Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, menegaskan pentingnya inovasi sebagai pilar utama untuk menghadapi perubahan dan tantangan pasar. Menurutnya, inovasi memungkinkan pelaku UMKM beradaptasi dengan cepat, memperkuat daya saing, serta menciptakan ketangguhan dalam menjalankan bisnis.
“Melalui inovasi, UMKM dapat lebih responsif terhadap dinamika pasar, menghadapi persaingan dengan lebih tangguh,” ujar Helvi dalam diskusi bertema Menatap Masa Depan: Transformasi dan Peluang UMKM Indonesia yang digelar oleh Smesco dikutip dari Antara, Jumat (13/12/2024).
Helvi menambahkan, pendekatan konvensional dalam perencanaan bisnis sudah tidak relevan. Ia mendorong UMKM untuk sepenuhnya mengadopsi teknologi digital sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. Selain inovasi, tiga pilar lainnya yang menjadi kunci keberlanjutan UMKM adalah loyalitas, integritas, dan disiplin.
“Keempat pilar ini sangat penting untuk memastikan UMKM dapat berkembang dan berkelanjutan. Pemerintah juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Investasi, untuk membuka peluang pasar internasional,” jelasnya sembari tegaskan inovasi UMKM penting.
Saat ini, UMKM di Indonesia berjumlah lebih dari 64 juta, menyumbang 60,51% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, serta menyerap hampir 97% tenaga kerja di Tanah Air.
Sementara, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Rizky Firdaus mengungkapkan, pihaknya tengah membangun sebuah pusat (hub) digital untuk membantu UMKM terjun ke pasar digital. Hub ini akan dilengkapi fasilitas, seperti studio untuk siniar (podcast) dan live shopping, sehingga UMKM dapat memanfaatkan tren digital untuk menjangkau konsumen.
Selain itu, Smesco juga menyediakan layanan administrasi seperti pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi BPOM, dan sertifikasi halal untuk memperkuat posisi produk UMKM di pasar.
Kemudian, perusahaan pelat merah, Pertamina, melalui program binaannya, telah membantu 60.000 UMKM di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajar Djkoko Santoso menyebutkan, program ini tidak hanya memberikan dana, tetapi juga pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.
“Setelah UMKM yang dibina menjadi mandiri, kami akan mencari UMKM lain untuk dibantu. Efek penggandanya terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan,” tambahnya.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, ekosistem UMKM diharapkan semakin kuat, mampu bersaing secara global, serta memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, inovasi tetap menjadi hal utama agar UMKM bisa tumbuh di pasar.