Hewan: Sapi

  • Maju Tiga Besar Lomba Desa Jawa Timur, Gonggang Tawarkan Potensi Peternakan dan Pertanian Unggulan

    Maju Tiga Besar Lomba Desa Jawa Timur, Gonggang Tawarkan Potensi Peternakan dan Pertanian Unggulan

    Magetan (beritajatim.com) – Desa Gonggang, yang terletak di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berhasil menembus tiga besar dalam ajang Lomba Desa tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Desa ini dikenal dengan keindahan alam dan kesejukan suasananya, serta potensi ekonomi yang kuat di bidang pertanian dan peternakan.

    Kesuburan tanah serta kegigihan warga dalam mengelola lahan dan hewan ternak menjadi kekuatan utama desa ini. Hampir setiap keluarga di Gonggang memelihara sapi, didukung oleh ketersediaan pakan ternak yang melimpah dan lingkungan yang ideal. Potensi ini pula yang mengantarkan Desa Gonggang menjadi wakil Kabupaten Magetan di ajang Lomba Desa tingkat provinsi.

    Setelah meraih Juara I di tingkat kabupaten, Desa Gonggang melaju ke seleksi administrasi tingkat provinsi dan berhasil masuk enam besar. Desa ini kemudian diundang untuk memaparkan potensi dan keunggulannya di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur pada Rabu, 21 Mei 2025.

    Dari enam desa, terpilih tiga besar yang berhak mengikuti penilaian kunjung lapang, yaitu Desa Gonggang (Magetan), serta dua desa lainnya dari Kabupaten Blitar dan Kabupaten Mojokerto.

    Dalam tahap kunjungan lapang, Tim Penilai dari Provinsi Jawa Timur menilai langsung ke 20 titik lokasi dengan berbagai kriteria. Gonggang memamerkan beragam potensi, antara lain penggemukan sapi dan kambing, pertanian palawija, padi, aneka sayuran, perdagangan janggelan, anyaman mending, pengeringan empon-empon, kerajinan tusuk sate, meubel, dan tanaman hias.

    Dalam aspek investasi, Desa Gonggang menarik perhatian berbagai investor, seperti Magetan Farm yang berfokus pada ternak kambing, PT Indofood melalui program distribusi bibit kentang, CV Citra Asia untuk pembibitan tomat dan cabai, serta investor peternak ayam pedaging. Keberhasilan ini mencerminkan daya tarik dan potensi ekonomi desa yang semakin diperhitungkan di tingkat regional.

    Pemberdayaan masyarakat juga disesuaikan dengan karakteristik penduduk. Masing-masing RT menerima bantuan ternak kambing yang dikembangkan secara mandiri oleh warga, sebagai bagian dari program pemberdayaan berbasis potensi lokal.

    Desa Gonggang terdiri dari enam dusun: Biting, Gonggang, Kopen, Dagung, Candi, dan Templek. Terdiri dari 47 RT dan 5 RW, desa ini memiliki luas wilayah 1.087 hektar (10,87 km²) dan dihuni oleh 5.217 jiwa. Secara geografis, Desa Gonggang berbatasan dengan Desa Genilangit dan Janggan di utara, Desa Poncol di timur, Desa Golo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah di barat. [fiq/ian]

  • Pram klaim tingkat inflasi DKI konsisten di bawah rata-rata nasional

    Pram klaim tingkat inflasi DKI konsisten di bawah rata-rata nasional

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengklaim bahwa tingkat inflasi di Jakarta secara konsisten berada di bawah rata-rata inflasi nasional.

    “Bahkan inflasi di Jakarta selalu berada di bawah inflasi nasional,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Berdasarkan data yang dihimpun ANTARA, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat inflasi tahunan Jakarta pada April 2025 lebih tinggi dibandingkan April 2024 sebesar 2,21 persen atau tertinggi di Pulau Jawa.

    Kendati inflasi Jakarta tertinggi di Jawa, namun angka ini masih relatif terkendali karena masih di bawah target inflasi yakni 2,5 plus minus 1 persen.

    Pramono menilai, capaian tersebut tak lepas dari kemampuan Jakarta dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi bahan pokok.

    Pramono mencontohkan harga beras, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabai, hingga telur ayam yang dinilai relatif stabil dan terjaga di Jakarta dibandingkan dengan kota-kota lain.

    “Bahkan pada momen Idul Adha kemarin, jumlah sapi yang disembelih di Jakarta mencapai 71 ribu ekor, padahal awalnya kami memprediksi hanya 64 sampai 65 ribu,” katanya.

    Menurut dia, banyak warga yang memilih beli di Jakarta karena lebih murah daripada di Bogor, Bekasi, Tangerang atau Tangerang Selatan (Tangsel).

    Menurut Pramono, keberhasilan Jakarta dalam mengelola pasokan dan harga pangan merupakan hasil dari proses hilirisasi yang berjalan baik sejak lama.

    Pramono menilai peran BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) seperti Food Station Cipinang Jaya dan Dharma Jaya sangat krusial dalam menjalin kerja sama dengan daerah-daerah penghasil pangan seperti Karawang, Lampung, hingga Kediri yang merupakan kampung halamannya.

    “Bukan karena bupatinya anak saya. Tapi karena kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan. Petani mendapat harga yang baik, dan Jakarta mendapat pasokan yang stabil,” kata Pramono.

    Selain menjaga inflasi dan pasokan pangan, Pramono juga menyoroti pentingnya transformasi sosial di Jakarta.

    “Persoalan utamanya adalah disparitas, perbedaan orang kaya dan miskin di Jakarta. Maka sejak awal saya memimpin, saya dorong Kartu Jakarta Pintar (KJP) segera dibagikan,” kata Pramono.

    Hingga kini, program KJP telah menjangkau lebih dari 707.000 siswa dengan anggaran mencapai Rp1,6 triliun.

    Sementara untuk jenjang pendidikan tinggi, Pemprov DKI juga meluncurkan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang memungkinkan penerimanya menempuh pendidikan hingga jenjang S3.

    “Saya sudah membagi kartu Jakarta Pintarnya 707.622.000 siswa, 1,6 triliun. Cuma memang saya ini bukan orang yang kemudian begitu-begitu saya masukan sosmed. Enggak,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta Contoh Paling Bagus Hilirisasi Nontambang

    Jakarta Contoh Paling Bagus Hilirisasi Nontambang

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut Jakarta contoh nyata hilirisasi sektor non-tambang. Pramono menilai stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan di Jakarta adalah bukti sistem hilirisasi telah berjalan dengan baik.

    Hal ini disampaikan Pramono dalam sambutannya di acara Studi Strategis Dalam Negeri Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (SSDN P3N) Angkatan ke-25 di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu (11/6/2025).

    “Maka kalau melakukan hal yang berkaitan dengan hilirisasi non-tambang, non-natural resources based, contoh yang paling bagus adalah Jakarta,” kata Pramono.

    Pramono mencontohkan lonjakan jumlah sapi kurban pada Idul Adha 2025g mencapai lebih dari 71 ribu ekor atau melebihi prediksi awal 64-65 ribu ekor. Hal itu dinilai berkat efisiensi distribusi membuat harga daging di Jakarta lebih murah dibanding daerah penyangga.

    “Distribusi di Jakarta sudah berjalan baik, makanya sapi lebih murah. Ini contoh hilirisasi paling sederhana,” kata Pramono.

    Lebih lanjut, Pramono mengungkap bahwa harga beras di Jakarta cenderung stabil meskipun hanya 2% wilayah digunakan untuk pertanian. Kestabilan itu dimungkinkan oleh kerja sama jangka panjang antara BUMD Jakarta Food Station Cipinang Jaya dengan daerah penghasil beras seperti Karawang, Kediri, hingga Lampung.

    Pramono menilai pentingnya pendekatan hati dalam menyelesaikan persoalan warga. Pramono menyinggung penyelesaian konflik permukiman Kampung Bayam yang sebelumnya tak kunjung tuntas pada masa kepemimpinan gubernur-gubernur sebelumnya.

    “Saya selesaikan pakai hati. Orang diajak duduk bareng, didengarkan, dicari jalan tengahnya. Sekarang mereka tinggal di apartemen JIS dan punya penghasilan,” katanya.

    (bel/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KPKP Jakbar temukan 180 kg organ hewan kurban tidak layak konsumsi

    KPKP Jakbar temukan 180 kg organ hewan kurban tidak layak konsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat menemukan 180 kilogram (kg) organ hewan kurban yang tidak layak konsumsi selama pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan mulai 6-9 Juni 2025.

    Kasudin KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta, Selasa, mengatakan 180 kilogram organ seperti hati, paru, dan lainnya telah diafkir karena tidak layak dikonsumsi karena rata-rata ditemukan cacing hati atau perubahan warna, ukuran, dan konsistensi organ.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Novy, sebagian besar organ yang diafkir terutama bagian hati, terinfeksi cacing hati jenis fasciola. Selanjutnya organ-organ yang dinyatakan tidak layak tersebut dipotong sebagian (trimming) atau seluruhnya, tergantung pada tingkat kerusakan yang ditemukan.

    “Selama pemeriksaan kemarin, apabila ditemukan tentunya kami meminta panitia atau pengurus tempat pemotongan agar memusnahkan organ itu dengan cara disiram disinfektan atau karbol. Kemudian dibungkus dan dikubur agar tidak disalahgunakan atau dikonsumsi oleh pihak yang tidak mengetahui kondisinya,” ujarnya.

    Pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban di 196 lokasi pemotongan hewan kurban selama Idul Adha 1446 Hijriah untuk memastikan kelayakan daging yang dikonsumsi masyarakat.

    “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 48 ekor hewan kurban baik sapi, kambing, maupun domba yang memiliki organ dalam tidak layak konsumsi,” kata Novy.

    Total lokasi pemotongan hewan kurban yang terdata di wilayah Jakarta Barat mencapai 1.186 titik. Namun, hanya 196 lokasi yang diperiksa langsung oleh Sudin KPKP Jakbar bersama Dinas terkait, Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

    Sementara sisanya diperiksa melalui kerja sama dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan pengurus masjid atau musala.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan secara maksimal demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Harapannya tentu agar masyarakat dapat mengonsumsi daging kurban dengan layak dan higienis,” ucapnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Geger, Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Lengkap Pekurban, Benarkah? – Page 3

    Geger, Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Lengkap Pekurban, Benarkah? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Warga RT 002/RW 001, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, dihebohkan dengan temuan paru sapi bertuliskan nama lengkap sohibul qurban atau orang yang berkurban.

    Kejadian tersebut direkam dan disebarluaskan di media sosial hingga menjadi viral dalam beberapa hari terakhir.

    Dalam video tersebut, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Ikhlas, KH Suhada, mengatakan pihaknya menerima 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari berbagai macam orang yang berkurban.

    Setelah dilaksanakan pemotongan 3 ekor sapi dan 15 kambing berjalan lancar, seperti biasa, warga dibagi tugas. Ada bagian yang menguliti, memisahkan tulang dan daging, hingga menyayat dan membersihkan jeroan kambing dan sapi kurban.

    “Namun, pada saat penyesetan daging hewan kurban, ada salah satu dari panitia kami yang bernama Yusman menyampaikan bahwa ada kejadian aneh terkait dengan salah satu daging hewan kurban sapi,” kata Suhada.

    Ditemukan ada tulisan berwarna hitam di salah satu bagian paru sapi. Tulisan tersebut tertera nama pekurban Muhammad Mustofa Bin Jalal Sahidi, di mana letak tulisan Muhammad Mustofa di bagian atas, dan bin Jalal Sahidi di bagian bawah. Kesemuanya menggunakan huruf kapital.

    “Saya pun kemudian mengecek, ternyata benar ada tulisan nama orang yang berkurban. Tapi bukan sapi, melainkan kambing,” kata Suhada.

    Baca juga Sapi Kurban Mengamuk saat Mau Dipotong di Cipayung, Tiga Orang Luka-luka

    Di saat sedang menyembelih hewan kurban, ada seorang ustaz sekaligus petugas jagal menemui ajal. Video saat sang ustaz kolaps pun viral.

  • Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana malam Idul Adha di Pondok Pesantren Bani Rancang, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tampak berbeda dari biasanya. Di tengah udara dingin selepas maghrib, barisan santri tampak sibuk mengipasi bara, menyiapkan tusukan-tusukan sate di atas panggangan sepanjang puluhan meter. Inilah Sate Lanjeng, tradisi khas pondok yang menjadi bagian tak terpisahkan dari semarak Idul Adha mereka.

    Sate Lanjeng dari bahasa Madura yang berarti “sate panjang” merupakan kegiatan memasak sate secara serentak di atas panggangan raksasa yang terbentang sejauh 50 meter. Santri putra mengelola sisi sepanjang 25 meter, demikian pula santri putri di sisi lainnya.

    Kebersamaan dan gotong royong terasa kental sepanjang prosesi ini berlangsung.
    Ratusan santri berpakaian putih dengan bawahan gelap telah bersiap sejak sore.

    Mereka berjajar di sepanjang tungku panjang yang dibuat dari bata dan semen. Strukturnya sederhana namun kokoh, tungku ini telah digunakan secara turun-temurun di lingkungan pondok.

    Daging sate berasal dari 40 ekor kambing kurban yang khusus disediakan untuk para santri. Dari total 90 ekor kambing dan dua ekor sapi yang dikurbankan tahun ini, sebagian besar disalurkan kepada masyarakat sekitar, sedangkan sisanya dinikmati bersama di pondok sebagai bentuk rasa syukur.

    Usai proses memanggang, para santri berkumpul di teras madrasah untuk melanjutkan tradisi poloan yakni makan bersama di atas daun pisang.

    Menu yang dihidangkan sederhana yakni nasi, sate, dan telur rebus. Namun di balik kesederhanaannya, momen ini menghadirkan kehangatan dan kebersamaan yang istimewa.

    Bagi Maulidatun Nabila (19), santri asal Bangkalan, momen ini adalah salah satu yang paling dinanti setiap tahunnya.

    “Alhamdulillah bisa ikut lagi tahun ini. Sate lanjeng itu bukan Cuma tentang makanannya, tapi tentang kebersamaannya. Rasanya lebih nikmat karena dimakan bareng teman-teman,” tuturnya dengan penuh semangat.

    Lebih dari sekadar tradisi kuliner, Sate Lanjeng juga menyimpan filosofi yang mendalam. Ketua Pengurus Pondok, Suhud Al-Fauzi, menjelaskan bahwa panjangnya panggangan menjadi simbol dari proses menuntut ilmu yang tidak mengenal akhir.

    “Sate lanjeng menggambarkan perjalanan menimba ilmu sepanjang hayat Kulli Hayat. Kami ingin santri menyadari bahwa belajar adalah proses seumur hidup,” jelasnya.

    Tradisi poloan pun mengajarkan nilai hidup bersahaja dan saling berbagi, dua hal yang sangat dijunjung tinggi dalam kehidupan santri.

    “Kesederhanaan itu bukan keterbatasan, tapi karakter. Hidup sederhana, namun penuh kebersamaan dan rasa peduli satu sama lain, itulah yang kami tanamkan,” tambah Suhud.

    Tahun ini terasa lebih istimewa karena para santri juga dapat berkomunikasi dengan Pengasuh Pondok, Gus Agus Hasan Muktasim Billah, yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji. Dari Tanah Suci, beliau menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh santri.

    “Semoga berkah kurban tahun ini membawa semangat baru dalam menuntut ilmu, dan menjadikan para santri insan yang penuh keberkahan sepanjang hidupnya,” ucapnya.

    Di Pondok Pesantren Bani Rancang, sate bukan sekadar sajian. Ia menjadi simbol dari semangat belajar, rasa syukur, dan kebersamaan yang terus diwariskan dari tahun ke tahun. (ada/but)

  • Rayakan Idul Adha 1446 H, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Salurkan 70 Hewan Kurban – Page 3

    Rayakan Idul Adha 1446 H, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Salurkan 70 Hewan Kurban – Page 3

    Liputan6.com, Semarang PT Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan 70 hewan kurban dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Kegiatan penyembelihan dan distribusi hewan kurban yang terdiri dari 9 ekor sapi dan 61 ekor kambing berlangsung pada Senin (9/6/2025). Setelah proses penyembelihan, daging hewan kurban dibagikan kepada karyawan dan masyarakat sekitar.

    Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Edy Purwanto, melalui Deputi Operasional Kanwil XI Semarang, Ali Mustaat, menyampaikan bahwa kegiatan kurban ini merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud kepedulian sosial.

    “Penyembelihan hewan kurban dilakukan untuk memberikan manfaat dan berkah kepada masyarakat sekitar, serta mempererat kebersamaan antar karyawan. Selain itu, juga untuk peningkatan gizi ataupun protein masyarakat,” ujar Ali Mustaat.

    Di lingkungan kantor wilayah sendiri, Pegadaian Kanwil XI Semarang berkurban dua ekor sapi dan satu ekor kambing. Selain itu, kegiatan serupa juga dilaksanakan serentak di seluruh kantor area dan kantor cabang di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, termasuk di salah satu lokasi bank sampah binaan Pegadaian.

    Ali menambahkan, berkurban tidak hanya dimaknai sebagai ritual tahunan, melainkan sebagai bentuk keikhlasan dan ketaatan dalam meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

    “Makna Idul Adha ini mengajarkan kita untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah,” jelasnya.

  • Idul Adha Penuh Berkah, Masjid Istiqlal Gandeng Le Minerale Berbagi Kurban dan Santunan untuk 2.000 Anak Yatim – Page 3

    Idul Adha Penuh Berkah, Masjid Istiqlal Gandeng Le Minerale Berbagi Kurban dan Santunan untuk 2.000 Anak Yatim – Page 3

    Bagi Masjid Istiqlal, Le Minerale sudah menjadi bagian dari keluarga besar, bersatu dengan pengurus dan umat. Hal ini disampaikan dengan jelas oleh H. Abu Hurairah Abdul Salam, Kepada Bidang Sosial & Pemberdayaan Umat BPMI/ Ketua Panitia Pelaksanaan Idul Adha Masjid Istiqlal. Ia memberikan apresiasi atas kepedulian Le Minerale dalam mendukung pelaksanaan Idul Adha tahun ini. 

    “Kalau bicara Le Minerale bagi kami pengurus sudah tidak perlu diragukan lagi. Pihak Le Minerale sudah seperti bagian dari jamaah dengan pengurus masjid. Le Minerale senantiasa membantu kegiatan-kegiatan yang ada di masjid Istiqlal. Bukan hanya tahun ini, beberapa tahun ke belakang bahkan mungkin di antara perusahaan-perusahaan yang mendukung kami, Le Minerale yang paling dominan, itu bisa dibuktikan. Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Le Minerale,” kata Abu Hurairah pada Kamis (5/6/2025).

    Menurut Abu, dukungan tersebut juga memperkuat makna gotong royong dan solidaritas sosial dalam momen suci Idul Adha. Ia menambahkan, kolaborasi antara institusi keagamaan dan produk asli milik Indonesia seperti ini mencerminkan sinergi yang ideal dalam mewujudkan kemaslahatan umat.

    “Kolaborasi seperti ini tentu sangat kami hargai ini sangat menyenangkan kami. Kolaborasi dalam hal syiar, dalam kebaikan. Nah, sebenarnya kalau kita lihat makna dari kurban itu penyembelihan kurban itu yang sampai ke Tuhan itu adalah ketakwaan kita, keikhlasan kita, ketulusan kita dalam memberi itu yang sampai ke atas. Sekarang kami sebagai panitia memiliki amanah titipan hewan kurban dari Le Minerale bagaimana hewan ini kami teruskan kepada yang berhak menerimanya,” jelasnya.

    Pada momen ini, Abu turut menjelaskan peran serta Le Minerale dalam mendukung perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H, yang meliputi penyediaan hewan kurban sapi berkualitas, pelaksanaan proses pemotongan, hingga penyaluran santunan kepada 2.000 anak yatim.

  • Pupuk Kaltim salurkan 45 hewan kurban ke wilayah Bontang dan Fakfak

    Pupuk Kaltim salurkan 45 hewan kurban ke wilayah Bontang dan Fakfak

    Jakarta (ANTARA) – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyalurkan total 45 hewan kurban ke berbagai wilayah di Kota Bontang, Kalimantan Timur, dan Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

    Seluruh rangkaian penyaluran dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution), yang melibatkan karyawan untuk turun langsung ke lapangan sebagai relawan.

    “Program Evolution ini menjadi ruang bagi karyawan Pupuk Kaltim untuk tidak hanya berbagi, tetapi juga terlibat langsung di lapangan. Kami berharap penyaluran kurban ini dapat mempererat semangat kebersamaan di momen Idul Adha,” kata Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur Budi Wahju Soesilo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Tahun ini, sebanyak 31 sapi disalurkan ke 9 kelurahan di Kota Bontang dan wilayah kantor perwakilan Pupuk Kaltim di Samarinda dan Balikpapan.

    Sementara itu, 14 sapi lainnya ditujukan kepada masyarakat di 5 distrik Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

    Seluruh bantuan disalurkan langsung oleh karyawan Pupuk Kaltim yang bergabung sebagai relawan.

    “Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan silaturahmi keluarga besar Pupuk Kaltim dengan masyarakat sekitar. Semoga kurban ini bisa memberi manfaat yang nyata bagi para penerima,” lanjut Soesilo.

    Lebih lanjut, program Evolution merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) Pupuk Kaltim yang membuka peluang bagi karyawan untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.

    Soesilo menuturkan kegiatan yang berlangsung pada Jumat-Sabtu, 6-7 Juni 2025 di Bontang ini melibatkan 82 karyawan dari berbagai divisi yang tidak hanya mendistribusikan bantuan, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat dan memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar.

    “Evolution bukan sekadar program CSR, inisiatif ini merupakan cara kami membangun kedekatan dan keterlibatan yang nyata antara insan Pupuk Kaltim dan lingkungan sekitar, kami percaya bahwa pelibatan insan Pupuk Kaltim dalam kegiatan sosial seperti ini akan menciptakan sinergi yang kuat, yang penting bagi masa depan perusahaan,” tambah Soesilo.

    Ke depan, program Evolution Pupuk Kaltim ditargetkan menjangkau lebih banyak penerima manfaat melalui pendekatan yang berfokus pada pemberdayaan, bukan sekadar pemberian langsung.

    Kolaborasi dan inovasi dari para karyawan Pupuk Kaltim juga akan terus ditempa agar mampu membawa dampak positif yang lebih luas.

    “Kami percaya bahwa karyawan bukan hanya bagian dari perusahaan, tetapi juga jembatan ke masyarakat. Melalui Evolution, kami ingin terus menghadirkan kontribusi nyata, bukan hanya dalam pembangunan sosial, tapi juga untuk mendukung ekonomi lokal di wilayah tempat kami beroperasi,” jelasnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • BSI Maslahat salurkan kurban buat Palestina dalam bentuk daging kaleng

    BSI Maslahat salurkan kurban buat Palestina dalam bentuk daging kaleng

    Jakarta (ANTARA) – BSI Maslahat untuk pertama kalinya pada 2025 menyalurkan hewan kurban dan sedekah daging ke Palestina dalam bentuk daging kaleng.

    Kebijakan itu solusi inovatif dan aman yang memungkinkan makanan bernutrisi sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, bahkan di tengah situasi krisis, kata siaran pers BSI Maslahat di Jakarta, Selasa,

    Konflik berkepanjangan, blokade ketat, serta hancurnya infrastruktur membuat masyarakat Gaza di Palestina hampir tidak memiliki peluang untuk menyembelih hewan kurban secara mandiri.

    Bahkan untuk mendapatkan daging segar pun menjadi hal yang sangat sulit.

    Dijelaskan, sebanyak 24 ekor sapi disembelih di Ethiopia, Afrika Timur.

    Proses penyembelihan dilakukan secara profesional dan higienis melalui lima tahapan yakni pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan, penyembelihan, pengulitan, pendinginan dan pemisahan tulang dan daging Setelah itu, daging dikalengkan di Uni Emirat Arab sebelum dikirimkan ke Jalur Gaza, Palestina.

    Daging kaleng dipilih karena lebih awet (hingga dua tahun), bernutrisi tinggi, mudah distribusi, serta aman dikonsumsi dalam situasi darurat.

    Metode ini juga menjadi bentuk ikhtiar untuk memastikan amanah kurban benar-benar sampai ke tangan penerima manfaat, tanpa terhalang hambatan logistik maupun keamanan.

    Selain hewan kurban, BSI Maslahat juga menyalurkan sedekah daging yang berasal dari 143 ekor sapi, setara 18.018 kaleng daging, atau setara dengan 14.414.400 gram daging kornet yang juga akan disalurkan ke wilayah-wilayah terdampak, termasuk Gaza.

    Sebagai bagian dari upaya transparansi dan pelibatan publik, BSI Maslahat menayangkan live streaming proses penyaluran kurban untuk Palestina pada 9 Juni 2025, melalui channel resmi YouTube @bsimaslahat.

    Menurut siaran pers itu, perjalanan penyaluran kurban dan sedekah daging ini bukanlah hal mudah. Kegiatan itu melewati proses panjang dari penggalangan dana di Indonesia, penyembelihan di Ethiopia, pengalengan di Uni Emirat Arab, hingga pengiriman ke Jalur Gaza.

    Namun, semua dilakukan dengan tekad kuat untuk menghadirkan kemaslahatan dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah konflik dan penderitaan.

    Di balik setiap kaleng daging yang dikirim, tersimpan doa, harapan, dan amanah dari muhsinin dan mudhohi. Semoga Allah SWT membalas dengan pahala berlipat berupa pahala kurban, sedekah, dan juga pahala menolong sesama di tengah himpitan kehidupan.

    Pewarta: Ahmad Buchori
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.