Liputan6.com, Banyuwangi – Di umur yang masih belia, Ahmad Robeth Rif’al Ulum, bocah 12 tahun asal Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, sudah menunjukkan jiwa entrepreneur yang menginspirasi. Siswa kelas 6 SD ini mengembangkan hobinya di dunia seni tradisional dengan menekuni pembuatan perlengkapan kostum kesenian Jaranan dan Barong, bahkan berhasil menghasilkan pendapatan dari karya tangannya.
Saat ini, Ulum tengah mengerjakan topeng pitik-pitikan, salah satu bagian segment pertunjukan dalam kesenian Jaranan atau Barong di Banyuwangi. Ia belajar secara otodidak dari berbagai platform media sosial, seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. “Saya baru tiga bulan ini belajar dari media sosial. Awalnya coba-coba, ternyata teman-teman saya tertarik dan mulai memesan,” ujar Ulum, Senin (9/6/2025).
Sejauh ini, Ulum sudah menerima lima pesanan dengan harga yang bervariasi, antara Rp100.000 hingga Rp250.000 per kostum. Pesanan tidak hanya datang dari teman-teman sekitarnya, tetapi juga dari wilayah Banyuwangi Kota. Di balik kesuksesannya ini, Ulum juga aktif di dunia seni tari. Pada 2023, ia dan kelompoknya memenangkan lomba tari Jaranan Buto, yang semakin memotivasi dirinya untuk menekuni seni tradisional.
Ia juga bergabung dengan grup kesenian Barong Cilik Mitro Dirgohayu Budoyo, yang personelnya terdiri dari anak-anak seusianya. Ulum mengungkapkan impian untuk menjadi seorang seniman profesional. “Ke depan, saya ingin lebih fokus pada pembuatan perlengkapan kostum jaranan dan barong. Selain jadi penari, saya juga ingin menjadi pembuat kostum seni tradisional Banyuwangi,” tutupnya dengan penuh semangat.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5245891/original/049479200_1749433000-IMG-20250609-WA0003.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)