Institusi: DUDI

  • Gamecomm Gaming Symposium Jadi Wadah Pengenalan Sekolah ke Industri Kreatif

    Gamecomm Gaming Symposium Jadi Wadah Pengenalan Sekolah ke Industri Kreatif

    Jakarta: Gamecomm Indonesia bekerja sama dengan MITRAS DUDI, Polish Investment & Trade Agency, dan Poland Festival Jakarta 2024 dengan menggelar diskusi panel bertajuk “Empowering Future Generation Through Gaming Industry” yang diselenggarakan di Radio Republik
    Indonesia.

    CEO dari Gamecomm Indonesia Sere Kalina mengatakan, tujuan dari Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium adalah menjadikan wadah bagi sekolah-sekolah dapat berkenalan langsung dengan pelaku-pelaku dalam industri gim

    “Jadi acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini bekerja sama dengan Polish Investment and Trade Agency ini sebagai wadah untuk Gamecomm memberikan kesempatan untuk sekolah-sekolah baik kepala sekolah, guru mau pun murid untuk bisa berkenalan dengan pelaku-pelaku industri game dan juga edukasi dari Polandia” ujarnya di Jakarat, Sabtu, 16 November 2024.
     

    Ia menambahkan, dengan acara ini diharapkan hubungan bilateral dari kedua negara dalam bidang industri gim juga semakin erat dengan harapan ke depannya bisa ada program seperti pertukaran pelajar atau mungkin memperbanyak lagi talenta-talenta berbakat dan berkualitas dari Indonesia.

    Dalam acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. Menurutnya, acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini sangatlah bagus karena akan membuka pikiran dari para siswa-siswi SMK untuk dapat langsung memasuki dunia kerja.

    “Menurut saya untuk acara ini bagus banget untuk teman-teman SMK ya karena banyak sekali yang merasa kita harus lulus SMA dulu kemudian harus kuliah dulu kalau yang tidak kuliah merasa minder padahal sebenarnya di dunia sekarang apalagi dengan ekonomi kreatif itu umur berapapun juga bisa menghasilkan dan mendapatkan lapangan pekerjaan” tuturnya.

    Ia melanjutkan, peluang kerja pada era digital ini tidak terbatas. Selagi masyarakat memiliki keinginan dan juga kemampuan serta ide yang cemerlang, mereka dapat bertahan dengan memanfaatkan teknologi dan juga digital itu sendiri.

    “Ada satu lagi (pekerjaan) yang nge-input. AI itu kan kayak anak kecil yang harus banyak belajar. Contohnya ini kacamata, AI tidak langsung tahu ini kacamata, sebelum manusia mengajarkan hal tersebut dengan keyword-keyword,” pungkasnya.

    Jakarta: Gamecomm Indonesia bekerja sama dengan MITRAS DUDI, Polish Investment & Trade Agency, dan Poland Festival Jakarta 2024 dengan menggelar diskusi panel bertajuk “Empowering Future Generation Through Gaming Industry” yang diselenggarakan di Radio Republik
    Indonesia.
     
    CEO dari Gamecomm Indonesia Sere Kalina mengatakan, tujuan dari Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium adalah menjadikan wadah bagi sekolah-sekolah dapat berkenalan langsung dengan pelaku-pelaku dalam industri gim
     
    “Jadi acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini bekerja sama dengan Polish Investment and Trade Agency ini sebagai wadah untuk Gamecomm memberikan kesempatan untuk sekolah-sekolah baik kepala sekolah, guru mau pun murid untuk bisa berkenalan dengan pelaku-pelaku industri game dan juga edukasi dari Polandia” ujarnya di Jakarat, Sabtu, 16 November 2024.
     

    Ia menambahkan, dengan acara ini diharapkan hubungan bilateral dari kedua negara dalam bidang industri gim juga semakin erat dengan harapan ke depannya bisa ada program seperti pertukaran pelajar atau mungkin memperbanyak lagi talenta-talenta berbakat dan berkualitas dari Indonesia.
    Dalam acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. Menurutnya, acara Gamecomm Special Roadshow Gaming Symposium ini sangatlah bagus karena akan membuka pikiran dari para siswa-siswi SMK untuk dapat langsung memasuki dunia kerja.
     
    “Menurut saya untuk acara ini bagus banget untuk teman-teman SMK ya karena banyak sekali yang merasa kita harus lulus SMA dulu kemudian harus kuliah dulu kalau yang tidak kuliah merasa minder padahal sebenarnya di dunia sekarang apalagi dengan ekonomi kreatif itu umur berapapun juga bisa menghasilkan dan mendapatkan lapangan pekerjaan” tuturnya.
     
    Ia melanjutkan, peluang kerja pada era digital ini tidak terbatas. Selagi masyarakat memiliki keinginan dan juga kemampuan serta ide yang cemerlang, mereka dapat bertahan dengan memanfaatkan teknologi dan juga digital itu sendiri.
     
    “Ada satu lagi (pekerjaan) yang nge-input. AI itu kan kayak anak kecil yang harus banyak belajar. Contohnya ini kacamata, AI tidak langsung tahu ini kacamata, sebelum manusia mengajarkan hal tersebut dengan keyword-keyword,” pungkasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Kadin Jateng-Jatim dan Swisscontact Dukung Pemagangan Vokasi Terstruktur – Espos.id

    Kadin Jateng-Jatim dan Swisscontact Dukung Pemagangan Vokasi Terstruktur – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Pelatih menjelaskan pengoperasian mesin di perusahaan furnitur kepada salah seorang peserta magang terstruktur. (Istimewa)

    Esposin, SOLO—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah dan Jawa Timur telah bekerja sama dengan Pemerintah Swiss melalui Swisscontact dalam memperkuat kapasitas Kadin sebagai fasilitator resmi untuk mendukung pelaksanaan pemagangan terstruktur serta memperkenalkan ke sektor industri.

    Dengan kerja sama ini telah menginspirasi berbagai inovasi seperti pemindahan magang dari tahun kedua ke semester akhir di politeknik. Langkah itu dilakukan agar memudahkan penyerapan tenaga kerja oleh industri.

    Promosi
    KPR BRI Property Expo 2024 Beri Kemudahan dan Keuntungan Bagi Calon Nasabah

    Sebelumnya, Vivere Group, perusahaan interior furnitur merupakan salah satu perusahaan yang telah melaksanakan program magang dengan metodologi/tools yang diperkenalkan Kadin dan Swiss Skills for Competitiveness (SS4C).

    Head of VIVERE Learning Center, Rosita Kusumasari, menjelaskan program magang dilaksanakan dengan metodologi tepat menjadi sarana penting tercapainya link and match antara pendidikan vokasi maupun Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). 

    “Program magang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan untuk mendapatkan lulusan/calon karyawan yang siap kerja, kompetitif, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan industri,” jelas dia, dalam rilis yang diterima Espos, Selasa (12/11/2024).

    Sementara, PT Marimas Putera Kencana telah memanfaatkan dua tools dVET, yaitu Pelatih Tempat Kerja (In-Company Trainer) dan Analisis Biaya dan Manfaat (Cost Benefit Analysis), yang dinilai sangat membantu dalam mendampingi peserta magang agar lebih siap kerja. 

    “Kami diajari metodologi untuk menyampaikan materi, sehingga setiap pembimbing bisa menyampaikan materi dengan optimal ke setiap siswa,” papar master trainer perusahaan minuman serbuk instan PT Marimas, Yohanes Paijanto.

    Dalam pemagangan terstruktur itu tak hanya perusahaan besar, tetapi juga melibatkan UMKM seperti Numansa Batik dan Cinderamata Keramik Dinoyo.

    Sementara, Technical Advisor Swisscontact, Josef Tschoep, menjelaskan model dVet di Indonesia telah disesuaikan dengan kondisi lokal, sehingga dapat berfungsi optimal sebagai penghubung antara industri dan siswa vokasi.

    “Sistem database Kadin yang menyimpan data hard skill dan soft skill siswa magang memungkinkan perusahaan untuk menyeleksi calon peserta yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas dia.

    Ahli branding, Lia Sidik, menjelaskan dengan program magang vokasi terstruktur yang didukung pemerintah, Kadin, dan berbagai lembaga lainnya diharapkan UMKM di Indonesai dapat lebih mudah mengakses tenaga terampil dan berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Sistem Magang Vokasi Terstruktur, Jalur Perekrutan Efektif bagi UMKM Indonesia – Espos.id

    Sistem Magang Vokasi Terstruktur, Jalur Perekrutan Efektif bagi UMKM Indonesia – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Pengenalan mesin dan material kepada peserta magang terstruktur dalam proses produksi furnitur. (Istimewa)

    Esposin, SOLO—Masalah pengangguran menjadi tantangan serius bagi Indonesia, terutama di kalangan lulusan vokasi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian membutuhkan suntikan tenaga kerja terampil untuk meningkatkan daya saing.

    Kementerian Perindustian mendorong penerapan program pemagangan terstruktur di dunia usaha dan dunia industri.

    Promosi
    Langkah Tegas Perangi Judi Online, BRI Blokir Lebih Dari 3 Ribu Rekening

    Salah satunya program pemagangan terstruktur yang terinspirasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi sistem ganda (Dual Vocational Education and Training/dVet) yang telah berhasil diterapkan di sejumlah negara Eropa, di antaranya Swiss, Jerman, dan Austria.

    dVET adalah model yang menggabungkan teori di sekolah dengan praktik langsung di industri, sehingga lulusan memiliki keterampilan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

    Selain itu, adanya sistem magang terstruktur itu juga didukung komitmen pemerintah melalui Permenkeu No. 128 Tahun 2019 yang mengatur pemberian insentif Super Tax Deduction bagi perusahaan penyelenggara program magang vokasi yang memungkinkan perusahaan mengurangi penghasilan bruto hingga 200% dari biaya magang yang mencakup penyediaan fasilitas, bahan, serta honorarium instruktur.

    Candra Bachtiyar dari Kementerian Perindustrian menjelaskan program magang terstruktur itu diminati pelaku industri. “Sudah ada 76 perusahaan yang menerima insentif dengan total nilai lebih dari Rp1 triliun,” ujar dia dalam rilis yang diterima Espos, Selasa (12/11/2024).

    Selain itu, Super Tax Deduction dirancang agar UMKM yang mayoritas merupakan usaha padat karya bisa mendapatkan prioritas.

    Sementara, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung Kementerian Perindustrian mendorong penerapan program pemagangan terstruktur di dunia usaha dan dunia industri.

    Sedangkan Vivere Group, perusahaan interior furnitur merupakan salah satu perusahaan yang telah melaksanakan program magang dengan metodologi/tools yang diperkenalkan Kadin dan Swiss Skills for Competitiveness (SS4C).

    Head of VIVERE Learning Center, Rosita Kusumasari, menjelaskan program magang dilaksanakan dengan metodologi tepat menjadi sarana penting tercapainya link and match antara pendidikan vokasi maupun Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). 

    “Program magang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan untuk mendapatkan lulusan/calon karyawan yang siap kerja, kompetitif, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan industri,” jelas dia.

    Sementara, PT Marimas Putera Kencana telah memanfaatkan dua tools dVET, yaitu Pelatih Tempat Kerja (In-Company Trainer) dan Analisis Biaya dan Manfaat (Cost Benefit Analysis), yang dinilai sangat membantu dalam mendampingi peserta magang agar lebih siap kerja. 

    “Kami diajari metodologi untuk menyampaikan materi, sehingga setiap pembimbing bisa menyampaikan materi dengan optimal ke setiap siswa,” papar master trainer perusahaan minuman serbuk instan PT Marimas, Yohanes Paijanto.

    Terpisah, ahli branding, Lia Sidik, menjelaskan dengan sistem magang vokasi itu menjadi salah satu jalur perekrutan SDM perusahaan. 

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran

    Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran

    Kadek Dudi memiliki harapan besar untuk memperluas usaha di masa depan. Ia bertekad untuk menghadirkan manggis sehat yang dapat dinikmati kapan saja tanpa mengurangi nilai gizi. Selain itu, Kadek juga ingin memberikan yang terbaik bagi keluarganya dan masyarakat sekitar. “Semoga kami bisa mencapai potensi penuh dan terus meningkatkan kualitas produk kami. Untuk BRI, kami berharap agar terus maju dan sukses bersama,” tutupnya.

    Secara keseluruhan terdapat 8 (delapan) pelaku UMKM yang mewakili Klaster Usaha binaan BRI dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang mengikuti Bazaar UMKM BRLian yaitu Prukades Keripik Pisang dari Desa Kelawi, Lampung; Klaster Salak Jaya Lestari dari Desa Kutambaru, Sumatera Utara; Prukades Keripik Ubi Jalar dari Desa Jangkang, Kalimantan Barat; Prukades Keripik Talas dari Desa Sambak, Jawa Tengah; Klaster Durian dari Desa Lemahabang, Jawa Tengah; Klaster Manggis Bhuana Sari dari Desa Melaya, Bali; Klaster Mitra Bery Stroberi dari Desa Lebakmuncang, Jawa Barat; Klaster Mangga Ngetos dari Desa Ngetos, Jawa Timur.

    Bazaar UMKM BRILiaN tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan produk-produk Klaster UMKM kepada masyarakat luas, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam memberikan pendampingan yang komprehensif kepada pelaku UMKM. Melalui berbagai kegiatan edukasi, BRI terus mendorong para pelaku usaha mikro untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi guna meningkatkan daya saing produk lokal.

    Sampai dengan akhir Agustus 2024, BRI telah membina 32.449 klaster usaha yang menjadi bagian dari program Klasterku Hidupku. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, BRI juga telah menyelenggarakan lebih dari 2.000 pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan keterampilan para pelaku usaha yang tergabung dalam program tersebut, dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

  • Dari Reyot Menjadi Layak Huni, Impian Warga Subang Ini Terwujud Berkat Kemensos

    Dari Reyot Menjadi Layak Huni, Impian Warga Subang Ini Terwujud Berkat Kemensos

    Subang (beritajatim.com) – Senyum bahagia terpancar dari wajah Kasmi (52) saat tim Kementerian Sosial (Kemensos) datang untuk mengevaluasi hasil perbaikan rumahnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kini, rumah yang dulunya reyot dan nyaris roboh telah berubah menjadi hunian yang layak huni dan nyaman.

    “Terima kasih sudah dibuatkan rumah, dari yang asalnya reyot sekarang jadi layak huni. Terima kasih, Ibu Menteri (Sosial),” ujar Kasmi penuh rasa syukur, didampingi anak tunggalnya, Wahyudin (42).

    Perubahan drastis ini merupakan hasil dari bantuan Kemensos melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Berawal dari aduan yang diterima melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Command Center (SIKS-CC) pada 28 Agustus 2023, tim Kemensos langsung bergerak cepat untuk meninjau kondisi rumah Kasmi.

    “Saat kami datang, kondisi rumah sangat tidak layak huni. Dindingnya reyot, penuh sampah, dan lembab. Kasmi pun tinggal di rumah adiknya karena kondisinya yang lemah,” ungkap Dudi Juhana, Pekerja Sosial Madya dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Bandung.

    Melihat kondisi tersebut, Kemensos segera menindaklanjutinya dengan menggelontorkan dana senilai Rp20 juta untuk perbaikan rumah. Proses pembangunannya pun dilakukan secara gotong royong oleh warga setempat.

    Hanya dalam waktu singkat, rumah Kasmi yang dulunya reyot telah berubah menjadi hunian yang kokoh dan nyaman. Tak hanya itu, Kemensos juga melengkapinya dengan berbagai perlengkapan rumah tangga dan bantuan sembako.

    “Semoga rumah ini menjadi harapan baru bagi Kasmi dan Wahyudin,” harap Dudi.

    Kisah Kasmi menjadi bukti nyata komitmen Kemensos dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu. Program RST telah membantu banyak keluarga di seluruh Indonesia untuk mendapatkan hunian yang layak huni dan meningkatkan kualitas hidup mereka. (ted)