Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

IHSG Berpotensi Terus Menguat hingga Akhir Tahun Ditopang Window Dressing

IHSG Berpotensi Terus Menguat hingga Akhir Tahun Ditopang Window Dressing

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi terus menguat menembus level psikologis 7.600 hingga akhir tahun ini dipicu faktor window dressing. 

“Penguatan IHSG dalam 2 hari terakhir didorong musim window dressing yang sudah dimulai. Meski demikian, investor tetap perlu waspada kemungkinan koreksi dalam waktu dekat,” kata Research Analyst RHB Sekuritas Muhammad Wafi kepada Beritasatu.com, di Bursa Efek Indonesa (BEI) Jakarta, Senin (9/12/2024).

Window dressing saham adalah upaya manajer investasi mempercantik laporan keuangan perusahaan atau emiten. Hal ini dilakukan dengan mengakumulasi saham sehingga harganya naik. Fenomena ini umumnya terjadi pada akhir tahun, terutama pada Desember atau awal tahun, seperti Januari.

“Potensi kenaikan IHSG secara momentum bisa berlanjut sampai akhir tahun. Untuk jangka pendek sepertinya IHSG perlu melakukan koreksi dahulu 1 atau 2 hari. Koreksi wajar sebelum kembali melanjutkan kenaikan menuju target akhir tahun yang saya perkirakan mungkin di sekitar 7.600,” ucap Wafi 

Menurut Wafi, secara teknikal posisi IHSG saat ini sudah berbalik arah dari penurunan yang dialami dalam 2 bulan terakhir.

“Sekarang sudah reversal dari fase bearish. Bahkan pada Jumat kemarin kenaikan IHSG ditutup di atas 7.400. Itu sudah breakout dari resistance MA 200, mungkin akan mengonfirmasi fase bullish,” tambah Wafi.

Dia memprediksi secara teknikal maupun fundamental, IHSG masih ada potensi kenaikan secara momentum menjelang ke akhir tahun. 

Di tengah proyeksi IHSG akhir tahun akan naik, indeks melesat 54,94 poin (0,74%) ke level 7.437,7 pada penutupan perdagangan Senin (9/12/2024). Ini reli penguatan 2 hari beruntun karena momentum window dressing. 

Sebanyak 330 saham terpantau naik, 237 saham turun, dan 228 saham stagnan. Adapun nilai transaksi di bursa mencapai Rp 44,67 triliun. Volume perdagangan sebanyak 30,24 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.271.807 kali.