Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu?
Editor
KOMPAS.com –
Aksi seorang bocah penari
pacu jalur
mendadak viral dan ramai ditirukan di media sosial, khususnya TikTok.
Salah satu video yang mencuri perhatian memperlihatkan seorang bocah berkacamata hitam berdiri gagah di ujung perahu.
Ia melakukan gerakan memutar tangan lalu mengibaskannya dengan penuh semangat, seolah menari mengikuti irama arus sungai.
Gerakan ikonik ini ternyata menarik perhatian hingga ke Eropa.
Para pemain klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), juara Liga Champions 2025, ikut menirukan gerakan bocah tersebut dalam selebrasi mereka.
Lalu, siapa sebenarnya bocah ini dan apa perannya dalam perlombaan pacu jalur?
Untuk diketahui,
Pacu jalur
merupakan tradisi balap perahu yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Secara etimologi, “pacu” bermakna perlombaan, dan “jalur” merujuk pada perahu atau sampan.
Jadi,
Pacu Jalur
secara sederhana dapat diartikan sebagai “perlombaan mendayung perahu”.
Atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, yang berfungsi sebagai aba-aba jelas bagi peserta mengingat luasnya arena dan riuhnya ribuan penonton.
Uniknya, dalam setiap perlombaan, selalu ada penari kecil di bagian depan jalur.
Mereka menari penuh semangat ketika jalur melaju cepat membelah Sungai Kuantan.
Gerakannya pun beragam, mulai dari seperti ular, naga, hingga goyangan bebas penuh ekspresi.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa ada tiga sosok yang berperan penting di atas jalur selama perlombaan:
Pertama, Tukang Tari atau Anak Coki, yakni penari di bagian paling depan.
“Biasanya bocah penari ini akan menari di depan jalur kalau dia menang atau unggul. Kalau masih berimbang biasanya hanya berayun-ayun saja. Setelah finish dia sujud syukur di ujung perahu,” kata Roni, dikutip dari wonderfulimages.kemenparekraf.go.id.
Kedua, Timbo Ruang, berada di tengah, bertugas memberikan aba-aba kepada para atlet dayung (anak pacu).
Ketiga, Tukang Onjai, berada di bagian belakang, bertugas mengarahkan jalur agar tetap stabil.
Pemilihan anak-anak sebagai penari bukan tanpa alasan. Salah satunya karena bobot tubuh mereka yang ringan, sehingga cocok ditempatkan di bagian depan jalur yang sensitif terhadap keseimbangan.
“Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur namanya onjai,” ujar Roni.
Roni menuturkan, menurut tradisi lisan masyarakat setempat, Pacu Jalur mulanya adalah sarana transportasi menyusuri Sungai Batang Kuantan, dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.
“Karena transportasi darat belum berkembang pada masa itu, jalur tersebut sebenarnya digunakan sebagai sarana transportasi penting bagi penduduk desa. Digunakan sebagai sarana pengangkutan hasil bumi, seperti buah-buahan lokal dan tebu. Selain itu, berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang per perahu atau sampannya,” kata Roni kepada Media Center Riau, Rabu (2/7/2025).
Pada perkembangannya, perahu transportasi memanjang sengaja dihias dengan unsur daerah setempat, biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau.
Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia dan menjadikannya agenda pariwisata nasional KEN Kemenparekraf.
“Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional,” ucap Roni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Ular
-
/data/photo/2025/07/02/6864fb5110383.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu? Regional 2 Juli 2025
-

Panas! Israel Bersumpah Akan Balas Serangan Rudal Houthi
Jakarta –
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bersumpah akan membalas kelompok milisi Houthi di Yaman setelah militer Israel mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju wilayah Israel.
“Nasib Yaman sama dengan Teheran,” kata Katz dalam sebuah pernyataan, merujuk pada konflik 12 hari bulan lalu, di mana Israel menyerang fasilitas nuklir dan rudal Iran.
“Setelah menyerang kepala ular di Teheran, kami juga akan menyerang Houthi di Yaman. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel — tangan itu akan dipotong,” imbuh Katz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/7/2025).
Milisi Houthi yang didukung Iran, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal itu. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (1/7) malam waktu setempat.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kelompok itu melakukan empat operasi yang menargetkan bandara dan target “sensitif” Israel lainnya.
Israel sebelumnya juga telah mengancam Houthi — yang telah menyerang Israel dalam apa yang disebutnya sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza — dengan blokade laut dan udara, jika serangannya terhadap Israel terus berlanjut.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang Israel dan kapal-kapal pengiriman di Laut Merah, sehingga mengganggu perdagangan global.
Lihat juga Video ‘Warga Israel Panik Berhamburan saat Sirene Meraung di Yerusalem’:
Sebagian besar dari puluhan rudal dan drone yang mereka luncurkan telah dicegat atau gagal. Israel telah melakukan serangkaian serangan balasan terhadap Houthi.
Mike Huckabee, Duta Besar AS untuk Israel, memposting di media sosial X: “Kami pikir kita sudah selesai dengan rudal yang datang ke Israel, tetapi Houthi baru saja menyalakan satu lagi di atas kami di Israel. Untungnya, sistem intersepsi Israel luar biasa, yang berarti kami tinggal pergi ke tempat perlindungan & menunggu sampai semuanya aman. Mungkin pesawat pengebom B-2 perlu mengunjungi Yaman!”
Sebelumnya, para pilot AS yang menerbangkan pesawat pengebom B-2 terlibat dalam serangan di situs-situs nuklir Iran selama perang 12 hari antara Iran dan Israel.
Lihat juga Video ‘Warga Israel Panik Berhamburan saat Sirene Meraung di Yerusalem’:
Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Gigit Anaconda Raksasa demi Hidup, Aksi Pria Ini Bikin Ngeri!
Jakarta –
Sebuah video mengerikan yang diunggah di media sosial menunjukkan momen dramatis ketika seorang pria di Brasil terpaksa menggigit seekor anaconda besar untuk menyelamatkan dirinya dari cengkeraman maut di sebuah sungai. Kejadian mencekam ini terjadi di Terra Santa, hutan hujan Amazon, dan berhasil direkam oleh seorang saksi mata.
Dalam rekaman tersebut, pria itu tampak berjuang melawan ular raksasa yang melilit tubuhnya di air setinggi dada. Dalam upaya putus asa untuk membebaskan diri, pria tersebut menggigit ular di dekat kepalanya.
Sementara itu, dua pria lain turut membantu; satu orang memegang ekor ular, sementara yang lain berusaha melonggarkan lilitan anaconda dari atas perahu kayu. Perjuangan sengit ini berlangsung lebih dari 30 detik hingga akhirnya ular tersebut menyerah dan melepaskan lilitannya dari pria yang nyaris menjadi korbannya.
Pria Gigit Anaconda Foto: Jam Press
Setelah berhasil dilepaskan, teman korban segera menangkap ular itu dengan memegang lehernya dan mengangkatnya ke atas perahu. Belum diketahui apakah pria tersebut mengalami luka akibat pertarungan maut ini.
Serangan anaconda memang jarang terjadi, tetapi bisa saja terjadi di sungai-sungai dan anak sungai di hutan Amazon, tempat ular ini biasanya hidup.
Pria Gigit Anaconda Foto: Jam Press
Anaconda, yang juga dikenal sebagai water boa, adalah salah satu ular terbesar di dunia, mampu tumbuh hingga lebih dari delapan meter dan berbobot lebih dari 200 kilogram.
Meski tidak berbisa, ular ini membunuh mangsanya dengan melilit dan meremukkan tubuh hingga mangsa tak lagi bisa bernapas, sebelum menelannya bulat-bulat.
(afr/afr)
-

Apakah Belut Termasuk Ikan atau Ular? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Jakarta –
Menurut detikers, belut itu ikan atau ular ya? Kalau bingung, simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Jika dilihat langsung, secara fisik, belut tampak mirip seperti ular. Perbedaanya ialah belut lebih sering ditemukan di perairan dangkal berlumpur, sedangkan ular ada di mana saja.
Sementara penjelasan dari buku ‘Budi Daya Belut dan Sidat’ karya B Sarwono, belut adalah ikan. Menurut buku tersebut belut merupakan ikan unik yang tidak punya sirip dada, punggung, dan dubur. Ketiga sirip ini sudah berevolusi menjadi lipatan kulit tanpa jari.
Lebih lanjut dipaparkan bahwa belut memiliki tubuh yang licin, tanpa sisik maupun sirip perut, dengan dubur di bagian belakang. Ia tinggal di perairan tawar berlumpur, seperti sungai dan rawa dari kecil hingga dewasa, termasuk ketika akan bertelur.
1. Klasifikasi Belut
Dari informasi yang tertera di buku berjudul ‘Super Lengkap Budidaya Belut’ oleh Drs Ruslan Roy MM, berikut klasifikasi belut.
Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataKelas: PiscesSubkelas: TeleosteiOrdo: SynbranchidaeFamili: SynbranchidaeGenus: MonopterusSpesies: Monopterus ibus Zuieuw (belut sawah), Synbranchus engalensis Mc clell (belut rawa), Macrotema caligans Cant (belut kali atau laut)
Data itu menunjukkan, belut masuk dalam jenis Pisces. Buku berjudul ‘Zoologi Vertebrata’ oleh Safrida mengungkapkan, pisces atau ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata). Hewan ini hidup di air dan bernapas menggunakan insang.
Jadi dari semua penjelasan tadi, terjawab sudah pertanyaan belut itu ikan atau ular. Jawabannya adalah belut merupakan ikan, bukan ular, karena tidak masuk kelas reptilia.
2. Morfologi dan Anatomi Belut
Kendati masuk golongan pisces, fisik yang dimiliki belut berbeda dengan ikan pada umumnya. Bentuknya panjang dan silindris, hampir menyerupai ular, tanpa sirip dada dan punggung yang khas. Untuk sirip di bagian duburnya menjadi lipatan kulit tanpa penyangga jari.
Kulit hewan yang satu ini sangat licin. Lalu warna belut yakni kuning kecokelatan saat masih muda, dan akan berubah cokelat gelap ketika dewasa.
Bentuk kepalanya lebih besar dan membulat, memiliki gigi kecil berbentuk kerucut dengan bibir yang lebar. Menariknya, hewan yang merupakan ikan ini punya lambung besar, tebal, dan elastis.
Belut dengan lingkar tubuh yang besar, panjangnya bisa mencapai 90 cm. Sementara belut dengan lingkar tubuh kecil lebih pendek.
3. Jenis-jenis Belut
Masih dari buku yang sama, ternyata belut terbagi dalam empat jenis. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya.
1. Belut Rawa (Synbranchus bengalensis McClell)
Sesuai dengan namanya, belut ini kerap kali berada di rawa-rawa dan muara sungai, termasuk wilayah pesisir atau hutan mangrove. Di sini ia mampu bertahan hidup di air payau, sehingga bisa dibilang belut rawa lebih unik dari jenis lainnya.
Tubuh belut rawa sangat panjang, tapi juga cukup ramping. Di tubuhnya, ia punya 10 jari-jari lunak yang digunakan untuk membantunya bergerak di dalam air dan lumpur.
2. Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw)
Belut ini sering ditemukan di daerah persawahan. Belut sawah mempunyai tubuh berwarna cokelat dengan tiga lengkung insang.
Ukuran tubuhnya lebih pendek dan tebal dibandingkan belut rawa. Belut sawah dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sulit, seperti saat sawah kering. Untuk bisa bertahan, biasanya hewan ini bersembunyi di dalam lumpur.
3. Belut Laut (Macrotema caligans Cant)
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, belut laut lebih sering ada di perairan laut yang memiliki dasar berpasir, berlumpur, dan berkarang. Tubuh belut yang satu ini lebih besar dari jenis lainnya dan memiliki empat lengkung insang.
Nah tampilan belut laut sangat unik, karena punya mata yang sangat kecil dan letaknya di tengah bibir. Sementara siripnya berada di bagian punggung, sejajar dengan dubur. Alhasil belut laut dapat seimbang ketika berenang.
4. Belut Kuda (Amphipnous cuchai)
Dari semua jenis, belut kuda punya karakteristik yang cukup berbeda dari lainnya. Ia memiliki kantong mirip paru-paru di bawah tengkuk, sehingga membuatnya bertahan hidup di luar air dalam waktu lama.
Kantong tersebut adalah perluasan dari ruang insang. Dengan begitu memungkinkan belut kuda bernapas dengan lebih efisien.
Kebanyakan belut kuda ditemukan di luar air. Namun saat ingin mencari makan, ia akan mendatangi lumpur dan rumput basah. Biasanya selama musim kemarau, belut kuda menggali lubang di dalam lumpur. Fungsinya apa? Hal itu dilakukannya untuk hibernasi sampai musim hujan.
(hps/vmp)
-

Pasar Ular Sepi-Pembeli Kabur, Pedagang Bongkar Biang Keroknya
Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi pasar yang sepi juga terjadi di Pasar Ular, Jakarta Utara. Pasar ini dikenal menjual beberapa barang dengan merek ternama.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar yang berlokasi di Plumpang, Jakarta Utara ini pada Senin sore (23/6/2025), pembeli yang berkunjung sangat sepi. Bahkan, jumlahnya pun bisa kurang dari puluhan.
Padahal, pasar ini sempat berjaya sebelum pandemi Covid-19. Bahkan dari pengakuan beberapa pedagang, ramainya pasar ini dahulu membuat jalan di depannya padat. Namun kini kondisinya mengkhawatirkan dan banyak pedagang harus memutar otak demi untuk menyambungkan hidupnya.
Berdasarkan catatan pemilik pasar, ada sekitar 200-an toko yang berada di pasar ini. Dahulu, toko-toko tersebut masih banyak yang buka. Namun sejak pandemi melanda, ada 60 toko yang sudah tutup atau sebesar 30%.
Soleh, pedagang aksesoris berupa dompet dan ikat pinggang mengaku kondisinya saat ini sangat berat, karena penghasilan yang didapatnya sekarang tidak lagi cukup untuk kehidupannya.
“Kondisi sekarang makin sepi parah, dulu bisa habis terjual 2 sampai 3 buah, sekarang satu aja sulit sekali,” kata Soleh saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Senin (23/6/2025).
Soleh menambahkan sepinya pasar tersebut memang sudah terjadi sejak Covid-19. Namun dalam setahun terakhir, kondisinya makin parah.
“Semenjak Covid memang sudah sepi, tapi sejak daya beli melemah, makin parah kondisinya,” ungkap Soleh.
Menurutnya, kini Ia bergantung kepada pekerja pabrik yang banyak berada di sekitar pasar. Namun harapannya tidak sesuai kenyataan.
“Dulu banyak orang daerah kesini, sekarang ya harapannya dari orang-orang kantor atau pabrik datang kesini, tidak apa-apa lihat-lihat saja, tapi mereka nyatanya juga sudah berkurang, karena mungkin mereka lebih memilih uangnya ditabung,” ujarnya.
Senada dengan Soleh, Sofyan, pedagang sepatu di pasar tersebut juga mengaku demikian. Dahulu banyak orang yang mencari sepatu, kini pelanggannya sudah sangat sedikit, itupun hanya langganannya saja.
Foto: Pasar Ular di Tanjung Priok Jakarta Utara sunyi sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Pasar Ular di Tanjung Priok Jakarta Utara sunyi sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)“Sudah seperti ini sejak Covid, tapi ya setahun makin parah, dulu banyak yang kesini karena mungkin sepatunya bagus tapi harga bersahabat, tapi sekarang, pelanggan bisa dihitung jari,” ujar Sofyan.
Menurutnya, gempuran toko online mempengaruhi penjualan sepatunya.
“Orang-orang sekarang lebih senang berbelanja online, jadi kita mau imbangin ya susah, karena harga di online jauh lebih murah,” ungkapnya.
Sofyan memang tidak membuka penjualan online, karena menurutnya, penjualan melalui online dinilai ribet dan penghasilannya terkadang tidak sesuai ekspektasi.
“Saya tidak buka online karena agak ribet ya, harus ini itu dulu, daftarnya juga agak ribet, terus harus turunin harga dari normalnya, ditambah kalau ada yang beli, ribet membungkus barangnya, apalagi kalau yang ingin retur,” ujar Sofyan.
Pasar Ular merupakan salah satu pasar yang cukup legendaris di Jakarta. Bahkan, pasar ini sempat ramai sebelum eksistensi toko online. Barang-barang yang dijual juga terbilang mewah dan pembeli yang datang dahulu juga sebagian besar merupakan orang kaya.
Namun kini, di tengah gempuran toko online ditambah daya beli masyarakat yang sedang lesu, kondisi pasar tersebut makin mengkhawatirkan.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
-
/data/photo/2025/06/20/68555e46d7c6c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya di Bantul Regional
Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Seekor
ular viper
berhasil diamankan oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD
Bantul
, DI Yogyakarta, dari sebuah rumah di Sumbermulyo, Bambanglipuro, pada Jumat (20/6/2025).
Kabid Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari Sri Mulyani, pemilik rumah, sekitar pukul 13.00 WIB.
Sri merasa cemas setelah melihat ular di belakang pintu rumahnya dan langsung menghubungi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).
“Mbak Sri Mulyani hendak masuk rumah dan melihat ular di belakang pintu. Karena merasa takut membahayakan, ia langsung menghubungi Pusdalops,” kata Irawan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, enam petugas Damkarmat BPBD Bantul segera mendatangi lokasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan stik ular untuk menangkap ular tersebut.
“Evakuasi berlangsung sekitar 30 menit,” tambah Irawan.
Setelah berhasil ditangkap, petugas mengidentifikasi ular tersebut sebagai jenis viper dengan panjang sekitar 40 cm. Ular itu kemudian dibawa ke posko Damkarmat untuk diamankan.
“Jenis viper berjenis bisa tinggi,” kata Irawan, mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya dari ular jenis ini.
Irawan mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan pekarangan dan rumah mereka agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi ular dan hewan berbahaya lainnya.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu membersihkan pekarangan dan rumah agar tidak menjadi sarang ular,” ujar Irawan.
Jika masyarakat membutuhkan bantuan untuk evakuasi ular atau hewan berbahaya lainnya, mereka dapat menghubungi Damkarmat Bantul di 0274 6462100 (call/wa) atau call center 112.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Dekat Dari Jakarta, Ini Staycation Premium & Ramah Lingkungan di Plataran Puncak
Jakarta: Ekowisata seringkali dipandang sebelah mata, dicap biasanya di daerah yang jauh dan sulit dijangkau, juga seringkali mengorbankan kenyamanan. Namun, Plataran Puncak Resort hadir membuktikan bahwa liburan yang ramah lingkungan tetap bisa nyaman dan berkelas.
Kawasan Puncak tidak luput dari stigma negatif seperti kemacetan hingga praktik wisata yang konotasinya kurang baik. Plataran Puncak Resort ingin mengembalikan citra kawasan Puncak Kembali ke akarnya, yaitu bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk tapi juga punya banyak cerita dan kekayaan budaya.
President Director of Plataran Indonesia, Anastashia Sri Handayani, mengungkapkan Plataran Puncak ingin mengembalikan pesona puncak sebagai destinasi premium yang terasa dekat dari rumah.
Pengalaman di Plataran Puncak Resort mengajak tamu melihat bahwa Puncak bukan sekadar udara sejuk, tapi juga kaya akan cerita dan nilai budaya.
Berada di ketinggian 1000 mdpl, Plataran Puncak Resort hadir sebagai pelengkap di puncak dengan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas.
Kamar dengan pemandangan alam dan fasilitas lengkap
Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan bukit hijau dan udara sejuk yang langsung masuk dari balkon terbuka, itulah yang ditawarkan dari 30 kamar Plataran Puncak.Terbagi menjadi dua tipe kamar yaitu Premiere Suite dan Suite. Luas kamar premiere suite 105 meter persegi dan suite 95 meter persegi. Kedua tipe kamar memiliki fasilitas yang lengkap dan sama seperti AC, bath tub, balkon, TV, sofa dan coffee table, lemari dan lainnya.
Perbedaan tipe kamar ada pada luas balkon yang disediakan, tipe kamar Suite memiliki area balkon yang lebih kecil dengan halaman kecil untuk para penginap.
Plataran Puncak mendorong para tamunya untuk meminimalisir penggunaan AC di pagi sampai sore hari dengan menyediakan magnetic net door jadi untuk para tamu yang ingin menikmati udara segar puncak bisa tetap membuka pintu tanpa khawatir tentang nyamuk dan serangga.
Selain itu, penyediaan fasilitas dan peralatan di kamar seperti air minum tidak menggunakan AMDK (air minum dalam kemasan) plastik namun menggantinya dengan air minum kemasan botol kaca. Peralatan yang ada di wastafel seperti sikat gigi dan shaving kit dari kayu, hingga sisir dan kemasan nya juga menggunakan bahan daur ulang.
Kamar di Plataran Puncak Resort. Foto: tiket.com
Makan di restoran Plataran Puncak berlatar pemandangan alam
Tak lengkap rasanya menginap di Plataran Puncak Resort tanpa mencicipi cita rasa khas Nusantara yang disajikan. Mulai dari nasi goreng kecombrang, gado-gado, sampai tongseng domba, semua bisa dinikmati di restoran indoor berkonsep terbuka atau outdoor di Sky Terrace Pangrango yang langsung menghadap pemandangan di Plataran Puncak.Plataran Puncak menyediakan beragam menu makanan dan minuman khas Indonesia dan asia sebayak 70 persen dari menu, juga beberapa menu western.
Melibatkan komunitas dan UMKM, Plataran Puncak memprioritaskan suplai bahan buah dan sayur dari produk jual masyarakat sekitar yang memenuhi standar di Plataran Puncak.
Aktivitas yang bermakna, berkelanjutan dan seru
Tak hanya bersantai, para tamu juga diajak untuk terhubung dengan lingkungan dan budaya sekitar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Plataran Puncak juga memiliki aktivitas-aktivitas yang seru sekaligus menumbuhkan kesadaran akan ramah lingkungan untuk para tamu.“Plataran Puncak dikelilingi oleh bukit, hutan, dan kebun teh. Kami tidak melihat ini sebagai kekurangan, justru inilah kekuatannya. Semuanya menyatu: alam, masyarakat, dan pengalaman tamu,” ujar General Manager Plataran Puncak, Boris Mihaljevic.
Salah satu pengalaman edukatif yang ditawarkan adalah Nostalgic Tea Walk. Aktivitas ini mengajak para tamu untuk berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati pemandangan kebuh teh Gunung Mas yang dikelilingi oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede.
Sambil menyusuri kebun teh, para tamu juga dipandu oleh pemandu tur lokal yang menceritakan tentang sejarah, budaya dan industri teh Indonesia.
Setelah menyusuri kebun teh dan permukiman warga sejauh 3,5 km, tamu juga bisa memilih untuk melengkapi pengalaman dengan sarapan di tengah kebun teh, tersedia juga aktivitas Tea Garden Alfresco.
Dengan biaya terpisah, tim Plataran Puncak akan menyiapkan sajian sarapan dan area piknik terbaik di kebun teh.
Selebihnya, Plataran Puncak juga menawarkan aktivitas lainnya untuk wisata di kebun the seperti horseback riding, ATV, dan village tour.
Bukan hanya untuk orang dewasa dan orang tua, anak-anak juga punya ruang khusus untuk bermain dan belajar bersama tentang kesadaran akan alam dari usia dini lewat program Plataran Junior.
Selain itu juga aktivitas lainnya seperti tree planting dan animal feeding yang bisa diikuti oleh anak-anak dan orang tua. Setiap momen aktivitas ini dirancang untuk membuat tamu tidak hanya menikmati alam tapi juga menghargainya lebih dalam.
Fasilitas lainnya
Masih ada beragam fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk para tamu resort. Plataran Puncak menyediakan Rahita Wellness yang didalamnya ada berbagai program wellness seperti gym, refleksi, pilates, yoga, spa, massage dan sauna.Di Kinandari Deck juga disediakan kolam renang untuk para tamu dewasa dan anak-anak. Ada juga Snake & Ladder, yaitu sensasi bermain ular tangga di dunia nyata.
Para tamu bisa memutar dadu di area Kinandari Deck dan bisa naik ke tangga di bukit Snake & Ladder sambil bisa memberi makan hewan-hewan yang ada disana seperti kelinci, domba, ikan, kalkun, dan burung merpati.
Adapun aktivitas tambahan lainnya yang terkait dengan kuliner yang bisa dinikmati para tamu seperti BBQ Dinner, cooking class, garden tea soiree dan lainnya.
Plataran Puncak menjadi salah satu pilihan akomodasi yang ada pada fitur Tiket Green di tiket.com menunjukkan bahwa liburan bisa berjalan selaras dengan tanggung jawab dan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kenyamanan.
Melalui fitur ini, kamu bisa temukan beragam akomodasi yang mendukung gaya liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman dan penuh makna. (Arlin Nursophiana)
Jakarta: Ekowisata seringkali dipandang sebelah mata, dicap biasanya di daerah yang jauh dan sulit dijangkau, juga seringkali mengorbankan kenyamanan. Namun, Plataran Puncak Resort hadir membuktikan bahwa liburan yang ramah lingkungan tetap bisa nyaman dan berkelas.
Kawasan Puncak tidak luput dari stigma negatif seperti kemacetan hingga praktik wisata yang konotasinya kurang baik. Plataran Puncak Resort ingin mengembalikan citra kawasan Puncak Kembali ke akarnya, yaitu bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk tapi juga punya banyak cerita dan kekayaan budaya.
President Director of Plataran Indonesia, Anastashia Sri Handayani, mengungkapkan Plataran Puncak ingin mengembalikan pesona puncak sebagai destinasi premium yang terasa dekat dari rumah.Pengalaman di Plataran Puncak Resort mengajak tamu melihat bahwa Puncak bukan sekadar udara sejuk, tapi juga kaya akan cerita dan nilai budaya.
Berada di ketinggian 1000 mdpl, Plataran Puncak Resort hadir sebagai pelengkap di puncak dengan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas.
Kamar dengan pemandangan alam dan fasilitas lengkap
Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan bukit hijau dan udara sejuk yang langsung masuk dari balkon terbuka, itulah yang ditawarkan dari 30 kamar Plataran Puncak.
Terbagi menjadi dua tipe kamar yaitu Premiere Suite dan Suite. Luas kamar premiere suite 105 meter persegi dan suite 95 meter persegi. Kedua tipe kamar memiliki fasilitas yang lengkap dan sama seperti AC, bath tub, balkon, TV, sofa dan coffee table, lemari dan lainnya.
Perbedaan tipe kamar ada pada luas balkon yang disediakan, tipe kamar Suite memiliki area balkon yang lebih kecil dengan halaman kecil untuk para penginap.
Plataran Puncak mendorong para tamunya untuk meminimalisir penggunaan AC di pagi sampai sore hari dengan menyediakan magnetic net door jadi untuk para tamu yang ingin menikmati udara segar puncak bisa tetap membuka pintu tanpa khawatir tentang nyamuk dan serangga.
Selain itu, penyediaan fasilitas dan peralatan di kamar seperti air minum tidak menggunakan AMDK (air minum dalam kemasan) plastik namun menggantinya dengan air minum kemasan botol kaca. Peralatan yang ada di wastafel seperti sikat gigi dan shaving kit dari kayu, hingga sisir dan kemasan nya juga menggunakan bahan daur ulang.
Kamar di Plataran Puncak Resort. Foto: tiket.com
Makan di restoran Plataran Puncak berlatar pemandangan alam
Tak lengkap rasanya menginap di Plataran Puncak Resort tanpa mencicipi cita rasa khas Nusantara yang disajikan. Mulai dari nasi goreng kecombrang, gado-gado, sampai tongseng domba, semua bisa dinikmati di restoran indoor berkonsep terbuka atau outdoor di Sky Terrace Pangrango yang langsung menghadap pemandangan di Plataran Puncak.
Plataran Puncak menyediakan beragam menu makanan dan minuman khas Indonesia dan asia sebayak 70 persen dari menu, juga beberapa menu western.
Melibatkan komunitas dan UMKM, Plataran Puncak memprioritaskan suplai bahan buah dan sayur dari produk jual masyarakat sekitar yang memenuhi standar di Plataran Puncak.
Aktivitas yang bermakna, berkelanjutan dan seru
Tak hanya bersantai, para tamu juga diajak untuk terhubung dengan lingkungan dan budaya sekitar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Plataran Puncak juga memiliki aktivitas-aktivitas yang seru sekaligus menumbuhkan kesadaran akan ramah lingkungan untuk para tamu.
“Plataran Puncak dikelilingi oleh bukit, hutan, dan kebun teh. Kami tidak melihat ini sebagai kekurangan, justru inilah kekuatannya. Semuanya menyatu: alam, masyarakat, dan pengalaman tamu,” ujar General Manager Plataran Puncak, Boris Mihaljevic.
Salah satu pengalaman edukatif yang ditawarkan adalah Nostalgic Tea Walk. Aktivitas ini mengajak para tamu untuk berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati pemandangan kebuh teh Gunung Mas yang dikelilingi oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede.
Sambil menyusuri kebun teh, para tamu juga dipandu oleh pemandu tur lokal yang menceritakan tentang sejarah, budaya dan industri teh Indonesia.
Setelah menyusuri kebun teh dan permukiman warga sejauh 3,5 km, tamu juga bisa memilih untuk melengkapi pengalaman dengan sarapan di tengah kebun teh, tersedia juga aktivitas Tea Garden Alfresco.
Dengan biaya terpisah, tim Plataran Puncak akan menyiapkan sajian sarapan dan area piknik terbaik di kebun teh.
Selebihnya, Plataran Puncak juga menawarkan aktivitas lainnya untuk wisata di kebun the seperti horseback riding, ATV, dan village tour.
Bukan hanya untuk orang dewasa dan orang tua, anak-anak juga punya ruang khusus untuk bermain dan belajar bersama tentang kesadaran akan alam dari usia dini lewat program Plataran Junior.
Selain itu juga aktivitas lainnya seperti tree planting dan animal feeding yang bisa diikuti oleh anak-anak dan orang tua. Setiap momen aktivitas ini dirancang untuk membuat tamu tidak hanya menikmati alam tapi juga menghargainya lebih dalam.
Fasilitas lainnya
Masih ada beragam fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk para tamu resort. Plataran Puncak menyediakan Rahita Wellness yang didalamnya ada berbagai program wellness seperti gym, refleksi, pilates, yoga, spa, massage dan sauna.
Di Kinandari Deck juga disediakan kolam renang untuk para tamu dewasa dan anak-anak. Ada juga Snake & Ladder, yaitu sensasi bermain ular tangga di dunia nyata.
Para tamu bisa memutar dadu di area Kinandari Deck dan bisa naik ke tangga di bukit Snake & Ladder sambil bisa memberi makan hewan-hewan yang ada disana seperti kelinci, domba, ikan, kalkun, dan burung merpati.
Adapun aktivitas tambahan lainnya yang terkait dengan kuliner yang bisa dinikmati para tamu seperti BBQ Dinner, cooking class, garden tea soiree dan lainnya.
Plataran Puncak menjadi salah satu pilihan akomodasi yang ada pada fitur Tiket Green di tiket.com menunjukkan bahwa liburan bisa berjalan selaras dengan tanggung jawab dan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kenyamanan.
Melalui fitur ini, kamu bisa temukan beragam akomodasi yang mendukung gaya liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman dan penuh makna. (Arlin Nursophiana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)


/data/photo/2025/06/20/6855555f585a2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)