Ini Lembaga yang Serupa dengan Danantara di Dunia

Ini Lembaga yang Serupa dengan Danantara di Dunia

Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), pada Senin (24/2/2025). Badan ini dibentuk sebagai wujud komitmen pemerintah untuk mengangkat perekonomian Indonesia melalui investasi berkelanjutan.

Dalam dunia investasi dan pengelolaan dana negara, bukan hanya Indonesia yang memiliki badan seperti Danantara ini. Di berbagai negara berikut, ada lembaga serupa Danantara yang bertugas mengelola aset negara, melakukan investasi strategis, serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Beberapa lembaga investasi negara yang dikenal di dunia yang masing-masing lembaga ini memiliki model operasional dan tujuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan ekonomi negara mereka.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa lembaga investasi negara yang serupa dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Lembaga Serupa Danantara

1. Temasek Holdings (Singapura)

Temasek Holdings adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Singapura yang didirikan pada 1974. Dengan portofolio senilai S$ 389 miliar per 31 Maret 2024, Temasek berfokus pada investasi di berbagai sektor, terutama di Singapura dan seluruh Asia.

Meskipun dimiliki oleh pemerintah Singapura, Temasek beroperasi secara independen tanpa intervensi politik, menjadikannya salah satu model pengelolaan investasi negara yang paling sukses.

Temasek memiliki peran berbeda dari Kementerian Keuangan Singapura, yang lebih berfokus pada kebijakan fiskal dan regulasi. Sebagai entitas bisnis, Temasek bertujuan untuk menghasilkan keuntungan optimal dengan prinsip investasi profesional. Keberhasilannya dalam mengelola aset negara telah membuatnya menjadi salah satu dana investasi negara paling dihormati di dunia.

2. China Investment Corporation (Tiongkok)

China Investment Corporation (CIC) didirikan pada 29 September 2007 sebagai dana kekayaan kedaulatan Tiongkok. Dengan modal awal sebesar U$ 200 miliar, CIC bertugas mendiversifikasi kepemilikan valuta asing Tiongkok serta mengelola investasi dalam dan luar negeri.

CIC beroperasi melalui tiga anak perusahaannya: CIC International, CIC Capital, dan Central Huijin Investment Ltd. CIC International dan CIC Capital bertanggung jawab atas investasi global, termasuk ekuitas publik, obligasi, real estat, infrastruktur, dan sumber daya alam.

Sementara itu, Central Huijin berfokus pada investasi ekuitas di lembaga keuangan domestik. Dengan skala operasional yang besar, CIC memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Tiongkok dan memperkuat kehadiran negara tersebut dalam investasi global.

3. Mubadala Investment Company (Uni Emirat Arab)

Mubadala Investment Company merupakan lembaga investasi milik Uni Emirat Arab yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi industri negara tersebut. Mubadala dibentuk melalui penggabungan International Petroleum Investment Company (IPIC) dan Mubadala Development Company pada 2017.

Mubadala beroperasi di lebih dari 50 negara dan memiliki portofolio yang mencakup berbagai sektor, termasuk energi, infrastruktur, kesehatan, dan teknologi. Dengan nilai aset yang terus meningkat, Mubadala menjadi salah satu dana kekayaan negara terbesar di UEA dan berperan dalam mengarahkan perekonomian Abu Dhabi ke arah yang lebih beragam dan berkelanjutan.

Danantara dan lembaga investasi negara lainnya, memainkan peran krusial dalam perekonomian masing-masing negara. Dengan strategi investasi yang berbeda, mereka berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan global. Namun, pengelolaan yang baik dan transparansi tetap menjadi faktor utama dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas dana investasi negara di masa depan.