Institusi: DUDI

  • Mendikdasmen Minta Lembaga Kursus Mudah Diakses Masyarakat  – Halaman all

    Mendikdasmen Minta Lembaga Kursus Mudah Diakses Masyarakat  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meminta agar lembaga kursus dan pelatihan (LKP) mudah diakses oleh masyarakat. 

    Menurut Abdul Mu’ti, LKP memiliki peran penting dalam mempersiapkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. 

    “Kursus berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apa yang diselenggarakan oleh masyarakat bisa berdampak pada keterampilan anak-anak dan maju beriringan dengan bangsa-bangsa dunia,” tutur Abdul Mu’ti melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).

    Dirinya menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara penyelenggara pendidikan, dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta pemerintah. 

    Kerja sama ini berfungsi tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nonformal, tetapi juga untuk memastikan inklusivitas dan pemerataan layanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

    “Melalui kolaborasi, kita dapat menjawab tantangan yang dihadapi pendidikan nonformal, termasuk permasalahan anak usia sekolah yang tidak bersekolah (ATS). Kemitraan ini memungkinkan pengambilan kebijakan yang lebih komprehensif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” jelas Abdul Mu’ti. 

    Selain itu, Abdul Mu’ti memaparkan bahwa salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah kemitraan dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). 

    Skema baru tersebut mampu memfasilitasi lulusan SMK agar tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga ditambah dengan sertifikasi kompetensi yang dibina di LKP. 

    “Kita bisa membangun strategi kerja sama yang mutualistik dan mendorong agar tetap produktif bersama-sama,” kata Abdul Mu’ti. 

    Seperti diketahui, sekitar 60 persen peserta kursus pada umumnya adalah lulusan SMA dan SMK.

     

  • Sembilan poros relawan Anies dukung Dadan sebagai Ketua Ormas Gerakan Rakyat Jabar

    Sembilan poros relawan Anies dukung Dadan sebagai Ketua Ormas Gerakan Rakyat Jabar

    Foto: Dudi Supriyadi/Radio Elshinta

    Sembilan poros relawan Anies dukung Dadan sebagai Ketua Ormas Gerakan Rakyat Jabar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 10 Desember 2024 – 14:05 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak sembilan poros relawan Anies mendukung Dadan Supardan sebagai Ketua Ormas Gerakan Rakyat Jabar. Dukungan tersebut diperlihatkan pada acara Pemilihan Ketua DPW Jabar Ormas Gerakan Rakyat yang digelar Minggu, 8 Desember 2024 di Cafe Kopi Florist, Tegallega Kota Bandung. Pada kegiatan tersebut terpilih Dadan Supardan sebagai Ketua secara aklamasi.

    Pemilihan Ketua DPW Jabar Ormas Gerakan Rakyat diikuti oleh 30 peserta dari berbagai simpul relawan di bawah enam poros (komunitas) Relawan Anies Baswedan. Yaitu Sekber, Korean, KIB, Poros Buruh, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKPPI), dan FKP3, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Dudi Supriyadi.

    Sementara 3 poros (komunitas) tidak hadir tetapi menyatakan persetujuan terhadap hasil rapat, yaitu poros Laskar Santri, Jaringan Tani Nelayan, dan Laskar Aman.

    Acara pemilihan dipimpin oleh Sorot Purnomo (FKP3) didampingi R. Heryadi Sukmadijaya (Korean), dan Syuhairi (Pasar).

    Sebagai tuan rumah, Ketua Poros Buruh Ajat Sudrajat menekankan agar kekuatan di Jawa Barat jangan sampai tercerai berai. Makanya dalam pemilihan ketua dan pengurus Ormas Gerakan Rakyat harus mengakomodir semua lini kekuatan. Terutama simpul-simpul relawan yang telah melakukan pergerakan selama ini. “Intinya jangan grasak grusuk,” ujar Ajat.

    Ketua terpilih Dadan Supardan menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah yang tidak sederhana tersebut.

    “Saya meyakini, ini bukan tugas ringan. Tetapi dengan kebersamaan dan kekompakkan, insyaAllah kita akan menjalaninya sesuai harapan,” tutur Dadan.

    Nama Gerakan Rakyat, jelasnya, sudah melekat di jiwa para relawan. Jadi bukan hal asing. “Kita melanjutkan pergerakan yang sudah dilakukan tempo hari. Jadi hapal betul lubang-lubang kelemahan. Tinggal kita perbaiki dalam perjalanan ke depan,” imbuhnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Berikan Pengalaman Kerja untuk Mahasiswa, Transformasi Perguruan Tinggi Tingkatkan Daya Saing Bangsa – Halaman all

    Berikan Pengalaman Kerja untuk Mahasiswa, Transformasi Perguruan Tinggi Tingkatkan Daya Saing Bangsa – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rentokil Initial Indonesia dan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalin kerjasama program nagang dan Studi/Proyek Independen Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), yang akan berlangsung dari 1 November 2024 hingga 31 Oktober 2026.

    Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani ini merupakan bagian dari Program Magang dan Studi/Proyek Independen Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), yang akan berlangsung dari 1 November 2024 hingga 31 Oktober 2026.

    Kerjasama antara entitas bisnis dan akademisi ini bertujuan untuk mendorong, mempercepat, dan memfasilitasi transformasi perguruan tinggi agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa. 

    “Percepatan transformasi perguruan tinggi saat ini diwujudkan melalui kolaborasi erat dengan dunia usaha, dunia industri, dan universitas kelas dunia (QS100 by subject),” ujar Suryo Wiyono MS Minggu (8/12/2024).

    Dikatakannya,kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi dalam merespons perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika kehidupan masyarakat. 

    “Kolaborasi ini penting untuk memastikan lulusan IPB memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” ujar Suryo.

    Sementara itu, Hei Susanto, Managing Director Rentokil Initial Indonesia percaya kerja sama ini tidak hanya memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa.

    “Tetapi juga membantu menciptakan generasi yang siap bersaing di masa depan,” katanya.

  • Pemerintah dan Sektor Industri Perlu Siapkan Kebijakan Strategis Atasi Kebutuhan Tenaga Kerja – Halaman all

    Pemerintah dan Sektor Industri Perlu Siapkan Kebijakan Strategis Atasi Kebutuhan Tenaga Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri dan pemerintah didorong saling bersinergi untuk membuat kebijakan strategis demi mengatasi ketidaksesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja. 

    Hal ini menjadi bahasan dalam Diskusi Terpumpun Kemitraan Daerah bertema “Kebijakan Lintas Sektor tentang Pengembangan dan Peningkatan Peran Satuan Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan Daerah Sumatera Utara”. 

    Dalam kegiatan ini turut dilaksanakan penyerahan policy paper secara simbolis kepada perwakilan dari sektor pemerintahan, dunia usaha, dan media.

    Dokumen ini menjadi hasil konkret dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang diinisiasi sejak 2020 oleh Direktorat Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI).

    Direktur Politeknik Negeri Medan, Idham Kamil, menekankan, policy paper ini dirancang untuk merumuskan kebutuhan dunia industri di Sumatera Utara. 

    “Kami telah menemukan bahwa sektor unggulan di Sumatera Utara adalah perkebunan kelapa sawit yang menjadi potensi besar daerah. Karena itu, pendidikan vokasi di Sumatera Utara akan menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan industri ini,” ujarnya dikutip Minggu (8/12/2024).

    Ia menyebut, hanya melalui kolaborasi yang solid, maka dapat memastikan lulusan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan industri di masa depan.

    Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Provinsi Sumatera Utara, Alfi Syahriza, mengatakan, kolaborasi yang efektif antara sektor pendidikan dan dunia industri hanya dapat tercapai jika difasilitasi dengan kebijakan yang mendukung serta komunikasi yang intensif. 

    “Beberapa poin utama yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan pendidikan vokasi, salah satunya adalah Pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan industri,” ujarnya.

    Dia memberikan masukan penting mengenai pengembangan kurikulum pendidikan vokasi. 

    “Kami menyarankan agar institusi pendidikan vokasi meminta masukan langsung dari sektor industri untuk mengembangkan kurikulumnya. Dengan cara ini, praktik pendidikan dapat berjalan lebih maksimal dan menghasilkan lulusan yang benar-benar siap kerja,” ucapnya.

    WKU Koordinator VI Bidang Ristek dan Pengembangan SDM Kamar Dagang Indsutri (Kadin) Sumut, Ispan F Fachruddin, menekankan pentingnya masukan dari sektor industri dalam proses pengembangan kurikulum. 

    Kadin menyerukan agar pendidikan vokasi terus berkolaborasi dengan industri untuk memastikan keselarasan antara pembelajaran dan kebutuhan tenaga kerja.

    “Kami mendukung langkah pendidikan vokasi untuk lebih banyak berinteraksi dengan industri. Masukan langsung dari pelaku industri sangat penting dalam pengembangan kurikulum sehingga materi yang diajarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ujarnya.

     

     

  • Menteri Investasi Pacu Perkembangan Teknologi Tinggi, Ini Sektor Prioritasnya

    Menteri Investasi Pacu Perkembangan Teknologi Tinggi, Ini Sektor Prioritasnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menjadi pembicara dalam diskusi Investor Daily Round Table bertema “Strategi Mendatangkan Investasi Berteknologi Tinggi” yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Diskusi ini dipandu oleh Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita, dan membahas langkah strategis untuk mempercepat masuknya investasi teknologi tinggi guna mendukung transformasi ekonomi nasional.

    Rosan memaparkan bahwa Indonesia telah memiliki ekosistem digital yang mumpuni, baik dari segi infrastruktur maupun aplikasi, sehingga mampu bersaing di tingkat regional. Ia mencontohkan perkembangan cloud computing di Asia Pasifik yang meningkat hingga 25% pada periode tahun 2018–2023 sebagai salah satu indikator positif.

    “Selain itu, berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024, investor optimis bahwa pendanaan swasta di Asia Tenggara akan mengalir ke sektor software and services yang erat kaitannya dengan penelitian dan pengembangan (R&D). Pemerintah kini fokus mengembangkan infrastruktur dan aplikasi untuk mendukung tren investasi di sektor tersebut,” jelas Rosan.

    Selanjutnya, Rosan menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program kemitraan antara sekolah vokasi dan Dunia Usaha serta Dunia Industri (DUDI). Hingga Semester I tahun 2024, hampir 90% politeknik telah bermitra dengan 1.655 DUDI untuk memastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

    “Selain itu, pemerintah juga membuka peluang bagi universitas kelas dunia untuk beroperasi di Indonesia. Saat ini, tiga universitas dari Inggris dan Australia telah membuka cabang di Malang, Bandung, dan BSD. Kehadiran mereka diharapkan mencetak tenaga kerja dengan keahlian yang relevan, seperti cybersecurity, data science, ekonomi digital, hukum digital, desain urban, dan keberlanjutan,” tambah Rosan.

    Sektor Prioritas Investasi Teknologi Tinggi

    Pemerintah telah menetapkan sektor prioritas untuk investasi teknologi tinggi, yaitu industri baterai dan ekosistem kendaraan listrik (EV) beserta komponennya, data center dan layanan software and services, industri energi terbarukan seperti panel surya, dan sektor farmasi, kesehatan, semikonduktor, dan elektronik lainnya.

    “Kami aktif berdiskusi dengan calon investor untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian yang sesuai, sehingga mendukung operasional perusahaan berbasis teknologi tinggi,” tutup Rosan.

  • Genangan Air Picu Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Tol Cisumdawu Sumedang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 November 2024

    Genangan Air Picu Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Tol Cisumdawu Sumedang Bandung 30 November 2024

    Genangan Air Picu Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Tol Cisumdawu Sumedang
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com – 
    Kecelakaan beruntun
    melibatkan empat kendaraan terjadi di
    Tol Cisumdawu
    Kilometer 178, tepatnya di Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (30/11/2024) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun dua orang mengalami
    luka-luka
    .
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang, IPTU Awang Munggardijaya, membenarkan terjadinya kecelakaan tersebut.
    “Kecelakaan terjadi di kilometer 178 Jalur A atau dari arah Bandung menuju Cirebon,” ujar Awang kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu malam.
    Awang menjelaskan kronologi kejadian, di mana Honda Brio yang dikemudikan oleh Sariman melaju dari arah Bandung menuju Cirebon.
    Saat melewati jalan lurus dalam kondisi hujan,
    genangan air
    diduga membuat Honda Brio hilang kendali hingga terbalik di lajur dua.
    Sementara itu, Daihatsu Grand Max yang dikemudikan oleh Samsul Hidayat berhenti di bahu jalan sebelah kiri untuk menolong pengemudi Honda Brio.
    Namun, setelah proses evakuasi selesai, sebuah Nissan yang dikemudikan Dudi Rahmat Susatyo Sigit datang dari arah belakang dan menabrak Honda Brio yang sudah dalam posisi terbalik.
    Akibat tabrakan tersebut, Honda Brio terdorong ke depan dan menabrak Daihatsu Grand Max yang dikemudikan oleh Rahmat Hidayatulloh yang sedang melaju di lajur satu.
    Kendaraan tersebut kemudian meluncur ke kiri dan menabrak Daihatsu Grand Max lainnya yang berhenti di bahu jalan.
    “Akibat tabrakan beruntun ini, dua orang mengalami luka-luka, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ungkap Awang.
    Korban luka-luka tersebut adalah Nina Mulyani, penumpang mobil Nissan, dan Rahmat Hidayatulloh, pengemudi Daihatsu Grand Max nopol B 2511 BRC.
    Rahmat Hidayatulloh (39) merupakan warga Jalan Masduki Nomor 38 RT 05/03, Kelurahan Kebonjeruk, Jakarta Barat, sedangkan Nina Mulyani (41) adalah seorang IRT yang tinggal di Blok Mekarmulya RT 04/02, Desa Kasokandel, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka.
    Awang menambahkan, semua mobil yang terlibat dalam kecelakaan ini mengalami kerusakan.
    Kasus ini kini ditangani lebih lanjut oleh Sat PJR Tol Cisumdawu Polda Jabar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Takamatsu International Hotel Grup, Jepang Sambut Baik Kerjasama dengan SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi

    Takamatsu International Hotel Grup, Jepang Sambut Baik Kerjasama dengan SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi

    JABAR EKSPRES -SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi ada penambahan kerjasama dengan mitra DUDI di dalam negeri maupun luar negeri.

    Program ini sebagai salah satu upaya sekolah untuk memaksimalkan potensi siswa dan lulusan agar lebih kompeten dan kebutuhan pasar kerja khususnya di keahlian Tata Boga/Kuliner.

    Kerjasama terbaru yang dilakukan sekolah adalah menambah jangkauan mitra DUDI luar negeri agar kemampuan lulusan bisa bersaing di era globalisasi.

    BACA JUGA: Paslon 2 Klaim Menangi Pilkada 2024, Kang DS Sebut Siap Kembali Pimpin Kabupaten Bandung

    Salah satu DUDI yang menyambut baik kerjasama ini adalah Takamatsu International Hotel Group yang berpusat di Takamatsu, Prefektur Kagawa Jepang.

    General Manager Takamatsu International Hotel grup Mika Shinkawa menjelaskan, bahwa kerjasama ini menjadi bukti eratnya hubungan antara Indonesia dan Jepang.

    “Hal ini untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas lulusan agar mampu di serap oleh pasar kerja Jepang khususnya di Prefektur Kagawa,”katanya, Rabu (27/11).

    BACA JUGA: Data Quick Count Instrat Pilkada Cimahi 2024 Sudah 85 Persen Masuk, Paslon Ngatiyana-Adhitia Unggul

    Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi, Eko Endro  yang terbang langsung ke Takamatsu menyampaikan, bahwa tujuan utama kerjasama ini adalah untuk memberikan wadah yang lebih luas kepada lulusan SMK Muhammadiyah 4 Cileungsi untuk berkiprah di Jepang

    “Sektor yang menjadi bidang kerjasama dengan Takamatsu International Hotel Grup adalah Keahlian Tata Boga/Kuliner,”katanya.

    Lebih lanjut, Eko Endro menambahkan, dengan jaringan grup perhotelan di Prefektur Kagawa maupun di wilayah lainnya akan menambah kesempatan bagi lulusan untuk berkiprah di Jepang baik bekerja maupun melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

    BACA JUGA: Sempat Diguyur Hujan Deras, Pj Bupati KBB Pastikan Pelaksanaan Pilkada Berjalan Lancar

    Diketahui SMK Muhamadiyah 4 Cileungsi telah kerjasama dengan Anabuki College Jepang 5 tahun yang lalu, di antaranya Keahlian Asisten Keperawatan, Farmasi Klinis, Tata Boga/Kuliner, dan Desain Busana/Tata Busana.

    “Saat ini sudah berjalan dengan baik dengan lulusan yang sudah berkiprah di Jepang,”tungkasnya.

    Pengawas KCD Wilayah 1 Jabar Bapak Carlab Djumani menyatakan sangat perlu pengembangan kerjasama yang lebih jauh agar tagline  lulusan smk siap kerja.

  • Mitras DUDI Papua Barat usulkan sembilan inovasi pengembangan potensi

    Mitras DUDI Papua Barat usulkan sembilan inovasi pengembangan potensi

    Jadi kami berharap, usulan itu bisa disinergikan dengan pemerintah daerah.

    Manokwari (ANTARA) – Konsorsium Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Provinsi Papua Barat mengusulkan sembilan rencana inovasi pengembangan potensi daerah pada tahun 2025.

    Direktur Politeknik Negeri Fakfak Ir Muhammad Subhan, di Manokwari, Jumat, mengatakan rekomendasi usulan tersebut akan diserahkan kepada pemerintah provinsi setempat agar dapat ditindaklanjuti untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

    Adapun sembilan usulan inovasi yang dimaksud, yaitu alat konversi sinar matahari menjadi energi listrik berkelanjutan, alat konversi air (mikrohidro) menjadi energi air, teknologi pengolahan air bersih, dan aplikasi pendukung aktivitas ekonomi lokal.

    Kemudian, mesin penghasil es batu balok untuk hasil ikan tangkap, mesin penghasil es tube untuk kebutuhan restoran, alat pengering pala, mesin pengolahan minyak atsiri dari pala, serta alat pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

    “Jadi kami berharap, usulan itu bisa disinergikan dengan pemerintah daerah. Rencana inovasi nanti kami serahkan kepada pemerintah provinsi melalui BRIDA Papua Barat,” kata Subhan.

    Ia menjelaskan bahwa salah satu alasan yang melatarbelakangi usulan alat konversi energi matahari dan mikrohidro yaitu pasokan listrik bagi masyarakat belum merata, sedangkan permintaan kebutuhan mengalami peningkatan percepatan pembangunan daerah.

    Pengusulan teknologi pengolahan air bersih dipengaruhi sanitasi air konsumsi rumah tangga belum memenuhi standar kebersihan yang telah ditentukan, dan kebutuhan akan air terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan penduduk.

    “Geliat ekonomi masyarakat lokal di Papua Barat sedang tumbuh, makanya kami usul rencana inovasi pembuatan aplikasi,” kata dia lagi.

    Menurut dia, mesin penghasil es batu balok membantu nelayan dalam mendistribusikan hasil tangkapan ikan yang melimpah pada musim-musim tertentu ke kabupaten lain di Papua Barat bahkan ke provinsi lain di Tanah Papua dengan kualitas terjamin.

    Sama halnya dengan mesin penghasil es tube akan mendorong pengembangan usaha mikro kecil, seiring adanya perubahan perilaku generasi muda yang cenderung menghabiskan waktu di restoran dan kafe.

    “Keterbatasan sarana prasarana pendukung produksi pala mengakibatkan pengembangan produk turunan pala belum signifikan,” ujar dia.

    Ia menyebut potensi bisnis produk olahan minyak atsiri yang terbuat dari bahan alam di Papua Barat sangat menjanjikan, sehingga perlu ada dukungan alat produksi bagi masyarakat setempat.

    Pewarta: Fransiskus Salu Weking
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bukan Hanya Menyayangkan, tapi Memprihatinkan

    Bukan Hanya Menyayangkan, tapi Memprihatinkan

    JABAR EKSPRES – Pembenahan infrastruktur untuk penyandang disabilitas di Kota Bandung, khususnya guiding block, masih jauh dari harapan.

    Dudi Nurdin, pegiat dari Cahaya Inklusi Indonesia, menilai meskipun ada upaya perbaikan, kondisi guiding block yang baru saja diperbaiki di Jalan Ahmad Yani justru memprihatinkan dan membahayakan.

    “Bukan hanya menyayangkan, tapi juga memprihatinkan. Memang ada perbaikan, seperti pemasangan guiding block, namun seringkali tidak diikuti dengan pemeliharaan yang baik,” ungkap Dudi kepada Jabar Ekspres, Kamis (21/11).

    BACA JUGA: Bandung Belum Ramah untuk Disabilitas, Begini Kata Aktivis!

    “Guiding block yang seharusnya mempermudah akses penyandang tunanetra malah sering terhalang oleh pohon, lubang, atau bahkan parkir liar. Di beberapa tempat, pohon yang seharusnya dipangkas justru membahayakan karena berada di jalur guiding block,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Dudi mengungkapkan bahwa masalah ini sering terjadi, bahkan di pusat kota. Bahkan guiding block kadang tertutup oleh pedagang kaki lima atau barang-barang lainnya, membuat penyandang disabilitas kesulitan bahkan terluka.

    “Ini bukan hanya masalah fisik, tetapi juga menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dasar penyandang disabilitas,” tambahnya.

    BACA JUGA: Persib Kembali Bermarkas di Stadion GBLA, Nick Kuipers: Kami Harus Menang

    Dudi menilai, pemerintah cenderung merasa puas hanya dengan memasang infrastruktur tanpa memperhatikan kelayakannya. Ia menekankan bahwa sensitivitas pemerintah terhadap kebutuhan penyandang disabilitas masih kurang.

    “Tidak cukup hanya dengan membangun fasilitas fisik, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Penyandang disabilitas adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak yang sama untuk mengakses ruang publik dengan aman,” tegas Dudi.

    Selain itu, Dudi menyarankan agar pemerintah lebih serius dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang ramah disabilitas. Saat ini, belum ada program yang secara spesifik mendorong kesadaran masyarakat untuk mendukung inklusivitas.

    BACA JUGA: Kampanye ke Dapil 5, Cabup Bogor Rudy Susmanto akan Realisasikan 3 Aspirasi Warga

    Dudi berharap agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga berupaya mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk penyandang disabilitas di setiap aspek kehidupan.

    “Tanpa kesadaran bersama, kita tidak akan pernah mencapai kota yang benar-benar inklusif,” tandasnya.

  • Bandung Belum Ramah untuk Disabilitas, Begini Kata Aktivis!

    Bandung Belum Ramah untuk Disabilitas, Begini Kata Aktivis!

    JABAR EKSPRES – Kota Bandung masih jauh dari harapan untuk menjadi kota inklusif bagi penyandang disabilitas. Hal ini diungkapkan oleh Dudi Nurdin, pegiat dari Cahaya Inklusi Indonesia, yang menyatakan bahwa meski ada sejumlah pembenahan, aksesibilitas bagi disabilitas di kota ini masih sangat terbatas.

    “Salah satu indikator utama adalah aksesibilitas di kantor atau instansi pemerintah yang belum sepenuhnya memadai, baik dari segi infrastruktur maupun layanan manusia,” ujar Dudi saat ditemui Jabar Ekspres, pada Kamis (21/11).

    Menurutnya, meskipun beberapa fasilitas telah diperbaiki, seperti trotoar dan jalur khusus untuk penyandang disabilitas, kenyataan di lapangan menunjukan banyak hambatan.

    BACA JUGA: Persib Kembali Bermarkas di Stadion GBLA, Nick Kuipers: Kami Harus Menang

    Dudi menambahkan, Pemkot Bandung harus lebih serius dalam memperhatikan kebijakan yang inklusif, tidak hanya dalam hal fasilitas fisik, tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan aparatur negara.

    “Banyak pegawai yang belum paham bagaimana melayani penyandang disabilitas dengan tepat, bagaimana cara berinteraksi atau mendampingi mereka,” katanya.

    Dudi berharap Pemkot Bandung lebih serius dalam mendorong pembangunan yang ramah disabilitas agar semua warga kota, tanpa terkecuali, bisa merasakan hak yang sama dalam mengakses ruang publik.

    BACA JUGA: Kampanye ke Dapil 5, Cabup Bogor Rudy Susmanto akan Realisasikan 3 Aspirasi Warga

    Lebih lanjut, Dudi menekankan juga  pentingnya kesadaran masyarakat. “Selain kebijakan pemerintah, masyarakat juga harus turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang ramah disabilitas. Tanpa kesadaran bersama, inklusivitas sulit tercapai,” jelasnya.