Institusi: IPB

  • Kementan-Fateta IPB perkuat sinergi tingkatkan inovasi pertanian

    Kementan-Fateta IPB perkuat sinergi tingkatkan inovasi pertanian

    ANTARA – Kementerian Pertanian mendorong transformasi pertanian modern melalui penguatan kolaborasi dengan Perkumpulan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University, khususnya dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas SDM petani. Kepala Badan PPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti pada Senin (9/6) menegaskan langkah ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
    (Fadzar Ilham Pangestu/Fahrul Marwansyah/I Gusti Agung Ayu N)

  • Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

    Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

    Kota Bogor (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam menjawab tantangan pembangunan nasional, khususnya swasembada pangan.

    Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Akademik yang digelar oleh Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (HAF) IPB University di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan kalangan perguruan tinggi seperti Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB sangat krusial dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    “Arahan Presiden sangat jelas, Indonesia harus berswasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mewujudkannya, kita perlu mendorong pertanian modern berbasis teknologi dan melakukan reformasi kelembagaan petani,” ujarnya.

    Idha menyebutkan, selama ini Fateta IPB telah menjadi mitra strategis Kementan dalam menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi, termasuk pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah banyak digunakan di lapangan.

    “Fateta telah banyak membantu kami, baik melalui inovasi teknologi maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian. Banyak staf kami yang dikirim belajar ke Fateta, dan hasilnya sangat dirasakan di tingkat petani,” katanya.

    Selain mendukung pengembangan SDM, Fateta juga berkontribusi dalam mendampingi Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), lembaga pendidikan tinggi vokasi yang dibentuk Kementan. Sejumlah dosen Fateta bahkan turut mengajar di PEPI, dan mahasiswa PEPI pun banyak yang melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral di IPB University.

    “Fateta kini menjadi kiblat teknologi pertanian dan mekanisasi pertanian di Indonesia. Kami berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan,” imbuh Idha.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Herman Khaeron, Anggota DPR yang Sempat Viral Terima Amplop

    Profil Herman Khaeron, Anggota DPR yang Sempat Viral Terima Amplop

    Jakarta, Beritasatu.com – Nama Herman Khaeron sempat ramai diperbincangkan publik setelah video dirinya menerima amplop cokelat dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Pertamina (Persero) pada 11 Maret 2025 viral di media sosial.

    Dalam narasi yang beredar, amplop tersebut diduga berisi uang suap terkait kasus korupsi. Namun, Herman Khaeron dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa amplop tersebut merupakan bagian dari administrasi surat perintah perjalanan dinas (SPPD).

    Herman mengklarifikasi bahwa dalam rapat itu, seorang pegawai sekretariat DPR menyodorkan dokumen SPPD yang harus ditandatangani. Dana perjalanan dinas yang biasanya diberikan sebelumnya, baru bisa diambil saat rapat berlangsung.

    Ia pun menegaskan bahwa tidak ada unsur suap dalam proses tersebut. Penjelasan itu disampaikan untuk meredam simpang siur informasi yang sempat mengemuka. Berikut profilnya!

    Profil Herman Khaeron

    Herman Khaeron adalah politisi senior dari Partai Demokrat yang telah mengabdi di parlemen sejak tahun 2009. Ia berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII, meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.

    Lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 4 Mei 1969, Herman telah melewati berbagai jabatan penting di DPR RI dan kini menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR RI.

    Sebelum terjun ke dunia politik, Herman memiliki rekam jejak panjang di sektor swasta dan profesional. Ia pernah menjabat sebagai quality control manager, asisten direktur marketing, hingga direktur utama di berbagai perusahaan nasional.

    Pendidikan dan Kiprah Akademik

    Dikenal sebagai figur yang serius dalam bidang pendidikan, Herman menempuh pendidikan S1 di Universitas Islam Bandung (Unisba) jurusan teknik dan manajemen industri.

    Ia melanjutkan pendidikan S2 di IPB University dalam bidang perencanaan pembangunan kelautan dan perikanan, dan berhasil meraih gelar doktor (S3) ilmu pertanian dari Universitas Padjadjaran.

    Peran Strategis di DPR RI

    Di lingkungan DPR RI, Herman Khaeron pernah menjabat sebagai wakil ketua Komisi IV dan aktif di berbagai panitia kerja strategis seperti pembahasan RUU Hortikultura, RUU Pangan, hingga program sosial. Saat ini, ia menjabat sebagai anggota Komisi VI yang menangani bidang perdagangan, industri, dan investasi.

    Perannya di parlemen juga diperkuat dengan kiprahnya dalam Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, di mana ia menjabat sebagai wakil komandan alpha. Ini menunjukkan bahwa Herman memiliki pengaruh baik di level legislatif maupun dalam ranah strategi politik nasional.

    Harta Kekayaan Herman Khaeron

    Berdasarkan data e-LHKPN dari KPK, kekayaan Herman Khaeron terus meningkat sejak pertama kali dilaporkan pada 2009. Tercatat, pada 10 September 2024, total kekayaannya mencapai Rp 15,02 miliar.

    Komponen kekayaannya meliputi tanah dan bangunan sebesar Rp 10,67 miliar, kendaraan senilai Rp 1,95 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 2,03 miliar.

    Peningkatan kekayaan ini sejalan dengan karier politik dan profesionalnya yang terus berkembang, serta keterlibatannya dalam berbagai sektor usaha dan organisasi kemasyarakatan.

    Aktivitas di Organisasi Kemasyarakatan

    Selain aktif di dunia politik dan legislatif, Herman juga terlibat dalam berbagai organisasi seperti KAHMI, HKTI, ICMI, dan KOSGORO. Aktivitas ini mencerminkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dan kontribusi di berbagai bidang pembangunan nasional.

    Kiprah Herman Khaeron sebagai anggota DPR RI mencerminkan dedikasi panjangnya dalam dunia politik, pemerintahan, dan pembangunan masyarakat. Meski sempat diterpa isu tidak benar, Herman Khaeron tetap menunjukkan konsistensinya dalam memberikan klarifikasi dan menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

  • BGN Sebut MBG Jadi “Pasar Baru” Investasi Pangan dan Peternakan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Juni 2025

    BGN Sebut MBG Jadi “Pasar Baru” Investasi Pangan dan Peternakan Nasional 9 Juni 2025

    BGN Sebut MBG Jadi “Pasar Baru” Investasi Pangan dan Peternakan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) bukan hanya menjadi solusi pemenuhan gizi anak Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar sebagai pasar baru (captive market) untuk investasi sektor pangan dan peternakan nasional.
    “Ini uang dari pajak rakyat yang kembali lagi ke rakyat. MBG menciptakan pasar baru yang pasti, karena negara akan membeli bahan pangan setiap hari,” ujar Tim Pakar Bidang Susu BGN yang juga Guru Besar IPB, Epi Taufik, dalam acara BGN Talks Episode 2: “Susu, Kunci Gizi Anak Indonesia?” yang ditayangkan melalui kanal YouTube resmi BGN, Senin (9/6/2025).
    Epi menjelaskan, saat nantinya 30.000 dapur MBG beroperasi, kebutuhan harian untuk produk peternakan akan melonjak drastis.
    Estimasinya, setiap dapur membutuhkan sekitar 300 kilogram daging ayam, 3.000 butir telur, dan 400 liter susu per hari.
    “Kalau baru 10.000 dapur saja, produksi nasional saat ini sudah tidak cukup. Tidak ada satu perusahaan besar pun yang mampu menyuplai kebutuhan itu sendirian,” katanya.
    Dengan begitu, MBG menjadi pendorong nyata bagi peternak rakyat dan pelaku industri pangan untuk meningkatkan produksi.
    Bahkan, menurut Epi, program ini berpotensi menjadi insentif langsung bagi para investor untuk masuk ke sektor peternakan dan susu.
    “Kalau dulu cari investor sulit, sekarang sudah jelas ada yang membeli setiap hari. Ini yang disebut Kepala BGN sebagai new emerging market,” jelasnya.
    Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 3,7 juta ton susu per tahun, dan angka tersebut bisa meningkat menjadi lebih dari 8 juta ton seiring berjalan dan meluasnya program MBG.
    Namun, target jangka panjangnya bukan untuk memperbesar impor, melainkan meningkatkan produksi dalam negeri dan
    swasembada pangan
    .
    “Negara tidak ingin bergantung pada impor. Program ini justru menjadi stimulus agar peternak menambah sapi, membuka peternakan baru, dan meningkatkan kapasitas,” ujarnya.
    Menurut Epi, MBG juga dianggap sebagai strategi nasional untuk menghadapi krisis masa depan.
    Dia bilang, ada dua hal yang paling menentukan ketahanan negara adalah pangan dan energi, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti perang atau pandemi.
    “Waktu Covid-19, semua negara menahan cadangan pangan. Kita mau beli pun susah. Kalau kita punya produksi sendiri, kita bisa bertahan. MBG ini salah satu jalan menuju swasembada pangan,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gizi dari Makanan MBG Sudah Cukup, Mengapa Masih Perlu Susu?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Juni 2025

    Gizi dari Makanan MBG Sudah Cukup, Mengapa Masih Perlu Susu? Nasional 9 Juni 2025

    Gizi dari Makanan MBG Sudah Cukup, Mengapa Masih Perlu Susu?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Meskipun menu makanan dalam program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) dinilai sudah memenuhi kebutuhan gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak,
    Badan Gizi Nasional
    (BGN) tetap menekankan pentingnya kehadiran susu dalam paket makanan tersebut.
    Menurut Tim Pakar Bidang Susu BGN, yang juga Guru Besar IPB, Prof. Epi Taufik, susu berperan penting dalam melengkapi kebutuhan kalsium dan vitamin D yang tidak tercukupi dari makanan saja.
    Dia mengatakan, berdasarkan temuan dari pilot project MBG di Warungkiara, Sukabumi, yang dimulai bahkan sebelum Pemilu 2024, terdapat 60 persen dari sekitar 3.000 siswa SD hingga SMA di Sukabumi yang tidak terbiasa minum susu.
    “Data kami menunjukkan bahwa 60 persen dari sekitar 3.000 siswa SD hingga SMA di Sukabumi tidak terbiasa minum susu sebelum program MBG,” ujar Epi mengutip YouTube BGN Talks Episode 2 – Susu Kunci Gizi Anak Indonesia?, Senin (9/6/2025).
    Namun, setelah mendapatkan asupan susu, mayoritas siswa justru antusias.
    Bahkan saat susu diberikan menggunakan dispenser dan gelas, banyak anak yang meminta tambah hingga tiga kali.
    Hal ini membuat pihak penyelenggara kembali menggunakan susu kemasan kotak agar distribusi tetap merata.
    Menurut Epi, susu memiliki keunggulan karena bentuknya cair, mudah diserap tubuh, dan menjadi sumber kalsium serta vitamin D yang penting, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
    “Dari makanan saja, protein, lemak, dan sebagainya itu sudah cukup. Tetapi ada yang kurang, yaitu persentase angka kecukupan gizi kalsium hanya 12 persen,” jelasnya.
    Ia menambahkan, anak-anak usia 9 hingga 13 tahun sedang berada dalam fase puncak pertumbuhan kedua, di mana tubuh membutuhkan asupan kalsium dan vitamin D dalam jumlah besar agar tinggi badan berkembang optimal dan terhindar dari risiko stunting.
    “Susu mengandung kalsium tinggi, vitamin D, serta vitamin B kompleks yang penting untuk saraf,” tambahnya.
    Mengenai kekhawatiran akan laktosa intoleransi, Epi menegaskan bahwa selama program berlangsung tidak ditemukan kasus signifikan.
    Pada pilot project di Sukabumi, susu diberikan hingga 200 ml, dan semua siswa dapat mengonsumsinya tanpa masalah.
    “Kalaupun ada yang sensitif terhadap laktosa, selama kandungannya di bawah 12 gram, masih aman. Dan kami belum temukan kejadian diare atau sakit perut karena susu,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah

    RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah

    Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) bersama Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi membahas penggguaan bandara internasional tersebut agar bisa digunakan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

    “Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) RI Dudy Purwagandhi sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.

    Menhub menyampaikan hal itu saat pertemuan antara anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 dengan Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6).

    Pertemuan itu membahas kemungkinan penggunaan Bandara Taif bagi jamaah haji maupun umrah dari Indonesia. Langkah itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah.

    Diharapkan pula, kata Menhub, penggunaan Bandara Taif akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jamaah.

    “Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km,” ujar Menhub.

    Menhub menyatakan untuk kali pertama pada musim haji tahun ini, Bandara Taif sudah digunakan jamaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu (28/5).

    “Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jamaah haji ke Arab Saudi,” tuturnya.

    Adapun anggota Amirul Hajj Indonesia yang turut hadir pada pertemuan tersebut yakni Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah; Wakil Menteri Agama RI Romo KH R Muhammad Syafi’i; Rektor IPB University Arif Satria; Konsul Jenderal Republik Indonesia Yusron B. Ambary.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KPKP Jaktim ingatkan warga bahaya cacing pada daging kurban

    KPKP Jaktim ingatkan warga bahaya cacing pada daging kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) mengingatkan warga terkait bahaya mengonsumsi daging kurban yang di dalamnya terdapat cacing.

    “Organ dalamnya harus dicek, apakah ditemukan adanya kelainan atau tidak. Karena tidak baik mengonsumsi daging kurban yang biasanya paling banyak ditemukan ada cacingnya,” kata dokter hewan Sudin KPKP Jakarta Timur Theresia Ellita Gunarwati usai melakukan pemeriksaan daging hewan kurban di Klender, Jakarta Timur, Jumat.

    Theresia menyebut, pemeriksaan daging kurban mencakup pencarian cacing dalam jeroan hewan kurban, seperti hati, paru-paru, dan limpa. Jika ditemukan cacing, organ yang terinfeksi tersebut harus dimusnahkan.

    “Nanti kalau ditemukan adanya kelainan akan dipisah. Secara kesehatan dagingnya masih tetap bisa dikonsumsi, namun organ yang terinfeksi bisa dilakukan pengakhiran atau dimusnahkan,” ujar Theresia.

    Theresia mengaku wilayah Klender menjadi titik pertama pemeriksaan isi perut (jeroan) daging kurban usai dilakukan pemotongan. Pihaknya terus melakukan pengecekan ke seluruh wilayah untuk memastikan daging layak dikonsumsi.

    “Ini hari pertama, jadi kami belum mendapat laporan. Mudah-mudahan seluruh pemeriksaan hari ini mendapatkan hasil yang aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat,” ucap Theresia.

    Pemeriksaan dilakukan bersama Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University.

    Dalam pemeriksaan itu, Sudin KPKP Jakarta Timur menemukan beberapa daging hewan kurban yang tidak terlalu segar, namun masih bisa dikonsumsi masyarakat.

    Sementara itu, pengurus tempat pemotongan Klender Abdul Aziz turut mendukung kehadiran Suku Dinas KPKP Jakarta Timur yang telah memeriksa daging hewan kurban di wilayah setempat.

    “Karena selama ini kita manual tradisional aja, dan kita udah yakin kalau kita beli di rumah pemotongan hewan (RPH) atau di lapak-lapak kita pikir sudah memenuhi persyaratan. Kita kan tidak tahu pasti, didatangkan dari Sudin KPKP sangat bermanfaat,” kata Abdul.

    Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) menyiagakan 136 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban di wilayah setempat dalam rangka pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    Petugas ini akan memastikan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih dan daging kurban usai pelaksanaan pemotongan hewan kurban di lokasi Tempat Pemotongan Hewan Kurban (TPHK).

    Selain itu, seluruh petugas dan aparatur sipil negara (ASN) juga menginformasikan ke seluruh warga di Jakarta Timur, agar proses pemotongan hewan kurban tetap menekankan syariat islam dan standar kesehatan hingga kebersihan lingkungan.

    Sebanyak 136 orang petugas tersebut terdiri dari petugas Dinas KPKP Jakarta 48 orang, Sudin KPKP Jakarta Timur 48 orang, anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 15 orang, dan mahasiswa sekolah kedokteran dan Biomedis IPB 25 orang.

    Pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.

    Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPKP Jaktim sidak dan periksa daging hewan kurban sebelum dibagikan

    KPKP Jaktim sidak dan periksa daging hewan kurban sebelum dibagikan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pemotongan hewan kurban untuk memeriksa daging sebelum dibagikan ke masyarakat.

    “Alhamdulillah hari ini kami melakukan sidak, untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dipotong di lokasi dalam keadaan sehat dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto di tempat pemotongan hewan kurban di Klender, Jakarta Timur, Jumat.

    Pemeriksaan dilakukan bersama Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University. Tindakan ini dilakukan demi menjamin daging dan jeroan atau isi perut hewan seperti hati, aman dan layak dikonsumsi.

    “Yang diperiksa tentunya organ yang kita lihat ada paru-paru, hati, jantung. Alhamdulillah tadi sama pak dokter dari PDHI juga memastikan bahwa semuanya dapat untuk dikonsumsi oleh masyarakat atau penerima,” ujar Taufik.

    Taufik menegaskan, jika ditemukan daging tak layak, maka pihaknya bersama pengurus di wilayah setempat akan memusnahkan daging kurban tersebut.

    Dalam pemeriksaan yang dilakukan di kawasan Klender, Sudin KPKP Jakarta Timur menemukan beberapa daging hewan kurban yang tidak terlalu segar, namun masih bisa dikonsumsi masyarakat.

    “Ada perbedaan mana yang segar dan yang mana dianjurkan untuk dipisahkan. Dan sekiranya untuk yang dipisahkan kami tadi sudah koordinasi sama pengelola atau pengurus masjid untuk dibagikan secara utuh saja, tidak dipisah-pisah atau dicampur,” jelas Taufik.

    Lebih lanjut, Taufik menyebut, sidak ini dilakukan untuk memonitoring sekaligus memastikan kegiatan pemotongan hewan kurban yang ada di tengah pemukiman padat penduduk dilakukan sesuai dengan standar dan syariat Islam.

    “Di sini kita saksikan bersama-sama ada beberapa hewan kurban yang sudah dipotong. Hari ini kita melakukan di Duren Sawit, kemudian hampir setiap titik juga melakukan,” ujar Taufik.

    Menurut Taufik, berdasarkan pendataan Sudin KPKP Jakarta Timur pelaksanaan Idul Adha banyak dilakukan mulai besok.

    Taufik berharap, kolaborasi antara Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan pengurus pemotongan hewan kurban dan masyarakat setempat dapat berjalan searah untuk keamanan daging kurban.

    Adapun pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.

    Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiap Kali Makan Ini, Kolesterol Saya Langsung Naik! Dokter Sarankan Ganti dengan Ini

    Tiap Kali Makan Ini, Kolesterol Saya Langsung Naik! Dokter Sarankan Ganti dengan Ini

    Jakarta

    Idul Adha merupakan salah satu momen yang besar untuk umat Islam. Warga biasanya memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat acara makan besar bersama dengan keluarga tercinta.

    Tapi, hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga asupan makanan selama Idul Adha tetap sehat dan kadar kolesterol terjaga. Hal ini penting mengingat makanan yang disediakan saat Idul Adha cenderung tinggi lemak dan kolesterol, misalnya gulai daging sapi atau sate kambing.

    Pengajar Departemen Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, dr Naufal Muharam Nurdin, MSi mengatakan menjaga pola makan saat lebaran memang cukup sulit. Menurutnya, makan-makanan seperti opor atau sate sebenarnya masih boleh saja dilakukan, asal tidak berlebihan. Penting juga untuk menjaga momen kebahagiaan selama libur Idul Adha bersama keluarga.

    Batasi Konsumsi Tinggi Lemak

    dr Naufal menuturkan kasus masalah kardiovaskular seperti stroke cenderung meningkat setelah lebaran. Kondisi ini disebabkan oleh konsumsi gula, garam, dan lemak yang tidak terkontrol.

    Oleh karena itu, orang-orang dengan kondisi kolesterol tinggi sebaiknya membatasi asupan makanan berlemak.

    Jangan lupa juga untuk membatasi asupan gula berlebih selama makan bersama. Terkadang, masalah kesehatan setelah Idul Adha justru muncul akibat terlalu banyak ngemil camilan, kue lebaran, atau minuman manis.

    “Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan manis sama sekali. Bagi yang memiliki kolesterol tinggi, atau hipertensi juga perlu membatasi makanan berlemak,” kata dr Naufal dikutip dari laman resmi IPB.

    Pakai Piring Kecil

    Jika ingin tetap mencicipi makanan khas Idul Adha, dr Naufal menyarankan penggunaan piring kecil. Cara ini dilakukan untuk membatasi asupan tinggi garam dan lemak yang masuk ke tubuh. Menurut dr Naufal, penggunaan piring besar seringkali membuat orang tidak sadar makan secara berlebihan.

    Selain itu, dr Naufal juga menyarankan pedoman ‘Isi Piringku’ ketika mencicipi makanan Idul Adha. Separuh piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan separuh sisanya dibagi antara karbohidrat dan lauk.

    Jangan Lupa Makan Buah

    dr Naufal juga sangat menyarankan konsumsi buah-buahan seperti pisang, apel, atau pir sebelum makan. Konsumsi buah-buahan yang tinggi serat membuat perut merasakan sensasi kenyang yang lebih lama.

    Langkah ini, menurut dr Naufal penting untuk mengurangi nafsu makan. Kandungan serat dalam buah-buahan juga membantu mengikat lemak.

    “Hal ini bisa membatasi kita mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Sebaiknya sajikan buah dan sayuran segar dalam bentuk salad sebagai alternatif makanan sehat saat lebaran,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Jangan Makan Ini Saat Sahur Puasa Arafah Kalau Nggak Mau Perut Kembung

    Jangan Makan Ini Saat Sahur Puasa Arafah Kalau Nggak Mau Perut Kembung

    Jakarta – Memilih menu makanan untuk sahur puasa Arafah penting dilakukan untuk memastikan ibadah ini lancar. Salah memilih menu makanan saat sahur dapat menyebabkan perut kembung selama seharian berpuasa. Saat perut kembung, tak hanya ibadah yang kurang khusyuk, aktivitas lain pun bisa jadi terganggu.Penyebab perut kembung saat puasa Arafah

    Perut kembung umumnya disebabkan oleh penumpukan gas di dalam usus. Namun, faktor lain seperti intoleransi makanan, sembelit, dan gangguan pencernaan juga dapat menyebabkan kondisi ini.

    “Beberapa makanan memang mengandung gas dan fosfat. Makanan-makanan ini sebaiknya dihindari saat sahur, seperti kol, ubi, dan nangka muda. Makanan yang mengandung gas dapat memicu tingkat produksi asam lambung,” tutur pakar nutrisi Rita Ramayulis kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur untuk menghindari perut kembung:

    Makanan yang mengandung gas seperti ubi, lemak, sawi, kol, pisang ambon, minuman bersoda, cokelat.Makanan yang merangsang produksi asam seperti kopi, alkohol, sari buah sitrus, susu full krim.Makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak dan keju.Makanan yang merusak dinding lambung seperti makanan mengandung cuka, pedas, bumbu yang merangsang.

    Sementara itu Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Mira Dewi, menjelaskan perut kembung biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk saat sahur atau berbuka, seperti langsung mengonsumsi makanan yang dapat menimbulkan gas saat berbuka. Orang dengan masalah asam lambung memang kerap kali lebih rentan mengalami perut kembung.

    Mencegah Perut Kembung saat Puasa Arafah

    Untuk mencegah perut kembung, dr Mira menyarankan beberapa hal, antara lain makan secara perlahan, menghindari makanan pemicu perut kembung saat sahur dan berbuka, serta tidak makan berlebihan saat berbuka. Bagi penderita intoleransi laktosa, sebaiknya batasi pula konsumsi susu.

    “Selain itu, jagalah asupan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup dan berolahraga secara teratur,” sarannya.

    (elk/kna)