Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Houthi Minta Pemukim Israel Pindah ke Siprus Kalau Mau Aman: Kami Tak Akan Tinggalkan Gaza – Halaman all

Houthi Minta Pemukim Israel Pindah ke Siprus Kalau Mau Aman: Kami Tak Akan Tinggalkan Gaza – Halaman all

Houthi Minta Pemukim Israel Pindah ke Siprus Kalau Mau Aman: Kami Tak Akan Tinggalkan Gaza

TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota tingkat tinggi gerakan Ansarullah (Houthi) Yaman menyarankan para pemukim ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki untuk meninggalkan wilayah tersebut dan kembali ke tempat asal mereka kalau mau aman.

Hal itu lantaran, kelompok Yaman tidak akan menghentikan operasi balasan ke wilayah pendudukan Israel.

Hizam al-Assad, anggota Biro Politik Ansarullah, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah posting di X pada Senin.

“Siapa pun yang ingin tidur dengan nyaman harus pergi ke Siprus atau negaranya sendiri,” katanya.

Pejabat itu menegaskan, Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi Houthi akan mempertahankan serangan pro-Palestina selama rezim Israel terus melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza.

Houthi, kata dia, juga akan terus menyerang jika Israel tidak menghentikan serangan yang telah dilancarkannya terhadap Yaman untuk mencoba menghentikan operasi negara Jazirah Arab itu.

“Kami tidak akan meninggalkan Gaza sendirian,” katanya.

Pejabat Houthi itu menggarisbawahi kalau Israel akan terus menghadapi serangan militer mendadak dari pihak pasukan Yaman selama rezim tersebut mempertahankan pendekatan agresifnya terhadap negaranya.

Kelompok Ansarallah Houthi Yaman mengklaim rudal hipersonik Palestine 2 yang mereka luncurkan ke Israel menghantam pangkalan udara Nevatim, Negev, wilayah pendudukan Israel pada Sabtu (29/12/2024). (Anews/File)

“Operasi militer kami akan terus menargetkan jantung wilayah pendudukan,” ujarnya.

“Kejutan-kejutan ini akan berlangsung hingga rezim menghentikan agresi dan pengepungannya terhadap Gaza,” Assad mencatat, mengacu pada blokade yang dilakukan Tel Aviv terhadap wilayah pesisir itu.

Pasukan Yaman mulai melancarkan operasi mereka terhadap target-target Israel pada Oktober 2023 untuk mendukung Jalur Gaza dan Lebanon, yang masing-masing berada di bawah perang genosida dan peningkatan serangan mematikan oleh rezim Israel.

Serangan yang berhasil itu didahului dan diikuti oleh agresi mematikan yang meningkat oleh rezim dan Amerika Serikat, sekutu terbesarnya, terhadap wilayah Yaman.

Pasukan tersebut telah menanggapi dengan meningkatkan serangan mereka terhadap target-target strategis dan sensitif milik Israel dan Amerika, termasuk kapal perang dan kapal induk AS yang dikerahkan di lepas pantai Yaman.

Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. (dok. Gerakan Houthi via Getty Images/Middle East Monitor)

Rudal Hipersonik Hantam Pembangkit Listrik Haifa

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi gerakan Ansarallah (Houthi) Yaman, Yahya Saree, mengumumkan, pasukan rudal YAF melakukan operasi militer yang menargetkan pembangkit listrik Orot Rabin Israel di wilayah selatan Haifa yang diduduki Israel.

Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal balistik hipersonik Palestine-2 dan berhasil mencapai tujuannya, kata Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan pada Minggu (5/1/2025), Al Mayadeen melaporkan.

Angkatan Bersenjata Yaman mengklaim menembakkan rudal ke arah bagian utara wilayah Palestina yang diduduki Israel di mana rudal itu mengenai sasaran yang dituju secara akurat.

Kantor Media Pemerintah negara itu mengumumkan pelaksanaan operasi serangan ini pada Minggu pagi.

Laporan media tersebut juga menegaskan kalau rudal Houthi itu melewati semua sistem pertahanan udara (sistem intersepsi rudal) Israel.

“Meskipun rezim pendudukan Israel mengklaim telah mencegat rudal Yaman di luar langit Palestina yang diduduki, proyektil tersebut terbang melewati semua sistem rudal rezim Zionis,” kantor tersebut mencatat, menurut Press TV.

Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. (dok. Gerakan Houthi via Getty Images/Middle East Monitor)

Sirene Meraung di Berbagai Kota Israel

Sebelumnya, militer Israel mengklaim telah mengenai rudal tersebut sebelum memasuki wilayah udara wilayah pendudukan.

Namun, diakui bahwa serangan Houthi itu memicu suara alarm di wilayah Talmei Elazar.

Pemukim Yahudi di bagian tengah wilayah Palestina yang diduduki Israel juga melaporkan mendengar ledakan, kata militer Israel (IDF), mengklaim bahwa ledakan itu terjadi sebagai akibat dari intersepsi.

Alarm juga berbunyi di kota suci al-Quds yang diduduki (Yerusalem) serta kota Tel Mond dan pemukiman ilegal Rishon Lezion, Kfar Saba, Ganei Tikva, Petah Tikva, Hod Hasharon, Kokhav Yair, Lod, Tayibe, dan pemukiman ilegal Sal’it di Tepi Barat yang diduduki, katanya.

Pada Sabtu, pasukan Yaman menembakkan rudal balistik hipersonik dan pesawat tak berawak ke arah kota Yaffa dekat Tel Aviv, dan juga menyerang target yang dituju secara akurat.

Gambar yang dilansir IRNA, mengabarkan kalau satu rudal yang ditembakkan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi Houthi, menyasar pangkalan militer Israel (IDF) di Ramallah, Jumat (3/1/2025). (Irna/Tangkap Layar)

YAF dan Houthi menggambarkan operasi tersebut sebagai perwujudan dari “kemenangan bagi rakyat Palestina dan para Mujahidin mereka, dan sebagai respons terhadap pembantaian terhadap rakyat kami di Gaza, dan sebagai bagian dari fase kelima dari tahapan-tahapan pendukung dalam pertempuran Penaklukan yang Dijanjikan dan Jihad Suci (Perjuangan) dan sebagai balasan atas agresi terhadap negara kami.”

Pasukan Yaman mulai melancarkan operasi mereka terhadap target-target Israel Oktober lalu untuk mendukung Jalur Gaza dan Lebanon, yang masing-masing telah menjadi sasaran perang genosida dan peningkatan serangan mematikan oleh rezim Israel.

Serangan yang berhasil itu didahului dan diikuti oleh agresi mematikan yang meningkat oleh rezim dan Amerika Serikat, sekutu terbesarnya, terhadap wilayah Yaman.

Pasukan tersebut telah menanggapi dengan meningkatkan serangan mereka terhadap target-target strategis dan sensitif milik Israel dan Amerika, termasuk kapal perang dan kapal induk AS yang dikerahkan di lepas pantai Yaman.

Mereka telah bersumpah untuk meneruskan operasi mereka selama rezim tersebut melanjutkan agresinya dan pengepungan yang dilancarkannya terhadap Gaza.

Media Yaman melaporkan serangan udara baru oleh AS dan Inggris di negara tersebut. Saluran TV Al Masirah Yaman mengatakan pada Minggu (5/1/2025) pagi bahwa serangan udara terbaru menargetkan provinsi utara Sa’ada, Yaman Utara. (mna/tangkap layar)

AS dan Inggris Kembali Lancarkan Serangan udara di Yaman Utara

Pada laporan lain, media Yaman melaporkan serangan udara baru oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris di negara Arab tersebut.

Saluran TV Al Masirah Yaman mengatakan pada Minggu (5/1/2025) pagi bahwa serangan udara terbaru menargetkan provinsi utara Sa’ada.

Dikatakan bahwa jet tempur AS dan Inggris mengebom provinsi tersebut tiga kali, tanpa memberikan rincian tentang kemungkinan korban atau kerusakan.

Kedua negara Barat tersebut telah mengebom berbagai wilayah di Yaman, terutama kota pelabuhan utama di bagian barat, Hodeidah, sejak pertengahan Januari 2024.

AS mengklaim bahwa serangan udara tersebut bertujuan untuk melindungi pelayaran internasional pasca operasi Yaman terhadap kapal-kapal yang menuju Israel.

Yaman memulai operasi tersebut pada 19 November 2024, dalam upaya untuk menekan rezim Israel agar mengakhiri perangnya di Gaza.

Yaman telah berjanji akan melanjutkan operasi pro-Gaza meskipun ada agresi udara AS-Inggris yang menurut Sana’a ditujukan untuk mendukung rezim Israel. 

 

(oln/MNA/*)