Hewan: Sapi

  • Dewi Perssik: Saya Sudah Damai dengan Pak RT

    Dewi Perssik: Saya Sudah Damai dengan Pak RT

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar baik menghampiri pedangdut Dewi Perssik yang mengaku sudah berdamai dengan Malkan, Ketua RT 06 Lebak Bulus. Mantan istri Aldi Taher itu mengaku, perdamaian sudah terjadi sejak tahun kemarin.

    “Alhamdulillah, saya sama Pak RT sudah baikkan,” ucap Dewi Perssik dengan nada bahagia dikutip dari channel YouTube, Senin (9/6/2025).

    Dewi Perssik mengatakan, dirinya sempat dipertanyakan oleh Pak RT terkait pemilihan lokasi untuk melakukan kurban.

    “Saya pun sempat ditanya sama Pak RT apakah berkurban di Jakarta apa di Jember. Alhamdulillah, sekarang sudah lebih baik hubungan dengan Pak RT,” ungkapnya.

    Menurutnya, perdamaian antara kedua belah pihak datang dari hati masing-masing.

    “Sebenarnya perdamaiannya sudah tahun kemarin, tetapi kan Pak RT-nya sudah diganti sama adiknya,” tuturnya.

    Dewi Perssik juga menyerahkan segala keputusan untuk melaksanakan hewan kurban kepada Pak RT.

    “Alhamdulillah sudah lancar komunikasinya. Beliau juga sudah datang ke rumah, beliau juga urusin kupon dan siapa yang motong hewan kurban,” tutupnya.

    Sebelumnya, Dewi Perssik sempat mengalami konflik dengan Pak RT di tempat tinggalnya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Perseteruan keduanya bermula saat Dewi Perssik menitipkan sapi yang dibelinya dari Brebes di halaman Masjid Babul Khoirot.

    Ia ingin sapi itu disembelih di tempat lain. Miskomunikasi di antara keduanya terjadi, karena pengurus masjid dan RT menyangka bahwa Dewi Perssik ingin mengurbankan sapinya melalui Masjid Babul Khoirot.

    Konflik semakin memanas terjadi saat asistennya mengambil sapi miliknya dari halaman masjid tersebut.

    “Jadi aku nyuruh pak ustaz di sini untuk aku titip, karena aku beli sapinya di Brebes,” kata Dewi Perssik dikutip dari Instagram miliknya, Rabu (28/6/2025).

    Dewi Perssik mengatakan, pemindahan hewan kurban karena mendapat aduan dari warga setempat yang sempat tidak mendapatkan sembako darinya.

    Padahal, sembako yang diberikan Dewi Perssik kepada warganya kerap dilakukan setiap tahun. Bahkan, sembako itu diserahkan kepada Pak RT.

    Sayangnya, pada saat hewan kurban miliknya dipindahkan ke tempat lain. Justru, Dewi Perssik diduga mendapatkan perlakuan yang tidak pantas.

    “ART aku sama secukuriti aku dimarahi sama Pak RT. Dia bilang ‘ kita enggak butuh daging’. Kok malah ngamuk Pak RT, ” kata Dewi Perssik.

    Tak itu saja, Dewi Perssik menyebut sempat dimintai uang Rp 100 juta saat meminta tolong untuk memindahkan hewan kurban berjenis sapi tersebut.

    “Pak saya minta tolong agar sapinya naikin, eh dia malah jawab minta Rp 100 juta. Padahal, pak ustaz bilang cuma bayar Rp 700.000 sampai Rp 1 juta untuk bantu sembelih,” tegasnya.

    Sementara itu, Malkan membantah bahwa dirinya meminta uang Rp 100 juta hanya untuk memindahkan hewan kurban milik Dewi Perssik.

    “Saya hanya bilang ‘kalau Anda sudah mengganggu, maka berbicara soal harga diri. Dibayar Rp 100 juta pun saya enggak akan mau’,” jelasnya.

    “Kalau untuk memindahkan sapi, tentu bukan kami ahlinya,” tutupnya.

  • Ngaku Salah, Panitia Kurban Minta Maaf usai Minta Rp 15.000 ke Warga untuk Tebus Satu Kantong Daging

    Ngaku Salah, Panitia Kurban Minta Maaf usai Minta Rp 15.000 ke Warga untuk Tebus Satu Kantong Daging

    GELORA.CO –  Sebuah video yang menampilkan warga harus membayar Rp 15.000 untuk mendapatkan satu kantong daging kurban viral di media sosial.

    Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi.

    Dalam video yang diunggah di akun Instagram @feedgramindo, tampak warga yang sudah mendapatkan kupon dimintai Rp 15.000 untuk menebus satu kantong daging kurban.

    “Warga di Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, keluhkan pembagian daging kurban tapi masih disuruh bayar, padahal sudah ada himbauan Kang Dedi Mulyadi,” tulis keterangan diakun instagram feedgramindo.

    Dalam video juga menampilkan, dua ibu membawa sejumlah kantong kresek berisi daging kurban.

    Kedua ibu-ibu itu mengaku harus membayar Rp 15.000 per kantong plastik daging kurban.

    “Sudah bagi daging? nebus?” tanya perekam video.

    “Sudah nebus Rp 45.000, satu kantong Rp 15.000,” kata seorang ibu yang ada di dalam video.

    Pembelaan panitia kurban salah satu panitia bernama Tarmin menjelaskan, awalnya di wilayah Cikiwul belum ada pemberian hewan kurban.

    Dia mengaku berupaya membantu mencarikan orang yang ingin berkurban di wilayah Cikiwul.

    “Setelah ada yang memberi sapi, inisiatif saya ingin membantu, khususnya para pemulung, karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapat daging,” ujar Tarmin, Minggu (9/6/2025).

    Setelah dicari, Tarmin mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.

    “(Pemberi sapi) Orang tersebut tidak mau disebut namanya, hamba Allah yang memberikan ke kami,” ucap Tarmin.

    Namun, orang-orang yang berkurban itu tidak memberi uang untuk biaya operasional pemotongan hewan.

    Untuk itu, berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya Rp 15.000 ke warga yang mendapatkan daging kurban.

    “Untuk biaya pemotongan dan pekerjaan menetel-netel sapi itu, karena satu hari full, jadi kami inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan Rp 15.000,” kata Tarmin.

    Biaya Rp 15.000 itu disebut tidak dibebankan ke seluruh warga yang mendapatkan daging kurban.

    “Kami mendapat daging sapi dan tidak mendapatkan bantuan uang,” kata Tarmin.

    Tarmin mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memungut Rp 15.000 ke warga yang mendapatkan daging kurban.

    “Mohon maaf ke aparatur daerah setempat, dari RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota,” kata dia.

    Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi menjelaskan, kasus panitia kurban yang meminta Rp 15.000 ke warga untuk menebus daging kurban telah diselesaikan.

    “Sudah dikomunikasikan, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah,” ujar Sukadi.

  • Apakah Boleh Daging Kurban Diberikan kepada Tetangga Nonmuslim?

    Apakah Boleh Daging Kurban Diberikan kepada Tetangga Nonmuslim?

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Iduladha yang jatuh setiap 10 Zulhijah, merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada perayaan ini, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba sebagai wujud pengorbanan kedekatan, dan rasa syukur kepada Allah Swt.

    Daging kurban biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu untuk keluarga sendiri, fakir miskin, atau dijadikan sebagai hadiah atau sedekah kepada tetangga atau kerabat. Namun, muncul pertanyaan menarik, apakah boleh memberikan daging kurban kepada tetangga nonmuslim?

    Hukum Memberikan Daging Kurban kepada Nonmuslim

    Mazhab Syafi‘i, Hanbali, dan Imam Ibnu Qudamah memandang menyediakan daging kurban kepada nonmuslim, terutama yang hidup damai bersama umat Islam boleh dilakukan, selama kurban bersifat sunah dan bukan kurban wajib seperti nazar.

    Hal ini didasarkan pada hadits seperti bijak Rasulullah SAW yang artinya, “Makanlah, berilah makan, dan simpanlah” yang menekankan tentang unsur hadiah dan sedekah dalam pembagian daging kurban.

    Mazhab Maliki dan Hanafi memandang sebaliknya, yaitu tidak membolehkan praktik tersebut dan cenderung melihat daging kurban sebagai bagian dari syiar khusus Islam, sehingga hanya boleh diterima oleh umat muslim.

    Meskipun ada perbedaan pendapat, mayoritas ulama sepakat mengenai dua hal penting. Pertama, daging dari kurban wajib (seperti nazar) tidak boleh diberikan kepada nonmuslim, karena ia termasuk bagian dari ibadah yang memiliki ketentuan khusus.

    Kedua, daging kurban sunah, seperti yang dilakukan saat Iduladha, boleh diberikan kepada nonmuslim yang hidup rukun dengan umat Islam, terutama jika pemberian itu bersifat sedekah atau hadiah.

    Dalam berkehidupan dengan masyarakat majemuk seperti Indonesia, berbagi kepada tetangga tanpa memandang latar belakang agama adalah bagian dari nilai yang dijunjung tinggi, dan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) juga mengatur hubungan manusia dengan sesama.

    Oleh karena itu, berbagi daging kurban kepada tetangga nonmuslim tidak serta merta dilarang. Ada dasar kuat yang menunjukkan kebolehan dan anjuran untuk menjalin hubungan baik lintas iman, seperti dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 8, yang menyatakan untuk bersikap baik dan bertindak adil terhadap individu nonmuslim yang tidak memerangi Islam.

    Meski diperbolehkan, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut ini.

    Pastikan hewan yang akan dikurbankan adalah sunnah, bukan yang diwajibkan atau yang terikat nazar.Berikan daging kurban kepada nonmuslim yang memiliki hubungan baik dengan lingkungan dan tidak bersikap memusuhi Islam.Distribusikan daging sesuai porsinya, yaitu sebagian untuk keluarga sendiri, sebagian untuk kaum duafa, dan sebagian lagi dapat diberikan kepada tetangga, baik muslim maupun nonmuslim dengan niat hadiah atau menjalin silaturahmi.

    Memberikan daging kurban kepada tetangga nonmuslim bukan hanya diperbolehkan dalam banyak pandangan ulama, terutama dalam konteks silaturahmi dan toleransi serta membawa manfaat sosial, sesuai prinsip kasih, keadilan, dan persatuan dalam Islam.

    Selagi mengikuti syarat akidah dan syariat, praktik ini tidak hanya sah, tetapi juga menjadi bentuk nyata Islam sebagai agama yang penuh dengan keberkahan bagi seluruh alam.

  • BGN Sebut MBG Jadi “Pasar Baru” Investasi Pangan dan Peternakan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Juni 2025

    BGN Sebut MBG Jadi “Pasar Baru” Investasi Pangan dan Peternakan Nasional 9 Juni 2025

    BGN Sebut MBG Jadi “Pasar Baru” Investasi Pangan dan Peternakan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) bukan hanya menjadi solusi pemenuhan gizi anak Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar sebagai pasar baru (captive market) untuk investasi sektor pangan dan peternakan nasional.
    “Ini uang dari pajak rakyat yang kembali lagi ke rakyat. MBG menciptakan pasar baru yang pasti, karena negara akan membeli bahan pangan setiap hari,” ujar Tim Pakar Bidang Susu BGN yang juga Guru Besar IPB, Epi Taufik, dalam acara BGN Talks Episode 2: “Susu, Kunci Gizi Anak Indonesia?” yang ditayangkan melalui kanal YouTube resmi BGN, Senin (9/6/2025).
    Epi menjelaskan, saat nantinya 30.000 dapur MBG beroperasi, kebutuhan harian untuk produk peternakan akan melonjak drastis.
    Estimasinya, setiap dapur membutuhkan sekitar 300 kilogram daging ayam, 3.000 butir telur, dan 400 liter susu per hari.
    “Kalau baru 10.000 dapur saja, produksi nasional saat ini sudah tidak cukup. Tidak ada satu perusahaan besar pun yang mampu menyuplai kebutuhan itu sendirian,” katanya.
    Dengan begitu, MBG menjadi pendorong nyata bagi peternak rakyat dan pelaku industri pangan untuk meningkatkan produksi.
    Bahkan, menurut Epi, program ini berpotensi menjadi insentif langsung bagi para investor untuk masuk ke sektor peternakan dan susu.
    “Kalau dulu cari investor sulit, sekarang sudah jelas ada yang membeli setiap hari. Ini yang disebut Kepala BGN sebagai new emerging market,” jelasnya.
    Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 3,7 juta ton susu per tahun, dan angka tersebut bisa meningkat menjadi lebih dari 8 juta ton seiring berjalan dan meluasnya program MBG.
    Namun, target jangka panjangnya bukan untuk memperbesar impor, melainkan meningkatkan produksi dalam negeri dan
    swasembada pangan
    .
    “Negara tidak ingin bergantung pada impor. Program ini justru menjadi stimulus agar peternak menambah sapi, membuka peternakan baru, dan meningkatkan kapasitas,” ujarnya.
    Menurut Epi, MBG juga dianggap sebagai strategi nasional untuk menghadapi krisis masa depan.
    Dia bilang, ada dua hal yang paling menentukan ketahanan negara adalah pangan dan energi, terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti perang atau pandemi.
    “Waktu Covid-19, semua negara menahan cadangan pangan. Kita mau beli pun susah. Kalau kita punya produksi sendiri, kita bisa bertahan. MBG ini salah satu jalan menuju swasembada pangan,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Gunakan Plastik, PKB Ponorogo Pilih Besek Bambu untuk Distribusi Daging Kurban

    Tak Gunakan Plastik, PKB Ponorogo Pilih Besek Bambu untuk Distribusi Daging Kurban

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dalam momen Iduladha 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ponorogo menyalurkan ratusan paket daging hewan kurban kepada masyarakat. Tak seperti biasanya, seluruh daging kurban dibagikan menggunakan besek dari anyaman bambu, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

    Langkah ini bukan sekadar pelaksanaan syariat, tetapi juga upaya menumbuhkan kesadaran ekologis di tengah masyarakat. Ketua DPC PKB Ponorogo, Ibnu Multazam, menyebut bahwa penggunaan besek merupakan komitmen partainya untuk mengurangi limbah plastik, sekaligus melestarikan budaya lokal.

    “Kami ingin momen kurban ini tidak hanya bermakna ibadah, tetapi juga menjadi edukasi lingkungan. Besek bambu bisa terurai alami, ramah lingkungan, dan mendukung perajin lokal,” ungkap Ibnu Multazam, Senin (9/6/2025).

    Ratusan paket daging kurban itu, dari hasil penyembelihan 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing . Ratusan paket hewan kurban diberikan kepada masyarakat sekitar kantor dan kaum dhuafa di Bumi Reog.

    Proses penyembelihan dilakukan di halaman Kantor DPC PKB Ponorogo, Jalan Wonopringgo Kelurahan Kertosari Kecamatan Babadan Ponorogo. Kemudian daging kurban itu, dibungkus dalam besek bambu dan dibagikan langsung oleh kader dan relawan PKB.

    Sekretaris DPC PKB Ponorogo yang juga menjabat Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang terus dijaga partainya setiap Iduladha. Dia menekankan bahwa nilai kebersamaan dan kepedulian sosial menjadi semangat utama dalam kurban yang digelar PKB.

    “Kurban ini bukan agenda tahunan biasa. Ini cara kami hadir di tengah rakyat, membawa manfaat yang nyata. Pemilihan besek bambu juga menjadi simbol bahwa kami ingin menjaga bumi sekaligus merawat budaya,” ungkap Dwi Agus.

    Warga menyambut baik inisiatif ini. Di tengah tren penggunaan plastik yang sulit terurai, kehadiran besek bambu menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus memberi nilai tambah secara estetis dan fungsional. PKB Ponorogo ini menunjukkan bahwa partai politik dapat memberi teladan melalui aksi sederhana namun bermakna.

    “PKB tidak hanya bicara di panggung, tetapi juga bekerja nyata di akar rumput. Yakni dari rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat,” pungkas Dwi. (end/kun)

  • Harga telur ayam Rp29.257/kg, cabai rawit merah Rp51.204/kg

    Harga telur ayam Rp29.257/kg, cabai rawit merah Rp51.204/kg

    Foto Arsip – Telur ayam ras dijual pedagang di Pasar Karanganyar, Jakarta. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga telur ayam Rp29.257/kg, cabai rawit merah Rp51.204/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 09 Juni 2025 – 10:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras Rp29.257 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp29.139 per kg, sedangkan cabai rawit merah menjadi Rp51.204 per kg naik dari sebelumnya Rp51.085 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.20 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.667 per kg turun dari sebelumnya Rp15.718 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.802 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.891 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.540 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.623 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.922 per kg turun dari sebelumnya Rp6.160 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.743 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.843 kg.

    Berikutnya bawang merah Rp37.975 per kg turun dari sebelumnya Rp38.972 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp39.591 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp39.898 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp47.260 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp46.810 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.450 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp48.279 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni Rp133.867 per kg turun dari sebelumnya Rp134.836 per kg, daging ayam ras Rp35.240 per kg turun dari sebelumnya Rp35.621 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.417 per kg turun tipis dari harga di hari sebelumnya tercatat Rp18.436 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.392 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.795 per liter; minyak goreng curah Rp17.324 per liter turun dari sebelumnya Rp17.657 per liter; Minyakita Rp17.363 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.557 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.609 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.799 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.585 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.937 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.885 per kg naik dari sebelumnya Rp40.931 per kg; ikan tongkol 34.116 per kg naik dari sebelumnya Rp33.930 per kg; lalu ikan bandeng Rp34.513 per kg turun dari sebelumnya Rp34.551 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.364 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.478 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp100.530 per kg turun dari sebelumnya Rp104.232 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp137.917 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.222 per kg.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Bapanas: Harga telur ayam Rp29.257/kg, cabai rawit merah Rp51.204/kg

    Bapanas: Harga telur ayam Rp29.257/kg, cabai rawit merah Rp51.204/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras Rp29.257 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp29.139 per kg, sedangkan cabai rawit merah menjadi Rp51.204 per kg naik dari sebelumnya Rp51.085 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 09.20 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.667 per kg turun dari sebelumnya Rp15.718 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.802 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.891 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.540 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.623 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.922 per kg turun dari sebelumnya Rp6.160 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.743 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.843 kg.

    Berikutnya bawang merah Rp37.975 per kg turun dari sebelumnya Rp38.972 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp39.591 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp39.898 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp47.260 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp46.810 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.450 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp48.279 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni Rp133.867 per kg turun dari sebelumnya Rp134.836 per kg, daging ayam ras Rp35.240 per kg turun dari sebelumnya Rp35.621 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.417 per kg turun tipis dari harga di hari sebelumnya tercatat Rp18.436 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.392 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.795 per liter; minyak goreng curah Rp17.324 per liter turun dari sebelumnya Rp17.657 per liter; Minyakita Rp17.363 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.557 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.609 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.799 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.585 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.937 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.885 per kg naik dari sebelumnya Rp40.931 per kg; ikan tongkol 34.116 per kg naik dari sebelumnya Rp33.930 per kg; lalu ikan bandeng Rp34.513 per kg turun dari sebelumnya Rp34.551 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.364 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.478 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp100.530 per kg turun dari sebelumnya Rp104.232 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp137.917 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.222 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro

    Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro

    GELORA.CO  – Penampakan paru sapi tertulis nama orang yang kurban saat disembelih hebohkan warga Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

    Peristiwa ini viral saat momen Idul Adha 2025, satu di antaranya diunggah oleh akun Instagram Info Bintaro, Minggu (8/6/2025).

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Ikhlas, KH Suhada beri penjelasan.

    Menurutnya peristiwa ini tidak mungkin buatan rekayasa manusia, ini adalah keajaiban.

    KH Suhada menjelaskan pihaknya menerima sebanyak 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari berbagai macam orang yang berkurban.

    Setelah dilaksanakan pemotongan 3 ekor sapi dan 15 ekor kambing berjalan lancar.

    “Namun pada saat penyesetan daging hewan kurban, ada satu dari panitia kami yang bernama Yusman menyampaikan bahwa ada kejadian aneh terkait dengan salah satu daging hewan kurban sapi, ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025) di Halaman Masjid Jami Al Ikhlas, dikutip dari Wartakotalive.

    Ditemukan ada tulisan yang bernama salah satu pemberi hewan kurban.

    “Saya pun kemudian mengecek, ternyata benar ada tulisan nama orang yang berkurban adalah Muhammad Mustofa Bin Jalal Sahidi,” ujar Ustaz Suhada.

    “Nama itu tertulis di paru-paru sapi, Anehnya nama yang tertulis di paru sapi ini, beliau memberikan hewan kurban kambing bukan sapi, ” sambungnya.

    Kemudian saya menyampaikan ini adalah Sirrun Min Asrorillah dalam peristiwa hewan kurban.

    Menurut Ustadz Suhada, tidak mungkin ini buatan rekayasa manusia.

    Nama yang tertulis di daftar panitia penerima hewan kurban ditulis secara manual oleh panitia kemudian nama pemberi hewan kurban itu digantungkan ke leher masing-masing hewan kurban.

    “Ketika kami cocokan antara tulisan dari panitia yang digantungkan di leher hewan kurban tidak sama persis nama yang ditulis panitia dengan nama yang tertulis pada penemuan paru sapi ini sangat berbeda,” ujarnya

    “Selama kami berkurban, baru tahun ini diberikan kemukjizatan (keajaiban) di luar nalar akal sehat manusia. Ini merupakan ketulusan dan keikhlasan hati orang yang berkurban,” tutupnya

  • NasDem Jatim Sembelih 145 Hewan Kurban, Lita Machfud: Saatnya Politik Hadir Lewat Kepedulian

    NasDem Jatim Sembelih 145 Hewan Kurban, Lita Machfud: Saatnya Politik Hadir Lewat Kepedulian

     

    Surabaya (beritajatim.com) – DPW Partai NasDem Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun solidaritas sosial melalui program kurban Idul Adha 1446 Hijriah.

    Tahun ini, sebanyak 145 hewan kurban disembelih dan disalurkan ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat.

    Di Kota Surabaya, prosesi pemotongan hewan kurban digelar di Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya. Sebanyak 5 ekor sapi disembelih dan dagingnya didistribusikan ke berbagai kalangan, mulai dari pengurus DPC NasDem se-Kota Surabaya, warga sekitar, hingga kelompok rentan seperti komunitas difabel.

    “Ini adalah bentuk kehadiran Partai NasDem tidak hanya dalam urusan politik, tetapi juga dalam menjawab kebutuhan sosial masyarakat,” ujar Ketua DPW NasDem Jatim, Lita Machfud Arifin, yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI, Senin (9/6/2025).

    Menurut Lita, kegiatan ini bukan semata-mata rutinitas keagamaan, melainkan momentum penting untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai solidaritas, empati, dan pengorbanan dalam kehidupan bermasyarakat.

    “Idul Adha bukan sekadar ritual penyembelihan hewan, tapi juga momentum untuk menanamkan nilai keikhlasan, kepedulian sosial, dan pengorbanan. Dalam semangat berkurban, kita diajak untuk mengikis ego, mempererat solidaritas, serta membumikan makna berbagi dengan sesama, terutama yang membutuhkan,” ujarnya.

    Selain mendistribusikan daging kurban ke masyarakat, NasDem Jatim juga menyerahkan hewan kurban berupa sapi ke sejumlah organisasi besar di Jawa Timur. Di antaranya PWNU Jatim, PWMU Jatim, serta organisasi kemasyarakatan FKPPI Jatim. Lita menegaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat adalah bagian dari semangat restorasi sosial yang diusung Partai NasDem.

    “Kami ingin semangat kurban ini bisa menjangkau semua lapisan, termasuk saudara-saudara kita di organisasi keagamaan, pemuda, serta kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Mereka semua adalah bagian penting dari bangsa ini yang harus kita perhatikan,” tambah Lita.

    Program kurban ini merupakan agenda rutin tahunan DPW NasDem Jatim. Namun, tahun ini jumlah hewan yang dikurbankan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan semangat gotong royong dan dukungan dari seluruh struktur partai, mulai dari tingkat DPW hingga DPC dan kader di akar rumput.

    “Melalui momen Idul Adha ini, NasDem Jatim menegaskan bahwa keberpihakan sosial dan aksi nyata di tengah masyarakat harus menjadi fondasi dalam membangun politik yang bermakna,” tandasnya.[asg]

  • Tiga Warga Jaktim Terluka Akibat Sapi Kurban Mengamuk saat Ingin Dipotong

    Tiga Warga Jaktim Terluka Akibat Sapi Kurban Mengamuk saat Ingin Dipotong

    JAKARTA – Tiga orang warga mengalami luka akibat sapi kurban terlepas dan mengamuk di Jalan SMKN 24, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu.

    “Saat sapi mau dipotong, terlepas dari tali. Kemungkinan sapi sedang birahi. Pelapor langsung menghubungi Damkar Jakarta Timur,” ucap Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Muchtar di Jakarta, Minggu.

    Pihaknya kemudian menerjunkan tiga orang petugas untuk mengamankan sapi yang mengamuk itu.

    “Tiga personel kita turunkan untuk merepons aduan warga soal sapi yang mengamuk,” ujar Muchtar.

    Salah satu korban, Reza mengatakan saat sapi akan ditarik, tiba-tiba menyepak dan mengamuk hingga melukai dua warga lainnya.

    Tak hanya itu, sapi dengan bobot 400 kilogram (Kg) itu juga merusak satu unit sepeda motor milik warga.

    Dalam video yang diterima ANTARA, seorang warga bahkan sempat terinjak oleh sapi yang mengamuk itu.

    Warga sekitar pun berteriak histeris menonton sapi itu mengamuk dan menjatuhkan sekitar dua unit sepeda motor.

    Sejumlah pria berusaha menenangkan sapi itu, namun hingga video berakhir upaya itu nihil dan sapi tetap saja mengamuk