Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melesat hampir 4% ke level psikologis 6.400 pada perdagangan Rabu (26/4/2025).
Pengamat Pasar Modal Irvin Patmadiwiria menilai, lonjakan ini didorong oleh konsolidasi domestik yang mulai menunjukkan perbaikan.
“Mulai dari perubahan nama dalam jajaran internal, RUPS beberapa bank BUMN yang membagikan dividen dalam jumlah luar biasa besar, bahkan terbesar dalam dua dekade terakhir,” ujar Irvin dalam Investor Market Opening, Rabu (26/3/2025).
Menurutnya, kondisi ini mencerminkan bahwa Indonesia sedang berbenah setelah pekan lalu diterpa berbagai sentimen negatif yang mengguncang pasar.
Meski IHSG menguat, tetapi aliran modal asing (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia masih tertahan dan diprediksi belum akan meningkat secara signifikan.
Berdasarkan data RTI Business, aksi beli bersih (net buy) asing di seluruh pasar domestik hanya sebesar Rp 214,64 miliar pada perdagangan Selasa (25/3/2025).
“Mereka masih wait and see, menunggu langkah pemerintah dalam menangani utang jatuh tempo tahun ini, yang nilainya mencapai Rp 800 triliun atau dua kali lipat dari tahun 2024,” jelas Irvin.
Selain itu, investor asing masih mencermati arah kebijakan ekonomi dan politik nasional. Ditambah lagi, Indonesia menghadapi defisit moneter Rp 31 triliun serta pelemahan nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp 16.500 per dolar AS.
“Fluktuasi IHSG saat ini sangat normal. Investor asing yang sebelumnya buy on kini cenderung menerapkan strategi hit and run dalam satu hingga dua bulan ke depan. Mereka masih menunggu apakah tren positif ini berlanjut atau hanya sementara,” pungkas Irvin.
