Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hoaks, Teleskop James Webb Tak Bantah Teori Big Bang

Hoaks, Teleskop James Webb Tak Bantah Teori Big Bang

Jakarta, CNN Indonesia

Teleskop antariksa James Webb (JWST) dikabarkan membantah teori Big Bang. Namun kabar tersebut ternyata hanya sebuah hoaks atau berita bohong.

Sebelumnya, kabar JWST membantah teori pembentukan alam semesta tersebut beredar pada Agustus lalu lewat kutipan salah dari seorang astrofisikawan yang kemudian memunculkan narasi palsu. Narasi ini menyebut Big Bang tidak pernah benar-benar terjadi.

Seorang astrofisikawan di University of Kansas Allison Kirkpatrick adalah sosok yang dikutip dalam narasi tersebut.

Mengutip situs NASA, teori Big Bang adalah cara para astronom menjelaskan awal mula semesta. Teori itu meyakini, semesta pada awalnya adalah satu lalu kemudian melebar dan memanjang untuk tumbuh seperti sekarang dan masih terus melebar.

Artikel awalnya diterbitkan oleh sebuah organisasi bernama Institute of Art and Ideas, tetapi sekarang diterbitkan ulang di situs berita mainstream. Artikel mengatakan bahwa pengamatan JWST terhadap galaksi jauh telah membantah teori Big Bang dan menyebutnya tidak benar.

Kabar tersebut memburuk dengan mencatut apa yang dikatakan Kirkpatrick kepada jurnal Nature untuk kemudian disalahgunakan di luar konteks. Hal ini kemudian memberikan kesan yang salah seakan-akan para astrofisikawan sedang panik karena menganggap teori Big Bang sebagai sesuatu yang salah.

Dilansir dari Space, penulis artikel tersebut adalah seorang peneliti independen bernama Eric Lerner. Dia telah menjadi penyangkal teori Big Bang sejak akhir 1980-an, dan lebih memilih alternatif pseudoscientific pribadinya.

Sebelum menulis artikel bantahan Big Bang pada 11 Agustus, Lerner bahkan pernah menulis buku berjudul “Big Bang tidak pernah terjadi” pada 1991.

“Saya melihatnya dan berpikir ‘Ini mengerikan, tetapi juga tidak masuk akal, tidak ada yang akan membaca ini,'” kata Kirkpatrick.

“Hal berikutnya yang saya tahu, semua orang telah membacanya!” imbuhnya.

Dilansir dari CNET, selain ditulis ulang oleh sejumlah situs berita mainstream, artikel Lerner juga beredar luas di media sosial Twitter dan Facebook selama pertengahan Agustus.

Teleskop Antariksa James Webb baru beroperasi selama beberapa bulan, tetapi telah membuat beberapa penemuan ikonik, termasuk deteksi apa yang beberapa galaksi paling awal yang pernah terlihat, yang berusia 200 juta tahun setelah Big Bang.

Meski masalah dengan kalibrasi instrumen dapat berarti galaksi tersebut tidak sejauh yang diperkirakan, tetapi JWST hampir pasti memecahkan rekor pemotretan galaksi terjauh.

Baru-baru ini, JWST juga berhasil menangkap foto exoplanet pertamanya. Planet di luar tata surya ini memiliki profil mirip Jupiter, tetapi dengan ukuran enam hingga delapan kali lebih besar.

(lom/lth)