Hewan: Sapi

  • Harga Pangan Hari Ini (24/11): Beras, Telur, Minyak Goreng Turun

    Harga Pangan Hari Ini (24/11): Beras, Telur, Minyak Goreng Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mayoritas harga pangan di tingkat pedagang eceran mulai dari beras, telur, cabai, hingga minyak goreng mengalami penurunan secara nasional pada hari ini, Minggu (24/11/2024).

    Berdasarkan data yang tersaji dari laman resmi Panel Harga Pangan Bapanas pukul 07.15 WIB, rata-rata harga beras premium turun tipis 0,45% atau Rp70 menjadi Rp15.330 per kilogram.

    Harga beras medium juga turun 1,11% atau Rp150 di pedagang eceran secara nasional. Alhasil, rata-rata harga beras medium dibanderol Rp13.310 per kilogram.

    Setali tiga uang, harga beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 1,04% atau Rp130 menjadi Rp12.400 per kilogram.

    Komoditas pangan lain yang turun juga mencakup telur ayam ras yang kini dipatok seharga Rp27.670 per kilogram. Rata-rata harga telur ayam ras turun 2,36% atau sebesar Rp670.

    Adapun minyak goreng kemasan sederhana yang terpantau turun 3,63% atau Rp670 secara nasional. Rata-rata harga minyak goreng kemasan sederhana dibanderol Rp17.810 per liter. Sama halnya dengan harga minyak goreng curah yang turun 4,75% atau Rp810 menjadi Rp16.240 per liter.

    Sementara itu, rata-rata daging ayam di pedagang eceran sedikit merangkak 2,26% atau Rp820 menjadi Rp37.110 Rp37.930 per kilogram. Di sisi lain, harga daging sapi murni turun 1,84% atau Rp2.470 menjadi Rp132.000 per kilogram secara nasional.

    Kemudian, harga bawang merah turun 2,92% atau Rp1.130 menjadi Rp37.570 per kilogram. Sedangkan harga bawang putih bonggol sedikit naik 0,63% menjadi Rp41.570 per kilogram.

    Lebih lanjut, Panel Bapanas mencatat harga cabai merah keriting turun 7,85% atau sebesar Rp2.300 menjadi Rp27.010 per kilogram secara nasional. Cabai rawit merah juga turun harga menjadi Rp38.630 per kilogram, harga rata-ratanya turun 2,13% atau sebesar Rp840.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering impor sedikit naik 0,48% atau Rp50 menjadi Rp10.570 per kilogram. Harga rata-rata jagung pakan di tingkat peternak juga naik tipis 1,68% atau Rp100 menjadi Rp6.050 per kilogram. 

    Selanjutnya, harga rata-rata tepung terigu curah kembali turun 1,48% dan dibanderol Rp9.980 per kilogram di pedagang eceran. Harga rata-rata tepung terigu kemasan (non-curah) juga turun 1,53% atau Rp200 menjadi Rp12.890 per kilogram.

    Harga gula konsumsi di pedagang eceran juga mengalami tren penurunan sebesar 1,56% atau Rp280 menjadi Rp17.700 per kilogram. Garam halus beryodium juga turun 1,81% atau Rp210, dengan rata-rata harganya Rp11.370 per kilogram.

    Begitu pula dengan harga pangan yang bersumber dari protein hewani yang kompak turun secara nasional. Harga ikan kembung dibanderol Rp34.640 per kilogram, turun 6,86% atau sebesar Rp2.550.

    Harga rata-rata ikan bandeng juga turun 3,52% atau sebesar Rp1.170 ke level Rp32.100 per kilogram. Serta, harga ikan tongkol turun 5,26% atau sebesar Rp1.640 menjadi Rp29.560 per kilogram.

  • Sosok Desril, Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Dihadahi Gurunya Rp1 Juta: Pinter

    Sosok Desril, Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Dihadahi Gurunya Rp1 Juta: Pinter

    TIBUNJATIM.COM – Siapa Desril, bocah SD yang viral di TikTok? 

    Desril belakangan viral di TikTok karena berdebat dengan gurunya, Pak Ribut. 

    Ucapan Desril tentang sapi makan martabak, bikin guru SD di Lumajang, Jawa Timur tersebut tak percaya. 

    Pak Ribut pun sampai mendatangi rumah Dersil untuk membuktikan soal sapi makan martabak. 

    Cerita guru dan murid ini viral usai diunggah di TikTok dan Instagram pada 11 November 2024 lalu.

    Video itu membicarakan makanan sapi bersama siswanya di kelas.

    Ia pun memantik pertanyaaan kepada siswanya dengan pertanyaan.

    “Sapi (yang menghasilkan) susu, biasanya makan apa?” tanya Pak Ribut kepada siswanya, melansir dari TribunJabar.

     Kemudian, para siswa di kelas pun terdengar menjawab pertanyaan itu satu persatu.

    Ada yang menjawab rumput hingga buah-buahan seperti pepaya.

    Tetapi, ada satu siswa yang berdiri di samping Pak Ribut menjawab bahwa sapi memakan martabak.

    “Di tetanggaku Pak, martabak dicampur buah-buahan,” jawab siswa itu.

    Pak Ribut pun tidak percaya mendengar jawaban dari siswanya tersebut.

    “Masa? Sebentar, emang sapi makan martabak?” kata Pak Ribut di hadapan para siswa.

    Beberapa siswa terdengar ada yang menjawab tidak dan iya.

    Video tersebut kemudian viral dan menyorot perhatian para warganet.

    Setelah video perdebatan sapi makan martabak bersama muridnya itu viral, Pak Ribut pun membuktikan ucapan siswanya.

    Ia mendatangi kandang sapi milik tetangga siswa itu yang disebut-sebut memakan martabak.

    Video kedatangannya pun diunggah pada Selasa (19/11/2024).

    Ia mendatangi kandang sapi itu bersama siswanya yang belakangan diketahui bernama Desril.

    Tidak datang dengan tangan hampa, Pak Ribut membawa satu kotak berisi martabak.

    “Pak Ribut sekarang lagi ada di daerah rumahnya Desril,” ucap Pak Ribut.

    Ia pun menyodorkan martabak itu kepada Desril.

    “Kalau sapi terbukti makan martabak, nanti Pak Ribut kasih hadiah,” ujarnya.

    SOSOK Desril Siswa SD Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Sampai Minta Maaf hingga Dikasih Rp1 Juta (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

    Mereka pun mendatangi kediaman pemilik sapi yang bernama Pak Kamal.

    Setelah sampai di kandang sapi, Pak Ribut pun langsung membuktikan ucapan murid tersebut.

    Pak Kamal pun langsung memberikan martabak kepada dua sapi jantan jenis karapan tersebut.

    Ternyata, ucapan Desril terbukti. Sapi tersebut benar-benar memakan martabak.

    Pak Ribut pun langsung tersenyum, begitu pula Desril yang terlihat bahagia ucapannya terbukti benar.

    “Des, kamu pinter. Pak Ribut yang salah,” kata Pak Ribut.

    Dia pun meminta maaf pada Desril karena sempat tidak percaya omongannya.

    “Soalnya Pak Ribut tidak pernah tahu, mohon maaf ya,” ucap Pak Ribut.

    Akhirnya, Pak Ribut pun menepati janjinya untuk memberikan hadiah uang tunai sebesar Rp1 juta kepada Desril.

    Kisah lain, sebelumnya juga viral potret siswa SD disuruh guru pakai topeng saat ujian.

    Suasana kelas pun menjadi berbeda dari biasanya.

    Dalam video yang beredar, tampak murid mengenakan beragam model topeng.

    Mulai dari karakter hewan, kartun hingga superhero yang menutupi wajah mereka.

    Pemandangan tak biasa ini viral setelah diunggah oleh akun TikTok @intannkusumaaa pada Senin (28/10/2024).

    Adapun siswa SD disuruh pakai topeng saat ujian itu diketahui berada di Surabaya, Jawa Timur.

    Dalam video unggahan akun TikTok tersebut, tampak kelas tenang karena para siswa tengah fokus menjalani ujian.

    Namun, pemandangan unik terlihat dari berbagai macam topeng yang mereka kenakan.

    Ada yang memakai topeng superhero, karakter kartun, hingga hewan, menutupi wajah masing-masing siswa.

    Ternyata, inisiatif ini merupakan ide sang guru untuk meminimalisir kemungkinan siswa saling menyontek.

    “Saat ulangan matematika malah disuruh pakai topeng,” tulisnya dalam keterangan video, dikutip dari Tribun Jambi.

    Suasana ujian yang awalnya tegang berubah menjadi penuh tawa karena keunikan setiap topeng yang dipakai.

    Salah satu siswa bahkan tampil totalitas dengan menggunakan topeng tradisional ganongan.

    Kreativitas siswa yang memakai topeng terbaik mendapat apresiasi dari guru.

    Bahkan diberikan penghargaan kecil sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka.

    Berita Viral lainnya

  • Harga pangan di Sabtu, cabai rawit merah menjadi Rp40.430 per kg

    Harga pangan di Sabtu, cabai rawit merah menjadi Rp40.430 per kg

    Arsip foto – Cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto.

    Harga pangan di Sabtu, cabai rawit merah menjadi Rp40.430 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 November 2024 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Sabtu (23/11) pagi, cabai rawit merah menjadi Rp40.430 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,65 persen atau Rp100 menjadi Rp15.520 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.470 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,24 persen atau Rp10 menjadi Rp12.490 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 1,79 persen atau Rp690 menjadi Rp39.300 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 1,96 persen atau Rp810 menjadi Rp42.080 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 3,54 persen atau Rp1.030 menjadi Rp30.110 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 2,56 persen atau Rp1.010 menjadi Rp40.430 per kg. Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,26 persen atau Rp350 menjadi Rp134.070 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 1,85 persen atau Rp670 menjadi Rp36.860 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 1,94 persen atau Rp550 menjadi Rp28.870 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,86 persen atau Rp90 menjadi Rp10.600 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,61 persen atau Rp110 menjadi Rp18.060 per kg. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana terpantau naik 1,03 persen atau Rp190 menjadi Rp18.600 per kg; lalu minyak goreng curah turun 0,41 persen atau Rp70 menjadi Rp16.970 per kg.

    Sedangkan harga tepung terigu curah turun 0,59 persen atau Rp60 menjadi Rp10.040 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.970 per kg.

    Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik 1,67 persen atau Rp100 menjadi Rp6.090 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga naik 0,35 persen atau Rp40 menjadi Rp11.590 per kg. Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 1,89 persen atau Rp700 menjadi Rp37.720 per kg; ikan tongkol juga naik 1,60 persen atau Rp500 menjadi Rp31.690 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 0,27 persen atau Rp90 menjadi Rp33.070 per kg.

    Sumber : Antara

  • Cawabup Langkat Tiorita Br Surbakti disambut ibu-ibu Jaring Halus

    Cawabup Langkat Tiorita Br Surbakti disambut ibu-ibu Jaring Halus

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Pilkada Langkat 2024

    Cawabup Langkat Tiorita Br Surbakti disambut ibu-ibu Jaring Halus
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 22 November 2024 – 23:43 WIB

    Elshinta.com – Calon Wakil Bupati Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, nomor urut 1 Tiorita Br Surbakti disambut meriah warga Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Jumat (22/11).  

    Kedatangan Tiorita Br Surbakti ke Desa Jaring Halus mendampingi Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara yang juga anggota komisi 5 DPR RI Musa Rajekshah yang meresmikan Mesjid Al Musanif Nurut Taqwa yang dibangun oleh Yayasan H Anif.

    Setibanya di dermaga Jaring Halus Tiorita disambut oleh ibu-ibu yang ingin melihat langsung calon Wakil Bupati Langkat yang berpasangan dengan Syah Afandin sebagai calon Bupati Langkat atau yang lebih dikenal dengan ‘SATRIA’

    Dalam kerumunan warga tersebut, Tiorita memohon doa dan dukungan terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Langkat nomor urut 1 Syah Afandin-Tiorita Br Surbakti.

    “Insya Allah kalau pasangan Syah Afandin-Tiorita Br Surbakti terpilih pada Pilkada 27 November mendatang, kami akan memperhatikan desa-desa semua, terutama daerah agak terpencil seperti di desa Jaring Halus ini, saya juga taat pada pimpinan pak Musa Rajekshah untuk memperhatikan kondisi di desa ini terutama jalan beton,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Jumat (22/11). 

    Diketahui sebelumnya Tiorita Br Surbakti sudah pernah berkunjung ke Desa Jaring Halus pada saat menyerahkan se ekor sapi untuk kurban pada hari raya Idul Adha 2024 yang lalu. Dan kedatangan kali ini bertepatan dengan  dirinya sudah ditetapkan sebagai calon Wakil Bupati Langkat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Komisi IV DPR dorong kolaborasi tingkatkan produksi susu nasional

    Komisi IV DPR dorong kolaborasi tingkatkan produksi susu nasional

    Ketergantungan pada impor harus dikurangi dengan memperkuat penyerapan susu lokal

    Jakarta (ANTARA) – Komisi IV DPR RI mendorong kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan produksi susu lokal, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan memenuhi kebutuhan susu dalam negeri secara berkelanjutan demi kesejahteraan peternak.

    “Komitmen semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis susu,” kata Ketua rombongan Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Komisi IV DPR RI menyoroti permasalahan sektor persusuan nasional dalam kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

    Ahmad menyatakan bahwa kunjungan itu bertujuan menggali persoalan di subsektor peternakan, khususnya produksi susu lokal sehingga mampu memenuhi kebutuhan nasional.

    “Ketergantungan pada impor harus dikurangi dengan memperkuat penyerapan susu lokal,” ujar Ahmad.

    Ahmad menegaskan pentingnya kolaborasi antara peternak, pemerintah, dan industri pengolahan susu (IPS) untuk mendongkrak produksi susu nasional.

    “Semua pihak harus berkomitmen. Tata niaga susu perlu diatur ulang agar lebih berpihak pada peternak lokal,” tutur Ahmad.

    Sebagai langkah konkret, lanjut Ahmad, Komisi IV mendorong berbagai upaya, mulai dari kemudahan mendapatkan pupuk subsidi untuk lahan hijauan pakan ternak, pelatihan bagi peternak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), hingga revisi regulasi untuk mendukung tata niaga yang lebih baik.

    Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Makmun mengatakan bahwa pemerintah terus memantau penyerapan susu segar dalam negeri oleh IPS.

    Ia juga mengusulkan penerapan standar minimal kandungan susu lokal seperti tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada produk susu yang disajikan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung produksi nasional.

    “Model bisnis impor sapi perah juga harus melibatkan koperasi dan peternak lokal,” kata Makmun.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Libatkan UMKM, Mendag Lepas Ekspor Furnitur di Klaten – Page 3

    Libatkan UMKM, Mendag Lepas Ekspor Furnitur di Klaten – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Gedhe, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terpantau stabil dan ketersediaannya cukup. Hal itu menunjukkan kesiapan menghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    “Setelah melihat sendiri di lapangan, harga-harga komoditas di Pasar Gedhe, termasuk beras, MINYAKITA, hingga cabai, cenderung normal. Bahkan, ada yang cenderung lebih murah. Kami harap harga terus stabil dan terjangkau masyarakat. Kami akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan untuk Nataru,” kata Mendag Budi, di Klaten, Jumat (22/11/2024).

    Mendag Budi juga mengatakan, pemerintah terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan momen Nataru dapat dilewati dengan baik. Selain itu, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan harga bapok terus stabil setelah momen Nataru.

    Menurutnya, dalam menjaga stabilitas harga bapok, perlu ada keseimbangan harga di pasar yang menjaga kepentingan produsen dan kepentingan konsumen.

    “Jangan terlalu turun agar tidak memberatkan produsen dan jangan terlalu naik agar tidak memberatkan konsumen,” kata Mendag.

    Dalam pantauan harga ke Pasar Gedhe hari ini, harga-harga komoditas yang terpantau stabil dibanding minggu lalu, antara lain beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp13.000/kg, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, gula pasir Rp16.500/kg, minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter, harga MINYAKITA Rp15.700/liter, minyak goreng curah Rp17.000/liter, dan tepung terigu kemasan premium Rp11.500/kg.

    Selanjutnya, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp33.000/kg, telur ayam ras Rp24.500/kg, cabai merah keriting Rp20.000/kg, cabai rawit merah Rp20.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg, bawang putih kating Rp42.000/kg, dan bawang putih honan

     

     

  • Pakar Minta Pemerintah Perjelas Definisi Swasembada Pangan

    Pakar Minta Pemerintah Perjelas Definisi Swasembada Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2027 mengundang pertanyaan. Bukan soal bagaimana cara pemerintah dapat mencapai target tersebut, melainkan definisi dari swasembada pangan yang digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (Aepi) Khudori menyampaikan, definisi swasembada pangan di masa pemerintahan Prabowo Subianto masih belum jelas.

    “Sebenarnya pemerintah perlu menjelaskan apa yang dimaksud swasembada pangan itu,” kata Khudori kepada Bisnis, dikutip Sabtu (23/11/2024).

    Dia menuturkan, swasembada pangan dapat diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Pada masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, keduanya menargetkan swasembada untuk sejumlah komoditas pangan. Di era Jokowi, misalnya, ditargetkan swasembada beras, jagung, kedelai, daging sapi, bawang putih, dan gula. 

    Swasembada pangan juga dapat dimaknai berbasis gizi. Khudori mencontohkan, dalam berbagai kesempatan, sebelum menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menggulirkan swasembada berbasis gizi. 

    Misalnya swasembada karbohidrat, swasembada protein, dan swasembada lemak. Sumber karbohidrat tidak hanya dari beras, tetapi juga bisa berasal dari banyak sumber. Seperti sorgum, sagu, jagung, ubi kayu, talas, ubi jalar, sukun, dan lainnya.

    Demikian pula sumber protein dapat berasal dari telur, daging ayam, daging sapi, daging kambing, daging kerbau atau aneka jenis ikan.

    Selain itu, swasembada pangan bisa dimaknai apabila 90% kebutuhan domestik dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. “Nah, yang manakah yang dimaksud swasembada pangan itu?” ujarnya.

    Menurutnya, perlu ada kejelasan dari pemerintah mengenai makna swasembada ini. Dengan begitu, pihaknya dapat memastikan, apakah swasembada pangan dapat tercapai sesuai dengan target pemerintah.

    “Ihwal akan tercapai atau tidak, tergantung apa definisi swasembada pangan,” pungkasnya. 

    Dalam catatan Bisnis, target swasembada pangan di majukan, dari semula 2028-2029 menjadi 2027. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, majunya target swasembada pangan telah diumumkan Presiden Prabowo Subianto dalam forum G20 dan Asia-Pacific Economic Cooperation (Apec). 

    “Kita kan perintah Presiden [target] swasembada 2028, sekarang sudah maju lagi. Kemarin Bapak Presiden sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, [tapi] 2027,” ungkap Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kamis (21/11/2024). 

    Dengan dimajukannya target tersebut, Zulhas menyebut bahwa pemerintah dalam kurun dua tahun ini akan bergerak cepat dan bekerja keras untuk mewujudkan swasembada pangan.

    Untuk mencapai target tersebut, Kemenko Bidang Pangan bersama kementerian yang berkoordinasi di bawahnya telah menyelesaikan neraca komoditas, yang sebelumnya berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selanjutnya, neraca komoditas tersebut akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).

    Selain itu, pemerintah sepakat untuk mengalokasikan 9,55 juta ton pupuk ke petani di 2025, dengan memangkas sejumlah regulasi yang dapat menghambat distribusi pupuk.

    Pemerintah juga sepakat untuk melakukan transformasi lembaga terhadap Perum Bulog untuk mencapai swasembada pangan. Dengan demikian, Perum Bulog tak lagi berbentuk badan usaha, melainkan Badan Otonom. 

  • Harga Pangan Hari Ini 23 November: Bawang dan Cabai Turun, Minyak Goreng Naik

    Harga Pangan Hari Ini 23 November: Bawang dan Cabai Turun, Minyak Goreng Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) merekam, mayoritas harga komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami penurunan harga. Diantaranya beras, bawang, cabai, daging sapi, dan ikan.

    Menyitir laman Panel Harga Bapanas, Sabtu (23/11/2024), pukul 07.48 WIB, harga berbagai jenis beras seperti beras medium dan SPHP di tingkat pedagang eceran turun pagi ini.

    Tercatat, harga beras medium dibanderol sebesar Rp13.400 per kilogram atau turun 0,45% dibanding hari sebelumnya. Harga beras SPHP turun 0,24% menjadi Rp12.490 per kilogram.

    Selanjutnya, harga kedelai biji kering impor pagi ini dipatok sebesar Rp10.450 per kilogram atau turun 0,57%. Bawang merah turun 1,68% menjadi Rp37.960 per kilogram dan bawang putih bonggol turun 0,12% menjadi Rp41.220 per kilogram.

    Berbagai jenis cabai turut mengalami penurunan harga. Di tingkat pedagang eceran, harga cabai merah keriting turun tipis 0,58% menjadi Rp28.910 per kilogram. Harga cabai rawit merah turun signifikan 3,09% menjadi Rp38.200 per kilogram.

    Bapanas melaporkan, harga daging sapi murni pagi ini dibanderol sebesar Rp130.540 per kilogram. Nilai tersebut turun 2,89% dibandingkan hari sebelumnya.

    Kemudian, harga tepung terigu curah tercatat turun 1,29% menjadi Rp9.970 per kilogram,, minyak goreng curah turun 0,29% menjadi Rp16.990 per liter, dan jagung di tingkat peternak turun signifikan sebesar 5,68% menjadi Rp5.650 per kilogram.

    Berbagai jenis ikan seperti tongkol dan bandeng turut mengalami penurunan harga. Pagi ini, harga ikan tongkol dipatok Rp30.940 per kilogram atau turun 0,80% dan ikan bandeng turun signifikan 5,49% menjadi Rp31.340 per kilogram.

    Sementara itu, sejumlah komoditas pangan tercatat mengalami kenaikan harga. Pagi ini, harga garam halus beryodium naik signifikan 2,86% menjadi Rp11.880 per kilogram dan tepung terigu kemasan non curah naik 0,23% menjadi Rp13.140 per kilogram.

    Harga ikan kembung melambung sebesar 3,57% menjadi Rp38.340 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,34% menjadi Rp18.840 per kilogram, dan gula konsumsi naik 0,72% menjadi Rp18.080 per kilogram.

    Kenaikan harga juga terjadi pada berbagai produk unggas. Bapanas melaporkan, harga daging ayam ras pagi ini naik signifikan 5,08% menjadi Rp38.030 per kilogram dan telur ayam ras naik 2,54% menjadi Rp29.040 per kilogram.

    Lalu, harga beras premium pagi ini dipatok sebesar Rp15.650 per kilogram. Nilai tersebut meningkat sebesar 1,49% dibandingkan hari sebelumnya.

  • Tanda Kiamat Makin Nyata, Bill Gates Lantang Tunjuk Indonesia

    Tanda Kiamat Makin Nyata, Bill Gates Lantang Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda ‘kiamat’ muncul di mana-mana, menyusul perubahan iklim dan pemanasan global yang makin terasa dampaknya.

    Pendiri Microsoft Bill Gates yang kerap berbicara soal isu lingkungan, baru-baru ini mengungkap fakta baru dalam blog personalnya pada Februari lalu. Dalam pemaparannya, Gates juga turut menyinggung Indonesia. 

    Pendiri Microsoft itu membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

    “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia, dikutip dari blog personalnya, Jumat (22/11/2024).

    Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

    Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

    Solusinya sudah ditemukan oleh startup bernama ‘Savor’, yang mana ia turut menjadi salah satu investornya.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekuk serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

    Minyak Sawit dan Indonesia

    Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

    “Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel,” ia menuturkan.

    Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

    “Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit,” kata Gates.

    Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

    “MInyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” Gates menjelaskan.

    Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

    Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

    Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.

    Dengan solusi tersebut, Gates berharap dampak perubahan iklim bisa ditanggulangi agar tanda ‘kiamat’ tak mengguncang kehidupan manusia lebih lanjut. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Mendag Budi Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Nataru Saat Meninjau Pasar Gedhe Klaten – Page 3

    Mendag Budi Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Nataru Saat Meninjau Pasar Gedhe Klaten – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Gedhe, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terpantau stabil dan ketersediaannya cukup. Hal itu menunjukkan kesiapan menghadapi momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Mendag Budi menyampaikan hal itu saat memantau harga dan ketersediaan bapok di Pasar Gedhe hari ini, Jumat, (22/11). Turut hadir dalam pemantauan tersebut yaitu Bupati Klaten Sri Mulyani. Peninjauan dilakukan sebagai bagian dari persiapan menghadapi Nataru.

    “Setelah melihat sendiri di lapangan, harga-harga komoditas di Pasar Gedhe, termasuk beras, MINYAKITA, hingga cabai, cenderung normal. Bahkan, ada yang cenderung lebih murah. Kami harap harga terus stabil dan terjangkau masyarakat. Kami akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan untuk Nataru,” kata Mendag Budi.

     

    Mendag Budi juga mengatakan, pemerintah terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan momen Nataru dapat dilewati dengan baik. Selain itu, pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan harga bapok terus stabil setelah momen Nataru.

    Menurut Mendag Budi, dalam menjaga stabilitas harga bapok, perlu ada keseimbangan harga di pasar yang menjaga kepentingan produsen dan kepentingan konsumen. “Jangan terlalu turun agar tidak memberatkan produsen dan jangan terlalu naik agar tidak memberatkan konsumen,” kata Mendag Budi.

    Dalam pantauan harga ke Pasar Gedhe hari ini, harga-harga komoditas yang terpantau stabil dibanding minggu lalu, antara lain beras premium Rp14.000/kg, beras medium Rp13.000/kg, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, gula pasir Rp16.500/kg, minyak goreng kemasan premium Rp19.000/liter, MINYAKITA Rp15.700/liter, minyak goreng curah Rp17.000/liter, dan tepung terigu kemasan premium Rp11.500/kg.

    Selanjutnya, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp33.000/kg, telur ayam ras Rp24.500/kg, cabai merah keriting Rp20.000/kg, cabai rawit merah Rp20.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg, bawang putih kating Rp42.000/kg, dan bawang putih honan Rp35.000/kg.