Imlek 2025: Wihara Bersolek, Esensi Lilin Merah, Harapan Rezeki Lebih Baik di Tahun Ular
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Wihara dan kelenteng di Kota Bandung bersolek pada perayaan
Imlek 2025
atau Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
Sejumlah lilin hingga lampion tertata rapi di setiap sudut ruangan.
Berdasarkan pantauan, tampak para pengelola
Vihara Dharma Ramsi
tengah melakukan bersih-bersih di setiap sudut ruangan;
Beberapa lainnya tengah membersihkan kursi dan memasang lilin yang berjejer rapi.
Pengelola Vihara Dharma Ramsi, Alex (35), mengungkapkan saat ini ada sekitar 150 pasang lilin atau sekitar 300 lilin terpasang di Vihara Dharma Ramsi.
Rencana lilin berwarna merah yang memiliki berat hingga 60 kg itu akan dinyalakan sekitar pukul 23.00 WIB.
Adapun lilin merah ini memiliki makna tersendiri. Merah menandakan kebahagiaan dan kesejahteraan.
“Lilin ini menandakan afirmasi agar kehidupan menjadi terang. Ketika mendapat masalah, ada jalan keluar yang menerangi perjalanan hidup kita, kurang lebih begitu esensinya,” kata Alex di Vihara Dharma Ramsi, Selasa (28/1/2025).
Alex menyebut kemungkinan 500 pengunjung bakal datang ke Vihara Dharma Ramsi saat perayaan Imlek tahun ini.
“Mungkin bisa lebih untuk tahun ini,” ujarnya.
Harapan Tahun Ular
Di Tahun Ular ini, Alex berharap kehidupan yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kami berharap agar tahun depan lebih baik lagi, meskipun hal ini tergantung pada diri pribadi kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, di Vihara Samudra Bhakti, pernak-pernik lampion menghiasi sekitar halaman wihara.
Tampak warga Tionghoa sudah mulai berdatangan. Dengan dupa di tangan, pengunjung mulai beribadah berharap masa depan yang lebih baik di Tahun Ular ini.
Warga keturunan Tionghoa, Daniel (40) dan Sisi (38), datang berkunjung ke Vihara Dharma Bakti untuk berdoa berharap rezeki yang lebih baik di Tahun Ular ini.
“Mudah-mudahan Tahun Ular lebih bagus dibanding Tahun Naga, soalnya katanya Tahun Ular sedikit susah. Mudah-mudahan rezekinya lebih bagus dibanding tahun Naga,” kata Daniel usai beribadah di wihara tersebut.
Daniel mengaku bahwa dirinya beragama Katolik.
Meski begitu, ia dan keluarga tetap menjaga tradisi setiap perayaan Imlek.
“Iya, menjaga tradisi. Sebetulnya kalau agama Katolik, cuma tradisi keluarga kami masih dijaga. Semua keluarga masih menjaga tradisi,” kata Daniel dan Sisi.
Sisi berharap di Tahun Ular ini, ada peningkatan kehidupan yang lebih baik setiap tahunnya.
“Semoga tiap tahun ada peningkatan dan tahun ini lebih baik lagi,” harapnya.
Persiapan keamanan
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan sebanyak 448 personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan saat perayaan Imlek di Kota Bandung.
Menurut Budi, dari puluhan wihara dan kelenteng di Kota Bandung, hanya 20 wihara yang menggelar perayaan Imlek.
“Jadi, di Bandung ini ada 32 kelenteng dan wihara, tetapi setelah kami melakukan pengecekan, ada 20 yang mengadakan acara,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Imlek 2025: Wihara Bersolek, Esensi Lilin Merah, Harapan Rezeki Lebih Baik di Tahun Ular
/data/photo/2025/01/24/6793865212b4c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)