Hewan: Ular piton

  • Ular Piton 3 Meter Masuki Kamar Panti Asuhan Anak di Madiun, Sembunyi di Bawah Meja Belajar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Mei 2025

    Ular Piton 3 Meter Masuki Kamar Panti Asuhan Anak di Madiun, Sembunyi di Bawah Meja Belajar Surabaya 4 Mei 2025

    Ular Piton 3 Meter Masuki Kamar Panti Asuhan Anak di Madiun, Sembunyi di Bawah Meja Belajar
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Tim
    Jaga Satwa Indonesia
    (JSI) berhasil mengevakuasi seekor ular piton sanca kembang yang memiliki panjang tiga meter di salah satu kamar
    panti asuhan
    anak di Candisari, Kelurahan Patihan, Kecamatan Kartoharjo, Kota
    Madiun
    , Jawa Timur, Minggu (4/5/2025).
    Koordinator Jaga Satwa Indonesia, Yonny Purwandana, yang dikonfirmasi Minggu (4/5/2025), mengatakan, ular sanca kembang itu ditangkap setelah petugas JSI mendapatkan laporan dari pengasuh panti asuhan anak di Kelurahan Patihan.
    “Tadi sore sekitar pukul 15.00 kami dihubungi pengasuh panti asuhan. Informasinya ada seekor ular piton yang masuk ke dalam salah satu kamar penghuni panti asuhan,” kata Yonny.
    Mendapatkan informasi itu, lanjut Yonny, tim JSI turun ke lokasi untuk melakukan penangkapan.
    Saat berada di lokasi, dia melihat kondisi ular bersembunyi di bawah meja belajar anak-anak panti asuhan.
    Menurut Yonny, ular itu baru diketahui berada di bawah meja belajar saat salah satu penghuni kamar hendak mengambil bantal di dalam kamar.
    Mengetahui keberadaan ular, penghuni kamar langsung melaporkan masuknya ular piton ke pengasuh panti asuhan.
    Yonny mengatakan banyak kasus penemuan ular masuk ke dalam rumah di musim pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
    Bahkan, kejadian ular masuk ke panti asuhan anak itu tidak hanya kali ini.
    “Jadi, hari ini kejadian yang ketiga ular masuk ke dalam rumah. Sebelumnya sudah ada dua ular yang dievakuasi tim Damkar Pemkot Madiun,” tutur Yonny.
    Ia menduga ular piton yang masuk ke dalam rumah panti asuhan berasal dari semak-semak gudang pabrik gula.
    Terlebih lagi, gudang itu berada di samping rumah panti asuhan.
    Yonny mengimbau bila warga melihat ular yang membahayakan untuk segera melapor ke petugas damkar terdekat.
    Selain itu, warga bisa melapor ke JSI untuk mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Sidorukun Gresik Kaget, Muncul Ular Piton 4 Meter

    Warga Sidorukun Gresik Kaget, Muncul Ular Piton 4 Meter

    Gresik (beritajatim.com) — Warga Kelurahan Sidorukun, Kecamatan Kota Gresik, digegerkan dengan kemunculan seekor ular piton sepanjang empat meter di depan rumah seorang warga, Minggu (20/4/2025).

    Peristiwa ini terjadi di rumah Suwanto, warga Jalan Harun Tohir Gang 64, Gresik. Saat hendak melaksanakan salat Isya, Suwanto tidak sengaja melihat seekor ular besar melingkar di halaman depan rumahnya.

    “Saya langsung teriak minta tolong karena takut. Khawatir ular itu bisa membahayakan warga lain,” ungkap Suwanto.

    Tak berani mengambil risiko, Suwanto segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Kabupaten Gresik untuk meminta pertolongan.

    Perwira piket Damkarla Gresik, M. Nurul Haqqi, mengatakan bahwa tim evakuasi tiba di lokasi kurang dari 10 menit setelah menerima laporan. Petugas langsung melakukan size-up situasi dan penyisiran area sekitar.

    Dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap (APD) dan peralatan rescue khusus, tim berhasil mengevakuasi ular tersebut tanpa menimbulkan korban maupun kerugian.

    “Ular kemudian kami amankan dan masukkan ke dalam karung untuk selanjutnya dibawa ke markas,” jelas Nurul Haqqi.

    Meski kejadian ini tidak menimbulkan korban, kemunculan ular berukuran besar di kawasan permukiman padat menjadi pengingat penting bagi warga untuk selalu waspada terhadap potensi gangguan satwa liar.

    Sebagai catatan, hingga pertengahan April 2025 ini, Dinas Damkarla Kabupaten Gresik telah menangani 49 kasus penyelamatan (rescue), termasuk di antaranya evakuasi hewan liar seperti ular. [dny/but]

  • Nenek Maga Ditemukan Tewas Dililit Ular Piton Panjang 4 Meter, Sempat Ditelan

    Nenek Maga Ditemukan Tewas Dililit Ular Piton Panjang 4 Meter, Sempat Ditelan

    TRIBUNJATENG.COM – Ular piton atau ular sawah atau sanca kembang kembali memangsa manusia Sulawesi.

    Ular piton di wilayah tersebut memang sangat ganas.

    Capaian ukurannya juga bisa jauh lebih besar dibandingkan piton di Jawa dan Sumatera.

    Teranyar yang menjadi korban adalah Nenek Maga (74).

    Ia ditemukan tewas usai dililit piton 4,5 meter di Kelurahan Padang Lambe, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (15/8/2024).

    Polisi menduga kepala hingga pundak korban sempat ditelan ular namun dimuntahkan kembali.

    Setelah itu, warga kemudian memeriksa sekitar lokasi kejadian dan menemukan seekor ular Piton dengan panjang sekitar empat meter. 

    Sebelum Nenek Maga, seorang perempuan bernama Farida  ditemukan tewas di dalam perut piton.

    Farida sempat dicari warga karena tak kunjung pulang ke rumah.

    Ia pun dilaporkan oleh keluarga hilang. Belakangan diketahui, Farida ternyata ditelan ular piton.

    Farida, merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun 3 Paraja, Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Kenapa piton Sulawesi begitu ganas hingga memangsa manusia?

    Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Phyton reticulatus.

    Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut. 

    “Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik,” kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/6/2018).

    Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia. Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon. 

    Selain itu, tenyata ular piton Sulawesi lebih besar dibanding piton di Sumatera atau Jawa. 

    “Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau,” jelas Amir.

    “Apabila di penangkaran panjang ular piton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter,” tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut. 

    Konflik piton dan manusia

    Konflik piton dan manusia pernah terjadi di Sulewasi pada tahun 2017.

    Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Amir menghimbau masyarakat untuk mengajak anjing saat pergi ke kebun.

    “Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular. Anjing akan membantu apabila ada ancaman dari hewan liar di sekitar manusia,” kata Amir.

    Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa piton di wilayah Sulawesi merupakan predator tertinggi dalam rantai makanan.

    Sangat penting bagi masyarakat untuk turut menjaga kelestarian alam hutan agar ular tidak mencari mangsa lainnya. 

    “Ular piton berukuran besar biasanya memangsa babi hutan dan mamalia-mamalia besar lainnya. Piton juga mengendalikan populasi babi hutan agar tidak meresahkan masyarakat. Untuk itu, perburuan liar babi hutan akan menganggu rantai makanan dan memaksa ular mencari mangsa yang lain,” terangnya.

    Menurut Amir, piton merupakan jenis ular yang memiliki kemampuan adaptasi mumpuni. 

    “Selain berukuran panjang dan besar, kemampuan adaptasi ular ini sangat baik. Ular ini bisa bertahan hidup di tengah perkotaan dan memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus atau ayam,” katanya.

    “Biasanya ular hanya bisa diam untuk mencerna makananya dan butuh waktu sekitar 1 sampai 2 minggu, tergantung besar kecil mangsanya. Asam lambung di perut ular, kadar asamnya sangat kuat untuk mengurai makanan,” katanya.

    Sementara itu, jumlah populasi ular sanca batik di Indonesia masih terjaga, namun ada tiga jenis lainnya yang terancam punah. 

    “Ada tiga jenis piton yang statusnya hewan dilindungi, yaitu Python morulus atau Sanca Bodo yang ada di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Condropyhton viridis atau sanca Hijau yang ada di Papua dan Pyhton timorensis atau Sanca Timur yang ada di Nusa Tenggara Timur dan Pulau Timor,” paparnya. (*/Tribun Medan)

  • Ular Piton 5 Meter Hebohkan Warga Perumahan di Gresik, Dievakuasi Tim Damkarla

    Ular Piton 5 Meter Hebohkan Warga Perumahan di Gresik, Dievakuasi Tim Damkarla

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Perum Griya Sekar Kedaton, Kelurahan Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, Gresik, kembali dihebohkan dengan kemunculan seekor ular piton berukuran besar di atap rumah.

    Kejadian tak terduga ini dialami oleh Denis, penghuni rumah di Blok C1/04, yang secara tidak sengaja melihat ular sepanjang lima meter melingkar di bagian atas atap rumahnya.

    Spontan, Denis merasa waswas akan keselamatan keluarga dan warga sekitar. Tanpa membuang waktu, ia langsung meminta bantuan warga sekitar untuk membantu mengamankan ular tersebut.

    “Ular tiba-tiba terlihat di atas atap. Keluarga kami takut, jadi langsung diamankan dulu kemudian menghubungi petugas Damkarla Gresik,” ujarnya, Senin (7/4/2025).

    Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik yang menerima laporan menerjunkan tim rescue ke lokasi. Sebanyak tujuh personel lengkap dengan alat pelindung diri (APD) dan peralatan evakuasi diturunkan untuk menangani kejadian tersebut.

    “Kami tiba di lokasi. Kemudian ular piton yang mengganggu dievakuasi oleh warga ke dalam plastik besar, kami tinggal evakuasi dan bawa untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Sugiono, Perwira Piket Damkarla Gresik.

    Beruntung, tidak ada korban maupun kerugian materiil dalam kejadian ini. Proses evakuasi berlangsung cepat dan lancar berkat kerja sama antara warga dan petugas.

    Dinas Damkarla Gresik mengapresiasi langkah sigap warga yang tetap tenang serta menghimbau agar masyarakat segera menghubungi layanan darurat 112 apabila menemukan hewan liar yang berpotensi membahayakan di area pemukiman. [dny/suf]

  • Nenek di Sidrap Dicari Keluarga, Ternyata Tewas Ditelan Piton 6 Meter

    Nenek di Sidrap Dicari Keluarga, Ternyata Tewas Ditelan Piton 6 Meter

    Sidrap

    Seorang lansia di Sidrap, Sulawesi Selatan, bernama Hasiah (66) ditemukan meninggal di dalam tubuh ular piton. Korban ditelan piton saat mencari tali pengikat kayu di kebun.

    “Kami mendapatkan laporan wanita tewas ditelan ular piton kemarin,” kata Kapolsek Kapolsek Pitu Riase Ipda Zakaria dilansir detikSulsel, Rabu (2/4/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Batu, Kabupaten Sidrap, pada Selasa (1/4) sekitar pukul 20.30 Wita. Anak korban mengatakan ibunya awalnya mencari tali ikat kayu di kebun belakang rumah pada pukul 08.00 Wita.

    “Berdasarkan keterangan anaknya bernama Nurdin korban ini mencari tali ikat kayu di belakang rumahnya,” bebernya.

    Anak korban kemudian khawatir lantaran hingga siang hari ibunya tidak kunjung kembali ke rumah. Dia dan sejumlah warga lalu mencari keberadaan Hasiah di kebun belakang rumah korban.

    Setelah menyusuri kebun, warga menemukan seekor ular piton sepanjang enam meter dengan kondisi perut membesar. Kondisi itu membuat kecurigaan Hasiah tewas ditelan piton.

    “Nah di situ (di perut ular) didapat korban namun sudah tidak bernyawa lagi,” bebernya.

    Baca selengkapnya di sini

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ular Piton 2 Meter Masuk Kandang Ayam, Warga Panik

    Ular Piton 2 Meter Masuk Kandang Ayam, Warga Panik

    Gresik (beritajatim.com)- Seekor ular piton dengan panjang 2 meter membuat Masrin (60) warga asal Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo Gang 14 F/49 A Gresik panik. Ini karena tiba-tiba mendapati seekor ular piton berada di dalam kandang ayam.

    Tak ingin dirinya celaka, Masrin langsung menghubungi kantor Damkarla Gresik untuk meminta bantuan. Petugas Damkarla Gresik yang menerima laporan bergegas menuju ke lokasi. Setelah tiba, petugas melakukan proses evakuasi. Sewaktu hendak dievakuasi ular piton tersebut tertidur pulas karena kekenyangan.

    “Sewaktu kami evakuasi sepertinya ular piton ini habis menyantap ayam peliharaan,” ujar M.Nurul Haqqi salah satu petugas Damkarla, Selasa (1/4/2025).

    Usai dievakuasi lanjut dia, petugas Damkarla membawa ular piton ke posko. Ini kesekian kalinya, petugas mengevakuasi ular piton yang masuk ke lingkungan warga. “Saya menghimbau kepada warga segera melapor bila menemukan binatang melata seperti ular atau sejenis lainnya yang membahayakan,” ungkapnya.

    Saat mengevakuasi ular piton, ada 7 petugas damkarla yang dikerahkan. Dengan membawa alat penjepit serta alat kelengkapan diri. Petugas tanpa kesulitas memindahkan ular tersebut ke tempat yang lebih aman. [dny/kun]

  • Fosil Ular Raksasa Sepanjang 15 Meter Ditemukan di India

    Fosil Ular Raksasa Sepanjang 15 Meter Ditemukan di India

    Jakarta

    Para ilmuwan di India telah menemukan fosil sisa-sisa ular yang sangat besar sehingga mengerdilkan kerabatnya yang modern. Dengan panjang yang mencengangkan, raksasa prasejarah ini adalah salah satu ular terbesar yang pernah ditemukan.

    Penemuan Vasuki indicus, nama ilmiah hewan tersebut, memberikan pandangan langka tentang keanekaragaman hayati kuno di wilayah tersebut.

    Fosil yang terpelihara dengan baik itu digali oleh para peneliti di Indian Institute of Technology Roorkee. Mereka menemukan sebagian besar tulang belakangnya, sebuah penemuan luar biasa yang menawarkan wawasan penting tentang anatominya.

    Dr. Rajesh Kumar, penulis utama penelitian tersebut, menggambarkan spesimen itu sebagai temuan yang terpelihara dengan sangat baik, yang menyoroti pentingnya pengetahuan ilmiah di baliknya.

    Diterbitkan dalam Scientific Reports, penelitian tersebut mengidentifikasi ular dari 27 tulang belakang yang membatu. Analisis ekstensif ini mengonfirmasi bahwa ular itu telah lama punah.

    Ukurannya yang sangat besar menunjukkan bahwa ia adalah salah satu ular terbesar yang pernah berkeliaran di Bumi. Dengan panjang 15 meter, Vasuki indicus, merupakan salah satu ular terbesar yang pernah ditemukan.

    Dikutip dari The Brighter Side, nama Vasuki indicus merupakan penghormatan kepada mitologi Hindu. Dalam teks kuno, ular Vāsuki melingkari leher Dewa Siwa, tokoh yang dihormati dalam Shaivisme. Pilihan nama tersebut mencerminkan hubungan budaya yang mendalam antara ular dan cerita rakyat India, yang menekankan makna simbolisnya.

    Selain ukurannya yang besar, Vasuki indicus kemungkinan memiliki cara hidup yang unik. Para peneliti percaya bahwa tubuhnya yang besar membatasi kecepatannya, menjadikannya predator penyergap daripada pemburu aktif. Pergerakannya mungkin lambat, tetapi ukurannya saja sudah membuatnya menjadi ancaman yang tangguh.

    Fosil tersebut juga menjelaskan ekosistem prasejarah di anak benua India. Fosil tersebut mengisyaratkan lingkungan yang dapat mendukung raksasa tersebut, yang menunjukkan era yang kaya akan predator yang beragam dan kuat. Penemuan tersebut menantang asumsi sebelumnya tentang evolusi ular purba.

    Sebaliknya, mereka menduga bahwa Vasuki kemungkinan menggunakan taktik penyergapan, mirip dengan ular piton modern, mengandalkan penyempitan untuk menaklukkan korbannya.

    Dengan menggambarkan karakteristik fisik spesimen tersebut, penelitian tersebut menyoroti perawakannya yang berkembang penuh dan tubuhnya yang kuat. Dengan tubuh yang lebar dan silindris, Vasuki indicus dapat memiliki berat hingga satu ton, menjadikannya raksasa sejati di dunia kuno.

    Perbandingan dengan ular punah lainnya semakin menggarisbawahi dimensi Vasuki indicus yang luar biasa. Sementara Titanoboa yang terkenal memiliki panjang yang sama, membentang antara 13-15 meter, lingkar Vasuki membuatnya menonjol. Hal ini menempatkannya dalam persaingan ketat untuk mendapatkan gelar ular terbesar yang pernah ditemukan.

    Dengan menyelidiki sejarah evolusi ular-ular raksasa ini, para peneliti mencatat garis keturunan mereka dalam keluarga Madtsoiidae. Membentang sekitar 100 juta tahun di Afrika, Eropa, dan India, reptil purba ini meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada ekosistem Bumi.

    Namun, Vasuki indicus menempati ceruk unik dalam garis keturunan ini, yang berasal khususnya dari anak benua India pada era lampau, sekitar 56 hingga 34 juta tahun lalu.

    Penemuan Vasuki indicus menjadi bukti warisan paleontologi India yang kaya. Dr. Kumar menekankan pentingnya temuan tersebut dalam mengungkap misteri kehidupan prasejarah.

    “Setiap fosil yang digali menawarkan sekilas pandang ke masa lalu yang jauh, memperkaya pemahaman kita tentang penghuni Bumi purba,” ujarnya.

    Para peneliti menemukan 27 vertebra dan menganalisis masing-masing untuk mengidentifikasi spesimen tersebut secara positif sebagai V. Indicus, yang telah punah.

    Penemuan Vasuki indicus merupakan tonggak penting dalam catatan paleontologi. Saat para ilmuwan terus menyelidiki kedalaman sejarah Bumi, penemuan seperti ini menerangi keanekaragaman kehidupan yang menakjubkan yang pernah berkembang pesat di planet kita.

    (rns/rns)

  • Serba Bisa! 5 Aksi Damkar yang Jadi Perhatian, dari Menangkap Maling hingga Tangani Kerasukan

    Serba Bisa! 5 Aksi Damkar yang Jadi Perhatian, dari Menangkap Maling hingga Tangani Kerasukan

    PIKIRAN RAKYAT – Akhir-akhir ini, tindakan tim pemadam kebakaran (damkar) di berbagai wilayah menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, Damkar dikenal cepat menangani permasalahan warga.

    Tak jarang warga yang lebih memilih menelpon Damkar alih-alih menghubungi polisi untuk menyelesaikan tindak kriminal seperti maling atau pemalakan.

    Di bawah ini, Pikiran-Rakyat.com merangkum 5 aksi yang dilakukan damkar selama awal tahun 2025 ini, dari menangkap maling hingga menangani kerasukan!

    Aksi Serba Bisa Damkar Selama Awal 2025

    Penangkapan Maling di Kalimantan Tengah

    Pada Sabtu malam, 8 Januari 2022, petugas Damkar menerima laporan tentang seseorang yang mencurigakan di sebuah sekolah di Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Orang tersebut diduga hendak mencuri dengan cara membobol pintu kelas menggunakan palu.

    Petugas segera menuju lokasi dan mendapati pelaku tengah mengambil barang-barang dari dalam sekolah. Saat menyadari kehadiran petugas, pelaku berusaha melarikan diri, namun akhirnya terjebak di area sekolah setelah terjadi aksi kejar-kejaran.

    Setelah ditangkap, petugas Damkar menghubungi Polres Kotawaringin Barat. Polisi kemudian tiba di tempat kejadian untuk membawa pelaku beserta barang bukti berupa palu. Proses penyelidikan lebih lanjut pun segera dilakukan.

    Penyelamatan Percobaan Bunuh Diri di Banyuwangi

    Pada Rabu dini hari, 12 Februari 2025, seorang pemuda berinisial NAA, warga Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, mencoba bunuh diri dengan memanjat sebuah menara setinggi 40 meter di Desa Wringin Agung. Kakak korban segera melapor kepada tim Damkarmat Banyuwangi, yang langsung mengerahkan petugas ke lokasi.

    Dua penyelamat, Ribut Hendri Satria dan M Rifa’i, memanjat menara untuk mendekati NAA. Upaya negosiasi awal sempat mengalami kegagalan karena tekanan mental yang dialami NAA. Namun, dengan pendekatan persuasif, petugas berhasil membangun komunikasi yang lebih akrab.

    Setelah dua jam negosiasi, NAA akhirnya bersedia turun. Proses evakuasi dilakukan dengan tali pengaman untuk memastikan keselamatannya. Kini, NAA telah dikembalikan ke keluarganya dan mendapatkan pendampingan medis.

    Evakuasi Ular Piton di Malang

    Pada Kamis, 20 Februari 2025, seekor ular piton sepanjang satu meter ditemukan di dapur rumah warga di Kelurahan Bakalankrajan, Kota Malang. Pemilik rumah, Kamsi Riyanto, segera menghubungi UPT Damkar Kota Malang untuk meminta bantuan.

    Tiga petugas diterjunkan ke lokasi, menggunakan grab stick dan hook untuk menangkap ular tersebut. Setelah melakukan evakuasi dengan sigap, ular berhasil diamankan tanpa menimbulkan bahaya bagi penghuni rumah.

    Ular tersebut kemudian dibawa ke markas UPT Damkar Kota Malang untuk ditangani lebih lanjut. Keberhasilan ini menunjukkan kesiapan tim Damkar menghadapi situasi darurat yang melibatkan satwa liar.

    Penyelamatan Korban Pemalakan di Semarang

    Di Ungaran, Kabupaten Semarang, seorang korban pemalakan memilih melapor ke petugas Damkar ketimbang polisi. Pelaku utama, MNA (18) dan LF (24), diduga terlibat dalam perampasan ponsel dan uang di sekitar SPBU Taman Unyil.

    Selain kedua pelaku utama, tiga pemuda lain yang membawa senjata tajam juga diamankan. Kelima orang tersebut kemudian diserahkan kepada Polsek Ungaran untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, menegaskan bahwa tindakan cepat yang diambil mencerminkan komitmen menjaga ketertiban masyarakat di wilayah tersebut.

    Penanganan Wisatawan Kerasukan di Bogor

    Pada Minggu malam, 9 Februari 2025, seorang wisatawan asal Tangerang mengalami kerasukan saat rombongannya melewati Sukasari, Kota Bogor. Mereka sebelumnya berhenti di Cikidang untuk mengenakan jas hujan sebelum melanjutkan perjalanan.

    Setibanya di lampu merah Sukasari, perempuan berinisial AN (20) mulai merasa tidak nyaman. Rombongan berhenti di depan Mako Damkar Sukasari, di mana AN kemudian mengalami kerasukan. Dua rekannya meminta bantuan kepada petugas Damkar setempat.

    Petugas memberikan pertolongan dengan membacakan doa-doa dan memijat bagian kepala, tangan, dan kaki. Setelah kondisinya membaik, AN melanjutkan perjalanan pulang ke Tangerang bersama rombongannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ular Piton 5 Meter Bersarang di Gorong-gorong Rumah Warga Tuban, Evakuasi Berlangsung Dramatis

    Ular Piton 5 Meter Bersarang di Gorong-gorong Rumah Warga Tuban, Evakuasi Berlangsung Dramatis

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

    TRIBUNJATIM.COM, TUBAN – Ular piton sepanjang kurang lebih 5 meter hebohkan warga Kelurahan Kutorejo Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    Hewan melata tersebut, diketahui oleh warga pada Jumat (14/2/2025) sekitar pukul 23.20 WIB, di dalam gorong-gorong pemukiman warga.

    Karena dirasa dapat membahayakan masyarakat sekitar, warga kemudian melaporkan kejadian ini ke petugas Damkar Tuban.

    “Kita mendapatkan laporan sekitar pukul 23.20 WIB,” ujar Sutaji, Kepala Bidang Damkar Tuban.

    Lebih lanjut Sutaji menjelaskan jika usai mendapatkan laporan petugas langsung melakukan evakuasi terhadap ular tersebut agar tidak membahayakan masyarakat. 

    Namun proses evakuasi memakan waktu cukup lama, karena petugas harus merusak tutup gorong-gorong terlebih dahulu agar bisa mengamankan ular tersebut.

    “Kita butuh waktu lebih karena harus menggempur tutup Saluran air agar bisa mengambil ular,” imbuhnya.

    Dan akhirnya setelah memakan waktu sekitar dua jam setengah, ular tersebut berhasil dievakuasi oleh petugas.

    Ular yang berhasil dievakuasi kemudian diamankan di kantor Damkar Tuban untuk kemudian dilepaskan di habitat asalnya.

    “Ular tersebut kita amankan di Mako sementara, nanti akan kita lepas dihabitannya agar tidak mengganggu masyarakat,” bebernya.

    Dari kejadian ini Sutaji menghimbau jika masyarakat mendapati kejadian serupa agar segera menghubungi tim Satpol PP dan Damkar di Jl. RA.Kartini Kutorejo Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Timur Kantor Pos Telp (0356) 321003

  • Viral Pria Menarik Ulan Piton Raksasa dari Sungai Bikin Geger

    Viral Pria Menarik Ulan Piton Raksasa dari Sungai Bikin Geger

    Jakarta

    Seorang pria telah menjadi sensasi internet setelah video yang menunjukkan dirinya dengan tenang mengeluarkan ular piton raksasa dari sebuah kanal menjadi viral. Video tersebut, yang diunggah oleh pengguna Instagram ‘Vishal Snake Saver’, telah mengumpulkan lebih dari 36 juta tayangan, membuat netizen di seluruh dunia terpukau dan kagum.

    Dalam video tersebut, pria ini terlihat mendekati piton di dalam air kanal. Dengan keterampilan yang terlihat asah, ia memegang ekor ular tersebut dengan hati-hati.

    Dengan beberapa manuver yang tepat waktu, dia berhasil mengangkat ular sanca dari kanal.

    Saat berhasil diangkat ke jembatan, orang-orang yang tadinya mengamati langsung kabur menyelamatkan diri. Takut-takut ular tersebut kabur dan menyerang.

    Ular piton tersebut diperkirakan berukuran 4,5 meter. Video yang diunggah 28 Januari lalu dibanjiri ribuan komentar warganet.

    Ada warganet menyampaikan kekaguman mereka terhadap keberanian dan keterampilan pria tersebut. Salah satu pengguna berkomentar, “Sementara saya di sini berpikir tentang ketakutan saya terhadap kecoak, cicak, tikus, dan lainnya… Salut.” Komentar lain menyatakan, “Saya akan lari untuk menyelamatkan hidup saya!”

    Namun, di samping kekaguman, ada juga yang mengangkat masalah keamanan. Beberapa netizen menyoroti risiko yang terlibat dalam berinteraksi dengan ular sebesar itu, baik untuk keselamatan pria tersebut maupun untuk kebaikan ular itu sendiri.

    Ada pula yang mengkritisi Vishal karena dianggap mengganggu sang ular di habitatnya. “Apa yang akan kamu lakukan dengan menangkapnya, apa masalahmu? sang ular sedang dalam perjalannnya,” kata akun @amitsaini68102.

    “Saya tidak yakin mengeluarkan ular sanca seperti itu adalah ide terbaik – itu bisa berubah menjadi berbahaya dengan cepat.” ujar lainnya.

    Vishal sendiri dikenal sebagai pawang ular. Dia kerap menangkap berbagai ular dan menjadikannya konten di YouTube dan media sosialnya.

    (afr/afr)