Indonesia dan Radiogram yang Diabaikan

Indonesia dan Radiogram yang Diabaikan

Slogan pembangunan yang indah di baliho, di Laptop para pemimpin, atau klaim pertumbuhan ekonomi yang gemerlap. Padahal, di balik angka-angka itu, ada jurang ketidakadilan sosial, ada kemiskinan struktural, dan ada kerentanan lingkungan yang nyata.

Jika keangkuhan membuat kita menutup telinga dari peringatan, maka bahaya yang menghadang tak terhindarkan. Indonesia bisa saja mengulang nasib Titanic, karam bukan karena takdir, melainkan karena kelalaian manusia.

Pelajaran Titanic sederhana tapi mendalam: kapal sebesar apa pun akan selamat hanya jika mau mendengarkan peringatan dini. Keselamatan tidak ditentukan oleh baja tebal atau mesin modern, melainkan oleh sikap rendah hati untuk menerima kritik.

Demikian pula Indonesia. Negeri ini akan tetap berlayar dengan selamat hanya jika pemerintah mau membuka telinga pada suara rakyat. Kritik bukan ancaman, melainkan radiogram penyelamat. Akademisi, jurnalis, aktivis, hingga warga biasa, mereka adalah pengirim pesan yang menjaga kapal besar bernama Indonesia agar tetap pada jalurnya.

Kita semua tentu berharap Indonesia tidak menjadi Titanic. Kita ingin negeri ini sampai di dermaga tempat tujuan kita berlabuh yaitu keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, dan kedaulatan bangsa. Tapi itu hanya mungkin jika radiogram dari masyarakat sipil tidak lagi diabaikan.

Wallahu a’lam bishshawab
Sungguminasa, 26 September 2025