Jakarta, FORTUNE – Kawasan Guangdong-Hong Kong-Macau Greater Bay Area (GBA) menargetkan wisatawan atau peBisnis yang ingin menjajaki peluang Investasi di berbagai sektor industri. Selain menjadi pusat global untuk inovasi, kawasan ini juga dinilai berkembang melalui berbagai sektornya seperti transportasi dan logistik, keuangan internasional, dan Pariwisata.
Dengan populasi sebesar 86 juta jiwa, GBA menjadi pilihan pebisnis internasional, karena lokasinya strategis yang dekat dengan pasar utama di Asia, termasuk Indonesia sebagai pusat keuangan, penggalangan dana, dan investasi.
Setiap kota di GBA memiliki keunikan untuk membantu memperkuat pasar Indonesia, seperti Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, Guangzhou sebagai pusat transportasi dan perdagangan internasional, dan Macau dalam industri pariwisata.
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan mitra penting bagi Hong Kong dengan hubungan perdagangan dan investasi bilateral yang semakin erat selama beberapa dekade terakhir.
Pada 2023, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ke-6 Hong Kong di antara negara-negara anggota ASEAN. Di tahun yang sama, Hong Kong merupakan investor terbesar ke-6 di Indonesia, dengan penanaman modal asing (FDI) sebesar US$17,25 miliar.
Direktur Regional Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan, Ronald Ho mengatakan lokasi strategis Hong Kong sebagai gerbang antara Tiongkok Daratan dan seluruh dunia memberikan peluang besar bagi bisnis Indonesia yang ingin berkembang di GBA dan Tiongkok Daratan.
“Kepala Eksekutif SAR Hong Kong memimpin delegasi yang diselenggarakan oleh HKTDC tahun lalu ke ASEAN, termasuk Indonesia, yang menghasilkan penandatanganan 15 MoU. Event Think Business, Think Hong Kong (TBTHK) membantu mempromosikan kerja sama bisnis antara Indonesia dan Hong Kong,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/12).