Dari Teras Rumah ke Panggung Nusantara: Kisah Kak Awam dan Kampung Dongeng
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Di ujung Jalan Musyawarah, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, berdiri sebuah rumah sederhana bercat putih.
Meski tampak biasa dari luar, rumah ini menyimpan keajaiban yang tidak banyak orang tahu, tempat di mana imajinasi anak-anak tumbuh dan hidup.
Saat melewati pagar rumah, suasana teduh langsung menyambut siapa pun yang datang.
Sepoi angin membelai pepohonan, menciptakan suasana sejuk dan asri di halaman seluas sekitar 140 meter persegi itu.
Di halaman itu pula, terpampang papan kayu bertuliskan “Kampung Dongeng”.
Inilah rumah yang menjadi panggung bagi cerita-cerita ajaib. Rumah yang menjadi pusat pergerakan literasi berbasis komunitas bagi para pendongeng.
Tepat di teras rumah, berdiri empat rak tingkat yang dipenuhi aneka buku, mulai dari cerita rakyat, dongeng nusantara, hingga buku pengetahuan.
Warna-warni sampul buku yang tersusun rapi seolah-olah memanggil para tamu, baik anak-anak maupun dewasa, untuk membaca dan larut dalam dunia cerita.
Di panggung itulah, sang pemilik rumah kerap berbagi cerita yang menyenangkan untuk anak-anak lewat suara dan ekspresi.
Siapa pun yang mendengar sang pemilik rumah bercerita bakal larut dalam dunia dongeng yang seru dan mendidik.
Pemilik rumah itu adalah Muhammad Awam Prakoso atau akrab dipanggil Kak Awam. Ia lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 Mei 1973.
“Saya bikin panggung kecil di rumah. Jadi sebelum mulai ke luar itu, saya mulai melakukan ke istri dan anak saya. Saya pokoknya setiap hari Senin dulu ya, maksudnya Senin malam itu saya suka mendongeng bersama anak-anak di rumah,” kenang Awam saat ditemui
Kompas.com,
Kamis (7/8/2025).
Cerita-cerita itu awalnya hanya untuk buah hati Awam. Namun, perlahan, suara Awam menarik perhatian anak-anak tetangga.
Lingkaran ini kemudian membesar, menjangkau anak-anak di RW, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota dan provinsi. Awam menyebut gerakan ini seperti obat nyamuk bakar.
“Saya melakukan analogi obat nyamuk bakar. Obat nyamuk yang mau dibakar itu biasanya dibakar dari pinggir, ini saya bakar dari tengah. Jadi semangat literasi itu dimulai dari keluarga saya,” kata dia.
Meski kini dikenal sebagai pendongeng nasional, jalan hidup Awam tidak bermula dari dunia literasi. Ia justru menempuh pendidikan di jurusan Keuangan dan Perbankan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta.
Namun, ketertarikan pada seni peran sudah muncul sejak masa SMP dan SMA. Awam aktif di panggung-panggung teater hingga perguruan tinggi.
Perjumpaannya dengan tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Kak Seto memperkuat panggilan hatinya untuk terjun ke dunia anak.
Sejak itu, ia giat mendalami teknik bercerita, mencari referensi dari dalam dan luar negeri.
Tidak hanya itu, ia juga mengembangkan gaya mendongengnya sendiri dengan menggunakan tiga lapis suara, yaitu narasi, tokoh, dan ilustrasi efek suara.
Kemudian, suara alam, binatang, hingga suara lucu seperti sapi kejepit, semua menjadi bagian dari pertunjukan yang hidup dan mendidik.
Namun, seiring waktu, undangan mendongeng dari berbagai daerah semakin banyak. Dari sekolah hingga instansi pemerintahan Awam terima sehingga tak jarang membuatnya kewalahan.
“Masa iya semuanya saya yang tangani? Capek juga,” kata dia.
Lalu, muncul ide untuk membuka kelas pelatihan bagi pendongeng pemula. Awam memulainya dari Jabodetabek, lalu meluas.
Dari sinilah lahir gerakan Kemah Dongeng, tempat para calon pendongeng digembleng. Sebagian besar dari mereka kemudian ikut bergabung dalam komunitas yang dibentuk Awam pada 2009 bernama Kampung Dongeng.
Kini, Kampung Dongeng punya lebih dari 300 titik di seluruh Indonesia, tersebar dari Pulau Jawa hingga Maluku dan Papua.
Bagi Awam, dongeng bukan sekadar hiburan. Menurutnya, dongeng adalah media literasi yang bisa menyampaikan pesan-pesan penting secara halus dan menyenangkan.
Contohnya, kata dia, melalui dongeng, anak-anak bisa belajar nilai gizi, mencintai rupiah, bahkan memahami konsep hak cipta.
“Ternyata dongeng ini sebuah kendaraan, dongeng itu sebuah kendaraan apa pun bidangnya. Setelah saya pelajari betul itu semuanya bisa disampaikan melalui dongeng,” kata dia.
Ia pun tak segan menyuarakan kritik terkait literasi yang dianggap belum sepenuhnya merdeka.
Alasannya, masih banyak anak-anak yang terpaku dengan ponsel dibandingkan buku atau aktivitas apa pun yang ramah anak.
“Apabila kita kaitkan dengan merdeka literasi ya sebetulnya mereka harus mendapatkan berbagai layanan akses. Makanya terkait dengan buku, apakah buku itu mudah ditemukan? dan pada kenyataannya tidak,” tegas dia.
Awam menekankan pentingnya akses dan aktivasi relawan literasi di seluruh negeri. Bukan sekadar menyalurkan buku, tapi juga membangun hubungan antara anak dan cerita.
Kini, dua dekade lebih sejak Awam mendongeng untuk anaknya sendiri, semangatnya tak padam.
Awam terus memberikan dari satu panggung ke panggung lain. Bagi Awam, rumah menjadi panggung pertama yang paling penting.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Sapi
-
/data/photo/2025/08/07/6894a77016b8b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dari Teras Rumah ke Panggung Nusantara: Kisah Kak Awam dan Kampung Dongeng Megapolitan 7 Agustus 2025
-

Harga Pangan Hari Ini 7 Agustus: Harga Beras Mahal di Semua Zonasi
Bisnis.com, JAKARTA — Harga beras mengalami kenaikan secara rata-rata nasional pada Kamis (7/8/2025). Lantas, bagaimana dengan komoditas pangan lainnya? Berikut daftar harga pangan hari ini.
Harga rata-rata beras premium dan beras medium di tingkat konsumen tercatat mengalami kenaikan di semua zonasi dan melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada Kamis (7/8/2025).
Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.54 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.968 per kilogram secara nasional. Untuk diketahui, HET nasional beras premium ditetapkan sebesar Rp14.900 per kilogram.
Data Bapanas menunjukkan, kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, yakni di zona 1 dibanderol Rp15.285 per kilogram, zona 2 senilai Rp16.399 per kilogram, dan zona 3 mencapai Rp18.641 per kilogram.
Sekadar pengingat, HET beras premium di zona 1 semestinya adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.800 per kilogram.
Senada, harga beras medium secara rata-rata nasional juga naik dan dibanderol Rp14.198 per kilogram. Harga rata-rata beras medium naik 13,58% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.
Adapun, harga beras medium mengalami kenaikan di semua zonasi. Perinciannya, harga rata-rata beras medium di zona 1 dibanderol Rp13.776 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.363 per kilogram, dan zona 3 senilai Rp17.099 per kilogram.
Asal tahu saja, HET beras medium di zona 1 ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.100 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp13.500 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga terpantau naik tipis dari HET nasional Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.542 per kilogram di tingkat konsumen.
Namun, harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah berada di bawah HET, yakni zona 1 adalah Rp12.326 per kilogram, zona 2 senilai Rp12.858 per kilogram, dan zona 3 mencapai Rp13.300 per kilogram.
Untuk komoditas pangan lainnya, seperti cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp49.130 per kilogram secara nasional, atau berada di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.
Harga rata-rata cabai merah keriting juga turun menjadi Rp43.297 per kilogram, atau berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata cabai merah besar secara nasional dibanderol Rp41.766 per kilogram di tingkat konsumen.
Kemudian, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen dibanderol Rp47.747 per kilogram, atau di dalam rentang HAP Rp36.500–Rp41.500 per kilogram. Lalu, harga rata-rata bawang putih bonggol Rp36.826 per kilogram secara nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.
Beranjak ke pangan lainnya, untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dibanderol Rp34.677 per kilogram secara rata-rata nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram.
Sementara itu, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp29.274 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional, atau hampir mendekati batas HAP nasional di level Rp30.000 per kilogram.
Berikutnya, harga rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.133 per kilogram, Rp35.099 per kilogram, dan Rp33.780 per kilogram secara nasional.
Lebih lanjut, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp135.639 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing dibanderol Rp136.875 per kilogram dan Rp103.384 per kilogram.
Untuk harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.418 per liter dan Rp16.985 per liter secara nasional.
Di sisi lain, harga rata-rata nasional Minyakita terpantau masih tetap berada di atas HET Rp15.700 per liter, yakni dibanderol Rp17.296 per liter.
Untuk harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.038 per kilogram dan Rp11.254 per kilogram. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.542 per kilogram dan Rp9.598 per kilogram.
Panel Harga Bapanas juga menunjukkan, harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.579 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak dipatok Rp5.984 per kilogram.
-

Golongan yang Tak Mencium Bau Surga, Peringatan Keras dari Rasulullah SAW
YOGYAKARTA – Setiap muslim mengharapkan surga sebagai tempat kembali setelah kematian datang. Surga adalah tempat kenikmatan abadi yang dijanjikan Allah bagi hamba-Nya yang bertakwa. Jalan menuju surga tidaklah mudah, tidak semua orang bisa memasukinya.
Bahkan beberapa golongan tertentu yang tidak dapat mencium bau surga, meskipun bau surga itu bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.
Peringatan ini bukan sekadar ancaman, melainkan bentuk kasih sayang Nabi agar umatnya tidak terjerumus dalam perbuatan yang dapat merusak amal ibadah dan harapan akan surga.
Lalu, siapa saja golongan yang disebut tidak akan mencium bau surga? Dilansir dari berbagai sumber, berikut golongan-golongan tidak mencium bau surga.
Golongan-golongan yang Tak Mencium Bau Surga
1. Orang yang Mempelajari Ilmu Agama untuk Kepentingan Duniawi
Ilmu agama sejatinya dipelajari untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, jika niat belajar agama semata-mata demi kepentingan dunia seperti harta, jabatan, atau popularitas, maka orang tersebut tidak akan dapat mencium bau surga. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah (yaitu ilmu agama), tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, maka dia tidak akan mendapatkan harumnya bau Surga di hari Kiamat.” (HR Abu Dawud)
2. Orang yang Menyemir Rambut dengan Warna Hitam
Rasulullah SAW juga meyebut kelompok yang tidak akan dapat mencium aroma surga adalah mereka yang menyemir rambutnya menggunakan warna hitam, sebagaimana sabdanya yang berbunyi:
“Pada masa akhir zaman akan muncul suatu kaum yang menyemir rambutnya dengan warna hitam seperti tembolok burung merpati, mereka ini tidak akan mencium bau harum surga.” (HR Abu Dawud)
3. Istri yang Meminta Cerai Tanpa Alasan Syar’i
Perceraian memang dibolehkan dalam Islam, namun harus dilandasi alasan yang dibenarkan secara syar’i. Seorang istri yang meminta cerai tanpa alasan yang sah tidak dapat mencium bau surga. Rasulullah SAW bersabda:
“Wanita mana saja yang meminta perceraian dari suaminya ‘tanpa alasan yang benar, maka haram baginya bau surga.” (HR Abu Dawud).
4. Wanita yang Berpakaian Namun Terlihat Telanjang
Wanita yang berpakaian tetapi tetap menampakkan aurat atau terlihat seperti telanjang termasuk dalam kelompok yang disebutkan dalam hadits sebagai golongan yang tidak akan mencium bau surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim).
5. Orang Sombong
Kesombongan, walau hanya sebesar biji sawi, dapat menjadi penghalang masuk surga. Sifat ini sangat dibenci oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW:
“Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan m enyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR Ahmad)
6. Orang yang Bernasab bukan pada Ayahnya
Islam sangat menjaga kejelasan nasab (garis keturunan). Seseorang yang mengaku sebagai anak dari orang lain yang bukan ayah kandungnya, terancam termasuk dalam golongan yang tidak akan mencium bau surga. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR Ahmad; shahih)
7. Orang yang Membunuh Kafir Mu’ahad
Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian dan keadilan. Seorang Muslim tidak boleh membunuh non-Muslim yang hidup damai di bawah perlindungan negara Islam, seperti kafir mu’ahad, dzimmi, atau musta’min. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membunuh seseorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mendapatkan baunya surga, padahal baunya surga bisa didapati dari perjalanan 70 tahun.” (HR Ahmad dan Nasa’i)
-

Harga cabai rawit Rp50.286/kg, bawang merah Rp49.167/kg
Pedagang membersihkan cabai rawit dagangannya di Pasar Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (5/7/2025). Menurut pedagang, harga cabai di wilayah itu mengalami kenaikan hingga 100 persen yaitu cabai rawit dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu per kilogram sedangkan cabai besar dan keriting dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram yang disebabkan cuaca ekstrem yang melanda Kota Kendari sepekan terakhir. ANTARA FOTO/Andry Denisah/foc
Bapanas: Harga cabai rawit Rp50.286/kg, bawang merah Rp49.167/kg
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Rabu, 06 Agustus 2025 – 08:37 WIBElshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp50.286 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp44.597 per kg, sedangkan bawang merah Rp49.167 per kg turun dari sebelumnya Rp53.301 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, di Jakarta, Rabu, pukul 06.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp17.127 per kg naik dari sebelumnya Rp16.184 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp15.728 per kg nain dari hari sebelumnya Rp14.426 per kg. Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp5.950 per kg turun dari sebelumnya Rp6.342 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.870 per kg naik dari sebelumnya Rp10.807 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.333 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.870 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp50.286 per kg naik dari sebelumnya Rp44.596 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp36.600 per kg turun dari sebelumnya Rp44.417 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp116.667 per kg turun dari sebelumnya Rp134.815 per kg, daging ayam ras Rp40.750 per kg naik dari sebelumnya Rp35.200 per kg, lalu telur ayam ras Rp34.710 per kg naik dari sebelumnya 29.642 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.786 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.270 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp22.179 per liter naik dari sebelumnya Rp20.882 per liter; minyak goreng curah Rp17.143 per liter turun dari sebelumnya Rp17.554 per liter; Minyakita Rp18.813 per liter naik dari sebelumnya Rp17.503 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp11.350 per kg naik dari sebelumnya Rp9.737 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.333 per kg turun dari sebelumnya Rp12.917 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.460 per kg; ikan tongkol Rp33.367 per kg turun dari sebelumnya Rp34.423 per kg; ikan bandeng Rp32.500 per kg turun dari sebelumnya Rp34.430 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp12.958 per kg naik dari hari sebelumnya Rp11.563 per kg.
Sumber : Antara
-

Harga Beras Mulai Turun, Cabai Malah Merangkak Naik
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah harga komoditas mengalami fluktuasi harga. Jika sebelumnya harga beras melambung, kini harga komoditas utama warga Indonesia itu mengalami penurunan.
Hanya saja, salah satu komoditas yang juga selalu dicari yakni cabai justru harganya merangkak naik.
Hal itu terpantau dari panel resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga cabai rawit merah tingkat konsumen seharga Rp52.904 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp54.107 per kilogram.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.679 per kilogram turun dari sebelumnya Rp44.957 per kilogram; lalu cabai merah besar di harga Rp38.705 per kilogram turun dari sebelumnya Rp44.318 per kilogram.
Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp38.127 per kilogram turun dari hari sebelumnya Rp39.125 per kilogram. Sedangkan bawang merah Rp47.836 per kilogram turun dari sebelumnya Rp53.537 per kilogram. Di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.270 per kilogram turun dari sebelumnya Rp16.285 per kilogram.
Kemudian, beras medium di harga Rp14.487 per kilogram turun dari hari sebelumnya Rp 14.535 per kilogram; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp 12.700 per kilogram turun dari sebelumnya Rp12.850 per kilogram.
Selanjutnya, daging sapi murni Rp 128.740 per kilogram turun dari sebelumnya Rp135.055 per kilogram, daging ayam ras Rp34.324 per kilogram turun dari sebelumnya Rp35.478 per kilogram, lalu telur ayam ras Rp29.150 per kilogram turun dari sebelumnya Rp29.817 per kilogram.
-

Bapanas: Harga cabai rawit Rp52.904/kg, bawang merah Rp47.836/kg
Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp52.904 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp54.107 per kg, sedangkan bawang merah Rp47.836 per kg turun dari sebelumnya Rp53.537 per kg.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.270 per kg turun dari sebelumnya Rp16.285 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp14.487 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.535 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.700 per kg turun dari sebelumnya Rp12.850 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.696 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.339 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.758 per kg turun dari sebelumnya Rp10.802 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.127 per kg turun dari hari sebelumnya Rp39.125 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.679 per kg turun dari sebelumnya Rp44.957 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.705 per kg turun dari sebelumnya Rp44.318 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp128.740 per kg turun dari sebelumnya Rp135.055 per kg, daging ayam ras Rp34.324 per kg turun dari sebelumnya Rp35.478 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.150 per kg turun dari sebelumnya 29.817 per kg.
Gula konsumsi di harga Rp18.445 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.341 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.829 per liter turun dari sebelumnya Rp21.011 per liter; minyak goreng curah Rp17.064 per liter naik dari sebelumnya Rp17.546 per liter; Minyakita Rp17.471 per liter turun dari sebelumnya Rp17.574 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.479 per kg nain dari sebelumnya Rp9.881 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.919 per kg turun dari sebelumnya Rp13.162 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp41.040 per kg turun dari sebelumnya Rp41.731 per kg; ikan tongkol Rp35.346 per kg naik dari sebelumnya Rp34.652 per kg; ikan bandeng Rp36.622 per kg naik dari sebelumnya Rp34.860 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.642 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.720 per kg.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Merinding! Sederet Kasus Cacing Pita Bersarang di Tubuh Manusia, Perut hingga Otak
Jakarta –
Keberadaan cacing pita di dalam tubuh dapat merusak kesehatan organ. Infeksi ini bisa terjadi akibat kebiasaan yang kurang sehat, seperti mengonsumsi daging yang kurang matang atau bahkan mentah.
Salah satu kasus ekstrem didokumentasikan lewat foto rontgen pasien yang diunggah oleh dokter IGD, Dr Sam Ghali, di media sosial X. Dalam unggahannya, ia menyebut temuan ini sebagai salah satu hal paling “gila” yang pernah dilihatnya.
Dalam foto tersebut, seluruh tubuh pasien tampak dipenuhi bintik-bintik lonjong, menandakan kondisi yang dikenal sebagai cysticercosis. Ini merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh kista larva cacing pita Taenia solium.
Pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu diketahui terinfeksi setelah mengonsumsi daging babi yang mentah atau kurang matang.
“Ini adalah kondisi yang dikenal sebagai cysticercosis. Intinya, ini adalah kista larva dari Taenia solium-juga dikenal sebagai cacing pita babi,” jelasnya.
Selain itu, ada beberapa kasus cacing pita yang ditemukan di dalam tubuh yang pernah terjadi. Berikut kasus-kasusnya.
1. Larva Cacing Pita Bersarang di Otak gegara Makan Daging Kurang Matang
Dalam sebuah laporan yang dirilis di American Journal of Case Reports, tim medis mendokumentasikan seorang pasien pria berusia 52 tahun yang mengalami migrain dan tidak dapat diatasi dengan obat.
Melihat kondisi dan kebiasaannya makan daging yang kurang matang, tim medis yakin bahwa kondisi itu diyakini karena infeksi cacing pita. Setelah diberikan pengobatan anti-parasit dan anti-inflamasi, pasien akhirnya pulih sepenuhnya.
“Orang terkena neurocysticercosis ketika mereka menelan telur T.solium yang dikeluarkan melalui kotoran manusia yang mengidap cacing pita,” kata CDC.
2. Nekat Makan Cacing Pita Demi Jadi Sorotan Netizen
Seorang pria di AS bernama Nicolas Kratka membuat geger netizen setelah sengaja mengonsumsi ikan yang sudah digerogoti cacing pita. Hal itu dilakukannya untuk menarik perhatian netizen.
Ikan tersebut masih dimakannya karena merasa penasaran apa yang akan terjadi pada tubuhnya. Saat itu, ia merasa tidak menyesal.
Namun, setelah memakan ikan tersebut, Nicolas mulai mengalami efek samping dan langsung pergi ke dokter. Ia mengalami gejala mual setelah mengonsumsi ikan tersebut.
“Ketika saya pergi ke dokter, dia mengatakan kemungkinan besar cacing tersebut akan menyebar ke mata dan otak saya, yang akan membunuh saya jika saya tidak bertindak cepat,” kata Nicolas yang dikutip dari The Sun.
Nicolas mengatakan, dokter tak begitu yakin dengan jenis cacing apa yang ada di dalam ikan dan dimakannya, sehingga ia memberi Nicolas beberapa anti parasit untuk mengobatinya. Beruntung, dirinya masih bisa selamat dengan pengobatan tersebut.
3. Ada Cacing Parasit di Perut Pasien, Diduga karena Makan Ini
Pria berusia 70 tahun di China membuat para dokter terkejut setelah menemukan cacing parasit hidup di perutnya. Dikutip dari Live Science, dokter menemukan lima cacing pipih berbentuk daun menggeliat di saluran empedu, jaringan organ yang mengangkut cairan pencernaan dari hati ke usus kecil.
Dokter mengidentifikasi parasit ini sebagai clonorchis sinensis, spesies cacing hati yang ditemukan pada ikan dan udang setengah matang.
“Biasanya hal ini terjadi ketika orang makan ikan atau udang air tawar mentah atau setengah matang di daerah C. sinensis ditemukan, meskipun tidak jelas bagaimana pasien tersebut bisa tertular,” tulis peneliti.
Beruntung, dokter dapat mengekstraksi parasit tersebut, setelah itu mereka meresepkan obat kepada pasien untuk infeksi tersebut. Mereka juga memberinya kemoterapi untuk melawan kanker usus yang diidapnya.
4. Nekat Minum Pil Cacing Pita Agar Bisa Kurus
Seorang dokter spesialis onkologi di Amerika Serikat mengungkap tren pil telur cacing pita yang dijual di dark web. Pil tersebut diklaim sebagai solusi menurunkan berat badan dengan cepat.
Salah satu pasien yang mengonsumsinya berinisial TE. Ia tertarik dengan metode itu dan akhirnya menelan dua pil telur cacing pita yang harga yang mahal.
Ia merasa senang dengan penurunan berat badannya, meski muncul gejala-gejala seperti kram dan kembung pada perutnya. Tetapi, ia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, seperti merasa ada yang bergerak di area anusnya saat buang air besar.
Muncul juga benjolan aneh di bawah dagunya, yang setelah ditekan TE tidak sadarkan diri. TE juga mulai merasakan sakit kepala hebat dan tekanan kranial yang terjadi selama berhari-hari.
Setelah diperiksa dokter, terlihat banyak lesi di beberapa organ, termasuk lidah dan livernya. Akhirnya, TE mengakui pola dietnya yang berbahaya itu. Tim medis menemukan bahwa TE telah memakan dua spesies parasit.
Taenia saginata, atau cacing pita sapi, cocok dengan deskripsi serangga persegi panjang berwarna cokelat yang ia temukan di toiletnya beberapa minggu setelah pertama kali meminum pil tersebut.
Jenis kedua adalah Taenia solium yang biasanya terdapat pada daging babi. Cacing pita ini diketahui dapat keluar dari saluran pencernaan dengan melepaskan telur ke dalam aliran darah dan menempel pada semua jenis jaringan tubuh, termasuk otak.
Diketahui, benjolan di bawah dagu TE merupakan telur-telur utuh dari cacing pita yang membentuk gumpalan. Proses ini disebut sistiserkosis, tidak berbahaya bagi sebagian orang tetapi menjadi mimpi buruk bagi sebagian lainnya, tergantung di mana telur-telur itu hinggap.
5. Cacing Pita Bersarang di Otak Pria Ini Selama 20 Tahun
Seorang pria sehat 38 tahun mendadak kejang hingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat. Setelah diperiksa, pasien mengalami kejang tonik-klonik selama dua menit, membuat dirinya tidak sadarkan diri.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata ditemukan cacing pita yang hidup di dalam otaknya. Dikutip dari Daily Star, cacing itu berpindah ke berbagai bagian otaknya selama 20 tahun terakhir.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebuah studi mengatakan penyakit yang berhubungan dengan cacing pita babi dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, termasuk Guatemala, bisa menyebabkan kejang dan dapat menyebabkan kematian.
Halaman 2 dari 3
(sao/suc)
-

8 Kesalahan Menyiapkan Makanan yang Bisa Menyebabkan Penyakit
Jakarta, Beritasatu.com – Menyiapkan makanan sendiri di rumah memang terasa lebih aman karena mengetahui apa saja bahan dan bagaimana proses memasaknya.
Namun, banyak orang tidak menyadari kesalahan kecil saat mengolah makanan bisa membawa risiko besar bagi kesehatan keluarga. Kontaminasi silang, pertumbuhan bakteri, hingga keracunan makanan bisa terjadi karena kelalaian dalam penanganan bahan makanan.
Berikut ini delapan kesalahan umum dalam menyiapkan makanan yang dapat menyebabkan penyakit, dikutip dari berbagai sumber, Senin (4/8/2025).
Deretan Kesalahan Saat Menyiapkan Makanan
1. Mencairkan makanan beku di suhu ruangan
Banyak orang terbiasa mencairkan daging atau makanan beku lainnya dengan cara meletakkannya di atas meja dapur. Sayangnya, metode ini berisiko tinggi karena makanan berada di dalam zona suhu bahaya (antara 4 derajat celsius hingga 60 derajat celsius).
Suhu tersebut ideal bagi bakteri seperti Salmonella dan E coli untuk berkembang biak. Bagian luar makanan bisa mulai terkontaminasi bakteri sementara bagian dalam masih beku. Cairkan makanan beku secara perlahan di dalam kulkas, gunakan microwave jika ingin langsung dimasak, atau rendam dalam air dingin yang diganti setiap 30 menit.
2. Menggunakan talenan yang sama untuk daging dan sayur
Mengiris ayam mentah lalu langsung memotong sayuran segar di talenan yang sama tanpa mencucinya terlebih dahulu adalah bentuk nyata kontaminasi silang. Bakteri dari daging mentah dapat berpindah ke sayur yang tidak akan dimasak, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan.
Gunakan talenan berbeda untuk daging mentah dan bahan makanan lain seperti sayuran atau buah. Jika hanya memiliki satu talenan, pastikan dicuci bersih dengan sabun dan air panas sebelum digunakan kembali.
3. Mencuci ayam mentah
Masih banyak yang percaya mencuci ayam mentah dapat menghilangkan kuman. Faktanya, mencuci ayam justru menyebarkan bakteri ke sekitar dapur, seperti ke wastafel, meja, dan alat masak melalui percikan air.
Tidak perlu mencuci ayam mentah. Memasaknya hingga suhu internal mencapai minimal 74 derajat celsius sudah cukup untuk membunuh semua bakteri patogen yang menempel.
4. Menyimpan daging mentah di rak atas kulkas
Menempatkan daging mentah di rak atas kulkas bisa menyebabkan cairannya menetes ke makanan matang atau makanan siap santap seperti buah potong dan sayur, yang sangat rawan terkontaminasi bakteri.
Simpan daging mentah di wadah tertutup rapat dan letakkan di rak paling bawah kulkas. Pastikan makanan matang atau makanan siap konsumsi disimpan di bagian atas untuk menghindari kontaminasi.
5. Mendinginkan nasi di suhu ruangan
Nasi yang dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari dua jam dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini menghasilkan racun yang tidak akan hilang meskipun nasi dipanaskan kembali.
Segera pindahkan nasi yang baru dimasak ke dalam wadah lebar tanpa tutup agar cepat dingin, kemudian simpan di kulkas. Setelah benar-benar dingin, tutup rapat dan konsumsi dalam waktu maksimal lima hari.
6. Mengandalkan warna untuk menilai kematangan daging
Menilai kematangan daging hanya dari warnanya merupakan kesalahan umum. Daging bisa terlihat matang di luar, tetapi masih mentah di bagian dalam, terutama jika dimasak cepat di suhu tinggi.
Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internal daging sesuai standar. Untuk ayam dan kalkun, suhu minimum adalah 74 derajat celsius, sedangkan daging merah seperti sapi atau kambing idealnya 63 derajat celsius–71 derajat celsius tergantung tingkat kematangan yang diinginkan.
7. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan
Sering kali orang lupa mencuci tangan sebelum menyentuh bahan makanan, terutama setelah memegang daging mentah atau menggunakan toilet. Tangan yang tidak bersih bisa menjadi perantara bakteri berbahaya.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik sebelum dan sesudah menangani bahan makanan, serta setelah menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi.
8. Menyimpan makanan panas dalam wadah tertutup
Langsung menutup makanan panas dalam wadah kedap udara dan menyimpannya di suhu ruang bisa menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri. Hal ini sering terjadi pada lauk matang atau sisa makanan.
Biarkan makanan panas dingin terlebih dahulu di wadah terbuka. Setelah tidak beruap, barulah tutup dan simpan di kulkas untuk menjaga kualitas dan keamanannya.
Kesalahan dalam menyiapkan makanan bisa berdampak besar pada kesehatan keluarga. Mulai dari kontaminasi silang hingga paparan bakteri berbahaya, semua dapat dicegah dengan kebiasaan yang benar.
/data/photo/2024/07/05/6687f1c4208fa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
