Hewan: Sapi

  • Dharma Jaya impor 750 sapi bantu jaga stabilitas pangan di Jakarta

    Dharma Jaya impor 750 sapi bantu jaga stabilitas pangan di Jakarta

    Ilustrasi – Perumda Dharma Jaya mendatangkan 750 sapi impor dari Australia pada pertengahan Juli ini, yang merupakan bagian dari tahap kedua program pengadaan sapi tahun 2025, sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di Provinsi DKI Jakarta. ANTARA/HO- Perumda Dharma Jaya

    Dharma Jaya impor 750 sapi bantu jaga stabilitas pangan di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Perumda Dharma Jaya mengimpor 750 sapi dari Australia sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di Provinsi DKI Jakarta.

    “Ratusan sapi ini akan melalui masa penggemukan selama tiga hingga empat bulan di kandang penggemukan kami di Serang. Nantinya, dijual dalam bentuk sapi hidup,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Jenis sapi yang datang pada tahap kedua terdiri dari 711 ekor jenis “feeder steer” dan “bull”, serta 39 ekor jenis “productive heifer”. Sapi impor itu merupakan bagian dari tahap kedua program pengadaan sapi tahun 2025, Jenis feeder steer dan bull merupakan sapi yang diperuntukkan dijual sebagai sapi potong setelah penggemukan. Sedangkan jenis productive heifer akan dikembangkan sebagai bagian dari program budidaya sapi Dharma Jaya dan bentuk dukungan peningkatan sapi lokal.

    “Sapi jenis feeder steer dan bull kami rawat dengan baik agar berat badannya bertambah setiap hari, sehingga nilai jualnya pun meningkat. Sementara sapi betina jenis productive heifer akan kami ternakan dan kembangkan hingga empat kali masa produktifnya,” kata Raditya.

    Sebelumnya, pada tahap pertama, sebanyak 500 sapi telah tiba lebih dulu di kandang penggemukan Serang. Setelah menjalani proses penggemukan selama tiga bulan, sapi-sapi tersebut kini memasuki masa siap jual. Raditya menyampaikan, 500 sapi impor tahap pertama berjenis feeder steer dan bull sudah laku terjual. Sementara 750 ekor pada tahap kedua juga sudah bisa dipesan, meski masih menunggu penggemukan.

    “Kami punya sekitar 10 pelanggan tetap dari RPH di Cakung, Serang, Bogor, dan Sukabumi. Tiap pelanggan bisa pesan hingga 50 sapi per bulan. Jadi begitu proses penggemukan selesai, sapi langsung dikirim karena semuanya sudah dipesan,” ujarnya.

    Total sapi impor sebanyak 1.250 ekor, kini berada di kandang penggemukan Dharma Jaya – Serang, Banten. Adapun Dharma Jaya menargetkan 5.000 sapi impor pada program pengadaan sapi sepanjang tahun 2025. Direktur Bisnis Perumda Dharma Jaya, Irwan Nusyirwan mengatakan, penggemukan sapi bukan sekadar jual-beli. Proses ini meningkatkan berat badan sapi secara optimal, menambah nilai jual, serta ikut membuka lapangan kerja dan mendorong ekonomi lokal.

    Dia menambahkan pengiriman sapi impor dari Australia tahap ketiga akan dilakukan di Jakarta pada awal September. Sapi tersebut nantinya dibawa ke kandang penggemukan di Serang yang memiliki kapasitas penampungan hingga 3.000 ekor sapi.

    “Pengiriman dilakukan bertahap agar proses penggemukan berjalan optimal dan distribusi ke pasar lebih terkendali,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Wabah Penyakit Ternak Paksa Tour de France Pangkas Rute Etape 19

    Wabah Penyakit Ternak Paksa Tour de France Pangkas Rute Etape 19

    JAKARTA – Etape ke-19 Tour de France yang dijadwalkan berlangsung Jumat 25 Juli dari Albertville ke La Plagne terpaksa dipangkas jaraknya setelah terjadi wabah penyakit menular pada ternak di sekitar Col des Saisies.

    Dalam pernyataan resmi pada Kamis, 224 Juli, penyelenggara lomba ASO menyebut bahwa pendakian menuju Col des Saisies dibatalkan demi menghindari zona yang terdampak oleh wabah dermatitis nodular, penyakit yang sangat menular pada sapi. Otoritas setempat telah melakukan pemusnahan ternak dan membatasi akses ke wilayah tersebut.

    “Dengan mempertimbangkan penderitaan para peternak yang terdampak serta demi kelancaran jalannya perlombaan, diputuskan, bersama otoritas terkait, untuk memodifikasi rute,” demikian pernyataan dari ASO.

    Etape ini awalnya direncanakan menempuh jarak 129,9 km dan memasukkan pendakian Col des Saisies, namun kini telah dipangkas menjadi 95 km. Titik awal seremoni tetap dilakukan di Albertville seperti rencana semula, diikuti dengan bagian netral sepanjang 7 km. Start resmi akan dilakukan satu jam lebih lambat dari jadwal.

    Para pebalap akan kembali ke rute asli tepat sebelum Beaufort, yaitu pada titik 52,4 km dari rute awal. Garis finis tetap berada di La Plagne, hanya dua hari sebelum Tour de France berakhir di Paris pada Minggu, 27 Juli.

    Perubahan ini menjadi pukulan tambahan bagi para pebalap setelah Etape 18 yang brutal sehari sebelumnya, di mana Tadej Pogacar memperlebar keunggulannya atas Jonas Vingegaard dalam perebutan kaus kuning.

  • Klasifikasi Beras Premium dan Medium Akan Dihapus, Ini Gantinya

    Klasifikasi Beras Premium dan Medium Akan Dihapus, Ini Gantinya

    Jakarta, Beritasatu.com – Maraknya praktik manipulasi dan pengoplosan beras di pasaran mendorong pemerintah untuk berencana menetapkan dua jenis klasifikasi beras berdasarkan kualitas. Langkah ini diambil untuk menekan penyimpangan tata niaga oleh oknum pengusaha yang menjual beras dengan mutu tidak sesuai namun berharga tinggi.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, temuan dari Kementerian Pertanian hingga Satgas Pangan menunjukkan adanya manipulasi kualitas beras yang meresahkan masyarakat. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga ketersediaan beras karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia.

    “Maka ke depan tidak ada lagi klasifikasi beras premium atau medium. Beras cukup disebut beras dan satu lagi adalah beras khusus,” ujar Zulhas seusai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jumat (25/7/2025).

    Ia menjelaskan, beras biasa merupakan produk yang dipasok oleh petani lokal dan mendapat subsidi dari pemerintah, baik dalam bentuk pupuk maupun sistem irigasi. Sementara beras khusus adalah jenis tertentu yang mendapat sertifikasi pemerintah, seperti beras basmati, ketan, atau japonica.

    “Bukan lagi premium atau medium, karena berasnya sebenarnya itu-itu juga. Beras khusus ini dibedakan berdasarkan jenisnya,” tambah Zulhas.

    Ia mencontohkan, perbedaan beras ini seperti halnya daging sapi, yang terdiri dari jenis biasa dan wagyu. Selama ini, perbedaan harga beras yang signifikan, dari Rp 12.500 hingga Rp 18.000 per kilogram dan tidak mencerminkan perbedaan kualitas, melainkan lebih kepada kemasan dan labelnya.

    “Banyak dijual dalam kemasan bagus dan mengkilap, padahal isinya tidak sesuai. Ini yang tidak boleh lagi terjadi,” tegas Zulhas.

    Sebelumnya, Satgas Pangan menemukan indikasi pengoplosan beras oleh sejumlah oknum produsen. Dalam investigasinya, mereka mendapati bahwa pengusaha mencampur beras dengan memanfaatkan teknologi mesin modern maupun cara manual.

    Kepala Satgas Pangan Brigjen Pol Helfi Assegaf menjelaskan bahwa modus operandi pengoplosan dengan mesin modern dilakukan dengan pengaturan tingkat pecahan beras secara sengaja.

    “Teknologinya sudah by setting. Kalau mau bikin pecahan 15%, tinggal tekan tombol angka 1 dan 5. Artinya, niat jahatnya sudah ada dari awal,” jelas Helfi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (24/7/2025).

    Ia menegaskan, para pelaku tidak bisa beralasan tidak tahu karena konfigurasi mesin menunjukkan niat yang disengaja.

    “Jadi tidak bisa berkilah, saya tidak mengerti, karena hasil akhir beras tergantung dari apa yang mereka atur di mesin,” ungkapnya.

    Selain itu, dalam modus manual, pengusaha telah lebih dahulu memesan kemasan plastik sesuai dengan komposisi yang diinginkan, meskipun isi sebenarnya tidak sesuai dengan label kemasan.

    “Mereka menulis premium di kemasan, tetapi isinya campuran dari berbagai jenis beras. Sejak awal, niatnya sudah jelas,” kata Helfi.

    Pemerintah kini bersiap menerapkan klasifikasi baru untuk memutus rantai manipulasi tersebut dan menjaga keadilan bagi konsumen serta petani.

  • Proyek ChildFund Hasilkan Pergub Pencegahan Konflik Sosial di Lampung

    Proyek ChildFund Hasilkan Pergub Pencegahan Konflik Sosial di Lampung

    Lampung, Beritasatu.com – Program Penguatan Kohesi Sosial (PPKS) atau Strengthening Social Cohesion Project (SSCP) yang dijalankan selama tiga tahun oleh ChildFund International berhasil mendorong lahirnya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 18 Tahun 2025 tentang Pedoman Pencegahan Konflik Sosial di Provinsi Lampung.

    Program Manager PPKS ChildFund International di Indonesia, Candra Dethan menjelaskan, program ini bertujuan mewujudkan perdamaian dengan mengedepankan kolaborasi, memberdayakan komunitas, serta mendorong transformasi melalui pendekatan lokal dalam setiap upaya membangun perdamaian.  

    “Jadi sebagai lembaga internasional yang bekerja di Indonesia lewat kerja sama dengan Kementerian Sosial, tentu apa yang kami lakukan, kami berharap dapat berkontribusi kepada peran pemerintah untuk bisa menjangkau masyarakat, terutama dalam pemenuhan hak-hak warga yang ada di Provinsi Lampung,” ujar Candra dalam acara di Tanggamus Grand Ballroom, Hotel Horison Lampung, Selasa (22/7/2025).

    PPKS bertujuan mewujudkan perdamaian melalui pendekatan lokal dengan mengedepankan kolaborasi, pemberdayaan komunitas, dan transformasi sosial.

    Pemerintah Provinsi Lampung menyadari, pembenahan konflik akar rumput di masyarakat tidak bisa dilaksanakan sendiri. Pemerintah berharap agar seluruh pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), media, dan akademisi bisa maksimal menjalankan pergub hasil kolaborasi ini.

    “Sehingga lampung ini makin kuat. Ini semua berperan, dan wujudnya hari ini kita bertemu untuk berdialog, menerima masukan-masukan, sehingga apabila ada konflik di masyarakat bisa cepat diselesaikan, bahkan dicegah sebelum terjadi,” kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, M Firsada.

    Berbagai kegiatan dilakukan dalam pelaksanaan PPKS, seperti pembinaan organisasi masyarakat, penyusunan modul pendidikan perdamaian, hingga penerbitan pergub. Semua kegiatan berbasis pada nilai budaya lokal “Piil Pesenggiri” dengan prinsip kesetaraan gender, keberagaman, dan inklusi sosial.

    Beritasatu.com berkesempatan mengunjungi salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, tempat di mana ChildFund memberikan pelajaran pelaksana Modul Pendidikan Perdamaian Ulun Lampung dalam program PPKS selama tiga tahun sebagai upaya menyiapkan generasi muda yang lebih paham pencegahan dan resolusi konflik di masyarakat.

    Nely, guru di sekolah tersebut bercerita bahwa program PPKS dengan modul pendidikan perdamaian menjadi sangat penting, terutama bagi wilayah yang terbangun dari penduduk asli dan bertemu berbagai pendatang, seperti di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan.

    “Mereka antusias. Penyampaian pendidikan perdamaian itu difasilitasi dengan beberapa kegiatan. Jadi, tidak hanya materi atau ceramah,” ujar Nely.

    Menurut Nely, tantangannya saat ini adalah pendidikan perdamaian yang dikembangkan oleh ChildFund belum masuk ke dalam kurikulum. Sehingga murid masih terbatas dalam menyerap dan mempraktikkan apa yang menjadi tujuan PPKS. Ditambah lagi perlunya pelatihan lebih bagi para pengajar dalam melakukan transfer ilmu karena modul pendidikan ini disampiakan secara nonformal, berbeda dengan pendidikan perdamaian yang memang sudah ada di mata pelajaran pada umumnya.

    Tidak hanya melalui pendidikan formal, ChildFund juga membangun Kelompok Ternak Muda Agung Sehati di Desa Marga Agung, Lampung Selatan. Ini merupakan kelompok peternak muda yang fokus pada penggemukan sapi sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

    Kelompok ini didirikan untuk memberdayakan para pemuda dalam bidang peternakan melalui pendekatan seksama, pendampingan teknis, serta dukungan program ketahanan pangan desa. Melalui aktivitasnya, kelompok ini juga berkolaborasi dengan karang taruna di wilayah sekitarnya, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan peternakan lokal, sekaligus berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan desa.

  • Jabar Fasilitasi Pemkot dan KBB Bahas Limbah Sapi yang Cemari Sungai Cikapundung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Juli 2025

    Jabar Fasilitasi Pemkot dan KBB Bahas Limbah Sapi yang Cemari Sungai Cikapundung Bandung 25 Juli 2025

    Jabar Fasilitasi Pemkot dan KBB Bahas Limbah Sapi yang Cemari Sungai Cikapundung
    Tim Redaksi

    BANDUNG, KOMPAS.com
    — Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memfasilitasi pertemuan antara Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Kabupaten
    Bandung Barat
    untuk membahas pencemaran
    Sungai Cikapundung
    akibat limbah kotoran sapi.
    Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyebut pencemaran tersebut berdampak pada kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda dan Curug Dago, yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
    “Karena ini lintas kabupaten, nanti kami fasilitasi. Kami (Pemerintah Provinsi Jawa Barat) berkepentingan karena direct. Ini melalui Tahura dan Curug Dago yang notabene aset kami,” ujar Herman di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (25/7/2025).
    Ia menjelaskan, limbah berasal dari peternakan sapi di wilayah Kabupaten Bandung Barat, sementara aliran sungai yang tercemar melewati wilayah Kota Bandung dan kawasan wisata milik Pemprov Jabar.
    “Ini kewajiban Pemda untuk mengendalikan pembangunan, menyinkronkan pembangunan, mengkonsolidasikan pembangunan agar sinergi antara Kota Bandung dengan Bandung Barat. Nanti kita akan undang dua-duanya untuk secepatnya menyelesaikan persoalan, terutama tadi peternakan sapi, pengolahan
    limbah ternak
    sapi,” ucap Herman.
    Ia menambahkan, persoalan limbah kotoran sapi ini telah berlangsung lama dan belum tuntas. Karena itu, kolaborasi antarpemerintah daerah dibutuhkan agar kualitas air Sungai Cikapundung dapat dipulihkan dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas ke masyarakat.
    “Salah satu kekurangan
    Tahura Djuanda
    dan Curug Dago adalah airnya tercemar. Sumbernya dari atas, dari Kabupaten Bandung Barat, karena di sana ada peternakan sapi kemudian pengolahan limbah kotorannya kurang bagus sehingga ada yang masuk ke sungai ini,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga cabai rawit Rp58.772/kg, bawang merah Rp45.537/kg

    Harga cabai rawit Rp58.772/kg, bawang merah Rp45.537/kg

    Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp58.772/kg, bawang merah Rp45.537/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 24 Juli 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp58.772 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp62.734 per kg, sedangkan bawang merah Rp45.537 per kg turun dari sebelumnya Rp47.464 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.902 per kg turun dari sebelumnya Rp16.137 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.016 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.417 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.583 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.586 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.868 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.252 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.652 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.884 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.304 per kg turun dari hari sebelumnya Rp39.124 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp43.586 per kg turun dari sebelumnya Rp45.264 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp42.253 per kg turun dari sebelumnya Rp44.349 per kg. Lalu daging sapi murni Rp135.036 per kg turun dari sebelumnya Rp135.169 per kg, daging ayam ras Rp35.387 per kg turun dari sebelumnya Rp35.633 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.130 per kg turun dari sebelumnya 29.572 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.052 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.362 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.164 per liter turun dari sebelumnya Rp20.816 per liter; minyak goreng curah Rp17.141 per liter turun dari sebelumnya Rp17.533 per liter; Minyakita Rp17.102 per liter turun dari sebelumnya Rp17.522 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.440 per kg turun dari sebelumnya Rp9.753 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.586 per kg turun dari sebelumnya Rp13.016 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.688 per kg naik dari sebelumnya Rp41.513 per kg; ikan tongkol Rp34.400 per kg naik dari sebelumnya Rp34.379 per kg; ikan bandeng Rp34.747 per kg turun dari sebelumnya Rp34.799 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.131 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.677 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp97.778 per kg turun dari sebelumnya Rp104.383 kg, daging kerbau segar lokal Rp143.889 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.512 per kg.

    Sumber : Antara

  • Tak Selalu Baik, Ini 4 Dampak Buruk Oatmilk pada Kesehatan Kulit

    Tak Selalu Baik, Ini 4 Dampak Buruk Oatmilk pada Kesehatan Kulit

    JAKARTA – Oatmilk atau susu oat adalah minuman nabati yang terbuat dari gandum yang direndam dan dihaluskan dengan air, kemudian disaring. Minuman ini terkenal karena dinilai menjadi pengganti susu sapi, terutama bagi mereka yang intoleransi laktosa.

    Namun, di samping kegunaannya, oatmilk juga ternyata dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh, khususnya kulit. Inilah beberapa dampak buruk oatmilk yang mungkin dialami oleh kulit, dikutip dari Cleveland Clinic, pada Minggu, 20 Juli 2025.

    1. Memicu jerawat

    Oatmilk mengandung karbohidrat kompleks yang cukup tinggi. Untuk sebagian orang, karbohidrat kompleks tersebut dapat meningkatkan kadar insulin dan memicu hormon tertentu yang dapat menyebabkan munculnya jerawat hormonal, terutama di area dagu dan pipi.

    2. Kulit gatal

    Beberapa orang yang mengonsumsi oatmilk bisa mengalami reaksi alergi ringan seperti ruam, gatal-gatal, atau kemerahan. Hal ini bisa terjadi karena oatmilk mengandung avenin, sejenis protein mirip gluten.

    Avenin bagi individu dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten akan memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal di kulit. Oleh karena itu, bagi yang menderita celiac dianjurkan memilih oatmilk yang diproses dengan benar agar reaksi alergi tak muncul.

    3. Kulit kusam

    Perlu diketahui bahwa banyak produk oatmilk di pasaran yang diberikan gula tambahan agar rasa lebih nikmat. Namun, gula berlebih bisa mempercepat glikasi, yakni reaksi kimia yang buat kolagen di kulit menjadi rusak dan kulit wajah jadi tampak kusam.

    4. Peradangan usus berdampak ke kulit

    Kesehatan usus sangat berdampak pada kesehatan kulit. Jika oatmilk tidak cocok di sistem pencernaan, misalnya menyebabkan kembung dan tidak nyaman, itu dapat berimbas pada peradangan internal yang berdampak ke kulit. Mulai dari menyebabkan jerawat atau flare up, terutama pada kulit sensitif.

  • Harga Pangan 20 Juli: Beras SPHP Naik 0,28%, Cabai Anjlok

    Harga Pangan 20 Juli: Beras SPHP Naik 0,28%, Cabai Anjlok

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, rata-rata harga komoditas pangan di tingkat konsumen bergerak turun pada Minggu pagi (20/7/2025). Hanya beras SPHP yang tercatat mengalami peningkatan harga dibanding hari sebelumnya.

    Menyitir data Panel Harga Bapanas, Minggu (20/7/2025), pukul 09.05 WIB, harga beras SPHP di tingkat konsumen dibanderol sebesar Rp12.544 per kilogram (kg).

    Jumlah itu naik 0,28% dibanding hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12.509 per kg. Kendati mengalami peningkatan, harga beras SPHP secara rata-rata masih dalam kisaran harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah yakni Rp12.500 per kg – Rp13.500 per kg.

    Sementara itu, mayoritas komoditas pangan mengalami penurunan harga. Bapanas merekam, harga beras premium di tingkat konsumen turun 1,48% menjadi Rp15.857 per kg.

    Kendati bergerak turun, harga beras premium pagi ini di atas HET yang dipatok pemerintah yakni di kisaran Rp14.900 per kg – Rp15.800 per kg.

    Sama halnya dengan beras medium. Tercatat harga komoditas ini turun signifikan 2,64% menjadi Rp14.000 per kg. 

    Namun, harga komoditas ini di atas HET yang dipatok pemerintah untuk beras medium yakni di kisaran Rp12.500 per kg – Rp13.500 per kg.

    Selanjutnya, harga jagung di tingkat peternak turun signifikan 7,75% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp5.783 per kg pagi ini.

    Harga kedelai biji kering impor turun 2,27% menjadi Rp10.626 per kg, bawang merah turun 2,97% menjadi Rp44.730 per kg, dan bawang putih bonggol turun 4,26% menjadi Rp37.534 per kg.

    Berbagai jenis cabai juga bergerak turun. Dibanding hari sebelumnya, harga cabai merah keriting turun 4,38% menjadi Rp43.665 per kg, cabai merah besar turun signifikan 6,04% menjadi Rp41.860 per kg, dan cabai rawit merah turun 7,43% menjadi Rp61.502 per kg.

    Harga daging sapi murni turun 0,19% menjadi Rp135.075 per kg, harga daging ayam ras turun signifikan 3,16% menjadi Rp34.523 per kg, dan telur ayam ras turun 2,1% menjadi Rp28.942 per kg.

    Kemudian, harga gula konsumsi terpantau turun 1,48% menjadi Rp18.105 per kg dan garam konsumsi turun 4,87% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp11.126 per kg.

    Berbagai jenis minyak goreng juga tercatat turun pagi ini. Di tingkat konsumen, harga minyak goreng kemasan turun 2,58% menjadi Rp20.369 per liter, minyak goreng curah turun 1,03% menjadi Rp17.250 per liter, dan minyakita turun 1,62% menjadi Rp17.202 per liter.

    Lalu, harga tepung terigu curah turun 3,2% menjadi Rp9.474 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 2,94% menjadi Rp12.643 per kg.

    Berbagai jenis ikan juga terpantau bergerak turun dibandingkan hari sebelumnya. Harga ikan kembung turun 0,82% menjadi Rp41.228 per kg, ikan tongkol turun signifikan 3,71% menjadi Rp33.195 per kg, dan ikan bandeng turun 4,04% menjadi Rp33.316 per kg.

    Terakhir, harga daging kerbau beku impor turun signifikan 3,72% menjadi Rp101.390 per kg dan daging kerbau segar lokal tercatat turun 1,88% menjadi Rp138.824 per kg. 

  • Harga cabai rawit Rp58.074/kg, bawang merah Rp44.070 /kg

    Harga cabai rawit Rp58.074/kg, bawang merah Rp44.070 /kg

    Pedagang bawang di Pasar Baru Batura​​​​​​​ja, Kabupaten OKU, Minggu. ANTARA/Edo Purmana

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp58.074/kg, bawang merah Rp44.070 /kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp58.074 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp66.435 per kg, sedangkan bawang merah Rp44.070 per kg turun dari sebelumnya Rp46.101 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 07.42 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.798 per kg turun dari sebelumnya Rp16.096 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.856 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.379 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.469 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.509 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.393 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.269 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.423 per kg turun dari sebelumnya Rp10.873 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.716 per kg turun dari hari sebelumnya Rp39.204 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.788 per kg turun dari sebelumnya Rp45.666 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp40.634 per kg turun dari sebelumnya Rp44.552 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp131.324 per kg turun dari sebelumnya Rp135.330 per kg, daging ayam ras Rp34.465 per kg turun dari sebelumnya Rp35.651 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.370 per kg turun dari sebelumnya 29.564 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.944 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.377 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.330 per liter turun dari sebelumnya Rp20.908 per liter; minyak goreng curah Rp17.463 per liter naik dari sebelumnya Rp17.429 per liter; Minyakita Rp17.202 per liter turun dari sebelumnya Rp17.486 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.309 per kg turun dari sebelumnya Rp9.787 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.425 per kg turun dari sebelumnya Rp13.026 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp40.607 per kg turun dari sebelumnya Rp41.568 per kg; ikan tongkol Rp31.898 per kg turun dari sebelumnya Rp34.474 per kg; ikan bandeng Rp33.718 per kg turun dari sebelumnya Rp34.720 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.685 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.696 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp90.000 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp105.305 kg, daging kerbau segar lokal Rp140.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.489 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp58.074/kg, bawang merah Rp44.070 /kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp58.074/kg, bawang merah Rp44.070 /kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp58.074 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp66.435 per kg, sedangkan bawang merah Rp44.070 per kg turun dari sebelumnya Rp46.101 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 07.42 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.798 per kg turun dari sebelumnya Rp16.096 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.856 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.379 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.469 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.509 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.393 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.269 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.423 per kg turun dari sebelumnya Rp10.873 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.716 per kg turun dari hari sebelumnya Rp39.204 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.788 per kg turun dari sebelumnya Rp45.666 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp40.634 per kg turun dari sebelumnya Rp44.552 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp131.324 per kg turun dari sebelumnya Rp135.330 per kg, daging ayam ras Rp34.465 per kg turun dari sebelumnya Rp35.651 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.370 per kg turun dari sebelumnya 29.564 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.944 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.377 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.330 per liter turun dari sebelumnya Rp20.908 per liter; minyak goreng curah Rp17.463 per liter naik dari sebelumnya Rp17.429 per liter; Minyakita Rp17.202 per liter turun dari sebelumnya Rp17.486 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.309 per kg turun dari sebelumnya Rp9.787 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.425 per kg turun dari sebelumnya Rp13.026 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp40.607 per kg turun dari sebelumnya Rp41.568 per kg; ikan tongkol Rp31.898 per kg turun dari sebelumnya Rp34.474 per kg; ikan bandeng Rp33.718 per kg turun dari sebelumnya Rp34.720 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.685 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.696 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp90.000 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp105.305 kg, daging kerbau segar lokal Rp140.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.489 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.