Hewan: Sapi

  • Kecelakaan di Bondowoso, Sopir Kurang Konsentrasi, Pickup Masuk Jurang Sedalam 30 Meter

    Kecelakaan di Bondowoso, Sopir Kurang Konsentrasi, Pickup Masuk Jurang Sedalam 30 Meter

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Sebuah pickup pengangkut hewan ternak terperosok ke dalam jurang sedalam 30 meter, di jalanan Dusun Gentong, Desa/Kecamatan Tlogosari, Bondowoso, Sabtu (21/12/2024).  

    Diketahui, Pickup Daihatsu Gran Max nopol D-8390-DU itu, baru saja pulang dari mengantar sapi.

    Sehingga, dipastikan tak ada muatan saat terjadi kecelakaan tunggal tersebut.  

    Menurut Kasat Lantas Polres Bondowoso, AKP Achmad Rochan, sopir pickup bernama Mutawakkil (24) mengalami luka lecet di kaki kanannya.

    Dan kini sopir mendapatkan perawatan medis di RSUD dr Koesnadi Bondowoso.

    “Mengalami luka lecet di kaki kanan,” ujar AKP Achmad Rochan.

    Ia menerangkan, kejadian kecelakaan berawal dari pickup yang melaju dari arah utara ke selatan.

    Kemudian diduga sopir kurang konsentrasi, membuat kendaraan tersebut jatuh ke kanan jalan. Hingga masuk jurang sedalam sekitar 30 meter.  

    “Kemungkinan kurang konsentrasi atau ngantuk, masuk jurang,” urainya.  

    AKP Achmad Rochan menjelaskan, akibat kecelakaan ini, kerugian ditaksir sekitar Rp 5 juta.

    Karena kerusakan kendaraan pickup diperkirakan cukup besar, saat jatuh ke dalam jurang.  

    “Kendaraannya yang agak lumayan, terperosok ke jurang kedalaman 30an meter,” jelas AKP Achmad Rochan. 

    Melihat kejadian ini, AKP Achmad Rochan berharap bisa menjadi pelajaran bersama seluruh pengemudi agar berkonsentrasi saat berkendara.

    Jika lelah, sopir diimbau untuk istirahat. 

    “Yang jelas situasnya kan sering hujan. Jalanan licin, tanah longsor, pohon tumbang. Agar masyarakat hati-hati, waspasa, jangan ngebut,” pungkasnya.  

    Video masuknya pickup ke dalam jurang inipun ramai di media sosial.

    Karena terlalu dalam, pickup di dalam jurang terlihat berada di antara tumpukan sampah di sungai. 

  • Fakta Unik Karapan Sapi, Tradisi Turun Temurun dari Madura

    Fakta Unik Karapan Sapi, Tradisi Turun Temurun dari Madura

    Sebelum balapan dimulai, musik tradisional seperti gamelan Madura dimainkan untuk menambah suasana semarak. Joki, yang biasanya adalah pemuda setempat, memegang peranan penting dalam perlombaan ini.

    Mereka harus memiliki keterampilan tinggi dalam mengendalikan sapi agar bisa berlari dengan kecepatan maksimal. Sementara itu, pemilik sapi sering kali merasa tegang, karena kemenangan dalam Karapan Sapi bisa meningkatkan status sosial mereka di masyarakat.

    Tak jarang, perlombaan ini juga menjadi ajang persaingan antar desa yang sangat sengit. Namun, di balik kemeriahan Karapan Sapi, terdapat tantangan yang dihadapi dalam melestarikan tradisi ini.

    Salah satu isu utama adalah modernisasi dan perubahan pola pikir masyarakat yang mulai meninggalkan tradisi lokal. Selain itu, beberapa kritik muncul terkait kesejahteraan hewan, mengingat sapi-sapi yang berpartisipasi sering kali dipacu dengan cara yang ekstrem.

    Oleh karena itu, upaya pelestarian Karapan Sapi harus dilakukan dengan pendekatan yang bijak, termasuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan etika.

    Pemerintah daerah dan komunitas budaya di Madura juga berperan besar dalam menjadikan Karapan Sapi sebagai aset budaya yang tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga daya tarik pariwisata nasional. Karapan Sapi adalah cerminan dari semangat kolektif masyarakat Madura yang penuh dinamika.

    Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, kebersamaan, dan penghormatan terhadap leluhur. Dengan upaya pelestarian yang tepat, Karapan Sapi tidak hanya akan tetap hidup sebagai warisan budaya, tetapi juga menjadi simbol keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.

    Masyarakat Madura, dengan semangatnya yang gigih, akan terus menjaga tradisi ini agar tetap relevan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Harga pangan Sabtu mayoritas turun, daging sapi jadi Rp131.990 per kg

    Harga pangan Sabtu mayoritas turun, daging sapi jadi Rp131.990 per kg

    Arsip foto – Daging sapi yang dijual pedagang di Pasar Jaya Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/12/2024). ANTARA/Harianto.

    Harga pangan Sabtu mayoritas turun, daging sapi jadi Rp131.990 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 21 Desember 2024 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun mulai beras, cabai, minyak, hingga daging sapi di harga Rp131.990 per kilogram (kg), per Sabtu (21/12). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.46 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.380 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,45 persen atau Rp60 menjadi Rp13.400 per kg; namun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.520 per kg. Komoditas bawang merah juga terpantau turun 1,33 persen atau Rp549 menjadi Rp39.950 per kg; namun bawang putih bonggol stabil naik tipis 0,56 persen atau Rp240 menjadi Rp42.720 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,84 persen atau Rp1.440 menjadi Rp36.890 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 5,73 persen atau Rp2.550 menjadi Rp41.970 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 2,38 persen atau Rp3.220 menjadi Rp131.990 per kg; begitu pun daging ayam ras juga turun 0,92 persen atau Rp340 menjadi Rp36.740 per kg; lalu telur ayam ras juga turun 1,44 persen atau Rp449 menjadi Rp30.030 per kg.

    Meski begitu, kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,87 atau Rp90 menjadi Rp10.450 per kg; berbeda dengan gula konsumsi turun 1,17 persen atau Rp20 menjadi Rp17.760 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 1,71 persen atau Rp329 menjadi Rp18.429 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,56 persen atau Rp450 menjadi Rp17.110 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 0,99 persen atau Rp100 menjadi Rp10.010 per kg; begitu pula terigu non curah turun 2,60 persen atau Rp340 menjadi Rp12.740 per kg. Kemudian harga jagung di tingkat peternak juga turun 2,13 persen atau Rp139 menjadi Rp5.980 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium turun 0,61 persen atau Rp70 menjadi Rp11.420 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 0,34 persen atau Rp130 menjadi Rp37.730 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 1,13 persen atau Rp360 menjadi Rp31.480 per kg; begitu pun ikan bandeng juga turun 4,58 persen atau Rp1.540 menjadi Rp32.050 per kg.

    Sumber : Antara

  • Banjir Bandang di Alas Barat Sumbawa, 2.200 Jiwa Terdampak   
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Desember 2024

    Banjir Bandang di Alas Barat Sumbawa, 2.200 Jiwa Terdampak    Regional 21 Desember 2024

    Banjir Bandang di Alas Barat Sumbawa, 2.200 Jiwa Terdampak   
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com
    – Lima desa di
    Kecamatan Alas Barat
    , Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami bencana
    banjir bandang
    pada Jumat sore, 20 Desember 2024.
    Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Lekong.
    Menurut data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, desa-desa yang terdampak meliputi Mapin Kebak, Usar Mapin, Lekong, Mapin Beru, dan Labuhan Mapin.
    Banjir menggenangi rumah warga dengan ketinggian mencapai 80 cm hingga 1 meter, serta merusak berbagai fasilitas umum dan pagar rumah.
    Kepala
    BPBD Sumbawa
    , Muhammad Nurhidayat, menjelaskan, “Selain rumah warga, banjir ini juga berdampak pada 42 hektar lahan tambak di Desa Labuhan Mapin,” saat dikonfirmasi pada Sabtu, 21 Desember 2024.
    Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, PLN telah memutuskan aliran listrik di area yang terendam banjir.
    Rusdianto, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, merincikan bahwa berdasarkan data asesmen sementara, jumlah warga yang terdampak di Dusun Hijrah mencapai 500 kepala keluarga (KK) atau sekitar 900 jiwa.
    Di Dusun Glampar, terdapat 600 KK (1.200 jiwa) dengan satu ekor sapi dilaporkan hanyut.
    Sedangkan di Mapin Beru, terdapat 35 KK (100 jiwa) dan pendataan di Labuhan Mapin masih berlangsung.
    “Kami masih terus melakukan pendataan. Update terbaru akan kami laporkan,” ujar Rusdianto.
    Tim BPBD Kabupaten Sumbawa saat ini masih melakukan asesmen untuk mendapatkan data lengkap mengenai jumlah warga yang terdampak serta kerugian material akibat bencana ini.
    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan masih tinggi.
    BPBD Kabupaten Sumbawa bersama pihak terkait telah menyiapkan langkah-langkah penanganan darurat untuk membantu warga yang terdampak.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bangkitkan Industri Susu Lokal, Menko Pangan Resmikan Kandang Sapi Perah Rakyat di Pasuruan – Halaman all

    Bangkitkan Industri Susu Lokal, Menko Pangan Resmikan Kandang Sapi Perah Rakyat di Pasuruan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meresmikan kandang sapi perah rakyat di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (18/12/2024).

    Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perhatian ekstra pemerintah terhadap industri susu lokal.

    Kehadiran event ini juga disertai aksi minum susu bersama Menko Pangan dengan masyarakat Pasuruan dan anak sekolah yang berjumlah 2.000 orang, dalam rangka mendukung program makan bergizi gratis bagi anak Indonesia.

    Lebih lanjut soal perkembangan industri susu lokal, Zulhas mengatakan kandang sapi perah rakyat nantinya bisa dimanfaatkan oleh peternak dengan kapasitas sebesar 500 ekor.

    Menko Zulhas juga menyebutkan tentang keinginannya dalam mewujudkan swasembada susu untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia dengan menjanjikan impor 100.000 ekor sapi perah dari Amerika dan Australia untuk gabungan koperasi susu Indonesia.

    Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan populasi susu perah agar ketergantungan impor susu dapat dikurangi.

    Selain itu Zulkifli Hasan bahwa pemerintah telah siap mengatur kuota susu impor.

    “Komoditi susu memang tetap diberikan kuota, tapi akan diatur dengan baik, sistemnya akan diatur,” ujarnya.

    Ketua Umum PAN ini menjelaskan, bahwa produksi susu lokal nantinya dapat terserap maksimal dan hal ini tengah diusahakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    “Kementan akan memberikan rekomendasi kepada importir susu dengan sejumlah syarat, seperti keharusan dalam membeli dan menyerap susu dari peternak lokal,” kata Zulhas.

    Apabila tidak dipatuhi, maka izin rekomendasi impor susu tidak akan dikeluarkan oleh Kementan.

    Dengan begitu, langkah ini pun berdampak baik untuk melindungi para peternak susu lokal Tanah Air.

    “Kalau mau impor susu itu harus ada izin rekomendasi dari Kementan. Kementan tidak akan memberikan rekomendasi jika importir tidak mau membeli dari susu lokal,” ucapnya.

    Menurutnya, faktor utama permintaan susu lokal adalah program makan bergizi gratis untuk anak anak sekolah dan ibu hamil.

    Presiden Prabowo juga dikabarkan segera menerbitkan Perpres untuk Peternak Sapi untuk mendukung kesuksesan program unggulan ini.

    “Jika produksi susu dalam negeri meningkat, kita tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak lokal,” kata Zulhas.

     

  • Yos Suprapto Baru Terima Rp 60 Juta untuk Buat Pameran Tunggal, Dijanjikan Rp 1,4 Miliar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Yos Suprapto Baru Terima Rp 60 Juta untuk Buat Pameran Tunggal, Dijanjikan Rp 1,4 Miliar Megapolitan 20 Desember 2024

    Yos Suprapto Baru Terima Rp 60 Juta untuk Buat Pameran Tunggal, Dijanjikan Rp 1,4 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seniman Yos Suprapto mengaku baru dibayar Rp 60 juta sebagai modal membuat lukisan untuk pameran tunggalnya bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang sedianya ditampilkan di Galeri Nasional pada 19 Desember 2024- 19Januari 2025.
    Yos mengaku dijanjikan akan dibayar Rp 1,4 miliar untuk membiayai produksi pembuatan pameran ini.
    “(Dijanjikan dibayar) Rp 1,4 miliar. Saya terima hanya Rp 60 juta sebagai
    reimbursement
    dari beberapa kegiatan saja,” ujar Yos saat ditemui di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Yos mengatakan, nominal Rp 1,4 miliar ini sudah tercatat dalam
    memorandum of understanding
    (MoU) atau perjanjian yang disepakati antara dirinya dengan pihak Galeri Nasional pada tahun 2023.
    Namun, MoU yang disepakati dengan jajaran Kementerian Kebudayaan yang lama disebutkan tidak berlaku dengan kementerian pemerintahan yang baru.
    “Itu saya heran. Pergantian politik dan pergantian birokrasi di negeri ini seperti itu makanya itu (MoU) jadi tidak diperlakukan,” lanjut dia.
    Yos mengatakan, proses persiapan pamerannya tetap berjalan atas dasar kesepahaman verbal antara dirinya dengan jajaran pengurus Galeri Nasional, termasuk pemerintah.
    “(Persiapan pameran dilanjutkan dengan) kesepakatan verbal antara ini dengan saya. Ini kan melanjutkan kesepakatan tertulis yang lalu. Jadi, ini mereka enggak berani hitam di atas putih,” imbuh dia.
    Yos mengaku mendengar rumor bahwa dana yang telah dialokasikan untuk kegiatan di tahun 2023 itu dipotong hingga 50 persen dan dialokasikan ke tempat lain. Namun, Yos enggan mengelaborasi dugaan dan rumor ini.
    Dia memilih fokus memperjuangkan keberlangsungan pameran tunggalnya. Sebab, Yos meyakini, sejumlah lukisannya yang dinilai vulgar oleh pihak kurator sebenarnya masih sejalan dengan tema besar pameran.
    Seniman asal Yogyakarta ini mengatakan, lima lukisannya yang dianggap vulgar itu menggambarkan pengaruh seorang penguasa terhadap kedaulatan pangan.
    “Saya bercerita tentang proses terjadinya kehilangan kedaulatan pangan kita. Sejarah kehilangannya kedaulatan pangan. Nah, itu saya akhiri dengan lukisan yang menggambarkan penguasa, kekuasaan. Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong,” kata dia.
    Awalnya, hanya dua lukisan yang diminta untuk tidak ditampilkan kepada publik. Saat itu, dua hari sebelum pameran tepatnya 17 Desember 2024, kurator meminta agar dua lukisan karya Yos disensor.
    Lukisan ini salah satunya berjudul Konoha 1. Lukisan itu menggambarkan seorang raja yang seolah sedang menginjak rakyatnya.
    “Jadi, itu gambar tentang bagaimana kekuasaan itu memperlakukan rakyat kecil. Segala sesuatu yang menanggung adalah rakyat kecil. Di bawah kaki sang penguasa itu adalah rakyat kecil,” kata Yos.
    Lukisan lain yang diminta disensor berjudul Konoha 2. Lukisan tersebut memperlihatkan beberapa figur manusia telanjang yang terinspirasi dari metafora “Asal Bapak Senang”.
    “Jadi, ‘Asal Bapak Senang’ itu saya terjemahkan jilat pantat itu. Jilat pantat itu kan ekspresi yang sering kita dengar ya. ‘Ah itu penjilat’,” jelas dia.
    Yos semula setuju untuk menutup dua lukisan ini dengan kain hitam. Tapi, pada 19 Desember 2024 atau hari di mana pameran harusnya digelar, kurator kembali komplain dan meminta tiga lukisan lain diturunkan.
    “Tiga lukisan ini menceritakan tentang seorang petani, gambaran petani, ya, sedang memberi makan kepada orang kaya. Petani memberi makan kepada anjing-anjing. Petani membawa sapi, yang saya gambarkan, seperti ke istana. Loh, itu dianggap vulgar,” kata Yos.
    Yos pun mempertanyakan alasan kurator tiba-tiba meminta lukisan ini diturunkan. Padahal, saat itu tiga jam lagi pameran akan dibuka.
    “Saya menanyakan, kok di titik terakhir baru lu ngomong. Berapa jam sebelum pameran dibuka, itu disuruh turunkan. Itu kan kontroversial sekali,” imbuh dia.
    Yos bersikeras untuk tidak menurunkan tiga lukisan yang dipermasalahkan ini. Karena tidak ditemukan kesepakatan, Suwarno mengundurkan diri sebagai kurator pameran ini.
    Alhasil, pameran Yos juga belum bisa dipamerkan ke publik dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pameran Tunggalnya Ditunda, Seniman Yos Suprapto: Ada Kekhawatiran dari Rezim Terdahulu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Desember 2024

    Pameran Tunggalnya Ditunda, Seniman Yos Suprapto: Ada Kekhawatiran dari Rezim Terdahulu Megapolitan 20 Desember 2024

    Pameran Tunggalnya Ditunda, Seniman Yos Suprapto: Ada Kekhawatiran dari Rezim Terdahulu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Seniman Yos Suprapto menduga, ada pihak-pihak yang khawatir dengan narasi yang dia sampaikan melalui lukisan karyanya yang hendak dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia Jakarta.
    Oleh karenanya, pameran yang sedianya digelar pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025 itu ditunda dengan alasan lukisan Yos dinilai terlalu vulgar.
    “Ini kekhawatiran dari orang-orang rezim yang dulu ya bahwa kejujuran tentang narasi rezim yang lama itu takut dilihat oleh banyak orang. Itu saja saya melihatnya,” ujar Yos saat ditemui di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).
    Yos mengatakan, lima lukisannya diminta tidak ditampilkan dalam pameran oleh kurator yang ditunjuk oleh Galeri Nasional Indonesia, Suwarno Wisetrotomo.
    Padahal, menurut dia, karya seninya itu masih sesuai dengan tema yang diusung. Pameran yang rencananya menampilkan kurang lebih 37 lukisan dan 40 gerabah berisi tanah dari seluruh provinsi di Indonesia itu mengangkat tema “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan”.
    “Dan, itu juga tanah-tanah yang saya ambil dari 38 provinsi di Tanah air ini yang menunjukkan tanah produktif kita, itu pada mati, tidak punya fungsi, dan tidak ada mikroorganisme di dalam lapisan tanahnya. Itu yang saya kira menakutkan mereka,” jelas Yos.
    Seniman asal Yogyakarta ini mengatakan, lima lukisan yang dinilai vulgar dan tidak sesuai tema itu sebenarnya menggambarkan pengaruh seorang penguasa terhadap kedaulatan pangan.
    “Saya bercerita tentang proses terjadinya kehilangan kedaulatan pangan kita. Sejarah kehilangannya kedaulatan pangan. Nah, itu saya akhiri dengan lukisan yang menggambarkan penguasa, kekuasaan. Kedaulatan pangan tanpa kekuasaan itu omong kosong,” kata dia.
    Awalnya, hanya dua lukisan yang diminta untuk tidak ditampilkan kepada publik. Saat itu, dua hari sebelum pameran tepatnya 17 Desember 2024, kurator meminta agar dua lukisan karya Yos disensor.
    Lukisan ini salah satunya berjudul Konoha 1. Lukisan itu menggambarkan seorang raja yang seolah sedang menginjak rakyatnya.
    “Jadi, itu gambar tentang bagaimana kekuasaan itu memperlakukan rakyat kecil. Segala sesuatu yang menanggung adalah rakyat kecil. Di bawah kaki sang penguasa itu adalah rakyat kecil,” kata Yos.
    Lukisan lain yang diminta disensor berjudul Konoha 2. Lukisan tersebut memperlihatkan beberapa figur manusia telanjang yang terinspirasi dari metafora “Asal Bapak Senang”.
    “Jadi, ‘Asal Bapak Senang’ itu saya terjemahkan jilat pantat itu. Jilat pantat itu kan ekspresi yang sering kita dengar ya. ‘Ah itu penjilat’,” jelas dia.
    Yos semula setuju untuk menutup dua lukisan ini dengan kain hitam. Tapi, pada 19 Desember 2024 atau hari di mana pameran harusnya digelar, kurator kembali komplain dan meminta tiga lukisan lain diturunkan.
    “Tiga lukisan ini menceritakan tentang seorang petani, gambaran petani, ya, sedang memberi makan kepada orang kaya. Petani memberi makan kepada anjing-anjing. Petani membawa sapi, yang saya gambarkan, seperti ke istana. Loh, itu dianggap vulgar,” kata Yos.
    Yos pun mempertanyakan alasan kurator tiba-tiba meminta lukisan ini diturunkan. Padahal, saat itu tiga jam lagi pameran akan dibuka.
    “Saya menanyakan, kok di titik terakhir baru lu ngomong. Berapa jam sebelum pameran dibuka, itu disuruh turunkan. Itu kan kontroversial sekali,” imbuh dia.
    Yos bersikeras untuk tidak menurunkan tiga lukisan yang dipermasalahkan ini. Karena tidak ditemukan kesepakatan, Suwarno mengundurkan diri sebagai kurator pameran ini.
    Alhasil, pameran Yos juga belum bisa dipamerkan ke publik dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga cabai rawit merah pada Kamis naik menjadi Rp44.000 per kg

    Harga cabai rawit merah pada Kamis naik menjadi Rp44.000 per kg

    Ilustrasi – Seorang pedagang cabai rawit melayani pembeli di pasar Dungingi, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

    Harga cabai rawit merah pada Kamis naik menjadi Rp44.000 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 10:17 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum mengalami kenaikan pada Kamis, diantaranya cabai rawit merah menjadi Rp44.000 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga di tingkat pedagang eceran secara nasional, untuk beras premium naik 2,40 persen atau Rp370 menjadi Rp15.790 per kg.

    Beras medium naik 0,89 persen atau Rp120 menjadi Rp13.580 per kg. Untuk beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga naik 0,48 persen atau Rp60 menjadi Rp12.570 per kg.

    Sedangkan komoditas bawang merah turun 1,11 persen atau Rp450 menjadi Rp39.940 per kg; berbeda dengan bawang putih bonggol naik 1,65 persen atau Rp700 menjadi Rp43.080 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,82 persen atau Rp660 menjadi Rp36.840 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 2,04 persen atau Rp880 menjadi Rp44.000 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,84 persen atau Rp1.130 menjadi Rp133.800 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,57 persen atau Rp950 menjadi Rp37.930 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 1,62 persen atau Rp490 menjadi Rp30.700 per kg.

    Harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 atau Rp120 menjadi Rp10.510 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,94 persen atau Rp170 menjadi Rp18.160 per kg.

    Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 1,82 persen atau Rp340 menjadi Rp19.040 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 2,91 persen atau Rp510 menjadi Rp17.030 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 0,59 persen atau Rp60 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pula terigu non curah turun 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp13.060 per kg.

    Harga jagung di tingkat peternak naik di level 14,64 persen atau Rp890 menjadi Rp6.970 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium naik 2,08 persen atau Rp240 menjadi Rp11.790 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 3,92 persen atau Rp1.480 menjadi Rp36.250 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 1,22 persen atau Rp390 menjadi Rp32.250 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 2,73 persen atau Rp920 menjadi Rp34.630 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini Turun, Ini Daftarnya!

    Harga Pangan Hari Ini Turun, Ini Daftarnya!

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun hari ini. Salah satunya harga bawang merah turun menjadi Rp39.150 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Jumat, 20 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional. Beras premium turun 0,48 persen atau Rp130 menjadi Rp15.320 per kg.
     
    Begitu pun beras medium turun 1,56 persen atau Rp210 menjadi Rp13.270 per kg; begitu pun beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.490 per kg.
     
    Komoditas bawang merah juga terpantau turun 3,05 persen atau Rp1.230 menjadi Rp39.190 per kg; berbeda dengan bawang putih bonggol stabil di harga Rp42.500 per kg.
     

     
    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting juga stabil di harga Rp36.890 per kg; lalu cabai rawit merah turun 3,16 persen atau Rp1.370 menjadi Rp42.040 per kg.
     
    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 1,68 persen atau Rp2.270 menjadi Rp132.690 per kg; begitu pun daging ayam ras juga turun 0,11 persen atau Rp40 menjadi Rp37.040 per kg; sedangkan telur ayam ras naik 0,92 persen atau Rp280 menjadi Rp30.660 per kg.
     
    Kemudian harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,58 atau Rp60 menjadi Rp10.330 per kg; begitu pun gula konsumsi turun 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp17.900 per kg.
     
    Lalu minyak goreng kemasan sederhana turun 1,07 persen atau Rp200 menjadi Rp18.510 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,62 persen atau Rp460 menjadi Rp17.070 per kg.
     
    Sementara itu komoditas tepung terigu curah turun 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp10.040 per kg; begitu pula terigu noncurah turun 3,05 persen atau Rp400 menjadi Rp12.700 per kg.
     
    Sedangkan untuk harga jagung di tingkat peternak naik di level 4,41 persen atau Rp270 menjadi Rp6.390 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium naik 0,69 persen atau Rp80 menjadi Rp11.640 per kg.
     
    Untuk harga ikan kembung terpantau turun 2,09 persen atau Rp790 menjadi Rp37.060 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 1,61 persen atau Rp510 menjadi Rp31.250 per kg; begitu pun ikan bandeng juga turun 8,79 persen atau Rp2.960 menjadi Rp30.720 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bantu Cegah Anemia pada Anak

    Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bantu Cegah Anemia pada Anak

    Jakarta

    Zat besi adalah salah satu senyawa mineral esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi adalah satu-satunya cara untuk memenuhi asupan mikronutrien ini. Saat kebutuhan zat besi dalam tubuh tidak terpenuhi, tubuh jadi mudah merasa lelah.

    Hal ini dikarenakan manfaat zat besi adalah untuk mendorong pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika tubuh kekurangan zat besi, jumlah hemoglobin yang terbentuk pun berkurang. Kondisi inilah yang disebut sebagai anemia defisiensi besi.

    Spesialis anak dr Wisvici Yosua Yasmin M.Sc, SpA, menjelaskan zat besi sangat diperlukan ketika zat besi yang dicadangkan dalam tubuh bayi sudah mulai berkurang. Hal ini terjadi pada kurang lebih di usia 6 bulan.

    Usia 6 bulan itu adalah titik potong di mana cadangan zat besi yang didapatkan dari ibu pada masa janin itu sudah mulai turun, sehingga kebutuhan yang harus didapatkan dari makanan itu meningkat dari 0,3 gram per hari dari usia sebelum 6 bulan menjadi 11-12 gram per hari,” katanya dalam acara Mom’s Health Corner ‘Peran Zat Besi Terhadap Perkembangan Kognitif Anak’, di Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

    Adapun fungsi zat besi membantu perkembangan anak, termasuk kognitifnya. Zat ini membantu untuk mengkoordinasi gerak, otot-otot bicara, maupun otot-otot bicara. Karenanya, kata dr Wisvici, bisa dibayangkan jika seorang anak kekurangan zat besi yang tentu bisa berdampak pada perkembangannya.

    “Jadi harusnya koneksi atau hubungan itu bisa terbangun, ini bisa terjadi keterlambatan pembentukan,” kata dr Wisvici.

    “Perlu diingat bahwa 1.000 hari pertama atau dari pembuahan sampai dengan 2 tahun kehidupan adalah masa-masa emas di mana perkembangan sel-saraf otak dan organ otak itu sendiri sangat pesat sehingga kalau jendela itu terlewat nah itu dapat berakibat keterlambatan dari perkembangan sendiri,” lanjutnya.

    Adapun pencegahan untuk mengatasi anemia bisa dilakukan dengan pemberian suplementasi hingga menerapkan pola makan tinggi zat besi.

    dr Wisvici mengatakan terdapat beberapa makanan yang mengandung zat besi yang tinggi. Salah satunya hati ayam. Dalam 100 gram hati ayam, memiliki 10-11 gram zat besi.

    Bagi orang tua yang ingin memberikan daging tersebut, bisa memasaknya dengan matang.

    “Jadi sehari makan hati segini aja cukup buat anak-anak kita yang belajar MPASI (Makanan Pendamping ASI). Kalau hati sapi cuma setengahnya. Jadi 100 gram kurang lebih cuma 5-6 gram zat besi,” imbuhnya.

    Selain hati ayam, daging berwarna merah seperti daging sapi juga mengandung zat besi yang tinggi. Berbeda dengan daging ayam yang justru kandungan zat besi tak setinggi hatinya.

    “Kemudian sayur-sayuran berwarna gelap. Tapi perlu diingat bahwa zat besi yang berasal dari hewan yang hewani itu jauh lebih mudah diserap daripada zat besi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Jadi yang paling gampang sih daging organ, organ yang dimakan adalah spesifiknya hati,” ucapnya.

    (suc/up)