Hewan: Ular

  • Kantor Kecamatan Jombang di Jember Disukai Ular, Mengapa?

    Kantor Kecamatan Jombang di Jember Disukai Ular, Mengapa?

    Jember (beritajatim.com) – Ular berbagai jenis mudah ditemui di Kantor Kecamatan Jombang dibandingkan kantor kecamatan lainnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ini membuat camat dan pegawai di sana harus berhati-hati setiap saat.

    Camat Jombang Nuryadi bercerita bagaimana sempat dibikin kaget saat seekor ular mendadak muncul dari laci meja kerja yang dibuka seorang pegawai. “Ular mudah ditemui di sini,” katanya kepada beritajatim.com, Jumat (24/5/2024).

    Bersandar di pohon pun tak aman. “Saya pernah menyadarkan tangan di pohon, tiba-tiba di atas saya ada ular yang mulutnya sudah menganga,” kata Nuryadi.

    Itulah yang membuat Nuryadi menutup rapat semua celah yang memungkinkan dilewati ular di rumah dinasnya. “Jangan terlalu lama membuka pintu. Bisa-bisa dimasuki,” kata pria yang menjadi camat di Jombang sejak Agustus 2022.

    Ada beberapa kemungkinan mengapa kantor Kecamatan Jombang disukai ular. Dari aspek lokasi, kantor kecamatan ini terletak di dekat area persawahan dan ruang terbuka hijau yang ditumbuhi pepohonan dan semak-semak. Lokasinya juga menjadi habitat alami ini yang menyediakan tempat berlindung, makanan, dan sumber air bagi ular.

    Struktur bangunan juga memungkinkan seperti adanya celah atau lubang di sekitar bangunan kantor yang dapat digunakan ular sebagai tempat berlindung. Apalagi jika di lokasi Kantor Kecamatan Jombang sedikit predator alami ular di sekitar kantor kecamatan, seperti burung pemangsa atau mamalia besar.

    Upaya untuk membersihkan ular di sekitar kantor kecamatan telah dilakukan, namun ular masih sering terlihat di sana. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menarik ular ke area tersebut kemungkinan besar masih ada dan perlu diatasi secara berkelanjutan. [wir]

  • Ular Cobra di Almari Pakaian Warga Morowudi Gresik Bikin Panik

    Ular Cobra di Almari Pakaian Warga Morowudi Gresik Bikin Panik

    Gresik (beritajatim.com)– Warga Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Zein (45) dikagetkan ada ular cobra yang bersembunyi di almari. Tidak ingin mengambil resiko karena ular tersebut berbisa. Zein akhirnya melaporkan kejadian ini ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik.

    Dirinya menceritakan adanya ular cobra ini bermula baru bangun tidur. Tiba-tiba mendengar ada keributan di belakang lemari baju. Saat dicek ternyata ada ulasan cobra yang sedang bersembunyi.

    Kemudian warga Desa Morowudi ini segera menghubungi call center kantor Damkarla Gresik. Petugas piket yang menerima laporan segera menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

    “Ada 4 personel yang kami kerahkan mengevakuasi ular cobra yang bersembunyi di lemari,” ujar petugas piket Damkarla Gresik, Sugiono, Jumat (24/5/2024).

    Sewaktu hendak dievakuasi lanjut dia, petugas sangat berhati-hati mengingat ular yang akan diambil sangat berbisa. Jika salah perhitungan petugas sendiri yang menjadi korbannya.

    “Beruntung petugas kami menjalankan protap bagaimana mengevakuasi ular berbisa. Setelah berhasil dipindahkan petugas kembali ke pos,” ungkapnya.

    Berdasarkan data Damkarla Gresik, selama bulan Mei 2024. Ada 40 kejadian binatang melata ular dan lain-lain yang berhasil dievakuasi. [dny/aje]

  • Ular Piton 2 Meter Gegerkan Warga Randuagung Gresik

    Ular Piton 2 Meter Gegerkan Warga Randuagung Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Ular piton dengan panjang 2 meter menggegerkan warga Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik. Pasalnya, ular tersebut bersembunyi di pot rumah warga sehingga dikuatirkan bisa membahayakan.

    Ular piton tersebut, pertama kali diketahui oleh Faiz warga Desa Randuagung. Saat itu, dirinya sedang keluar mencari makan. Tiba-tiba di tanaman pot ada benda yang bergerak. Sewaktu dekati ternyata ular sepanjang 2 Meter.

    Mengetahui ada ular, Faiz menghubungi kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, meminta bantuan. Selanjutnya, petugas piket Damkarla menindaklanjuti laporan tersebut menuju ke lokasi. “Ularnya bersembunyi di pot saya kuatir membahayakan warga yang sedang melintas,” ujar Faiz, Sabtu (11/5/2024).

    Sementara petugas piket Damkarla Gresik, Teguh Priyanto mengatakan, saat hendak dievakuasi ular tersebut sempat lari di area tanaman pot. Namun, setelah lokasinya di lokalisir ular tersebut berhasil ditangkap lalu dimasukkan ke kotak khusus. “Kami sempat kerepotan saat melakukan evakuasi mengingat ular piton ini melawan sewaktu hendak ditangkap,” katanya.

    Setelah berhasil menangkap ular, petugas Damkarla Gresik tetap melakukan pencarian lagi. Ini dikuatirkan ada ular lain yang berkeliaran. “Setelah dirasa aman, kami kembali lagi pos. Saya menghimbau kepada warga bila menemukan ular atau binatang lain yang membahayakan segera melapor,” pungkas Teguh. [dny/kun]

  • Hii… Ada Ular di Kereta Shinkansen Jepang

    Hii… Ada Ular di Kereta Shinkansen Jepang

    Jakarta

    Penundaan pada layanan kereta peluru di Jepang terbilang jarang terjadi. Namun, insiden kemunculan seekor ular telah menyebabkan penundaan layanan “Shinkansen” pada Selasa (16/4) malam waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (17/4/2024), seorang penumpang memberi tahu petugas keamanan tentang kemunculan seekor ular berukuran 40 sentimeter (hampir 16 inci) di dalam kereta Shinkansen antara Nagoya dan Tokyo, yang mengakibatkan penundaan selama 17 menit.

    Tidak jelas apakah ular tersebut berbisa atau bagaimana hewan tersebut bisa sampai di kereta peluru yang sangat dibanggakan di Jepang tersebut. Juga tidak ada cedera atau kepanikan di antara para penumpang, kata juru bicara Central Japan Railway Company kepada AFP.

    Para penumpang Shinkansen boleh membawa anjing kecil, kucing, dan hewan lainnya, termasuk merpati ke dalam pesawat — tetapi ular tidak boleh dibawa.

    “Sulit membayangkan ular liar naik ke kereta di salah satu stasiun. Kami memiliki peraturan yang melarang membawa ular ke dalam Shinkansen,” kata juru bicara itu kepada AFP.

    “Tapi kami tidak memeriksa bagasi penumpang,” ujarnya.

    Juru bicara tersebut mengatakan bahwa kereta itu awalnya dijadwalkan berangkat ke Osaka, namun perusahaan memutuskan untuk menggunakan kereta lain untuk perjalanan tersebut sehingga menyebabkan penundaan sekitar 17 menit.

    Patroli oleh penjaga keamanan berseragam di dalam kereta peluru telah ditingkatkan setelah terjadi penikaman fatal di sebuah Shinkansen pada tahun 2018, yang menggemparkan Jepang yang biasanya sangat aman.

    Pengamanan tambahan telah diterapkan untuk Olimpiade Musim Panas pada tahun 2021 dan pertemuan G7 tahun lalu.

    Pertama kali diluncurkan pada tahun 1964, jaringan Shinkansen tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa atau cedera, menurut Japan Railways.

    Kereta tersebut dapat melaju dengan kecepatan 285 kilometer (177 mil) per jam, dengan penundaan rata-rata hanya 0,2 menit.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Usir Ular Kobra, Remaja Asal Winongan Pasuruan Malah Terkena Bisa

    Usir Ular Kobra, Remaja Asal Winongan Pasuruan Malah Terkena Bisa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Berniat mengusir ular, remaja berusia 14 tahun harus menerima semburan bisa ular kobra. Diketahui remaja tersebut bernama Riski Maulana yang merupakan warga Desa Gading, Kecamatan Winongan.

    Menurut Sekretaris Desa Gading, Ahmad Amin mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada rabu (27/3/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu Riski melihat adanya seekor ular yang berada di suatu tempat seperti gudang.

    “Saat itu Riski mau mengusir ular, namun dia kan gak punya keterampilan memegang hewan liar. Jadi tidak siap, dan ular itu mengeluarkan bisa dari dalam mulutnya,” jelas Amin, Kamis (28/3/2024).

    Amin juga menjelaskan bahwa sebelum terkena bisa dirinyansempat mengusir ular dengan menggunakan tongkat. Namun ular tersebut tak kunjung beranjak untuk meninggalkan lingkungan rumah Riski.

    Ular kobra yang merasa terancam tersebut kemudian mulai menyerang Riski dengan menjukurkan kepalanya untuk mengeluarkan bisa dari dalam mulutnya. Semburan bisa yang keluar dari mulut ular kobra itu kemudian mengenai mata Riski.

    Riski yang reflek kemudian mengusap-usap matanya yang terkena bisa ular kobra sambil meminta rolong dengan sanak keluarganya. Mendengar suara minta tolong, keluarga Riski kemudian melarikannya ke RSUD Grati untuk mendapat pertolongan pertama.

    “Tapi waktu di bawa ke RSUD Grati kindisinya sudah parah dan alatnya tidak memadai. Sehingga Riski di rujuk ke RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan untuk.mendapat perawatan serius,” tambahnya.

    Atas kejadian itu, pihak desa tak mau tinggal diam. Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan segera dihubungi untuk mengevakuasi ular kobra yang masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian. [ada/aje]

  • Hendak Patrol Sahur, Warga Bangkalan Tangkap Ular Piton

    Hendak Patrol Sahur, Warga Bangkalan Tangkap Ular Piton

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Kampung Pesalakan, Kelurahan Kemayoran, Kabupaten Bangkalan dihebohkan dengan penangkapan ular di salah satu kandang ayam milik warga.

    Penangkapan ular tersebut dilakukan saat sejumlah warga hendak melakukan patrol keliling kampung untuk membangunkan umat muslim guna santap sahur Ramadhan 2024.

    Pemilik kandang ayam, Septio Pratama mengatakan, penangkapan ular itu bermula saat dirinya mendengar bunyi ayam berkokok yang ramai di kandangnya. Setelah dicek, ia melihat ular piton melilit kandang ayam itu.

    “Ternyata ada ular lalu saya panggil pemuda yang hendak patrol untuk menangkap ular itu,” ujarnya, Senin (25/3/2024).

    Ia mengatakan, beberapa waktu terakhir sejumlah unggas di kampungnya banyak yang dimakan ular. Diduga ular tersebut yang selama ini meresahkan warga di kampungnya. “Memang banyak ayam milik warga mati akibat dimakan ular,” Imbuhnya.

    Penangkapan ular cukup memakan waktu karena ular melilit kuat di kayu kandang itu. Setelah berhasil ditangkap, warga lalu menjual ular itu ke pecinta reptil di Bangkalan. “Setelah berhasil ditangkap lalu dijual,” tandasnya. [sar/suf]

  • Tiga Santri Jombang Swafoto di Pinggir Rel, Satu Tewas Disambar Kereta Api

    Tiga Santri Jombang Swafoto di Pinggir Rel, Satu Tewas Disambar Kereta Api

    Jombang (beritajatim.com) – Tiga santri asal Ponpes (Pondok Pesantren) Gadingmangu Kecamatan Perak Kabupaten Jombang melakukan swafoto di pinggir rel Desa Glagahan kecamatan setempat.

    Saking asyiknya jeprat-jepret menggunakan ponsel, mereka tidak sadar ada bahaya mengancam. Saat bersamaan sebuah kereta api melaju kencang. Nah, salah satu santri, tersambar kereta hingga tewas.

    Tubuh santri itu terpental. Dia mengembuskan nafas terakhirnya. Sedang dua santri lainnya dilaporkan selamat dari sambaran ular besi itu. “Tiga orang santri. Yang meninggal satu orang,” ujar Jangki Dausat (18), saksi mata.

    Jangki menjelaskan, meski tertemper kereta api namun jasad santri tersebut masih utuh. Hanya saja, Jangki tidak mengetahui identitas santri itu. Jengki hanya mengatakan bahwa saat kejadian, kereta api membunyikan klakson berkali-kali.

    “Identitasnya tidak tahu. Korban memakai celana trining dan baju takwa. Dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans desa. Sepertinya sudah meninggal dunia,” kata warga Kecamatan Perak ini ketika di lokasi kejadian.

    Peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolsek Perak AKP Kasnasin, Sabtu (23/3/2024). Menurutnya, tiga santri tersebut berasal dari Ponopes Gadingmangu Perak. Mereka adalah M Alif Firmansyah (15), Bima Qori Firdaus (15), dan Alexa Maulana Achmad (15).

    Kejadiannya Jumat malam sekitar pukul 21.45 WIB. Ketiganya usai menjalankan ibadah salat tarawih. Kemudian mengendarai sepeda motor menuju Dusu Glagahan. Sepeda motor yang mereka kendarai diparkir di balai desa.

    Selanjutnya, tiga santri itu menyeberang jalan menuju rel. Di lokasi tersebut, Alif, Bima dan Alexa mencari spot foto. Mereka ingin mengambil gambar dengan latar belakang kereta api. Sejurs kemudian, kereta api melaju dari arah timur.

    Alif dan Bima menyadari ada bahaya. Keduanya menepi. Sedangkan Alexa masih asyik jeprat-jepret. Alif dan Bima meneriaki kawannya yang berasal dari Koja, Jakarta Utara, itu agar segera menepi. Namun teraikan dua santri tersebut tak dihiraukan oleh Alexa.

    Dalam sekejap, kereta api menyambar tubuh Alexa. Korban terpental hingga 10 meter akibat tertabrak kereta api. “Jasadnya kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang,” ujar Kasnasin ketika dikonfirmasi. [suf]

  • Kesaksian Orang yang Ngaku Lihat Legenda Ular 15 Meter di Kongo

    Kesaksian Orang yang Ngaku Lihat Legenda Ular 15 Meter di Kongo

    Jakarta

    Ada cerita yang berkeliaran di forum internet dan podcast mengenai legenda ular sepanjang 15 meter di Kongo. Ular raksasa itu dipercaya bersembunyi di suatu lembah di Afrika, siap menerkam helikopter yang melintas di atasnya jika mereka merasa terganggu.

    Remy Van Lierde, seorang Kolonel Angkatan Udara Belgia yang bertugas di Perang Dunia II, membuat klaim tersebut pada tahun 1980 saat wawancara dengan acara TV Inggris Mysterious World. Van Lierde mengklaim bahwa pada tahun 1959 ia bertemu dengan seekor ular raksasa berwarna coklat kehijauan saat terbang di atas Katanga, Kongo, yang diduduki Belgia (sekarang Republik Demokratik Kongo) dengan helikopter.

    Melansir IFL Science, sebagai seorang pilot berpengalaman, Van Lierde berpendapat bahwa dia sangat ahli dalam mengira-ngira ukuran benda di tanah dari langit.

    “Menurut saya ular yang saya lihat di sana tingginya hampir 15 meter,” katanya kepada program tersebut.

    Dia mengatakan saat itu helikopter berada 9 meter dari ular di bawahnya. Ular itu pun ‘mengangkat’ lehernya sekitar 3 meter dan melihat ke atas, seakan siap untuk menggigitnya. Menurut Van Lierde, ular itu tampak seperti kuda yang sangat besar dengan rahang yang besar.

    “Saya merasa, dan saya yakin, jika saya berada dalam jangkauannya, ia akan menyerang saya. Ia bisa dengan mudah memakan manusia,” ujar Van Lierde.

    Van Lierde juga berhasil mengambil foto pemandangan tersebut. Namun, gambarnya diambil dalam warna hitam putih dan memiliki distorsi.

    Sebagai seorang veteran angkatan udara yang dihormati, Van Lierde sering dianggap sebagai sumber terpercaya yang tidak memiliki motif jelas untuk membuat klaim tersebut. Kendati demikian, sangat diragukan bahwa ular mitologi ini diam-diam hidup di Lembah Kongo.

    Spesies ular terbesar yang diketahui hidup di kawasan tersebut adalah Python sebae. Mereka biasanya tumbuh hingga lebih dari 3 meter, meski ada laporan juga ular itu bisa hidup sepanjang 6 meter.

    (ask/ask)

  • Tragis! Pria Australia Tewas Digigit Ular di Tempat Penitipan Anak

    Tragis! Pria Australia Tewas Digigit Ular di Tempat Penitipan Anak

    Queensland

    Tragis! Seorang pria di Australia tewas setelah digigit ular ketika berusaha mengeluarkan reptil tersebut dari tempat penitipan anak setempat. Pria itu diyakini telah digigit ular cokelat yang merupakan salah satu spesies ular paling mematikan di dunia.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (20/3/2024), paramedis di wilayah negara bagian Queensland dipanggil ke lokasi kejadian pada Selasa (19/3) sore waktu setempat, dan menemukan pria yang tidak disebut identitasnya itu dalam kondisi kritis.

    Juru bicara Layanan Ambulans Queensland mengatakan kepada AFP bahwa pria tersebut dilarikan ke rumah sakit di wilayah Townsville, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

    Laporan media lokal menyebut pria itu berusaha mengeluarkan seekor ular dari sebuah tempat penitipan anak.

    Diduga kuat pria itu digigit oleh ular cokelat, salah satu spesies ular paling mematikan di dunia.

    Kematian akibat gigitan ular tergolong jarang terjadi di wilayah Australia, dengan hanya segelintir serangan fatal yang tercatat setiap tahunnya. Menurut Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia, sekitar 200 orang dirawat di rumah sakit setiap tahun karena kontak dengan ular cokelat.

    “Kami memiliki antivenom dengan kualitas sangat baik di Australia,” kata Christina Zdenek dari Akademi Reptil Australia kepada AFP.

    Ular paling aktif dari bulan September hingga Januari, ketika reptil berdarah dingin ini menghangatkan diri di musim panas Australia.

    Zdenek menyebut cara terbaik untuk mengobati gigitan ular adalah dengan “tetap diam, tenang dan membalut anggota tubuh dengan erat menggunakan perban yang elastis”.

    “Jangan pernah mencoba membunuh ular,” imbuhnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ular Piton Bisa Jadi Pengganti Daging

    Ular Piton Bisa Jadi Pengganti Daging

    Jakarta

    Sebuah studi baru meneliti kelayakan budidaya ular piton dalam skala komersial dan dampak lingkungan dari budidaya ini dibandingkan dengan peternakan konvensional. Hasilnya cukup menjanjikan.

    Ular-ular ternyata bisa tumbuh dengan cepat, bahkan selama periode puasa. Mereka juga bisa diberi makan protein limbah dari industri daging lainnya.

    “Kemampuan ular piton yang berpuasa untuk mengatur proses metabolisme dan menjaga kondisi tubuh meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan yang bergejolak, menunjukkan bahwa budidaya ular piton mungkin menawarkan respons yang fleksibel dan efisien terhadap kerawanan pangan global,” kata ahli herpetologi Daniel Natusch dari Macquarie University di Australia.

    Tim tersebut mengamati dua spesies ular piton yakni Malayopython reticulatus dan Python bivittatus. Ular itu dipelihara di peternakan di Thailand dan Vietnam selama 12 bulan. Mereka menemukan bahwa rasio makanan yang dikonsumsi ular sanca terhadap daging yang dihasilkan (di mana angka yang lebih rendah berarti efisiensi yang lebih besar) adalah 1,2, dibandingkan dengan 1,5 untuk salmon, 2,8 untuk unggas, 6,0 untuk daging babi, dan 10,0 untuk daging sapi.

    Ular dapat berpuasa selama beberapa bulan tanpa kehilangan banyak massa tubuhnya. Ini menjadikannya ideal untuk beternak, apalagi ketika kondisi pasokan makanan dan air makin tidak terjamin.

    “Penelitian kami mengkonfirmasi penelitian sebelumnya bahwa pembiakan dan pemeliharaan ular piton di fasilitas produksi penangkaran untuk perdagangan komersial layak secara biologis dan ekonomis,” tulis para peneliti.

    Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Pertama, memberi makan ular membutuhkan banyak tenaga kerja dan kita belum memiliki persiapan dalam skala besar untuk beternak ular dengan benar. Kedua, masih jadi pertanyaan apakah kita sebaiknya makan daging ular atau tidak.

    Dengan mempertimbangkan peringatan tersebut, Natusch dan tim mengakui bahwa hal ini mungkin tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu. Terlebih lagi, ada faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti misalnya apa rasa daging ular.

    “Persyaratan biologi dan peternakan ular piton masih kurang dipahami dibandingkan dengan banyak taksa endotermik,” ujar para peneliti.

    “Ditambah dengan ketakutan umum manusia terhadap ular, mungkin perlu waktu sebelum potensi pertanian ular piton dapat diwujudkan dalam skala global,” tandasnya. Penelitian ini sudah dipublikasikan di Scientific Reports. Demikian dilansir Science Alert.

    (ask/fyk)