Hewan: Sapi

  • Pemkab Lamongan Dianugerahi Sebagai Daerah Sangat Inovatif pada IGA 2024

    Pemkab Lamongan Dianugerahi Sebagai Daerah Sangat Inovatif pada IGA 2024

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan mendapatkan anugerah sebagai daerah sangat inovatif pada Innovative Government Award (IGA) tahun 2024, di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (5/12/2024).

    Penghargaan tersebut diresahkan langsung oleh Direktur Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia (DISTP UI), Ahmad Gamal, kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

    IGA merupakan penghargaan tahunan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengapresiasi komitmen dan keberhasilan pemerintah daerah dalam melakukan inovasi di bidang tata kelola pemerintahan, pembangunan, dan peningkatan layanan publik.

    Pada tahun 2024 Kabupaten Lamongan naik kelas menjadi Kabupaten sangat inovatif, dari yang sebelumnya berstatus Kabupaten Inovatif di tahun 2021-2023.

    “Alhamdulillah pada IGA 2024, Pemerintah Kabupaten Lamongan mendapatkan penghargaan kategori sangat inovatif. Tentu ini bentuk keberhasilan komitmen kita dalam memberikan layanan publik yang berkualitas,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

    Pak Yes menjelaskan, pada penilaian IGA 2024 Kabupaten Lamongan melaporkan 107 inovasi ke Kemendagri. Dari keseluruhan inovasi, ada 2 inovasi yang menjadi keunggulan Lamongan. Mulai dari digital Pasar Online Lamongan (POL) dan non digital sampahku tanggung jawabku (Samtaku).

    Pada Inovasi Samtaku, berhasil mengurangi sampah hingga 22,5 persen atau setara dengan 52,3 ton per hari. Secara nilai ekonomi, inovasi Samtaku mampu menghasilkan nilai ekonomi sampah Rp 5 Miliar per tahun dari yang sebelumnya Rp 100 juta per tahun.

    “Salah satu inovasi kami adalah Samtaku, inovasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan kebersihan lingkungan di Kabupaten Lamongan. Dan Alhamdulillah kami dapat mengimplementasikannya hingga saat ini,” jelas Pak Yes.

    Samtaku ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Lamongan akan prioritas Presiden yakni green economy. Selain itu ada juga olahan limbah untuk usaha ternak dan asuransi sapi ternak sejahtera (Ombak Si Petra), investasi sampah untuk kesehatan (ISUK), sistem manajemen tanaman sehat berbasis agro teknologi ( Simas Agro).

    Inovasi selanjutnya adalah POL. Hadirnya inovasi ini bisa mempermudah belanja karena sistem online, muncul lapangan pekerjaan baru, dan mendukung produk unggulan Lamongan.

    “Inovasi ini berkontribusi pada peningkatan PAD dan peningkatan ekonomi masyarakat Lamongan,” tuturnya. (fak/ian)

  • Diet Mentimun Bikin BB Pria di Jepang Turun 11 Kg, Dokter Wanti-wanti soal Ini

    Diet Mentimun Bikin BB Pria di Jepang Turun 11 Kg, Dokter Wanti-wanti soal Ini

    Jakarta

    Seorang koki di Jepang berhasil menurunkan berat badannya hingga 11 kg hanya dalam waktu dua bulan. Pria bernama Nozaki Hiromitsu itu menerapkan diet mentimun.

    Dia akan makan 1-2 mentimun setiap sebelum makan. Selama makan, Nozaki akan mengunyah sebanyak 20 kali di setiap gigitannya. Hasilnya, ia lebih sering buang air kecil dan membuat perutnya mengecil.

    Terkait ini, spesialis gizi dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengungkapkan bahwa mentimun memang rendah kalori. Dengan menerapkan cara makan seperti Nozaki, dapat membuat lebih cepat kenyang.

    “Akibatnya, asupan kalori berkurang dan berat badan pun turun,” terangnya pada detikcom, Kamis (5/12/2024).

    Namun, ada hal yang harus diperhatikan jika ingin mencoba diet mentimun ini. dr Johanes menekankan pentingnya mencuci kulit mentimun sampai benar-benar bersih.

    Pasalnya, pada mentimun terdapat kandungan pestisida yang mungkin saja masih menempel di kulitnya.

    “Yang harus diperhatikan adalah kemungkinan adanya kandungan pestisida pada kulit mentimun. Jadi, cuci bersih mentimun sebelum dikonsumsi,” kata dr Johanes.

    Dikutip dari MedicineNet, diet ini terdiri dari mentimun yang dikombinasikan dengan beberapa makanan yang kaya protein. Misalnya seperti telur, ayam, ikan, dan kacang-kacangan.

    Diet mentimun ini mengharuskan seseorang yang menjalaninya untuk mengkonsumsi mentimun di setiap waktu makan. Beberapa makanan yang dapat dikonsumsi bersama mentimun, meliputi:

    Sayuran: Tomat, bayam, seledri, dan sayuran lain dalam jumlah sedikit.Protein: Ayam, daging sapi rendah lemak, ikan, telur, greek yogurt, keju cottage, dan keju cheddar.Karbohidrat: Nasi merah, kentang, dan roti gandum.Minuman: Minuman rendah kalori seperti air putih atau teh.

    (sao/up)

  • Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg

    Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.

    Harga telur ayam ras pada kamis naik menjadi Rp28.370 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis pagi mencatat, harga cabai merah keriting, daging ayam dan minyak goreng curah turun, sedangkan telur ayam naik tipis menjadi Rp28.370 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional untuk beras premium naik 0,97 persen atau Rp150 menjadi Rp15.570 per kg.

    Sedangkan beras medium stabil di harga Rp13.440 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.520 per kg.

    Komoditas bawang merah naik 0,56 persen atau Rp220 menjadi Rp39.730 per kg; begitu pun bawang putih bonggol juga naik 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp41.820 per kg. Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 0,27 persen atau Rp80 menjadi Rp29.890 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp37.960 per kg.

    Kemudian, harga daging sapi murni naik 0,67 persen atau Rp900 menjadi Rp135.610 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,23 persen atau Rp450 menjadi Rp36.130 per kg; telur ayam ras turun 1,23 persen atau Rp450 menjadi Rp36.130 per kg. Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,10 persen atau Rp10 menjadi Rp10.450 per kg; lalu gula konsumsi turun 0,95 persen atau Rp170 menjadi Rp17.800 per kg.

    Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp18.600 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 0,87 persen atau Rp150 menjadi Rp17.150 per kg. Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 2,57 persen atau Rp260 menjadi Rp9.870 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 0,84 persen atau Rp110 menjadi Rp12.970 per kg.

    Harga jagung di tingkat peternak turun 1,34 persen atau Rp80 menjadi Rp5.910 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 1,65 persen atau Rp190 menjadi Rp11.340 per kg. Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,50 persen atau Rp1.300 menjadi Rp38.440 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,08 persen atau Rp340 menjadi Rp31.000 per kg; begitu pun ikan bandeng turun di level 5,15 persen atau Rp1.740 menjadi Rp32.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Sudah Tertangkap Tangan Saat Bagi Uang, Bawaslu Pasuruan: Tidak Cukup Bukti

    Sudah Tertangkap Tangan Saat Bagi Uang, Bawaslu Pasuruan: Tidak Cukup Bukti

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pengamanan penyebar money politik yang terjadi di Kecamatan Rejoso sia-sia. Pasalnya Bawaslu Kabupaten Pasuruan saat ini telah menghentikan kasus tersebut.

    Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto mengatakan bahwa hal tersebut tidak cukup bukti. Sehingga kasus money politik dan lima kasus lainnya dihentikan oleh Bawaslu Kabupaten Pasuruan.

    “Ada enam perkara yang masuk dan semuanya dihentikan karena tidak cukup bukti. Ini dilakukan setelah pembahasan kedua bersama gakkumdu,” jelas Arie, Kamis (5/12/2024).

    Keenam kasus tersebut diantaranya yakni pembagian uang dalam kampanye akbar di lapangan Martopuro yang dilakukan oleh paslon 01. Kemudian cabup Mujib yang menjanjikan sapi saat kampanye akbar dan pendukung paslon 02 yang membagikan sembako dalam acara santunan.

    Dua kasus lainnya didapat dari vidio tiktok cabup Rusdi yang berisi janji untuk mendatangkan sound horeg brewok jika terpilih. Semua kasus tersebut sudah dalam pembahasan dan melakukan serangkaian klarifikasi.

    Sementara itu, Zahid Kordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data Informasi Bawaslu Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya beserta personil Gakkumdu telah melakukan upaya proses penanganan pelanggaran sesuai dengan prosedur.

    Melakukan registrasi perkara, klarifikasi hingga melakukan pembahasan akhir bersama untuk menentukan status perkara.

    “Kami melakukan pembahasan kedua dari 6 perkara yang dilaporkan dan temuan. Kami mengundang pihak-pihak termasuk saksi ahli yang telah dicantumkan dalam laporan untuk dimintai klarifikasi,” ungkapnya.

    Diketahui sebelumnya Bawaslu bersama Polres Pasuruan Kota telah mengamankan empat orang yang tertangkap tangan menyebarkan selembaran amplop untuk memilih salah satu calon. Saat diamankan keempat orang yersebut masih menyimpan 290 amplop yang berisi Rp 20 ribu tiap amplopnya.

    Sementara itu total amplop yang di bawa sebelumnya yakni sekitar 1.647 amplop dan sudah dibagikan sebanyak 1.358 amplop. Saat diamankan keempatorang tersebut mendapatkannya melalui salah satu anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yakni Laily Qomariah yang berasal dari PKB. (ada/ted)

  • Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg

    Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg

    Ilustrasi – Pedagang menimbang daging sapi yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

    Harga daging sapi turun dari Rp3.060 menjadi 131.700 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 12:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif, seperti beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun Rp3.060 menjadi 131.700 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.

    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.

    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.

    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.

    Sumber : Antara

  • Legan Alan, Gelung Tradisional Flores yang Menjembatani Masa Lalu dan Masa Kini

    Legan Alan, Gelung Tradisional Flores yang Menjembatani Masa Lalu dan Masa Kini

    Legan alan memiliki ciri khas berupa bentuk sanggulnya yang menyerupai ular. Jika dilihat secara saksama, bentuknya sangat mirip dengan ular yang sedang beristirahat melingkar.

    Bentuk tersebut melambangkan kekuatan, ketenangan, dan perlindungan. Filosofi ini mencerminkan keyakinan masyarakat Sikka tentang pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam.

    Selain bentuk utamanya, beberapa aksesori dalam legan alan juga kaya akan makna simbolis. Sebut saja haging yang memiliki makna eratnya hubungan masyarakat Flores dengan alam sekitar.

    Pasalnya, haging dibuat dari bahan alami berupa tanduk sapi atau duri landak. Haging merupakan tusuk sanggul yang menjaga tatanan rambut tetap rapi.

    Haging umumnya berukuran panjang sekitar 20 sentimeter. Selain memberikan tampilan khas pada sanggul, haging juga melambangkan kekuatan dan keberanian wanita Flores.

    Legan alan seolah hadir untuk menjembatani masa lalu dengan masa kini. Penggunaannya pun selalu dikaitkan dengan momen-momen penting dalam kehidupan perempuan Sikka.

    Selain digunakan dalam upacara adat, legan alan juga sering dikenakan dalam tarian tradisional di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya pada perayaan besar dan festival budaya. Tak hanya menampilkan gerakan yang anggun, tarian tersebut juga menunjukkan kedudukan legan alan yang menjadi bagian integral dari identitas budaya masyarakat Sikka.

     

    Penulis: Resla

  • Merawat tanah, merawat ibu kehidupan

    Merawat tanah, merawat ibu kehidupan

    Jakarta (ANTARA) – Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengajak warga dunia untuk merawat ibu bagi semua makhluk hidup pada perayaan hari tanah dunia (World Soil Day) yang jatuh pada 5 Desember 2024.

    Ibu bagi semua makhluk hidup di dunia adalah tanah. FAO berkampanye mengajak publik untuk merawat tanah melalui tiga hal yaitu mengukur, memantau, dan mengelola.

    Ajakan itu menggunakan 3 tagline yang menjadi tema hari tanah tahun 2024 yaitu “caring for soil” mencakup measure, monitor, manage.’

    Tanah memang bagaikan ibu yang harus dirawat oleh manusia. Tentu, semua ingat dengan konsep sederhana rantai makanan yang pernah dipelajari di sekolah dasar.

    Pada konsep yang ketika itu dikenal sebagai konsep makan dan dimakan tersebut, tanah diilustrasikan berada di bawah, tempat pengurai bermukim.

    Namun, banyak yang lupa atau tak menyadari, pada ilustrasi itu juga terlihat tanah menjadi tempat tumbuhan hijau, yang menjadi produsen pada siklus rantai makanan, kokoh berdiri.

    Tumbuhan tersebut tidak sekadar berdiri di atas tanah, tetapi juga menyerap nutrisi, air, dan mineral penting.

    Tanah memasok “bahan masakan” bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, menciptakan makanan yang menjadi sumber energi pertama dalam rantai makanan.

    Tanah bagaikan seorang ibu yang menyusui dan menyuapi anaknya untuk tumbuh besar.

    Berikutnya tumbuhan dimakan oleh konsumen tingkat 1 yaitu hewan-hewan herbivora alias pemakan tumbuhan seperti sapi, kambing, dan belalang, tergantung pada jenis tumbuhan yang dimakan.

    Dengan kata lain, tanah secara tidak langsung juga memberi makan pada hewan herbivora melalui tumbuhan yang tumbuh subur di atasnya.

    Konsumen tingkat 1 dimakan oleh karnivora alias pemakan daging yang termasuk konsumen tingkat 1 dan tingkat 2. Mereka contohnya ular, elang, atau harimau yang berada di tingkat konsumen lebih tinggi dari konsumen tingkat 1 yang juga bergantung pada tanah.

    Hewan karnivora memang tidak makan langsung dari tanah, tetapi kehidupan mangsanya (herbivora) tergantung pada tumbuhan yang tumbuh di atas tanah. Pada konteks ini, tanah adalah fondasi dari semua rantai energi ini.

    Setelah semua makhluk hidup tersebut mati, biomassa mereka kembali ke tanah dan didaur ulang oleh pengurai.

    Dengan kata lain, tanah menjadi tempat kembalinya jasad mereka melalui proses penguraian oleh jamur dan bakteri. Tanah yang semula ‘menumbuhkan’ pada akhirnya ‘memeluk’ jasad makhluk hidup kembali.

    Pengurai mengurai jasad menjadi nutrisi yang akan kembali menyuburkan tanaman. Tanah seperti cara ibu menjaga siklus kehidupan tetap berjalan dengan penuh kasih.

    Manusia memiliki posisi unik pada rantai makanan. Manusia memang berada di puncak rantai makanan sebagai konsumen tingkat tinggi (top predator) karena manusia dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan baik berupa tumbuhan maupun hewan.

    Namun, peran manusia lebih kompleks dibandingkan makhluk hidup lain dalam ekosistem. Manusia juga dapat melakukan intervensi pada ekosistem karena dapat mempengaruhi, mengelola, bahkan memodifikasi rantai makanan itu sendiri.

    Manusia tidak seperti hewan lain yang hanya mengikuti alur rantai makanan, tetapi manusia dapat mengelola dan memodifikasi rantai makanan melalui aktivitas, seperti 1) pertanian dengan menanam tumbuhan untuk makanan; 2) peternakan dan perikanan dengan membudidayakan ternak dan ikan untuk dikonsumsi; 3) intervensi teknologi dengan menciptakan cara baru untuk memproduksi makanan, seperti rekayasa genetika atau budidaya daging sintetis.

    Di sisi lain manusia juga dapat berperan sebaliknya sebagai pengganggu rantai makanan. Aktivitas manusia merusak ekosistem seperti perburuan besar-besaran, penangkapan ikan tak terkendali, pemupukan anorganik berlebihan, penggunaan pestisida secara sembrono, dan deforestasi tanpa reboisasi.

    Manusia harus menyadari bahwa posisinya sebagai konsumen tingkat tinggi tidak hanya sebagai pemakan, tetapi juga penjaga ekosistem.

    Pada konteks ini, menjaga ekosistem hanya dapat dilakukan dengan baik jika dilakukan dari hal paling mendasar yaitu merawat tanah sebagai asal seluruh makhluk hidup dan tempat kembali seluruh makhluk hidup.

    Bahan organik

    Pada konteks mendukung kehidupan manusia, penulis pada Jurnal Soil Security terbitan volume 16, pada September 2024, menawarkan definisi tanah yang sederhana dan mudah dipahami publik.

    Tanah merupakan mineral lepas atau bahan organik yang terdiri dari tiga fase padat, cair, dan gas, yang berada di permukaan bumi yang dihasilkan dari proses pelapukan melalui interaksi litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer yang berfungsi sebagai habitat bagi mikroorganisme dan makroorganisme, tumbuhan, dan hewan, dan pada akhirnya mendukung kehidupan dan peradaban manusia.

    Definisi sederhana tersebut mendorong lebih banyak perhatian pada interaksi manusia dengan tanah dan membangun solusi berkelanjutan untuk tanah dan peradaban di masa depan.

    Pada konteks untuk mendukung kehidupan manusia, maka tepat sekali adagium yang mengatakan bahwa peradaban sehat berasal dari ekonomi yang sehat.

    Ekonomi yang sehat berasal dari manusia yang sehat. Manusia yang sehat berasal dari makanan, tumbuhan dan hewan, yang sehat. Terakhir, makanan yang sehat berasal dari tanah yang sehat.

    Hanya dengan menjaga tanah agar tetap sehat, maka peradaban dunia menjadi sehat. Mari kita rawat tanah dengan mengukur indikator-indikator kesehatan tanah secara fisik, biologi, dan kimia; kemudian memantau tanah agar tetap sehat atau memulihkan tanah yang terdegradasi; dan secara bersamaan mengelola agar tanah tetap sehat.

    Terakhir, tanah layaknya seorang ibu yang sabar dan setia, menyediakan kebutuhan dasar, menjaga, dan mengembalikan kehidupan tanpa henti.

    Kehidupan, baik sebagai manusia maupun bagian dari alam, berutang besar pada tanah sebagai ibu dari semua makhluk hidup.

    Kini saatnya menjaga tanah, karena menjaga tanah sehat ibarat menjaga ibu agar tetap sehat.

    *) Penulis adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Copyright © ANTARA 2024

  • Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan alokasi anggaran 2025 sebesar Rp 23,61 triliun untuk mendukung program swasembada beras. Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengatakan, hal itu menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan secepatnya mewujudkan swasembada pangan atau beras.

    “Kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran tahun 2025 sebagai berikut, kegiatan mendukung swasembada pangan (beras) sebesar Rp 23,61 triliun,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Amran menjelaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan optimasi lahan seluas 851.000 hektare (ha), pencetakan sawah baru 225.000 ha, pompanisasi untuk lahan tadah hujan 500.000 ha, pengelolaan potensi lahan bersama Kementerian Pekerjaan Umum seluas 300.000 ha, dan tumpang sisip padi gogo pada tanaman perkebunan dan sawit yang luasnya mencapai 300.000 ha.

    Menurut Mentan Amran Sulaiman, Kementan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,67 miliar untuk mendukung program pangan bergizi. Alokasi anggaran ini diturunkan dalam bentuk bantuan benih sayuran dan buah, ubi jalar, dan ayam petelur sejumlah 600.000 ekor untuk kegiatan pekarangan pangan bergizi di 2.500 desa.

    Dari anggaran Kementan pada 2025, Amran menargetkan produksi beras mencapai 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334.000 ton, aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772.000 ton, kakao 641.000 ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

    Amran juga menyampaikan realisasi pelaksanaan anggaran 2024. Dia mengungkapkan, dari pagu APBN sebesar Rp 15,56 triliun, realisasi anggaran Kementan pada 30 November 2024 mencapai Rp 13,12 triliun atau 84,29%.

    “Dalam sisa waktu satu bulan ke depan, kami akan terus berupaya untuk mempercepat semua kegiatan dan realisasi serapan anggaran dan menargetkan realisasi serapan anggaran pada akhir Desember 2024 minimal 96%,” tegas Mentan Amran Sulaiman.

  • Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    JAKARTA – Satu per satu, piring-piring besar berisi lauk pauk disajikan di hadapan pelanggan, berjejer di atas meja dalam takaran yang melimpah. Begitu pelayan datang dengan bakul bambu berisi lauk, mereka akan menyajikannya langsung ke meja. Itulah khasnya rumah makan Minang.

    Biasanya, nasi putih yang masih panas akan ditemani beragam lauk seperti rendang daging sapi, ayam pop, gulai tunjang (juga dikenal sebagai gulai kikil), sambal hijau atau sambal lado merah, ikan balado, dan masih banyak lagi.

    Di rumah makan tersebut pula, setiap santapan seolah bercerita tentang tradisi panjang, yang membawa pengunjung seakan-akan pulang ke tanah Minangkabau, tempat asal semua cita rasa ini bermula. Setiap hidangan yang terhidang di meja bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dalam setiap piring yang disajikan, terkandung filosofi hidup mendalam, yang menjaga keseimbangan antara rasa, kesehatan, dan hubungan sosial.

    Inilah salah satu pengalaman budaya yang menonjol dalam kuliner Sumatra Barat, yakni penyajian lauk pauk yang tidak pelit bumbu dan kekayaan santan dalam hidangannya.

    Santan memang menjadi bahan yang tidak terpisahkan dalam masakan Minang. Ia memberi rasa yang kaya, gurih, dan tekstur kental menjadi ciri khas setiap hidangan. Meski santan sering dianggap mengandung lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan jantung, kenyataannya masakan Minang yang kaya santan ini tidak cenderung menyebabkan masalah kardiovaskular pada banyak orang Minang.

    Mengapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada cara tradisional dalam memasak dan keseimbangan pola makan yang diterapkan secara alami dalam budaya Minangkabau.

    Yan Heri, salah seorang pemilik restoran di Kota Padang, mengungkapkan meskipun melimpah, penggunaan santan saat proses memasak tidaklah sembarangan. Santan yang digunakan berasal dari kelapa segar yang diperah langsung dan dimasak dalam waktu lama dengan api kecil sehingga dapat mengeluarkan sebagian besar minyak dari santan, menjadikannya lemak yang mudah diserap tubuh. Selain itu ia juga menggunakan aneka rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi berfungsi sebagai penyeimbang bagi kesehatan tubuh.

    “Hidangan yang disajikan di sini adalah makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Apalagi mencampurkan rempah-rempah di dalamnya sehingga rasa autentik di dalamnya tetap terjaga. Kami juga tidak menggunakan santan kemasan yang biasanya mengandung bahan pengawet atau zat aditif lain,” kata pemilik Restoran Sederhana itu seperti dilansir dari ANTARA.

    Klaim tersebut selaras dengan temuan pakar gizi Universitas Andalas, Prof. Masrul, yang menekankan bahwa keseimbangan bahan dan cara pengolahan adalah kunci dari keberhasilan masakan Minang dalam menjaga kesehatan jantung meskipun menggunakan santan.

    Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Padang, seperti kunyit, jahe, lada, dan cabe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko peradangan dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, dua faktor utama yang disebut Masrul memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    “Santan ini ternyata secara biokimia punya rantai ganda, jadi tidak termasuk yang tinggi resikonya. Sebab, kalau memang santan menjadi penyebab, saya pikir tentu dulu sudah lama dihentikan oleh masyarakat di sini. Yang kedua kaya akan bumbu itu sudah ada penelitian, rempah juga sebagai antioksidan, yang ketiga banyak sayuran,” katanya.

    Selain rempah-rempah, warisan kuliner khas Sumatra Barat, seperti dadih juga menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal dan bentuk kepedulian terhadap kesehatan.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, 2021, produk olahan susu kerbau tersebut telah menjadi bagian dari tradisi sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai penawar alami untuk mengendalikan kolesterol.

    Terbuat dari susu sapi yang difermentasi secara tradisional, dadih mengandung probiotik alami yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk lemak dari santan.

    ANTARA pun berkesempatan untuk menengok proses pembuatan dadih di kediaman Iskal, salah satu generasi penerus tradisi pembuatan dadih, yang tinggal di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Di sini, dadih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan susu kerbau segar yang diperah langsung dari ternak.

    Dadih yang diproduksi ini berasal dari kerbau peliharaan Iskal sendiri. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas baik, kerbau perlu diberi makan rumput kering sehingga kadar airnya rendah dan susu yang dihasilkan tidak asam.

    Proses pembuatan dadih dimulai dengan pemanasan susu kerbau yang telah diperah, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam bambu agar dapat mengikat bau dan lebih cepat mengental. Setelah itu, dicampurkan dengan bakteri probiotik alami yang berfungsi untuk fermentasi.

    Selama fermentasi berlangsung, susu berubah menjadi dadih dengan tekstur lembut dan rasa yang sedikit asam. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa jam hingga dadih siap disajikan.

    Umumnya, masyarakat mencampur dadih dengan makanan berlemak seperti sayur cincang, namun ada juga yg membuatnya sebagai hidangan penutup, seperti ampiang dadiah, penganan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan.

    Masyarakat Ngarai masih banyak yang mengonsumsi dadih. Biasanya Iskal menjual dadih hingga ke pasar-pasar, bisa mencapai puluhan tabung dadih sehari.

    Rempah-rempah dan dadih menjadi dua unsur khas dari kuliner tradisional Sumatera Barat. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat.

    Namun, manfaat kesehatan kuliner tradisional ini tidak hanya terbatas pada pengolahan makanan yang cermat dan pemilihan bahan alami. Pemerintah daerah juga memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan angka harapan hidup masyarakat dengan meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit, terutama penyakit katastropik dan kardiovaskular, yang kerap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

    Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

    Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

    Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

    Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

    Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

    Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

    Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah–apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih–masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.

  • Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Jakarta: Harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif. Harga beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun.
     
    Melansir Antara, Rabu, 4 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.
     

    Harga daging sapi turun
    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.
     
    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.
     
    Sementara itu untuk harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.
     
    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)