Makassar, CNN Indonesia —
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gorontalo mengatakan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) tergenang air akibat hujan deras saat proses pemungutan suara ulang (PSU) di daerah pemilihan (Dapil) 6.
“Ada beberapa TPS, hanya genangan akibat hujan, bukan karena banjir,” kata anggota KPU Gorontalo, Sophian Rahmola kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (13/7).
PSU tersebut digelar berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait keterwakilan 30 persen perempuan pada Pilcaleg di Dapil 6 DPRD Provinsi Gorontalo yang meliputi Kabupaten Kabupaten Boalemo dan Pohuwato.
“Pelaksanaan PSU ini digelar di 836 TPS, dan seluruh prosesnya berjalan lancar,” ujarnya.
Pelaksanaan PSU yang digelar ini, kata Sophian, tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat karena digelar pada hari libur.
“Tidak sampai mengganggu aktivitas warga dalam pelaksanaan PSU ini,” katanya.
Tanggap darurat 7 hari
Pemerintah Provinsi Gorontalo menetapkan status tanggap darurat atas bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir hingga tanggal 16 Juli mendatang.
“Kami sudah menetapkan status tanggap darurat banjir di wilayah Provinsi Gorontalo selama tujuh hari kedepan,” kata Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin kepada wartawan, Sabtu (13/7).
Rudy menerangkan bahwa penetapan status tanggap darurat ini agar Pemda Kabupaten Gorontalo dan Pemkot Gorontalo agar bisa fokus dalam penanganan banjir yang berdampak terhentinya aktivitas masyarakat.
“Penetapan ini menjadi penting agar semua OPD dan pemerintah di kabupaten kota agar bisa maksimal mengeluarkan sumber daya yang ada dalam penanganan korban banjir,” ungkapnya.
Dalam proses penanganan warga terdampak banjir, Rudy menyebut pihaknya telah mendirikan beberapa titik lokasi pengungsian, seperti di kantor Wali Kota Gorontalo dan beberapa gedung sekolah.
“Gedung sekolah baik itu, SD, SMP dan Pemprov Gorontalo memfasilitasi gedung di SMK 1 Gorontalo untuk lokasi pengungsian,” jelasnya.
Kemudian pendirian dapur umum di halaman kantor Dinas Sosial Gorontalo dengan menyediakan 5.000 paket makanan setiap harinya untuk kebutuhan para pengungsi.
“Kami menyiapkan 2.500 paket sekali masak. Setiap harinya memasak dua kali sehingga ada 5.000 paket untuk warga terdampak,” katanya.
Berdasarkan BPBD Provinsi Gorontalo tercatat sebanyak 36.100 warga terdampak banjir di Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo akibat hujan deras yang terjadi sejak Rabu (10/7) lalu.
(mir/fra)
[Gambas:Video CNN]