namun dalam praktiknya, keduanya memiliki titik temu yang kuat: sama-sama bertujuan menciptakan transformasi sosial dan ekonomi berbasis aksi nyata.

    Zaka memulai kiprahnya sejak 2016. Ia tidak pernah membuat lamaran kerja seumur hidupnya. Sebaliknya, ia justru menjadi tujuan para pelamar kerja yang ingin bergabung dengan komunitasnya.

    “Sekitar 2016 saya memulai, sampai detik ini saya sama sekali tidak pernah membuat lamaran kerja. Justru saya kerap didatangi para pelamar yang ingin ikut bergabung dengan Bangga Petani Muda,” tukas Zaka, alumni IPB yang kini menjadi role model petani muda.

    Perjalanan Zaka dan komunitasnya memang bukan tanpa tantangan. Jalan panjang yang ia tempuh dipenuhi liku. Namun berkat konsistensi dan kecintaan terhadap profesi, ia mampu menjadikan pertanian sebagai panggung eksistensi sekaligus kontribusi nyata terhadap masyarakat.

    Kini, kantor dan kebun greenhousenya hampir setiap hari dikunjungi banyak pihak, dari akademisi hingga pejabat pemerintahan.

    Apa yang dikerjakan oleh Bangga Petani Muda merupakan aplikasi konkret dari konsep literasi kontekstual atau literasi berbasis inklusi sosial. Konsep ini tidak berhenti di tataran teori, tetapi telah dieksekusi dan dibuktikan dampaknya secara langsung.

    Melalui pertanian, konten digital, dan semangat kolaborasi, mereka telah berhasil menaikkan taraf hidup dan memperluas pengaruh positif di kalangan pemuda desa.

    Zaka telah membuktikan bahwa profesi petani bisa dijalani dengan kepala tegak, tanpa rasa gengsi. Ia menjadi teladan bagi generasi muda bahwa kemajuan tidak selalu berarti pindah ke kota, tapi bisa juga dengan menghidupkan desa. [suf]

  • Ini Daftar Amirul Hajj Musim Haji 2025, Ada Menteri hingga Penasihat Khusus Presiden – Page 3

    Ini Daftar Amirul Hajj Musim Haji 2025, Ada Menteri hingga Penasihat Khusus Presiden – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Agama (Kemrnag) RI membentuk susunan delegasi jemaah haji asal Indonesia atau Amirul Hajj untuk musim haji 2025. Amirul Hajj dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar sementara Wamenag Romo Muhammad Syafi’i sebagai Wakil Amirul Hajj.

    “Sesuai dengan undang-undang bahwa Menteri Agama adalah Amirul Hajj, saya sendiri Nasaruddin Umar, Menteri Agama Republik Indonesia. Kemudian, Wakil Amirul Hajj, Romo Muhammad Syafi’i,” kata Nasaruddin, dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).

    Pada hari ini, Amirul Hajj terbang ke Saudi untuk memastikan jemaah haji Indonesia mendapatkan pelayanan terbaik.

    “Sesuai UU Nomor 8 Tahun 2019, Amirul Hajj bertugas memimpin misi haji Indonesia dalam melaksanakan tugas diplomasi haji di Arab Saudi selama musim haji,” tutur Nasaruddin.

    “Kita akan bertemu dengan sejumlah otoritas di Arab Saudi untuk mendiskusikan berbagai macam penyelenggaraan haji terutama di masa-masa akan datang,” sambungnya.

    Berikut daftar Amirul Hajj Indonesia pada musim 2025:

    Ketua Amirul Hajj: Nasarudin Umar (Menteri Agama)

    Wakil Ketua Amirul Hajj: Romo Muhammad Syafi’i (Wakil Menteri Agama)

    Sekretaris Amirul Hajj: Arskal Salim (Sesditjen Pendidikan Islam Kemenag)

    Wakil Sekretaris Amirul Hajj: Jojon Novandri (Tenaga Ahli Kemenag)

    Anggota Amirul Hajj dari Kalangan Menteri dan/atau Kepala Badan:

    1. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi

    2. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Arifatul Choiri Fauzi

    3. Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf

    4. Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak

    5. Kepala BPOM Taruna Ikrar

    6. Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji Muhadjir Effendy

    7. Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman.

    Anggota Amirul Hajj dari kalangan organisasi Islam:

    1. Sekjen MUI Amirsyah, Sanusi Tambunan

    2. Katib ‘Aam PBNU, Ahmad Said Asrori

    3. Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar

    4. Ketum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) sekaligus Rektor IPB University, Arif Satria.

     

  • Petani Sawit Jambi Sukses Panen Perdana Padi Gogo – Page 3

    Petani Sawit Jambi Sukses Panen Perdana Padi Gogo – Page 3

    Sementara itu, Wakil Ketua RSI sekaligus Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo Irwan Perangin Angin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pertanian (Kementan) cq Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) yang telah memberikan dukungan atas penanaman padi gogo di lahan PSR.

    “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaro Jambi yang juga men-support kami sehingga panen perdana ini dapat terlaksana dengan baik,” kata Irwan.

    Sebagai informasi luas lahan padi di Provinsi Jambi pada 2023 seluas 61.035 hektare (ha) yang menghasilkan padi gogo sebesar 274.056 ton. Sementara itu pada 2024 meningkat menjadi 64.120 ha yang menghasilkan panen sebanyak 291.037 ton.

    Program penanaman padi ini didukung penuh Kementerian BUMN melalui kolaborasi strategis bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, serta Institut Pertanian Bogor (IPB University). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. *

  • Indonesia Punya Senjata Baru Hadapi Krisis Iklim & Pangan

    Indonesia Punya Senjata Baru Hadapi Krisis Iklim & Pangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dinilai memiliki peluang besar menjadi pemain kunci dalam industri bioteknologi global, berkat kekayaan hayati atau megabiodiversity yang dimiliki.

    Hal ini mengemuka dalam webinar The 51st IPB Strategic Talks bertajuk “Inovasi Bioteknologi untuk Indonesia Maju: Harapan, Realita, dan Solusi”, yang digelar IPB University belum lama ini.

    Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi, mengatakan, bioteknologi bisa menjadi kunci ketahanan nasional di masa depan.

    “Indonesia memiliki kekayaan hayati luar biasa yang bisa diolah menjadi inovasi bioteknologi. Ini penting untuk menghadapi tantangan kompleks, mulai dari krisis pangan hingga perubahan iklim,” ujarnya melansir website resmi IPB University, Kamis (29/5/2025).

    Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap inovasi, IPB University baru saja meluncurkan empat varietas padi unggul terbaru: IPB 12S, 13S, 14S, dan 15S, yang diklaim tahan terhadap perubahan iklim dan memiliki produktivitas tinggi.

    Tak hanya untuk pertanian, IPB juga mengembangkan bioteknologi reproduksi hewan melalui berbagai riset lanjutan. Guru Besar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof Bambang Purwantara, mengungkapkan, teknologi seperti inseminasi buatan, transfer embrio, dan produksi embrio in vitro telah digunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hewan ternak.

    Bahkan, IPB turut menggandeng mitra internasional seperti Leipzig Zoo dan AZW Berlin untuk konservasi Badak Sumatera menggunakan pendekatan Assisted Reproductive Technology (ART) dan pengembangan biobank.

    Dosen Fakultas Pertanian IPB, Dr Sintho Wahyuning Ardie, menambahkan bahwa bioteknologi molekuler dapat membantu menciptakan tanaman serealia yang tahan terhadap stres iklim dan gulma resisten.

    “Lebih dari 60% kebutuhan energi pangan dunia bergantung pada tanaman seperti padi, jagung, dan gandum. Ketahanannya terhadap perubahan iklim jadi sangat krusial,” jelasnya.

    (mkh/mkh)