Hewan: Ular piton

  • Geger Ular Sanca Sepanjang 2 Meter di Kandang Ayam Milik Warga Mojokerto

    Geger Ular Sanca Sepanjang 2 Meter di Kandang Ayam Milik Warga Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Dusun Santren, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dikejutkan dengan kemunculan seekor ular di dalam kandang ayam milik warga, Selasa (4/2/2025). Ular jenis Sanca sepanjang 2 meter ini memakan ternak milik warga.

    Karena takut membahayakan sehingga pemilik kandang melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Tak lama, petugas dari Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Mojokerto datang ke lokasi.

    Petugas Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto yang datang ke lokasi mengevakuasi ular Sanca. Prosesnya berlangsung cepat, ular berhasil dievakuasi dengan cara mengikat mulutnya menggunakan lakban dan dimasukkan ke dalam karung.

    Kemuculan ular Sanca sepanjang 2 meter ini menarik perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong menyaksikan proses evakuasi. Beruntung selain dua ayam milik Sodikun yang telah dimangsa, tidak ada ayam milik warga lain yang menjadi korban ular tersebut.

    Pemilik kandang, Sodikun mengatakan, awalnya ia mendengar suara mencurigakan di sekitar kandang ayamnya sekitar pukul 00.00 WIB. Namun saat diperiksa, kondisi kandang terlihat tenang, tidak ditemukan ha yang mencurigakan sehingga ia kembali masuk ke dalam rumah.

    “Pagi setelah salat Subuh sekitar pukul 05.30 WIB, saya memberi makan ayam. Saat saya cek satu per satu, tiba-tiba saya melihat ular piton besar melilit di pojokan kandang. Ada dua ekor ayam milik saya menjadi santapan ular Sanca sepanjang 2 meter tersebut,” ungkapnya. [tin/kun]

  • Meresahkan! Ular Piton Sepanjang 3 Meter Teror Mess Pemain Gresik United

    Meresahkan! Ular Piton Sepanjang 3 Meter Teror Mess Pemain Gresik United

    Gresik (beritajatim.com)- Ular piton dengan panjang 3 meter meneror mess pemain Gresik United di Jalan Awikoen A-7 Perumahan Dinas PT Semen Indonesia. Kendati berada di dalam selokan depan mess pemain. Keberadaan ular piton tersebut, dianggap meresahkan pemain yang sedang beristirahat.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik, Suyono mengatakan, kejadian tersebut tadi malam saat salah satu penghuni mess Gresik United melihat ular piton ada didalam selokan.

    “Saat sedang berkumpul dan bersenda gurau. Tiba-tiba melihat ada ular piton. Khawatir terjadi apa-apa lalu menelpon petugas piket Damkarla,” katanya.

    Ia menjelaskan setelah menerima laporan ada ular piton mengganggu istirahat pemain. Petugas Damkarla Gresik bergegas menuju ke lokasi.

    “Ada 7 personel yang kami kerahkan termasuk satu unit mobil rescue. Dilengkapi dengan alat pelindung diri serta membawa alat penjepit ular. Petugas langsung mencari keberadaan ular piton yang bersembunyi di selokan,” paparnya.

    Dengan cara mencangkul tanah serta membuka penutup selokan. Petugas damkarla yang dibantu warga menemukan ular piton sebelum berpindah tempat.

    “Ukuran ularnya 3 meter sudah dievakuasi lalu dipindah ke tempat yang lebih aman,” paparmya. [dny/aje]

  • Remaja di Polman Nyaris Tewas setelah Digigit dan Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter

    Remaja di Polman Nyaris Tewas setelah Digigit dan Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter

    Polewali Mandar, Beritasatu.com – Seorang remaja bernama Marwah (15), warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, nyaris tewas setelah diserang ular piton sepanjang tujuh meter.

    Kejadian tersebut berlangsung saat Marwah pulang dari kebun bersama ibunya. Dalam perjalanan, ular tiba-tiba menyerang dari samping, menggigit paha korban dan menyebabkan luka serius.

    Ular tersebut bahkan melilit seluruh tubuh Marwah. Sang ibu, yang berada di lokasi, terluka saat mencoba melepaskan gigitan ular dari betis korban.

    Ular baru dapat dilumpuhkan setelah sang ibu meminta bantuan warga. Warga yang berdatangan langsung menebas tubuh ular menggunakan parang hingga ular mati. Setelah itu, bangkai ular dikubur di semak-semak, sedangkan korban dibawa pulang ke rumah yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.

    Seorang warga Desa Lenggo, Ayyub, menjelaskan bahwa kondisi Marwah kini mulai membaik setelah sempat drop akibat gigitan ular piton. Ia juga menceritakan kronologi kejadian tersebut.

    “Saat kejadian, Marwah sedang dalam perjalanan pulang dari kebun bersama ibunya. Ular tiba-tiba menyerang dan melilit tubuhnya dari ujung kaki hingga kepala. Korban dililit sekitar tiga menit sebelum akhirnya berhasil dibebaskan berkat upaya ibunya,” ujar Ayyub, Rabu (15/1/2025).

    Ayyub menambahkan, saudara laki-laki Marwah turut menyelamatkan korban setelah dihubungi melalui walkie-talkie yang dibawa oleh ibunya.

    “Ibu korban juga terluka di bagian tangan karena berusaha melepaskan lilitan ular dari anaknya,” tambahnya.

    Ia mengungkapkan bahwa ular tersebut memiliki panjang sekitar tujuh meter.

    “Setelah diukur, panjang ular itu sekitar tujuh meter, dari kepala hingga ekor,” jelasnya.

    Ayyub juga menyebutkan bahwa sejak November 2024, sudah lima kali ular piton muncul di permukiman Desa Lenggo. Hal ini disebabkan berkurangnya makanan di hutan, sehingga ular masuk ke pemukiman untuk mencari mangsa.

    “Kami berharap pihak terkait bisa membantu menangani masalah ini agar warga tidak lagi khawatir,” pungkasnya dalam menanggapi remaja yang dililit ular piton.

  • Ular Piton 5 Meter di Tumpukan Tabung Gas Hebohkan Warga Mamuju

    Ular Piton 5 Meter di Tumpukan Tabung Gas Hebohkan Warga Mamuju

    Polewali Mandar, Beritasatu.com – Warga di Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dihebohkan dengan kemunculan ular piton sepanjang 5 meter yang berada di pangkalan tabung gas LPG.

    Ular piton lima meter tersebut ditemukan setelah salah seorang warga yang hendak membeli tabung mendengar suara yang mencurigakan di sela-sela tumpukan tabung gas LPG. Setelah dicek, suara tersebut berasal dari ular piton.

    Melihat hal itu, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke UPTD Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Polman untuk dievakuasi, karena dianggap membahayakan warga yang datang untuk membeli tabung gas.

    Sebanyak tujuh personel dikerahkan ke lokasi untuk menangkap ular piton lima meter tersebut. Mereka menggunakan stik untuk menangkap ular yang bersembunyi di sela-sela tabung.

    Ular piton tersebut terus mengamuk dan berusaha menyerang petugas saat akan ditangkap. Ular baru bisa ditangkap setelah petugas berjibaku selama 30 menit.

    Salah satu petugas terpaksa harus membongkar tumpukan gas yang ada di dalam gudang penyimpanan. Setelah tabung gas dibongkar, ular piton itu berusaha lari, tetapi petugas langsung mengepung dan langsung menangkapnya.

    Kabid Damkar Mamuju Randy mengatakan, pihaknya menerima laporan ada ular piton sekitar pukul 13.43 Wita.

    “Ada laporan masuk di kantor katanya ada ular yang ada di pangkalan tabung gas, kemudian kami langsung melakukan evakuasi dan memerintahkan anggota pemadam untuk menuju ke sana,” kata Randy kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).

    Ia menjelaskan, saat proses penangkapan, pihaknya mengalami sedikit kendala karena ular berada di tengah-tengah tumpukan tabung sehingga pencahayaannya kurang. “Ular piton itu diperkirakan panjangnya sekitar 4 meter sampai 5 meter,” katanya.

  • 10
                    
                        Damkar Baubau Evakuasi Ular Piton Sebesar Paha Orang Dewasa Sepanjang 8 Meter
                        Makassar

    10 Damkar Baubau Evakuasi Ular Piton Sebesar Paha Orang Dewasa Sepanjang 8 Meter Makassar

    Damkar Baubau Evakuasi Ular Piton Sebesar Paha Orang Dewasa Sepanjang 8 Meter
    Tim Redaksi
    BAUBAU, KOMPAS.com
    – Petugas pemadam kebakaran Kota
    Baubau
    ,
    Sulawesi Tenggara
    , berhasil menangkap seekor
    ular piton
    raksasa dengan ukuran sebesar paha orang dewasa dan panjang mencapai 8 meter.
    Penangkapan terjadi di dekat pemukiman warga di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, pada Kamis (9/1/2025) malam.
    Diduga, ular tersebut mendekati pemukiman warga untuk mencari makanan.
    “Ada laporan dari warga bahwa ada kucing dililit ular piton. Segera kami ke lapangan, saat kami tiba ularnya sudah tidak ada, tetapi ada kucing yang sudah tergeletak mati,” ungkap La Ode Nur Alam Ndoaka, Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan, kepada
    Kompas.com
    , Jumat (10/1/2025).


    Setelah menerima laporan, petugas melakukan pencarian dan menemukan ular tersebut di balik semak belukar tidak jauh dari pemukiman.
    Dengan bantuan warga sekitar, petugas damkar berusaha menangkap ular tersebut.
    Dua orang petugas memegang kepala ular dan melilitkan mulut ular dengan lakban, meskipun ular itu memberikan perlawanan dengan melilit tangan salah satu petugas.
    “Kami cukup kesulitan karena ularnya cukup besar dengan panjang sekitar 8 meter, dan kami dibantu warga mencoba mengamankan ular tersebut,” kata Alam.
    Ia menjelaskan bahwa ukuran ular saat ditangkap setara dengan paha orang dewasa.
    “Yang mengangkat ular tersebut ada sekitar 10 orang lebih dan dibantu warga,” tambahnya.
    Ular tersebut akhirnya berhasil dievakuasi dan diangkat oleh lebih dari 10 orang menuju tempat parkir, kemudian disimpan dalam boks dan dibawa ke kantor Damkar Baubau.
    “Ular ini rencananya akan kita serahkan ke BKSDA, dan selanjutnya pihak BKSDA yang akan melepasnya kembali ke habitatnya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ular Piton 3 Meter Hebohkan Warga Pangkalpinang Lakukan Perlawanan Saat Berusaha Diamankan Damkar

    Ular Piton 3 Meter Hebohkan Warga Pangkalpinang Lakukan Perlawanan Saat Berusaha Diamankan Damkar

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Warga Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, digegerkan oleh kemunculan seekor ular piton sepanjang 3 meter di atap rumah salah satu warga. Proses penangkapan ular berlangsung dramatis dan membutuhkan waktu sekitar satu jam oleh tim Pemadam Kebakaran (Damkar).

    Atud Ani, salah seorang warga setempat, mengatakan kejadian ini bermula saat ia mendengar suara genteng jatuh di luar rumahnya. Karena penasaran, ia segera memeriksa sumber suara tersebut.

    “Saya sedang tiduran, tiba-tiba terdengar suara barang jatuh di luar. Saya kira ada sesuatu, lalu saya keluar membawa senter HP. Saat saya cek, ternyata ada seekor ular piton,” ujar Atud, Jumat (27/12/2024) malam.

    Atud menambahkan ular piton tersebut terlihat di sela-sela genteng yang jatuh. Ia pun langsung menghubungi tim Damkar untuk meminta bantuan.

    Tim Damkar Pangkalpinang tiba di lokasi dengan cepat, hanya dalam waktu lima menit setelah laporan diterima. Namun, evakuasi ular tidak berjalan mudah. Ular piton tersebut berupaya melawan sehingga tim harus bekerja ekstra untuk mengamankannya.

    “Butuh waktu sekitar satu jam bagi tim Damkar untuk mengevakuasi ular itu. Untungnya, mereka bekerja cepat dan berhasil menangkap ular tersebut,” kata Atud.

    Setelah berhasil diamankan, ular piton itu direncanakan untuk dilepaskan kembali ke habitat aslinya yang jauh dari permukiman penduduk.

    Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemunculan hewan berbisa, terutama saat musim penghujan seperti sekarang. Hewan-hewan liar cenderung mencari tempat perlindungan di sekitar permukiman akibat perubahan cuaca.

  • Viral Video Ular Piton Raksasa Berenang Saat Banjir Bikin Geger Warganet

    Viral Video Ular Piton Raksasa Berenang Saat Banjir Bikin Geger Warganet

    Jakarta

    Sebuah video yang menampilkan seekor ular piton berukuran besar mengambang di jalanan banjir telah menjadi viral dan ditonton lebih dari12,3 juta kali. Ular tersebut tampak buncit, diduga setelah menelan seekor anjing.

    Peristiwa yang menggegerkan warganetterjadi di salah satu provinsi Thailand Selatan. Video yang diunggah di platform media sosial X oleh akun @AMAZINGNATURE ini memperlihatkan ular piton tersebut hanyut terbawa arus banjir awal Desember lalu.

    “Ular raksasa ini, mungkin seekor Piton Reticulated, terlihat mengambang di air banjir di Thailand Selatan,” tulis akun tersebut dalam keterangannya.

    [Gambas:Twitter]

    Sontak, video ini pun menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengungkapkan kekaguman sekaligus rasa ngeri melihat ukuran ular yang tak biasa tersebut.

    Namun, tak sedikit pula yang merasa khawatir dengan keberadaan satwa liar, khususnya ular, di tengah bencana banjir yang melanda Thailand.Seorang pengguna mengatakan, ular itu “tampak mati dan bengkak. Itulah sebabnya ia tidak bergerak dari tempatnya.”

    “Saya menduga ular raksasa itu terjebak di lubang saluran pembuangan,” kata pengguna lainnya.

    Beberapa warganet bahkan mengaku mempertimbangkan kembali rencana liburan mereka ke Thailand setelah melihat video tersebut. “Saya tadinya ingin pergi ke Thailand bulan depan, tapi sekarang saya jadi ragu,” tulis salah satu pengguna media sosial.

    Apa Itu Ular Piton Batik?

    Foto: Pexels/mauro camicia

    Banyak yang berspekulasi bahwa ular yang terekam dalam video tersebut adalah ular piton, salah satu spesies ular terbesar di dunia. Menurut Kebun Binatang Atlanta, ular ini dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter panjangnya.

    Ciri Khas Ular Piton Batik:

    Ukuran: Ular piton batik merupakan ular terpanjang di dunia. Panjangnya bisa mencapai lebih dari 8,5 meter! Bayangkan betapa panjangnya itu!Corak Kulit: Sesuai namanya, ular ini memiliki corak kulit yang menyerupai batik dengan perpaduan warna coklat, hitam, dan putih. Corak ini membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya.Habitat: Ular piton batik banyak ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mereka menyukai habitat yang lembap seperti hutan hujan, rawa-rawa, dan dekat sungai.Makanan: Sebagai predator puncak, ular piton batik memangsa berbagai jenis hewan, mulai dari mamalia kecil seperti tikus dan kelinci, hingga hewan yang lebih besar seperti rusa dan babi hutan. Mereka bahkan bisa memangsa buaya!

    Fakta Menarik tentang Ular Piton Batik:

    Tidak Berbisa: Meskipun menakutkan, ular piton batik tidak berbisa. Mereka membunuh mangsanya dengan cara melilit dan menghancurkannya.Perenang Ulung: Ular piton batik adalah perenang yang handal. Mereka bisa menahan napas di dalam air dalam waktu yang lama.Indera Penciuman yang Tajam: Ular ini memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Mereka menggunakan lidahnya untuk mendeteksi bau mangsa dan lingkungan sekitarnya.Bertelur: Ular piton batik berkembang biak dengan cara bertelur. Seekor betina bisa menghasilkan puluhan telur dalam sekali bertelur.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Momen Warga Mamuju Ramai-ramai Tangkap Ular Piton Sepanjang 4 Meter”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Tinjau Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Menhut Minta Perketat Penyelundupan Satwa

    Tinjau Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Menhut Minta Perketat Penyelundupan Satwa

    Bitung: Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa. 

    Dalam kunjunganya, Menhut Raja Antoni didampingi konservasionis dan ahli mikrobiologi Dr Willie Smits. Serta Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Hidup Mahfudz. 

    Menhut Raja Antoni melihat kemampuan 2 anjing yang biasa diperbantukan untuk melacak penyelundupan satwa. Salah satunya diketahui berjenis german shepherd. 

    Menhut Raja Antoni meminta agar sejumlah tempat yang menjadi pintu pelaku penyelundupan satwa dijaga oleh anjing pelacak sebagai upaya antisipasi. Salah satunya seperti di Sorong yang merupakan pelabuhan terakhir Papua. 

    “Di Sorong dan Halmahera saya minta juga ada anjing pelacak sebagai upaya penggagalan penyelundupan satwa,” kata Menhut Raja Antoni. 

    “Selamatkan satwa kita, satwa adalah aset bangsa,” tuturnya. 

    Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki sendiri selama 5 tahun terakhir telah berhasil menggagalkan 11 burung, 44 mamalia dan 4 raptil di wilayah Bitung, Manado dan Gorontalo. Beberapa satwa juga berhasil diselamatkan dari rumah warga hingga pelabuhan, dengan total 683 satwa. 

    Selain itu berdasarkan data, pihak Tasikoke telah melakukan patroli 3 tahun terakhir setiap Desember, peredaran daging satwa liar dari provinsi-provinsi di Sulawesi ke Sulawesi Utara mengalami penurunan. Sejumlah daging satwa yang kerap dijual di pasar diantaranya daging babi hutan, kelelawar, biawak hingga ular piton.

    Pada kesempatan yang sama, CEO Yayasan Masarang dan Manager Program Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Billy Gustafianto menjelaskan berbagai modus penyelundupan satwa kerap dilakukan. 

    “Modusnya banyak penyelundupan satwa. Rata-rata kematian satwa karena tingkat penyelundupan. Penyelundupan burung biar ngak bersuara bisanya disiram air gula, burung yang diselundupkan,” tuturnya. 

    Ia mengatakan Tasikoke telah mengembalikan 148 ekor burung ke habitat aslinya di Papua Barat. Ia mengatakan, satwa-satwa yang diselamatkan nantinya akan direhabilitasi sebelum akhirnya kembali dilepasliarkan.

    “Kakatua koki sudah kita kembalikan ke Papua. Tidak semua satwa bisa dilepas liarkan, contohnya yang punya perilaku menyimpang, tidak bisa terbang lagi,” ujarnya.

    Bitung: Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa. 
     
    Dalam kunjunganya, Menhut Raja Antoni didampingi konservasionis dan ahli mikrobiologi Dr Willie Smits. Serta Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Hidup Mahfudz. 
     
    Menhut Raja Antoni melihat kemampuan 2 anjing yang biasa diperbantukan untuk melacak penyelundupan satwa. Salah satunya diketahui berjenis german shepherd. 
    Menhut Raja Antoni meminta agar sejumlah tempat yang menjadi pintu pelaku penyelundupan satwa dijaga oleh anjing pelacak sebagai upaya antisipasi. Salah satunya seperti di Sorong yang merupakan pelabuhan terakhir Papua. 
     
    “Di Sorong dan Halmahera saya minta juga ada anjing pelacak sebagai upaya penggagalan penyelundupan satwa,” kata Menhut Raja Antoni. 
     
    “Selamatkan satwa kita, satwa adalah aset bangsa,” tuturnya. 
     
    Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki sendiri selama 5 tahun terakhir telah berhasil menggagalkan 11 burung, 44 mamalia dan 4 raptil di wilayah Bitung, Manado dan Gorontalo. Beberapa satwa juga berhasil diselamatkan dari rumah warga hingga pelabuhan, dengan total 683 satwa. 
     
    Selain itu berdasarkan data, pihak Tasikoke telah melakukan patroli 3 tahun terakhir setiap Desember, peredaran daging satwa liar dari provinsi-provinsi di Sulawesi ke Sulawesi Utara mengalami penurunan. Sejumlah daging satwa yang kerap dijual di pasar diantaranya daging babi hutan, kelelawar, biawak hingga ular piton.
     
    Pada kesempatan yang sama, CEO Yayasan Masarang dan Manager Program Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki Billy Gustafianto menjelaskan berbagai modus penyelundupan satwa kerap dilakukan. 
     
    “Modusnya banyak penyelundupan satwa. Rata-rata kematian satwa karena tingkat penyelundupan. Penyelundupan burung biar ngak bersuara bisanya disiram air gula, burung yang diselundupkan,” tuturnya. 
     
    Ia mengatakan Tasikoke telah mengembalikan 148 ekor burung ke habitat aslinya di Papua Barat. Ia mengatakan, satwa-satwa yang diselamatkan nantinya akan direhabilitasi sebelum akhirnya kembali dilepasliarkan.
     
    “Kakatua koki sudah kita kembalikan ke Papua. Tidak semua satwa bisa dilepas liarkan, contohnya yang punya perilaku menyimpang, tidak bisa terbang lagi,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Viral Ular Besar Muncul di Tengah Banjir Thailand

    Viral Ular Besar Muncul di Tengah Banjir Thailand

    Bangkok

    Penampakan seekor ular berukuran besar di tengah banjir yang melanda Thailand, terlihat dalam video yang beredar dan ramai dibahas di media sosial pada Rabu (4/12). Keberadaan ular besar itu memicu kekhawatiran masyarakat.

    Video yang menampilkan ular besar itu, seperti dilansir Bangkok Post, Rabu (4/12/2024), diduga direkam di wilayah Provinsi Pattani, yang terletak di Thailand bagian selatan. Pattani merupakan salah satu dari beberapa provinsi, termasuk Narathiwat, Songkhla dan Yala, yang dilanda banjir beberapa hari terakhir.

    Video tersebut tampaknya direkam oleh penduduk setempat dan diunggah ke media sosial Facebook.

    “Ular besar ini, kemungkinan seekor ular piton, terlihat terombang-ambing di tengah banjir di Thailand bagian selatan, menimbulkan sejumlah kekhawatiran,” tulis Bangkok Post dalam laporannya.

    Jika dilihat sekilas, ular berukuran besar itu tampak seperti sudah mati dan pergerakannya seperti terlihat dalam video disebabkan oleh arus banjir di area tersebut.

    Namun bagian perut ular besar itu terlihat membengkak, yang menandakan reptil itu baru saja memangsa sesuatu.

    “Banyak penonton yang mengatakan bahwa ular itu sudah mati, pergerakannya disebabkan oleh arus banjir yang mengalir, dan perutnya membengkak yang menandakan ular itu baru saja makan — mungkin anjing lokal,” sebut Bangkok Post dalam artikelnya.

  • Pria Tewas Ditelan Bulat-bulat Ular Piton 6 Meter di Sulsel

    Pria Tewas Ditelan Bulat-bulat Ular Piton 6 Meter di Sulsel

    Jakarta

    Seorang pria bernama Benjo (36) ditelah bulat-bulat oleh seekor ular piton yang panjangnya 6 meter di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban tewas diduga karena mencoba ‘duel’ dengan ular piton itu.

    “Itu anak bikin gula (aren) di dalam (kebun) kurang lebih dari perkampungan 5 kilometer masuk. Setelah bikin gula sementara di perjalanan didapat mi (bertemu) ular sawah (piton),” kata Kepala Desa Malimbu, Kasrim dilansir detikSulsel, Jumat (29/11/2024).

    Peristiwa itu terjadi di Dusun Mamea, Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara, Selasa (26/11) sekitar pukul 17.30 Wita. Kasrim mengatakan korban sempat melakukan perlawanan saat diserang ular piton dengan menebas bagian kepala ular piton menggunakan parang miliknya.

    “Kemungkinan itu lama di situ baru dimakan karena itu parangnya ada 50 cm (bekas tebasan) di kepalanya (ular) tapi tidak dalam. Itu bekasnya di situ, ini anak kaya melawan tapi mungkin dikalah,” bebernya.

    Kecurigaan korban ditelan ular piton itu berawal dari sepupu dan ipar korban yang menyusul korban ke kebun. Sepupu dan iparnya, kata Kasrim, tidak menemui korban tapi malah menemui ular piton yang berada di dekat barang-barang korban.

    Kemudian, kakak ipar korban mencari bantuan untuk membunuh ular piton itu. Hingga akhirnya, perut ular piton itu dibelah dan korban ditemukan di dalam perut ular dalam kondisi meninggal dunia.

    Simak lengkapnya di sini.

    (zap/haf)