Hewan: Sapi

  • Wabah PMK di Bogoarum Magetan, Tiga Sapi Mati, 450 Ternak Terancam

    Wabah PMK di Bogoarum Magetan, Tiga Sapi Mati, 450 Ternak Terancam

    Magetan (beritajatim.com) – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Desa Bogoarum, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Hingga kini tercatat tiga ekor sapi mati, sementara ratusan lainnya dalam kondisi rawan.

    Kepala Desa Bogoarum, Suyanto, mengatakan kasus kematian sapi pertama kali dilaporkan sekitar tiga bulan lalu. Seiring waktu, jumlah ternak yang sakit bertambah, meski sebagian masih bisa bertahan. “Awalnya ada laporan hewan sapi milik warga meninggal, kemudian bertambah lagi hingga kini tercatat tiga ekor sapi mati. Masih ada juga yang sakit,” ujarnya, Minggu (14/9/2025)

    Pemerintah desa langsung melaporkan kejadian itu ke Dinas Peternakan Kabupaten Magetan. Rencananya, pihak dinas akan menggelar sosialisasi di balai desa sekaligus membagikan vitamin dan obat cacing bagi hewan ternak.

    Berdasarkan pendataan yang dilakukan melalui RT, populasi sapi di Desa Bogoarum mencapai sekitar 450 ekor. Fokus penanganan saat ini diarahkan pada sapi, sementara pendataan kambing akan dilakukan kemudian.

    Suyanto menyebut dampak wabah ini cukup serius. Sebagian warga dilanda rasa cemas hingga memilih menjual sapinya dengan harga murah. “Ada warga yang was-was akhirnya menjual sapi dengan harga di bawah standar,” ungkapnya.

    Terkait vaksinasi, respon masyarakat beragam. Sebagian mendukung, sebagian menolak. Penolakan biasanya muncul karena efek samping pascavaksin, seperti sapi tidak mau makan selama 1–3 hari dan tubuh terasa panas. “Kalau dulu waktu PMK pertama semua sapi sudah divaksin. Tapi karena sistemnya penggemukan, setelah divaksin lalu dijual, dibelikan sapi baru. Jadi status vaksinasinya sulit dideteksi,” jelasnya.

    Sementara itu, sebagian warga melakukan pengobatan tradisional untuk hewan ternaknya, dan ada pula yang langsung menghubungi dokter hewan secara mandiri. [fiq/aje]

  • Wilayah Thailand Ini Ditetapkan Zona Wabah Rabies, Pergerakan Hewan Dibatasi

    Wilayah Thailand Ini Ditetapkan Zona Wabah Rabies, Pergerakan Hewan Dibatasi

    Jakarta

    Departemen Pengembangan Peternakan menetapkan sebagian wilayah Bangkok dan Samut Prakan sebagai zona wabah rabies, serta memberlakukan larangan pergerakan anjing, kucing, dan mamalia lain selama 30 hari.

    Perintah ini dikeluarkan setelah kasus rabies terdeteksi di Kecamatan Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok. Aturan berlaku mulai 9 September hingga 8 Oktober, dengan wabah diklasifikasikan sebagai ancaman serius yang dapat menyebar ke manusia, anjing, kucing, sapi, kerbau, dan mamalia lainnya.

    Dikutip dari National Thailand, zona epidemi meliputi Nong Bon di Distrik Prawet, dengan batas wilayah sebagai berikut:

    Utara: Thap Chang, Distrik Saphan Sung, BangkokSelatan: Bang Kaeo, Distrik Bang Phli, Samut PrakanTimur: Racha Thewa, Distrik Bang Phli, Samut PrakanBarat: Bang Chak, Distrik Phra Khanong, Bangkok

    Sebagai langkah pengendalian, pemerintah melarang perpindahan anjing, kucing, maupun bangkainya masuk atau keluar dari zona epidemi tanpa izin tertulis dari dokter hewan berwenang. Pemilik hewan juga diwajibkan melaporkan apabila ada hewan yang sakit dalam waktu 12 jam setelah gejala muncul.

    Bangkai hewan yang mati tidak boleh dipindahkan sembarangan, melainkan harus tetap berada di lokasi kematiannya hingga dilaporkan dan ditangani oleh petugas veteriner. Selain itu, para pemilik hewan diwajibkan menaati seluruh instruksi yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi.

    Siapa pun yang melanggar atau tidak mematuhi aturan ini dapat dikenakan sanksi tegas berupa hukuman penjara hingga dua tahun, denda maksimal 40.000 baht atau sekitar Rp 20 juta, atau keduanya.

    Sementara itu, pemerintah juga menetapkan daerah berisiko tinggi dalam status waspada. Unit pengendalian rabies Kantor Kesehatan Hewan Masyarakat Bangkok juga telah mengeluarkan peringatan setelah hewan yang terkena rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi 49, kecamatan Nong Bon, distrik Prawet, Bangkok.

    Warga di area tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius lima kilometer diimbau untuk sangat berhati-hati. Zona berisiko tinggi meliputi:

    Nong Bon, distrik Prawet, BangkokDok Mai, distrik Prawet, BangkokPrawet, distrik Prawet, BangkokDi Nut, distrik Suan Luang, BangkokPhatthanakan, distrik Suan Luang, BangkokThap Chang, distrik Saphan Sung, BangkokLat Krabang, distrik Lat Krabang, BangkokBang Na Nuea, distrik Bang Na, BangkokBang Chak, distrik Phra Khanong, BangkokBang Kaeo, distrik Bang Phli, Samut PrakanRacha Thewa, distrik Bang Phli, Samut Prakan

    Pihak berwenang sangat menyarankan penduduk untuk menghindari kontak dengan hewan liar di area ini.

    (suc/suc)

  • Video: AC di Transmart Diskon Gede+Gratis Ongkos Pasang

    Video: AC di Transmart Diskon Gede+Gratis Ongkos Pasang

    Jakarta, CNBC  Indonesia – Transmart kembali menggelar program pesta diskon besar-besaran 50% + 20% di Transmart Full Day Sale di hari kemerdekaan Indonesia, Minggu (14/09).

    Program ini hadir di seluruh gerai Transmart se-Indonesia, mulai berlangsung saat toko buka sampai pukul 22.00.

    Program diskon seharian Transmart menyediakan berbagai produk unggulan dengan diskon besar-besaran. Diantaranya seperti produk elektronik, daging ayam, daging sapi, sepeda listrik, fesyen, dan lain-lain.

    Untuk pendingin ruangan, ada AC Split 1 PK berbagai merek seperti LG, Polytron, Panasonic, Sharp, Samsung bisa didapatkan dengan harga diskon Rp 3.299.200 dari harga normal Rp 4.549.000. Harga ini berlaku di Pulau Jawa, Bali dan Lampung.

    Pelanggan juga mendapatkan bonus pipa dan jasa instalasi standard secara cuma-cuma. Menarik bukan?

    Pada program ini pengunjung bisa menikmati diskon 20% bagi pelanggan yang menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank-Allo Prime termasuk Allo Paylater.

    Bahkan untuk produk unggulan diskon bisa sampai 50% + 20% tergantung jenis produknya.

  • Petaka Baru di Thailand, Wabah Rabies Meluas di Bangkok! Warga Diimbau Waspada

    Petaka Baru di Thailand, Wabah Rabies Meluas di Bangkok! Warga Diimbau Waspada

    Jakarta

    Departemen Peternakan Thailand menetapkan sebagian wilayah Bangkok dan Samut Prakan sebagai zona epidemik sementara. Hal ini dipicu oleh wabah rabies yang melanda.

    Dikutip dari laman Straits Times, otoritas memberlakukan larangan pergerakan anjing, kucing, dan mamalia lain selama 30 hari. Perintah yang berlaku mulai 9 September hingga 8 Oktober 2025 ini dikeluarkan setelah kasus rabies terdeteksi di Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok.

    Wabah tersebut telah diklasifikasikan sebagai ancaman kesehatan serius yang bisa menyebar ke manusia, anjing, kucing, sapi, kerbau, dan mamalia lainnya.

    Zona epidemi meliputi Nong Bon di distrik Prawet, yang berbatasan dengan Thap Chang, Bang Kaeo, Racha Thewa, dan Bang Chak.

    Pihak berwenang telah menerapkan tindakan yang ketat, seperti pembatasan pergerakan hewan dan bangkai, serta pelaporan wajib terhadap hewan yang sakit.

    Anjing, kucing, beserta bangkainya tidak boleh dipindahkan masuk atau keluar dari area yang dinyatakan tanpa izin tertulis dari dokter hewan berwenang. Pemilik harus melaporkan hewan yang sakit kepada pihak berwenang dalam waktu 12 jam. Hewan yang mati harus dibiarkan di tempat kematiannya sampai laporan disampaikan kepada petugas veteriner.

    Semua perintah yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi harus dipatuhi oleh para pemilik hewan. Bagi yang melanggar, maka bisa dikenakan hukuman hingga dua tahun penjara, denda tidak melebihi 40.000 baht atau sekitar Rp 20,6 juta, atau keduanya.

    Sementara, unit pengendalian rabies di Bangkok Veterinary Public Health Office juga telah mengeluarkan peringatan setelah hewan yang terkena rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi, Nong Bon. Para warga di wilayah tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius 5 km diimbau untuk sangat berhati-hati.

    Tak hanya Nong Bon, beberapa zona berisiko tinggi lainnya antara lain Dok Mai dan Prawet, On Nut dan Phatthaakan di distrik Suan Luang, Thap Chang, Lat Krabang, Bang Na Nuea, dan Bang Chak.

    Bang Kaeo dan Racha Thewa di Samut Prakan juga dianggap sebagai zona berisiko tinggi.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari sentuhan dengan hewan liar. Jika terkena gigitan atau cakaran, maka segera cuci luka dengan sabun dan air, serta segera mendapat vaksinasi rabies di rumah sakit.

    Bagi orang yang melihat hewan rabies dengan tanda-tanda seperti gelisah, menggigit tanpa sebab, kaku, mengeluarkan air liur atau menjulurkan lidah harus melaporkannya kepada pihak berwenang di Bangkok.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/naf)

  • Harga Pangan Hari Ini (13/9): Beras, Bawang Putih, Minyak Goreng Naik

    Harga Pangan Hari Ini (13/9): Beras, Bawang Putih, Minyak Goreng Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang putih bonggol, daging ayam hingga telur ayam ras. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (13/9/2025) pukul 07.22 WIB harga beras medium naik 0,13% menjadi Rp14.031 per kg. 

    Namun, harga beras premium turun 0,07% menjadi Rp16.153 per kg dan harga beras SPHP secara nasional juga mengalami penurunan 0,04% menjadi Rp12.559 per kg hari ini.

    Selain beras medium, harga bawang putih bonggol juga naik secara nasional sebesar 0,26% menjadi Rp37,912 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,02% menjadi Rp43.125 per kg. 

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah turun 0,41% menjadi Rp47.713 per kg, sementara harga cabai merah keriting turun 0,52% menjadi Rp52.622 per kg dan cabai merah besar turun 0,74% menjadi Rp45.866 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga mengalami penurunan 0,11% menjadi Rp135.191 per kg. Sementara daging ayam ras naik 0,4% menjadi Rp37.489 per kg dan telur ayam ras naik 0,92% menjadi Rp29.904 per kg.

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,49% menjadi Rp10.688 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,23% menjadi Rp18.239 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan naik tipis pada kisaran Rp21.049 per kg atau naik 0,24% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, harga minyak goreng curah naik 0,25% menjadi Rp17.551 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,12% menjadi Rp9.857 per kg dan harga tepung terigu kemasan naik 0,48% menjadi Rp13.138 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,45% menjadi Rp6.614 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,16% menjadi Rp42.185 per kg dan ikan tongkol naik 0,29% menjadi Rp35.189 per kg, sementara ikan bandeng naik 0,51% menjadi Rp35.492 per kg. 

  • Petaka Baru Hantam Thailand, Wabah Rabies Meluas-Ancam Manusia

    Petaka Baru Hantam Thailand, Wabah Rabies Meluas-Ancam Manusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wabah rabies menghantam Thailand. Departemen Peternakan Thailand telah menetapkan sebagian wilayah Bangkok dan Samut Prakan sebagai ‘zona epidemik’ sementara akibat hal ini. 

    Dengan status ‘zona epidemik’, otoritas setempat melarang pergerakan anjing, kucing, dan mamalia lainnya selama 30 hari. Adapun periodenya mulai 9 September hingga 9 Oktober mendatang. 

    Perintah itu dikeluarkan setelah kasus rabies terdeteksi di Kecamatan Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok. Wabah ini telah diklasifikasikan sebagai ancaman kesehatan serius yang dapat menyebar ke manusia, anjing, kucing, sapi, kerbau, dan mamalia lainnya.

    Zona epidemik meliputi Nong Bon di Distrik Prawet, yang berbatasan dengan Thap Chang, Bang Kaeo, Racha Thewa, dan Bang Chak.

    Pihak berwenang telah menerapkan langkah-langkah ketat, termasuk pembatasan pergerakan hewan dan bangkai, serta kewajiban pelaporan hewan sakit.

    Anjing, kucing, dan bangkainya tidak boleh dipindahkan masuk atau keluar dari area yang telah ditentukan tanpa izin tertulis dari dokter hewan yang berwenang.

    Pemilik harus melaporkan hewan yang sakit kepada pihak berwenang dalam waktu 12 jam. Hewan yang mati harus dibiarkan di tempat kematiannya sampai ada laporan kepada petugas veteriner.

    Pemilik hewan wajib mematuhi semua perintah yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi. Siapa pun yang melanggar atau tidak mematuhinya dapat dikenakan hukuman penjara hingga dua tahun, denda tidak melebihi 40.000 baht (Rp20 jutaan), atau keduanya.

    Unit Pengendalian Rabies Dinas Kesehatan Hewan Bangkok juga telah mengeluarkan peringatan setelah hewan-hewan yang terjangkit rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi 49, Kecamatan Nong Bon.

    Warga di area tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius 5 km diimbau untuk sangat berhati-hati.

    Selain Nong Bon, zona berisiko tinggi lainnya meliputi Dok Mai dan Prawet di distrik Prawet; On Nut dan Phatthanakan di distrik Suan Luang; Thap Chang; Lat Krabang; Bang Na Nuea; dan Bang Chak.

    Bang Kaeo dan Racha Thewa di Samut Prakan juga dianggap sebagai zona berisiko tinggi.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari menyentuh hewan liar. Jika mereka digigit atau dicakar, mereka harus segera mencuci lukanya dengan sabun dan air dan segera mendapatkan vaksinasi rabies di rumah sakit.

    Menurut kesaksian warga, hewan rabies menunjukkan tanda-tanda seperti gelisah, menggigit tanpa sebab, kaku, mengeluarkan air liur, atau lidah terjulur. Bagi yang melihat tanda-tanda tersebut pada hewan, diwajibkan untuk melapor ke pihak berwenang di Bangkok.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik Megapolitan 11 September 2025

    Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Harga pangan di Jakarta mengalami fluktuasi pada Kamis (11/9/2025).
    Berdasarkan data dari situs Informasi Pangan Jakarta, sebagian besar komoditas pokok tercatat turun harga, terutama beras dan daging sapi.
    Namun, beberapa bahan kebutuhan rumah tangga justru mengalami kenaikan, seperti bawang putih dan telur ayam ras.
    Berikut rincian harga rata-rata pangan di Jakarta per Kamis (11/9/2025) dibandingkan dengan sehari sebelumnya:
    Minyak dan bumbu dapur
    Beras
    Mayoritas komoditas pangan strategis cenderung turun, terutama beras yang anjlok hingga Rp1.573 per kilogram untuk jenis IR I (IR 64). Penurunan juga terjadi pada daging sapi, bawang merah, hingga cabai rawit hijau.
    Sebaliknya, harga bawang putih dan telur ayam ras naik, meski tidak signifikan. Cabai merah besar juga tercatat naik Rp214 per kilogram.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jejak Oknum TNI di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Jejak Oknum TNI di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan 11 September 2025

    Jejak Oknum TNI di Balik Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37), terus menyingkap fakta baru.
    Terbaru, keterlibatan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kasus ini telah dikonfirmasi.
    Namun, hingga kini motif di balik tindak pidana tersebut belum diungkap meski para tersangka sudah ditangkap.
    “Saat ini sedang kami lakukan pemeriksaan,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/9/2025).
    Donny tidak menjelaskan secara rinci peran maupun jumlah prajurit yang terlibat.
    Ia juga tidak memaparkan motif dari keterlibatan oknum TNI tersebut.
    Sebelumnya, kuasa hukum empat penculik Ilham, Adrianus Agal, sempat mengungkap adanya peran oknum dari salah satu instansi.
    Meski begitu, ia tidak menyebutkan asal instansi tersebut.
    “Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” ujar Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (26/8/2025).
    Menurut Adrianus, Eras dan tiga rekannya menyerahkan korban kepada seseorang di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
    Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi. Namun, kemudian ada perintah baru agar korban diantar pulang.
    “Pada saat waktu ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi. Pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan,” ucap Adrianus.
    Ia menambahkan, salah satu terduga penculik sempat mengaku kepada keluarganya bahwa mereka diperintahkan untuk membuang jenazah.
    “Jadi peran mereka itu sampai di situ,” kata Adrianus.
    Ilham ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pagi.
    Mayatnya pertama kali terlihat oleh warga yang tengah menggembala sapi.
    Kondisi korban mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara setelah menerima laporan dari warga setempat.
    Sebelum ditemukan tewas, Ilham sempat diculik dari area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Berdasarkan rekaman CCTV, korban tampak hendak masuk ke mobilnya saat sejumlah orang keluar dari sebuah kendaraan putih dan langsung menyergapnya.
    Korban sempat melawan, tetapi kalah jumlah. Ia akhirnya dipaksa masuk ke dalam mobil putih yang kemudian melaju meninggalkan lokasi.
    Meski sejumlah pelaku dan alur peristiwa sudah terungkap, misteri terbesar kasus ini terletak pada motif.
    Sampai kini, baik kepolisian maupun pihak militer belum memaparkan alasan di balik penculikan dan pembunuhan Ilham.
    Konfirmasi adanya keterlibatan oknum TNI justru menambah kompleksitas perkara ini.
    Namun, tanpa penjelasan lebih lanjut soal peran dan tujuan dari aksi, artinya publik masih dibiarkan bertanya-tanya.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada Oknum TNI Terlibat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada Oknum TNI Terlibat Megapolitan 11 September 2025

    Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Ada Oknum TNI Terlibat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih bernama Mohamad Ilham Pradipta (37) menguak fakta baru, yakni ada keterlibatan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kasus tindak pidana tersebut.
    Hal ini dibenarkan oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (CPM) Donny Agus Priyanto.
    Ia mengungkapkan, prajurit TNI yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan ini tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut.
    “Saat ini sedang kami lakukan pemeriksaan,” kata Donny saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (10/9/2025).
    Kendati demikian, Donny tidak menjelaskan secara gamblang terkait motif dan peran oknum anggota TNI tersebut. Ia juga belum mengungkapkan jumlah prajurit yang terlibat dalam kasus ini.
    Keterlibatan oknum dari salah satu instansi juga sempat diungkap oleh Adrianus Agal, kuasa hukum empat penculik Ilham. Namun, Adrianus tidak menyebut asal instansi itu.
    “Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” kata Adrianus di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/8/2025).
    Dalam perintah itu, Eras dan kawan-kawan diminta untuk menyerahkan korban kepada seseorang di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
    Usai penyerahan korban, Eras dan tiga rekannya meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Namun, mereka kembali mendapat perintah untuk mengantar pulang korban.
    “Pada saat waktu ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi. Pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan,” ujar Adrianus.
    “Dan mereka, salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka itu sampai di situ,” tambah dia.
    Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
    Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan ko
    Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima
    Kompas.com
    , korban tampak mengenakan kemeja batik coklat berlengan pendek dan celana panjang krem.
    Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
    Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
    Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
    Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
    Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamentan sebut swasembada pangan keharusan demi kemandirian bangsa

    Wamentan sebut swasembada pangan keharusan demi kemandirian bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan pemerintah telah menyiapkan langkah konkret menuju kemandirian pangan, termasuk program peningkatan produksi dan hilirisasi hortikultura serta perkebunan mulai tahun 2026 mendatang.

    “Nanti 2026 akan ada program baru, misalnya peningkatan produksi dan juga hilirisasi sektor hortikultura dan perkebunan kita,” kata Wamentan dalam jumpa pers seusai membuka Seminar Nasional Mahasiswa Pertanian yang tergabung dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi) di Jakarta, Rabu (10/9).

    Mas Dar sapaan akrab Wamentan Sudaryono menjelaskan, tahapan pembangunan sektor pangan telah disusun secara bertahap dan jelas, sehingga dalam lima tahun ke depan target swasembada nasional bisa terwujud dengan lebih terarah.

    “Sehingga dalam lima tahun itu, step stone-nya jelas. Step-step-nya, apa itu namanya, tahapan-tahapannya itu jelas,” ujarnya.

    Menurutnya, kebangkitan sektor pertanian menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat swasembada pangan, sebab kedaulatan pangan merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi.

    Sudaryono mencontohkan Qatar negara gurun yang mampu mengelola sapi perah dengan fasilitas pendingin, meski biayanya tinggi, demi memastikan ketahanan pangan tanpa bergantung impor.

    “Nah, sapi perahnya itu kan panas. Kok bisa dia dikasih AC, dikasih pendingin, harga satu liter susunya tentu saja mahal sekali. Tapi itu dia lakukan. Demi apa? Demi tidak tergantung (impor), tidak mengkonversi kekayaan alam, minyak dan gasnya menjadi pangan,” bebernya.

    Ia menegaskan Indonesia justru lebih beruntung karena memiliki kondisi alam yang mendukung, sehingga beternak sapi atau mengembangkan komoditas pangan bisa dilakukan lebih mudah dengan potensi besar.

    “Kita harus melakukan hal yang sama. Dan kita kan nggak kayak Qatar. Kita ini kan mau pelihara sapi, tinggal pelihara aja, cari tempat yang tinggi, lebih mudah. Jadi, kita diberi kemudahan yang lebih besar dibanding negara lain,” ucap Wamentan.

    Dengan keunggulan tersebut, menurutnya Indonesia tidak memiliki alasan untuk menunda swasembada, sebab kebutuhan pangan bersifat mendesak dan harus dipenuhi segera demi kesejahteraan rakyat.

    “Maka ini tidak bisa ditawar lagi, ini adalah suatu keharusan, maka harus kita lakukan. Perut tidak bisa ditunggu. Kata Bung Karno, ‘stomach cannot wait’,” kata Wamentan mengutip Bung Karno.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.