Institusi: Institut Pertanian Bogor

  • Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda

    Pertamina Apresiasi 11 Universitas Pemenang TOP Pertamuda

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina memberikan apresiasi “5 Years of Impact Award” kepada 11 perguruan tinggi pemenang TOP Pertamuda Tahun 2021-2024, dalam peluncuran program Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025. Apresiasi 5 Years of Impact Award adalah bagian dari kegiatan Special Edition Pertamuda Seed and Scale 2025.

    Pada pelaksanaan kelima kalinya, PT Pertamina (Persero) memberikan apresiasi khusus kepada 11 kampus asal TOP Pertamuda 2021-2024 karena konsisten, berkontribusi dan mendorong lahirnya mahasiswa yang menjadi TOP 3 Pertamuda. Apresiasi diberikan kepada ITB (Institut Teknologi Bandung), ⁠ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), IPB (Institut Pertanian Bogor), UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Brawijaya, ⁠⁠⁠Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia,⁠⁠ Universitas Airlangga,⁠⁠ Universitas Sebelas Maret, UGM ⁠(Universitas Gadjah Mada), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

    Diketahui Pertamuda adalah kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang diadakan oleh Pertamina. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) dan inovasi pada sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi startup untuk bertemu dengan akses permodalan. Pertamuda terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, mengajak seluruh komponen akademisi, yang merupakan partner Pertamina di kampus, serta para mahasiswa-mahasiswi, untuk membangun solusi bagi masa depan energi Indonesia.

    “Mudah-mudahan pada saatnya nanti, akan tercipta talenta di bidang energi, yang akan meneruskan perjuangan kami dalam aspek leadership energi di tanah air,” jelas Oki dikutip Jumat (11/7/2025).

    Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan Pertamuda Seed and Scale 2025 telah memasuki tahun kelima penyelenggaraan sekaligus menjadi salah satu kompetisi kewirausahaan mahasiswa terbesar dan paling konsisten di Indonesia.

    “Sejak tahun 2021 lebih dari 10.000 peserta dari 696 perguruan tinggi telah berpartisipasi. Dari jumlah tersebut, 140 finalis berhasil menuju ke tahap demoday dan mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp 1,6 miliar. Lebih dari sekedar kompetisi, Pertamuda membuka lahirnya inisiatif-inisiatif baru untuk generasi muda yang kini mulai berkembang secara nyata,” urai Arya

    Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi yang terjalin antara Pertamina dengan para peserta, yaitu mahasiswa-mahasiswi serta jajaran akademisi di tingkat perguruan tinggi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan PGTC merupakan program tahunan Pertamina sebagai wadah pemberdayaan generasi muda untuk berorientasi menjawab tantangan energi berkelanjutan.

    “Melalui Program PGTC, Pertamina memberikan dampak positif bagi generasi muda untuk berprestasi melalui inovasi dan karya,” tambah Fadjar.

    Penerima apresiasi dari Universitas Indonesia, Business Development and Partnership Universitas Indonesia Ferie Budiansyah berharap program PGTC menjadi salah satu kanal penghubung antara inovasi dan riset yang dihasilkan universitas dan industri khususnya Pertamina Group.

    “Dan semoga program Pertamuda memiliki dampak bagi kemajuan bangsa,” kata dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Atasi Kemiskinan lewat Pendidikan, Pemprov Jateng Kucurkan Beasiswa Rp 17,2 Miliar untuk Anak Miskin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juni 2025

    Atasi Kemiskinan lewat Pendidikan, Pemprov Jateng Kucurkan Beasiswa Rp 17,2 Miliar untuk Anak Miskin Regional 28 Juni 2025

    Atasi Kemiskinan lewat Pendidikan, Pemprov Jateng Kucurkan Beasiswa Rp 17,2 Miliar untuk Anak Miskin
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengucurkan
    beasiswa
    senilai Rp 17,2 miliar untuk ribuan anak dari keluarga miskin guna menjamin keberlanjutan
    pendidikan
    di Jateng.
    Bantuan pendidikan tersebut diberikan karena Gubernur Jateng
    Ahmad Luthfi
    meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam mengentaskan
    kemiskinan
    .
    “Di Jawa Tengah, tingkat kemiskinan masih 9,58 persen. Namun, identitas masyarakat bukan hanya berasal dari sandang, pangan, dan papan, melainkan pendidikan sebagai pokok terpenting,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (28/6/2025).
    Pernyataan tersebut disampaikan Luthfi saat menghadiri acara pelepasan angkatan V Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Sabtu.
    Pada 2025,
    Pemprov Jateng
    telah menyalurkan beasiswa bagi anak tidak sekolah (ATS) yang mencakup 1.100 anak putus sekolah atau rentan putus sekolah di tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB).
    Total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 2,2 miliar. Setiap anak menerima bantuan senilai Rp 2 juta. Adapun penerima beasiswa terdiri dari 200 siswa SMA, 893 siswa SMK, dan 7 siswa SLB.
    Selain itu, beasiswa juga diberikan kepada 15.000 siswa dari keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan personal peserta didik dengan total anggaran mencapai Rp 15 miliar.
    Sasaran penerima beasiswa tersebut meliputi 6.000 siswa SMA, 7.000 siswa SMK, dan 2.000 siswa SLB.
    Menurut Luthfi, langkah ini merupakan bagian dari pendekatan sistemik yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
    Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jateng itu juga telah memberikan arahan langsung kepada seluruh kepala daerah di Jateng untuk mendukung inisiatif serupa di daerah masing-masing.
    “Kami memberikan direktif kepada seluruh jajaran bupati dan wali kota untuk mendukung program ini. Jika pendidikan anak-anak kita terjamin, maka secara tidak langsung pengangguran terbuka bisa ditekan,” jelas Luthfi.
    Ia menegaskan bahwa pendidikan yang layak akan membuka peluang kerja dan mengurangi beban sosial ekonomi di masa depan.
    “Begitu seseorang punya pendidikan yang memadai, maka dia memiliki bekal keterampilan dan kesempatan kerja yang lebih baik. Hal ini adalah kunci untuk menekan kemiskinan secara berkelanjutan,” tandas Luthfi.
    Dalam acara pelepasan para siswa, Luthfi mengajak 101 lulusan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo agar tidak takut bermimpi besar.
    “Saya anak petani, dulu (makan) telur satu dibagi enam. Namun, saya bisa jadi gubernur. Kalian pasti bisa lebih dari saya,” ucapnya.
    Dalam kesempatan itu, Luthfi menyaksikan pelepasan 101 siswa dari berbagai daerah di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Madiun Raya. Seluruh siswa tersebut berasal dari keluarga kurang mampu yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (desil 1).
    Meski berasal dari latar belakang prasejahtera, para siswa ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Sebanyak 85 siswa diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik, 7 siswa di perguruan tinggi luar negeri, 7 siswa di perguruan tinggi swasta ternama, dan 2 siswa di politeknik.
    Salah satu kisah datang dari Esa, siswa asal Purworejo, anak tunggal dari ibu
    single parent
    , yang telah diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada jurusan Proteksi Tanaman.
    “Sekarang sedang proses daftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar bisa lanjut kuliah dengan beasiswa,” katanya.
    Kisah inspiratif juga datang dari Daffa Aziz Firmansyah asal Cilacap. Putra seorang petani yang kini menderita strok ini mencuri perhatian karena berhasil diterima di 14 universitas luar negeri, termasuk University of Sydney, Monash University, dan Nanyang Technological University (NTU).
    Melihat pencapaian putranya, ibu Daffa, Suwarti, hanya bisa bersyukur. Sebagai petani, ia tidak pernah mengira buah hatinya mampu melanjutkan pendidikan, bahkan diterima di perguruan tinggi luar negeri.
    Menanggapi prestasi para siswa, Luthfi menekankan bahwa tidak semua orang mampu mengubah garis kemiskinan secara instan.
    Namun, ia percaya bahwa melalui pembiayaan dan pemberian beasiswa, anak-anak dari keluarga prasejahtera kini dapat mengakses pendidikan bermutu dan menunjukkan prestasi.

    Beasiswa
    ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemprov, pemerintah daerah (pemda), dan masyarakat. Kita berupaya memangkas kemiskinan dari sektor pendidikan,” ujar Luthfi.
    Senada dengan Luthfi, Ketua CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung menyatakan bahwa sekolah ini lahir dari semangat untuk memutus rantai kemiskinan.
    “Cikal bakal kami dari tsunami. Kala itu, kami menyekolahkan anak-anak asal Aceh dan Medan. Kemudian pada 2010 kami mulai mendirikan sekolah. Saat ini, sudah berdiri 147 sekolah dan masjid. Atas dasar itu, CT Arsa ditunjuk sebagai percontohan sekolah rakyat,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banyuwangi Luncurkan Sunwangi, Beras Biofortikasi dengan Nutrisi Tinggi Pertama di Indonesia – Page 3

    Banyuwangi Luncurkan Sunwangi, Beras Biofortikasi dengan Nutrisi Tinggi Pertama di Indonesia – Page 3

    Ekosistem Sunwangi merupakan kolaborasi multipihak mulai dari pemerintah, akademisi, praktisi, perbankan, swasta, dan petani.

    Pemkab sebagai orkestrator, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai pengembang benih biofortifikasi dan mitra riset; Pandawa Agri Indonesia (PAI) penyedia inovasi dan teknologi pertanian regeneratif, Danone Indonesia sebagai mitra keberlanjutan dan pemenuhan gizi, Bulog sebagai off-taker nasional, Bank Indonesia sebagai pendukung pembiayaan inklusif, serta ratusan petani sebagai pelaku utama.

    Selama proses budi daya, para petani didampingi oleh tim teknis PAI melalui pendekatan PPAI Teknologi yang mencakup intervensi di 10 tahapan budi daya padi. Pendekatan ini membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi penggunaan input, dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

    Selain itu, budi daya Sunwangi mengusung prinsip Low Carbon Agriculture, sehingga rendah emisi, ramah lingkungan, dan menghasilkan produk akhir yang memiliki dampak positif terhadap pencegahan stunting pada bayi.

     

    (*)

  • Masa Depan Pertanian RI Ada di Tangan Generasi Muda dan Mahasiswa

    Masa Depan Pertanian RI Ada di Tangan Generasi Muda dan Mahasiswa

    JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan masa depan pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda dan mahasiswa yang diyakini mampu membawa inovasi serta semangat baru bagi sektor pertanian nasional dengan pendekatan teknologi.

    “Kalau kita ingin berdaulat pangan maka kampus dan anak muda harus turun langsung. Jadilah pelopor, bukan penonton,” kata Mentan dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat, dikutip Antara, Rabu, 25 Juni.

    Mentan menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan inovasi.

    “Pertanian hari ini bukan lagi soal cangkul dan lumpur. Ini tentang teknologi, riset, dan inovasi. Mahasiswa harus menjadi lokomotif perubahan,” ujar Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta.

    Ia menegaskan cara mengungkit untuk nilai tambah dari sektor pertanian guna mendukung perekonomian nasional adalah dengan bentuk hilirisasi komoditas pertanian.

    “Semua produk kita yang paling besar dan paling dahsyat adalah pertambangan dan pertanian. Dan pertanian ini yang bisa memimpin masa depan bangsa Indonesia. Dan mahasiswa disini bisa memimpin Indonesia ke depan,” tutur Amran.

    Oleh karena itu, menurut Amran forum tersebut bukan hanya digunakan menjadi ajang konsolidasi gerakan mahasiswa secara nasional, tetapi juga ruang refleksi kolektif atas peran strategis generasi muda dalam menyongsong masa depan pertanian yang lebih maju dan bisa diwujudkan untuk Indonesia.

    “Konsistensi kuncinya. Konsistensi kebijakan bukan untuk pribadi tapi untuk negara. Skema investasi dalam budidaya dan industri hilir pertanian berdasarkan potensi sumberdaya dimana total investasi Rp371 triliun, dimana masyarakat dan anak muda lebih besar porsinya,” jelas Amran.

    Mentan mengaku membuka pintu yang lebar untuk melakukan kolaborasi sehingga Munas itu menjadi momentum strategis membangkitkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya inovasi dalam memperkuat sektor pangan nasional.

    “BEM sebagai aktor perubahan diharapkan mampu menjembatani riset kampus dengan kebutuhan masyarakat di lapangan, salah satunya dengan hilirisasi,” tegas Amran.

    Sementara itu Rektor IPB, Prof. Arief Satria menambahkan mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan di masa mendatang melalui berbagai inovasi.

    Dibutuhkan berbagai level kepemimpinan untuk mampu melakukan perubahan di masa mendatang.

    “Yang pertama adalah self leader, memimpin diri sendiri. Semua orang sudah menjadi pemimpin. Yang kedua adalah lead others, memimpin orang lain. Inilah yang sekarang ini kita lakukan,” ujar Arief di depan para peserta Munas BEM SI yang hadir.

    Level ketiga adalah lead change, yaitu memimpin perubahan, termasuk institusi dan organisasi. Dan level keempat yakni lead the future, memimpin masa depan.

    Senada dengan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto menekankan pentingnya mahasiswa sebagai penggerak budaya riset dan teknologi dalam mendukung inovasi termasuk di sektor pertanian.

    Menurutnya, BEM perlu menjadi lokomotif budaya baru berbasis ilmu pengetahuan, riset, dan teknologi sebagai fondasi hilirisasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan dan mandiri.

    “Kampus harus bergandengan tangan dengan industri, atau bahkan melahirkan industri. Aktivis mahasiswa harus menjadi contoh, dengan menguasai sains dan teknologi,” kata Brian.

  • Masa depan pertanian RI di tangan pemuda dan mahasiswa

    Masa depan pertanian RI di tangan pemuda dan mahasiswa

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mentan: Masa depan pertanian RI di tangan pemuda dan mahasiswa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 24 Juni 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan masa depan pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda dan mahasiswa yang diyakini mampu membawa inovasi serta semangat baru bagi sektor pertanian nasional dengan pendekatan teknologi.

    “Kalau kita ingin berdaulat pangan maka kampus dan anak muda harus turun langsung. Jadilah pelopor, bukan penonton,” kata Mentan dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

    Mentan menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan inovasi.

    “Pertanian hari ini bukan lagi soal cangkul dan lumpur. Ini tentang teknologi, riset, dan inovasi. Mahasiswa harus menjadi lokomotif perubahan,” ujar Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta.

    Ia menegaskan cara mengungkit untuk nilai tambah dari sektor pertanian guna mendukung perekonomian nasional adalah dengan bentuk hilirisasi komoditas pertanian.

    “Semua produk kita yang paling besar dan paling dahsyat adalah pertambangan dan pertanian. Dan pertanian ini yang bisa memimpin masa depan bangsa Indonesia. Dan mahasiswa disini bisa memimpin Indonesia ke depan,” tutur Amran.

    Oleh karena itu, menurut Amran forum tersebut bukan hanya digunakan menjadi ajang konsolidasi gerakan mahasiswa secara nasional, tetapi juga ruang refleksi kolektif atas peran strategis generasi muda dalam menyongsong masa depan pertanian yang lebih maju dan bisa diwujudkan untuk Indonesia.

    “Konsistensi kuncinya. Konsistensi kebijakan bukan untuk pribadi tapi untuk negara. Skema investasi dalam budidaya dan industri hilir pertanian berdasarkan potensi sumberdaya dimana total investasi Rp371 triliun, dimana masyarakat dan anak muda lebih besar porsinya,” jelas Amran.

    Mentan mengaku membuka pintu yang lebar untuk melakukan kolaborasi sehingga Munas itu menjadi momentum strategis membangkitkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya inovasi dalam memperkuat sektor pangan nasional.

    “BEM sebagai aktor perubahan diharapkan mampu menjembatani riset kampus dengan kebutuhan masyarakat di lapangan, salah satunya dengan hilirisasi,” tegas Amran.

    Sementara itu Rektor IPB, Prof. Arief Satria menambahkan mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan di masa mendatang melalui berbagai inovasi.

    Dibutuhkan berbagai level kepemimpinan untuk mampu melakukan perubahan di masa mendatang.

    “Yang pertama adalah self leader, memimpin diri sendiri. Semua orang sudah menjadi pemimpin. Yang kedua adalah lead others, memimpin orang lain. Inilah yang sekarang ini kita lakukan,” ujar Arief di depan para peserta Munas BEM SI yang hadir.

    Level ketiga adalah lead change, yaitu memimpin perubahan, termasuk institusi dan organisasi. Dan level keempat yakni lead the future, memimpin masa depan.

    Senada dengan itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto menekankan pentingnya mahasiswa sebagai penggerak budaya riset dan teknologi dalam mendukung inovasi termasuk di sektor pertanian.

    Menurutnya, BEM perlu menjadi lokomotif budaya baru berbasis ilmu pengetahuan, riset, dan teknologi sebagai fondasi hilirisasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan dan mandiri.

    “Kampus harus bergandengan tangan dengan industri, atau bahkan melahirkan industri. Aktivis mahasiswa harus menjadi contoh, dengan menguasai sains dan teknologi,” kata Brian.

    Sumber : Antara

  • Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja

    Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya mengembangkan talenta digital muda lewat program Digistar Connect. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Digistar.

    Program tersebut merupakan employer branding Telkom yang menjadi wadah edukasi sekaligus inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja digital dan merasakan langsung pengalaman magang di berbagai unit kerja Telkom.

    VP Human Capital Culture & Industrial Relations Telkom, Iwan Setiawan, menyebut Digistar Connect sebagai bagian dari strategi besar Telkom dalam mencetak SDM digital unggul.

    “Kami ingin menjembatani dunia kampus dan dunia kerja. Lewat Digistar, kami membina mahasiswa sejak awal agar siap terjun ke industri digital dengan kompetensi dan mentalitas yang kuat,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    Ia mengungkapkan sepanjang 2024-2025, Telkom telah menggelar 30 sesi Digistar Connect di berbagai kampus ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga.

    Sesi juga digelar Universitas Brawijaya, Telkom University, BINUS University, Universitas Sriwijaya, serta di kawasan timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua lewat kolaborasi Indigo X Digistar.

    Program ini telah melibatkan lebih dari 4.800 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan pencari kerja muda. Selain itu, setiap sesi Digistar Connect disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan di masing-masing kampus, serta relevan dengan industri.

    Topik yang diangkat meliputi data analytics, web development, pemanfaatan AI dalam dunia kerja, hingga membangun koneksi profesional lewat LinkedIn.

    Para peserta diajak berdiskusi dan belajar langsung bersama profesional Telkom, pakar industri, hingga alumni Digistar yang telah berkiprah di dunia kerja. Iwan juga menekankan pentingnya penguatan soft skill dalam dunia kerja.

    “Kompetensi teknis itu penting, tetapi kemampuan membangun koneksi dan menampilkan profesionalisme di dunia digital tak kalah krusial. Ini yang kami tekankan lewat Digistar Connect,” jelasnya.

    Menurutnya, dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif, Digistar Connect tak hanya menginspirasi mahasiswa, tapi juga membuka peluang untuk pengembangan diri, memperluas jaringan, hingga siap menghadapi tantangan industri digital.

    Tak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan Digistar Club, komunitas talenta digital binaan Telkom yang memberi akses ke berbagai pelatihan, mentoring, hingga peluang magang.

    Informasi lebih lanjut mengenai program Digistar dapat diakses melalui Instagram @LivinginTelkom dan laman resmi https://www.digistartelkom.id.

    (anl/ega)

  • Telkom siapkan talenta digital muda lewat inisiatif Digistar Connect

    Telkom siapkan talenta digital muda lewat inisiatif Digistar Connect

    Lewat Digistar, kami membina mahasiswa sejak awal agar siap terjun ke industri digital dengan kompetensi dan mentalitas yang kuat.

    Jakarta (ANTARA) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat komitmennya dalam pengembangan talenta digital muda Indonesia melalui program Digistar Connect.

    VP Human Capital Culture & Industrial Relations Telkom Iwan Setiawan mengatakan Digistar Connect menjadi bagian dari strategi besar Telkom dalam menyiapkan SDM digital unggulan.

    “Kami ingin menjembatani dunia kampus dan dunia kerja. Lewat Digistar, kami membina mahasiswa sejak awal agar siap terjun ke industri digital dengan kompetensi dan mentalitas yang kuat,” kata Iwan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Lebih lanjut, Iwan pun menambahkan terkait pentingnya soft skill di dalam dunia pekerjaan.

    “Kompetensi teknis itu penting, tetapi kemampuan membangun koneksi dan menampilkan profesionalisme di dunia digital tak kalah krusial. Ini yang kami tekankan lewat Digistar Connect,” ujar dia.

    Adapun Digistar Connect merupakan bagian dari program Digistar, inisiatif employer branding Telkom yang hadir sebagai wadah edukatif dan inspiratif bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dalam dunia kerja digital serta merasakan pengalaman magang di berbagai unit kerja di Telkom.

    Sepanjang 2024-2025, Telkom telah melaksanakan sebanyak 30 program Digistar Connect yang digelar di berbagai kampus ternama, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sriwijaya, hingga menjangkau kawasan timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua melalui kolaborasi Indigo X Digistar.

    Program ini diikuti lebih dari 4.800 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan pencari kerja muda.

    Setiap sesi Digistar Connect dikemas tematik sesuai kebutuhan dan tantangan kampus serta menyelaraskannya dengan industri.

    Mulai dari topik seperti data analytics, web development, pemanfaatan AI dalam karier, hingga cara membangun koneksi profesional lewat LinkedIn.

    Para peserta diajak langsung berdiskusi dan belajar bersama para profesional Telkom Indonesia, pakar industri, serta alumni program Digistar yang telah merasakan langsung dunia kerja di Telkom.

    Selain itu, program ini juga memperkenalkan Digistar Club, komunitas talenta digital binaan Telkom yang memberikan akses ke berbagai program eksklusif seperti pelatihan, mentoring, hingga peluang magang.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Temukan 4 Ton Limbah Medis Ilegal Dekat Permukiman di Pekanbaru
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Juni 2025

    Polisi Temukan 4 Ton Limbah Medis Ilegal Dekat Permukiman di Pekanbaru Regional 17 Juni 2025

    Polisi Temukan 4 Ton Limbah Medis Ilegal Dekat Permukiman di Pekanbaru
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta
    Pekanbaru
    , Riau, menemukan empat ton limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diduga dikelola secara ilegal.
    Penemuan ini berlokasi di sebuah gudang milik PT GTP yang terletak di Jalan Beringin, Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru, yang berdekatan dengan permukiman warga.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru,
    Kompol Bery Juana Putra
    , menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi dari masyarakat mengenai keberadaan gudang tersebut.
     
    “Gudang tersebut milik PT GTP, perusahaan yang mengelola limbah medis B3 diduga ilegal. Pemiliknya bernama Muhammad Irfan Silaban,” ungkap Bery saat diwawancarai di kantornya pada Selasa (17/6/2025).
    Bery melanjutkan, pada 26 Mei 2025, tim Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim melakukan pengecekan di lokasi.
    Dari hasil pemeriksaan administrasi, perusahaan tersebut baru memperoleh rekomendasi tetapi belum mendapatkan izin resmi untuk mengelola
    limbah B3
    .
    “Hasil dari pengecekan, kami menemukan 2 ton limbah B3 yang masih berada di gudang. Seharusnya sudah dilakukan pemusnahan oleh pengelola,” jelasnya.
    Selain itu, pihaknya juga menemukan limbah medis B3 yang telah dikubur di bawah kebun singkong di area gudang.
    “Ternyata, sebagian limbah tersebut sudah dikubur di bawah tanaman singkong dengan jumlah sekitar 2 ton. Gudang itu sangat luas dan juga banyak tanaman singkong,” tambah Bery.
    Setelah penemuan tersebut, petugas memasang garis polisi di area gudang dan mengamankan sejumlah dokumen.
    Bery menyebutkan bahwa gudang tersebut telah beroperasi hampir satu tahun dan diduga telah menjalin kerja sama dengan hampir seluruh puskesmas yang ada di Riau.
    “Kita akan melakukan pemanggilan semua puskesmas tersebut. Kita cek bagaimana SOP terkait MoU perusahaan ini dengan puskesmas,” kata Bery.
    Limbah medis B3 yang ditemukan termasuk jarum suntik yang masih mengandung sisa darah, bekas infus, dan obat-obatan.
    “Keberadaan limbah medis B3 ini bisa berdampak bahaya kepada lingkungan, apalagi di sekitar gudang banyak perumahan warga,” ujar Bery.
    Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 12 orang saksi, termasuk pemilik perusahaan dan salah satu puskesmas, namun belum ada tersangka yang ditetapkan.
    “Kami sudah menerbitkan LP (laporan polisi), memeriksa 12 orang saksi, termasuk dari puskesmas dan pemilik perusahaan,” kata Bery.
    Polisi juga meminta penjelasan dari Ahli Kerusakan Lingkungan dan Tanah serta Ahli Lingkungan Hidup dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
    Dari hasil pengecekan ahli ke lokasi, keberadaan limbah medis B3 ini dinyatakan sangat membahayakan lingkungan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakpus kerahkan 103 petugas pemeriksa daging kurban

    Jakpus kerahkan 103 petugas pemeriksa daging kurban

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 103 petugas pemeriksa daging hewan kurban yang disebar ke beberapa lokasi penyembelihan untuk memastikan keamanannya.

    “Seluruh petugas kami tugaskan di tempat pemotongan hewan kurban,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Pusat Penty Yunesi di Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan, petugas pemeriksa daging kurban sebanyak 103 orang terdiri dari 40 orang dari ASN Sudin KPKP Jakarta Pusat, 26 orang dari Dinas KPKP DKI Jakarta.

    Selain itu ada pula 14 orang dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jakarta, dan 23 mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor.

    Ia mengatakan bahwa terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan saat pemotongan hewan kurban yaitu, aspek hygiene sanitasi, kesejahteraan, kesehatan hewan, dan lingkungan.

    “Selain itu, petugas juga menjamin agar pangan asal hewan yang beredar di masyarakat dapat memenuhi kriteria aman, sehat, utuh dan halal (ASUH),” ujarnya.

    Sebelumnya, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin melepas 103 petugas pemeriksa dan pengawas kesehatan hewan dan daging kurban yang akan bertugas di masing-masing kecamatan.

    Menurut Arifin, perayaan Idul Adha merupakan hari raya bagi umat Islam yang erat kaitannya dengan ibadah haji dan kurban. Terutama penyembelihan hewan kurban.

    Untuk itu, kata Arifin, dalam memenuhi kriteria ASUH bisa dicapai melalui penataan tempat pemotongan hewan kurban baik dari aspek Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan).

    “Dengan diperiksanya hewan dan daging kurban akan menjamin pangan asal hewan yang beredar di masyarakat sehat dan aman,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiap Kali Makan Ini, Kolesterol Saya Langsung Naik! Dokter Sarankan Ganti dengan Ini

    Tiap Kali Makan Ini, Kolesterol Saya Langsung Naik! Dokter Sarankan Ganti dengan Ini

    Jakarta

    Idul Adha merupakan salah satu momen yang besar untuk umat Islam. Warga biasanya memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat acara makan besar bersama dengan keluarga tercinta.

    Tapi, hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga asupan makanan selama Idul Adha tetap sehat dan kadar kolesterol terjaga. Hal ini penting mengingat makanan yang disediakan saat Idul Adha cenderung tinggi lemak dan kolesterol, misalnya gulai daging sapi atau sate kambing.

    Pengajar Departemen Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, dr Naufal Muharam Nurdin, MSi mengatakan menjaga pola makan saat lebaran memang cukup sulit. Menurutnya, makan-makanan seperti opor atau sate sebenarnya masih boleh saja dilakukan, asal tidak berlebihan. Penting juga untuk menjaga momen kebahagiaan selama libur Idul Adha bersama keluarga.

    Batasi Konsumsi Tinggi Lemak

    dr Naufal menuturkan kasus masalah kardiovaskular seperti stroke cenderung meningkat setelah lebaran. Kondisi ini disebabkan oleh konsumsi gula, garam, dan lemak yang tidak terkontrol.

    Oleh karena itu, orang-orang dengan kondisi kolesterol tinggi sebaiknya membatasi asupan makanan berlemak.

    Jangan lupa juga untuk membatasi asupan gula berlebih selama makan bersama. Terkadang, masalah kesehatan setelah Idul Adha justru muncul akibat terlalu banyak ngemil camilan, kue lebaran, atau minuman manis.

    “Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan manis sama sekali. Bagi yang memiliki kolesterol tinggi, atau hipertensi juga perlu membatasi makanan berlemak,” kata dr Naufal dikutip dari laman resmi IPB.

    Pakai Piring Kecil

    Jika ingin tetap mencicipi makanan khas Idul Adha, dr Naufal menyarankan penggunaan piring kecil. Cara ini dilakukan untuk membatasi asupan tinggi garam dan lemak yang masuk ke tubuh. Menurut dr Naufal, penggunaan piring besar seringkali membuat orang tidak sadar makan secara berlebihan.

    Selain itu, dr Naufal juga menyarankan pedoman ‘Isi Piringku’ ketika mencicipi makanan Idul Adha. Separuh piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan separuh sisanya dibagi antara karbohidrat dan lauk.

    Jangan Lupa Makan Buah

    dr Naufal juga sangat menyarankan konsumsi buah-buahan seperti pisang, apel, atau pir sebelum makan. Konsumsi buah-buahan yang tinggi serat membuat perut merasakan sensasi kenyang yang lebih lama.

    Langkah ini, menurut dr Naufal penting untuk mengurangi nafsu makan. Kandungan serat dalam buah-buahan juga membantu mengikat lemak.

    “Hal ini bisa membatasi kita mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Sebaiknya sajikan buah dan sayuran segar dalam bentuk salad sebagai alternatif makanan sehat saat lebaran,” tandasnya.

    (avk/kna)