Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat bergerak menguat seiring pelaku pasar cenderung mengabaikan shutdown (penutupan) pemerintah Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 28,57 poin atau 0,35 persen ke posisi 8.099,65.Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,05 poin atau 0,26 persen ke posisi 785,34.
“IHSG berpotensi sideways (mendatar) di level 8.050- 8.100,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat .
Dari mancanegara, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa PDB AS dapat terdampak akibat shutdown (penutupan). “Semakin lama berlangsung, semakin besar pukulan bagi kinerja ekonomi,” ujar Bessent.
Shutdown pemerintah AS diperkirakan setidaknya berlanjut hingga tiga hari, mengingat Senat libur memperingati Yom Kippur pada Kamis (2/10), dan baru akan kembali bersidang Jumat (3/10).
Selain itu, shutdown pemerintah AS juga memicu ‘blackout’ data ekonomi. Laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls (NFP) September 2025 yang seharusnya dirilis Jumat (3/10), dipastikan batal karena aktivitas Departemen Tenaga Kerja dihentikan.
Shutdown pemerintah AS dipicu oleh kegagalan kesepakatan anggaran antara Partai Demokrat dan Partai Republik di dalam kongres.
Di sisi lain, The Fed diperkirakan tetap akan mengumumkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Oktober 2025, setelah data ADP pada Rabu (1/10), menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja sektor swasta.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
