Tidak ditemukan sisa tulang di kotoran mereka, menandakan bahwa tulang mangsa benar-benar larut selama proses pencernaan. Penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa ular memiliki mekanisme unik untuk menyerap mineral dari tulang.
Yang lebih mengejutkan, sel penghasil partikel ini juga ditemukan pada spesies ular lain. Tim peneliti mengamati keberadaan sel serupa di beberapa jenis boa, bahkan pada reptil berbisa seperti Gila monster.
Meski belum diketahui berapa banyak tulang yang bisa dicerna oleh seekor ular di alam liar, Lignot memberikan gambaran umum.
“Jika tulang mewakili sekitar 10 persen berat tubuh mangsa, maka jumlah ion dari tulang yang larut sangat besar,” ujarnya.
Kini, Lignot berharap penelitian ini bisa membuka jalan bagi studi evolusi sistem pencernaan di hewan vertebrata.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3953891/original/072085200_1646569203-ula.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)