Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ini Perbedaan HMPV dengan Covid-19

Ini Perbedaan HMPV dengan Covid-19

Jakarta, Beritasatu.com – Dunia kesehatan kembali dihebohkan dengan kemunculan virus baru yang dianggap menyerupai Covid-19 di China, yaitu human metapneumovirus (HMPV). Meski memiliki beberapa kesamaan dalam penularan, HMPV memiliki perbedaan signifikan dengan Covid-19, baik dari segi risiko kematian maupun penanganannya.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, HMPV sebenarnya bukan virus baru. HMPV sudah dikenal sejak lama, bahkan lebih dari 300 tahun lalu.

“Jadi ini namanya kan human metapneumovirus. Human itu kan manusia. Itu sudah dikenal sejak lama, bahkan lebih dari 300 tahun yang lalu, pertama kali ditemukan pada avian atau burung (avian metapneumovirus). Saat ini ada metapneumovirus manusia, tetapi dua (virus) ini berbeda,” ujar Dicky kepada Beritasatu.com di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Dicky menambahkan, meskipun ada kesamaan dalam penularan antara Covid-19 dan HMPV, keduanya berbeda dalam cara penyebarannya. HMPV tidak dapat menginfeksi burung atau hewan lainnya, sementara Covid-19 dapat menular antara hewan dan manusia, yang pada akhirnya menyebabkan pandemi global.

Selain itu, meski penularan Covid-19 dan HMPV terjadi melalui droplet, yakni cairan yang tersebar ketika seseorang berbicara, batuk, atau bersin, risiko HMPV lebih rendah dibandingkan Covid-19.

Pada Covid-19, angka kematian bisa sangat tinggi, terutama pada individu dengan komorbiditas, lansia, atau gangguan imunitas. Sebaliknya, HMPV memiliki tingkat fatalitas yang sangat rendah, yakni kurang dari 1% pada kelompok rentan, bahkan lebih kecil (sekitar 0,1%) pada masyarakat umum.

Penanganan HMPV juga tidak memerlukan langkah yang kompleks seperti Covid-19. Hingga saat ini, HMPV belum memiliki vaksin, tetapi masih dapat dikendalikan dengan langkah pencegahan standar, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Perbedaan lainnya, HMPV tidak menunjukkan potensi untuk menjadi pandemi global seperti Covid-19. Meski demikian, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama bagi kelompok rentan.