Hewan: Ular

  • Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juli 2025

    Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu? Regional 2 Juli 2025

    Asal Usul Pacu Jalur dan Mengapa Ada Bocah Menari di Ujung Perahu?
    Editor
    KOMPAS.com – 
    Aksi seorang bocah penari
    pacu jalur
    mendadak viral dan ramai ditirukan di media sosial, khususnya TikTok.
    Salah satu video yang mencuri perhatian memperlihatkan seorang bocah berkacamata hitam berdiri gagah di ujung perahu.
    Ia melakukan gerakan memutar tangan lalu mengibaskannya dengan penuh semangat, seolah menari mengikuti irama arus sungai.
    Gerakan ikonik ini ternyata menarik perhatian hingga ke Eropa.
    Para pemain klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG), juara Liga Champions 2025, ikut menirukan gerakan bocah tersebut dalam selebrasi mereka.
    Lalu, siapa sebenarnya bocah ini dan apa perannya dalam perlombaan pacu jalur?
    Untuk diketahui,
    Pacu jalur
    merupakan tradisi balap perahu yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
    Secara etimologi, “pacu” bermakna perlombaan, dan “jalur” merujuk pada perahu atau sampan.
    Jadi,
    Pacu Jalur
    secara sederhana dapat diartikan sebagai “perlombaan mendayung perahu”.
    Atraksi ini dimulai dengan letupan meriam karbit sebanyak tiga kali, yang berfungsi sebagai aba-aba jelas bagi peserta mengingat luasnya arena dan riuhnya ribuan penonton.
    Uniknya, dalam setiap perlombaan, selalu ada penari kecil di bagian depan jalur.
    Mereka menari penuh semangat ketika jalur melaju cepat membelah Sungai Kuantan.
    Gerakannya pun beragam, mulai dari seperti ular, naga, hingga goyangan bebas penuh ekspresi.
    Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menjelaskan bahwa ada tiga sosok yang berperan penting di atas jalur selama perlombaan:
    Pertama, Tukang Tari atau Anak Coki, yakni penari di bagian paling depan.
    “Biasanya bocah penari ini akan menari di depan jalur kalau dia menang atau unggul. Kalau masih berimbang biasanya hanya berayun-ayun saja. Setelah finish dia sujud syukur di ujung perahu,” kata Roni, dikutip dari wonderfulimages.kemenparekraf.go.id.
    Kedua, Timbo Ruang, berada di tengah, bertugas memberikan aba-aba kepada para atlet dayung (anak pacu).
    Ketiga, Tukang Onjai, berada di bagian belakang, bertugas mengarahkan jalur agar tetap stabil.
    Pemilihan anak-anak sebagai penari bukan tanpa alasan. Salah satunya karena bobot tubuh mereka yang ringan, sehingga cocok ditempatkan di bagian depan jalur yang sensitif terhadap keseimbangan.
    “Anak-anak kan badannya ringan, ada dewasa di tengah itu untuk memberikan aba-aba juga. Lalu di ujung itu agak dewasa sedikit karena dia akan memberi daya dorong ke jalur namanya onjai,” ujar Roni.
    Roni menuturkan, menurut tradisi lisan masyarakat setempat, Pacu Jalur mulanya adalah sarana transportasi menyusuri Sungai Batang Kuantan, dari Hulu Kuantan hingga Cerenti.
    “Karena transportasi darat belum berkembang pada masa itu, jalur tersebut sebenarnya digunakan sebagai sarana transportasi penting bagi penduduk desa. Digunakan sebagai sarana pengangkutan hasil bumi, seperti buah-buahan lokal dan tebu. Selain itu, berfungsi untuk mengangkut sekitar 40-60 orang per perahu atau sampannya,” kata Roni kepada Media Center Riau, Rabu (2/7/2025).
    Pada perkembangannya, perahu transportasi memanjang sengaja dihias dengan unsur daerah setempat, biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau.
    Pemerintah telah mengakui dan menetapkan Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Nasional Takbenda asli Indonesia dan menjadikannya agenda pariwisata nasional KEN Kemenparekraf.
    “Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi dan mempromosikan pentingnya festival tersebut kepada masyarakat luas baik nasional maupun internasional,” ucap Roni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panas! Israel Bersumpah Akan Balas Serangan Rudal Houthi

    Panas! Israel Bersumpah Akan Balas Serangan Rudal Houthi

    Jakarta

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bersumpah akan membalas kelompok milisi Houthi di Yaman setelah militer Israel mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju wilayah Israel.

    “Nasib Yaman sama dengan Teheran,” kata Katz dalam sebuah pernyataan, merujuk pada konflik 12 hari bulan lalu, di mana Israel menyerang fasilitas nuklir dan rudal Iran.

    “Setelah menyerang kepala ular di Teheran, kami juga akan menyerang Houthi di Yaman. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel — tangan itu akan dipotong,” imbuh Katz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/7/2025).

    Milisi Houthi yang didukung Iran, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal itu. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (1/7) malam waktu setempat.

    Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kelompok itu melakukan empat operasi yang menargetkan bandara dan target “sensitif” Israel lainnya.

    Israel sebelumnya juga telah mengancam Houthi — yang telah menyerang Israel dalam apa yang disebutnya sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza — dengan blokade laut dan udara, jika serangannya terhadap Israel terus berlanjut.

    Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang Israel dan kapal-kapal pengiriman di Laut Merah, sehingga mengganggu perdagangan global.

    Lihat juga Video ‘Warga Israel Panik Berhamburan saat Sirene Meraung di Yerusalem’:

    Sebagian besar dari puluhan rudal dan drone yang mereka luncurkan telah dicegat atau gagal. Israel telah melakukan serangkaian serangan balasan terhadap Houthi.

    Mike Huckabee, Duta Besar AS untuk Israel, memposting di media sosial X: “Kami pikir kita sudah selesai dengan rudal yang datang ke Israel, tetapi Houthi baru saja menyalakan satu lagi di atas kami di Israel. Untungnya, sistem intersepsi Israel luar biasa, yang berarti kami tinggal pergi ke tempat perlindungan & menunggu sampai semuanya aman. Mungkin pesawat pengebom B-2 perlu mengunjungi Yaman!”

    Sebelumnya, para pilot AS yang menerbangkan pesawat pengebom B-2 terlibat dalam serangan di situs-situs nuklir Iran selama perang 12 hari antara Iran dan Israel.

    Lihat juga Video ‘Warga Israel Panik Berhamburan saat Sirene Meraung di Yerusalem’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gigit Anaconda Raksasa demi Hidup, Aksi Pria Ini Bikin Ngeri!

    Gigit Anaconda Raksasa demi Hidup, Aksi Pria Ini Bikin Ngeri!

    Jakarta

    Sebuah video mengerikan yang diunggah di media sosial menunjukkan momen dramatis ketika seorang pria di Brasil terpaksa menggigit seekor anaconda besar untuk menyelamatkan dirinya dari cengkeraman maut di sebuah sungai. Kejadian mencekam ini terjadi di Terra Santa, hutan hujan Amazon, dan berhasil direkam oleh seorang saksi mata.

    Dalam rekaman tersebut, pria itu tampak berjuang melawan ular raksasa yang melilit tubuhnya di air setinggi dada. Dalam upaya putus asa untuk membebaskan diri, pria tersebut menggigit ular di dekat kepalanya.

    Sementara itu, dua pria lain turut membantu; satu orang memegang ekor ular, sementara yang lain berusaha melonggarkan lilitan anaconda dari atas perahu kayu. Perjuangan sengit ini berlangsung lebih dari 30 detik hingga akhirnya ular tersebut menyerah dan melepaskan lilitannya dari pria yang nyaris menjadi korbannya.

    Pria Gigit Anaconda Foto: Jam Press

    Setelah berhasil dilepaskan, teman korban segera menangkap ular itu dengan memegang lehernya dan mengangkatnya ke atas perahu. Belum diketahui apakah pria tersebut mengalami luka akibat pertarungan maut ini.

    Serangan anaconda memang jarang terjadi, tetapi bisa saja terjadi di sungai-sungai dan anak sungai di hutan Amazon, tempat ular ini biasanya hidup.

    Pria Gigit Anaconda Foto: Jam Press

    Anaconda, yang juga dikenal sebagai water boa, adalah salah satu ular terbesar di dunia, mampu tumbuh hingga lebih dari delapan meter dan berbobot lebih dari 200 kilogram.

    Meski tidak berbisa, ular ini membunuh mangsanya dengan melilit dan meremukkan tubuh hingga mangsa tak lagi bisa bernapas, sebelum menelannya bulat-bulat.

    (afr/afr)

  • Apakah Belut Termasuk Ikan atau Ular? Ini Penjelasan Ilmiahnya

    Apakah Belut Termasuk Ikan atau Ular? Ini Penjelasan Ilmiahnya

    Jakarta

    Menurut detikers, belut itu ikan atau ular ya? Kalau bingung, simak penjelasan ilmiahnya berikut.

    Jika dilihat langsung, secara fisik, belut tampak mirip seperti ular. Perbedaanya ialah belut lebih sering ditemukan di perairan dangkal berlumpur, sedangkan ular ada di mana saja.

    Sementara penjelasan dari buku ‘Budi Daya Belut dan Sidat’ karya B Sarwono, belut adalah ikan. Menurut buku tersebut belut merupakan ikan unik yang tidak punya sirip dada, punggung, dan dubur. Ketiga sirip ini sudah berevolusi menjadi lipatan kulit tanpa jari.

    Lebih lanjut dipaparkan bahwa belut memiliki tubuh yang licin, tanpa sisik maupun sirip perut, dengan dubur di bagian belakang. Ia tinggal di perairan tawar berlumpur, seperti sungai dan rawa dari kecil hingga dewasa, termasuk ketika akan bertelur.

    1. Klasifikasi Belut

    Dari informasi yang tertera di buku berjudul ‘Super Lengkap Budidaya Belut’ oleh Drs Ruslan Roy MM, berikut klasifikasi belut.

    Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataKelas: PiscesSubkelas: TeleosteiOrdo: SynbranchidaeFamili: SynbranchidaeGenus: MonopterusSpesies: Monopterus ibus Zuieuw (belut sawah), Synbranchus engalensis Mc clell (belut rawa), Macrotema caligans Cant (belut kali atau laut)

    Data itu menunjukkan, belut masuk dalam jenis Pisces. Buku berjudul ‘Zoologi Vertebrata’ oleh Safrida mengungkapkan, pisces atau ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata). Hewan ini hidup di air dan bernapas menggunakan insang.

    Jadi dari semua penjelasan tadi, terjawab sudah pertanyaan belut itu ikan atau ular. Jawabannya adalah belut merupakan ikan, bukan ular, karena tidak masuk kelas reptilia.

    2. Morfologi dan Anatomi Belut

    Kendati masuk golongan pisces, fisik yang dimiliki belut berbeda dengan ikan pada umumnya. Bentuknya panjang dan silindris, hampir menyerupai ular, tanpa sirip dada dan punggung yang khas. Untuk sirip di bagian duburnya menjadi lipatan kulit tanpa penyangga jari.

    Kulit hewan yang satu ini sangat licin. Lalu warna belut yakni kuning kecokelatan saat masih muda, dan akan berubah cokelat gelap ketika dewasa.

    Bentuk kepalanya lebih besar dan membulat, memiliki gigi kecil berbentuk kerucut dengan bibir yang lebar. Menariknya, hewan yang merupakan ikan ini punya lambung besar, tebal, dan elastis.

    Belut dengan lingkar tubuh yang besar, panjangnya bisa mencapai 90 cm. Sementara belut dengan lingkar tubuh kecil lebih pendek.

    3. Jenis-jenis Belut

    Masih dari buku yang sama, ternyata belut terbagi dalam empat jenis. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya.

    1. Belut Rawa (Synbranchus bengalensis McClell)

    Sesuai dengan namanya, belut ini kerap kali berada di rawa-rawa dan muara sungai, termasuk wilayah pesisir atau hutan mangrove. Di sini ia mampu bertahan hidup di air payau, sehingga bisa dibilang belut rawa lebih unik dari jenis lainnya.

    Tubuh belut rawa sangat panjang, tapi juga cukup ramping. Di tubuhnya, ia punya 10 jari-jari lunak yang digunakan untuk membantunya bergerak di dalam air dan lumpur.

    2. Belut Sawah (Monopterus albus Zuieuw)

    Belut ini sering ditemukan di daerah persawahan. Belut sawah mempunyai tubuh berwarna cokelat dengan tiga lengkung insang.

    Ukuran tubuhnya lebih pendek dan tebal dibandingkan belut rawa. Belut sawah dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sulit, seperti saat sawah kering. Untuk bisa bertahan, biasanya hewan ini bersembunyi di dalam lumpur.

    3. Belut Laut (Macrotema caligans Cant)

    Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, belut laut lebih sering ada di perairan laut yang memiliki dasar berpasir, berlumpur, dan berkarang. Tubuh belut yang satu ini lebih besar dari jenis lainnya dan memiliki empat lengkung insang.

    Nah tampilan belut laut sangat unik, karena punya mata yang sangat kecil dan letaknya di tengah bibir. Sementara siripnya berada di bagian punggung, sejajar dengan dubur. Alhasil belut laut dapat seimbang ketika berenang.

    4. Belut Kuda (Amphipnous cuchai)

    Dari semua jenis, belut kuda punya karakteristik yang cukup berbeda dari lainnya. Ia memiliki kantong mirip paru-paru di bawah tengkuk, sehingga membuatnya bertahan hidup di luar air dalam waktu lama.

    Kantong tersebut adalah perluasan dari ruang insang. Dengan begitu memungkinkan belut kuda bernapas dengan lebih efisien.

    Kebanyakan belut kuda ditemukan di luar air. Namun saat ingin mencari makan, ia akan mendatangi lumpur dan rumput basah. Biasanya selama musim kemarau, belut kuda menggali lubang di dalam lumpur. Fungsinya apa? Hal itu dilakukannya untuk hibernasi sampai musim hujan.

    (hps/vmp)

  • Pasar Ular Sepi-Pembeli Kabur, Pedagang Bongkar Biang Keroknya

    Pasar Ular Sepi-Pembeli Kabur, Pedagang Bongkar Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi pasar yang sepi juga terjadi di Pasar Ular, Jakarta Utara. Pasar ini dikenal menjual beberapa barang dengan merek ternama.

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar yang berlokasi di Plumpang, Jakarta Utara ini pada Senin sore (23/6/2025), pembeli yang berkunjung sangat sepi. Bahkan, jumlahnya pun bisa kurang dari puluhan.

    Padahal, pasar ini sempat berjaya sebelum pandemi Covid-19. Bahkan dari pengakuan beberapa pedagang, ramainya pasar ini dahulu membuat jalan di depannya padat. Namun kini kondisinya mengkhawatirkan dan banyak pedagang harus memutar otak demi untuk menyambungkan hidupnya.

    Berdasarkan catatan pemilik pasar, ada sekitar 200-an toko yang berada di pasar ini. Dahulu, toko-toko tersebut masih banyak yang buka. Namun sejak pandemi melanda, ada 60 toko yang sudah tutup atau sebesar 30%.

    Soleh, pedagang aksesoris berupa dompet dan ikat pinggang mengaku kondisinya saat ini sangat berat, karena penghasilan yang didapatnya sekarang tidak lagi cukup untuk kehidupannya.

    “Kondisi sekarang makin sepi parah, dulu bisa habis terjual 2 sampai 3 buah, sekarang satu aja sulit sekali,” kata Soleh saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Senin (23/6/2025).

    Soleh menambahkan sepinya pasar tersebut memang sudah terjadi sejak Covid-19. Namun dalam setahun terakhir, kondisinya makin parah.

    “Semenjak Covid memang sudah sepi, tapi sejak daya beli melemah, makin parah kondisinya,” ungkap Soleh.

    Menurutnya, kini Ia bergantung kepada pekerja pabrik yang banyak berada di sekitar pasar. Namun harapannya tidak sesuai kenyataan.

    “Dulu banyak orang daerah kesini, sekarang ya harapannya dari orang-orang kantor atau pabrik datang kesini, tidak apa-apa lihat-lihat saja, tapi mereka nyatanya juga sudah berkurang, karena mungkin mereka lebih memilih uangnya ditabung,” ujarnya.

    Senada dengan Soleh, Sofyan, pedagang sepatu di pasar tersebut juga mengaku demikian. Dahulu banyak orang yang mencari sepatu, kini pelanggannya sudah sangat sedikit, itupun hanya langganannya saja.

    Foto: Pasar Ular di Tanjung Priok Jakarta Utara sunyi sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
    Pasar Ular di Tanjung Priok Jakarta Utara sunyi sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

    “Sudah seperti ini sejak Covid, tapi ya setahun makin parah, dulu banyak yang kesini karena mungkin sepatunya bagus tapi harga bersahabat, tapi sekarang, pelanggan bisa dihitung jari,” ujar Sofyan.

    Menurutnya, gempuran toko online mempengaruhi penjualan sepatunya.

    “Orang-orang sekarang lebih senang berbelanja online, jadi kita mau imbangin ya susah, karena harga di online jauh lebih murah,” ungkapnya.

    Sofyan memang tidak membuka penjualan online, karena menurutnya, penjualan melalui online dinilai ribet dan penghasilannya terkadang tidak sesuai ekspektasi.

    “Saya tidak buka online karena agak ribet ya, harus ini itu dulu, daftarnya juga agak ribet, terus harus turunin harga dari normalnya, ditambah kalau ada yang beli, ribet membungkus barangnya, apalagi kalau yang ingin retur,” ujar Sofyan.

    Pasar Ular merupakan salah satu pasar yang cukup legendaris di Jakarta. Bahkan, pasar ini sempat ramai sebelum eksistensi toko online. Barang-barang yang dijual juga terbilang mewah dan pembeli yang datang dahulu juga sebagian besar merupakan orang kaya.

    Namun kini, di tengah gempuran toko online ditambah daya beli masyarakat yang sedang lesu, kondisi pasar tersebut makin mengkhawatirkan.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Makhluk Purba Ditemukan di Madura, Usianya Sudah 140 Ribu Tahun

    Makhluk Purba Ditemukan di Madura, Usianya Sudah 140 Ribu Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Homo Erectus merupakan makhluk purba yang sudah punah dan berperan penting dalam proses evolusi manusia. Jejaknya sejauh ini sudah beberapa kali ditemukan di Jawa dan China.

    Perdebatan terkait evolusi manusia modern juga masih terus berlangsung. Ada yang menyebut manusia modern berevolusi di Asia, sementara menurut teori Charles Darwin lokasinya di Afrika.

    Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan fosil Homo Erectus berusia 140 ribu tahun di Selat Madura. Selain itu, ditemukan pula puluhan spesies lainnya di sana.

    Penelitian ini merupakan kolaborasi gabungan beberapa peneliti di sejumlah universitas seperti Belanda, China, Australia, serta Museum Geologi Bandung dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

    Dalam abstraknya, para peneliti menyoroti soal Sundaland. Ini merupakan daratan luas yang muncul pada era Pleistosen, saat level permukaan laut lebih rendah dari sekarang.

    Foto: Para peneliti menemukan tulang-tulang Homo erectus di tempat penyimpanan lebih dari 6.000 fosil yang digali di Selat Madura, Indonesia. (Dok. Harold Berghuis)
    Para peneliti menemukan tulang-tulang Homo erectus di tempat penyimpanan lebih dari 6.000 fosil yang digali di Selat Madura, Indonesia. (Dok. Harold Berghuis)

    Sundaland disebut memiliki peranan penting untuk biogeografi vertebrata regional dan evolusi spesies. Termasuk untuk Homo Erectus dan Homo Sapiens, yakni saat zaman Pleistosen akhir.

    Para peneliti mengumpulkan sekitar 36 spesies. Pada akhirnya, hal ini memberikan wawasan baru pada fauna dataran rendah Sundaland selama periode tersebut.

    Saat itu, reptil terdiri dari kura-kura, buaya, varanida dan ular piton hidup di sungai dataran rendah. Sementara muara tempat bagi sejumlah spesies hiu seperti Hemipristis Serra dan beberapa spesies ikan pari.

    Untuk dataran rendah di sekitar sungai ditemukan sejumlah herbivora. Mulai dari Hippopotamidae dan sejumlah spesies Bovidae, Cervidae dan Proboscidea.

    Menurut para peneliti, temuan Homo Erectus sangat menarik karena keberadaannya jarang ditemui. Tim menjelaskan temuan itu membuat wilayah Madura menjadi sangat menarik untuk evolusi dan penyebaran Hominin.

    Selain itu, para peneliti juga menemukan spesies langka, yakni Varanus Komodoensis dan Macaca sp.

    “Fauna fosil dari Selat Madura merujuk pada komunitas dataran rendah pesisir veretbrata yang sejauh ini tidak diketahui hidup di dalam dan sekitar hilir Sungai Solo saat Pleistosen Tengah,” kata peneliti.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ikan Kiamat Muncul di India, Ramalan Baba Vanga Disebut-sebut

    Ikan Kiamat Muncul di India, Ramalan Baba Vanga Disebut-sebut

    Jakarta

    Setelah Meksiko, Selandia Baru, dan Australia, oarfish atau ikan ‘kiamat’ kini terlihat di pantai-pantai India. Laporan-laporan mengklaim bahwa seekor ikan ditangkap di Tamil Nadu, menandai tempat lain dalam kemunculannya yang langka di seluruh dunia. Kemunculan ikan ini makin menghebohkan karena dikaitkan dengan ramalan Baba Vanga.

    Sebuah video viral di media sosial menunjukkan sekelompok nelayan menemukan ikan ini di lepas pantai Tamil Nadu. Dalam video tersebut, karena panjang ikan tersebut, yang diperkirakan mencapai sekitar 9 meter, membutuhkan setidaknya tujuh nelayan untuk membawanya.

    Selain di India, ikan oarfish, yang secara umum dikenal sebagai ‘ikan kiamat’ dalam budaya Jepang, telah muncul tiga kali dalam 20 hari terakhir di Australia, Selandia Baru, dan Baja California Sur di Meksiko.

    Ramalan Baba Vanga

    Baba Vanga atau sering disebut sebagai ‘Nostradamus of the Balkans’ memberikan beberapa ramalannya untuk 2025 dan mendatang. Peramal tunanetra asal Bulgaria ini beberapa kali meramal dan tak sedikit yang jadi kenyataan. Misalnya, peramal kelahiran 31 Januari 1911 dan meninggal pada 1996 tersebut sudah menyebut Presiden ke-44 Amerika Serikat akan memiliki ras Afrika-Amerika, yang mana tepat yakni Barrack Obama.

    Mungkin kebetulan, tapi banyak yang mulai penasaran dengan ramalannya. Salah satu ramalannya di 2025 adalah tentang bencana besar. Baba Vanga mewanti-wanti tremor lintas benua dan pulau yang ditelan oleh air. Seakan sejalan, para ahli kini menunjuk adanya peningkatan aktivitas seismik di Asia dan Lingkar Pasifik. Ramalan ini yang kemudian dikaitkan dengan berbagai kemunculan ikan kiamat baru-baru ini.

    Kenapa Disebut Ikan Kiamat

    Oarfish merupakan jenis ikan di perairan laut dalam sehingga jarang muncul di permukaan. Nah saat muncul, bukan berarti bakal terjadi gempa atau tsunami. Lalu, bagaimana awal mulanya oarfish disebut sebagai ikan hari kiamat?

    Mengutip Forbes, merujuk hasil sejumlah penelitian, hasil studi terbaru para peneliti Jepang menunjukkan kemunculan oarfish sama sekali tidak berkorelasi dengan gempa. Cerita tentang oarfish dan gempa berasal dari legenda masyarakat Jepang. Menurut cerita, ketika ikan perak seperti ular itu mucul dari kedalaman, sebuah gempa besar akan segera terjadi.

    Namun, para peneliti Jepang yang meneliti laporan surat kabar, catatan akuarium, dan makalah akademis yang berasal dari tahun 1928 tidak dapat menemukan korelasi antara penampakan oarfish dan gempa besar.

    “Peneliti hampir tidak dapat mengonfirmasi hubungan antara dua fenomena itu (kemunculan oarfish dan gempa),” kata seismolog Yoshiaki Orihara dan rekan-rekannya dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA). Laporan Forbes menyebutkan, oarfish menarik perhatian setelah gempa Tohoku Maret 2011.

    Gempa disusul tsunami itu menewaskan lebih dari 19 ribu orang dan menyebabkan kehancuran pada tiga reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Pengamat pun menghubungkan gempa ini dengan penampakan puluhan oarfish yang terdampar di pantai Jepang pada akhir 2009 hingga 2020.

    Di Jepang, makhluk ini punya sebutan Ryugu No Tsukai atau Utusan dari Istana Dewa Laut. Oarfish, terutama spesies yang lebih kecil atau ramping, dipercaya mengunjungi pantai Jepang untuk memperingatkan akan terjadinya gempa dan tsunami.

    “Seandainya cerita rakyat ini terbukti benar, penampakan ikan laut dalam ini bisa menjadi informasi yang berguna untuk mitigasi bencana,” tulis Orihara.

    Tetapi, beberapa ilmuwan telah mencoba menjelaskan legenda itu dengan menyebut pergerakan lempeng tektonik dapat menghasilkan arus elektromagnetik yang mendorong oarfish dan ikan laut dalam lainnya seperti dealfish, ribbonfish, dan unicorn creshfish menuju perairan dangkal. Oarfish pertama kali dideskripsikan pada 1772. Pertemuan langka dengan penyelam dan tangkapan tidak disengaja telah memberikan sedikit informasi perilaku dan ekologi ikan ini.

    Oarfish sering berada pada kedalaman signifikan hingga 1.000 meter. Para ilmuwan percaya mereka bermigrasi ke Laut Jepang di Arus Tsushima. Beberapa tim peneliti telah merekam video oarfish hidup dalam beberapa tahun terakhir. Anggota terbesar dari spesies oarfish, yakni giant oarfish, dapat tumbuh hingga 11 meter. Itulah mengapa mereka sering diidentifikasi sebagai ular laut, padahal berbeda.

    Secara keseluruhan, Orihara dan rekan-rekannya menemukan 336 penampakan ikan laut dalam di Jepang antara November 1928 hingga Maret 2011. Tetapi tidak satu pun dari penampakan jadi dalam 30 hari setelah gempa bumi berkekuatan M 7,0 atau lebih besar. Orihara juga tidak dapat menemukan laporan tentang gempa berkekuatan M 6,0 atau lebih besar yang terjadi dalam waktu 10 hari dari pengamatan ikan laut dalam.

    (rns/fay)

  • Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat Megapolitan 21 Juni 2025

    Tuai Berbagai Penolakan Atas Kebijakannya, Dedi Mulyadi: Saya Siap Dibenci, Asal Tinggalkan Legasi untuk Rakyat
    Penulis

    KOMPAS.com –

    Gubernur Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang terus mendukung langkah-langkah
    kebijakan
    yang ia ambil, terutama yang menyangkut kepentingan jangka panjang.
    Dalam sebuah pernyataan terbarunya,
    Dedi
    mengakui berbagai keputusan yang diambilnya sebagai kepala daerah tidak selalu memuaskan semua pihak.
    Meski demikian, dirinya menegaskan, bahwa segala kebijakannya tetap berorientasi untuk kepentingan masyarakat luas.
    “Saya paham tidak semua kebijakan dan tindakan saya memuaskan semua orang. Pasti ada yang merasa terganggu atau dirugikan,” ujar Dedi dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @
    dedimulyadi71
    , Jumat, (20/6/2025).
    “Tapi pemimpin itu harus mengambil keputusan untuk banyak orang. Jangan mengorbankan banyak orang hanya untuk melindungi sedikit orang. Itulah pemimpin,” lanjutnya.
    Dedi juga menyinggung situasi yang dihadapi sebelumnya, seperti maraknya tambang ilegal, kondisi infrastruktur jalan yang rusak, premanisme, hingga persoalan lingkungan seperti sampah dan kawasan kumuh.
    Dengan gaya bahasa metafora, Dedi menggambarkan bagaimana kebijakannya dalam menangani berbagai masalah tersebut justru menimbulkan keberatan dari sejumlah pihak.
    “Ketika kita membabat semak, pasti banyak tikus yang berlari, ular yang meronta, dan kecoa yang berteriak. Tapi semua itu harus dihadapi dan diselesaikan bersama,” ujar Dedi.
    Dedi turut menegaskan, bahwa ia tidak mencari popularitas semata. Ia lebih memilih untuk meninggalkan warisan yang bermakna dibandingkan dengan sekadar mendapat pujian sesaat.
    “Saya lebih memilih menjadi pemimpin yang dibenci tapi meninggalkan legasi, daripada dipuja tapi hanya meninggalkan harapan hampa,” tegasnya.
    Sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, sejumlah
    kebijakan Dedi Mulyadi
    kerap menimbulkan
    kontroversi
    dan perdebatan publik.
    Beberapa pihak juga kerap menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan mantan Bupati Purwakarta tersebut, salah satu yang terbaru ialah Irwansyah (51), warga Kampung Gabus, Bekasi.
    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Irwansyah sempat kecewa terhadap Dedi Mulyadi karena warung kopinya di bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah, Kampung Gabus dibongkar Satpol PP.
    Ia mengaku sebagai rakyat kecil yang kehilangan mata pencaharian dan merasa warungnya berdiri di atas tanah warisan keluarganya.
    Irwansyah sendiri merupakan cucu dari Nausan, yang merupakan Bupati Swantatra Bekasi periode 1958-1960.
    Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan akan dilakukan pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu lalu.
    Surat pemberitahuan pembongkaran justru diterima berdekatan dengan hari pelaksanaan pembongkaran, atau tak lama setelah Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus.
    Namun, situasi berubah setelah Dedi Mulyadi menemui Irwansyah pada Jumat (20/6/2025).
    Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan disertai canda tawa tersebut, Dedi Mulyadi dan Irwansyah tampak berbincang sembari berjalan di dalam klister.
    Usai pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi mengaku dirinya tidak ada persoalan dengan Irwansyah.
    Sebaliknya, Dedi mengatakan, bahwa Irwansyah memintanya untuk membongkar seluruh bangunan liar yang masih berdiri di bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah.
    “Aman, sudah ketemu sama saya. Dia sekarang malah nyuruh saya bongkar semua,” kata Dedi kepada
    Kompas.com
    di lokasi.
    Dedi pun berjanji akan merenovasi makam leluhur Irwansyah dan mendukungnya untuk kembali berdagang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya di Bantul
                        Regional

    5 Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya di Bantul Regional

    Warga Bantul Kaget Ada Ular Viper di Belakang Pintu Rumahnya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seekor
    ular viper
    berhasil diamankan oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD
    Bantul
    , DI Yogyakarta, dari sebuah rumah di Sumbermulyo, Bambanglipuro, pada Jumat (20/6/2025).
    Kabid Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari Sri Mulyani, pemilik rumah, sekitar pukul 13.00 WIB.
    Sri merasa cemas setelah melihat ular di belakang pintu rumahnya dan langsung menghubungi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops).
    “Mbak Sri Mulyani hendak masuk rumah dan melihat ular di belakang pintu. Karena merasa takut membahayakan, ia langsung menghubungi Pusdalops,” kata Irawan.
    Menindaklanjuti laporan tersebut, enam petugas Damkarmat BPBD Bantul segera mendatangi lokasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan stik ular untuk menangkap ular tersebut.
    “Evakuasi berlangsung sekitar 30 menit,” tambah Irawan.
    Setelah berhasil ditangkap, petugas mengidentifikasi ular tersebut sebagai jenis viper dengan panjang sekitar 40 cm. Ular itu kemudian dibawa ke posko Damkarmat untuk diamankan.
    “Jenis viper berjenis bisa tinggi,” kata Irawan, mengingatkan masyarakat akan potensi bahaya dari ular jenis ini.
    Irawan mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan pekarangan dan rumah mereka agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi ular dan hewan berbahaya lainnya.
    “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu membersihkan pekarangan dan rumah agar tidak menjadi sarang ular,” ujar Irawan.
    Jika masyarakat membutuhkan bantuan untuk evakuasi ular atau hewan berbahaya lainnya, mereka dapat menghubungi Damkarmat Bantul di 0274 6462100 (call/wa) atau call center 112.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dekat Dari Jakarta, Ini Staycation Premium & Ramah Lingkungan di Plataran Puncak

    Dekat Dari Jakarta, Ini Staycation Premium & Ramah Lingkungan di Plataran Puncak

    Jakarta: Ekowisata seringkali dipandang sebelah mata, dicap biasanya di daerah yang jauh dan sulit dijangkau, juga seringkali mengorbankan kenyamanan. Namun, Plataran Puncak Resort hadir membuktikan bahwa liburan yang ramah lingkungan tetap bisa nyaman dan berkelas.

    Kawasan Puncak tidak luput dari stigma negatif seperti kemacetan hingga praktik wisata yang konotasinya kurang baik. Plataran Puncak Resort ingin mengembalikan citra kawasan Puncak Kembali ke akarnya, yaitu bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk tapi juga punya banyak cerita dan kekayaan budaya.

    President Director of Plataran Indonesia, Anastashia Sri Handayani, mengungkapkan Plataran Puncak ingin mengembalikan pesona puncak sebagai destinasi premium yang terasa dekat dari rumah.  

    Pengalaman di Plataran Puncak Resort mengajak tamu melihat bahwa Puncak bukan sekadar udara sejuk, tapi juga kaya akan cerita dan nilai budaya.

    Berada di ketinggian 1000 mdpl, Plataran Puncak Resort hadir sebagai pelengkap di puncak dengan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas.
     

    Kamar dengan pemandangan alam dan fasilitas lengkap
    Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan bukit hijau dan udara sejuk yang langsung masuk dari balkon terbuka, itulah yang ditawarkan dari 30 kamar Plataran Puncak. 

    Terbagi menjadi dua tipe kamar yaitu Premiere Suite dan Suite. Luas kamar premiere suite 105 meter persegi dan suite 95 meter persegi. Kedua tipe kamar memiliki fasilitas yang lengkap dan sama seperti AC, bath tub, balkon, TV, sofa dan coffee table, lemari dan lainnya.

    Perbedaan tipe kamar ada pada luas balkon yang disediakan, tipe kamar Suite memiliki area balkon yang lebih kecil dengan halaman kecil untuk para penginap.

    Plataran Puncak mendorong para tamunya untuk meminimalisir penggunaan AC di pagi sampai sore hari dengan menyediakan magnetic net door jadi untuk para tamu yang ingin menikmati udara segar puncak bisa tetap membuka pintu tanpa khawatir tentang nyamuk dan serangga.

    Selain itu, penyediaan fasilitas dan peralatan di kamar seperti air minum tidak menggunakan AMDK (air minum dalam kemasan) plastik namun menggantinya dengan air minum kemasan botol kaca. Peralatan yang ada di wastafel seperti sikat gigi dan shaving kit dari kayu, hingga sisir dan kemasan nya juga menggunakan bahan daur ulang.
     

    Kamar di Plataran Puncak Resort. Foto: tiket.com

    Makan di restoran Plataran Puncak berlatar pemandangan alam
    Tak lengkap rasanya menginap di Plataran Puncak Resort tanpa mencicipi cita rasa khas Nusantara yang disajikan. Mulai dari nasi goreng kecombrang, gado-gado, sampai tongseng domba, semua bisa dinikmati di restoran indoor berkonsep terbuka atau outdoor di Sky Terrace Pangrango yang langsung menghadap pemandangan di Plataran Puncak.

    Plataran Puncak menyediakan beragam menu makanan dan minuman khas Indonesia dan asia sebayak 70 persen dari menu, juga beberapa menu western.

    Melibatkan komunitas dan UMKM, Plataran Puncak memprioritaskan suplai bahan buah dan sayur dari produk jual masyarakat sekitar yang memenuhi standar di Plataran Puncak.
    Aktivitas yang bermakna, berkelanjutan dan seru
    Tak hanya bersantai, para tamu juga diajak untuk terhubung dengan lingkungan dan budaya sekitar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Plataran Puncak juga memiliki aktivitas-aktivitas yang seru sekaligus menumbuhkan kesadaran akan ramah lingkungan untuk para tamu.

    “Plataran Puncak dikelilingi oleh bukit, hutan, dan kebun teh. Kami tidak melihat ini sebagai kekurangan, justru inilah kekuatannya. Semuanya menyatu: alam, masyarakat, dan pengalaman tamu,” ujar General Manager Plataran Puncak, Boris Mihaljevic.

    Salah satu pengalaman edukatif yang ditawarkan adalah Nostalgic Tea Walk. Aktivitas ini  mengajak para tamu untuk berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati pemandangan kebuh teh Gunung Mas yang dikelilingi oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede. 
     

    Sambil menyusuri kebun teh, para tamu juga dipandu oleh pemandu tur lokal yang menceritakan tentang sejarah, budaya dan industri teh Indonesia.

    Setelah menyusuri kebun teh dan permukiman warga sejauh 3,5 km, tamu juga bisa memilih untuk melengkapi pengalaman dengan sarapan di tengah kebun teh, tersedia juga aktivitas Tea Garden Alfresco. 

    Dengan biaya terpisah, tim Plataran Puncak akan menyiapkan sajian sarapan dan area piknik terbaik di kebun teh.

    Selebihnya, Plataran Puncak juga menawarkan aktivitas lainnya untuk wisata di kebun the seperti horseback riding, ATV, dan village tour.

    Bukan hanya untuk orang dewasa dan orang tua, anak-anak juga punya ruang khusus untuk bermain dan belajar bersama tentang kesadaran akan alam dari usia dini lewat program Plataran Junior.

    Selain itu juga aktivitas lainnya seperti tree planting dan animal feeding yang bisa diikuti oleh anak-anak dan orang tua. Setiap momen aktivitas ini dirancang untuk membuat tamu tidak hanya menikmati alam tapi juga menghargainya lebih dalam.
    Fasilitas lainnya
    Masih ada beragam fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk para tamu resort. Plataran Puncak menyediakan Rahita Wellness yang didalamnya ada berbagai program wellness seperti gym, refleksi, pilates, yoga, spa, massage dan sauna.

    Di Kinandari Deck juga disediakan kolam renang untuk para tamu dewasa dan anak-anak. Ada juga Snake & Ladder, yaitu sensasi bermain ular tangga di dunia nyata. 

    Para tamu bisa memutar dadu di area Kinandari Deck dan bisa naik ke tangga di bukit Snake & Ladder sambil bisa memberi makan hewan-hewan yang ada disana seperti kelinci, domba, ikan, kalkun, dan burung merpati.

    Adapun aktivitas tambahan lainnya yang terkait dengan kuliner yang bisa dinikmati para tamu seperti BBQ Dinner, cooking class, garden tea soiree dan lainnya.

    Plataran Puncak menjadi salah satu pilihan akomodasi yang ada pada fitur Tiket Green di tiket.com menunjukkan bahwa liburan bisa berjalan selaras dengan tanggung jawab dan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kenyamanan. 

    Melalui fitur ini, kamu bisa temukan beragam akomodasi yang mendukung gaya liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman dan penuh makna. (Arlin Nursophiana)

    Jakarta: Ekowisata seringkali dipandang sebelah mata, dicap biasanya di daerah yang jauh dan sulit dijangkau, juga seringkali mengorbankan kenyamanan. Namun, Plataran Puncak Resort hadir membuktikan bahwa liburan yang ramah lingkungan tetap bisa nyaman dan berkelas.
     
    Kawasan Puncak tidak luput dari stigma negatif seperti kemacetan hingga praktik wisata yang konotasinya kurang baik. Plataran Puncak Resort ingin mengembalikan citra kawasan Puncak Kembali ke akarnya, yaitu bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk tapi juga punya banyak cerita dan kekayaan budaya.
     
    President Director of Plataran Indonesia, Anastashia Sri Handayani, mengungkapkan Plataran Puncak ingin mengembalikan pesona puncak sebagai destinasi premium yang terasa dekat dari rumah.  

    Pengalaman di Plataran Puncak Resort mengajak tamu melihat bahwa Puncak bukan sekadar udara sejuk, tapi juga kaya akan cerita dan nilai budaya.
     
    Berada di ketinggian 1000 mdpl, Plataran Puncak Resort hadir sebagai pelengkap di puncak dengan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas.
     

    Kamar dengan pemandangan alam dan fasilitas lengkap
    Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan bukit hijau dan udara sejuk yang langsung masuk dari balkon terbuka, itulah yang ditawarkan dari 30 kamar Plataran Puncak. 
     
    Terbagi menjadi dua tipe kamar yaitu Premiere Suite dan Suite. Luas kamar premiere suite 105 meter persegi dan suite 95 meter persegi. Kedua tipe kamar memiliki fasilitas yang lengkap dan sama seperti AC, bath tub, balkon, TV, sofa dan coffee table, lemari dan lainnya.
     
    Perbedaan tipe kamar ada pada luas balkon yang disediakan, tipe kamar Suite memiliki area balkon yang lebih kecil dengan halaman kecil untuk para penginap.
     
    Plataran Puncak mendorong para tamunya untuk meminimalisir penggunaan AC di pagi sampai sore hari dengan menyediakan magnetic net door jadi untuk para tamu yang ingin menikmati udara segar puncak bisa tetap membuka pintu tanpa khawatir tentang nyamuk dan serangga.
     
    Selain itu, penyediaan fasilitas dan peralatan di kamar seperti air minum tidak menggunakan AMDK (air minum dalam kemasan) plastik namun menggantinya dengan air minum kemasan botol kaca. Peralatan yang ada di wastafel seperti sikat gigi dan shaving kit dari kayu, hingga sisir dan kemasan nya juga menggunakan bahan daur ulang.
     

    Kamar di Plataran Puncak Resort. Foto: tiket.com

    Makan di restoran Plataran Puncak berlatar pemandangan alam
    Tak lengkap rasanya menginap di Plataran Puncak Resort tanpa mencicipi cita rasa khas Nusantara yang disajikan. Mulai dari nasi goreng kecombrang, gado-gado, sampai tongseng domba, semua bisa dinikmati di restoran indoor berkonsep terbuka atau outdoor di Sky Terrace Pangrango yang langsung menghadap pemandangan di Plataran Puncak.
     
    Plataran Puncak menyediakan beragam menu makanan dan minuman khas Indonesia dan asia sebayak 70 persen dari menu, juga beberapa menu western.
     
    Melibatkan komunitas dan UMKM, Plataran Puncak memprioritaskan suplai bahan buah dan sayur dari produk jual masyarakat sekitar yang memenuhi standar di Plataran Puncak.
    Aktivitas yang bermakna, berkelanjutan dan seru
    Tak hanya bersantai, para tamu juga diajak untuk terhubung dengan lingkungan dan budaya sekitar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Plataran Puncak juga memiliki aktivitas-aktivitas yang seru sekaligus menumbuhkan kesadaran akan ramah lingkungan untuk para tamu.
     
    “Plataran Puncak dikelilingi oleh bukit, hutan, dan kebun teh. Kami tidak melihat ini sebagai kekurangan, justru inilah kekuatannya. Semuanya menyatu: alam, masyarakat, dan pengalaman tamu,” ujar General Manager Plataran Puncak, Boris Mihaljevic.
     
    Salah satu pengalaman edukatif yang ditawarkan adalah Nostalgic Tea Walk. Aktivitas ini  mengajak para tamu untuk berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati pemandangan kebuh teh Gunung Mas yang dikelilingi oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede. 
     

    Sambil menyusuri kebun teh, para tamu juga dipandu oleh pemandu tur lokal yang menceritakan tentang sejarah, budaya dan industri teh Indonesia.
     
    Setelah menyusuri kebun teh dan permukiman warga sejauh 3,5 km, tamu juga bisa memilih untuk melengkapi pengalaman dengan sarapan di tengah kebun teh, tersedia juga aktivitas Tea Garden Alfresco. 
     
    Dengan biaya terpisah, tim Plataran Puncak akan menyiapkan sajian sarapan dan area piknik terbaik di kebun teh.
     
    Selebihnya, Plataran Puncak juga menawarkan aktivitas lainnya untuk wisata di kebun the seperti horseback riding, ATV, dan village tour.
     
    Bukan hanya untuk orang dewasa dan orang tua, anak-anak juga punya ruang khusus untuk bermain dan belajar bersama tentang kesadaran akan alam dari usia dini lewat program Plataran Junior.
     
    Selain itu juga aktivitas lainnya seperti tree planting dan animal feeding yang bisa diikuti oleh anak-anak dan orang tua. Setiap momen aktivitas ini dirancang untuk membuat tamu tidak hanya menikmati alam tapi juga menghargainya lebih dalam.
    Fasilitas lainnya
    Masih ada beragam fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk para tamu resort. Plataran Puncak menyediakan Rahita Wellness yang didalamnya ada berbagai program wellness seperti gym, refleksi, pilates, yoga, spa, massage dan sauna.
     
    Di Kinandari Deck juga disediakan kolam renang untuk para tamu dewasa dan anak-anak. Ada juga Snake & Ladder, yaitu sensasi bermain ular tangga di dunia nyata. 
     
    Para tamu bisa memutar dadu di area Kinandari Deck dan bisa naik ke tangga di bukit Snake & Ladder sambil bisa memberi makan hewan-hewan yang ada disana seperti kelinci, domba, ikan, kalkun, dan burung merpati.
     
    Adapun aktivitas tambahan lainnya yang terkait dengan kuliner yang bisa dinikmati para tamu seperti BBQ Dinner, cooking class, garden tea soiree dan lainnya.
     
    Plataran Puncak menjadi salah satu pilihan akomodasi yang ada pada fitur Tiket Green di tiket.com menunjukkan bahwa liburan bisa berjalan selaras dengan tanggung jawab dan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kenyamanan. 
     
    Melalui fitur ini, kamu bisa temukan beragam akomodasi yang mendukung gaya liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman dan penuh makna. (Arlin Nursophiana)
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)