Hewan: Ular piton

  • Horor! Ular Piton Besar Bersarang di Atas Plafon Rumah

    Horor! Ular Piton Besar Bersarang di Atas Plafon Rumah

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 29 Okt 2025, 21:00 WIB

    Diterbitkan 29 Okt 2025, 11:53 WIB

    Evakuasi menegangkan terjadi di kawasan Rungkut Tengah, Surabaya, saat petugas pemadam kebakaran harus berjibaku mengevakuasi seekor ular piton sepanjang 4 meter dari plafon rumah warga.

  • Robot Kelinci Ini Bantu Singkirkan Ular Hama

    Robot Kelinci Ini Bantu Singkirkan Ular Hama

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 04 Nov 2025, 12:00 WIB

    Diterbitkan 04 Nov 2025, 11:53 WIB

    Robot kelinci ini bergerak, beraroma seperti kelinci sungguhan, dan memancarkan panas, cukup untuk menipu ular piton Burma. Ular ini bukan asli Florida, dan memakan hewan-hewan kecil. Bahkan di beberapa daerah, 95 persen hewan tersebut sudah punah.

  • Warga Gresik Dikejutkan Penemuan Dua Ular Cobra di Bawah Kasur

    Warga Gresik Dikejutkan Penemuan Dua Ular Cobra di Bawah Kasur

    Gresik (beritajatim.com) — Kejadian mengejutkan terjadi di Desa Deliksumber, Kecamatan Benjeng, Gresik, Minggu (21/9/2025). Miswatun (50), seorang ibu rumah tangga, mendapati dua ular cobra bersembunyi di bawah tempat tidur rumahnya. Peristiwa tersebut bermula ketika anak-anak yang sedang bermain di sekitar rumah tiba-tiba berteriak, ‘Ada ular cobra!’

    Dengan panik, salah satu anak Miswatun berusaha menangkap ular tersebut. Namun, upaya tersebut terhenti karena rasa takut dan kesadaran akan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh ular berbisa tersebut. Tidak ingin mengambil risiko lebih lanjut, tetangga Miswatun, Veni, segera menghubungi Posko Damkarla Gresik untuk meminta bantuan evakuasi.

    Petugas Damkarla Gresik, yang dipimpin oleh Fathoni A, segera merespons laporan tersebut. Fathoni dan empat personel lainnya menuju ke lokasi dengan cepat untuk mengevakuasi ular yang mengganggu ketenangan warga. “Saat tiba di lokasi, kami langsung melakukan size up lapangan. Ular cobra yang bersembunyi di bawah kasur berhasil kami evakuasi,” kata Fathoni.

    Miswatun, yang masih merasa terkejut dengan kejadian itu, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya dia menemukan dua ular cobra di bawah tempat tidurnya. “Saya sempat syok setelah mendapat cerita ada dua ular cobra. Beruntung saya tidak mencoba mengevakuasi sendiri, karena itu bisa berbahaya. Saya tidak tahu bagaimana cara yang benar untuk mengevakuasi ular,” ujarnya.

    Sejak awal September 2025, Damkarla Gresik mencatat setidaknya 53 kejadian yang melibatkan evakuasi binatang melata, termasuk ular piton dan cobra. Pihak Damkarla terus mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati dan segera menghubungi petugas jika menemui binatang berbahaya di lingkungan sekitar. [dny/suf]

  • Ular Piton dengan Panjang 4 Meter Dilumpuhkan Warga Tanjunggunung Jombang

    Ular Piton dengan Panjang 4 Meter Dilumpuhkan Warga Tanjunggunung Jombang

    Jombang (beritajatim.cm) – Ular piton sepanjang empat meter lebih dengan bobot 30 kilogram muncul di area kebun rumah warga Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jumat (12/9/2025).

    Ular tersebut ditemukan bersembunyi di dekat area penebangan kayu yang baru saja dilakukan. Kejadian ini sempat membuat khawatir warga setempat, yang sudah beberapa kali kehilangan ternak seperti ayam akibat serangan ular besar ini.

    Menurut Martin, perangkat desa setempat, ular piton tersebut pertama kali terlihat oleh salah satu anggota keluarga yang sedang berada di sekitar kebun. “Kami langsung panik dan takut jika ular tersebut membahayakan keselamatan penghuni rumah. Akhirnya, kami memutuskan untuk melapor ke petugas Damkar Jombang,” ujar Martin.

    Warga khawatir ular tersebut bisa menyerang atau mencuri ternak mereka yang sering menjadi sasaran mangsa. Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (Damkar) Jombang segera merespons laporan tersebut dengan menyiapkan peralatan lengkap untuk evakuasi.

    “Kami langsung menerjunkan tim yang berpengalaman dalam menangani evakuasi ular. Tugas kami adalah memastikan keselamatan warga dan mengamankan ular tersebut,” ungkap Jayadinata, petugas Damkar yang memimpin operasi evakuasi.

    Sekitar 17 menit setelah laporan diterima, Tim Damkar Jombang yang terdiri dari beberapa petugas langsung menuju lokasi kejadian. “Kami tiba di lokasi pada pukul 15.27 WIB dan langsung melakukan pencarian serta evakuasi ular,” kata Jayadinata.

    Berkat kerjasama dan keterampilan tim, ular piton tersebut berhasil diamankan pada pukul 16.10 WIB tanpa menimbulkan cedera pada warga setempat.

    Setelah berhasil dievakuasi, ular tersebut akan diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur untuk dipelihara atau dilepasliarkan sesuai prosedur yang berlaku. Kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan warga terhadap keberadaan satwa liar yang dapat mengancam keselamatan dan kerugian material. [suf]

  • Ular Piton 3 Meter Melintas di Tengah Jalan Hebohkan Warga Gresik

    Ular Piton 3 Meter Melintas di Tengah Jalan Hebohkan Warga Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Seekor ular sanca, atau piton dengan panjang tiga meter menghebohkan warga Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Ular tersebut melintas jalan sehingga membuat warga bernama Putri (22) sempat kaget melihat binatang melata tersebut sebelum akhirnya masuk ke selokan.

    Tak dirinya celaka, Putri kemudian melaporkan keberadaan ular piton itu ke perwira piket Damkarla Gresik Teguh Priyanto. Usai mendapat laporan, petugas bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi ular piton.

    “Benar ada warga yang melapor melihat ular piton panjang tiga meter melintas di jalan,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

    Dengan membawa peralatan seperti jepit ular serta mengenakan alat pelindung diri lanjut Teguh, dirinya bersama personil lainnya menuju ke lokasi. “Setibanya di lokasi, kami segera melakukan pencarian di sekitar selokan. Ular piton berhasil ditemukan setelah membuka tutup cor selokan,” ungkapnya.

    Teguh Priyanto juga mengungkapkan petugas mengevakuasi ular tersebut menggunakan peralatan khusus rescue. Ular kemudian dimasukkan ke dalam karung untuk diamankan dan dibawa ke pos kota guna ditempatkan di kandang ular. “Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun kerugian material. Proses evakuasi juga berjalan lancar tanpa kendala berarti,” imbuhnya.

    Selama bulan September 2025, Damkarla Gresik mencatat 26 kejadian kebakaran dan 18 kasus penyelamatan (rescue) di wilayahnya. [dny/kun]

  • Ilmuwan Ungkap Rahasia Ular Piton Bisa Cerna Tulang Tanpa Sisa, Apa Itu? – Page 3

    Ilmuwan Ungkap Rahasia Ular Piton Bisa Cerna Tulang Tanpa Sisa, Apa Itu? – Page 3

    Tidak ditemukan sisa tulang di kotoran mereka, menandakan bahwa tulang mangsa benar-benar larut selama proses pencernaan. Penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa ular memiliki mekanisme unik untuk menyerap mineral dari tulang.

    Yang lebih mengejutkan, sel penghasil partikel ini juga ditemukan pada spesies ular lain. Tim peneliti mengamati keberadaan sel serupa di beberapa jenis boa, bahkan pada reptil berbisa seperti Gila monster.

    Meski belum diketahui berapa banyak tulang yang bisa dicerna oleh seekor ular di alam liar, Lignot memberikan gambaran umum.

    “Jika tulang mewakili sekitar 10 persen berat tubuh mangsa, maka jumlah ion dari tulang yang larut sangat besar,” ujarnya.

    Kini, Lignot berharap penelitian ini bisa membuka jalan bagi studi evolusi sistem pencernaan di hewan vertebrata.

  • Petani di Buton Selatan Ditelan Ular Piton

    Petani di Buton Selatan Ditelan Ular Piton

    Liputan6.com, Kendari – Seorang petani ditelan ular piton di Kelurahan Majapahit Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan. Korban diketahui bernama La Noti (61), petani di Buton Selatan yang sehari-hari mengolah ladang di pinggiran desa.

    Ular piton yang menelan korban diketahui sepanjang 8 meter lebih. Berwarna hijau kehitaman dengan motif batik, kepala piton tersebut, berukuran setelapak tangan orang dewasa.

    Sebelum ditemukan tewas di dalam perut ular, korban sudah menghilang sejak Jumat (4/7/2025). Korban tidak pulang dari kebunnya sejak meninggalkan rumah sekitar pukul 07.00 Wita.

    Saat itu, korban menggunakan sepeda motor menuju ke kebun. Salah seorang tetangganya, La Ardi menyaksikan korban terakhir terlihat di sekitar desa.

    Hingga keesokan harinya, Sabtu (5/7/2025), korban tidak kembali ke rumah. Pada pukul 14.30 Wita, warga kampung kemudian melaporkan kehilangan La Noti.

    Warga yang sebagian besar dari kelompok pemuda kemudian serentak mencari keberadaan korban. Mereka menyisir wilayah kampung di sekitar ladang tempat korban berkebun

    Sekitar pukul 15.40 Wita, warga akhirnya menemukan korban sekitar 30 meter dari kebunnya. Namun, sudah dalam keadaan tidak bernyawa, terbaring di dalam perut ular piton.

    Niam, warga setempat yang dihubungi Liputan6.com mengatakan, sehari sebelumnya kerabat korban sudah berusaha mencari korban. Namun, ia hanya menemukan motor yang dikendarai korban.

    “Memang di sekitar Kelurahan Majapahit kan masih ada hutan-hutan, di situ babi dan hewan liar lain yang menjadi makanan ular sudah berkurang,” kata Naim.

    Kata Naim, Sabtu (5/7/2025) pukul 21.38 Wita, pihak keluarga sementara mengurus jenazah korban ular piton di Buton Selatan. Keluarga mengatakan, akan segera memakamkan korban sebab tubuh korban sudah dalam keadaan rusak saat ditemukan.

     

    Guru Honorer di Pemalang Cabuli 4 Murid di Lingkungan Sekolah, Berlangsung Setahun

  • Makhluk Purba Ditemukan di Madura, Usianya Sudah 140 Ribu Tahun

    Makhluk Purba Ditemukan di Madura, Usianya Sudah 140 Ribu Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Homo Erectus merupakan makhluk purba yang sudah punah dan berperan penting dalam proses evolusi manusia. Jejaknya sejauh ini sudah beberapa kali ditemukan di Jawa dan China.

    Perdebatan terkait evolusi manusia modern juga masih terus berlangsung. Ada yang menyebut manusia modern berevolusi di Asia, sementara menurut teori Charles Darwin lokasinya di Afrika.

    Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan fosil Homo Erectus berusia 140 ribu tahun di Selat Madura. Selain itu, ditemukan pula puluhan spesies lainnya di sana.

    Penelitian ini merupakan kolaborasi gabungan beberapa peneliti di sejumlah universitas seperti Belanda, China, Australia, serta Museum Geologi Bandung dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

    Dalam abstraknya, para peneliti menyoroti soal Sundaland. Ini merupakan daratan luas yang muncul pada era Pleistosen, saat level permukaan laut lebih rendah dari sekarang.

    Foto: Para peneliti menemukan tulang-tulang Homo erectus di tempat penyimpanan lebih dari 6.000 fosil yang digali di Selat Madura, Indonesia. (Dok. Harold Berghuis)
    Para peneliti menemukan tulang-tulang Homo erectus di tempat penyimpanan lebih dari 6.000 fosil yang digali di Selat Madura, Indonesia. (Dok. Harold Berghuis)

    Sundaland disebut memiliki peranan penting untuk biogeografi vertebrata regional dan evolusi spesies. Termasuk untuk Homo Erectus dan Homo Sapiens, yakni saat zaman Pleistosen akhir.

    Para peneliti mengumpulkan sekitar 36 spesies. Pada akhirnya, hal ini memberikan wawasan baru pada fauna dataran rendah Sundaland selama periode tersebut.

    Saat itu, reptil terdiri dari kura-kura, buaya, varanida dan ular piton hidup di sungai dataran rendah. Sementara muara tempat bagi sejumlah spesies hiu seperti Hemipristis Serra dan beberapa spesies ikan pari.

    Untuk dataran rendah di sekitar sungai ditemukan sejumlah herbivora. Mulai dari Hippopotamidae dan sejumlah spesies Bovidae, Cervidae dan Proboscidea.

    Menurut para peneliti, temuan Homo Erectus sangat menarik karena keberadaannya jarang ditemui. Tim menjelaskan temuan itu membuat wilayah Madura menjadi sangat menarik untuk evolusi dan penyebaran Hominin.

    Selain itu, para peneliti juga menemukan spesies langka, yakni Varanus Komodoensis dan Macaca sp.

    “Fauna fosil dari Selat Madura merujuk pada komunitas dataran rendah pesisir veretbrata yang sejauh ini tidak diketahui hidup di dalam dan sekitar hilir Sungai Solo saat Pleistosen Tengah,” kata peneliti.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ular Piton 5 Meter Masuk Polsek Bangkalan, Lilit Petugas hingga Terjatuh!

    Ular Piton 5 Meter Masuk Polsek Bangkalan, Lilit Petugas hingga Terjatuh!

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor ular piton sepanjang 5 meter melilit petugas kepolisian di Polsek Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 13 Jumi 2025 sekitar pukul 20.30 WIB, Ular tersebut masuk ke dalam plafon ruang tahanan Polsek Tanjung Bumi hingga merusak sebagian plafon.

    Kanit Reskrim Polsek Tanjung Bumi, Aiptu Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu bermula saat salah seorang petugas piket malam yang hendak ke kamar mandi melihat plafon ruang rapat pecah. Setelah dilihat lebih cermat, ternyata ada seekor ular di dalamnya.

    Petugas tersebut lalu keluar untuk meminta bantuan warga untuk menangkap ular tersebut, namun saat kembali bersama warga, ular tersebut sudah menghilang.

    Sekitar 30 menit kemudian, plafon dekat ruang tahanan pecah dan ular itu kelihatan. Karena warga anggota belum bubar di kantor sehingga anggota bersama warga sempat mengamankan ular itu. “Kebetulan ruang tahanan itu kosong, sehingga tidak ada yang membahayakan terhadap orang-orang,” jelasnya, Sabtu (14/06/2025).

    Dia menambahkan, petugas kepolisian yang menangkap ular tersebut sempat dililit oleh ular tersebut hingga terjatuh dari tangga. Beruntung warga segera membantu sehingga lilitan ular itu bisa dilepas. “Petugas sempat kena lilitan ular itu karena saking berat dan besarnya ular itu jadi agak sulit untuk mengevakuasinya,” tambahnya.

    Ular dengan panjang 5 meter tersebut kemudian dimasukkan kedalam tong. Pihaknya juga masih melakukan pengecekan di dalam plafon, khawatir masih ada ular lain yang bersarang. “Nanti kita cek takutnya sudah beranak pinak, sekaligus memperbaiki plafon yang rusak akibat evakuasi ular tersebut,” tandasnya.[sar/kun]

  • Ular Piton 2 Meter Masuk Kandang Burung Kagetkan Warga Kebomas Gresik

    Ular Piton 2 Meter Masuk Kandang Burung Kagetkan Warga Kebomas Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik dituntut siaga 24 jam. Hal ini dialami salah satu relawan damkar bernama Agus warga Jalan Mayjen Sungkono Gang 24D/30 Gresik. Meski sudah lepas piket pulang ke rumah. Dirinya malah mendapati seekor ular piton 2 meter yang masuk di kandang burung rumah tetangganya dini hari.

    Tanpa berpikir panjang, naluri sebagai petugas damkarla. Agus langsung menghubungi rekannya sedang piket maupun bertugas. Dengan berkomunikasi melalui ponsel. Dirinya menyampaikan kejadian ini ke rekannya.

    Setelah menerima laporan ada ular piton masuk ke kandang burung. Tujuh personel petugas Damkarla Gresik bergegas ke lokasi kejadian. Sambil membawa perlengkapan serta alat penjapit ular. Tim yang tiba di lokasi mempersiapkan peralatan sebelum mengevakuasi ular. “Saat kami evakuasi ular piton 2 meter yang masuk kandang burung tak ada kendala,” ujar Faical Irhansyah petugas piket Damkarla Gresik, Selasa (13/5/2025).

    Setelah dipindah dan dimasukkan ke dalam karung. Ular piton dengan panjang dua meter ini dibawa ke kantor Damkarla Gresik. “Sebelum meninggalkan lokasi, kami juga memeriksa di sekitar tempat kandang burung. Hal ini dilakukan memastikan tidak ada ular piton yang berkeliaran,” ungkap Faical Irhansyah.

    Data Damkarla Gresik mencatat selama per 13 Mei 2025, jumlah kejadian penyelamatan (Rescue) ada 40 kejadian. Sementara kebakaran ringan dua kejadian. [dny/kun]