ANTARA – Kementerian Pertanian mendorong transformasi pertanian modern melalui penguatan kolaborasi dengan Perkumpulan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University, khususnya dalam pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas SDM petani. Kepala Badan PPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti pada Senin (9/6) menegaskan langkah ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
(Fadzar Ilham Pangestu/Fahrul Marwansyah/I Gusti Agung Ayu N)
Institusi: IPB
-

Kementan-Fateta IPB perkuat sinergi tingkatkan inovasi pertanian
-

RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah
Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) bersama Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi membahas penggguaan bandara internasional tersebut agar bisa digunakan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
“Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) RI Dudy Purwagandhi sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.
Menhub menyampaikan hal itu saat pertemuan antara anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 dengan Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6).
Pertemuan itu membahas kemungkinan penggunaan Bandara Taif bagi jamaah haji maupun umrah dari Indonesia. Langkah itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah.
Diharapkan pula, kata Menhub, penggunaan Bandara Taif akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jamaah.
“Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km,” ujar Menhub.
Menhub menyatakan untuk kali pertama pada musim haji tahun ini, Bandara Taif sudah digunakan jamaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu (28/5).
“Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jamaah haji ke Arab Saudi,” tuturnya.
Adapun anggota Amirul Hajj Indonesia yang turut hadir pada pertemuan tersebut yakni Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah; Wakil Menteri Agama RI Romo KH R Muhammad Syafi’i; Rektor IPB University Arif Satria; Konsul Jenderal Republik Indonesia Yusron B. Ambary.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

KPKP Jaktim ingatkan warga bahaya cacing pada daging kurban
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) mengingatkan warga terkait bahaya mengonsumsi daging kurban yang di dalamnya terdapat cacing.
“Organ dalamnya harus dicek, apakah ditemukan adanya kelainan atau tidak. Karena tidak baik mengonsumsi daging kurban yang biasanya paling banyak ditemukan ada cacingnya,” kata dokter hewan Sudin KPKP Jakarta Timur Theresia Ellita Gunarwati usai melakukan pemeriksaan daging hewan kurban di Klender, Jakarta Timur, Jumat.
Theresia menyebut, pemeriksaan daging kurban mencakup pencarian cacing dalam jeroan hewan kurban, seperti hati, paru-paru, dan limpa. Jika ditemukan cacing, organ yang terinfeksi tersebut harus dimusnahkan.
“Nanti kalau ditemukan adanya kelainan akan dipisah. Secara kesehatan dagingnya masih tetap bisa dikonsumsi, namun organ yang terinfeksi bisa dilakukan pengakhiran atau dimusnahkan,” ujar Theresia.
Theresia mengaku wilayah Klender menjadi titik pertama pemeriksaan isi perut (jeroan) daging kurban usai dilakukan pemotongan. Pihaknya terus melakukan pengecekan ke seluruh wilayah untuk memastikan daging layak dikonsumsi.
“Ini hari pertama, jadi kami belum mendapat laporan. Mudah-mudahan seluruh pemeriksaan hari ini mendapatkan hasil yang aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat,” ucap Theresia.
Pemeriksaan dilakukan bersama Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University.
Dalam pemeriksaan itu, Sudin KPKP Jakarta Timur menemukan beberapa daging hewan kurban yang tidak terlalu segar, namun masih bisa dikonsumsi masyarakat.
Sementara itu, pengurus tempat pemotongan Klender Abdul Aziz turut mendukung kehadiran Suku Dinas KPKP Jakarta Timur yang telah memeriksa daging hewan kurban di wilayah setempat.
“Karena selama ini kita manual tradisional aja, dan kita udah yakin kalau kita beli di rumah pemotongan hewan (RPH) atau di lapak-lapak kita pikir sudah memenuhi persyaratan. Kita kan tidak tahu pasti, didatangkan dari Sudin KPKP sangat bermanfaat,” kata Abdul.
Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) menyiagakan 136 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban di wilayah setempat dalam rangka pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.
Petugas ini akan memastikan kesehatan hewan kurban sebelum disembelih dan daging kurban usai pelaksanaan pemotongan hewan kurban di lokasi Tempat Pemotongan Hewan Kurban (TPHK).
Selain itu, seluruh petugas dan aparatur sipil negara (ASN) juga menginformasikan ke seluruh warga di Jakarta Timur, agar proses pemotongan hewan kurban tetap menekankan syariat islam dan standar kesehatan hingga kebersihan lingkungan.
Sebanyak 136 orang petugas tersebut terdiri dari petugas Dinas KPKP Jakarta 48 orang, Sudin KPKP Jakarta Timur 48 orang, anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 15 orang, dan mahasiswa sekolah kedokteran dan Biomedis IPB 25 orang.
Pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.
Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025 -

KPKP Jaktim sidak dan periksa daging hewan kurban sebelum dibagikan
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pemotongan hewan kurban untuk memeriksa daging sebelum dibagikan ke masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini kami melakukan sidak, untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dipotong di lokasi dalam keadaan sehat dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitar,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur Taufik Yulianto di tempat pemotongan hewan kurban di Klender, Jakarta Timur, Jumat.
Pemeriksaan dilakukan bersama Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University. Tindakan ini dilakukan demi menjamin daging dan jeroan atau isi perut hewan seperti hati, aman dan layak dikonsumsi.
“Yang diperiksa tentunya organ yang kita lihat ada paru-paru, hati, jantung. Alhamdulillah tadi sama pak dokter dari PDHI juga memastikan bahwa semuanya dapat untuk dikonsumsi oleh masyarakat atau penerima,” ujar Taufik.
Taufik menegaskan, jika ditemukan daging tak layak, maka pihaknya bersama pengurus di wilayah setempat akan memusnahkan daging kurban tersebut.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan di kawasan Klender, Sudin KPKP Jakarta Timur menemukan beberapa daging hewan kurban yang tidak terlalu segar, namun masih bisa dikonsumsi masyarakat.
“Ada perbedaan mana yang segar dan yang mana dianjurkan untuk dipisahkan. Dan sekiranya untuk yang dipisahkan kami tadi sudah koordinasi sama pengelola atau pengurus masjid untuk dibagikan secara utuh saja, tidak dipisah-pisah atau dicampur,” jelas Taufik.
Lebih lanjut, Taufik menyebut, sidak ini dilakukan untuk memonitoring sekaligus memastikan kegiatan pemotongan hewan kurban yang ada di tengah pemukiman padat penduduk dilakukan sesuai dengan standar dan syariat Islam.
“Di sini kita saksikan bersama-sama ada beberapa hewan kurban yang sudah dipotong. Hari ini kita melakukan di Duren Sawit, kemudian hampir setiap titik juga melakukan,” ujar Taufik.
Menurut Taufik, berdasarkan pendataan Sudin KPKP Jakarta Timur pelaksanaan Idul Adha banyak dilakukan mulai besok.
Taufik berharap, kolaborasi antara Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan pengurus pemotongan hewan kurban dan masyarakat setempat dapat berjalan searah untuk keamanan daging kurban.
Adapun pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.
Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025 -

Jangan Makan Ini Saat Sahur Puasa Arafah Kalau Nggak Mau Perut Kembung
Jakarta – Memilih menu makanan untuk sahur puasa Arafah penting dilakukan untuk memastikan ibadah ini lancar. Salah memilih menu makanan saat sahur dapat menyebabkan perut kembung selama seharian berpuasa. Saat perut kembung, tak hanya ibadah yang kurang khusyuk, aktivitas lain pun bisa jadi terganggu.Penyebab perut kembung saat puasa Arafah
Perut kembung umumnya disebabkan oleh penumpukan gas di dalam usus. Namun, faktor lain seperti intoleransi makanan, sembelit, dan gangguan pencernaan juga dapat menyebabkan kondisi ini.
“Beberapa makanan memang mengandung gas dan fosfat. Makanan-makanan ini sebaiknya dihindari saat sahur, seperti kol, ubi, dan nangka muda. Makanan yang mengandung gas dapat memicu tingkat produksi asam lambung,” tutur pakar nutrisi Rita Ramayulis kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur untuk menghindari perut kembung:
Makanan yang mengandung gas seperti ubi, lemak, sawi, kol, pisang ambon, minuman bersoda, cokelat.Makanan yang merangsang produksi asam seperti kopi, alkohol, sari buah sitrus, susu full krim.Makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak dan keju.Makanan yang merusak dinding lambung seperti makanan mengandung cuka, pedas, bumbu yang merangsang.
Sementara itu Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Mira Dewi, menjelaskan perut kembung biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk saat sahur atau berbuka, seperti langsung mengonsumsi makanan yang dapat menimbulkan gas saat berbuka. Orang dengan masalah asam lambung memang kerap kali lebih rentan mengalami perut kembung.
Mencegah Perut Kembung saat Puasa Arafah
Untuk mencegah perut kembung, dr Mira menyarankan beberapa hal, antara lain makan secara perlahan, menghindari makanan pemicu perut kembung saat sahur dan berbuka, serta tidak makan berlebihan saat berbuka. Bagi penderita intoleransi laktosa, sebaiknya batasi pula konsumsi susu.
“Selain itu, jagalah asupan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup dan berolahraga secara teratur,” sarannya.
(elk/kna)


/data/photo/2025/02/01/679dc41ce6f1e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/05/28/683682b4a9481.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
