Hewan: Sapi

  • Harga cabai rawit merah di Jakarta turun jadi Rp40 ribu per kg

    Harga cabai rawit merah di Jakarta turun jadi Rp40 ribu per kg

    Jakarta (ANTARA) – Harga rata-rata sejumlah komoditas strategis di DKI Jakarta pada Jumat (5/9) pagi mengalami penurunan, salah satunya cabai rawit merah yang turun menjadi Rp40.000 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data infopangan.jakarta.go.id pukul 08.00 WIB, cabai merah keriting juga turun menjadi Rp45.000 per kg, cabai merah besar turun menjadi Rp50.000 per kg, dan cabai rawit hijau turun menjadi Rp42.500 per kg.

    Di sisi lain, harga bawang merah justru naik menjadi Rp50.000 per kg, sementara bawang putih menjadi Rp37.500 per kg.

    Untuk komoditas beras, sebagian besar jenis mengalami penurunan, antara lain Beras IR.I (IR64) turun menjadi Rp14.250 per kg, IR.II (Ramos) turun menjadi Rp13.750 per kg, dan IR.III turun menjadi Rp12.900 per kg.

    Namun, beberapa jenis beras tercatat naik, seperti Muncul I naik menjadi Rp15.150 per kg dan IR 42 (Pera) naik menjadi Rp16.000 per kg.

    Sementara itu, harga ayam broiler (ras) turun menjadi Rp38.500 per kg, telur ayam ras turun menjadi Rp28.000 per kg, dan daging kambing turun menjadi Rp145.000 per kg. Sebaliknya, daging sapi has (paha belakang) naik menjadi Rp145.000 per kg.

    Harga pangan pokok lainnya, seperti minyak goreng turun menjadi Rp19.500 per kg, sedangkan gula pasir naik menjadi Rp18.500 per kg.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini 3 September: Harga Beras, Telur & Minyakita Naik

    Harga Pangan Hari Ini 3 September: Harga Beras, Telur & Minyakita Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga beras, telur ayam, hingga Minyakita terpantau melampaui Harga Acuan Pembelian (HAP) maupun Harga Eceran Tertinggi (HET) pada hari ini, Rabu (3/9/2025).

    Badan Pangan Nasional melalui panel harga pangan per pukul 07.30 WIB, melaporkan bahwa rata-rata nasional harga beras premium di angka Rp16.360 per kilogram atau lebih tinggi Rp1.460 dari HET Nasional yang senilai Rp14.900/kg.  

    Begitu pula harganya di masing-masing zona, yakni zona 1 senilai Rp15.520/kg atau lebih tinggi Rp620/kg dari HET, zona 2 senilai Rp16.637/kg atau lebih tinggi Rp837/kg, dan zona 3 senilai Rp18.688/kg atau lebih tinggi Rp2.888/kg.  

    Harga rata-rata nasional beras medium juga tercatat melampaui HET, dari yang maksimal Rp13.500/kg menjadi Rp13.890/kg. Sementara beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berada sedikit di atas HET yang senilai Rp12.500/kg, yakni Rp12.571/kg. 

    Harga bawang merah, bawang putih, dan sejumlah jenis cabai terpantau masih dalam rentang HAP. Di mana harga bawang putih bonggol dijual dengan harga Rp34.635/kg, bahkan di bawah HAP Nasional sejumlah Rp38.000—Rp40.000/kg. Kemudian bawang merah dijual dengan harga Rp41.321/kg, hampir menyentuh batas atas HAP yang senilai Rp41.500/kg. 

    Sementara itu, harga cabai merah keriting tercatat senilai Rp37.579/kg (HAP Rp37.000—Rp55.000/kg). Harga cabai merah besar senilai Rp32.979/kg, dan cabai rawit merah dijual dengan harga Rp41.817/kg (HAP Rp40.000—Rp57.000/kg). 

    Komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras masing-masing dijual pada pagi ini dengan harga Rp30.244/kg (HAP Rp30.000/kg) dan Rp35.647/kg (HAP Rp40.000/kg). 

    Saat ini harga minyak goreng kemasan dijual dengan rata-rata harga nasional Rp20.655/liter, harga minyak goreng curah telah menyentuh Rp17.065/liter atau 8,69% lebih tinggi dari HET Rp15.700/liter.  

    Bahkan Minyakita, dengan HET yang sama dengan curah, harganya telah menembus Rp17.615/liter atau lebih tinggi 12,20%. 

    Adapun harga komoditas yang menjadi sumber protein hewani, yakni ikan kembung dijual dengan harga Rp42.948/kg, ikan bandeng seharga Rp35.962/kg, dan ikan tongkol dijual dengan harga Rp36.313/kg. 

    Sementara itu, harga daging sapi murni dijual dengan harga Rp131.847/kg, daging kerbau segar lokal dapat dibeli dengan harga Rp146.667/kg. 

    Kemudian harga kedelai biji kering impor seharga Rp10.401/kg (HAP Rp12.000/kg). Harga jagung di tingkat peternak senilai Rp6.398/kg. Sementara harga gula konsumsi melampaui HAP Nasional yang senilai Rpp17.500/kg, yakni dijual dengan harga Rp18.030/kg. Serta harga garam konsumsi senilai Rp11.122/kg. 

  • 8 Makanan Pembakar Lemak Perut untuk Turunkan Berat Badan

    8 Makanan Pembakar Lemak Perut untuk Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Menurunkan berat badan seringkali dianggap sebagai proses yang kompleks dan penuh tantangan. Namun, salah satu caranya adalah memilih asupan makanan yang tepat.

    Beberapa makanan bisa membantu membakar lemak perut. Diketahui bahwa lemak perut berlebih bisa berdampak negatif terhadap kesehatan dan menyebabkan beberapa kondisi kronis. Ketahui sejumlah makanan yang bisa menghempas lemak perut berikut ini

    8 Makanan Pembakar Lemak Perut

    Beberapa makanan ini dapat membantu menghilangkan lemak di perut. Mulai dari yoghurt, telur, kacang-kacangan, hingga sayuran.

    1. Yoghurt

    Probiotik adalah bakteri yang ditemukan dalam beberapa makanan, seperti yoghurt. Penelitian menunjukkan bahwa probiotik, terutama yang mengandung bakteri Lactobacillus bisa membantu menurunkan berat badan dan lemak perut.

    Sebuah studi selama 43 hari pada 28 orang dewasa yang kelebihan berat badan menemukan bahwa mengonsumsi 100 gram Yoghurt dengan Lactobacillus amylovorus per hari menghasilkan pengurangan lemak tubuh yang lebih besar, dibandingkan yogurt tanpa probiotik.

    Kandungan protein dalam yoghurt juga bisa membantu menurunkan berat badan. Yoghurt Yunani mengandung protein hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan yogurt lainnya. Yoghurt ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga membuat kenyang lebih lama. Pilih jenis yogurt tanpa lemak, rendah lemak, dan rendah gula.

    2. Telur

    Satu butir telur mengandung 75 kalori, 7 gram protein, serta nutrisi penting lainnya. Tubuh akan membakar lebih banyak kalori saat mencerna telu dibandingkan sarapan tinggi karbohidrat.

    Protein sendiri merupakan nutrisi yang penting dalam manajemen berat badan. Asupan protein yang tinggi meningkatkan pelepasan hormon kenyang peptida YY yang mengurangi nafsu makan.

    3. Kacang-kacangan

    Mengonsumsi kacang-kacangan menjadi cara yang sangat baik untuk menahan rasa lapar di antara waktu makan. Kacang-kacangan kaya akan protein, serat, dan lemak sehat untuk jantung.

    Studi menunjukkan bahwa kacang-kacangan bisa membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki kadar kolesterol jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

    4. Buah Beri

    Buah beri, seperti stroberi, bluberi, dan raspberi kaya akan air dan serat, sehingga bisa membuat kenyang lebih lama. Rasanya juga manis, sehingga bisa memuaskan keinginan untuk makan makanan manis dengan kalori yang lebih rendah.

    5. Semangka

    Dikutip dari laman Very Well Health, semangka mengandung nutrisi yang bisa membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan performa olahraga, membakar lemak, dan melancarkan pencernaan.

    Secangkir semangka hanya mengandung 45 kalori. Sitrulin dalam semangka dimetabolisme menjadi arginin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi arginin secara signifikan bisa mengurangi BMI, lingkar pinggang, dan massa lemak.

    6. Ikan Berlemak

    Dikutip dari Healthline, ikan berlemak menjadi salah satu makanan yang bisa membakar lemak. Ikan ini bisa menjadi tambahan bergizi untuk pola makan seimbang,

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemak omega-3 dari ikan seperti salmon, kembung, dan sarden bisa membantu mengurangi lemak visceral. Studi pada orang dewasa dan anak dengan penyakit hati berlemak menunjukkan bahwa suplemen omega-3 bisa mengurangi lemak hati dan perut secara signifikan.

    7. Daging Tanpa Lemak

    Protein dapat membuat rasa kenyang yang lebih lama dan membakar lebih banyak kalori selama proses pencernaan. Salah satu pilihan protein yang tepat adalah dada ayam tanpa kulit, selain itu, beberapa potongan daging sapi juga bisa menjadi pilihan yang baik.

    Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi lebih banyak protein cenderung memiliki lebih sedikit lemak perut, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan rendah protein.

    8. Sayuran

    Sayuran mengandung serat larut yang menyerap air dan membentuk gel yang membantu memperlambat makanan saat melewati sistem pencernaan. Studi menunjukkan bahwa serat ini bisa mendorong penurunan berat badan dengan membantu tubuh merasa kenyang.

    Terlebih, serat larut bisa mengurangi lemak di perut. Studi observasional lama yang melibatkan 1.100 orang dewasa menemukan bahwa, untuk setiap peningkatan 10 g asupan serat larut, penambahan lemak perut berkurang sebesar 3,7 persen selama lima tahun.

    (elk/kna)

  • DKI pastikan stok beras hingga daging di Jakarta aman

    DKI pastikan stok beras hingga daging di Jakarta aman

    Ketersediaan pangan strategis seperti beras, daging, daging sapi, daging kerbau, daging ayam, telur ayam dalam kondisi cukup semuanya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok beras dan pangan lainnya seperti daging sapi, daging ayam hingga telur di Jakarta aman hingga Oktober 2025.

    “Ketersediaan pangan strategis seperti beras, daging, daging sapi, daging kerbau, daging ayam, telur ayam dalam kondisi cukup semuanya. Kemudian untuk prognosa pangan untuk dua bulan ke depan itu sudah aman,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok di Balai Kota Jakarta, Senin.

    Hasudungan merinci, untuk ketersediaan beras mencapai 303.297 ton dan melampaui kebutuhan, yakni 156.745 ton. Lalu, untuk daging sapi, stoknya mencapai 40.418 ton dan melebihi kebutuhan, yakni 11.999 ton.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini 1 September: Beras Premium Mahal, Minyakita Melonjak

    Harga Pangan Hari Ini 1 September: Beras Premium Mahal, Minyakita Melonjak

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata beras medium di tingkat konsumen berangsur turun di semua zonasi, baik zona 1, zona 2, maupun zona 3. Di sisi lain, harga rata-rata beras premium masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada Senin (1/9/2025).

    Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.50 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.459 per kilogram di tingkat konsumen, atau turun 0,3% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp13.500 per kilogram.

    Adapun, penurunan harga beras medium terjadi di semua zonasi, yakni zona 1 sebesar Rp13.228 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.646 per kilogram, dan zona 3 senilai Rp14.458 per kilogram.

    Untuk diketahui, kini pemerintah menetapkan HET beras medium di zona 1 sebesar Rp13.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.000 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.500 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen Rp15.804 per kilogram secara nasional. Harganya naik 6,07% dari HET nasional beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram.

    Kendati begitu, harga beras premium di zona 1 dan zona 2 terpantau berada di bawah HET, masing-masing dibanderol Rp15.274 per kilogram dan Rp16.122 per kilogram. Namun, harga beras premium di zona 3 justru melambung dan mencapai Rp17.722 per kilogram.

    Adapun, HET beras premium di zona 1 adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.800 per kilogram.

    Senada, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog dibanderol Rp12.503 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional. Asal tahu saja, HET beras SPHP secara nasional adalah Rp12.500 per kilogram.

    Untuk komoditas pangan lainnya, seperti cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp40.125 per kilogram secara nasional, atau stabil di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Sama halnya dengan harga rata-rata cabai merah keriting yang juga stabil di level Rp39.213 per kilogram, atau berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga rata-rata cabai merah besar secara nasional dibanderol Rp32.800 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak dipatok Rp6.419 per kilogram atau melonjak 10,67% dari HAP nasional di level Rp5.800 per kilogram. Lalu, harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen turun 13,42% dari HAP nasional Rp12.000 per kilogram dan dibanderol Rp10.390 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen merangkak ke level Rp42.133 per kilogram. Secara nasional, harganya naik tipis 1,53% dari batas atas nasional Rp41.500 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata bawang putih bonggol berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram, yakni mencapai Rp36.807 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dibanderol Rp34.962 per kilogram secara rata-rata nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram.

    Begitu pula dengan harga rata-rata telur ayam ras yang turun tipis 1,41% dari HAP nasional Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.576 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata ikan kembung dibanderol Rp41.250 per kilogram, ikan tongkol senilai Rp33.221 per kilogram, dan ikan bandeng adalah Rp34.908 per kilogram.

    Berikutnya, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp132.540 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing Rp135.500 per kilogram dan Rp102.143 per kilogram.

    Panel Harga juga menunjukkan, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.381 per liter dan Rp16.962 per liter secara nasional di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata nasional Minyakita masih melampaui HET Rp15.700 per liter atau naik 9,35% menjadi Rp17.168 per liter.

    Masih di tingkat konsumen, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.161 per kilogram dan Rp11.178 per kilogram. Serta, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.777 per kilogram dan Rp9.702 per kilogram.

  • Harga Pangan Hari Ini (31/8), Hampir Semua Komoditas Turun

    Harga Pangan Hari Ini (31/8), Hampir Semua Komoditas Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional sebagian besar komoditas pangan turun pada akhir pekan ini, Minggu (31/8/2025). 

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.15 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 2,23% menjadi Rp15.796 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

    Beras medium juga turun 2,93% ke angka Rp13.667 per kg, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,54% menjadi Rp12.530 per kg.

    Lebih lanjut, jagung peternak tercatat turun 3,78% menjadi Rp6.240 per kg, diikuti kedelai biji kering impor yang turun 0,54% menjadi Rp10.713 per kg, dan bawang merah yang turun 8,73% menjadi Rp42.229 per kg.

    Bawang putih bonggol terpantau turun 7,52% menjadi Rp35.149 per kg. Cabai merah keriting turun 7,21% ke angka Rp38.460 per kg, cabai merah besar turun 11,86% menuju Rp36.506 per kg, sementara cabai rawit merah lebih murah 12% menjadi Rp39.343 per kg.

    Selain itu, daging sapi murni turun 0,16% menjadi Rp134.593 per kg, diikuti daging ayam ras yang turun 3,5% menjadi Rp34.632 per kg. Telur ayam ras pun turun 2,7% menjadi Rp28.580 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi turun 1,80% menjadi Rp17.953, garam konsumsi juga turun 2,87% menjadi Rp11.445 per kg. Tepung terigu curah turun 3,81% menjadi Rp9.443, sementara tepung terigu kemasan turun 4,28% menjadi Rp12.557.

    Minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing turun 4,05% dan 2,44% menjadi Rp20.037 dan Rp17.099 per liter, sementara Minyakita turun 2,78% menjadi Rp17.044.

    Komoditas daging kerbau segar lokal turun 3,60% menjadi Rp136.071 per kg, sedangkan daging kerbau beku impor turun 1,06% menjadi Rp103.512.

    Tak hanya itu, ikan bandeng juga turun 7,09% menjadi Rp32.207 per kg, sebagaimana ikan tongkol yang turun 3,39% menjadi Rp33.486 per kg.

    Di sisi lain, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah ikan kembung yang naik tipis 0,06% menjadi Rp41.667 per kg.

  • Putin Kecam AS dan Sekutunya yang Jatuhkan Sanksi Dagang ke Rusia

    Putin Kecam AS dan Sekutunya yang Jatuhkan Sanksi Dagang ke Rusia

    Jakarta

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam keras sanksi perdagangan yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya kepada Rusia. Menurutnya, sanksi telah membuat perekonomian Rusia berada di ambang resesi.

    Pernyataan itu disampaikan Putin dalam wawancara tertulis dengan kantor berita resmi China, Xinhua yang dikutip dari Reuters, Sabtu (30/8/2025).

    Untuk diketahui, Putin dijadwalkan akan berada di China yang merupakan mitra dagang terbesar Rusia, dari Minggu hingga Rabu. Putin dijadwalkan akan menghadiri pertemuan puncak dua hari Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di kota pelabuhan Tianjin, China utara.

    Selanjutnya, Putin akan melakukan perjalanan ke Beijing untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping dan menghadiri parade militer besar-besaran di ibu kota China tersebut untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia Kedua setelah Jepang secara resmi menyerah.

    “Selama kunjungan saya mendatang, kami tentu akan membahas prospek lebih lanjut untuk kerja sama yang saling menguntungkan dan langkah-langkah baru untuk mengintensifkannya demi kepentingan rakyat Rusia dan China,” kata Putin.

    “Singkatnya, kerja sama ekonomi, perdagangan, dan kolaborasi industri antara negara kita berkembang pesat di berbagai bidang,” tambah Putin mengenai China, yang dituduh Barat mendukung apa yang disebut sebagai operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

    Ketika negara-negara Barat memutuskan hubungan dengan Rusia setelah Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, China datang untuk menyelamatkan, membeli minyak Rusia dan menjual barang-barang mulai dari mobil hingga elektronik yang mendorong perdagangan bilateral ke rekor US$ 245 miliar pada tahun 2024.

    China sejauh ini merupakan mitra dagang utama Rusia berdasarkan volume dan transaksi antara kedua negara hampir seluruhnya dilakukan dalam rubel dan yuan, kata Putin. Rusia adalah eksportir minyak dan gas utama ke China dan kedua belah pihak terus berupaya bersama untuk mengurangi hambatan perdagangan bilateral.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor daging babi dan sapi ke China telah diluncurkan. Secara keseluruhan, produk pertanian dan pangan menempati posisi penting dalam ekspor Rusia ke China,” ujarnya.

    (eds/eds)

  • BRI Dukung Program Sapi Merah Putih, Dorong Swasembada Pangan Nasional

    BRI Dukung Program Sapi Merah Putih, Dorong Swasembada Pangan Nasional

    “Sebagai bank yang memiliki fokus pada pemberdayaan segmen UMKM, BRI turut mendorong keberhasilan Program Sapi Merah Putih melalui pembiayaan, pendampingan, serta penguatan ekosistem. Kami percaya, program ini akan berkontribusi besar dalam menciptakan ketahanan pangan, membuka lapangan kerja, dan mengurangi impor sapi,” jelasnya.

    Dukungan BRI diwujudkan dalam bentuk fasilitas transaksi keuangan, pembiayaan untuk modal kerja dan investasi bagi PT Moosa dan mitra bisnisnya. PT Moosa merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada peningkatan genetik sapi lokal dan sapi perah melalui teknologi reproduksi hewan, serta molekuler modern.

    Dengan komitmen kuat untuk segmen UMKM serta jaringan kerja BRI yang tersebar di seluruh pelosok negeri, perseroan optimis kontribusi nyata ini akan turut memperkuat basis produksi sapi lokal serta mengurangi impor susu.

    “Kami berharap Program Sapi Merah Putih tidak hanya menjadi simbol swasembada pangan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di pedesaan. BRI akan terus berada di garda depan mendukung petani dan peternak Indonesia untuk tumbuh, serta turut menggerakkan roda ekonomi kerakyatan”, pungkas Hery Gunardi.(*)

  • Dorong Swasembada Pangan, BRI Dukung Program Sapi Merah Putih

    Dorong Swasembada Pangan, BRI Dukung Program Sapi Merah Putih

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung swasembada pangan nasional melalui partisipasi dalam Program Sapi Merah Putih.

    Program Sapi Merah Putih merupakan program peningkatan genetik yang dirancang untuk memperkuat industri sapi perah Indonesia dengan fokus pada sistem peternakan rakyat.

    Peluncuran Program Sapi Merah Putih diselenggarakan pada pameran flora dan fauna atau Flona 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta, pada Jumat (29/08). Hadir dalam acara tersebut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI Rachmat Pambudy, Direktur Utama BRI Hery Gunardi serta Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto.

    Sebagai informasi, meningkatnya kebutuhan susu nasional menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pada tahun 2023, kebutuhan susu mencapai 4,53 juta ton, sementara produksi dalam negeri baru sekitar 18,54% atau 0,84 juta ton. Kekurangan tersebut dipenuhi melalui impor sebesar 3,7 juta ton.

    Untuk mengatasi kebutuhan impor tersebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas RI menggandeng PT Moosa Genetika Farmindo (Moosa Genetics) dan IPB menggelar program pengembangan sapi perah unggul yang dinamakan Sapi Merah Putih.

    Direktur Utama BRI, Hery Gunardi mengungkapkan bahwa dukungan BRI terhadap Program Sapi Merah Putih sejalan dengan misi BRI untuk hadir di tengah masyarakat, terutama dalam mendukung sektor pangan dan agribisnis.

    “Sebagai bank yang memiliki fokus pada pemberdayaan segmen UMKM, BRI turut mendorong keberhasilan Program Sapi Merah Putih melalui pembiayaan, pendampingan, serta penguatan ekosistem. Kami percaya, program ini akan berkontribusi besar dalam menciptakan ketahanan pangan, membuka lapangan kerja, dan mengurangi impor sapi,” jelasnya, dikutip Sabtu, (30/8/2025).

    Dukungan BRI diwujudkan dalam bentuk fasilitas transaksi keuangan, pembiayaan untuk modal kerja dan investasi bagi PT Moosa dan mitra bisnisnya. PT Moosa merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada peningkatan genetik sapi lokal dan sapi perah melalui teknologi reproduksi hewan, serta molekuler modern.

    Dengan komitmen kuat untuk segmen UMKM serta jaringan kerja BRI yang tersebar di seluruh pelosok negeri, perseroan optimis kontribusi nyata ini akan turut memperkuat basis produksi sapi lokal serta mengurangi impor susu.

    “Kami berharap Program Sapi Merah Putih tidak hanya menjadi simbol swasembada pangan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di pedesaan. BRI akan terus berada di garda depan mendukung petani dan peternak Indonesia untuk tumbuh, serta turut menggerakkan roda ekonomi kerakyatan,” pungkas Hery Gunardi.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BRI Perkuat Dukungan Program Sapi Merah Putih untuk Ketahanan Pangan Nasional – Page 3

    BRI Perkuat Dukungan Program Sapi Merah Putih untuk Ketahanan Pangan Nasional – Page 3

    Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan misi BRI yang selalu hadir mendukung masyarakat, terutama dalam sektor pangan dan agribisnis.

    “Sebagai bank yang memiliki fokus pada pemberdayaan segmen UMKM, BRI turut mendorong keberhasilan Program Sapi Merah Putih melalui pembiayaan, pendampingan, serta penguatan ekosistem. Kami percaya, program ini akan berkontribusi besar dalam menciptakan ketahanan pangan, membuka lapangan kerja, dan mengurangi impor sapi,” jelasnya.

    BRI memberikan dukungan nyata berupa layanan transaksi keuangan, pembiayaan modal kerja, serta investasi bagi PT Moosa dan para mitra bisnisnya. PT Moosa sendiri bergerak di bidang bioteknologi dengan fokus pada peningkatan genetik sapi lokal dan sapi perah melalui penerapan teknologi reproduksi hewan dan pendekatan molekuler modern.

    Dengan jaringan kerja yang luas hingga pelosok tanah air, BRI optimistis kontribusinya akan memperkuat basis produksi sapi lokal sekaligus mengurangi impor susu.

    “Kami berharap Program Sapi Merah Putih tidak hanya menjadi simbol swasembada pangan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di pedesaan. BRI akan terus berada di garda depan mendukung petani dan peternak Indonesia untuk tumbuh, serta turut menggerakkan roda ekonomi kerakyatan,” pungkas Hery Gunardi.