Institusi: HIPMI

  • Jerit Calon ASN Menahan Rugi Imbas Penundaan Pengangkatan oleh Negara

    Jerit Calon ASN Menahan Rugi Imbas Penundaan Pengangkatan oleh Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Riri masih ingat betul momen saat dinyatakan lolos seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Pasalnya, perjuangan panjang untuk menjadi abdi negara terbayar sudah.

    Usai menerima pengumuman kelulusan, wanita berumur 24 tahun itu menyiapkan seluruh kebutuhan untuk calon pekerjaan barunya. Salah satunya adalah seragam.

    Berdasarkan informasi dari media sosial instansi tempat Dia diterima, para pegawai baru mengenakan seragam sejak hari pertama. Tak ingin terburu-buru di kemudian hari, Dia memutuskan untuk menyiapkan seragam lebih awal.

    Riri sangat senang mimpinya untuk kerja di pemerintahan akhirnya kesampaian. Namun, kabar penundaan pengangkatan calon ASN membuat persanaannya campur aduk. 

    “Waktu dapat [informasi] itu langsung shock sih. Pertama shock, terus merasa sebal,” keluh Riri kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/3/2025). 

    Keputusan ini juga berdampak berdampak besar terhadap kelangsungan hidupnya. Riri menuturkan, jika melanjutkan kontraknya dan bekerja hingga April 2025, Riri harus membayar penalti yang besar akibat pemutusan kontrak lebih awal. 

    “Kalau pengangkatan sesuai jadwal pada April [2025], model penaltinya dihitung dari sisa bulan yang belum dijalankan dikali gaji, sekitar delapan kali gaji,” ucapnya. 

    Namun, jika pengangkatan baru terjadi pada Oktober 2025, Riri masih bisa bekerja lebih lama dan dikenakan penalti tiga bulan gaji. Meski tetap harus membayar penalti, setidaknya Riri mendapat pemasukan dari Januari hingga September 2025.

    Kini, Riri kembali menjadi tanggungan keluarga karena kehilangan sumber penghasilan. Dia mencoba bertahan dengan mengambil kerja paruh waktu, sembari berharap ada kepastian dari pemerintah.

    Situasi ini tidak hanya dialami Riri. Banyak CASN lain yang mengalami hal serupa, bahkan ada yang sudah membayar penalti puluhan juta rupiah demi menjadi ASN. Bagi mereka yang sudah berkeluarga, ketidakpastian ini menjadi beban tersendiri.

    Adapun, Riri memberi masukan bahwa sebaiknya jika ingin melakukan penyelesaian dapat dilakukan pada rekrutmen berikutnya yang sudah disusun dengan baik. Perubahan kebijakan juga seharusnya tidak dilakukan secara sepihak dan secara tiba-tiba. 

    Riri dan ribuan CASN lain kini hanya bisa menunggu. Mereka berharap pemerintah segera memberikan jawaban yang jelas dan kepastian yang layak mereka dapatkan.

    “Kalau buat pesanku untuk teman-teman [CASN] lain, infonya masih ada instruksi dari Presiden. Semoga instruksi dari Presiden berpihak pada kita, yang berkeinginan untuk segera dilantik. Jadi, kenceng-kencengin doanya,” jelasnya. 

    Kerugian Materi Calon ASN

    Center of Economic and Law Studies (Celios) mencatat, total besaran pendapatan para calon ASN yang berpotensi hilang akibat penundaan tersebut yakni Rp6,76 triliun. Angka itu didapatkan berdasarkan asumsi jumlah formasi CPNS pusat dan daerah sebanyak 250.407 orang, serta rata-rata gaji pokok yang hilang selama sembilan bulan sampai dengan Oktober 2025. 

    Kerugian itu diperkirakan berasal dari asumsi rata-rata gaji pokok Rp3,2 juta per orang untuk masa kerja 0-3 tahun. Besaran gaji itu sudah dikurangi pajak dan ditambah berbagai tunjangan, sehingga didapatkan Rp3 juta per bulan. 

    Dengan demikian, total potensi pendapatan per kepala CPNS yang hilang akibat harus menunggu 9 bulan sebelum pengangkatan yakni Rp27 juta. 

    “Sementara ada 250.407 formasi yang dibutuhkan baik di pusat dan daerah. Dari sisi total pendapatan ASN yang berpotensi hilang akibat penundaan pengangkatan sebesar Rp6,76 triliun,” demikian kajian yang ditulis Celios, dikutip Selasa (11/3/2025).

    Potensi kerugian yang muncul diperkirakan berganda. Selain dari sisi pendapatan CPNS, pengangkatan abdi negara yang diundur oleh pemerintah bisa berdampak lebih besar ke total ekonomi. 

    Hasil modelling Celios menggunakan metode Input-Output (IO) menemukan, kerugian total output ekonomi bisa mencapai Rp11,9 triliun. 

    “Dan pendapatan masyarakat turun Rp10,4 triliun,” bunyi hasil kajian Celios.

    Selain itu, pengusaha turut diperkirakan mengalami kerugian (potential loss) karena uang dan gaji tunjangan CPNS harusnya bisa dibelanjakan. Mulai dari untuk produk kebutuhan pokok, perumahan hingga elektronik.

    Namun demikian, kerugian yang diperkirakan sebesar Rp3,68 triliun itu tidak berdampak langsung ke pengusaha. Kerugian itu berasal dari sebanyak 110.000 tenaga kerja yang terdampak efisiensi pada sejumlah sektor usaha, serta turut menyebabkan perekrutan karyawan baru ditunda. 

    “Secara tidak langsung, penundaan pengangkatan CPNS berimbas luas ke output sektor jasa pemerintah turun Rp3,5 triliun, perdagangan -Rp441,7 miliar, hingga penyediaan makan minuman terpukul Rp286,8 miliar. Sektor tersebut bisa melakukan esiensi, atau menunda juga perekrutan karyawan baru,” ungkap Celios. 

    Oleh sebab itu, pemerintah dinilai harus mempertimbangkan efek berantai dari setiap keputusan yang tidak hanya melibatkan ratusan ribu CPNS yang nasibnya tidak pasti. 

    “Tapi juga pengusaha dan karyawan swasta yang terdampak kebijakan fatal pemerintah saat ekonomi sedang memburuk,” ujar Celios. 

    Pengaruh pada Tenaga Kerja

    Ketua Umum Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) Mirah Sumirat turut menyuarakan keprihatinannya terhadap penundaan ini. Menurutnya, banyak CASN yang sudah mengorbankan pekerjaan lama demi posisi di pemerintahan.

    “Banyak calon-calon yang sudah mempersiapkan dengan matang gitu ya, dengan secara maksimal gitu, sampai ada yang sudah resign dari tempat kerja sebelumnya,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/3). 

    Mirah mengaku sudah berkali-kali mengatakan bahwa efisiensi boleh dilakukan, terutama jika terdapat pemborosan. Namun, hal ini juga tidak boleh mengurangi hak rakyat ataupun berdampak pada hal-hal krusial yang terkait dengan kepentingan rakyat. 

    Kemudian, Wakil Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anthony Leong juga menilai bahwa penundaan ini dapat menambah jumlah tenaga kerja yang masih mencari kepastian. 

    “Dalam jangka pendek, hal ini dapat meningkatkan angka pengangguran terbuka, terutama di kalangan fresh graduate yang sudah merencanakan kariernya di sektor pemerintahan,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (16/3).

    Namun, Anthony menilai situasi ini juga membuka peluang bagi sektor swasta. Perusahaan dapat menarik talenta terbaik yang sebelumnya lebih memilih stabilitas di pemerintahan.

    Selain itu, penundaan ini turut mempengaruhi daya beli masyarakat. Banyak individu menunda pembelian besar, seperti rumah dan kendaraan, yang berdampak pada sektor ritel serta industri yang bergantung pada daya beli kelas menengah.

    Saran Bagi Pemerintah dan CASN

    HIPMI memahami bahwa keputusan ini mungkin diambil dengan mempertimbangkan anggaran atau reformasi birokrasi. Namun, HIPMI menyarankan agar pemerintah memberikan kepastian dan strategi yang jelas untuk mengatasi dampaknya.

    Jika memungkinkan, pemerintah dapat mempercepat program pemberdayaan tenaga kerja atau mendorong wirausaha bagi calon CASN yang masih menunggu kepastian. Selain itu, HIPMI menilai perlu adanya insentif bagi sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja selama periode penundaan ini.

    Bagi para CASN, HIPMI siap berkolaborasi dan menyarankan agar mereka tidak terpaku pada satu jalur karier di pemerintahan. Sektor digital, teknologi, dan ekonomi kreatif saat ini tengah berkembang, sehingga waktu ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dan sertifikasi, atau bahkan memulai usaha sendiri.

    ”Kesimpulannya, meskipun penundaan ini membawa tantangan, ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh dunia usaha dan tenaga kerja,” jelasnya. 

    Adapun, ASPIRASI meminta pemerintah untuk mencari solusi agar penundaan ini tidak terjadi. Disamping itu, Mirah menyarankan agar para CASN dapat menambahkan keterampilan atau meningkatkan kompetensi.  Untuk biayanya, pihak pemerintah dapat memberikan bantuan. 

    “Jadi [pemerintah] menyiapkan pelatihan untuk kawan-kawan yang sudah mendapatkan imbas penundaan itu. Jadi pemerintah buka pelatihan yang gratis untuk kawan-kawan yang terimbas penundaan, dan itu semua di cover oleh pemerintah seharusnya, itu solusinya,” terangnya. 

    Selain pelatihan, pemerintah juga dapat memberikan bantuan sosial bagi mereka yang kehilangan penghasilan akibat penundaan ini, terutama bagi yang telah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.

  • Dedi Mulyadi Kini Minta Satu Hal ke Warga Jakarta, Nangis Melihat Gunung Dibelah Hutannya: Sakral

    Dedi Mulyadi Kini Minta Satu Hal ke Warga Jakarta, Nangis Melihat Gunung Dibelah Hutannya: Sakral

    TRIBUNJATIM.COM –  Alasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menangis melihat kondisi wilayah Puncak.

    Dedi Mulyadi melihat hutan di wilayah tersebut dibabat demi pembangunan ekowisata.

    Bahkan, Dedi Mulyadi merasa jika martabatnya sedang direndahkan.

    Hal tersebut karena, Dedi Mulyadi sosok yang menghormati gunung.

    “Saya ini termasuk orang yang begitu menghormati gunung. Ketika orang seenaknya demi kepentingan komersial membelah hutannya hanya untuk kesenangan-kesenangan dan duit, saya nangis. Kenapa? bagi saya sebagai orang Sunda, saya merasa martabat saya direndahkan,” ujar Dedi Mulyadi di Bekasi, Jawa barat, Jumat (7/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Baginya, gunung adalah sesuatu yang sakral.

    Maka dari itu harus dihormati dan tidak boleh dirusak.

    “Gunung itu sesuatu yang dihormati, karena dia adalah sumber dari kehidupan. Dari gunung itu lahirlah air, dari mata air lahirlah kehidupan, ada danau, ada sawah. Kemudian itu lahir jadi kehidupan manusia,” kata Dedi.

    Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi tidak kuasa menahan tangis saat melihat alih guna lahan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat pada Kamis (6/3/2025).

    Alih guna lahan ini pun menjadi pemicu banjir berulang di kawasan berhawa dingin tersebut.

    Gubernur Jabar itu tampak tertunduk sesekali menyeka air matanya setelah melihat kerusakan hutan di Gunung Gede Pangrango.

    Dari kejauhan, Dedi Mulyadi melihat tanah terbelah.

    Ia tidak menyangka ada pembangunan ekowisata Eiger Adventure Land, yaitu jembatan gantung.

    Dedi Mulyadi Minta Warga Jakarta Tak Lagi Bangun Villa di Puncak

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengatur kembali tata ruang kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, yang rusak akibat menjamurnya tempat wisata. 

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta warga dari luar wilayah, termasuk Jakarta, untuk tak lagi membangun vila di sana. 

    “Paling utama, warga Jakarta jangan lagi bikin bangunan dan vila di Puncak. Kalau sekarang airnya langsung ke Jakarta, mereka cari tempat untuk tidur,” ucap Dedi saat inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Puncak pada Kamis (6/3/2025), dikutip dari Warta Kota.

    Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, kawasan Puncak Bogor merupakan palang pintu Jakarta sehingga harus dijaga kelestariannya. 

    Penataaan kembali Puncak akan disesuai dengan aspek-aspek penata ruangan yang memadai yang memberikan keselamatan bagi warga. 

    “Bukan hanya warga Jawa Barat yang kami pikirkan, tetapi juga warga DKI Jakarta. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta untuk membicarakan hal ini,” imbuh dia. 

    Terkait Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 yang dituding sebagai biang keladi hancurnya landscape kawasan Puncak, Dedi memastikan akan mencabutnya. 

    “Kita akan mencabut Perda itu dan dikembalikan alam Jawa Barat seperti kondisi semula” imbuh dia.

    Nasib bos tempat wisata Hibisc Fantasia akhirnya terungkap

    Sempat ngeyel dan membela diri di hadapan Dedi Mulyadi kini bos Hibisc Fantasy tak lagi bisa berkutik.

    Apalagi dirinya saat ini jadi sasaran empuk netizen di media sosial.

    Terungkap akun sosmed Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, pemiliki taman rekreasi Hibisc Fantasy Puncak yang jadi biang kerok banjir itu akhirnya menghilang juga.

    Angga Kusnan memiliki akun media sosial yang aktif, yakni Instagram.

    Di laman Instagramnya, Angga Kusnan mencantumkan beberapa informasi.

    Rupanya Angga merupakan seorang pengusaha muda.

    Ia adalah Ketua Umum HIPMI Bandung Barat dan Ketua lPNI Bandung Barat.

    Berikut akun sosmed Angga yang dipantau sudah menghilang sejak Jumat (7/3/2025).

    Sosok Direktur PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) Angga Kusnan, kini sedang ramai disorot publik.

    Sebab Angga Kusnan sempat ngeyel saat diminta oleh Dedi Mulyadi membongkar bangunan Hibisc Fantasy Puncak yang belum berizin.

    Kepada Dedi Mulyadi, Angga juga mengaku sudah memiliki izin membangun seluas 15.000 meter.

    “Kemudian PT PN meminta kami menambah menjadi 21 hektare, KSO-nya,” kata Angga.

    Taman rekreasi itu pun dibangun di atas lahan yang dulunya merupakan kebun teh dan hutan.

    Dedi Mulyadi kemudian menanyakan kepada Angga kenapa peringatan dari Satpol PP Kabupaten Bogor tidak dilaksanakan.

    ALAT BERAT MUNGIL – Dedi Mulyadi minta alat berat untuk menghancurkan bangunan HIbisc Fantasy Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). Ternyata yang datang malah kecil. (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL – TikTok)

    Namun ia malah beralasan telah menyegel bangunan-bangunan yang tidak berizin.

    “Izin pak memang kami sedang melakukan rekomendasi dari Pemkab Bogor dengan tidak menggunakan gedung tersebut, pada akhirnya kita memang menyegel gedung-gedung yang tidak terpakai, terutama bianglala,” kata Angga dikutip dari Instagram @dedimulyadi71.

    Pengakuan Angga itu sontak saja membuat Wakil Bupati Bogor Ade Ruhandi atau Jaro Ade kaget.

    “Bukan, ente nu ngabangun, ente nu nyegel? (Anda yang bangun, Anda yang segel),” tanya Jaro Ade.

    Angga pun mengatakan saat itu dirinya melakukan penyegelan bersama Satpol PP Kabupaten Bogor.

     Lalu Dedi Mulyadi mencecar Angga kenapa tidak membongkar bangunan tidak berizin itu.

    Sebab menurut Kasatpol PP Kabupaten Bogor, M Ade, pihak Hibisc Fantasy mengaku akan membongkar sendiri.

    “Kenapa gak bongkar sendiri?,” tanya Demul.

    “Waktu itu masih diminta revisi site plan,” jawab Angga.

    Dedi Mulyadi pun penasaran dengan pemodal tempat wisata itu.

    “Yang punya duit siapa sih?,” tanya Dedi Mulyadi.

    Namun Angga terlihat kebingungan menjawab pertanyaan itu.

    “Ada investor-investor,” jawab Angga.

    Dedi Mulyadi pun mendesak Angga untuk menyebutkan sosoknya.

    “Siapa sebutin?,” kat Dedi Mulyadi.

    Tak bisa menjawab, Angga Khusnul pun hanya bisa terdiam.

    Diungkap Dedi Mulyadi PT Jaswita Lestari Jaya hanya dijadikan boneka oleh para pemodal agar mempermudah perizinan.

    “Jaswita gak mungkin punya duit lah, saya tahu lah ini Jaswita cuma dipakai cover aja untuk mendapat izin, agar mudah, tidak ada yang melakukan penindakan, pakailah cover PT Jaswita, Anda itu jadi boneka,” kata Dedi Mulyadi.

    Angga pun terlihat menganggukan kepalanya.

     Hari ini, Jumat (7/3/2025), Dedi Mulyadi kembali mendatangi Hibics Fantasy Puncak.

    Ditemani Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal, Dedi Mulyadi berkeliling ke bagian dalam Hibisc Fantasy Bogor.

    DEDI MULYADI SIAP GANTI – Foto gapura Hibisc Fantasy Puncak seusai dibongkar, Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025). Dedi Mulyadi mengungkapkan keinginan untuk mengganti semua kerugiannya. (TribunnewsBogor.com)

    Dedi Mulyadi pun mengaku akan mengawal proses pembongkaran bangunan yang tidak berizin dari taman rekreasi itu.

    “Saya konsisten, kalau nggak ditungguin suka kabur, makanya saya tungguin,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari Youtube Official iNews, Jumat.

    Menurut Dedi Mulyadi, saat ini pihaknya akan fokus membongkar bangunan yang tidak berizin.

    “Izin IMB nya hanya untuk 14 bangunan, sedangkan sekarang berdiri 39 bangunan, maka ada 29 bangunan tanpa IMB. Rencana awal 4.600 meter, sekarang sudah mencapai 23 ribu meter,” tuturnya.

    Dedi Mulyadi juga mengungkap sosok pemodal taman wisata yang diduga jadi biang kerok banjir ini.

    Menurut dia, pemilik uangnya yakni pengusaha dari Semarang dan Jakarta.

    “Yang mengajukan perizinan untuk kegiatan usaha ini adalah anak PT Jaswita, tetapi berdasarkan keterangan dari Direkturnya kemarin, bahwa uang yang digunakan adalah uang mitra, ada para pemodal dari Semarang, Jakarta,” bebernya.

    BOS HIBISC NGEYEL – Dedi Mulyadi saat bertemu bos Hibisc Fantasy Puncak Bogor, Kamis (6/3/2025). (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Namun Dedi Mulyadi tidak mengetahui perjajian antara PT Jaswita Lestari Jaya dengan pemodal.

    “Saya nggak tahu perjanjiannya seperti apa, nanti Direkturnya belum datang sampai sekarang,” katanya.

    Menurut Demul, Angga belum muncul lagi setelah pertemuan dengannya kemarin.

    “Biasanya kemarin ada di sini (direktur), nggak tahu hari ini belum datang,” kata Demul dengan wajah ketus.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Dorong Pendapatan Nontiket Transportasi Publik di Surabaya, Eri Irawan: Halte Harus Dimonetisasi

    Dorong Pendapatan Nontiket Transportasi Publik di Surabaya, Eri Irawan: Halte Harus Dimonetisasi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan mendorong pendapatan transportasi publik yang dikelola Pemkot Surabaya tak hanya mengandalkan tiket.

    Dia meminta pendapatan nontiket harus dioptimalkan.

    Eri mencermati optimalisasi pendapatan nontiket (non-fare box) ini harus dilakukan.

    “Daerah lain bisa. Surabaya jauh lebih mampu. Halte dan seluruh sarana transportasi publik harus dijual untuk hak penamaan dan branding pihak ketiga,” desak Eri, Selasa (4/3/2025).

    Politisi muda PDIP ini mencontohkan di Jakarta, band terkenal D’Masiv telah “membeli” halte Trans Jakarta di daerah Petukangan.

    Band ini mendapat hak penamaan (naming rights) menjadi halte ”Petukangan D’Masiv”.

    Penamaan halte inipun menarik perhatian publik.

    Halte lain di Jakarta yang juga ‘dijual’ adalah Halte Bundaran HI Astra, Halte Senayan Bank DKI, Halte Widya Chandra Telkomsel, Halte Cawang Sentral 1 Polypaint, dan Halte Swadarma Paragon.

    Demikian pula Stasiun MRT, seperti Stasiun Cipete Raya Kopi Tuku, Stasiun Fatmawati Indomaret, Blok M BCA, dan sebagainya.

    “Pendapatan dari naming rights itu mencapai ratusan miliar rupiah. Di luar negeri, berbagai halte hingga stasiun telah dibeli hak penamaannya oleh merek-merek dunia,” kata Eri.

    Dalam konteks Surabaya memang tidak bisa sebesar Jakarta.

    Tapi “menjual halte” adalah ikhtiar awal untuk memulai langkah penataan transportasi publik yang semakin baik.

    Salah satu syaratnya adalah alur birokrasinya harus dibuat simpel agar dunia usaha tertarik.

    “Saya mendorong dilakukan inovasi dalam pengembangan transportasi publik. Langkah memacu pendapatan nontiket ini penting sebagai penunjang operasional, mengurangi ketergantungan dukungan APBD,” tandas Eri.

    Langkah ini sebagai upaya menjaga keberlanjutan pengembangan transportasi publik di tengah tantangan fiskal yang dihadapi semua daerah di Indonesia, termasuk Surabaya.

    Skema pendapatan nontiket bisa juga penamaan terminal yang dikelola Pemkot Surabaya.

    Bahkan bisa juga hak penamaan pada jembatan penyeberangan orang (JPO).

    Skema lain adalah iklan di armada transportasi yang bisa menempel dalam bentuk konvensional maupun digital di armada Suroboyo Bus maupun Wira-Wiri.

    Kemudian skema merchant partnership melalui kolaborasi dengan dunia usaha.

    Bentuknya macam-macam, bisa pemberian diskon produk dunia usaha untuk pengguna transportasi publik, atau pemasaran bersama antara transportasi publik dan dunia usaha.

    Dengan jumlah pergerakan penumpang Suroboyo Bus yang mencapai 2 juta per tahun dan Wira-Wiri 1,42 juta per tahun, lanjut Eri, semestinya bisa menjadi ”modal” menarik minat dunia usaha untuk bekerja sama.

    Jumlah armada yang mencapai 70 unit, serta feeder 102 unit, juga bisa dimonetisasi untuk mendapatkan pendapatan nontiket.

    Demikian pula potensi hak penamaan halte, JPO, atau terminal yang dikelola Pemkot Surabaya, perlu dibuatkan kajian pola pergerakan orangnya untuk menarik minat sponsor.

    Total ada 73 halte dan 838 bus stop di Kota Pahlawan.

    ”Misalnya, halte ini melayani puluhan ribu pengguna per tahun. JPO berapa orang, terminal berapa orang, Suroboyo Bus rute tertentu sekian orang, dan seterusnya. Bisa dimonetisasi untuk pendapatan nontiket. Salah satu penggunaannya nanti bisa untuk pemeliharaan armada,” jelas mantan pengurus HIPMI Jatim tersebut.

    Kalau Jakarta ada D’Masiv, Surabaya bisa menjajaki kerja sama dengan Bernadya, penyanyi muda dan penulis lagu asal Surabaya.

    Skemanya, Bernadya bisa menjadi duta transportasi publik Surabaya.

    Menurut Eri, pendapatan nontiket tidak semata-mata soal uang atau monetisasi saja.

    Tapi upaya menyempurnakan ekosistem transportasi publik.

    Utamanya mengkolaborasikan semua stakeholder untuk membangun dan mengampanyekan transportasi publik di Surabaya.

  • Deflasi Beruntun Tidak Berkaitan dengan Daya Beli

    Deflasi Beruntun Tidak Berkaitan dengan Daya Beli

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menilai terjadinya deflasi secara beruntun pada Januari dan Februari 2025 tidak berhubungan dengan daya beli masyarakat. Hal itu lantaran komponen inflasi inti tetap terjaga selama dua bulan pertama pada 2025.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,48% month to month (mtm). Apabila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya atau secara tahunan (year on year) terjadi deflasi  0,09% dan secara tahun kalender terjadi deflasi sebesar 1,24%.

    Meskipun terjadi deflasi, tetapi angka deflasi bulanan berbeda dari  periode Januari 2025 yang sebesar 0,76%. Untuk tingkat deflasi tahun kalender Januari 2025 sebesar 0,76%. Apabila dilihat secara tahunan, maka terjadi inflasi 0,76% pada Januari 2025.

    “Biasanya, untuk mengamati deflasi, kita melihat indikator yang lebih representatif, yaitu inflasi inti, karena lebih mencerminkan interaksi antara penawaran dan permintaan,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, dalam Taklimat Media di Tugu Kuntskring Palais, Jakarta, pada Jumat (7/3/2025).

    Komponen inti pada Februari 2025 mengalami inflasi tahunan sebesar 2,48% secara tahunan atau terjadi kenaikan indeks dari 103,37 pada Februari 2024 menjadi 105,93 pada Februari 2025.

    Komponen ini memberikan andil inflasi  sebesar 1,58% pada Februari 2025. Sedangkan secara bulanan komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,25% dengan andil inflasi sebesar 0,16% terhadap inflasi Februari 2025.

    “Terkait dengan inflasi inti, hingga Februari, inflasi inti tahunan berada di kisaran 2,48%. Angka ini masih tergolong rendah dan stabil, bahkan di tengah potensi deflasi di beberapa sektor,” ujarnya.

    Sebelumnya Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menjelaskan, deflasi selama dua bulan beruntun harus disikapi dengan hati-hati.

    Di satu sisi, deflasi mencerminkan turunnya harga barang dan jasa, yang berpotensi menguntungkan konsumen. Namun, jika terjadi terus-menerus, ini bisa menjadi indikasi bahwa permintaan masyarakat melemah, produksi melambat, dan aktivitas ekonomi berkurang.

    “Deflasi dua bulan ini menjadi alarm agar pemerintah lebih waspada dalam menjaga stabilitas ekonomi,” ucap Anggawira.

    Deflasi turut menunjukkan adanya tekanan pada sektor riil, seperti penurunan konsumsi rumah tangga dan investasi. Dalam konteks Indonesia, deflasi selama dua bulan awal tahun ini bisa dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas tertentu, seperti bahan makanan, serta penyesuaian harga setelah periode belanja tinggi akhir tahun.  

    Namun, jika deflasi ini berlanjut, perlu diwaspadai dampaknya terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Perlu upaya terpadu dalam menjaga pasokan, mengendalikan harga, dan memperkuat daya beli agar momentum Ramadan dan Lebaran menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabil,” tegas Anggawira terkait deflasi.

  • Selesai Retret, Wali Kota Solo Respati Ardi Langsung Blusukan

    Selesai Retret, Wali Kota Solo Respati Ardi Langsung Blusukan

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Wali Kota Solo, Respati Ardi, langsung blusukan setelah selesai menjalani retret kepala daerah di Akmil Magelang selama sepekan.

    Setibanya di Kota Solo, Respati menyempatkan berkunjung ke kediaman Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo pada Jumat (28/2/2025).

    Setelah itu dirinya menunaikan tarawih perdana di Masjid Muhajirin Semanggi.

    “Di bulan Ramadan, salat tarawih saya keliling di setiap masjid. Jadi saat siang saya keliling kantor kelurahan, malam saya keliling masjid untuk tarawih sekaligus blusukan ke warga. Semua demi kepentingan masyarakat,” kata Respati.

    Menurutnya, hal itu juga sesuai dengan pesan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menjadikan pengabdian masyarakat sebagai hal yang utama.

    Setelah dari Semanggi, Respati kemudian bergerak ke Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Jebres.

    Wali Kota Solo langsung meninjau proses pengaspalan jalan di ruas jalan itu. 

    Respati menyampaikan pengaspalan jalan ini merupakan kolaborasi dengan BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kota Solo.

    Dia menilai kolaborasi ini sangat baik karena berdampak langsung ke masyarakat.

    “Ya tentunya sangat mengapresiasi ini. HIPMI bersama Pemerintah Kota Solo bergerak untuk memperbaiki jalan dan meningkatkan infrastruktur di Solo. Tentunya ini juga perlu dukungan masyarakat demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat semua,” terangnya.

    Respati berharap kolaborasi semacam ini bisa terus berjalan bersama-sama demi kebaikan Kota Solo.

    Di sisi lain, Respati banyak menerima masukan terkait kondisi ruas jalan di Solo secara langsung maupun melalui kanal Lapor Mas Wali.

    Respati memastikan semua masukan dari masyarakat terkait jalan berlubang menjadi salah satu perhatian khusus. (Ais)

  • Ekonomi Bangkit! Pengembangan Pesisir Utara Ciptakan Peluang Usaha dan Investasi – Halaman all

    Ekonomi Bangkit! Pengembangan Pesisir Utara Ciptakan Peluang Usaha dan Investasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengembangan kawasan pesisir utara Jakarta terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Wakil Sekretaris Jenderal BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anthony Leong, menyoroti lima manfaat utama dari proyek ini, terutama dalam mendukung UMKM dan membuka peluang kerja baru.

    “Kawasan ini bukan hanya menjadi wilayah eksklusif, tetapi juga membuka kesempatan luas bagi pelaku usaha kecil dan menengah, serta tenaga kerja di berbagai sektor,” ujar Anthony.

    Berikut lima dampak positif dari pengembangan kawasan pesisir utara:

    1. UMKM Semakin Berkembang

    Pengembangan kawasan ini menciptakan peluang bagi UMKM, terutama di sektor kuliner, ritel, dan jasa. Banyak pelaku usaha kecil yang kini bisa menjangkau pasar lebih luas melalui berbagai fasilitas bisnis yang tersedia.

    “Banyak UMKM yang bertumbuh di kawasan ini, terutama di bidang kuliner dan jasa. Ini menjadi peluang besar bagi pengusaha lokal untuk berkembang,” kata Anthony.

    2. Lapangan Kerja Meluas

    Pembangunan infrastruktur serta pertumbuhan bisnis di kawasan pesisir utara membuka banyak peluang kerja baru.

    “Banyak lowongan kerja terbuka di berbagai sektor, mulai dari konstruksi, ritel, hingga jasa. Ini tentu menjadi dampak positif bagi masyarakat sekitar,” jelasnya.

    3. Nilai Investasi dan Properti Meningkat

    Pesatnya pertumbuhan kawasan pesisir utara mendorong kenaikan nilai investasi serta harga properti di sekitarnya. Hal ini memberikan keuntungan bagi investor dan pelaku usaha yang beroperasi di area tersebut.

    4. Destinasi Wisata Baru dan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

    Dengan banyaknya pusat kuliner, hiburan, serta fasilitas wisata baru, kawasan ini kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun dari luar kota.

    “Adanya pusat kuliner dan hiburan meningkatkan daya tarik kawasan ini, sehingga UMKM di sektor makanan, minuman, dan industri kreatif bisa berkembang lebih pesat,” ujar Anthony.

    5. Dampak Positif bagi Ekonomi Daerah Sekitar

    Tak hanya di dalam kawasan, pengembangan pesisir utara juga berdampak positif pada daerah sekitarnya. Permintaan bahan baku, transportasi, dan tenaga kerja meningkat, yang mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah sekitar.

    “Proyek ini bukan hanya menguntungkan bagi ekonomi lokal, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan daerah sekitarnya secara lebih cepat,” kata Anthony.

    Menurutnya, meskipun ada berbagai tantangan dalam pengembangan kawasan pesisir utara, proyek ini telah membuktikan perannya sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

  • Digitalisasi, Kolaborasi, Inovasi: Legasi Brian Putra Bastara Sebagai Ketum HIPMI Sumbar

    Digitalisasi, Kolaborasi, Inovasi: Legasi Brian Putra Bastara Sebagai Ketum HIPMI Sumbar

    Di sektor industri kreatif digital, Wakil Ketua Prabowo-Gibran Digital Team ini, berkontribusi dalam pengembangan gaming dan e-sport di Sumatera Barat melalui pendirian HIPMI E-Sport.

    Program ini membuka peluang bagi generasi muda dalam industri berbasis digital dan menghadirkan berbagai turnamen bergengsi, seperti HIPMI E-Sports Series dan Brian Putra Bastara Cup Series.

    Dengan lebih dari 10 event yang telah diselenggarakan, inisiatif ini tidak hanya mengembangkan bakat para gamers muda tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru dalam dunia e-sport dan streaming.

    Brian juga berperan dalam pengembangan HIPMI Academy, sebuah program edukasi dan mentoring yang berfokus pada HIPMI Goes to Campus dan HIPMI Goes to School.

    Program ini bertujuan untuk mengenalkan dunia kewirausahaan kepada mahasiswa dan pelajar, membangun mental wirausaha yang tangguh, serta memberikan wawasan bisnis sejak dini.

    Melalui inisiatif ini, ribuan mahasiswa dan pelajar telah berpartisipasi dalam berbagai kompetisi ide bisnis serta mendapatkan bimbingan langsung dari pengusaha sukses.

    Program Inovatif

    Menjelang akhir masa jabatannya, Brian berharap program-program inovatif yang telah dirintis dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem bisnis di Sumatera Barat.

    “Transformasi digital dan inovasi adalah kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Saya berharap HIPMI Sumbar dapat terus melanjutkan visi ini dan membawa pengusaha lokal ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

    Meski penuh dengan inovasi, di masa kepemimpinannya, Brian turut mengingatkan pada pengurus HIPMI periode berikutnya tentang pentingnya sinergi antara HIPMI dengan lembaga legislatif di Sumatera Barat.

    Ia menyebut, bahwa saat ini di DPRD Sumbar, terdapat dua sosok wakil ketua, yaitu Iqra dan Nanda Satria, sementara di DPR RI, ada Zigo dan Cindy.

    “Kita harus memanfaatkan momentum ini agar HIPMI dapat berperan lebih aktif dan berkontribusi lebih besar bagi kemajuan Sumatera Barat,” jelasnya.

    Tidak hanya membangun jaringan dan kolaborasi, HIPMI juga diharapkan dapat menghadirkan inisiatif nyata yang berdampak langsung bagi perekonomian daerah.

    Salah satu langkah konkret yang telah diwujudkannya adalah pembangunan Basko City Mall dengan investasi sebesar Rp600 miliar. Proyek ini rencananya akan dibuka pada Juni 2024 dan diharapkan menjadi ikon baru Sumatera Barat.

    “Basko City Mall tidak hanya akan menjadi pusat perbelanjaan modern, tetapi juga membuka lebih dari 5.000 lapangan pekerjaan. Kami berharap proyek ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan dunia usaha di Sumatera Barat,” ujar Brian optimis.

    Dalam kesempatan tersebut, Brian juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran OKK BPP HIPMI atas bimbingan dan arahan yang diberikan selama proses MUSDA.

    “Terima kasih kepada Mendagri Bang Buyung dan Korwil Sumatera, Bang Auni, yang telah memberikan dukungan penuh,” ucapnya.

    Brian juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, baik Steering Committee (SC) maupun Organizing Committee (OC), yang telah bekerja keras memastikan kelancaran acara.

    “Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ketua OC, Hayatul Riski, dan Ketua SC, Neiko Rasaki, atas dedikasi luar biasa mereka dalam menyukseskan MUSDA ini,” katanya.

    Tak lupa, Brian menyampaikan rasa terima kasih kepada mentor sekaligus sahabatnya, Hafrizal Okta Ade Putra, yang telah mencurahkan pikiran dan tenaga untuk mengawal jalannya MUSDA.

    “Terima kasih atas kehadiran dan partisipasi semua pihak. Semoga hasil MUSDA ini membawa kebaikan bagi kita semua,” ia menambahkan.

  • Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Selama Bulan Ramadan, Bagaimana Mekanismenya? – Halaman all

    Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Selama Bulan Ramadan, Bagaimana Mekanismenya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan selama bulan Ramadan. 

    Namun, mekanisme pelaksanaan program tersebut akan berbeda sebagaimana biasanya.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan nantinya makanan MBG bisa dibawa pulang untuk dikonsumsi para siswa saat berbuka puasa.

    “Mekanismenya berbeda seperti hari biasa di mana kita akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang. Jadi untuk yang puasa bisa dimakan saat buka puasa,” kata Dadan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Bagi para siswa yang tidak beragama Islam, makanan MBG bisa langsung dikonsumsi di sekolah, namun tetap menghargai siswa yang lain sedang berpuasa.

    “Untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah,” kata Dadan.

    Menurut Dadan sempat ada usulan agar di daerah yang mayoritas non muslim, pelaksanaan MBG tetap berjalan seperti biasanya. 

    Namun karena mempertimbangkan adanya siswa yang beribadah puasa, maka usulan tersebut tidak dijalankan.

    “Ya sama. Yang nonmuslim juga sama. Memang ada usulan kalau yang di daerah nonmuslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya. Jadi kita akan samakan,” katanya.

    Meskipun demikian kata Dadan, pihaknya membuka kemungkinan adanya evaluasi pelaksanaan MBG saat bulan Ramadan di daerah yang mayoritas warganya non muslim.

    “Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu gitu apakah di daerah yang nonmuslim sama seperti yang pada umumnya atau diberikan treatment khusus,” kata Dadan.

    Butuh Rp 28 T

    Disinggung mengenai dana, Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis membutuhkan dana sekitar Rp 28 triliun setiap bulan pada tahun depan.

    Pada tahun 2025, dana yang dibutuhkan sebesar Rp 25 triliun sejak bulan September, dengan penambahan jumlah penerima sebesar 82,9 juta penerima dari semula 15 juta hingga 17,5 juta orang.

    Dengan demikian, dana yang dibutuhkan untuk program MBG karena penambahan penerima tersebut mencapai Rp 100 triliun mulai September 2025. 

    “Kalau nanti ternyata bisa dilakukan mulai Oktober, maka tambahannya Rp 75 triliun. Tapi kalau bisa dilakukannya November, ya Rp 25 triliun,” kata Dadan.

    Makanya hitungannya Rp 25 triliun per bulan untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2025, karena kita sudah menerima anggaran Rp 71 triliun. Kalau tahun depan kita butuhnya Rp 28 triliun per bulan,” tambahnya.

    Dadan mengungkapkan bahwa tambahan dana senilai Rp 100 triliun itu baru bisa direalisasi pada September 2025 terjadi karena sejumlah hal. 

    Ia menyebut bahwa 30.000 kepala dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diprediksi baru menyelesaikan pelatihan pada akhir Juli 2025 sehingga baru siap di awal Agustus.

    Namun, dirinya tidak mungkin langsung menugaskan di SPPG.

    Mereka harus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, mulai dari sekolah hingga pemerintah daerah setempat. 

    “Mereka harus orientasi lapangan, melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, melakukan koordinasi dengan pemda, masyarakat, dan lain-lain sehingga kami menduga SDM ini baru akan siap melayani di September,” ucap Dadan.

    Sementara itu, terkait masalah infrastruktur agar program makan bergizi gratis terealisasi di berbagai tempat, pihaknya membuka kemitraan yang seluas-luasnya “Mulai dari katering, swasta, UMKM, TNI, Polri, BIN, kementerian-kementerian lain, pemda, koperasi, Muhammadiyah, NU, HIPMI, INCO, dan lain-lain. Karena tiga faktor itu yang penting. Jadi, kenapa percepatan harus mulai September, karena itu faktornya,” ujar Dadan.(Tribun Network/fik/kps/wly)

  • Peluncuran Danantara Dinilai Jadi Peluang Besar bagi UMKM dan Pengusaha Muda – Page 3

    Peluncuran Danantara Dinilai Jadi Peluang Besar bagi UMKM dan Pengusaha Muda – Page 3

    Peluncuran Danantara juga membuka peluang besar bagi dunia usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta para wirausaha muda. Wakil Sekretaris Umum BPD HIPMI Jaya Ardian Fikri Rizki menegaskan bahwa Danantara memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

    “Danantara bukan hanya tentang pengelolaan investasi skala besar, tetapi juga menciptakan sinergi antara perusahaan besar, sektor swasta, dan UMKM. Dengan adanya akses yang lebih luas terhadap permodalan serta peluang kemitraan dengan industri besar, kita bisa mempercepat pertumbuhan UMKM dan menciptakan lebih banyak wirausaha baru,” ungkap Ardian.

    Saat ini, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor ini adalah keterbatasan akses terhadap investasi dan permodalan. Dengan Danantara, diharapkan muncul lebih banyak skema pendanaan yang memungkinkan UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

    “Kami berharap Danantara dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara pengusaha muda, UMKM, dan investor. Dengan dukungan ekosistem investasi yang lebih kuat, kita bisa mendorong lahirnya lebih banyak wirausaha sukses yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Ardian.

    Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, Danantara juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan aset negara. Selama ini, banyak aset negara yang belum dimanfaatkan secara optimal sehingga tidak memberikan kontribusi maksimal terhadap perekonomian.

    Peluncuran Danantara menjadi bagian dari visi besar Indonesia dalam mencapai Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

    Dengan strategi yang terarah dan kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Danantara memiliki potensi untuk menjadi motor utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

    “Danantara adalah wujud dari komitmen kita untuk membangun ekonomi yang lebih kuat dan mandiri. Dengan pendekatan investasi yang terstruktur dan profesional, kita bisa memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan membawa manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Ardian.

  • Optimisme UMKM soal Danantara: Bisa Tingkatkan Daya Saing – Page 3

    Optimisme UMKM soal Danantara: Bisa Tingkatkan Daya Saing – Page 3

    Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyambut baik peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekosistem investasi di Indonesia. 

    Sekretaris Jenderal HIPMI, Anggawira menilai, kehadiran Danantara sebagai sinyal positif bagi dunia usaha, khususnya bagi pelaku bisnis muda dan startup yang membutuhkan dukungan permodalan serta pengelolaan investasi yang profesional.

    “Peluncuran Danantara ini menjadi katalis yang dapat mendorong percepatan pembangunan dan inovasi di berbagai sektor. Kami melihat ini sebagai peluang besar bagi pelaku usaha muda untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih luas,” ujar Anggawira kepada Liputan6.com, Senin (24/2/2025).

    Beri Dampak Positif Perekonomian Nasional

    HIPMI meyakini kehadiran Danantara akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional. Dengan adanya badan pengelola investasi ini, diharapkan tercipta akses pembiayaan yang lebih luas, terutama bagi sektor-sektor strategis dan proyek-proyek inovatif yang memiliki potensi besar untuk berkembang.

    “Dengan manajemen investasi yang baik, kita bisa mengoptimalkan pengelolaan dana, membuka lebih banyak lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat ekosistem investasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.

    Harapan Pengusaha

    HIPMI berharap Danantara dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung pengembangan wirausaha muda di Indonesia. Anggawira menegaskan peran Danantara sebaiknya tidak hanya terbatas pada investasi skala besar, tetapi juga memberikan perhatian pada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) serta startup yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang.

    “Kami ingin melihat Danantara hadir sebagai bagian dari solusi bagi UKM dan startup di Indonesia. Dengan adanya kolaborasi antara Danantara, HIPMI, dan pelaku usaha, kami optimistis pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat tercapai,” ujar Anggawira.