Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

IHSG Sepekan Melesat hingga Kapitalisasi Pasar Naik Signifikan

IHSG Sepekan Melesat hingga Kapitalisasi Pasar Naik Signifikan

Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan pergerakan positif pada indeks saham Indonesia sepanjang minggu ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan mencatatkan performa yang mengesankan, naik 3,77% dan mencapai level 7.382,785, dibandingkan posisi sebelumnya di 7.114,266.

Meskipun ada penurunan pada beberapa indikator lainnya, kenaikan IHSG dan kapitalisasi pasar memberikan sinyal positif bagi pasar modal.

Salah satu indikator utama adalah peningkatan rata-rata frekuensi transaksi harian. Selama periode 2-6 Desember 2024, frekuensi transaksi meningkat sebesar 8,66%, dari 1,14 juta menjadi 1,24 juta transaksi per hari.

Sekretaris Perusahaan BEI Eko Susanto menjelaskan, peningkatan frekuensi ini juga diiringi dengan kenaikan kapitalisasi pasar Bursa.

“Kapitalisasi pasar bursa tumbuh sebesar 5,60% menjadi Rp 12.673 triliun dari Rp 12.000 triliun pada pekan sebelumnya,” ucapnya dikutip dari keterangannya, Sabtu (7/12/2024).

Namun, tidak semua indikator menunjukkan tren peningkatan. Rata-rata nilai transaksi harian mengalami penurunan sebesar 20,30%, menjadi Rp 10,72 triliun dari Rp 13,45 triliun pada pekan sebelumnya.

Selain itu, saat IHSG sepekan melesat, rata-rata volume transaksi harian juga turun tajam sebesar 30,19%, dari 26,10 miliar menjadi 18,22 miliar lembar saham.

“Rata-rata volume transaksi harian memang mengalami perubahan signifikan, tetapi hal ini tidak mengurangi optimisme terhadap kondisi pasar secara keseluruhan,” ujar Eko.

Dari sisi aktivitas investor asing, transaksi harian mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp170,35 miliar selama pekan ini. Namun, secara kumulatif sepanjang tahun 2024, investor asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp22,63 triliun.

Meski terjadi fluktuasi di beberapa indikator, peningkatan IHSG sepekan dan kapitalisasi pasar menjadi bukti adanya optimisme di kalangan pelaku pasar terhadap potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia.