Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

IHSG Hari Ini Ambruk! Sektor Teknologi Rontok 12 Persen

IHSG Hari Ini Ambruk! Sektor Teknologi Rontok 12 Persen

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa hari ini, Jumat (14/3/2025) hancur lebur setelah berjalan di zona merah sepanjang hari. IHSG hari ini melemah dan bergerak pada rentang 6.514-6.653.

Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, IHSG hari ini ditutup melemah 131,7 poin atau 1,98% dan berakhir di level 6.515. Sebanyak 205 saham menguat, 384 saham melemah, dan 218 saham stagnan.

Adapun volume perdagangan IHSG hari ini mencapai 15,6 miliar lembar saham dan transaksi mencapai Rp 9 triliun dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1,034 juta kali.

Mayoritas saham sektoral menunjukkan tren pelemahan pada perdagangan bursa hari ini. Sektor teknologi menjadi saham sektoral yang ambles terdalam mencapai 12,71%, diikuti sektor kesehatan yang melemah 1,16%, sektor konsumsi nonprimer melemah 1,13%, energi turun 1,04% dan bahan baku melemah 1,05%.

Sementara, saat IHSG hari ini melemah, satu-satunya saham sektoral catat kenaikan, yakni konsumsi primer yang naik 0,67%

Kemudian, saham unggulah LQ45 turun 1,53%, Jakarta Islamic Index (JII) ambles 1,87%, dan Investor33 turun 1,43%.

IHSG hari ini mengalami tekanan signifikan akibat faktor global dan domestik, menurut analisis Pilarmas Investindo Sekuritas. Pilarmas menjelaskan bahwa dari sisi eksternal, ketegangan perdagangan global terus memberikan tekanan terhadap pasar. 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memperketat kebijakan perdagangan dengan mengancam penerapan tarif 200% pada seluruh produk alkohol dari Uni Eropa.

“Kebijakan ini merupakan respons terhadap tarif 50% yang sebelumnya diberlakukan oleh Uni Eropa terhadap wiski Amerika dan berbagai produk AS lainnya,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Jumat (14/3/2025).

Selain itu, Trump juga menegaskan kembali rencananya untuk menerapkan tarif timbal balik terhadap mitra dagang global, yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April.

Dari sisi domestik, Pilarmas menyoroti kekhawatiran pasar terhadap realisasi dan kinerja APBN hingga akhir bulan lalu yang kurang menggembirakan. Hal ini tercermin dari defisit APBN pada Februari 2025 yang mencapai Rp 31 triliun akibat merosotnya penerimaan pajak.

IHSG hari ini masih menghadapi tantangan besar di tengah tekanan eksternal dan domestik yang terus berlanjut.

Merangkum Semua Peristiwa