Selain itu, nilai IKI meningkat 0,75 poin dibandingkan dengan nilai IKI Oktober tahun lalu yang sebesar 52,75,
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Oktober 2025 masih berada di level ekspansif yakni 53,50 poin.
“Nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2025 adalah 53,50, di atas 50, maka nilai ini kita sebut industri statusnya ekspansif,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, dia mengatakan, angka ini meningkat sebesar 0,48 poin dibandingkan dengan bulan September 2025 dengan nilai IKI sebesar 53,02 poin.
“Selain itu, nilai IKI meningkat 0,75 poin dibandingkan dengan nilai IKI Oktober tahun lalu yang sebesar 52,75,” ujarnya.
Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, ia menyampaikan terdapat 22 subsektor mengalami ekspansi dan 1 subsektor mengalami kontraksi.
Febri mengatakan, subsektor industri yang ekspansi memiliki kontribusi sebesar 98,8 persen terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan II 2025.
Adapun dua subsektor dengan nilal IKI tertinggi adalah Industri Pengolahan Tembakau (KBLI 12) dan Industri Kertas dan Barang dari Kertas (KBLI 17). Sedangkan subsektor yang mengalami kontraksi adalah Industri Tekstil (KBLI 13).
Selanjutnya, dia menyampaikan pada bulan Oktober 2025, nilai IKl variabel pesanan baru mengalami peningkatan sebesar 1,46 poin atau mencapai 55,25 poin.
Selain itu, nilai variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan sebesar 0,66 poin atau mencapai 56,52 poin. Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi masih kontraksi dan melambat 1,28 poin atau mencapai 48,57 poin.
Tren yang cukup baik juga dicatatkan oleh industri yang produknya berorientasi ekspor adalah sebesar 54,35 poin atau naik 0,36 poin dibandingkan September 2025.
Sementara, untuk industri produk berorientasi domestik adalah sebesar 52,34 poin atau naik sebesar 0,42 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,92 poin.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
