Hewan: Ular

  • Hendak Masak, Warga Gresik Temukan Ular Kobra di Tutup Panci!

    Hendak Masak, Warga Gresik Temukan Ular Kobra di Tutup Panci!

    Gresik (beritajatim.com)- Keberadaan binatang melata seperti ular yang berkeliaran di pemukiman warga sangat dikuatirkan. Hal ini dialami oleh Reyhan warga Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik. Dirinya kaget tiba-tiba ada ular cobra bersembunyi di dalam tutup panci saat santai di rumahnya.

    Sebelum dievakuasi oleh petugas Damkarla Gresik. Reyhan menceritakan ular berbisa itu masuk kedalam rumahnya melalui depan rumahnya. Dalam hitungan detik, ular tersebut malah bersembunyi di dalam tutup panci.

    Kuatir dirinya bersama keluarganya terganggu oleh keberadaan ular cobra. Tanpa berpikir panjang warga Desa Kepatihan itu melapor petugas damkarla. “Daripada anak dan istri saya digigit oleh ular cobra. Saya langsung menghubungi petugas damkarla supaya segera dievakuasi,” ujar Reyhan, Sabtu (7/6/2025).

    Sementara itu, petugas Damkarla Gresik, Yusuf mengatakan, setelah mendapat laporan ada ular cobra masuk ke rumah warga. Dirinya, bersama empat personel lainnya bergegas ke lokasi. “Kami langsung melakukan proses pencarian. Setelah dicari kesana kemari, ternyata ular cobra tersebut bersembunyi dibawah tutup panci,” katanya.

    Sewaktu dievakuasi lanjut dia, ular cobra mendesis hendak menyerang. Namun, dirinya bersama rekannya yang bertugas bisa mengendalikan ular tersebut. “Dengan alat penjepit, ular cobra tersebut bisa kami tangkap lalu dimasukkan kedalam karung supaya tidak mengganggu warga,” ungkapnya.

    Yusuf menambahkan, ular cobra masuk ke pemukiman warga sudah kesekian kalinya. Untuk itu, warga dihimbau tetap waspada dan segera melapor bila ada binatang melata. “Segera melapor bila menemukan binatang ular. Kami segera melakukan evakuasi jika ada laporan dari masyarakat,” imbuhnya. [dny/kun]

  • Momen Prabowo dan pemain timnas bernyanyi Gemu Fa Mi Re di Kertanegara

    Momen Prabowo dan pemain timnas bernyanyi Gemu Fa Mi Re di Kertanegara

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dan para pemain Tim Nasional sepak bola Indonesia bernyanyi bersama di kediaman Kepala Negara di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, Jumat, dalam kesempatan itu, para pemain Timnas menyanyikan lagu Gemu Fa Mi Re asal Nusa Tenggara Timur dan Gelang Sipaku Gelang asal Sumatera Barat.

    Kehangatan nampak ketika mereka saling berbaris dan berjalan berpegangan pundak layaknya permainan tradisional ‘Ular Naga’ mengitari ruangan jamu makan siang.

    Prabowo, yang berkemeja putih, nampak turut merayakan kemenangan itu dengan menggoyangkan tangannya dan menikmati lagu yang dinyanyikan oleh Skuad Garuda. Senyum sumringah pun tergambar jelas di wajahnya.

    Presiden RI Prabowo Subianto menyalami pemain Timnas Sepak Bola Indonesia di kediaman Kepala Negara di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025). (ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo)

    Presiden Prabowo menjamu para pemain dan tim kepelatihan Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia untuk makan siang bersama di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Jumat (6/6).

    Acara ini merupakan bentuk apresiasi Prabowo atas perjuangan dan kemenangan penting yang diraih Timnas Indonesia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan China pada Kamis (5/6) malam, yang berakhir dengan skor 1-0 untuk Indonesia.

    Prabowo menyambut langsung kedatangan para pemain dan staf pelatih di depan pintu rumahnya, menyalami mereka satu per satu dengan penuh kehangatan.

    “Terima kasih banyak telah datang ke rumah saya dan menerima undangan ini. Terima kasih atas kerja keras kalian, kami sangat menghargai kalian dan menghargai perjuangan kalian untuk kami dan bersama kami,” ujar Prabowo dalam sambutannya kepada para pemain.

    Suasana makan siang berlangsung santai dan penuh keakraban. Undangan ini menjadi bentuk dukungan dan semangat dari Prabowo kepada seluruh pemain dan jajaran pelatih Timnas Indonesia, yang kini bersiap bertanding menghadapi Jepang pada 10 Juni mendatang pada laga terakhir putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia.

    Adapun, Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya melawan Jepang pada laga terakhir babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (10/6) mendatang.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lepaskan 3 Tembakan Peringatan, TNI AL di Nunukan Gagalkan Peredaran 444 Botol Miras Malaysia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juni 2025

    Lepaskan 3 Tembakan Peringatan, TNI AL di Nunukan Gagalkan Peredaran 444 Botol Miras Malaysia Regional 6 Juni 2025

    Lepaskan 3 Tembakan Peringatan, TNI AL di Nunukan Gagalkan Peredaran 444 Botol Miras Malaysia
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara, menggagalkan penyelundupan 444 botol
    Minuman Keras
    (Miras) Malaysia, yang hendak diedarkan di Nunukan.
    Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, mengungkapkan, Miras merk Labour 5, Black Jack dan Likeurs, asal Malaysia, diamankan di perairan Tinabasan, alur laut Sei Ular, Kecamatan Seimanggaris.
    “Miras yang kita amankan, dimasukkan dari wilayah Kalabakan, Malaysia. Diambil melalui jalur darat, kemudian diangkut menggunakan speed boat 75 Pk melewati perairan Tinabasan, Sei Ular, untuk diedarkan di Kota Nunukan,” ujar Primayantha, Jumat (6/6/2025).
    Miras, dibawa oleh dua terduga pelaku, masing masing HA (35) dan L (47).
    HA yang telah membeli dan akan mengambil pesanan miras di Malaysia, mengajak pemilik soeed boat bernama L, dengan menjanjikan uang Rp 1 juta.
    “L si pemilik speed boat yang disewa untuk mengambil miras Malaysia non cukai ini mau saja, meski tahu yang diambil adalah miras ilegal,” jelas dia.
    Pengungkapan kasus miras selundupan, berawal masuknya informasi adanya pengiriman Miras non cukai asal Malaysia, dari perairan Tinabasan, Kamis (5/6/2025) sore.
    Tim gabungan dari SFQR Lanal Nunukan, Satgas Intelstrat Angsana 25 BAIS TNI, Satgas Intelmar Lantamal XIII Tarakan, Satgasmar Ambalat XXX, Satgas Kopaska Ops Yudha Dharma 02 Guspurla Koarmada II dan Satgasmar Lantamal XIII Tarakan, menyusun strategi penyergapan.
    “Sekitar pukul 01.30 wita, datang speed boat sasaran. Melihat petugas, speed boat menambah laju kecepatan tanpa ada tanpa mau berhenti,” tutur dia.
    “Prajurit kami melepaskan tiga kali tembakan peringatan, juga diabaikan. Namun jalur pelarian yang sudah kita blok, membuat speed akhirnya dihentikan di areal Sei Bolong, Nunukan,” urainya.
    Dari pengakuan HA, ia memesan Miras tersebut kepada seorang warga Malaysia bernama U.
    Dari hitungan sementara, 444 botol Miras Malaysia tersebut bernilai Rp 190 juta.
    “Pengakuan HA ini baru pertama kali. Dan semua akan dijual di Nunukan Kota,” imbuhnya.
    Primayantha menegaskan, aksi ini, merupakan salah satu upaya TNI AL Nunukan dalam menjaga perbatasan Negara dari masuknya barang barang larangan dan terbatas.
    TNI AL juga akan terus bersinergo dengan seluruh stake holder, untuk memastikan perbatasan Negara aman dari tindak kejahatan pidana.
    “Kita serahkan kedua terduga pelaku dan barang bukti 444 botol Miras ke Bea Cukai untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Primayantha.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • King Kobra 4,5 Meter Masuk Lahan Warga di Pacitan, Dievakuasi Tim Animal Rescue

    King Kobra 4,5 Meter Masuk Lahan Warga di Pacitan, Dievakuasi Tim Animal Rescue

    Pacitan (beritajatim.com) – Seekor ular king kobra sepanjang 4,5 meter menghebohkan warga Dusun Kasihan, Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, setelah terlihat memasuki lahan produktif milik warga. Kejadian ini langsung mendapat respons cepat dari tim Animal Rescue Pacitan yang menerima laporan dari warga setempat.

    Ular berbisa tinggi tersebut pertama kali dilaporkan oleh Sujarno, warga sekitar yang melihat pergerakan hewan melata itu. Nugroho Suryo Wiyono, anggota Animal Rescue Pacitan, segera bergerak menuju lokasi untuk melakukan penanganan sesuai prosedur keselamatan.

    “Saat itu, ular terlihat bersembunyi di balik batu besar. Pak Jarno memantau dari kejauhan agar jejaknya tidak hilang,” ujar Nugroho, Kamis (5/6/2025).

    Tim melakukan pemantauan dan pendekatan secara hati-hati sebelum akhirnya berhasil mengevakuasi ular jenis Ophiophagus hannah atau king kobra dalam waktu sekitar 30 menit. Proses evakuasi dilakukan dengan perlengkapan dan standar pengamanan untuk mencegah potensi bahaya.

    “Selain ukurannya yang besar, ular ini termasuk salah satu jenis paling berbisa dan dapat mematikan,” jelas Nugroho.

    Sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, Nugroho menekankan pentingnya kewaspadaan saat menemukan hewan liar berbahaya. Ia mengimbau agar warga tidak mencoba menangkap atau menyentuh ular berbisa secara mandiri.

    “Penanganan dilakukan dengan standar keamanan tinggi. Kami mengimbau warga untuk segera melapor kepada petugas jika menemukan hewan liar yang berbahaya, dan tidak mencoba menangani sendiri tanpa bantuan profesional,” tambahnya. [tri/beq]

  • Damkar Pacitan Evakuasi Burung Hantu dari Plafon Mes Perusahaan Rokok

    Damkar Pacitan Evakuasi Burung Hantu dari Plafon Mes Perusahaan Rokok

    Pacitan (beritajatim.com) – Empat ekor burung hantu yang bersarang di plafon kamar mes sebuah perusahaan rokok di lingkungan Barehan, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan, dievakuasi oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Pacitan pada Rabu pagi (4/6/2025).

    Keberadaan burung hantu tersebut dilaporkan oleh Titis Widowati, seorang cleaning service di lokasi. Ia mengaku awalnya tak mempermasalahkan keberadaan satwa malam itu, namun kemudian mulai merasa terganggu.

    “Awalnya tidak mengganggu, tapi lama-lama banyak sisa makanan dan kotoran. Baunya menyengat,” kata Titis kepada Beritajatim.

    Tujuh anggota tim Damkar Pacitan segera diterjunkan ke lokasi. Mereka menghadapi tantangan tersendiri karena lokasi sarang berada di plafon pojok lantai atas dengan atap berbahan asbes yang cukup rapuh.

    “Karena atapnya berbahan asbes dan cukup rapuh, petugas harus menempatkan papan untuk menopang tangga saat melakukan evakuasi,” terang Sugino, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Damkar Satpol PP Pacitan.

    Menggunakan alat bantu penjepit ular, petugas berhasil menangkap tiga ekor burung hantu secara bertahap. Satu ekor lainnya berhasil meloloskan diri saat proses evakuasi berlangsung.

    Sugino menegaskan pihaknya siap merespons setiap laporan warga, termasuk penanganan terhadap satwa liar yang memasuki area permukiman.

    “Burung hantu memang satwa liar yang dilindungi. Setelah ditangkap, kami pastikan akan dilepasliarkan ke habitat yang lebih sesuai,” jelasnya.

    Evakuasi berlangsung sekitar satu jam dan tidak menimbulkan kerusakan berarti pada bangunan. Damkar Pacitan juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan satwa liar agar bisa ditangani secara aman dan profesional. [tri/beq]

  • Hama Tikus Mengancam, 421 Burung Hantu Disebar di Banyuwangi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Juni 2025

    Hama Tikus Mengancam, 421 Burung Hantu Disebar di Banyuwangi Surabaya 2 Juni 2025

    Hama Tikus Mengancam, 421 Burung Hantu Disebar di Banyuwangi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Dinas Pertanian dan Pangan (
    Dispertan
    )
    Banyuwangi
    melaksanakan pelepasan 421
    burung hantu
    (Tyto Alba).
    Ini merupakan bagian dari gerakan pengendalian (gerdal) menghadapi serangan
    hama tikus
    yang mengancam produksi pangan.
    Kegiatan ini dilakukan secara serentak di 10 kecamatan pada Senin (2/6/2025).
    “Kami sebar secara serentak di Kecamatan Singojuruh, Glagah, Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Giri, Srono, Kalipuro, Licin, serta Kecamatan Genteng,” ungkap Plt Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda.
    Menurut data Dispertan Banyuwangi, serangan hama tikus telah menjadi ancaman serius bagi pertanian di daerah tersebut, dengan luas area yang diserang mencapai 111,75 hektar dan area waspada seluas 955,50 hektar hingga Mei 2025.
    Oleh karena itu, langkah pelepasan burung hantu ini dianggap sebagai solusi alami yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengendalikan populasi hama tikus tanpa menggunakan pestisida berbahaya.
    “Tikus sendiri dapat menjadi hama yang berkembang pesat karena ketidakseimbangan ekosistem akibat punahnya predator alami seperti ular, garangan, dan burung hantu,” ujar Ilham.
    Punahnya predator alami ini berdampak pada pertumbuhan populasi tikus yang semakin cepat, sehingga berpotensi merusak tanaman pangan dan mengancam ketahanan panen.
    Dari tiga predator tikus yang ada, pelepasan burung hantu dipilih karena keunggulannya sebagai predator alami dengan kemampuan berburu yang tinggi.

    Burung hantu
    memiliki kemampuan berburu luar biasa, seperti mendeteksi mangsa dari jarak jauh, daya jelajah yang tinggi, menyergap tanpa suara, serta memiliki pendengaran tajam hingga 500 meter,” tambahnya.
    Dengan kemampuan tersebut, burung hantu dapat memangsa antara 2 hingga 4 ekor tikus setiap hari, bahkan lebih dari 10 ekor tikus dalam satu hari.
    Daya jelajah burung hantu yang tinggi juga memungkinkan sepasang burung hantu melindungi area seluas 25 hektar tanaman padi, sehingga sangat ekonomis.
    Namun, satu kelemahan burung hantu adalah ketidakmampuan mereka dalam membuat sarang.
    Oleh karena itu, petani diharapkan menyediakan rumah burung hantu (Rubuha) sebagai tempat bersarang dan berkembang biak.
    “Hingga akhir Mei ini, Dispertan sudah memasang sebanyak 577 Rubuha sebagai tempat tinggal burung hantu di semua Kecamatan sentra padi,” ujar Ilham.
    Dengan pelepasan burung hantu dan pemasangan Rubuha, Dispertan Banyuwangi berharap populasi burung hantu dapat meningkat, ekosistem terjaga, dan serangan hama tikus dapat terkendali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geger Puluhan Ular Berbisa Masuk Pesawat, Sebut-Sebut Indonesia

    Geger Puluhan Ular Berbisa Masuk Pesawat, Sebut-Sebut Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Puluhan ekor ular berbisa dilaporkan diselundupkan melalui penerbangan pesawat dari Thailand ke Mumbai, India. Ular-ular itu, termasuk ular beludak dari Indonesia.

    Menurut pejabat Bea Cukai Mumbai, ular-ular itu disembunyikan di bagasi terdaftar. Pelaku penyelundupan, seorang penumpang juga membawa tiga ular berbisa bertanduk ekor laba-laba serta lima kura-kura daun Asia.

    “Seorang penumpang yang menyelundupkan puluhan ular berbisa dihentikan setelah terbang ke ibu kota keuangan Mumbai dari Thailand,” kata pejabat bea cukai dikutip dari AFP, Senin (2/6/2025).

    “Ular-ular tersebut, yang termasuk 44 ular beludak Indonesia, disembunyikan di bagasi terdaftar,” tegasnya.

    “Seorang warga negara India yang datang dari Thailand ditangkap.”

    Bea Cukai Mumbai juga menerbitkan foto-foto ular yang disita. Ular-ular tersebut merupakan penyitaan yang relatif tidak biasa di Mumbai, dengan petugas bea cukai lebih sering mengunggah foto-foto hasil penyelundupan emas, uang tunai, ganja, atau pil yang diduga kokain yang ditelan oleh penumpang.

    Sementara itu, pada Februari, petugas bea cukai di bandara Mumbai juga menghentikan seorang penyelundup dengan lima siamang, kera kecil. Binatang-binatang itu diyakini berasal dari hutan Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

    “Makhluk-makhluk kecil tersebut, yang terdaftar sebagai hewan yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, disembunyikan dalam peti plastik yang ditempatkan di dalam tas troli penumpang,” kata petugas bea cukai kala itu.

    Pada November 2024, petugas bea cukai menangkap seorang penumpang yang membawa muatan hidup yang menggeliat berisi 12 kura-kura, dan sebulan sebelumnya, empat burung rangkong, semuanya di dalam pesawat yang datang dari Thailand. Pada bulan September tahun yang sama, dua penumpang ditangkap dengan lima caiman muda, reptil dalam keluarga buaya.

    (sef/sef)

  • Pesona Pantai Watu Ulo, Wisata Alam Cantik di Jember

    Pesona Pantai Watu Ulo, Wisata Alam Cantik di Jember

    Liputan6.com, Jakarta – Jember adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur yang dikenal luas sebagai salah satu penghasil tembakau berkualitas tinggi di Indonesia. Tembakau dari Jember telah lama diekspor ke berbagai negara dan menjadi komoditas unggulan daerah ini.

    Namun, selain dikenal sebagai kota tembakau Jember juga menyimpan wisata alam yang menakjubkan dan patut untuk dijelajahi terutama keindahan pantainya yang memukau. Letak geografis Jember menjadikannya memiliki banyak pantai dengan pemandangan yang eksotis.

    Salah satu pantai yang paling terkenal adalah Pantai Papuma yang menawarkan pemandangan batu karang besar yang unik dan pasir putih yang bersih menjadikannya destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Keindahan matahari terbit di Pantai Papuma juga menjadi daya tarik utama yang tidak boleh dilewatkan. Selain Papuma, ada juga Pantai Watu Ulo yang tidak kalah menarik untuk dijelajahi.

    Pantai ini memiliki legenda tersendiri di balik namanya yang berarti “batu ular” dalam bahasa Jawa. Julukan tersebut diberikan karena formasi batu memanjang menyerupai ular menjadi ciri khas yang membuat pantai ini unik.

    Di dekatnya juga terdapat Teluk Love yang jika dilihat dari atas akan membentuk pola menyerupai hati. Tempat ini kerap dijadikan lokasi berfoto yang romantis oleh para pengunjung.

    Adapun melalui artikel ini akan membahas lebih dalam daya tarik dari Pantai Watu Ulo yang populer dikunjungi pencinta alam.

  • Ular Sanca 4 Meter Gegerkan Warga Bangkalan, Diduga Mangsa Ayam dan Masuk Kolam Lele

    Ular Sanca 4 Meter Gegerkan Warga Bangkalan, Diduga Mangsa Ayam dan Masuk Kolam Lele

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kemayoran, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan dibuat geger dengan kemunculan seekor ular sanca sepanjang 4 meter yang masuk ke dalam kolam lele milik warga. Ukurannya yang besar dan tubuhnya yang gemuk membuat warga ketakutan dan enggan melakukan evakuasi secara mandiri.

    Kasi Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar mengatakan bahwa ular yang masuk ke permukiman tersebut merupakan jenis sanca kembang. Penemuan ular terjadi pada Sabtu (31/5/2025) dan langsung dilaporkan warga ke petugas pemadam kebakaran.

    “Ini jenisnya sanca kembang. Ukurannya 4 meter,” ujarnya.

    Keberadaan ular yang bersembunyi di dalam kolam lele sempat menyulitkan proses evakuasi. Selain karena ukuran tubuh ular yang besar, kondisi air kolam yang keruh juga membuat ular sulit terlihat oleh petugas.

    “Karena kolamnya juga keruh jadi ularnya tidak terlihat. Untuk evakuasi kami gunakan tongkat capit,” imbuhnya.

    Meski demikian, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi ular dalam waktu kurang dari satu jam. Setelah ditangkap, ular tersebut langsung dimasukkan ke dalam karung untuk kemudian diserahkan kepada seorang pemelihara ular.

    Ortiz juga mengungkapkan bahwa warga setempat sempat merasa resah atas keberadaan ular tersebut. Tidak hanya karena ukurannya yang besar, tapi juga karena diduga telah memangsa beberapa ayam ternak milik warga.

    “Iya katanya ayamnya ada yang dimangsa juga,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Ular Raksasa 3,5 Meter Gegerkan SMA Islam Brawijaya Mojokerto

    Ular Raksasa 3,5 Meter Gegerkan SMA Islam Brawijaya Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seekor ular Sanca Kembang berhasil dievakuasi oleh Tim UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Mojokerto, Jumat (30/5/2025). Ular dengan bobot 35 kilogram tersebut berhasil dievakuasi dari atap gedung SMA Islam Brawijaya.

    Petugas Damkar mendapatkan informasi terkait keberadaan ular sepanjang 3,5 meter tersebut langsung mendatangi sekolah di Jalan Surodinawan, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon. Petugas cukup kesulitan mengevakuasi ular dengan nama lain Sanca Batik tersebut.

    Proses evakuasi berlangsung cukup menantang karena posisi ular berada di bagian genteng sekolah. Petugas harus naik ke atas genteng untuk mengevakuasi ular tersebut. Meski tidak ada korban jiwa atau kerusakan materi, kehadiran ular tersebut membuat panik para siswa dan guru.

    “Evakuasi berjalan lancar. Ular berhasil diamankan tanpa kendala. Kami harus menjatuhkan ular terlebih dahulu dari atap, baru bisa mengamankannya di bawah,” ungkap Kepala UPTD Damkar Kota Mojokerto, Joko Suwarno.

    Setelah berhasil diamankan, ular tersebut ditawarkan kepada warga yang mungkin berminat untuk memeliharanya. Namun jika tidak ada yang berminal untuk memelihara maka rencananya ular tersebut akan dibawa ke penangkaran khusus di Sidoarjo. [tin/kun]