Hewan: Ular

  • Ular Sanca Nekat Datangi Tempat Pemotongan Ayam di Sukabumi, Ini yang Terjadi

    Ular Sanca Nekat Datangi Tempat Pemotongan Ayam di Sukabumi, Ini yang Terjadi

    Liputan6.com, Jakarta Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, berhasil mengamankan seekor ular sanca batik berukuran besar, Kamis (23/10/2025). Ular sepanjang sekira tiga meter itu ditemukan bersembunyi di sela-sela kandang ayam di Kampung Rampogan Babakan Cirumput, RT 03 RW 03, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja.

    Ular yang diperkirakan berbobot 7 kilogram ditemukan di lokasi tempat pemotongan ayam milik Do’i. Penemuan bermula saat salah seorang pegawai hendak memasuki area kandang.

    Dia terkejut melihat seekor ular besar melingkar di celah bangunan, yang kemudian memicu laporan darurat kepada petugas Damkar Pos Sukaraja.

    Mulyadin, salah satu petugas Damkar Sukaraja, menjelaskan bahwa mereka menerima laporan dari warga pukul 06.00 WIB.

    “Setelah kami tiba di lokasi, ular tersebut sebenarnya sudah berhasil ditangkap dan diamankan terlebih dahulu oleh pegawai tempat pemotongan ayam bersama warga sekitar,” ujar Mulyadin.

    Petugas Damkar kemudian menerima penyerahan ular sanca batik itu, yang saat dibawa sudah dalam kondisi lemas dan berada di dalam karung.

    Menurut pemilik kandang ayam, sudah ada beberapa ekor ayam yang hilang dalam sepekan terakhir tanpa diketahui penyebabnya.

    “Setelah kejadian ini, terungkap bahwa ayam-ayam itu diduga telah dimangsa oleh ular sanca tersebut,” ungkapnya.

    Ular tersebut diduga berasal dari dekat sungai dan pepohonan yang lokasinya tidak jauh dari kandang ayam. Petugas Damkar juga menduga bahwa ular sanca di lokasi itu kemungkinan lebih dari satu ekor.

    Oleh karena itu, Mulyadin mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi yang memiliki kandang atau bangunan di dekat aliran sungai.

    Lokasi kandang ayam di Jalan Raya Sukaraja–Gandasoli memang berada tepat di atas sungai, yang merupakan habitat alami bagi hewan melata seperti sanca.

    “Setelah diamankan, ular sanca batik ini rencananya akan kami serahkan kepada komunitas pecinta hewan. Tujuannya adalah untuk dilepaskan kembali ke habitat yang lebih aman dan jauh dari permukiman,” jelasnya.

  • Ular Sanca Muncul dari Kloset Kos di Jaktim, Damkar Evakuasi

    Ular Sanca Muncul dari Kloset Kos di Jaktim, Damkar Evakuasi

    Jakarta

    Seekor ular sanca tiba-tiba muncul dari dalam kloset salah satu indekos di Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Menerima laporan tersebut, petugas pemadam kebakaran langsung datang mengevakuasi.

    “Petugas Penyelamat dari Sektor Pulo Gadung mengevakuasi seekor ular sanca yang ditemukan di dalam kloset salah satu rumah kost,” tulisnya dalam postingan Instagram @humasjakfire, Selasa (21/10/2025).

    Momen evakuasi ini dibagikan dalam postingan video tersebut. Ular sanca itu sempat melawan saat hendak dievakuasi.

    “Peristiwa tersebut berawal ketika seorang penghuni kost hendak menggunakan kamar mandi dan terkejut melihat ular sanca di dalam kloset,” ujarnya.

    “Ia kemudian melapor kepada pemilik kost yang segera menghubungi petugas penyelamat untuk meminta bantuan,” tambahnya.

    “Menindaklanjuti laporan itu, satu unit dengan empat personel dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi penyelamatan. Upaya evakuasi dimulai pada pukul 12.45 WIB, dan sekitar pukul 13.00 WIB ular sanca berhasil dievakuasi dalam kondisi aman dan terkendali,” katanya.

    (azh/dhn)

  • Ritual Mahesa Lawung, Tradisi Keraton Surakarta untuk Menjaga Keseimbangan Alam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Oktober 2025

    Ritual Mahesa Lawung, Tradisi Keraton Surakarta untuk Menjaga Keseimbangan Alam Regional 20 Oktober 2025

    Ritual Mahesa Lawung, Tradisi Keraton Surakarta untuk Menjaga Keseimbangan Alam
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com
    — Barisan abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta melangkah perlahan menuju Alas Krendowahono, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (20/10/2025) pukul 14.00 WIB.
    Dengan busana keprabon lengkap, jarik, dan keris yang tersemat rapi, rombongan bergerak khidmat untuk melaksanakan prosesi akhir Hajad Dalem Mahesa Lawung — sebuah tradisi sakral yang dipercaya memiliki makna mendalam tentang manusia, kehidupan, dan hubungan dengan alam.
    Ritual Mahesa Lawung diawali dengan kirab dari lingkungan keraton.
    Doa-doa lirih dilantunkan para pinisepuh, sementara prajurit keraton mengawal langkah abdi dalem dengan khidmat.
    Kepala kerbau sebagai sesaji utama — yang selama hidupnya tidak pernah membajak dan tidak pernah dikawinkan — dipikul oleh empat orang.
    Kepala kerbau tersebut sebelumnya telah melalui tahapan penyucian dan dibungkus kain putih sebelum disemayamkan.
    Selama sekitar 30 menit, doa dilantunkan di Sithinggil, sebelum rombongan bergerak menuju Alas Krendowahono, kawasan yang sejak masa Mataram diyakini sebagai penjaga keseimbangan alam.
    Di bawah rindangnya pepohonan alas sakral itu, puncak prosesi berlangsung. Kain putih pembungkus kepala kerbau dimasukkan terlebih dahulu ke dalam lubang tanah, disusul kepala kerbau, kemudian ditimbun dan ditaburi bunga.
    Beberapa batang dupa dinyalakan, asapnya perlahan membubung ke langit. Setelah itu, sejumlah hewan — seperti ular, kelabang, burung, dan ayam — dilepaskan ke alam bebas, melambangkan keseimbangan empat unsur alam: bumi, air, api, dan angin.
    “Penanaman kepala kerbau adalah bentuk filosofi bahwa dalam diri manusia yang paling utama adalah kejelekan. Itu harus ditanggalkan,” ujar Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, GKR Koes Moertiyah Wandasari atau Gusti Moeng.
    Tradisi Mahesa Lawung telah lama dikenal sebagai upacara tolak bala sekaligus permohonan keselamatan.
    Ritual ini digelar sekali dalam setahun, tepat pada bulan Sapar dalam kalender Jawa.
    Pemerhati sejarah Kota Solo, KRMAP L. Nuky Mahendranata Adiningrat, menyebut Mahesa Lawung sudah ada sejak masa Mataram Islam, bahkan memiliki akar lebih tua dari masa Majapahit dan Mataram Hindu, sebelum sempat meredup pada era Kesultanan Demak.
    “Tradisi ini adalah cerminan hubungan spiritual manusia dengan alam dan Tuhannya, sekaligus pengingat agar manusia menjaga keseimbangan hidup,” ujarnya.
    Meski zaman berubah, tradisi Mahesa Lawung tetap lestari sebagai warisan budaya takbenda Keraton Surakarta.
    Upacara ini bukan sekadar ritual, melainkan refleksi moral bahwa kejahatan tidak selalu datang dari luar, melainkan bisa tumbuh di dalam diri manusia sendiri.
    Melalui simbol penguburan kepala kerbau, manusia diajak untuk menanggalkan sifat buruk dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara kehidupan spiritual, sosial, dan ekologis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ular Piton 5 Meter Gegerkan Warga Perum Griya Wiharta Asri Gresik

    Ular Piton 5 Meter Gegerkan Warga Perum Griya Wiharta Asri Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Perum Griya Wiharta Asri (GWA) di Jalan Sultan Agung Blok D2/11, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, digemparkan oleh penemuan seekor ular piton sepanjang lima meter yang bersembunyi di parit dekat permukiman, Senin (20/10/2025) pagi sekitar pukul 06.45 WIB.

    Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Maksum, yang melihat ular besar di dalam parit saat melintas. Kaget dengan ukuran reptil itu, Maksum segera melapor ke petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik untuk meminta bantuan evakuasi.

    Mendapat laporan warga, tim Damkarla langsung diterjunkan ke lokasi. Proses penangkapan dilakukan dengan hati-hati agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Setelah beberapa menit, ular piton sepanjang lima meter dengan berat puluhan kilogram itu berhasil dievakuasi tanpa kendala berarti.

    Menurut Maksum, ular tersebut kemungkinan berasal dari rimbunan rumput alang-alang di sekitar kawasan perumahan. Ia mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kemunculan hewan liar di lingkungan permukiman.

    “Ular pitonnya cukup besar, sewaktu dievakuasi ada beberapa orang yang membantu,” ujarnya.

    Sementara itu, petugas Damkarla Gresik Adi Suprayitno menjelaskan, ada delapan personel yang dikerahkan dalam proses evakuasi ular piton tersebut.

    “Sepertinya habis memangsa dan kekenyangan, sebab sewaktu dievakuasi berat sekali,” kata Adi.

    Proses evakuasi ular piton itu menjadi tontonan warga sekitar. Sejumlah penghuni Perum GWA tampak menyaksikan dari dekat saat petugas memindahkan ular ke tempat yang lebih aman untuk mencegah kejadian serupa terulang. [dny/beq]

  • Warga Situbondo Tangkap Kobra, Cuaca Panas Bikin Ular Keluar dari Sarang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Oktober 2025

    Warga Situbondo Tangkap Kobra, Cuaca Panas Bikin Ular Keluar dari Sarang Surabaya 18 Oktober 2025

    Warga Situbondo Tangkap Kobra, Cuaca Panas Bikin Ular Keluar dari Sarang
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Cuaca panas membuat sejumlah reptil berbahaya keluar dari sarangnya.
    Salah satunya kemunculan ular cobra (Ophiophagus Hannah) di Perumahan Graha Sultan Raya 1, Desa Tokelan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Sabtu (18/10/2025).
    Ketua RT Gang 1 di Perum Graha Sultan, Gilang menyatakan penangkapan ular tersebut dilakukan oleh warga. Kebetulan salah satu warganya ahli menangkap ular berbisa.
    “Alhamdulillah penangkapan berjalan lancar,” katanya Sabtu (18/10/2025).
    Dia juga menyatakan penangkapan ular tidak hanya sekali. Pihak warga telah menemukan dan melihat ular cobra sebanyak tiga kali. Dua berhasil ditangkap dan satu tidak tertangkap.
    “Terbaru, kami menemukan sepasang kobra berukuran lebih dari satu meter di belakang rumah warga yang dapurnya belum dibangun,” ujar Gilang.
    Dia menceritakan, kejadian itu bermula ketika warga tengah menggelar rapat RT.
    Setelah rapat, warga tidak langsung bubar, saat ngobrol ringan tiba-tiba terdengar suara dari belakang rumah.
    “Awalnya tidak ada yang menduga, tapi tiba-tiba ular sudah mengembangkan lehernya di pintu belakang dan hendak masuk ke ruang tamu,” ungkapnya.
    Kasubbag TU Damkar Situbondo, Dayat, mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap aktivitas ular saat musim panas.
    Kondisi cuaca yang meningkat membuat reptil tersebut keluar dari sarangnya.
    “Musim panas seperti ini, ular sering keluar mencari tempat lembap. Kalau melihat ular, jangan diganggu.”
    “Nanti kalau melihat ular lagi, langsung hubungi kami, pastikan titik lokasi ularnya, ular itu akan tetap di situ kalau tidak merasa terancam,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Subadri dan Ularnya Menjaga Trotoar Jakarta dari Pengendara Motor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Oktober 2025

    Subadri dan Ularnya Menjaga Trotoar Jakarta dari Pengendara Motor Megapolitan 16 Oktober 2025

    Subadri dan Ularnya Menjaga Trotoar Jakarta dari Pengendara Motor
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Di tengah riuhnya lalu lintas Jakarta Timur, di sebuah trotoar yang seharusnya menjadi ruang aman bagi pejalan kaki, seekor ular piton tiba-tiba menjadi pusat perhatian.
    Tubuh hewan melata panjang, berkilau disinari matahari pagi, tergeletak tenang di atas trotoar Jalan Haji Bokir Bin Djiun, Kramat Jati pada Rabu (15/10/2025).
    Orang-orang berhenti. Ada yang menatap waspada, ada yang mengeluarkan ponsel untuk merekam.
    Tak lama kemudian, video itu viral di media sosial.
    Namun di balik rekaman yang ramai dibagikan itu, ada kisah sederhana tentang seorang pria bernama Subadri, dan seekor ular peliharaannya.
    “Sebenarnya lagi jemur ular saja, bukan menakut-nakuti pengendara, tapi lama-lama kesel banyak motor naik trotoar,” ujar Subadri saat ditemui, Rabu (15/10/2025).
    Setiap pagi dan sore, Subadri biasa menjemur ularnya, seekor piton sepanjang empat meter yang telah ia pelihara selama 13 tahun.
    Tapi hari itu berbeda. Subadri menjemur dengan hati yang jengah.
    Subadri sudah berulang kali menegur para pengendara motor yang melintas di trotoar, tapi tak dihiraukan.
    “Itu kan jalan macet tapi motor jalan di trotoar tapi enggak mau turun, akhirnya saya keluarin. Maksud saya cuma biar pada turun ke jalan aja bukan di trotoar,” tuturnya pelan, dengan nada lelah tapi tegas.
    Bagi Subadri, ular bukan sekadar hewan peliharaan.
    Ia adalah teman lama, makhluk sunyi yang penuh makna.
    “Piton panjang empat meter, punya empat tapi yang kecil, nah yang kemarin itu sudah dipelihara sekitar 13 tahun,” katanya.
    Dalam kesunyian ular itu, Subadri seperti menemukan cara lain untuk berbicara, terutama pada mereka yang tak lagi menghormati batas antara jalan dan trotoar.
    Ia tak berteriak, tak marah, hanya membiarkan ularnya berdiam di atas trotoar, seakan berkata dengan caranya sendiri yakni ini bukan jalurmu.
    Dan benar saja, kehadiran ular itu membuat para pengendara berhenti. Tidak ada yang berani lewat.
    Tidak ada yang menyalip pejalan kaki. Hanya keheningan sejenak di tengah hiruk-pikuk kota, yang entah sejak kapan mulai kehilangan rasa tertibnya.
    (Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kelihatannya Sih Easy, tapi Cuma Si Jenius Bisa Jawab Cepat 10 Teka-teki Ini!

    Kelihatannya Sih Easy, tapi Cuma Si Jenius Bisa Jawab Cepat 10 Teka-teki Ini!

    Jakarta

    Kamu pernah mencoba menemukan objek tersembunyi dalam gambar? Sekilas memang terlihat mudah, tapi terkadang dibutuhkan fokus yang tinggi untuk menyelesaikannya.

    Selain seru, permainan ini bisa melatih kemampuan otak untuk menemukan detail pada sebuah gambar. Siap mencobanya?

    Temukan Objek Tersembunyi dalam Gambar

    Ada beberapa objek yang perlu ketelitian dalam menemukannya. Yuk, tantang dirimu untuk mencari objek tersembunyi.

    1. Coba cari penyihir di sini. Ingat-ingat. penyihir identik membawa apa.

    asah otak malam mingguan Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    2. Sekilas, semua objek di sini adalah kancing. Tapi, ada dadu yang terselip.

    asah otak malam mingguan Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    3. Bunga-bunganya terlihat cantik dengan warna-warna yang indah. Bisa temukan bintang di sini?

    asah otak malam mingguan Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    4. Temukan kupu-kupu di gambar buah, bunga, dan dedaunan ini. Kalau bisa menemukannya dengan cepat, kamu jago.

    asah otak detikhealth Foto: detikhealth/Afif Ahmad Rifai

    5. Coba cari objek kelinci di gambar ini. Fokus untuk menemukannya ya.

    asah otak detikhealth Foto: detikhealth/Afif Ahmad Rifai

    6. Kali ini mungkin cukup mudah mencarinya. Temukan rubah yang sedang tidur.

    asah otak detikhealth Foto: detikhealth/Afif Ahmad Rifai

    7. Cari katak yang di dalam kamar. Perhatikan dengan detail.Asah Otak Foto: DetikHealth

    8. Temukan mainan anak di kamar mandi ini. Coba cari di setiap sudut.

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    9. Coba cari nanas di dapur. Temukan dalam lima detik

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    10. Pada tumpukan pisang ini, ada seekor ular yang terselip. Bisa menemkannya?

    Coba perhatikan gambar secara teliti! Foto: Dharmajati Yusuf Fadli

    Jawaban Temukan Objek dalam Gambar

    Bisa menemukan semua objek yang dimaksud? Lihat jawabannya berikut ini.

    1. Penyihirnya mengenakan pakaian hijau dan membawa sapu terbang. Kamu bisa menemukannya dengan cepat?

    asah otak malam mingguan Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    2. Wah dadunya ada di sebelah kanan bawah dan berwarna merah.

    asah otak malam mingguan Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    3. Bintangnya mirip dengan bunga. Kamu terkecoh tidak?

    asah otak malam mingguan Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    4. Kupu-kupu kuningnya terselip di antara dedaunan.asah otak detikhealth Foto: detikhealth/Afif Ahmad Rifai

    5. Kelincinya ada di atas menyerupai awan berwarna putih. Kamu menemukannya?

    asah otak detikhealth Foto: detikhealth/Afif Ahmad Rifai

    6. Mudah bukan? Meski warnanya membuat terkecoh kamu mungkin bisa menemukannya.

    asah otak detikhealth Foto: detikhealth/Afif Ahmad Rifai

    7. Ternyata kataknya ada pada gambar di dinding.Asah Otak Foto: DetikHealth

    8. Harus benar-benar teliti dan fokus untuk mencarinya. Kamu berhasil menemukannya dengan cepat?

    Asah Otak Foto: DetikHealth

    9. Nanasnya ada di bagian bawah rak.Asah Otak Foto: DetikHealth

    10. Ularnya terselip di sini. Warnanya sama dengan pisang.

    Ular itu menyelinap di antara pisang-pisang. Foto: Dharmajati Yusuf Fadli

    Halaman 2 dari 8

    Simak Video “Video: Pemprov Jakarta Berencana Bangun Rumah Sakit Tipe A”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/suc)

  • Rumah Warga Sukoharjo Kebanjiran, Ternyata Ada Ular Sanca Ngumpet di Selokan

    Rumah Warga Sukoharjo Kebanjiran, Ternyata Ada Ular Sanca Ngumpet di Selokan

    Jakarta

    Ular sanca kembang sepanjang 3 meter dievakuasi dari dalam selokan di daerah Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo. Keberadaan ular tersebut membuat pekarangan rumah warga kebanjiran.

    Ketua Umum Komunitas Exalos Indonesia, Janu Wahyu, mengatakan semula seorang warga bernama Lukman resah karena pekarangan rumahnya di Dusun Tegal RT 01/II, Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, banjir.

    Lukman pun berinisiatif membersihkan selokan agar air mengalir lancar. Tapi betapa terkejutnya Lukman ternyata di dalam selokan tersebut bersembunyi ular piton dengan ukuran cukup besar.

    “Tadi hujan deras, di depan rumah Pak Lukman banjir. Lalu dia membuka penutup selokan dikira ada sampah yang tersumbat, ternyata ada ular. Karena ular kaget, ular langsung masuk ke pipa,” kata Janu dilansir detikJateng, Rabu (15/10/2025).

    Tiga rescuer Exalos kemudian datang ke lokasi. Saat dilakukan penelusuran, ternyata ular bersembunyi di pipa pembuangan air kamar mandi milik Lukman.

    Setelah melakukan pembongkaran, celah untuk menangkap ular semakin besar. Ular jenis sanca kembang tersebut kemudian ditarik paksa agar keluar dari tempat persembunyiannya.

    (fca/ygs)

  • Kesal Pengendara Motor Naik Trotoar, Pria di Kramat Jati Keluarkan Ular Piton 4 Meter
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Oktober 2025

    Kesal Pengendara Motor Naik Trotoar, Pria di Kramat Jati Keluarkan Ular Piton 4 Meter Megapolitan 15 Oktober 2025

    Kesal Pengendara Motor Naik Trotoar, Pria di Kramat Jati Keluarkan Ular Piton 4 Meter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Aksi seorang pria bernama Subadri yang menaruh ular di trotoar Jalan Haji Bokir Bin Djiun, Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, viral di media sosial.
    Ular yang diduga berjenis piton itu sontak menarik perhatian para pengendara yang melintas dan sempat membuat warga berhenti untuk mengabadikan momen tersebut.
    Subadri mengaku tidak bermaksud menakuti pengguna jalan. Ia menjelaskan, niat awalnya hanya ingin menjemur ular peliharaannya, kegiatan yang rutin dilakukan setiap pagi atau sore hari.
    “Sebenarnya lagi jemur ular saja, bukan menakut-nakuti pengendara, tapi lama-lama kesel banyak motor naik trotoar,” ujar Subadri saat ditemui, Rabu (15/10/2025).
    Menurut dia, para pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar sudah beberapa kali diperingatkan agar turun ke jalan, namun tidak diindahkan.
    Karena kesal, ia akhirnya mengeluarkan ular peliharaannya untuk menakut-nakuti agar mereka tidak lagi melintas di trotoar.
    “Itu kan jalan macet tapi motor jalan di trotoar tapi enggak mau turun, akhirnya saya keluarin. Maksud saya cuma biar pada turun ke jalan aja bukan di trotoar,” jelasnya.
    Subadri menambahkan, dirinya memang sudah lama menyukai ular dan memeliharanya sejak kecil.
    Ular yang ia keluarkan saat kejadian merupakan jenis piton sepanjang empat meter yang sudah dipelihara selama 13 tahun.
    “Piton panjang empat meter, punya empat tapi yang kecil, nah yang kemarin itu sudah dipelihara sekitar 13 tahun,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Tes Logika Receh yang Bikin Otak Ngebul, Cuma Si Cerdas yang Lolos

    10 Tes Logika Receh yang Bikin Otak Ngebul, Cuma Si Cerdas yang Lolos

    Jakarta

    Tebak-tebakan receh mungkin seringkali dianggap sekedar hiburan ringan untuk mngisi waktu senggang. Tapi, di balik kesederhanaannya, tebak-tebakan ini juga bisa menantang cara berpikir cepat dan kreatif.

    Ingin menguji seberapa cerdik kamu dalam memecahkan tebak-tebakan receh? Coba jawab 10 pertanyaan berikut ini.

    10 Tebak-tebakan Receh

    Meski terkesan sederhana, belum tentu kamu bisa menjawab semua tebak-tebakan ini. Jangan dulu lihat jawabannya ya.

    1. Jumlahnya tidak tentu, berada di tengah. Kalau mati semua orang banyak bertepuk tangan dan menanyi riang. Siapakah dia?
    2. Bisa terbang tapi tidak punya sayap. Bisa menangis tapi tidak memiliki mata. Ke mana pun dia pergi, kegelapan selalu mengikuti. Apakah itu?
    3. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun pada ulang tahun sebelumnya dan akan berusia 14 tahun pada ulang tahun berikutnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
    4. Lahir dan besar di Arab tapi tidak bisa bahasa Arab, siapakah aku?
    5. Hewan apakah yang multitalenta?

    6. Saya bersandar di tembok. Punya jarum tapi tidak bisa menjahit. Sekali jalan tidak bisa kembali. Siapakah saya?
    7. Berkaki empat, tidak berekor dan suka ‘bernyanyi’ di malam hari. Siapakah saya?
    8. Ke mana-mana saya selalu memakai sepatu. Tidak permah dilepas setiap waktu saat bangun atau tidur. Siapakah saya?
    9. Dia bukanlah adikku, bukan pula kakakku. Tapi dia juga anak ibuku. Siapakah dia?
    10. Kereta listrik bergerak ke arah timur dengan kecepatan 160 km per jam. Ke mana arah asap kereta?

    Jawaban Teka-teki Receh

    Sudah bisa jawab semua pertanyaannya? Coba buktikan kalau jawabanmu benar.

    1. Lilin ulang tahun
    2. Awan
    3. Hari ini dia berulang tahun ke 13.
    4. Unta
    5. Ular cobra, sebab banyak ‘bisa’nya

    6. Jam dinding

    7. Katak
    8. Kuda
    9. Dia adalah aku
    10. Kereta listrik tidak mengeluarkan asap.

    Halaman 2 dari 4

    (elk/suc)