Hewan: Ular

  • Drama Kunci Motor Jatuh ke Parit, Damkar Tulungagung Turun Tangan

    Drama Kunci Motor Jatuh ke Parit, Damkar Tulungagung Turun Tangan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Petugas Damkar Kabupaten Tulungagung membantu proses pencarian dan evakuasi kunci sepeda motor milik seorang siswa yang terjatuh dalam parit. Mereka terpaksa membuka saluran air untuk melakukan pencarian secara manual.

    Petugas masuk ke dalam saluran air dan mencari kunci motor yang terjatuh dengan cara meraba-raba. Tingginya lumpur dalam parit tersebut membuat proses pencarian mengalami kesulitan.

    Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Tulungagung, Iwan Supriyono mengatakan petugas dari tim Baruna 3 yang sedang piket menerima laporan tentang adanya kunci motor yang terjatuh di dalam parit. Lokasi kejadian berada di Jl Ki Mangun Sarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.

    Petugas yang datang sudah berupaya melakukan pencarian dengan menurunkan alat magnet ke dalam parit melalui celah yang ada. “Namun karena ada lumpur setinggi lutut membuat proses pencarian dengan cara tersebut kurang efektif,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

    Petugas kemudian mencoba melakukan pencarian dengan alat penjepit ular. Namun hal tersebut juga tidak berhasil. Mereka kemudian memutuskan untuk membuka salah satu penutup parit. Setelah penutup terbuka petugas masuk dan melakukan proses pencarian secara manual.

    Setelah mencari selama 15 menit kunci motor tersebut berhasil ditemukan. “Kunci motor ini yang model sekarang, sehingga kalo hilang biayanya cukup mahal,” tuturnya.

    Sementara itu pemilik motor Delsa mengucapkan terimakasih kepada petugas Damkar yang telah membantu mengambil kunci motor yang terjatuh ke parit. Kunci tersebut terjatuh karena tersenggol seorang anak kecil yang bersembunyi.

    Delsa mengaku sempat kebingungan setelah kuncinya jatuh. “Terus tadi dibantu seorang ibu ditelponkan petugas Damkar untuk membantu pengambilan, alhamdulilah sudah bisa, terimakasih petugas Damkar,” pungkasnya. [nm/kun]

  • 1
                    
                        Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan
                        Yogyakarta

    1 Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan Yogyakarta

    Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Adzan dzuhur sudah lewat cukup lama ketika Deni Rianingsih—atau Ria—bergegas menuju kamar depan sambil membawa gelas untuk bikin susu.
    Di rumahnya di Padukuhan Dhisil, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo,
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta, ibu rumah tangga berumur 40 tahun ini menyiapkan waktu minum susu bagi putranya, Ananda Yue Riastanto (16), yang sejak kelas awal sekolah dasar lumpuh total setelah digigit
    ular weling
    .
    Susu SGM BBLR itu diberikan atas saran rumah sakit untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan Ananda.
    Bukan diminum lewat mulut, melainkan melalui selang NGT Fr. 8 yang masuk dari hidung kanan menuju lambung.
    Saat berkunjung ke rumahnya, Minggu (30/11/2025), tampak Ria dengan gerakan tenang namun penuh perhatian menyedot sekitar 300 cc susu menggunakan spuit, lalu perlahan memasukkannya ke dalam selang.
    Sesekali ia menoleh memastikan kondisi Nanda aman.
    “Ini sudah masuk tahun kedelapan sejak sakit itu datang,” ujar Ria, mengenang masa pahit yang mengubah hidup keluarganya.
    Remaja yang ia panggil Nanda itu terbaring miring ke kiri di atas kasur springbed besar di kamar sederhana berdinding hijau.
    Dindingnya penuh coretan warna-warni karya sang adik, Aini Zia Riastanti, yang masih TK.
    Bantalan tisu selalu terpasang di ujung bibir kiri Nanda untuk menampung air liur yang terus menetes.
    Tubuhnya sangat kurus, nyaris tinggal tulang, dengan tangan menggenggam kaku dan keringat tipis karena panas siang hari.
    Bola mata dan kepala tampak menonjol, tak lagi seimbang dengan tubuhnya.
    Ria tidak pernah melupakan pukul 03.00 suatu hari pada awal 2017.
    Waktu itu Nanda dan keluarga baru menempati rumah baru di hari ke-17.
    Nanda yang masih lincah tiba-tiba datang tergopoh sambil berkata, “Bu, aku digigit ular…”
    Sesudah itu, semuanya berubah cepat dan traumatis.
    Meski ia sudah meyakinkan tenaga kesehatan bahwa itu gigitan ular weling dan membutuhkan antibisa segera, penanganan tak secepat harapan keluarga hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit besar.
    Racun weling membuat Nanda harus dirawat lebih dari sebulan di RSUP Dr. Sardjito.
    Ia selamat, tetapi kehilangan hampir seluruh kemampuan motorik dan penglihatannya.
    Sejak itu, hidup keluarga ini berputar mengelilingi perawatan intensif untuk Nanda yang hanya bisa tidur di rumah dengan sekeliling berupa rimbun pohon jati dan kelapa, bambu, dan tumbuhan pakan ternak, dan satu rumah kerabat di sebelahnya.
    Dari luar, rumah batako lebih 80 meter persegi sederhana itu tampak tenang.
    Terdengar suara kambing mengembik dan ramai anak ayam di bagian belakang rumah.
    Namun, di dalam rumah, perjuangan hidup sejatinya tidak pernah berhenti.
    Ria menjalani rutinitas yang tak semua ibu sanggup menanggung: mengganti selang NGT, memantau pernapasan Nanda, menyiapkan makanan khusus, hingga memasukkan enam kali makanan cair, satu kali susu, dan dua kali puyer obat, setiap hari melalui sonde.
    Isinya nasi, sayuran seperti wortel, brokoli, buncis sampai ubi ungu, harus direbus lalu diblender, tanpa banyak bumbu, garam sedikit, gula hampir tidak pernah. Lauk biasanya kaldu ayam atau tahu.
    “Nanda makan setiap tiga jam sekali. Satu hari bisa enam tujuh kali makan, satu kali susu, obat dua kali. Belum air putihnya beberapa kali,” ujarnya.
    Seluruh waktu dan tenaganya terserap untuk menjaga stabilitas Nanda.
    Buang air kecil maupun besar diatur lewat pispot dan hanya Ria yang paham isyarat kecil tubuh anaknya.
    Ia jarang meninggalkan rumah kecuali ke pasar, konsultasi dokter, atau tes laboratorium.
    Obat vitamin otak, anti-kejang, dan penenang ringan menjadi bagian dari ritme harian.
    Lima tahun pertama adalah masa paling berat.
    Perlahan, ada perkembangan kecil.
    Nanda yang dulu tak mampu batuk dan harus disedot di rumah sakit, kini mulai bisa mengeluarkan dahak sendiri.
    Ia tidur lebih tenang, otot-ototnya sedikit lebih lentur.
    Meski begitu, sesekali kejang singkat 2–3 detik masih bisa datang, tapi tidak sepanjang dulu.
    Menjaga dari sleep apnea, Ria selalu sigap terjaga bila mendengar keanehan.
    Suaminya, Sugiyanto, adalah satu-satunya pencari nafkah.
    Ia bekerja sebagai tukang bangunan dari pagi hingga malam, dengan penghasilan rata-rata Rp100.000 per hari.
    “Dibilang sedikit enggak, dibilang banyak juga enggak. Tapi ya itulah. Selagi badan sehat, siang malam kerja. Kalau enggak masuk, berat,” ujar Sugiyanto.
    Susu menjadi kebutuhan terbesar.
    Satu kaleng seharga Rp108.000 hanya bertahan tiga hari.
    Seminggu minimal dua kaleng—belum termasuk obat, selang, dan spuit yang banyak harus dibeli di luar tanggungan BPJS.
    Kebutuhan Nanda jadi prioritas pertama.
    Selesai bekerja, Sugiyanto langsung pulang untuk gantian menjaga Nanda.
    Soal menjaga Nanda, Sugiyanto biasa memandikan anaknya setiap pukul 16.00 WIB.
    Sesekali, ia menjemur Nanda bila sinar matahari menjangkau teras rumah.
    Ria membutuhkan waktu lama untuk berdamai dengan kenyataan.
    Kedamaian datang seiring Nanda juga semakin membaik dalam keterbatasan, seperti tidur lebih alami, dsb.
    Tapi, rasa sesal sesekali muncul semaunya.
    Sesak itu tiba-tiba datang tanpa aba-aba, bahkan pernah muncul selagi memasak untuk Nanda.
    Kata Ria, tantangan terberat justru terjadi di ranah mental.
    “Kadang tiba-tiba saya diam, terus nangis sendiri sambil sesak. Saya bertanya, ‘Kenapa harus anak saya?’” ujarnya.
    Pernah pula muncul tidak disangka ketika teman-teman Nanda sepermainan dulu melintas di depan rumah.
    Mereka sudah besar, remaja, dan terlihat bahagia.
    Air mata meleleh tak kuasa dibendung.
    Enam bulan pertama menjadi periode paling berat, hingga berat badannya turun 14 kilogram.
    Ia mengaku membutuhkan lima tahun untuk benar-benar bisa menerima kenyataan tersebut.
    Di tengah tekanan itu, Ria tetap memikul beban perawatan fisik anaknya.
    Ia belajar memasang selang makan sendiri setelah hampir pingsan melihat prosesnya.
    Risiko salah pasang sangat tinggi karena selang dapat masuk ke paru-paru.
    “Makanya beli stetoskop sendiri buat memastikan,” ujarnya.
    Upaya Ria tidak sia-sia.
    Nanda menunjukkan kemajuan kecil namun berarti, seperti mulai bisa mengangkat tangan.
    Meski perintah motorik dari otak belum pulih sepenuhnya, terapi membesarkan harapan Nanda punya potensi lebih baik dari hari ini.
    Ria menegaskan ia tidak ingin dikasihani. “Saya cuma minta yang terbaik. Kalau memang sembuh masih mungkin, saya mohon diberi jalan,” katanya.
    Dalam perjuangan panjang melawan rasa takut, kelelahan, dan ketidakpastian, Ria tetap bertahan.
    “Ngomongnya pasrah, tapi hati sebenarnya susah. Ada masa saya enggak bisa terima. Harusnya kan enggak begini… Tapi lama-lama belajar legawa,” ujarnya lirih.
    Air mata menetes saat ia berkata pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.
    Di tengah keterbatasan, ia menemukan sesuatu yang justru menguatkannya: menulis.
    Berawal dari kegemarannya membaca dan rasa tak puas pada alur cerita bacaan tertentu, ia mulai menulis dan mengunggahnya ke platform novel daring.
    “Saya mulai dua tahun belakangan. Iseng-iseng saja, lama-lama jadi hiburan, seperti pelarian (penghiburan),” kata lulusan SMK Negeri di Pengasih ini.
    Saat pandemi, ketika usaha umbi gadung olahan terhenti, ia mulai fokus menulis genre populer yang disukai pembaca digital.
    Cerita bikinannya harus ikut pasar kalau mau mendulang banyak viewers.
    Menulis menjadi perjuangan di jalan lain demi anak.
    Penghasilannya memang tidak besar, tetapi cukup membantu membeli kebutuhan harian, obat, atau susu.
    Setiap kali ia mengetik di ponsel, Ria yakin anaknya tahu.
    “Dia paham, Mas. Dia tahu kalau saya buka HP bukan mainan, tapi kerja,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
    Sedikit demi sedikit, menulis memberi hasil.
    Ria memproduksi belasan novel digital di salah satu platform, itu belum termasuk dua platform lain.
    Ia punya nama pena sendiri tapi masih malu-malu untuk diungkap.
    Penghasilan dari menulis rupanya bisa memenuhi perlahan beberapa perabot rumah.
    Meski dinding masih banyak yang belum dicat dan plafon masih menganga, Ria berusaha ikut melengkapi kebutuhan rumah dan kebutuhan anaknya.
    Ia juga sambil menyisihkan penghasilan agar ke depan bisa membeli laptop biar semakin produktif menulis lebih nyaman sambil tetap menjaga Nanda yang terbaring.
    Waktu berjalan tanpa kompromi di tengah Ria yang terus menjahit luka hati dengan tangannya sendiri.
    Rumah di tengah jati itu mungkin tampak tak menarik bagi orang lain, namun bagi Ria, di situlah ia belajar arti kekuatan yang paling radikal: mencintai tanpa syarat ketika hidup tak memberi jaminan apa pun.
    Dan Nanda, dengan keheningan, justru menjadi pusat gravitasi yang membuat Ria tetap berpijak.
    Seorang ibu tidak mengalah.
    Tidak hari ini.
    Tidak besok.
    Tidak juga lusa, karena kasihnya sepanjang jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemotor di Sulsel Diserang Ular Piton, Terjatuh Lalu Dililit hingga Tewas

    Pemotor di Sulsel Diserang Ular Piton, Terjatuh Lalu Dililit hingga Tewas

    Luwu Timur

    Seorang petani bernama Nurdin (57) diserang oleh ular piton saat mengendarai motornya di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban terjatuh dari motor lalu dililit piton itu hingga tewas.

    “Korban pulang dari kebun merica miliknya dan berboncengan dengan istrinya, kemudian di tengah perjalan korban melewati jalan yang cukup rimbun dan penuh semak belukar,” kata Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Andi Muh Taufik dilansir detikSulsel, Senin (1/12/2025).

    Taufik menuturkan korban tidak menyadari keberadaan ular piton di lokasi. Ular itu lalu menggigit kaki korban hingga keduanya terjatuh dari motor.

    “Tiba-tiba seekor ular langsung menggigit kaki korban sehingga korban terjatuh dari sepeda motor bersama istrinya lalu korban tertindih oleh sepeda motor miliknya dan lalu ular tersebut melilit badan korban di bagian perut,” jelasnya.

    Istri korban sempat mencari bantuan ke warga sekitar, namun nahas nyawa korban tidak tertolong. Warga kemudian menebas ular itu untuk melepaskan lilitannya di tubuh korban.

    (wnv/wnv)

  • Detik-Detik Petani Dililit Ular Piton hingga Tewas di Luwu Timur

    Detik-Detik Petani Dililit Ular Piton hingga Tewas di Luwu Timur

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang petani bernama Nurdin (57) di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan, ditemukan meninggal dunia usai diserang ular piton saat pulang dari kebun.

    Peristiwa tragis itu terjadi di Desa Buangin, Kecamatan Towuti, Sabtu (29/11/2025) sekitar pukul 13.00 WITA.

    Kapolres Luwu Timur, AKBP Ario Putranto, menjelaskan korban saat itu berboncengan dengan istrinya menggunakan sepeda motor sepulang dari kebun merica milik mereka. Di tengah perjalanan, korban melintasi jalan yang rimbun dan dipenuhi semak belukar.

    “Korban bersama istrinya pulang dari kebun merica. Saat melintas di jalan yang cukup rimbun, korban diduga tidak menyadari adanya ular piton di sekitar lokasi,” kata Ario Putranto kepada wartawan, Minggu (30/11/2025).

    Ia menuturkan, ular tersebut tiba-tiba menyerang dengan menggigit kaki korban hingga membuat korban dan istrinya terjatuh dari sepeda motor. Setelah itu, ular piton tersebut langsung melilit tubuh korban.

    “Ular menggigit kaki korban sehingga korban terjatuh bersama istrinya. Korban sempat tertindih sepeda motornya, lalu ular piton tersebut melilit bagian perut korban,” jelasnya.

     

  • Tak Hanya Jinakkan Api, Damkar di Surabaya juga Urus Banjir dan Hewan Membahayakan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 November 2025

    Tak Hanya Jinakkan Api, Damkar di Surabaya juga Urus Banjir dan Hewan Membahayakan Surabaya 25 November 2025

    Tak Hanya Jinakkan Api, Damkar di Surabaya juga Urus Banjir dan Hewan Membahayakan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tiga anggota peleton III nampak berjaga di pos Rayon III Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya, Selasa (25/11/2025).
    Didampingi Komandan Peleton III,
    Wahyudi Prasetya
    , mereka terus memantau perkembangan informasi melalui radio komunitas. 
    Mereka akan langsung bergerak jika ada informasi laporan kebakaran di wilayah
    Surabaya Timur
    meliputi Kecamatan Kalirungkut, Gununganyar, Sukolilo, Keputih hingga Tenggilis Mejoyo.
    Di Surabaya, petugas
    pemadam kebakaran
    tidak hanya bertugas menjinakkan api. Ada tugas tambahan yang diemban yakni penanganan banjir hingga pengamanan hewan.
    “Karena itu saat musim hujan seperti ini bukan berarti kami tidak bertugas. Kami tetap memantau lokasi-lokasi yang berpotensi banjir,” kata Wahyudi.
    Peristiwa kebakaran memang lebih berpotensi terjadi saat musim panas, tapi menurutnya bukan berarti saat musim hujan tidak ada peristiwa kebakaran.
    Saat musim hujan, juga tidak sedikit warga yang melaporkan temuan hewan membahayakan seperti ular dan biawak yang keluar dari sarangnya menuju ke pemukiman.
    Namun menurutnya, setiap hari potensi laporan warga tidak hanya ular dan biawak.
    “Beberapa hari lalu ada laporan warga diserang Mao, hewan jenis Primata di Jalan Jemursari,” ujarnya.
    Ada juga yang kerap melaporkan adanya sarang tawon atau lebah.
    “Kalau sarang tawon biasanya kami evakuasi malam hari. Karena saat malam hari, lebah bersifat pasif,” ucapnya.
    Saat menjalankan tugas pemadam kebakaran, ternyata banyak kendala yang terjadi d lapangan.
    Paling sering, menurut Wahyudi, adalah halangan mobil pemadam, sementara pihaknya dituntut cepat merespon laporan kebakaran.
    “Sesuai SOP, kami harus sampai di lokasi paling lama 6,5 menit setelah mendapatkan laporan dari warga,” katanya.
    Dengan waktu 6,5 menit timnya harus memecah kemacetan jalanan, belum lagi masuk ke jalanan kecil pemukiman yang jalannya banyak dipakai warga untuk parkir kendaraan.
    “Karena itu kami mohon pengertian dari warga jika ada mobil PMK, mohon pengertian nya untuk memberi jalan dan menepi, karena kami dituntut cepat melakukan penyelamatan dan pemadaman,” jelasnya.
    Menjadi petugas pemadam di Surabaya menurut anggota peleton III
    Andre Wil Alfian
    seperti tidak punya waktu libur yang tenang, karena meski punya jatah libur, namun statusnya harus siaga atau “Standby on call”.
    “Jadi kapan pun dibutuhkan saat dihubungi komandan regu harus siap datang,” kata Andre.
    Soal jam kerja pun beda dengan ASN kantoran. Jam kerja petugas pemadam kebakaran di Surabaya 12 jam dalam sehari. 6 hari kerja, dan 3 hari libur. Begitu seterusnya.
    Andre masuk 3 hari pagi sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
    Tiga hari selanjutnya masuk malam mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB esok pagi. 3 hari setelahnya baru bisa mengambil libur.
    Meski demikian, dia mengaku menikmati bekerja menjadi petugas pemadam kebakaran.
    “Sudah menjadi passion saya menjadi petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan,” tutupnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beda Banget Sama yang di Selokan! Ini 15 Jenis Ikan Guppy yang Rekomen Banget Buat Dipelihara

    Beda Banget Sama yang di Selokan! Ini 15 Jenis Ikan Guppy yang Rekomen Banget Buat Dipelihara

    YOGYAKARTA – Ikan guppy merupakan salah satu ikan hias yang sangat populer di kalangan penggemar akuarium karena penampilannya yang menarik dan perawatan yang mudah. Dikenal dengan warna-warni cerah dan kepribadian yang aktif, ikan guppy juga memiliki banyak jenis dengan variasi warna dan bentuk yang berbeda. Artikel ini akan membahas jenis ikan guppy yang paling populer beserta jenis makanannya, sehingga Anda bisa memilih yang terbaik untuk akuarium Anda.

    Mengenal Ikan Guppy

    Ikan guppy (Poecilia reticulata) adalah jenis ikan kecil yang berasal dari wilayah tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sering dipilih oleh penghobi akuarium karena perawatannya yang relatif mudah dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai kondisi air. Ikan guppy juga dikenal dengan kemampuan berkembang biak yang cepat, membuatnya sangat menarik untuk dipelihara.

    Terdapat banyak jenis ikan guppy yang bisa ditemukan, dan masing-masing memiliki ciri khas yang unik. Mulai dari guppy dengan warna cerah, bentuk sirip yang indah, hingga ukuran yang berbeda-beda, semua membuat ikan guppy menjadi pilihan favorit.

    15 Jenis Ikan Guppy yang Populer

    Berikut adalah 15 jenis ikan guppy yang paling populer dan banyak dipelihara:

    1. Guppy Endler

    Guppy Endler adalah jenis guppy yang memiliki warna sangat cerah, terutama pada betina yang cenderung lebih kecil dan lebih pucat. Jenis ini terkenal dengan pola warna yang sangat kontras pada jantan.

    2. Guppy Moscow

    Ikan guppy Moscow dikenal dengan tubuhnya yang berwarna biru mengkilap. Warna ini membuatnya sangat menarik untuk dipelihara, dan banyak penghobi yang menyukainya karena keindahan warna tersebut.

    3. Guppy Platinum

    Guppy Platinum memiliki tubuh berwarna putih keperakan, sangat elegan dan cocok untuk akuarium yang lebih minimalis. Jenis ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi air.

    4. Guppy Half Black

    Jenis guppy ini memiliki tubuh yang gelap pada bagian bawah (biasanya hitam) dengan sirip berwarna cerah. Kontras yang jelas membuat guppy ini sangat menarik dipelihara.

    5. Guppy Red Cobra

    Ikan guppy Red Cobra memiliki warna merah terang dengan pola seperti ular pada bagian tubuhnya. Keunikan pola ini membuatnya menjadi salah satu jenis ikan guppy yang sangat diminati.

    6. Guppy Snakeskin

    Ikan guppy ini memiliki pola sisik yang menyerupai kulit ular. Warnanya bervariasi dari biru hingga hijau dan sangat eksotis untuk dipelihara dalam akuarium.

    7. Guppy Leopard

    Seperti namanya, guppy Leopard memiliki pola berbintik-bintik yang menyerupai kulit macan tutul. Jenis guppy ini memiliki warna dasar cerah dengan corak yang unik.

    8. Guppy Bluegrass

    Ikan guppy Bluegrass memiliki warna biru kehijauan yang sangat cerah. Biasanya, guppy ini memiliki ekor yang panjang dan tampak anggun dalam akuarium.

    9. Guppy Golden

    Guppy Golden memiliki tubuh yang berwarna kuning keemasan, dengan sirip yang memiliki warna cerah. Ikan guppy ini sering dipilih karena penampilannya yang mencolok.

    10. Guppy Rainbow

    Guppy Rainbow memiliki pola warna yang bergradasi dari biru, hijau, kuning, hingga merah. Ikan ini sangat terkenal karena tampilannya yang sangat berwarna.

    11. Guppy Tuxedo

    Guppy Tuxedo memiliki warna tubuh hitam dengan ekor berwarna cerah, seperti warna jas tuxedo yang dikenakan dalam acara formal. Ikan ini sangat elegan dan populer di kalangan pecinta guppy.

    12. Guppy Wild

    Guppy Wild adalah jenis guppy dengan warna yang lebih alami, yaitu perpaduan warna hijau dan coklat dengan pola yang sederhana. Meskipun tampak lebih natural, guppy ini tetap memiliki daya tarik tersendiri.

    13. Guppy Yellow Tailed

    Guppy Yellow Tailed memiliki warna tubuh transparan dengan ekor berwarna kuning cerah. Jenis ini sangat mudah dibedakan dengan ekornya yang mencolok.

    14. Guppy Mosaic

    Ikan guppy Mosaic memiliki pola warna yang sangat kompleks dan beragam. Warnanya termasuk merah, biru, dan hijau, dengan pola berbentuk mosaik yang sangat menarik.

    15. Guppy Albino

    Guppy Albino adalah jenis guppy dengan tubuh berwarna putih kekuningan dan mata merah. Ikan ini memiliki penampilan yang unik dan menjadi favorit banyak penghobi akuarium.

    Jenis Makanan untuk Ikan Guppy

    Menjaga jenis ikan guppy dalam kondisi sehat dan cerah memerlukan perhatian pada jenis makanannya. Makanan yang diberikan kepada ikan guppy harus mengandung semua nutrisi yang diperlukan agar mereka tumbuh dengan baik. Berikut beberapa jenis makanan yang dapat diberikan kepada ikan guppy:

    1. Pelet Ikan Guppy

    Pelet ikan guppy adalah makanan utama yang sering diberikan kepada ikan guppy. Pelet ini mengandung nutrisi lengkap seperti protein, karbohidrat, dan vitamin yang dibutuhkan oleh ikan guppy untuk tumbuh dengan sehat.

    2. Makanan Hidup (Worms dan Daphnia)

    Memberikan makanan hidup seperti cacing darah atau Daphnia bisa menjadi tambahan yang sangat baik dalam diet ikan guppy. Makanan ini dapat merangsang perilaku berburu alami mereka dan menambah variasi dalam makanan.

    3. Sayuran (Spirulina dan Selada)

    Beberapa jenis ikan guppy juga menyukai sayuran sebagai bagian dari makanannya. Spirulina dan selada dapat diberikan sebagai makanan tambahan untuk memberikan serat dan vitamin yang berguna untuk pencernaan ikan.

    4. Makanan Beku

    Makanan beku seperti Artemia atau cacing beku adalah pilihan yang baik untuk memberi ikan guppy nutrisi tambahan. Makanan ini sering kali mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan makanan kering atau pelet.

    5. Makanan Kering

    Selain pelet, beberapa jenis makanan kering seperti flakes ikan juga bisa diberikan, namun sebaiknya hanya sebagai makanan tambahan dan tidak menggantikan pelet utama.

    Jenis ikan guppy sangat beragam, mulai dari yang berwarna cerah, berbentuk sirip indah, hingga yang memiliki pola tubuh unik. Setiap jenis guppy memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya menarik untuk dipelihara dalam akuarium. Selain itu, memberi makanan yang tepat juga penting untuk menjaga kesehatan dan penampilan ikan guppy. Dengan memberikan makanan yang seimbang, seperti pelet ikan guppy, makanan hidup, atau sayuran, ikan guppy Anda akan tumbuh dengan sehat dan memperlihatkan warna yang cerah. Selain itu, cari tahu juga Peluang Bisnis Ekspor Ikan Hias

    Jika Anda tertarik untuk memelihara jenis ikan guppy tertentu, pastikan untuk menyesuaikan makanan dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing jenis tersebut. Selamat mencoba!

    Jadi setelah mengetahui jenis ikan guppy, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • 4
                    
                        Plafon Kamar Mandi Retak, Ular Piton 60 Kg Jatuh Bikin Keluarga Geger
                        Internasional

    4 Plafon Kamar Mandi Retak, Ular Piton 60 Kg Jatuh Bikin Keluarga Geger Internasional

    Plafon Kamar Mandi Retak, Ular Piton 60 Kg Jatuh Bikin Keluarga Geger
    Penulis
    KEDAH, KOMPAS.com
    – Seekor ular piton seberat sekitar 60 kilogram jatuh menembus plafon kamar mandi di rumah kawasan Taman Bandar Baru PKNK, Kedah, Malaysia, Rabu (12/11/2025) sore.
    Insiden itu terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat, saat remaja putri berusia 15 tahun baru pulang sekolah dan melihat ada retak mencurigakan pada langit-langit kamar mandi.
    “Saat itu saya lagi rapat ketika anak saya mengirim foto langit-langit yang ambrol,” ujar sang ibu yang berprofesi sebagai guru, dikutip dari
    The Star
    , Minggu (16/11/2025).
    “Saya sempat melihat ada benda mirip kain batik mencuat dari retakan, tapi ketika diperbesar lewat kamera ponsel, kami menyadari itu ternyata tubuh ular,” tambahnya.
    Setelah menyadari ada bahaya, guru tersebut segera menghubungi Pasukan Pertahanan Sipil
    Malaysia
    (APM) untuk meminta evakuasi.
    Ia baru mengetahui ukuran sebenarnya ular itu ketika petugas menarik tubuhnya keluar dari plafon.
    “Ketika
    ular piton
    itu ditarik dan akhirnya jatuh, saya benar-benar terkejut melihat ukurannya,” ungkapnya.
    “Awalnya saya pikir cuma ular biasa, tapi saat melihatnya langsung, ukurannya luar biasa besar. Saking terkejutnya saya sampai berteriak ‘anaconda’,” katanya.
    Menurutnya, ini adalah kali pertama ular masuk ke dalam mereka.
    Ia menduga reptil itu masuk melalui pohon sirsak di belakang rumah. Sebelumnya, ia juga melihat pot bunga tumbang, kemungkinan akibat pergerakan ular tersebut.
    “Di belakang rumah memang ada rawa. Bisa jadi ular itu berasal dari sana,” ujarnya.
    “Kini saya harus mengepel lantai dan mencuci karpet karena bau menyengat yang ditinggalkan,” tuturnya.
    Insiden tersebut membuat dirinya dan kedua anaknya trauma. Mereka kini lebih waspada setiap kali menggunakan kamar mandi.
    Sumber: Kompas.com (Penulis: Albertus Adit | Editor: Albertus Adit)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ular Sanca Kembang 4 Meter Ditangkap Petugas Damkar Jombang Setelah Memangsa Hewan Ternak

    Ular Sanca Kembang 4 Meter Ditangkap Petugas Damkar Jombang Setelah Memangsa Hewan Ternak

    Jombang (beritajatim.com) – Warga Dusun Pagotan, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur, dikejutkan dengan penangkapan seekor ular sanca kembang sepanjang empat meter dan berbobot 30 kilogram, Rabu (19/11/2025).

    Ular yang selama ini meresahkan warga karena sering memangsa ayam ternak, berhasil diamankan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jombang setelah mendapat laporan dari masyarakat.

    Penangkapan ini berada di atas kandang ayam milik Yeni Sulistya, seorang warga setempat. “Ular ini sudah sering memangsa ayam milik warga, jadi keberadaannya sangat meresahkan,” ujar Ronaldo, petugas Damkar yang terlibat dalam evakuasi.

    Petugas Damkar yang segera tiba di lokasi langsung melaksanakan penangkapan. “Untuk menangkap ular sebesar ini, kami membutuhkan tiga orang petugas. Ular ini cukup agresif, jadi prosesnya cukup sulit,” jelas Ronaldo. Meskipun sempat mengalami kesulitan, ular tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan aman dan dibawa ke pos Damkar Jombang.

    Setelah diamankan, ular yang diperkirakan akan memangsa ayam lainnya segera diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kediri untuk penanganan lebih lanjut. Petugas Damkar pun mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan ular atau hewan berbahaya lainnya di sekitar pemukiman agar dapat segera ditangani dengan cepat dan aman. [suf]

  • Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu Surabaya 17 November 2025

    Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Anggota Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengevakuasi ular piton sepanjang 4 meter yang nangkring di atas pohon bambu di aliran Sungai Tinil, Desa Panekan, Kecamatan Panekan.
    Personel Damkar, Dovi Saputra mengatakan, laporan dari warga masuk sekitar pukul 15.00 WIB setelah mereka melihat seekor ular besar di pucuk bambu.
    “Warga melapor ada
    ular piton
    besar di atas pohon bambu. Kami langsung bergerak ke lokasi. Dari laporan warga, ular tersebut habis memangsa ayam milik warga,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (17/11/2025).
    Dovi mengatakan, proses evakuasi berjalan cukup cepat tanpa kendala berarti.
    Ular sempat jatuh ke aliran sungai setelah petugas menggoyang batang bambu menggunakan galah.
    “Ular sempat jatuh ke sungai dan berenang mencoba kabur. Tapi tiga personel akhirnya bisa menangkap dan mengamankannya,” ucap dia. 
    Setelah ditangkap, petugas membawa ular tersebut ke pos Damkar Panekan.
    Tak lama kemudian, seorang warga mengajukan permintaan untuk memeliharanya.
    Dovi menegaskan pihaknya memperbolehkan dengan catatan tertentu.
    “Kami hanya mengingatkan agar ular dipelihara dengan benar dan tidak dilepas kembali di sungai yang dekat permukiman,” kata dia. 
    Dovi menyebut, permintaan
    evakuasi hewan
    liar di Magetan yang masuk ke kantor Pemadam Kebakaran terus meningkat sepanjang 2025.
    Hingga November, Damkar menerima lebih dari 300 laporan evakuasi hewan, termasuk sarang tawon vespa dan ular.
    “Untuk ular saja ada sekitar 120 laporan, kebanyakan dari pemukiman yang dekat dengan peternakan ayam,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Ular Sanca Kembang Masuk Rumah di Situbondo, Pemilik Berteriak Histeris
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 November 2025

    Ular Sanca Kembang Masuk Rumah di Situbondo, Pemilik Berteriak Histeris Surabaya 14 November 2025

    Ular Sanca Kembang Masuk Rumah di Situbondo, Pemilik Berteriak Histeris
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Ular sanca kembang (Malayopyton reticulatus) tiba-tiba masuk ke dalam rumah warga di Desa Curah Saleh, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Jumat (14/11/2025).
    Kepala Sub Bagian Umum Pemadam Kebakaran (Damkar)
    Situbondo
    , Dayat menyatakan,
    ular sanca kembang
    masuk ke rumah milik Novita (37) pukul 16.30 WIB. Pemilik rumah lantas berteriak histeris saat melihat ular tersebut.
    “Ketika ular masuk itu setengah badannya terlihat, ya pemilik rumah langsung teriak,” katanya.
    Ular jenis piton itu sangat agresif saat didekati. Kemungkinan, kondisinya sedang lapar.
    Namun, saat ditangani oleh petugas damkar, ular itu tidak berdaya karena langsung diamankan dengan baik.
    “Ya namanya ular lapar geraknya agresif, mungkin karena kondisi mau hujan dan kedua karena lapar,” katanya.
    Dia menyatakan, ular sanca yang diamankan memiliki corak warna kuning tua. Kemungkinan ular tersebut mau berganti kulit.
    Semakin tua ular maka bentuk tubuh akan semakin besar dan memanjang.
    “Ular sanca ini cukup gemuk dan panjangnya sekitar 3 meter,” katanya.
    Dayat mengimbau kepada masyarakat Situbondo ketika memasuki musim penghujan untuk tidak sering-sering membuka pintu. Apalagi rumahnya dekat dengan sawah. Banyak reptil seperti ular, biawak, dan kodok keluar dari sarangnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.