Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) lesu pada perdagangan awal Desember hingga merosot ke level psikologis 7.000-an. Sentimen penundaan penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen bisa jadi penyelamat IHSG.
Hal ini diungkapkan founder Stocknow.id Hendra Wardana. Ia juga mengungkapkan prediksinya bahwa IHSG berpotensi untuk terus melanjutkan koreksi hingga akhir pekan ini. Hendra mengatakan, pada saat ini pasar benar-benar lesu. IHSG hanya bertumpu pada penguatan saham ADRO yang menguat 12,50% pada perdagangan Senin (2/12/2024).
“Harus ada kebijakan penerapan penundaan PPN 12 persen. Kita juga akan tetap melihat langkah konkret pemerintahan baru era Presiden Prabowo,” kata Hendra kepada Beritasatu.com, Senin (2/12/2024).
Menurut Hendra, penundaan PPN 12 persen dapat menjadi angin segar bagi pasar dalam negeri, sehingga dapat menjadi pendorong agar investor asing dapat segera kembali mencatatkan net buy. Diketahui, selama bulan November aksi jual asing di IHSG tercatat sebesar Rp 16,54 triliun.
“Jika ada sentimen terkait dengan makro ekonomi yang notabene daya beli masyarakat, katakanlah sekarang melemah, ditambah dengan adanya kenaikan PPN 12 persen, investor akan semakin wait and see,” ucapnya.
Namun, ketika ada harapan penundaan PPN 12 persen terjadi, euforia investasi pasti kembali meningkat. Indeks sektoral secara umum akan kembali ke area yang positif.
“Namun, kita lihat lagi perkembangan domestik, misalnya penundaan PPN 12 persen terjadi. Apalagi hal-hal positif di pasar domestik bisa menjadi katalis positif terhadap ekonomi dan IHSG,” tambah Hendra.
Sebelumnya, Hendra menjelaskan IHSG mengawali perdagangan Desember pada fase downtrend. Hal ini tidak lain dipengaruhi oleh minimnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri.
“Dilihat secara teknikal, baik itu dari jangka panjang atau jangka menengah memang IHSG dalam fase yang downtrend. Kalau sentimen global pastinya kita berharap terkait dengan penurunan tingkat suku bunga yang ada di Amerika Serikat. Kita akan lihat nanti di pertengahan Desember seperti apa,” ucapnya.
Sementara, dari sentimen domestik, ada harapan terkait dengan penundaan PPN 12% yang akan diumumkan pada Desember. Hal ini mungkin bisa menjadi katalis positif ekonomi Indonesia dan menyelamatkan IHSG.