IAEA Peringatkan Serangan ke PLTN Iran Picu Bencana Pencemaran Radioaktif

IAEA Peringatkan Serangan ke PLTN Iran Picu Bencana Pencemaran Radioaktif

PIKIRAN RAKYAT – Serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr, Iran bisa picu pencemaran radioaktif yang jauh lebih banyak dari ledakan nuklir meskipun di dalamnya tidak bisa meledak.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Wakil Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Mikhail Chudakov.

“Berdasarkan pengalaman dan akan sehat saya, tidak ada satu pun pembangkit listrik di dunia yang terlindungi dari perang. Jika Anda menembakkan rudal reaktor, Anda akan melihat pencemaran di wilayah itu. Anda tidak akan melihat ledakan,” kata Chudakov.

Ia menegaskan insiden terkait reaktivitas nuklir telah diantisipasi oleh teknologi reaktor modern. Insiden tersebut terakhir kali terjadi di PLTN Chernobyl pada 1986.

Menurutnya, PLTN tidak bisa meledak seperti bom nuklir, tetapi bisa rusak dan menyebarkan radiasi ke wilayah sekitar.

“Sayangnya, akan ada lebih banyak pencemaran (radioaktif) dalam peristiwa seperti itu daripada ledakan nuklir,” ujarnya menambahkan.

Data IAEA menunjukkan bahwa Iran saat ini memiliki sebuah reaktor tenaga nuklir di PTLN Busherh (BNPP)-unit 1 yang mulai beroperasi secara komersial pada 2013 dan menyumbang hampir 1,7 persen dari total produksi listrik nasional pada 2023.

Diketahui, PLTN Bushehr berada di sekira 1.200 kilometer di sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran. Pembangunannya dimulai pada 1975 oleh perusahaan Jerman, tetapi proyek itu dihentikan setelah Revolusi Iran meletus pada 1979.

PLTN itu pun ada beberapa kali dihantam bom selama perang Iran-Irak pada 1980-1988.

Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan komentar konflik Iran-Israel dan kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat di dalamnya. Pada komentarnya ia menegaskan bahwa Teheran tetap akan menang.

“Tuhan yang Mahakuasa pasti akan membuat rakyat Iran benar-benar menang,” ucapnya.

Serangan Israel terjadi saat Teheran sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan tidak tengah melakukan tindakan militer yang drastis.

Khamenei menegaskan bahwa Israel membuat kesalahan besar dengan menyerang Iran, seraya menambahkan Teheran memiliki rencana untuk pembalasan lebih lanjut.***