FAJAR.CO.ID — Sektor industri tekstil di Indonesia kolaps. Puluhan ribu karyawan terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Terbaru, 2.400 karyawan pabrik tekstil di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, juga terkena PHK.
Pengurangan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.400 karyawan itu dilakukan oleh perusahaan bidang tekstil produk sepatu yang dikelola PT Victory Chinglu Indonesia di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja sektor industri tekstil itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono.
PHK 2.400 karyawan ini terjadi akibat jumlah orderan sudah tidak seimbang dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan. Ironisnya, kekurangan pesanan ini sudah terjadi cukup lama.
“Sudah lama PT Chinglu mengalami permasalahan. Jumlah pekerja dan ordernya tidak seimbang. Jadi sudah lama mereka itu menahan supaya tidak terjadi,” ucap Rudi di Tangerang, Senin.
Ia menerangkan, perusaahaan tekstil tersebut terpaksa melakukan efisiensi untuk menyeimbangkan antara pesanan dan jumlah karyawan. Dampaknya, sebanyak 2.400 pekerja terdampak berdasarkan alasan perusahaan yang sedang melakukan efisiensi tenaga kerja.
Langkah itu juga dilakukan, sebagaimana atas dampak dari permasalahan dan situasi produksi di perusahaan tersebut mengalami penurunan akibat krisis global.
Selain itu, ada juga pekerja yang berhenti karena mengundurkan diri, indisipliner dan pensiun dari masa kerja di perusahaan tersebut.
“Jadi pada akhirnya pilihannya melakukan pengurangan karyawan, dan situasi itu produksi atau order berkurang sudah dialami sejak Agustus 2024 lalu. Mereka itu terus bertahan dengan mengurangi jam kerja, pengurangan jam kerja supaya tidak terjadi PHK,” katanya dilansir dari ANTARA.