Liputan6.com, Yogyakarta – Jika memiliki hewan peliharaan seperti kucing, burung atau anjing tentu tidak ingin hewan kesayangannya harus mendapatkan tindakan operasi mata karena infeksi virus, bakteri atau berkelahi dengan hewan lain. Dosen Departemen Bedah dan Radiologi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Artina Prastiwi, mengatakan operasi mata pada hewan paling sering ada dua macam jenis operasi yaitu operasi katarak dan operasi prolapsus bulbus oculi.
Operasi prolapsus ini fungsinya guna memperbaiki mata hewan yang mengalami prolaps karena terjadinya trauma fisik terhadap hewan tersebut. Penyebab umum dari prolaps optik ini karena kawat berduri atau terlindas mobil, dan juga perkelahian antar sesama hewan. “Pada anjing, kucing dan burung biasanya luka pada mata akibat berkelahi atau tertusuk kena kawat kandang,” kata Artina dalam talkshow interaktif dengan tema “Oftalmologi: Diagnosis dan Terapi”, di Ruang 101 Kampus FKH UGM Sabtu 30 November 2024.
Artina mengatakan dari beberapa yang ditemuinya paling banyak operasi mata karena akibat kecelakaan. Melalui operasi mata ini maka mata hewan kesayangan dapat kembali ke posisi yang semestinya apabila mata hewan tersebut belum mengalami nekrosis. “Biasanya kalau sudah tidak tertolong Biasanya datang itu sudah menggelap Necrosis Warnanya sudah berbeda,” imbuhnya.
Berkaitan dengan operasi mata pada hewan peliharaan, Dosen Farmakologi FKH UGM, Ida Fitriana, menjelaskan dalam memberikan obat kepada hewan kesayangan dengan mempertimbangkan lokasi target obat, contoh jika target dari obat tersebut ada di bagian depan mata maka obat bisa diproduksi dalam bentuk tetes atau obat cair. Namun selain obat tetes, dapat memberikan obat salep topikal atau atau injeksi kepada hewan kesayangannya. “Yang terpenting adalah target site-nya ini dimana, ini harus memahami tentang pemberian rute pemberian pada mata,” katanya.