Hewan: Sapi

  • Prabowo Perluas Proyek Lumbung Pangan, Zulhas Dapat Tugas Ini

    Prabowo Perluas Proyek Lumbung Pangan, Zulhas Dapat Tugas Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memperluas percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 14/2025 dan Keputusan Presiden (Keppres) No.19/2025. 

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, berdasarkan beleid itu, pihaknya tengah memetakan kawasan baru yang menjadi target perluasan proyek strategis nasional itu.

    “Yang sudah ada di Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan. Dan nanti [kami rumuskan] mana lagi,” kata Zulhas usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).

    Lebih lanjut, Zulhas mengaku mendapatkan tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pelaksanaan proyek ini dalam satu kebijakan, bukan lagi melalui masing-masing kementerian.

    Pasalnya, hal ini berkaitan dengan alokasi anggaran negara untuk periode 2026. Dia menyebut koordinasi di level kementerian kerap kali menjadi problem dalam penyerapan anggaran untuk proyek prioritas.

    “Saya diminta untuk itu. Jadi, Inpres No. 14/2025 ini harus melahirkan kedaulatan atau ketahanan pangan, energi dan air,” ujar Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

    Menurutnya, pangan dalam hal ini juga memuat arti yang lebih luas, bukan hanya meliputi komoditas seperti padi dan jagung.

    Dengan demikian, pemerintah juga akan mendorong peningkatan produksi komoditas lainnya seperti ikan, garam, sapi, susu, minyak goreng, dan lain sebagainya.

    Sementara itu, dia menyampaikan bahwa Keppres No.19/2025 mengamanatkan pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Sumber Pangan, Energi, dan Air Nasional. Zulhas akan menjadi ketua tim tersebut yang beranggotakan 27 kementerian dan lembaga terkait.

    “Tugas pertama dari Keppres sudah rapat bagaimana mengkoordinasi hingga nanti lahir kebijakan yang tadi. Itu adalah proyek strategis nasional kawasan prioritas untuk pangan, energi, dan air, termasuk energi baru terbarukan lahannya,” pungkasnya.

    Mengacu Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, pemerintah menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu program prioritas dengan anggaran senilai Rp164,41 triliun.

    Anggaran ketahanan pangan ini terdiri atas penguatan cadangan beras serta lumbung pangan lainnya, baik di darat maupun laut. 

    “Prioritas anggaran bidang ketahanan pangan diarahkan untuk mendorong produktivitas pangan, menjaga stabilitas harga pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan,” demikian dikutip dari dokumen tersebut.

  • Sepatu Raksasa Berumur 2.000 Tahun Ditemukan, Pemiliknya Misterius

    Sepatu Raksasa Berumur 2.000 Tahun Ditemukan, Pemiliknya Misterius

    Jakarta

    Perbatasan utara Britania Romawi baru saja menambahkan data tak terduga, yaitu ukuran sepatu. Para arkeolog di Benteng Magna Romawi telah menemukan alas kaki kulit berukuran besar untuk periode tersebut.

    Skala penemuan ini menonjol dalam arkeologi Romawi dan menimbulkan pertanyaan baru tentang siapa dan mengenakan apa di Tembok Hadrian pada masa itu. Penemuan ini bukan penemuan yang hanya terjadi sekali.

    Dikutip dari Earth.com, dari koleksi musim ini di Magna, sekitar seperempat sepatu berukuran lebih dari 30 cm, sementara situs terdekat, Vindolanda, hanya menampilkan sebagian kecil contoh sepatu berukuran super dalam koleksi yang telah lama diteliti. Perbedaan ini mendorong perbandingan yang cermat, alih-alih kesimpulan yang terburu-buru.

    Dr Elizabeth Greene, Associate Professor di Western University dan spesialis alas kaki di Vindolanda Trust, serta Dr Andrew Birley, CEO dan Direktur Penggalian di Vindolanda Trust, termasuk di antara para peneliti yang menafsirkan material baru tersebut.

    Ukuran yang Mengejutkan

    Alas kaki Romawi biasanya lebih mencerminkan kaki modern daripada yang disiratkan mitos. Itulah sebabnya sepatu-sepatu langka di Magna mendapat perhatian. Penemuan delapan sepatu dengan panjang lebih dari 30 cm telah dicatat sejauh musim ini, termasuk rekor Trust saat ini sekitar 32 cm yang diambil dari parit pertahanan tepat di luar tembok benteng.

    Salah satu hipotesisnya adalah adanya garnisun atau komunitas dengan tipe tubuh atau kebiasaan pasokan yang berbeda, tetapi kumpulan datanya masih kecil dan dalam tahap konservasi, jadi para arkeolog memilih untuk menahan diri mengungkap lebih banyak data.

    Sepatu bukan sekadar ukuran dan sol. Tukang sepatu Romawi membuat lapisan-lapisan kulit sapi pada sepatu yang kokoh dan memasangnya dengan paku besi, sehingga sol luarnya mencengkeram dan tahan lama di permukaan kasar, yang membantu para arkeolog memahami penggunaan, keausan, dan gaya berjalan.

    Ketika kulit masih utuh dengan jahitan, jepit rambut, dan pola kuku, hal itu dapat menunjukkan tradisi bengkel, rute pasokan, dan bahkan pangkat atau peran dalam suatu unit atau rumah tangga. Hal-hal tersebut merupakan garis penyelidikan yang dapat diuji di Magna seiring kemajuan konservasi.

    Petunjuk dari Tanah

    Sepatu tersebut bertahan karena timbunan parit di Magna sebagian besar bersifat anaerobik, yang berarti oksigen terbatas dan pembusukan melambat.

    Rendahnya oksigen, tingginya muka air tanah, dan sedimen halus bersama-sama menciptakan pelestarian sehingga temuan organik itu bisa bertahan selama berabad-abad.

    Kondisi tersebut juga menyegel jejak kehidupan sehari-hari yang rapuh, seperti bagian serangga, benih, dan telur parasit.

    Tim di Vindolanda, yang dapat dicapai dengan berjalan kaki sebentar ke arah timur di sepanjang perbatasan, sebelumnya menemukan telur cacing gelang dan cacing cambuk dari sedimen saluran air yang terhubung ke jamban, yang menambahkan dimensi kesehatan pada studi kultur material.

    Melestarikan Sepatu Romawi Kuno

    Kimia yang sama yang melindungi kulit dapat rusak oleh pengeringan tanah, fluktuasi permukaan air tanah, dan pergeseran potensial reduksi oksidasi.

    Pemantauan lokasi di Tembok Hadrian telah mendokumentasikan kerentanan arkeologi yang tergenang air terhadap pola cuaca modern, yang merupakan cara sopan untuk mengatakan bahwa variabilitas iklim dapat mempercepat hilangnya informasi dalam satu musim panas dan kering.

    Di Vindolanda, para ilmuwan telah memasangkan fluoresensi sinar-X portabel dengan survei DNA mikroba untuk melacak bagaimana kondisi terkubur membentuk pengawetan.

    Pekerjaan itu menyediakan dasar teknis untuk menafsirkan keadaan artefak organik dan untuk merencanakan cara menstabilkan endapan sebelum berubah menjadi aerobik dan mulai hancur.

    “Kita hanya bisa merayakan dan mengagumi keberagaman dan perbedaan orang-orang ini jika kita masih bisa melihat mereka dalam data arkeologi yang kita kumpulkan saat ini,” kata Birley, sambil menunjuk gambaran yang lebih besar di balik sebuah telapak kaki besar.

    Para konservator memperkirakan adanya penyusutan sedang selama perawatan, sehingga pengukuran akhir mungkin berkurang sedikit.

    Meski begitu, proporsi saat ini sudah melampaui batas alas kaki Romawi yang dikenal dari Inggris dan membenarkan perbandingan cermat dengan kumpulan data jangka panjang di Vindolanda.

    Pola pemakaian, tata letak kuku, dan bagian atas yang masih ada akan membantu membedakan sepatu bot musim dingin dari sepatu sehari-hari, dan bantalan medis dari perbedaan ukuran.

    Konteks itu penting, jadi tembikar dan fase konstruksi yang terkait di dalam benteng akan menentukan alas kaki dalam hal waktu dan penggunaan.

    (rns/rns)

  • Harga cabai rawit Rp39.545/kg, bawang merah Rp46.700/kg

    Harga cabai rawit Rp39.545/kg, bawang merah Rp46.700/kg

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp39.545/kg, bawang merah Rp46.700/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp39.545 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp48.147 per kg, sedangkan bawang merah Rp46.700 per kg turun dari sebelumnya Rp51.575 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 06.15 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.071 per kg turun dari sebelumnya Rp16.247 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.667 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.485 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.500 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.627 per kg. Komoditas kedelai biji kering (impor) di harga Rp9.986 per kg turun dari sebelumnya Rp10.755 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp33.200 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.615 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp32.727 per kg turun dari sebelumnya Rp42.083 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp30.500 per kg turun dari sebelumnya Rp42.355 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp131.111 per kg turun dari sebelumnya Rp135.243 per kg, daging ayam ras Rp33.143 per kg turun dari sebelumnya Rp35.389 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.299 per kg turun dari sebelumnya Rp29.668 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.893 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.303 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp18.040 per liter turun dari sebelumnya Rp20.982 per liter; minyak goreng curah Rp16.067 per liter turun dari sebelumnya Rp17.520 per liter; Minyakita Rp16.255 per liter turun dari sebelumnya Rp17.539 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.467 per kg turun dari sebelumnya Rp9.815 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.393 per kg turun dari sebelumnya Rp13.157 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp36.500 per kg turun dari sebelumnya Rp42.238 per kg; ikan tongkol Rp34.00 per kg turun dari sebelumnya Rp34.945 per kg; ikan bandeng Rp37.000 per kg turun dari sebelumnya Rp35.181 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp12.000 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.718 per kg.

    Sumber : Antara

  • Suami Ibu Ini Koruptor Rp 49,5 M

    Suami Ibu Ini Koruptor Rp 49,5 M

    GELORA.CO – Sosok Sadarestuwati yang merupakan anggota Komisi V DPR kini tengah menjadi sorotan warganet usai aksi joget “Gemu Fa Mi Re” bersama para anggota parlemen lainnya setelah Sidang Tahunan MPR RI, pada Jumat (15/8/2025) viral di media sosial.

    Pasalnya, aksi joget para anggota parlemen tersebut dinilai tidak etis untuk dilakukan di ruang sidang. Apa lagi aksi joget “Gemu Fa Mi Re” Itu terjadi ditengah hangatnya isu kenaikan gaji anggota DPR.

    Viralnya video joget “Gemu Fa Mi Re” di ruang sidang tersebut membuat warganet penasaran dengan sosok Sadarestuwati yang terlihat sangat antusias menari bersama rekan-rekannya.

    Salah satunya akun TikTok @ijazah.esde yang menyoroti suami dari Sadarestuwati yakni Masykur Affandi yang merupakan terpidana kasus korupsi program kredit usaha pembibitan/peternakan sapi (KUPS) Bank Jatim senilai Rp 49,5 miliar.

    “Ternyata 49,5 M,” tulisnya akun TikTok @ijazah.esde, dikutip monitorindoensia pada Selasa (19/8/2025). 

    Masykur Affandi sendiri telah dijebloskan ke Lapas Kelas I Surabaya untuk menjalani hukuman usai meneyerahkan diri ke Kejaksaan Negeri Jombang pada April 2022.

    Adapun, Hakim Kasasi Mahkamah Agung (MA) menyatakan bahwa Masykur telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi program KUPS tahun 2010-2011.

    Dalam putusan kasasi MA nomor 917K/PID.SUS/2017 pada 16 Oktober 2017, Masykur dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsidair 1 tahun masa tahanan.

    Selain itu, Masykur juga dijatuhi hukuman pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp 44.483.666.385 subsidair 6 tahun masa tahanan. 

  • 8 Tebak Gambar untuk Adu Kecerdasan Otak, Siapa yang Bisa Jawab?

    8 Tebak Gambar untuk Adu Kecerdasan Otak, Siapa yang Bisa Jawab?

    Jakarta

    Memeriksa kecerdasan, ketelitian, dan fokus tidak harus dengan cara yang pusing kok, tapi juga bisa dengan cara bermain tebak gambar. Hanya dengan melihat potongan gambar tertentu, kita ditantang untuk mencari jawaban atau mencari apa yang salah dalam sebuah gambar.

    Berikut ini beberapa tebak gambar yang bisa dicoba untuk memeriksa kemampuanmu.

    Tebak Gambar untuk Tes Fokus!

    Coba jawab beberapa soal tebak gambar yang ada di bawah ini. Buktikan ketelitian dan fokusmu masih tajam!

    1. Sarapan adalah salah satu waktu makan penting sebelum memulai hari! Tapi sebentar, sepertinya ada yang aneh dari gambar ini. Tapi, apa ya?

    Kira-kira apa yang salah dari gambar ini? Foto: DetikHealth

    2. Pemandangan yang indah bukan? Coba, cari kupu-kupu dari gambar di bawah ini!

    Temukan gambar kupu-kupu yang ada di dalam artikel ini! Foto: Tasya Kania Azzahra/detikHealth

    3. Siang-siang paling enak memang bersantai di bawah pohon. Apakah kamu menemukan iguana?

    Ada iguana di dalam gambar ini, tapi ada di mana ya? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    4. Tampak seperti ayam jago pada umumnya di sebuah peternakan, tapi ternyata ada dua hal yang aneh!

    Coba lihat, apa yang salah dari gambar ayam berkokok ini? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    5. Sekarang harus lebih teliti lagi. Apakah bisa menemukan huruf ‘O’ di antara barisan huruf ‘Q’ ini?Coba cari di mana huruf ‘O’. Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    6. Coba sekarang jawab, kira-kira selanjutnya bakal ada bangun datar apa?

    Apa bangun datar selanjutnya? Foto: Tasya Kania

    7. Kira-kira angka berapa yang harus diisi angka berapa pada bagian ‘tanda tanya’?

    Angka berapa yang harus diisi dari bagian ‘tanda tanya’? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    8. Coba tebak, gelas mana yang memiliki air paling banyak?

    Kira-kira mana gelas yang airnya paling banyak? Foto: DetikHealth

    Jawaban Tebak Gambar

    Nggak terlalu sulit kan ya? Coba cek jawaban kamu sudah benar atau belum di bawah ini.

    1. Aneh banget, masa ada susu almond tapi kemasannya memasang wajah sapi.

    Ketemu kan jawabannya? Foto: DetikHealth

    2. Wah, kupu-kupunya hinggap di salah satu daun di danau. Berhasil ketemu kan?

    Kupu-kupunya hingga di daun di atas danau. Foto: Tasya Kania Azzahra/detikHealth

    3. Ternyata, iguana memang jago sembunyi ya! Apakah tadi ketemu?

    Iguananya ada di pojokan! Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    4. Kaki ayamnya memiliki selaput seperti kaki bebek dan bayangan bangunannya juga tidak sesuai.

    Aneh banget ya! Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    5. Ternyata ada dua huruf ‘O’ yang tersembunyi di dalam gambar.Ada dua huruf ‘O’ yang tersembunyi. Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    6. Jawabannya adalah segitiga. Semakin ke kanan, satu sisinya akan menghilang.

    Segiempat jika dikurangi satu sisinya akan berbentuk segitiga. Foto: Tasya Kania

    7. Mulai pusing? Jawabannya adalah ‘3’.

    Apakah bisa menjawabnya? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    8. Jawabannya adalah paperclip karena benda ini memiliki massa yang paling ringan.

    Nggak susah kan menjawabnya? Foto: DetikHealth

    Halaman 2 dari 4

    (avk/up)

  • Gaji Direksi Tinggi, BUMN Hadir untuk Dijadikan Sapi Perah?

    Gaji Direksi Tinggi, BUMN Hadir untuk Dijadikan Sapi Perah?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar Pendidikan Ekonomi, Ki Darmaningtyas memberikan pernyataan soal gaji direksi dan komisari BUMN.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Darmaningtyas juga ikut berbicara soal isu tingginya gaji dari para Direksi BUMN.

    Ia memberikan sindiran terkait hal ini dengan menyebut masih ada BUMN saat ini yang memiliki utang menggunung.

    Dari utang yang menumpuk ini, disebutnya masyarakat yang harus menanggung. “Tapi kok utang segunung?,” tulisnya dikutip Senin (18/8/2025).

    “Dan utang itu akhirnya yg mikul ya masyarakat,” sebutnya.

    Lanjut, ia menyebut wajar jika muncul tuduhan bahwa saat ini BUMN kehadirnya hanya dijadikan sapi perah.

    “Wajar bila ada tuduhan bahwa BUMN hanya jadi sapi perah saja,” ungkapnya.

    “Tapi sapi perah yg sengaja dipelihara,” paparnya. (Erfyansyah/fajar)

  • Sudah 50 Jam, Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Belum Juga Padam

    Sudah 50 Jam, Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Belum Juga Padam

    Diberitakan sebelumnya, Agung Tri, menyampaikan bahwa warga yang terdampak mengungsi saat ini sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK).

    “Dengan 750 jiwa mengungsi (ke tempat yang lebih aman dari lokasi kebakaran, red),” ujarnya.

    Agung Tri menyebutkan, mereka warga yang terdampak mengungsi di beberapa rumah warga atau sanak saudara terdekat lainnya.

    Meliputi di rumah warga atas nama Wasis ada sebanyak 60 jiwa, di rumah atas nama Suwarno/Tulus ada sebanyak 20 jiwa, di rumah atas nama Joko Sunti ada sebanyak 15 jiwa, di rumah atas nama Pur ada sebanyak 20 jiwa, dan di rumah atas nama Sugi ada sebanyak 10 jiwa.

    Serta, di rumah atas nama Giman ada sebanyak 10 jiwa, di rumah wadak ada sebanyak 7 jiwa, dan di rumah atas nama Wanto sebanyak 12 jiwa.

    “Kemudian di tenda pengungsi balaidesa ada sebanyak 17 jiwa. Sisa pengungsi tersebar di rumah sanak saudara lain,” paparnya.

    Agung Tri menyampaikan kembali bahwa 3 orang yang meninggal akibat dampak kebakaran hebat sumur minyak ilegal di sana, yakni atas nama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).

    Sementara yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yakni atas nama Heti (30), dan balita atas nama Abu Dhabi (2).

    “Kondisi mereka masih dalam penanganan,” ujarnya.

    Selain itu, dipaparkan adanya sejumlah hewan ternak milik warga yang terdampak saat ini juga diungsikan. Totalnya ada sapi sebanyak 6 ekor, dan ada kambing sebanya 3 ekor.

    “Sapi yang mati ada 1 ekor, dan kambing ada 2 ekor,” sebut Agung Tri, yang juga memaparkan adanya rumah rusak berat dan ringan seperti diberitakan sebelumnya.

    “Tim gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman, serta pemantauan,” imbuhnya.

     

  • Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia di Bumi. Pasalnya, populasi yang terus bertambah membuat kapasitas makanan kian menipis.

    Masalahnya, sumber pangan protein yang dibutuhkan manusia menimbulkan dampak perubahan iklim yang bisa membawa ‘kiamat’ di Bumi. 

    “Permasalahan yang harus kita cari solusinya adalah dari mana kita bisa mencari sumber protein untuk mencukupi kebutuhan populasi global yang terus bertambah tanpa dampak lingkungan yang besar,” kata peneliti sistem pangan dari University of Oxford, Monika Zurek.

    Diet manusia, terutama masyarakat “Barat”, punya konsekuensi yang serius terhadap lingkungan. Peternakan sapi diperkirakan memproduksi 10 persen dari emisi gas rumah kaca dunia.

    Selain itu, pembukaan lahan peternakan juga dikaitkan dengan deforestasi. Industri peternakan babi juga punya dampak lingkungan yang buruk, terutama polusi air dari limbah babi. Hal serupa juga dihasilkan oleh industri peternakan ayam.

    Lantas, apa solusinya?

    Dan Natusch dari Macquarie University mengusulkan ular sebagai sumber alternatif protein yang lebih ramah lingkungan. Ia bekerja bersama peternakan piton komersial di Vietnam dan Thailand untuk meneliti perbedaan “ular ternak” dan “ular liar.”

    Dalam riset tersebut, peneliti memperhatikan bahwa ular sanca yang diternak bisa tumbuh dengan sangat cepat. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Scientific Report.

    “Sebagai ahli biologi ular, kami sudah tahu bahwa ular sanca punya fisiologi yang luar biasa. Setelah berbicara dengan peternak sanca dan memonitor pertumbuhan mereka, fisiologi yang luar biasa ini makin tampak jelas,” kata Natusch.

    Salah satu alasan ular sanca bisa tumbuh cepat karena ular berdarah dingin atau ectotermal. Artinya, suhu tubuhnya tergantung dengan suhu lingkungan di sekitarnya.

    Karena berdarah dingin, ular tidak harus menghasilkan panas secara internal. Artinya, mayoritas nutrisi yang masuk ke tubuh mereka dikonversi menjadi massa tubuh.

    Natusch dan timnya mencoba menghitung efisiensi konversi energi tersebut dengan mempelajari sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan sanca bodo (Python bivittatus) yang diternak, pakan yang dikonsumsi, dan kecepatan pertumbuhan mereka.

    Fakta unik ular sanca

    Salah satu hal yang menarik perhatian para peneliti adalah kemampuan sanca untuk bertahan saat puasa panjang. Ular sanca bisa berbulan-bulan tidak makan tanpa kehilangan berat badan.

    Natusch mengatakan ketahanan ini sangat berharga saat terjadi gangguan luar biasa dalam sistem pangan dunia, misalnya pada masa awal pandemi Covid. Saat itu, peternak kesulitan mencari pakan untuk ternak mereka sekaligus tak bisa mengantarkan ternak yang siap potong ke rumah potong.

    “Ular sanca bisa menjadi solusi untuk tantangan di masa depan ini. Peternakan ular sanca bisa menjadi solusi di belahan dunia yang saat ini menderita kekurangan protein yang parah, seperti Afrika,” kata Natusch.

    Namun, Zurek menyatakan ular belum bisa menjadi pangan alternatif utama. Ia merasa masih harus ada penelitian lanjutan tentang ular sanca, terutama soal dampak lingkungan dan nutrisi yang terkandung.

    Belum lagi, tidak semua orang mau memakan ular sanca. Natusch mengatakan daging ular sanca “lumayan enak dan fleksiber” sehingga miliaran orang di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Afrika secara rutin mengonsumsi daging ular.

    “Hanya budaya Barat yang belum banyak terekspos dengan [daging ular],” kata Natusch.

    Nah, itu dia penelitian terbaru yang mencoba memberikan solusi terhadap sumber pangan protein yang lebih berkelanjutan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Update Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora: 3 Orang Tewas, 2 Luka-Luka, Ratusan Warga Mengungsi

    Update Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora: 3 Orang Tewas, 2 Luka-Luka, Ratusan Warga Mengungsi

     

    Liputan6.com, Blora – Kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora , Jawa Tengah, pada Minggu (17/8/2025) kemarin, berdampak luas terhadap masyarakat.  

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Tri, menyampaikan bahwa sebanyak 300 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat peristiwa itu.

    “Dengan 750 jiwa mengungsi (ke tempat yang lebih aman dari lokasi kebakaran, red),” ujarnya pada Liputan6.com , Selasa siang (19/8/2025).

    Agung Tri menyebutkan, warga yang terdampak kebakaran sumur minyak ilegal di Blora itu mengungsi di beberapa rumah warga atau sanak saudara terdekat lainnya yang lebih aman.

    Data terbaru yang diperoleh Liputan6.com , korban yang mengungsi di rumah warga atas nama Wasis ada sebanyak 60 jiwa, di rumah atas nama Suwarno/Tulus ada sebanyak 20 jiwa, di rumah atas nama Joko Sunti ada sebanyak 15 jiwa, di rumah atas nama Pur ada sebanyak 20 jiwa, dan di rumah atas nama Sugi ada sebanyak 10 jiwa.

    Serta, di rumah atas nama Giman ada sebanyak 10 jiwa, di rumah wadak ada sebanyak 7 jiwa, dan di rumah atas nama Wanto sebanyak 12 jiwa.

    “Kemudian di tenda pengungsi balaidesa ada sebanyak 17 jiwa. Sisa pengungsi tersebar di rumah sanak saudara lain,” paparnya.

    Agung Tri memastikan ada tiga orang yang meninggal akibat dampak kebakaran hebat sumur minyak ilegal di sana, yakni atas nama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).

    Sementara yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yakni atas nama Heti (30), dan balita atas nama Abu Dhabi (2).

    “Kondisi mereka masih dalam penanganan,” ujarnya.

    Selain itu, dipaparkan sejumlah hewan ternak milik warga yang terdampak saat ini juga diungsikan. Totalnya ada sapi sebanyak 6 ekor, dan ada kambing sebanya 3 ekor.

    “Sapi yang mati ada 1 ekor, dan kambing ada 2 ekor,” sebut Agung Tri yang juga memaparkan adanya rumah rusak berat dan ringan.

    “Tim gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman, serta pemantauan,” imbuhnya.

     

  • Harga cabai rawit Rp41.587/kg, bawang merah Rp44.815/kg

    Harga cabai rawit Rp41.587/kg, bawang merah Rp44.815/kg

    Ilustrasi – Komoditas cabai merah besar dan cabai rawit. ANTARA/Ananto Pradana

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp41.587/kg, bawang merah Rp44.815/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp41.587 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp47.009 per kg, sedangkan bawang merah Rp44.815 per kg turun dari sebelumnya Rp52.123 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.13 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.909 per kg turun dari sebelumnya Rp16.151 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.084 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.347 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.481 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.587 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.102 per kg turun dari sebelumnya Rp6.497 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.615 per kg turun dari sebelumnya Rp10.761 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.059 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.045 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.967 per kg turun dari sebelumnya Rp41.571 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.806 per kg turun dari sebelumnya Rp41.791 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp133.851 per kg turun dari sebelumnya Rp134.954 per kg, daging ayam ras Rp34.345 per kg turun dari sebelumnya Rp35.000 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.018 per kg turun dari sebelumnya Rp29.451 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.943 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.196 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.389 per liter turun dari sebelumnya Rp20.821 per liter; minyak goreng curah Rp17.092 per liter turun dari sebelumnya Rp17.511 per liter; Minyakita Rp17.209 per liter turun dari sebelumnya Rp17.523 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.360 per kg turun dari sebelumnya Rp9.756 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.598 per kg turun dari sebelumnya Rp12.985 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.016 per kg naik dari sebelumnya Rp41.740 per kg; ikan tongkol Rp34.699 per kg naik dari sebelumnya Rp34.621 per kg; ikan bandeng Rp33.903 per kg turun dari sebelumnya Rp34.444 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.188 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.575 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.958 per kg turun dari sebelumnya Rp105.888 kg, daging kerbau segar lokal Rp137.105 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.722 per kg.

    Sumber : Antara