Hewan: Sapi

  • Wamen Viva Yoga Akan Buat Sentra Sapi Perah di Wilayah Transmigrasi – Page 3

    Wamen Viva Yoga Akan Buat Sentra Sapi Perah di Wilayah Transmigrasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi berencana membangun sentra sapi perah di wilayah transmigrasi. Ia mengatakan pembangunan sentra sapi perah ini dilakukan untuk mengatasi ketergantungan pada impor susu sekaligus meningkatkan taraf hiduo para transmigrant.

    “Kebutuhan untuk konsumsi susu masih impor, karena masih impor maka perlu pengembangbiakan sapi perah. Ini Agar menjadi produsen susu,” kata Viva Yoga kepada Liputan6.com di Jakarta.

    Ia mengatakan akan membangun sentra sapi perah di beberapa kawasan transmigrasi di Kalimantan, Jawa, Bali, NTT, Sulawesi dan Papua.

    “Jadi tidak tersentralisasi, tujuannya untuk memangkas biaya distribusi,” kata Viva.

    Nantinya kawasan ini akan dipilih di wilayah dataran tinggi agar sapi-sapi perah tersebut bisa menghasilkan susu yang baik.

    “Di sana ada makanan cukup sehingga mengasilkan susu yang bagus,” kata dia.

  • Harga Pangan Hari Ini 16 November: Bawang, Cabai, hingga Beras Naik

    Harga Pangan Hari Ini 16 November: Bawang, Cabai, hingga Beras Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini mayoritas mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Beberapa komoditas pangan yang harga nya naik yaitu beras, kedelai biji kering, bawang, hingga cabai. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (16/11/2024) pukul 07.35 WIB, harga beras medium mengalami kenaikan sebesar 1,85% menjadi Rp13.750 per kg. 

    Harga beras SPHP juga naik 1,28% menjadi Rp12.700 per kg dan harga beras premium naik 2,79% dari hari sebelumnya menjadi Rp15.850 per kg. 

    Sementara, komoditas yang harganya meningkat yaitu bawang putih bonggol naik 4,07% menjadi Rp42.450 per kg, sementara bawang merah naik 5,10% menjadi Rp38.920 per kg.

    Tak hanya itu, kedelai biji kering impor juga naik harganya 3,70% menjadi Rp10.930 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 11,15% menjadi Rp6.580 per kg. 

    Adapun, harga cabai merah keriting mengalami kenaikan 5,89% menjadi Rp30.210 per kg dan harga cabai rawit merah naik 6,91% menjadi Rp44.840 per kg. 

    Di samping itu, harga daging ayam ras naik 6,98% menjadi Rp38.480 per kg. Sementara, harga telur ayam ras naik 3% menjadi Rp29.170 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,67% menjadi sebesar Rp131.060 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi naik 1,62% menjadi Rp18.210 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp18.670 per liter atau naik 1,75% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah naik 1,48% menjadi Rp10.260 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 2,59% menjadi Rp16.540 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp37.890 per kg atau naik 3,21% dari hari sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 1,86% menjadi Rp31.260 per kg dan ikan bandeng turun 8,02% menjadi Rp30.610 per kg. 

  • Gandeng Badan Gizi Nasional, ID Food Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

    Gandeng Badan Gizi Nasional, ID Food Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

    Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) menjalin kerja sama dengan Holding BUMN Pangan ID Food dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional.
     
    ?Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
     
    “Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait Program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik di Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
    Ia mengatakan, selanjutnya ID Food dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya. Prinsipnya, lanjut Sis Apik, kerja sama ID Food dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. 
     
    “Dalam hal ini, ID Food sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” ungkap dia.
     

     
    Terkait kesiapan ID Food sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas. Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan.
     
    Untuk pemenuhan karbohidrat, ID Food memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri. Untuk pemenuhan lemak dan protein ID Food memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.
     
    “Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.
     
    Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID Food memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Sebaran sarana logistik yang luas milik ID Food ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia.
     
    Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID Food. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.
     
    Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
     
    “Program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM,” ungkap dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • BRI Insurance Dorong Peningkatan Ekonomi Pesantren

    BRI Insurance Dorong Peningkatan Ekonomi Pesantren

    Sukabumi: BRI Insurance mendorong peningkatan pengembangan ekonomi pesantren dan peningkatan kualitas hidup santri. Tujuannya, mampu menciptakan peluang usaha yang akan membuat mereka mandiri dan mampu membuka lapangan pekerjaan baru.
     
    Hal itu diungkapkan Direktur Keuangan & Operasional BRI Insurance, Sony Harsono saat seremoni penyerahan bantuan CSR di Pondok Pesantren Darul Ihsan, Desa Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
     
    Menurut Sony, program CSR yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan sosial sangat dibutuhkan masyarakat. 
    “Tujuannya memperkuat keberlanjutan usaha dan menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat, khususnya bagi para santri sebagai generasi bangsa,” kata Sony.
     
    Sony mengungkapkan program CSR meliputi beberapa inisiatif penting. Pertama, pembangunan kandang sapi yang digunakan untuk peternakan sebagai salah satu sumber pendapatan pesantren. Selain itu, sebanyak 10 ekor sapi diberikan untuk memulai usaha peternakan ini. 
     
    “Pakan konsentrat juga diberikan untuk penggemukkan sapi selama lima bulan, yang diharapkan dapat mendukung pengelolaan usaha peternakan hingga nantinya diharapkan berkembang secara berkelanjutan,” katanya.
     
    Kedua, menyediakan makanan sehat yang diberikan kepada para santri selama empat bulan. Tujuannya, mendukung kesehatan dan kecerdasan para santri.
     
    “Program ini untuk memastikan santri dapat tumbuh sehat dalam mengembangkan potensi mereka dengan baik,” ujarnya.
     
    Pondok pesantren dipilih dilatarbelakangi keinginan untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan ekonomi para santri di Sukabumi.
     
    “Kami ingin pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu usaha. Dengan demikian, para santri tidak hanya pintar dalam agama, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha yang akan membuat mereka mandiri dan mampu membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Sony.
     
    Komisaris Independen BRI Insurance, Benny Imam Syafi’i, menjelaskan program CSR ini untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui usaha berkelanjutan. 
     
    “Kami ingin memberikan lebih dari sekadar bantuan, kami ingin memberdayakan. Dengan program ini, kami berharap pesantren dan santri tidak hanya bergantung pada sumbangan, tetapi mampu mengelola usaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata Benny.
     
    Benny berharap program tersebut dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Pondok Pesantren Darul Ihsan dan masyarakat sekitarnya. 
     
    “Ini bukan tentang memberikan bantuan sekali saja, tetapi tentang menciptakan dampak yang terus berlanjut. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pesantren dan para santri,” ujar Benny.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • ID Food Jalin Kolaborasi Bersama Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Sehat Bergizi

    ID Food Jalin Kolaborasi Bersama Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Sehat Bergizi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat, salah satunya melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan menggandeng peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah tersebut dilakukan melalui kerja sama strategis antara BGN dengan Holding BUMN Pangan ID Food dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional.

    Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan kerja sama antara ID Food dan BGN ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional. Menurutnya, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
        
    “Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik seusai melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kepala BGN Dadan Hindayana, Jumat (15/11/2024).

    Ia mengatakan selanjutnya ID Food dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya. “Prinsipnya kerja sama ID Food dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. Dalam hal ini, ID Food sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” terangnya.

    Terkait kesiapan ID Food sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas. “Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan yang akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat inklusif,” jelasnya.

    Sis Apik mengatakan, saat ini ID Food merupakan BUMN yang mengelola komoditas pangan paling beragam. Untuk pemenuhan karbohidrat, ID Food memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri. Untuk pemenuhan lemak dan protein ID Food memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, juga ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.

    “Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.

    Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID Food memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. “Adapun 1.085 gudang tersebut terdiri dari, 525 unit dry non-food warehouses dengan kapasitas 1,4 juta ton, 535 unit dry food warehouses dengan kapasitas 1 juta ton, dan 25 unit cold storage dengan kapasitas 19 ribu ton,” paparnya.

    Sis Apik mengatakan, sebaran sarana logistik yang luas milik ID Food ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia. “Mengingat, faktor distribusi dan logistik turut memegang peranan penting dalam memastikan aktivitas distribusi pangan bergizi berjalan merata dan tepat sasaran,” ucapnya.

    Selain itu, ia menambahkan, ID Food juga melakukan pemanfaatan aset idle untuk dijadikan Satuan Layanan Makan Bergizi. “Saat ini, ID Food telah menyiapkan sejumlah titik aset yang dapat dioptimalkan untuk Satuan Layanan Makan Bergizi yang dapat berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi Makan Sehat Bergizi,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, sebelumnya ID Food juga telah berhasil menjalankan sejumlah program pangan pemerintah seperti cadangan pangan pemerintah (CPP) dan penyaluran bantuan pangan penanganan stunting. “ID Food telah berperan dalam menjaga ketersediaan bahan pangan pokok penting melalui program CPP sesuai dengan Perpres 125 tahun 2022. Saat ini ID Food mengelola total 10 komoditas pangan,” ungkap Sis Apik.

    Untuk penyaluran bantuan pangan penanganan stunting, ID Food telah menyalurkan bantuan pangan dalam rangka penanganan stunting pada tahun 2023 dan 2024 kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). “Pada tahun 2024, kami telah berhasil merealisasikan 100% penyaluran bantuan pangan stunting sebanyak 8,6 juta paket pangan berupa daging ayam dan telur ayam di 7 provinsi,” katanya.

    Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID Food. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.

    Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045.

    Ia menambahkan, program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM.

  • Kualitas Rumput GBK Kembali Dikritik Tajam, Warganet: Kasus Udah Berkali-kali Terjadi

    Kualitas Rumput GBK Kembali Dikritik Tajam, Warganet: Kasus Udah Berkali-kali Terjadi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kondisi rumput Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta kembali mendapatkan kritikan.

    Kali ini datang dari striker Tim Nasional Jepang, Takumi Minamino. Dia menilai kondisi rumput lapangan Stadion GBK tidak merata.

    “Ini tidak merata, ada beberapa bagian yang agak lunak, ada yang memantul dan saya merasa akan terjadi sesuatu jika saya melakukan tembakan,” ucap Takumi Minamino sebagaimana dipetik dari media Jepang, Gekisaka, Jumat (15/11/2024).

    Kritikan itu disampaikan Takumi Minamino, menjelang laga Timnas Jepang yang bakal menantang tuan rumah Timnas Indonesia, di laga kelima grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    Kritikan pemain Jepang tersebut juga jadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet turut mengkritisi hal tersebut.

    “Ini beritanya bagus apa buruk 😭. Pemain Jepang Minamino curhat setelah latihan di GBK kata dia rumput lapangannya tidak rata sebagian yang bagus ada juga yang gak bagus,” ujar @aseprivva di X.

    “Rumput GBK jelek itu, jangankan buat diinjak & dirasakan biar tau kualitas rumputnya, sapi aja lihat rumputnya milih puasa bjrit. Dgn mata telanjang aja dah ketahuan. Kasus udah berkali-kali terjadi sampe ada video sidak2an, belum selesai juga. Mamam tuh Minamino sampai ngomong,” kritik @andikamalreza.

    Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan kualitas rumput di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), sudah baik. Sebab, kedalaman akar rumputnya sudah mencapai 15 cm.

    “Kemarin saya cek, bagus. Tinggal ya kita pastikan pada nanti permainan memang rumputnya kuat. Karena kan kedalaman daripada akarnya sudah mencapai 15 cm. Nah itu mesti yang kuat, tetapi kembali ya kita lihat nanti. Yang penting hasilnya dulu,” kata Erick kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jumat (15/11/2024).

  • Polresta Bogor Kota Dorong Program Ketahanan Pangan Nasional

    Polresta Bogor Kota Dorong Program Ketahanan Pangan Nasional

    JABAR EKSPRES – Polresta Bogor Kota bersama unsur Forkopimda Kota Bogor meluncurkan program penanaman jagung di atas lahan non-produktif di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan pada Jumat (15/11/2024).

    Program ini bertujuan mendukung kebijakan Presiden RI, Kapolri, dan Kapolda dalam memberdayakan lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan yang bernilai ekonomis dan produktif untuk mendukung ketahanan pangan.

    “Kita melaksanakan penanaman jagung untuk mendukung bapak Presiden, Kapolri, dan Kapolda. Kami akan memberdayakan lahan seluas dua hektar yang sebelumnya non-produktif,” katanya kepada wartawan di lokasi acara.

    “Bibit dan pupuknya dari DKPP, dan targetnya tiga kali panen dalam setahun, sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan kelompok tani,” imbuh Bismo.

    BACA JUGA:Buntut Rotmut Pejabat, Irjen Kemendagri Sidak Kantor BKPSDM Bandung Barat

    Nantinya, sambung dia, seluruh hasil panen akan dikelola oleh kelompok tani setempat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    “Tanah ini milik pemda, kami akan mencari lahan-lahan lain yang tidak produktif untuk dijadikan produktif,” jelas dia.

    Program penanaman ini juga sejalan dengan instruksi Mabes Polri yang mengarahkan untuk memilih tanaman jagung, yang dinilai cocok dengan kondisi lahan.

    Dari Polresta Bogor Kota, sebanyak 12 personel Polri dan ASN turut ambil bagian dalam program ini.

    BACA JUGA:LINK Streaming Nonton Timnas Indonesia Vs Jepang Malam Ini, Lengkap dengan Klasemen Sementara

    Selain penanaman jagung, Polresta Bogor Kota juga memiliki program lain untuk meningkatkan produktivitas lahan.

    “Kami sudah memberdayakan ternak seperti kambing, domba, dan sapi, juga ada perikanan dengan ikan mas, nila, dan bawal. Untuk tanaman, ada jambu kristal, kangkung, bayam, dan lainnya,” terang dia.

    Bismo berharap, upaya ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta mendukung ketahanan pangan di Bogor dan sekitarnya.

    Hasil produksi nantinya diharapkan bisa menyuplai dapur umum dan program pemerintah lainnya seperti badan gizi nasional.

    “Jadi pentingnya kolaborasi bersama DKPP, Babinsa, dan pihak-pihak terkait agar program ini bisa berjalan berkesinambungan dan terus dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” tandas Bismo. (YUD)

  • Atasi kisruh susu Boyolali, Wamenkop dorong KUD masuk industri pengolahan

    Atasi kisruh susu Boyolali, Wamenkop dorong KUD masuk industri pengolahan

    Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

    Atasi kisruh susu Boyolali, Wamenkop dorong KUD masuk industri pengolahan
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Jumat, 15 November 2024 – 17:12 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan beberapa hal yang bisa menjadi solusi jangka pendek maupun jangka panjang kepada para peternak sapi perah dan produsen susu di  Boyolali, Jawa Tengah. Hal tersebut  terkait aksi protes pembuangan susu yang dilakukan beberapa hari lalu akibat permasalahan terkait penyerapan susu oleh Industri Pengolahan Susu (IPS).

    “Kunjungan ini merupakan respon lanjutan dari Kementerian Koperasi (Kemenkop), setelah sebelumnya kami telah melakukan konferensi pers untuk segera merespons permasalahan yang dihadapi para peternak sapi perah dan produsen susu di Boyolali,” kata Wamenkop dalam kegiatan audiensi bersama Peternak, Pengurus, dan KUD (Koperasi Unit Desa) Mojosongo di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2024) sore.

    Ferry menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan kebijakan untuk mewajibkan seluruh industri pengolahan susu menyerap produksi susu dari peternak rakyat. Sementara di Kemenkop sambung Ferry, bakal melakukan pendampingan kepada para peternak yang tergabung dalam koperasi.Salah satunya di KUD-KUD di Boyolali.

    “Kemenkop hadir di sini, turut mendorong prioritas apa yang ditargetkan Pemerintah yakni, swasembada pangan. Di mana susu menjadi salah satu produk yang terus didorong untuk meningkatkan produksi dan konsumsi dalam negeri,” kata Wamen seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Sarwoto, Jumat (15/11). 

    Dari hasil pembicaraan dan diskusi dengan para anggota peternak sapi perah dan produsen susu KUD, Ferry mengungkapkan, ada beberapa kebutuhan yang memang diperlukan. Seperti kebutuhan suling, alat-alat pendingin dan pasar untuk menyerap hasil susu peternakan.

    “Kami akan mendukung pembiayaan lewat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM dengan mengadakan alat-alat pendingan untuk kebutuhan susu di KUD. Juga terkait pendampingan yang akan dilakukan di daerah,” katanya.

    Pihaknya juga mendorong, agar koperasi-koperasi susu ini tak hanya sekadar menyediakan bahan baku, tetapi juga diharapkan masuk ke industri pengolahan susu.

    “Bagaimana koperasi susu bisa punya pabrik pengolahan susu sendiri. Kami melihat ada beberapa aset-aset milik KUD di daerah yang bisa dimanfaatkan. Semoga dalam waktu dekat ini bisa terealisasi,” ucap Ferry.

    Sehingga ke depan, tak hanya memastikan keberlangsungan ekosistem pengolahan susu yang dimulai dari peternak hingga pemasaran, tetapi juga  jangka panjang bisa menekan impor susu.

    “Impor susu ini dilakukan karena memang kebutuhan susu yang meningkat di dalam negeri, tetapi tak dibarengi dengan ketersediaan susu. Maka dengan rencana pabrik pengolahan susu sendiri ini, bisa mengurangi ketergantungan impor susu, yang pada akhirnya mencapai swasembada susu dan swasembada pangan,” katanya.

    Ferry menyampaikan, adanya kisruh permasalahan peternak sapi perah dan produsen susu di Boyolali ini, memberikan hikmah atau pelajaran bagi semua pihak bahwa koperasi harus menjadi prioritas.

    “Sudah waktunya koperasi ini keberadaannya terus meningkat, bukan hanya sebagai penyedia bahan baku, tetapi juga koperasi sebagai pelaku industri,” tegasnya.

    Sementara itu, Manager KUD Mojosongo Winarno menuturkan, Boyolali memiliki sekitar 18 titik produksi susu yang dilakukan oleh tiga koperasi yang menghasilkan sekitar 640 ton per hari. Namun sekitar 30 ton dari jumlah tersebut belum terserap.

    “Jadi, aksi mandi susu itu adalah susu yang memang tidak layak. Sementara susu yang masih layak yang tidak terserap kami bagikan ke masyarakat,” jelasnya.

    Ia berharap, ke depan dengan adanya audiensi dengan Pemerintah, akan ada jaminan penyerapan susu lokal serta, memiliki fasilitas yang lebih mumpuni dalam mengakomodir jumlah susu yang ada di daerah, khususnya dari peternak sapi perah dan produsen susu di Boyolali.

    Sementara salah seorang peternak yang juga anggota KUD Mojosongo Mardiyono mengaku gembira atas rencana Kemenkop yang akan mendirikan pabrik pengolahan susu di wilayah Boyolali, serta bantuan alat yang akan diberikan.

    Mardiyono pun berharap, agar harga susu di tingkat peternak segera dinaikkan. Karena, berdasarkan hitung-hitungan Break Event Point (BEP) tidak masuk.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo, 2 Hektare Lahan di Bogor Ditanami Jagung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 November 2024

    Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo, 2 Hektare Lahan di Bogor Ditanami Jagung Megapolitan 15 November 2024

    Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo, 2 Hektare Lahan di Bogor Ditanami Jagung
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com
    – Dua hektare lahan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, ditanami jagung untuk mendukung program
    ketahanan pangan
    yang dicanangkan Presiden RI
    Prabowo Subianto
    . Program ini bertujuan mengoptimalkan lahan non-produktif agar menjadi produktif.
    “Kita melaksanakan penanaman jagung untuk mendukung program dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Pak Kapolri, dan Pak Kapolda, untuk memberdayakan lahan yang tidak produktif sebelumnya untuk menjadi produktif,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso kepada
    Kompas.com
    , Jumat (15/11/2024).
    Jagung dipilih karena memiliki masa panen yang singkat, dengan target tiga kali panen per tahun. Setiap siklus panen berlangsung sekitar empat bulan, dan hasilnya akan dimanfaatkan oleh kelompok tani lokal untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
    “Setahun bisa tiga kali panen, jadi sekali panen empat bulan, dan hasilnya akan dinikmati oleh para kelompok tani. Mereka akan memutar ekonomi sehingga bisa terus berkesinambungan memberdayakan lahan ini,” jelas Bismo.
    Selain jagung, Polresta Bogor Kota juga menjalankan program ketahanan pangan lainnya, seperti peternakan domba, kambing, sapi, serta budidaya ikan mas, ikan nila, dan bawal. Komoditas hortikultura seperti jambu kristal, kangkung, dan bayam juga ditanam sesuai minat dan keahlian petugas.
    Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari menyambut baik kolaborasi ini, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan instansi terkait dalam mendukung ketahanan pangan.
    “Kita sedang mengidentifikasi ada beberapa lahan yang cocok untuk lahan perkebunan, karena tidak semua cocok untuk pertanian,” ujar Hery.
    Pemkot Bogor juga berencana memfasilitasi distribusi hasil panen agar dapat masuk ke pasar lokal dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
    “Kita fikirkan bagaimana rantai distribusinya masuk ke pasar, masuk ke masyarakat. Yang penting harus bernilai ekonomi,” kata Hery.
    Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan di Kota Bogor tetapi juga memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Amran Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Tak Serap Susu Lokal

    Amran Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Tak Serap Susu Lokal

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak akan segan-segan mencabut izin usaha industri pengolahan susu (IPS) yang tidak menyerap produk susu dalam negeri. Hal ini menyusul aksi viral peternak susu sapi membuang susu hasil produksinya.

    Amran memastikan, produksi akan diserap 100%. Amran juga menekankan, peran pemerintah dan industri sebagai off taker sangat penting menjaga keberlangsungan para peternak sapi.

    “Barang siapa yang mengabaikan petani, tidak menyerap susunya, susu peternak yang diproduksi, kami beri peringatan tahan impornya dan bisa izinnya kami cabut!,” tegas Amran, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

    Langkah buang susu yang dilakukan para peternak di Boyolali, Jawa Tengah, dan Pasuruan, Jawa Timur, ini merupakan aksi protes peternak dan pengepul menyusul adanya pembatasan kuota kiriman susu ke pabrik pengolahan.

    Hal ini diperparah dengan tidak adanya kebijakan yang mewajibkan IPS menyerap susu peternak lokal hingga pintu impor terbuka lebar. Alhasil, susu peternak lokal pun kalah dengan susu impor dari sisi kualitasnya.

    Oleh karena itu, atas rekomendasi Kementerian Sekretariat Negara, pihaknya akan kembali mewajibkan industri untuk menyerap susu peternak lokal. Selaras dengan itu, pemerintah akan segera merevisi peraturan presiden (Perpres).

    “Kami dengan Pak Mensesneg (Prasetyo Hadi), kita revisi sekarang. Kami wajibkan seluruh industri membeli susu peternak, susu sapi yang diproduksi oleh peternak Itu wajib. Insyaallah kedepan lebih baik, akan kembali seperti dulu,” ujarnya.

    Pemerintah juga akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melakukan pendampingan kepada para peternak. Hal ini dalam rangka peningkatan kualitas produk susu tersebut.

    Amran juga bercerita, mulanya kebijakan yang mewajibkan menyerap susu peternak lokal pernah diterapkan. Namun pada era krisis finansial 1998 silam pemerintah merevisi Perpres tersebut atas saran International Monetary Fund (IMF).

    “Dulu kita revisi Perpes Itu tahun 98′, di mana tidak ada kewajiban untuk menyerap susu. Apa yang terjadi? Dulu kita impor 40%, sekarang 81%,” kata dia.

    (shc/rrd)